BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Pembiayaan di Bank BRI Syariah KC Cirebon
Bank BRI Syariah KC. Cirebon ada dua macam pembiayaan murabahah yaitu pembiayaan KPR dan pembiayaan KKB (Kepemilikan Kendaraan Bermotor). Kedua produk ini mempunyai ketentuan berbeda. Pembiayaan KPR ini ada 2 jenis yaitu pembiayaan KPR biasa, KPR Reguler, KPR Faedah dan KPR FLPP, untuk kebijakan Bank BRI Syariah KC Cirebon ini dalam pembiayaan adalah menyalurkan kreditnya maksimal 80% dari total harga barang sehingga nasabah harus membayar uang muka kepada penjual atau bank sebesar 20%, jangka waktu pembiayaan KPR maksimum 15 tahun bagi fix income dan maksimum 10 tahun bagi non fix income.
Sedangkan pembiayaan KKB ini jangka waktu maksimum 5 tahun. Kebijakan ini dilakukan agar nasabah dapat merasa ikut serta dalam pembelian barang tersebut (Muh. Imam Ramadhan , 28-12-2017).
Pembiayaan KPR Faedah ialah produk unggulan di bank BRI Syariah Kc. Cirebon, produk ini mulai antara tahun 2015 – 2016. KPR Faedah ini memiliki 2 skema yaitu Murabahah dan IMBT. KPR yang menggunakan akad murabahah tujuan untuk jual beli ataupun renovasi bangunan, sedangkan menggunakan akad IMBT untuk kebutuhan financing, keperluan konsumsi, keperluan umrah dan lain sebagainya.
Pihak BRI Syariah sebagai penjual melakukan pembiayaan dengan akad murabahah untuk pembelian barang pesanan yang bersifat mengikat, ialah bank akan bertindak sebagai penjual apabila nasabah menginginkan suatu barang (rumah). BRI Syariah dapat menggunakan metode pesanan dalam menyediakan barang (aset) murabahah yang tercantum dalam akad murabahah bil wakalah. Nasabah yang menginginkan pembelian barang melalui akad murabahah di bank BRI Syariah terlebih dahulu menyiapkan ataupun menunjukkan data diri dan data barang yang akan dibeli atau diinginkan kepada bank (Hadyan Aluh Primanda,10-01-2018).
78
Pihak BRI Syariah yang menerima data diri nasabah dan data barang yang dipesan, bank akan menggunakan akad wakalah untuk memberikan kesempatan kepada nasabah untuk membeli barang yang diinginkannya. BRI Syariah tidak akan membeli barang secara langsung ke pihak developer, atau pihak BRI Syariah bertindak sebagai pembeli untuk mewakilkan nasabah yang membeli aset kepada pihak ketiga (developer) yang sudah bekerjasama dengan pihak bank. Pihak BRI Syariah berusaha menghindari risiko yang timbul dari pembelian barang secara langsung ke pemasok berupa ketidaksesuaian spesifikasi barang dari nasabah, timbulnya cacat, adanya kekurangan atau masalah apapun yang menyangkut kondisi aset / barang.
Pihak BRI Syariah akan memberikan sejumlah dana kepada nasabah untuk membeli barang yang diperjanjikan dalam akad. BRI Syariah mengakui dana ini sebagai piutang murabahah, sehingga BRI Syariah sekaligus mengakui terjadinya akad murabahah. Bank dapat menerima uang muka yang dibayarkan oleh nasabah ketika keduanya mencapai kesepakatan atau terjadi ijab qabul.
Pembiayaan KPR di Bank BRI Syariah Cabang Cirebon, untuk keuntungan atau margin yaitu pendapatan bank, dimana besarnya margin telah ditetapkan oleh Bank BRI Syariah cabang Cirebon untuk bagian persentase margin jangka waktu pembiayaan 1-5 tahun sebesar 12,5 % dan 6-15 tahun sebesar 13 %. Angsuran KPR yang menggunakan akad murabahah ialah flat atau tetap, sedangkan menggunakan akad IMBT itu efektif menurun (Asda Witah, 07-02-2018).
1. Kegiatan Pra Akad
Bagian Financing Service memberitahukan kepada nasabah.
Pemberitahuan ini terdiri dari perjanjian pengikatan (akad) berikut kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi nasabah. Untuk nasabah dalam masa pra akad ini harus membuka rekening tabungan serta membayar biaya pra realisasi. Cara membuka rekening tabungan adalah mengajukan permohonan pembukaan rekening kepada costumer service. Setelah itu costumer service membuatkan CIF (Customer Identification Form).
Bentuk dari CIF ini adalah nomor yang sifatnya unik yaitu masing-masing
nasabah memiliki CIF yang berbeda-beda. Dan masing-masing nasabah hanya memiliki satu CIF walaupun memiliki lebih dari satu tabungan pada bank yang sama. Dalam CIF ini berisi data lengkap nasabah, setelah itu diberikan nomor rekening. Setiap produk tabungan memiliki nomor rekening yang berbeda. Sehingga jika nasabah ingin membuka lebih dari satu produk tabungan maka akan mempunyai lebih dari satu nomor rekening sesuai jumlah tabungan yang dibuka. Baru setelah mempunyai buku tabungan, nasabah membayar biaya pra realisasi kepada teller.
Setelah membuat CIF dan Nomor Rekening, bagian Customer Service memberikan data tersebut kepada bagian Financing Administration.
Bagian Financing Administration mendapat dua input data yaitu dari Customer Service terkait data pembukaan fasilitas tabungan dan dari bagian Financing Service terkait data pengajuan pembiayaan. Bagian ini kemudian membuat Customer Facility Number terkait pembiayaan yang diajukan. Isi dari CFN adalah :
a. Harga jual bank kepada nasabah b. Tanggal akad
c. Data nasabah
d. Tanggal jatuh tempo
Kegiatan kedua yang dilakukan bagian Financing Administration ini adalah melakukan pemeliharaan jaminan. Kegiatan tersebut adalah mendaftarkan jaminan yang akan diberikan nasabah. Dan terakhir merinci biaya-biaya yang harus dibayar nasabah. Perincian biaya dilakukan sebelum nasabah membuka rekening tabungan dan membayar biaya pra akad sehingga nasabah mengetahui besarnya biaya yang harus dibayar.
Dengan kata lain bahwa kegiatan pembiayaan bersifat paralel. Dapat digambarkan kegiatan pra akad adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Kegiatan Pra akad
Salah satu syarat yang harus dipenuhi nasabah dalam masa pra akad membayar biaya pra akad sebagai berikut :
a. Biaya notaris
b. SKMHT atau APHT c. Biaya Appraisal
d. Angsuran I & Saldo minimal
Dengan demikian maka nasabah dapat dikatakan terdzalimi karena harus membayar biaya yang belum seharusnya dibayarkan. Padahal syarat untuk nasabah cukup dengan membuka rekening dan jika perlu biaya akad yang jika tidak terealisasi dapat dikembalikan. Biaya tersebut diantaranya adalah biaya appraisal, dan saldo minimal. Sedangkan biaya yang lain dibayarkan saat akad telah terjadi. Meskipun cara tersebut sedikit
Pembayaran biaya pra akad Pembukaan
rekening
Teller Customer service
Rekomdit menyetujui
Penjadwalan akad Nasabah
CIF & No rekening
Copy Slip Pembayaran Financing
Administration
1. Financing Servise 2. Kepala Cabang 3. Notaris 4. Nasabah
FCN Accounting
Akad Hitung biaya
pra akad
Pendaftaran jaminan
Jurnal & Laporan Keuangan
menyulitkan karena nasabah harus melakukan minimal dua kali pembayaran dalam satu bulan akad tersebut, yaitu membayar biaya pra akad dan biaya pasca akad. Rancangan alur ideal pembayaran yang dibayarkan nasabah dalam masa akad tersebut sebagai berikut :
Gambar 4.2 Alur pembiayaan
Alur tersebut maka nasabah tidak dibebankan dengan biaya yang seharusnya belum ditanggungnya dalam masa pra akad. Teknis pembayaran biaya pasca akad dapat dilakukan pada saat hari berlangsungnya akad sehingga proses pencairan dapat dipercepat. Dengan demikian maka proses pasca akad seperti pembukaan CFN dapat dilakukan secepatnya sebagaimana ketika pemberlakuan pembukaan fasilitas tersebut pada model pembiayaan yang berlaku sekarang.
2. Kegiatan Pasca Akad
Setelah akad berlangsung, pimpinan cabang memerintahkan bagian Financing Administration untuk menindak lanjuti kegiatan pasca akad.
Kemudian bagian ini melakukan beberapa kegiatan terkait kegiatan pasca akad yaitu:
a. Meregister dan menyimpan dokumen akad dan jaminan baik soft copy maupun hard copy. Serta mengurus kelengkapan akad dan fasilitas yang akan diperoleh nasabah seperti Akta tanah, IMB, Asuransi Jiwa dan Asuransi Kebakaran.
b. Memasukkan data nasabah ke sistem yang dikenal dengan CFN (Customer Facility Number). Yang selanjutnya setiap transaksi langsung masuk ke sistem
Biaya pra akad : 1. B. Appraiser 2. Saldo minimum
Biaya pasca akad : 1. B. Notaris 2. SKMHT/APHT
Angsuran berikutnya Akad
c. Membuat memo pendebetan biaya realisasi dan memo pencairan dana pembiayaan. Memo tersebut diserahkan kepada pimpinan cabang untuk diotorisasi oleh sistem administrasi dan akuntansi di BRI Syariah menggunakan sistem sigma. Setelah data-data yang diperlukan dimasukkan ke dalam sistem, maka secara otomatis setiap pengolahan transaksi akan dikerjakan oleh sistem. Sedangkan bagian yang terkait hanya memasukkan transaksi yang terjadi berikut ini sistem akuntansi yang diterapkan oleh BRI Syariah KC. Cirebon.
Gambar 4.3 Sistem Akuntansi
Semua proses transaksi dilakukan oleh sistem sigma, cara kerja sistem ini adalah menggunakan kode nasabah. Kode nasabah yang akan dibuat untuk dimasukkan ke dalam sistem itulah yang disebut Customer Facility Number (CFN). Berikut adalah ilustrasi Customer Facility Number:
CS : memberikan CIF dan no rek
Transaksi
angsuran nasabah Financing Servise : memberikan kelengkapan data
Financing ADM : mengecek
kelengkapan, meregister, menyimpan dan memasukan data ke sistem
SIGMA
Lap. Loan Inquiry ACC &
control : mengecek hasil dari sigma
Teller : mendebet kas & memasukkan no rek nasabah
Jurnal &
Lap.
keuangan
xxxxxx MRI xx
Nomor CIF Jenis Pembiayaan No urut
Nomor CFN sebagai kode pembiayaan seorang nasabah, ketika nasabah membayar angsuran yang keluar dalam jurnal didalam sistemnya yaitu kode nomor tersebut, bukan nama nasabah. Hal ini digunakan untuk menjaga kerahasiaan nasabah. Data CFN ini juga berfungsi untuk mengetahui dan memantau semua hal terkait dengan pembayaran yang dilakukan oleh nasabah, setelah terjadi pembayaran angsuran maka secara otomatis oleh sistem maka nilai pokok penjualan akan berkurang sesuai nilai pokok yang telah dibayarkan.
B. Pengakuan, Pengukuran, Pencatatan, dan penyajian pada Pembiayaan Murabahah di Bank BRI Syariah kantor cabang Cirebon Menurut PSAK No 102.
1. Pengakuan, pengukuran dan pencatatan pada pembiayaan Murabahah a. Saat perolehan aset murabahah
Bank BRI Syariah cabang Cirebon melakukan pembiayaan murabahah dengan akad murabahah, dalam lapangannya bank BRI Syariah cabang Cirebon menyediakan barang (aset) apabila aset yang dibutuhkan ada di pihak developer atau pemasok yang sudah keja sama dengan pihak bank, jika aset tersebut tidak ada maka bank menyerahkan sejumlah dana kepada nasabah dan nasabah yang akan membeli aset sendiri. Aset yang sudah dibeli dapat memberitahukan kepada pihak nasabah sehingga bank dapat mengakui adanya persediaan aset. Pada saat pencairan pembiayaan murabahah, pihak bank BRI Syariah Cabang Cirebon melakukan pencatatan sebagai berikut :
Dr. Piutang Wakalah Rp xxx
Kr. Rekening Nasabah Rp xxx
Nasabah yang telah menerima dana tersebut kemudian membeli aset yang diinginkannya kepada pihak supplier. Setelah aset tersebut berpindahtangan kepada nasabah, kemudian melaporkan pembelian aset kepada BRI Syariah cabang cirebon dengan menyerahkan dokumen pembelian. BRI Syariah cabang Cirebon yang menerima laporan pembelian rumah dari nasabah kemudian melakukan penghapusan piutang wakalah (Sumber: Accounting & Finance for SODP 5, BRI Syariah ) dengan jurnal :
Dr. Persediaan Aktiva Murabahah Rp. xxx
Kr. Piutang Wakalah Rp. xxx
Menurut PSAK no 102 untuk pembiayaan murabahah di bank BRI Syariah Kc. Cirebon belum sepenuhnya sesuai dikarenakan bank BRI Syariah Kc. Cirebon melakukan pencatatan jurnal saat pencairan.
Apabila bank BRI Syariah Kc. Cirebon menerapkan PSAK no 102 sepenuhnya ketika perolehan aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar harga perolehan maka jurnalnya :
Dr. Aset Murabahah Rp xxx
Kr. Kas Rp xxx
b. Saat uang muka
Perlakuan uang muka tersebut ada dua, pertama uang muka tersebut dapat dijadikan sebagai pengurang harga beli barang atau bank menjelaskannya sebagai porsi kepemilikan nasabah terhadap sebagian barang dan kedua, uang muka tersebut diperlakukan sebagai pengurang dari kewajiban nasabah berupa harga jual barang murabahah. Pertama apabila bank memperlakukan uang muka tersebut sebagai pengurang harga beli, bank akan memberikan dana kepada nasabah sebesar harga beli barang setelah dikurangi uang muka dan ditambah dengan margin keuntungan, sedangkan yang kedua apabila bank memperlakukan uang muka tersebut sebagai pengurang harga jual, bank tetap memberikan dana kepada nasabah sebesar harga beli barang ditambah margin keuntungan dan dikurangi uang muka. Nasabah yang telah menerima
dana dari akad murabahah tersebut digunakan membeli barang yang diperjanjikan. berdasarkan dengan PSAK no 102 paragraf 30 (b) “jika barang jadi dibeli oleh pembeli, maka uang muka diakui sebagai pembayaran piutang (merupakan bagian pokok)” dan melakukan pencatatannya. jurnal sebagai berikut :
Dr. Rekening nasabah Rp xxx
Kr. Uang muka murabahah Rp xxx c. Diskon pembelian asset
Nasabah dapat memperoleh diskon pembelian dari pemasok saat membeli aset murabahah. Perlakuan diskon pembelian ini menurut bank ada dua, apabila diskon diberikan pemasok sebelum terjadinya akad, maka diskon menjadi hak nasabah dan apabila diskon diberikan pemasok setelah ditandatanginnya akad, maka pembagian diskon disepakati bersama oleh nasabah dengan bank. Angsuran murabahah tersebut terdiri dari dua bagian yaitu bagian pokok dana dan bagian margin murabahah (Anggit Lusio, 10-01-2018).
Padahal dalam PSAK no 102 paragraf 20 menjelaskan bahwa diskon pembelian aset muabahah diakui sebagai berikut :
1) Diskon pembelian aset murabahah diakui sebagai pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi sebelum akad murabahah”
maka jurnalnya :
Dr. Aset Murabahah Rp xxx
Kr. Kas Rp xxx
2) Liabilitas kepada pembeli, jika terjadi setelah akad dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli; maka jurnalnya :
Dr. Kas Rp xxx
Kr. Hutang Rp xxx
3) Tambahan keuntungan , jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad menjadi hak penjual; maka jurnalnya :
Dr. Kas Rp xxx
Kr. Keuntungan Rp xxx
4) Pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad dan tidak diperjanjikan dalam akad. maka jurnalnya :
Dr. Kas Rp xxx
Kr. Pendapatan Operasional Lain Rp xxx d. Keuntungan
Bank mengungkapkan keuntungan murabahah kepada nasabah , disebabkan BRI Syariah menggunakan metode anuitas dan kesepakatan dengan nasabah untuk menentukan keuntungan. Bank juga mengungkapkan batas maksimum dan minimum untuk mendapatkan keuntungan.
e. Saat pembayaran angsuran dan pengakuan pendapatan
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon pada saat piutang murabahah dicatat sebesar harga pokok ditambah dengan harga margin/keuntungan merupakan selisih antara harga jual dengan nilai persediaan/harga pokok, sedangkan perlakuan Akuntansi menurut PSAK 102 pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar harga perolehan ditambah margin/keuntungan yang disepakati. Maka jurnalnya:
Dr. Piutang Murabahah Rp xxx
Kr. Aset Murabahah Rp xxx
Kr. Margin Murabahah Tangguhan Rp xxx
Proses pencatatan saat akad Murabahah pihak bank BRI Syariah Kc. Cirebon yaitu :
Dr. Piutang Murabahah Rp xxx
Kr. Persediaan Rp xxx
Kr. Margin yang ditangguhkan Rp xx
Bank BRI Syariah Kc. Cirebon dalam melakukan pencatatan saat penerima angsuran pokok dan margin sebagai berikut :
Dr. Rekening nasabah Rp xxx
Kr. Piutang Murabahah Rp xxx
Dr. Margin yang ditangguhkan Rp xxx
Kr. Pendapatan Murabahah Rp xxx
Menurut PSAK no 102 dalam melakukan pencatatan saat penerimaan angsuran pokok dan margin, yaitu :
Dr. Kas Rp xxx
Kr. Piutang murabahah Rp xxx Dr. Margin Murabahah tangguhan Rp xxx
Kr. Pendapatan Margin Murabahah Rp xxx f. Saat keterlambatan angsuran
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon apabila dalam jangka waktu angsuran tersebut nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad dikenakan denda, namun hal ini bisa berdampak pengurangan terhadap kriteria nasabah untuk masa yang akan datang, hanya saja tidak diterapkan oleh pihak BRI Syariah Kc. Cirebon tetapi tercantum dalam surat perjanjian. Sedangkan perlakuan Akuntansi menurut PSAK 102 jika nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dikenakan denda dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.
g. Saat Pelunasan angsuran lebih awal
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon apabila dalam jangka waktu angsuran tersebut nasabah melakukan pelunasan atau percepatan pelunasan pembayaran angsuran, nasabah mendapat potongan dari margin yang dibayarkan tidak semua sisa margin sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh pihak pemimpinan bank BRI Syariah KC.Cirebon yaitu sisa harga jual dikurangi dengan hasil akumulasi sisa outstanding pokok dengan margin bulan berjalan dan margin dua bulan berikutnya (Karima Azmi, 10-01-2018).
Perlakuan Akuntansi menurut PSAK 102 potongan pelunasan murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi tepat waktu atau lebih dari waktu yang disepakati diakui sebagai pengurangan keuntungan murabahah. Dalam hal ini dapat dikatakan pencatatan yang
dilakukan PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon pada potongan pelunasan lebih awal dari waktu yang telah disepakati sesuai dengan PSAK No. 102. Jurnal sebagai berikut :
Dr. Kas Rp xxx
Dr. Margin Murabahah tangguhan Rp xxx
Kr. Piutang murabahah Rp xxx
Kr. Pendapatan Margin Murabahah Rp xxx
Pencatatan yang dilakukan bank BRI Syariah Kc. cirebon sebagai berikut :
Dr. Rekening nasabah Rp xxx
Kr. Piutang Murabahah Rp xxx
Dr. Margin yang ditangguhkan Rp xxx
Kr. Pendapatan Margin Murabahah Rp xxx
Dr. Beban Muqasah Rp xxx
Kr. Rekening Nasabah Rp xxx
h. Saat pelunasan angsuran tepat waktu
Apabila nasabah melunasi angsuran murabahah lebih awal dari jadwal, bank akan memberikan potongan piutang murabahah . Nilai potongan piutang murabahah dihitung dengan menggunakan metode perhitungan anuitas dan maksimum sebesar
i. Saat Denda
Pihak bank BRI Syariah tidak memberikan denda kepada nasabah yang telat membayar angsuran, tetapi denda tersebut diakui sebagai dana kebajikan oleh pihak bank BRI Syariah Kc. Cirebon dan tidak melakukan pencatatan. Dalam PSAK no 102 paragraf 29 “Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan, berikut ini jurnalnya :
Dr. Kas – Dana Sosial Rp xxx
Kr. Pendapatan Denda – Dana Sosial Rp xxx
2. Penyajian Akuntansi Murabahah Pada Pembiayaan
Dalam hal penyajian piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih (netto) yang dapat direalisasikan yaitu saldo piutang murabahah kurangi penyisihan kerugian piutang. Bank BRI Syariah Kc. Cirebon ada akun penyisihan kerugian piutang dilaporan cadangan penyisihan kerugian. Piutang murabahah sesuai dengan PSAK no 102 yaitu
“Piutang Murabaha disajikan sebesar nilai neto yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.” Margin murabahah sesuai dengan PSAK no 102
“Margin tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) piutang .”
C. Implementasi Akuntansi Murabahah pada Pembiayaan KPR Faedah di Bank BRI Syariah kantor cabang Cirebon.
1. Pencatatan pada pembiayaan KPR Faedah
Pembiayaan KPR Faedah di bank BRI Syariah cirebon ini menggunakan 2 akad yaitu akad bil wakalah dan ijarah muthahiya bit tamlik (IMBT). Dalam transaksi ini khususnya pada pembiayaan KPR Faedah yang menggunakan akad murabahah bil wakalah dan perlakuan akuntansi murabahah yang terjadi di bank BRI Syariah cirebon maka proses pencatatan sebagai berikut :
Studi Kasus Akad Murabahah
Siska Maksimum Pembiayaan: Rp. 150.000.000,00
Tujuan penggunaa : Pembelian satu unit rumah baru dengan KPR BRI Syariah iB Harga rumah : Rp. 268.759.320,00
Jangka waktu : 120 bulan atau 10 tahun angsuran pelunasan Margin efektif : 13 %
Informasi akad murabahah yang dilakukan oleh BRI Syariah sebagai penjual dengan Siska sebagai nasabah atau pembeli. Peneliti melakukan deskripsi pengakuan dan pengukuran akuntansi murabahah pada kasus di atas menggunakan analisis transkrip hasil wawancara dan dokumen kebijakan BRI Syariah. Hasil analisisnya disajikan sebagai berikut:
Ketika Siska dan BRI Syariah telah melaksanakan ijab qabul akad murabahah untuk tujuan pembelian rumah baru, BRI Syariah memberikan kuasa kepada siska untuk melakukan pembelian rumah ke developer menggunakan akad wakalah. Pelaksanannya, BRI Syariah memberikan dana kepada siska sebesar dana maksimum yang ditanggung oleh bank yaitu Rp. 150.000.000,00. Maka Jurnal untuk mencatatnya adalah:
Dr. Piutang Wakalah Rp. 150.000.000,00
Kr. Rekening Siska Rp. 150.000.000,00
Berdasarkan PSAK no 102 untuk proses pencatatan transaksi diatas ialah sebagai berikut :
Dr. Piutang Murabahah Rp 150.000.000
Kr. Kas Rp 150.000.000
Siska yang telah menerima dana tersebut kemudian membeli rumah yang diinginkannya kepada pihak developer. Setelah rumah berpindahtangan kepada Siska, kemudian melaporkan pembelian rumahnya kepada BRI Syariah dengan menyerahkan dokumen pembelian.
BRI Syariah yang menerima laporan pembelian rumah dari Siska kemudian melakukan penghapusan piutang wakalah dengan jurnal:
Dr. Persediaan Aktiva Murabahah Rp. 150.000.000,00
Kr. Piutang Wakalah Rp. 150.000.000,00
Proses pencatatan berdasarkan dengan PSAK No 102 ketika memperoleh aset murabahah maka jurnal sebagai berikut :
Dr. Aset Murabahah Rp 150.000.000
Kr. Kas Rp 150.000.000
Saat itu juga, BRI Syariah mencatat penghapusan persediaan murabahah berupa rumah dan mengakui adanya piutang murabahah kepada Siska. Selain itu, BRI Syariah juga melakukan pengakuan margin murabahah tangguh untuk mengakui keuntungannya. Jurnal penghapusan persediaan murabahah yang dilakukan BRI Syariah adalah:
Dr. Piutang Murabahah Rp. 150.000.000,00
Kr. Persediaan Aktiva Murabahah Rp. 150.000.000,00 Jurnal pengakuan margin murabahah tangguhan adalah
Dr. Piutang Murabahah Rp. 19.500.000
Kr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 19.500.000
Menurut PSAK no 102 untuk pencatatan margin murabahah tangguhan yaitu :
Dr. Margin Murabahah yang ditangguhkan Rp 19.500.000
Kr. Pendapatan Margin Murabahah Rp 19.500.000
BRI Syariah kemudian melakukan penjadwalan angsuran yang wajib dibayarkan oleh Siska setiap bulan sesuai tanggal kesepakatan. BRI Syariah menerima angsuran murabahah selama 120 bulan atau 10 tahun.
Peneliti menyajikan jadwal angsuran murabahah milik Siska selama 4 periode pertama.
Tabel 4.1
Jadwal Angsuran Murabahah
Periode Jumlah angsuran Angsuran margin angsuran pokok sisa pokok 1 Rp 2.239.661 Rp 1.625.000 Rp 614.661 Rp 150.000.000 2 Rp 2.239.661 Rp 1.618.341 Rp 621.320 Rp 149.385.339 3 Rp 2.239.661 Rp 1.611.610 Rp 628.051 Rp 148.764.019 4 Rp 2.239.661 Rp 1.604.806 Rp 634.855 Rp 148.135.968
BRI Syariah menggunakan metode anuitas dalam menghitung jumlah angsuran dan angsuran margin yang dibayar oleh Siska. Rumus anuitas yang dipakai oleh BRI Syariah adalah:
Jumlah Angsuran = Pokok Pembiayaan (k) x i/12 x 1/(1− 1+i1/12)z Angsuran Margin (k) = Saldo Pokok Periode Sebelumnya x i x (30/360)
Tabel 4.2
Perhitungan Angsuran Murabahah Menggunakan Metode Anuitas
Periode Jumlah Angsuran Angsuran Margin
1 =Rp150.000.000*13%/12*1/(1- 1/(1+13%/12)^120) = Rp 2.239.661
= Rp 150000000*13%*30/360
= Rp 1.625.000 2 =Rp150.000.000*13%/12*1/(1-
1/(1+13%/12)^120) = Rp 2.239.661
= Rp 149.385.339*13%*30/360
=Rp 1.618.341 3 =Rp150.000.000*13%/12*1/(1-
1/(1+13%/12)^120) = Rp 2.239.661
=Rp 148.764.019 *13%*30/360
= Rp 1.611.610
Jurnal yang dicatat oleh BRI Syariah ketika Siska membayar angsuran pokok murabahah dan angsuran pokok sebagai berikut :
Dr. Rekening Andayani Rp. 614.661
Kr. Piutang Murabahah Rp. 614.661
Dr. Margin yang ditangguhkan Rp. 1.625.000
Kr. Pendapatan Murabahah Rp. 1.625.000
Berdasarkan PSAK no 102 saat penerima angsuran pokok dan angsuran margin maka jurnalnya sebagai berikut :
Dr. Kas Rp 614.661
Dr. Margin Murabahah tangguhan Rp 1.625.000
Kr. Piutang Murabahah Rp 614.661
Kr. Pendapatan Margin Murabahah Rp 1.625.000
Siska dapat melakukan pelunasan utang murabahah lebih awal dibandingkan jadwal yang ditentukan. Misalnya, pada periode angsuran ke lima puluh Siska melunasi utang murabahah. BRI Syariah bisa memberikan potongan pelunasan murabahah dengan maksimum dari hasil perhitungan dari sisa harga jual dikurangi dari akumulasi sisa pokok angsuran dengan margin bulan berjalan dan margin dua bulan berikutnya.
Hasilnya, Rp. 156.776.270 – (Rp. 110.538.671+ Rp. 1.197.502 + Rp.
1.186.212 + Rp 1.174.800) adalah Rp. 42. 678. Jurnal yang dicatat oleh BRI Syariah adalah:
Dr. Rekening Nasabah Rp. 110.538.671 Dr. Margin Murabahah tangguhan Rp. 46.116.256
Dr. Beban Muqasah Rp 2.361.012
Kr. Piutang Murabahah Rp. 110.538.671 Kr. Pendapatan Margin Murabahah Rp 46.116.256 Kr. Rekening Nasabah Rp 2.361.012
Berdasarkan PSAK no 102 pada saat pelunasaan angsuran lebih awal dari waktu yang telah disepakati maka jurnalnya ialah :
Dr. Kas Rp 110.538.671
Dr. Margin Murabahah Tangguhan Rp 46.116.256
Kr. Piutang Murabahah Rp 110.538.671
Kr. Pendapatan Margin Murabahah Rp 46.116.256
Ketika Siska membayar angsurang terlambat dari tanggal angsuran yang disepakati, maka BRI Syariah tidak mengenakan denda kepada siska. Pihak BRI Syariah cabang cirebon hanya mengakui denda sebagai dana sosial tetapi tidak diterapkan.
Dr. Kas – Dana Sosial Rp xxx
Kr. Pendapatan Denda – Dana Sosial Rp xxx
2. Pengakuan dan pengukuran a. Saat penerimaan uang muka
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon mendapatkan urbun sebagai uang muka menjadi bagian pelunasan piutang murabahah, sedangkan perlakuan akuntansi menurut PSAK 102 urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima oleh bank.
Jika transaksi murabahah dilaksanakan maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang (bagian dari angsuran pembelian).
b. Saat perolehan aset murabahah
Pihak BRI Syariah menggunakan pembelian aset dengan cara pesanan mengikat karena bank menghindari risiko atas kerusakan dan penyusutan persediaan asset. Pihak Bank BRI Syariah akan mengakui adanya persediaan barang atau aset murabahah ketika nasabah memberitahukan aset yang sudah dibeli pada pihak ketiga (developer), saat itu juga diakui sebagai perolehan aset dari harga perolehan dari barang tersebut.
c. Diskon pembelian asset
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon mendapatkan potongan dari penjual Developer, maka potongan itu hak nasabah. Apabila potongan itu terjadi setelah akad, maka pembagian potongan dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat didalam akad, sedangkan perlakuan Akuntansi menurut PSAK 102 jika penjual mendapat diskon sebelum akad, maka diskon itu hak nasabah. Apabila diskon itu terjadi setelah akad, maka pembagian potongan dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat dalam akad, jika tidak diatur dalam akad maka diskon tersebut menjadi hak penjual.
d. Saat pembayaran angsuran dan pengakuan pendapatan
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon pada saat piutang murabahah dicatat sebesar harga pokok ditambah dengan harga margin/keuntungan merupakan selisih antara harga jual dengan nilai persediaan/harga pokok, sedangkan perlakuan Akuntansi menurut
PSAK 102 saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar harga perolehan ditambah margin/keuntungan yang disepakati.
e. Saat keterlambatan angsuran
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon apabila dalam jangka waktu angsuran tersebut nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad tidak dikenakan denda, namun hal ini bisa berdampak pengurangan terhadap kriteria nasabah untuk masa yang akan datang, sedangkan perlakuan Akuntansi menurut PSAK 102 jika nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dikenakan denda dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.
f. Saat Pelunasan angsuran lebih awal
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon apabila dalam jangka waktu angsuran tersebut nasabah melakukan pelunasan atau percepatan pelunasan pembayaran angsuran, nasabah mendapat potongan dari margin yang dibayarkan tidak semua sisa margin sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh pihak pemimpinan bank BRI Syariah KC.Cirebon sedangkan perlakuan Akuntansi menurut PSAK 102 potongan pelunasan murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi tepat waktu atau lebih dari waktu yang disepakati diakui sebagai pengurangan keuntungan murabahah. Dalam hal ini dapat dikatakan pencatatan yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon pada potongan pelunasan lebih awal dari waktu yang telah disepakati sesuai dengan PSAK No. 102
g. Saat pelunasan angsuran tepat waktu
Bank BRI Syariah Kantor Cabang Cirebon, apabila dalam jangka waktu angsuran tersebut nasabah melakukan pelunasan tepat waktu, nasabah dapat membayarkan sebesar sisa saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang, sedangkan perlakuan Akuntansi menurut PSAK 102 akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang.
3. Penyajian Akuntansi Murabahah Pada Pembiayaan KPR Faedah
BRI Syariah menyajikan piutang murabahah sebesar nilai bersih yaitu nilai piutang murabahah setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan kerugian. Margin murabahah ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah. Penyajian piutang murabahah dapat ditampilkan melalui Laporan Keuangan bulanan bagian Laporan Posisi Keuangan per 30 November 2017 .
(sumber : Bank BRI Syariah, 2016)
Sumber : Bank BRI Syariah, 2017
Gambar 4.4
Laporan Posisi Keuangan
BRI Syariah menyajikan piutang murabahah sebesar nilai bersih yaitu nilai piutang murabahah setelah dikurangi dengan cadangan penyisihan kerugian. Margin murabahah ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah.
BRI Syariah menyajikan pendapatan murabahah ke dalam kategori pendapatan dari jual beli. Penyajian pendapatan dari jual beli oleh BRI Syariah disajikan secara akumulasi dengan akad jual beli lain pada Laporan Laba Rugi Komprehensif dan secara khusus untuk pendapatan murabahah pada Catatan Atas Laporan Keuangan. Catatan Atas Laporan Keuangan bulanan November 2017 (Parsial Pendapatan dari Jual Beli, dalam Jutaan Rupiah)
Sumber: Bank Rakyat Indonesia Syariah, 2017
Gambar 4.5
Laporan Laba-Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya
D. Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Murabahah Pada Pembiayaan KPR Faedah iB Di Bank BRI Syariah Kc. Cirebon
Kesesuaian antara perlakuan akuntansi murabahah dan PSAK no 102 dengan perlakuan akuntansi murabahah paa pembiayaan KPR Faedah iB di Bank BRI Syariah Kc. Cirebon sebagai berikut :
1. Pembiayaan KPR Faedah dalam memperoleh aset murabahah dalam bentuk pembelian rumah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan dengan jurnal sebagai berikut :
Dr. Persediaan Murabahah xxx
Kr. Rekening nasabah- pemasok xxx
Kr. Uang muka murabahah pada pemasok xxx
Dalam perolehan aset murabahah BRI Syariah Kc. Cirebon membeli rumah yang dipesan oleh nasabah dan dilakukan pembelian secara tunai dan pembayaran kepada pihak developer dilakukan melalui transfer ke rekening. Pihak bank BRI Syariah Kc. Cirebon memiliki kerja sama dengan pihak developer rumah dalam memperoleh aset murabahah berupa rumah. Transaksi ini telah sesuai dengan PSAK no 102 dalam paragraf 18 yaitu “Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan.” Sedangkan biaya perolehan telah dijelaskan dalam PSAK no 102 paragraf 5 (b dan c) yaitu “jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu aset sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau digunakan, dan biaya perolehan apabila transaksi dilakukan secara kas (tunai).
2. Diskon adalah pengurang harga dari developer yang terjadi sebelum akad maupun sesudah akad. Pihak bank BRI Syariah mendapatkan potongan harga dari developer setelah akad maka potongan tersebut itu bagian dari bank dan nasabah sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh bank.
Apabila ada potongan harga saat pembelian aset murabahah sebelum akad murabahah maka jurnalnya sebagai berikut :
Dr. Aset murabahah xxx
Kr. Rekening nasabah xxx
Apabila Apabila ada potongan harga saat pembelian aset murabahah sesudah akad murabahah tetapi tidak diperjanjikan akad , maka akan menjadi pihak penjual (bank) dan diakui sebagai pendapatan operasional, jurnalnya sebagai berikut :
Dr. Kas xxx
Kr. Pendapatan Operasional lain xxx
3. Pengakuan keuntungan murabahah pada pembiayaan KPR Faedah iB di bank BRI Syariah Kc. Cirebon diakui saat penyerahaan aset murabahah dengan jurnal penjualan aset murabahah yaitu :
Dr. Piutang Murabahah xxx
Kr. Pendapatan margin yang diterima murabahah xxx
Kr. Persediaan murabahah xxx
Transaksi ini telah sesuai dengan PSAK no 102 dalam paragraf 22
“Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aset murabahah ditambah keuntungan yang disepakati.” Bank BRI Syariah Kc. Cirebon dalam menyajikan margin murabahah yang ditangguhkan sebagai pengurang piutang murabahah. Margin murabahah yang ditangguhkan dapat berkurang ketika nasabah membayar saat jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo, nasabah membayar angsuran perbulannya maka jurnal saat nasabah membayarkannya sebagai berikut :
Dr. Rekening nasabah xxx
Kr. Piutang murabahah xxx
Dr. Pembiayaan murabahah xxx
Kr. Pendapatan margin murabahah xxx
Setiap tanggal atau waktu pembayaran telah jatuh tempo, pihak bank BRI Syariah Kc. Cirebon megakui adanya pendapatan margin.
Pendapatan margin diakui menggunakan pendekatan anuitas, besarnya margin tidak sama untuk setiap bulannya. Margin murabahah yang ditangguhkan dilaporkan dalam laporan neraca sebagai pengurang piutang murabahah dan pendapatan margin murabahah dilaporkan dalam laporan laba/rugi untuk bagian pendapatan pengelolaan dana sebagai mudharib.
Transaksi ini telah sesuai dengan PSAK no 102 dalam paragraf 23 b (ii) yang berisi: “Keuntungan diakui proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah. Metode ini terapan untuk transaksi murabahah tangguh di mana risiko piutang tidak tertagih relatif besar dan/atau beban untuk mengelola dan menagih piutang tersebut relatif besar juga.” Dan paragraf 24 yaitu “Pengakuan keuntungan, dalam paragraf 23 (b) (ii), dilakukan secara proporsional atas jumlah piutang yang berhasil ditagih dengan mengalikan
persentase keuntungan terhadap jumlah piutang yang berhasil ditagih.
Persentase keuntungan dihitung dengan perbandingan antara marjin dan biaya perolehan asset murabahah.”
4. Saat Pelunasan angsuran lebih awal , ketika nasabah ingin melunasi pembiayaan lebih awal dari waktu yang telah disepakati, bank BRI Syariah memberikan kebijakan dalam pelunasan lebih cepat dari waktu yang disepakati dan diperbolehkan ketika pembiayaan sudah berjalan selama 5 tahun dan nasabah akan mendapatkan potongan pelunasan maka jurnalnya sebagai berikut :
Dr. Beban potongan pelunasan murabahah xxx
Kr. Piutang murabahah xxx
Dr. Rekening nasabah xxx
Kr. Piutang murabahah xxx
Dr. Margin murabahah yang ditangguhkan xxx Kr. Pendapatan margin murabahah xxx
Bank BRI Syariah Kc. Cirebon memberikan potongan pada saat pelunasan, dimana bank mengurangi keuntungan murabahah.
Apabila nasabah melunasi pembiayaan tersebut maka nasabah membayar sisa utang murabahah dan membayar 3 kali margin sisanya.
5. Saat denda dikenakan, apabila nasabah terlambat membayarkan dari waktu yang telah disepakati maka akan dikenakan denda dan pembayaran akan dilakukan beberapa hari setelah jatuh tempo, maka jurnalnya sebagai berikut :
Dr. Rekening nasabah xxx
Kr. Rekening dana kebajikan xxx
Bank BRI Syariah Kc. Cirebon tidak mengenakan denda kepada nasabah hanya saja ada tertulis dalam akad dan tidak diterapkan padahal jika diterapkan supaya nasabah displin dalam membayarkan kewajibannya, biaya denda ini tidak diakui sebagai keuntungan melainkan sebagai dana kebajikan yang akan disalurkan. Transaksi ini telah sesuai menurut PSAK no 102 dalam paragraf 29 yang berisikan
“Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.”
6. Pembayaran uang muka di bank BRI Syariah Kc. Cirebon, biasanya dalam praktek nasabah membayarkan kepada pihak developer, seharusnya nasabah membayarkan kepada bank nanti bank akan membayarkan kepada pihak developer, sehingga dapat mengurangi harga jual rumah tersebut.
7. Bank BRI Syariah dalam menyajikan piutang murabahah sebesar nilai bersih (neto) ialah piutang murabahah setelah dikurangi penyisihan kerugian, margin murabahah ditangguhkan disajikan dalam pos lawan dari piutang murabahah. Penyajian piutang murabahah dapat disajikan melalui laporan keuangan. Bagian laporan keuangan , berikut ini jurnal penyisihan piutang tak tertagih :
Dr. Piutang murabahah xxx
Kr. Cadangan piutang kerugian xxx
Transaksi ini telah sesuai dengan PSAK no 102 dalam paragraf 22 berisi tentang “Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai neto yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang.”
Analisis dan penjelasan pada transaksi murabahah pada pembiayaan KPR Faedah ini dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Pengakuan
Pengakuan dalam akuntansi murabahah ialah suatu proses penetapan kriteria yang terpenuhi dalam pencatatan suatu peristiwa atau kejadian dalam catatan akuntansi. Pengakuan dapat diwujudkan dalam jumlah uang sesuai dengan pos-pos pada laporan keuangan yang sangat berpengaruh pada kejadian atau peristiwa setiap transaksi.
1) Pengakuan aset murabahah
Bank BRI Syariah Kc. Cirebon pada pembiayaan KPR Faedah iB ini menyediakan barang (rumah) yang diinginkan oleh nasabah dengan membelikan barang (rumah) yang dipesan atau dibutuhkan oleh nasabah kepada pihak supplier atau developer. Aset murabahah ini diakui saat pihak Bank BRI Syariah Kc. Cirebon membeli kepada pihak developer secara tunai, ketika perolehan aset murabahah tersebut maka diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan.
2) Pengakuan keuntungan murabahah
Ketika nasabah sepakat membeli sebuah rumah tersebut maka bank BRI Syariah Kc. Cirebon melakukan akad dengan nasabah ini terjadi keuntungan murabahah saat penyerahan aset murabahah. Keuntungan murabahah ini diakui secara proposional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah. Saat tanggal pembayaran angsuran bank BRI Syariah Kc. Cirebon mendapatkan keuntungan margin murabahah dari nasabah sejumlah dana yang dibayarkan oleh nasabah melalui via rekening.
3) Pengakuan diskon pembelian aset murabahah
Saat perolehan aset murabahah memperoleh diskon pembelian dari developer sebelum akad maka diskon menjadi pihak pembeli, BRI Syariah Kc. Cirebon mengakui diskon ini sebagai pengurang harga perolehan aset murabahah. Apabila diskon diberikan setelah terjadi akad namun tidak diperjanjikan dalam akad tersebut maka menjadi pihak penjual atau pihak bank BRI Syariah Kc. Cirebon mengakui sebagai pendapatan operasional.
4) Pengakuan saat denda
Nasabah yang lalai dalam memenuhi atau membayarkan kewajibannya meskipun nasabah tersebut mampu membayar namun bank BRI Syariah Kc. Cirebon mengenakan denda. Denda ini dikenakan supaya nasabah
dispin dalam membayarkan kewajibannya. Denda yang diterima diakui sebagai dana kebajikan bukan akui sebagai keuntungan.
5) Pengakuan uang muka
Uang muka diakui sebesar jumlah uang yang diterima saat akad dilaksanakan oleh bank BRI Syariah Kc. Cirebon akan mendebet uang muka yang telah disepakati. Saat barang sepakat dibeli oleh nasabah maka uang muka diakui sebagai pengurang piutang murabahah.
b. Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses penetapan uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan.
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau membeli aset tersebut.
1) Pengukuran keuntungan
Bank BRI Syariah Kc. Cirebon dalam menentukan margin menggunakan kebijakan atau ketentuan yang berlaku yakni sebesar 12,5% dari pembiayaan bank sesuai dengan jangka waktu 1-5 tahun, dan sebesar 13 % sesuai dengan jangka waktu 6-15 tahun. Porsi keuntungan dapat berubah mengikuti harga rumah dipasaran, tetapi tidak ada perubahan selama bank tetap menggunakan ketentuan yang telah ditetapkan.
2) Pengukuran saat potongan pelunasan angsuran
Nasabah yang melakukan pembayaran atau pelunasan lebih awal dari waktu yang telah disepakati bagi bank syariah pelunasan awal dari waktunya itu hal yang baik. Bank BRI Syariah Kc. Cirebon akan memberikan reward kepada nasabah yang melakukan pembayaran lebih awal dengan memberikan potongan pelunasan. Nasabah akan membayar pokok piutang bank dan membayar minimal 2 x margin sisanya
3) Pengukuran saat uang muka
Bank BRI Syariah Kc. Cirebon mengenakan uang muka senilai dari harga perolehan. Nilai tersebut ialah kebijakan dari pihak bank maka nasabah yang sepakat melakukan pembelian di bank akan mendebet uang muka sejumlah dana dari rekening nasabah.
c. Penyajian
Bank BRI Syariah Kc. Cirebon untuk bagian uang muka disajikan dalam neraca bagian kewajiban. Margin murabahah yang ditangguhkan disajikan dalam neraca sebagai pengurang piutang murabahah. Margin murabahah yang ditangguhkan berkurang apabila telah jatuh tempo atau dibayarkan. Pendapatan margin murabahah disajikan dalam laporan laba rugi pada bagian pendapatan pengelolaan dana sebagai mudharib.
Beban potongan dalam laporan laba rugi mengurangi pendapatan margin murabahah. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih (netto) yang dapat direalisasikan yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang piutang murabahah.
Tabel 1.3 Temuan Hasil
Aspek PSAK no 102 Bank BRI Syariah
Kc. Cirebon Ket
Murabahah
Akad jual beli barang dengan harga jual ditambah dengan keuntungan yang telah sepakati dan penjual harus mengungkapkan
Akad jual beli barang dengan menyebutkan harga beli
ditambah dengan keuntungan kepada nasabah
Sesuai
biaya perolehan barang kepada nasabah
Pengakuan
Asset Murabahah
Aset Murabahah diakui sebagai persediaan
sebesar biaya perolehan.
Aset Murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan ialah harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kepemilikan aset tersebut.
Sesuai
Diskon Pembelian Aset
Murabahah
Diakui
pengurang biaya perolehan aset murabahah, apabila terjadi sebelum akad murabahah)
Perlakuan diskon pembelian ini menurut bank ada dua, apabila diskon diberikan pemasok sebelum terjadinya akad, maka diskon menjadi hak nasabah dan apabila diskon diberikan
pemasok setelah ditandatanginnya akad, maka pembagian diskon disepakati
bersama oleh nasabah dengan
Tidak Sesuai karena tidak diterapk an di BRI Syariah Cirebon
bank.
Uang muka Uang muka diakui sebagai
uang muka
pembelian
sebesar jumlah yang diterima
Diakui sebagai
uang muka
pembelian sebesar jumlah yang diterima
Sesuai
Keuntungan Murabahah
Diakui proposional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang
murabahah.
Diakui saat penerimaan sejumlah angsuran perbulan dari piutang
murabahah
Sesuai
Denda Diakui sebagai dana kebajikan
Diakui sebagai dana kebajikan
Tidak Sesuai karena tidak diterapk an
Pengukuran
Asset Murabahah
Apabila murabahah pesanan mengingkat dinilai sebesar biaya perolehan
Dalam pembelian aset murabahah menggunakan pesanan mengingkat dinilai sebesar biaya perolehan
Sesuai
Uang muka Ketika aset jadi dibeli oleh pembeli maka dapat
Bank BRI Syariah Kc. Cirebon mengenakan uang muka senilai dari
Sesuai
mengurangi piutang murabahah
harga perolehan.
Nilai tersebut ialah kebijakan dari pihak bank maka nasabah yang sepakat melakukan pembelian di bank akan mendebet
uang muka
sejumlah dana dari rekening nasabah.
Keuntungan Murabahah
Keuntungan diukur secara proposional dalam suatu transaksi
murabahah dengan pembayaran angsuran perbulan sama.
Bank BRI Syariah Kc. Cirebon dalam
menentukan margin menggunakan kebijakan atau ketentuan yang berlaku yakni sebesar 12,5%
dari pembiayaan bank sesuai dengan jangka waktu 1-5 tahun, dan sebesar 13 % sesuai dengan jangka waktu 6-15 tahun. Porsi keuntungan dapat berubah
Sesuai
mengikuti harga rumah dipasaran, tetapi tidak ada perubahan selama bank tetap menggunakan ketentuan yang telah ditetapkan.
Potongan Pelunasan
Pemberian potongan pelunasan piutang murabahah diberikan saat pelunasan yaitu penjual
mengurangi piutang
murabahah dan keuntungan murabahah
Saat setelah pelunasan, yaitu penjual
menerima pelunasan
piutang dan kemudian
membayarkan potongan pelunasannya
Nasabah yang melakukan
pembayaran atau pelunasan lebih awal dari waktu
yang telah
disepakati bagi bank syariah pelunasan awal dari waktunya itu hal yang baik.
Bank BRI Syariah Kc. Cirebon akan memberikan reward kepada nasabah yang melakukan
pembayaran lebih awal dengan memberikan potongan pelunasan.
Nasabah akan membayar pokok
Sesuai
kepada pembeli. piutang bank dan membayar
minimal 2 x margin sisanya
Pencatatan
Asset Murabahah
Dr.Aset Murabahah Kr. Kas
Dr. Persediaan Aset Murabahah Kr.Piutang Wakalah
Sesuai
Diskon Pembelian Aset
Murabahah
Apabila terjadi sebelum akad murabahah Jurnalnya :
Dr. Aset
Murabahah Kr. Kas
Ket. Aset
Murabahah (harga perolehan – diskon)
- Tidak
melaku kan pencatat an
Uang muka Dr. kas
Kr. hutang lain-
uang muka
murabahah
Dr. Rekening nasabah
Kr. Uang muka murabahah
Sesuai
Keuntungan Murabahah
Saat penjualan kredit dilakukan maka jurnal : Dr.Piutang murabahah Kr.Aset murabahah Kr.Margin murabahah
Saat penjualan kredit dilakukan maka jurnal : Dr.Piutang
murabahah Kr.Persediaan Aset Murabahah Kr.Margin yang ditangguhkan
Sesuai
tangguhan Saat penerimaan angsuran, maka jurnalnya :
Dr. Kas
Dr. Margin Murabahah Tangguhan Kr. Piutang Murabahah Kr. Pendapatan Margin
Murabahah
Saat penerimaan angsuran, maka jurnalnya :
Dr. Rekening Nasabah
Dr. Margin yang ditangguhkan Kr. Piutang Murabahah Kr. Pendapatan
Sesuai
Potongan Pelunasan Piutang Murabahah
Saat pelunasan yaitu penjual mengurangi piutang
murabahah dan keuntungan murabahah, maka jurnalnya:
Dr. Kas
Dr. Keuntungan yang
ditangguhkan Kr. Piutang Murabahah Kr. Keuntungan
Dr.Rekening nasabah
Dr. Margin yang ditangguhkan Kr.Piutang murabahah Kr,Pendapatan margin
murabahah
Sesuai
Apabila pembeli membayarkan secara tepat waktu, maka
Dr.Keuntungan murabahah Kr. Kas
Sesuai
jurnalnya:
Dr. Keuntungan Murabahah Kr. Kas
Jika disebabkan penurunan
kemampuan pembayaran oleh nasabah, maka jurnalnya:
Dr. Kas
Dr.Keuntungan ditangguhkan Dr. Beban Kr.Piutang murabahah Kr. Keuntungan
Jika disebakan penurunan
kemampuan pembayaran oleh nasabah, maka jurnalnya:
Dr.Rekening nasabah Kr.Piutang murabahah
Dr. margin yang ditangguhkan Kr. pendapatan margin
murabahah
Dr. beban
muqasah
Kr. rekening nasabah
Sesuai
Denda Dr. dana
kebajikan-kas
Kr. dana
kebajikan- denda -
Tidak melaku kan pencatat an
Penyajian
Piutang Murabahah
Disajikan sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan
Disajikan sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan
Sesuai
yaitu saldo piutang
murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang
yaitu saldo piutang
murabahah dikurangi penyisihan
kerugian piutang murabahah
Marjin Murabahah tangguhan
Disajikan sebagai pengurang
piutang murabahah
Disajikan sebagai pengurang piutang murabahah dalam laporan posisi keuangan
Sesuai