45 Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF (TGT) TEAMS GAME TOURNAMENT
Nama sekolah : SMA Theresiana Salatiga Mata pelajaran : Ekonomi
Kelas/semester : X / 2
Alokasi waktu : 2 x 90 menit I.Standar kompetensi
Memahami PDB, PDRB, PNB, dan PN II.Kompetensi dasar
Mendeskripsikan inflasi dan indeks harga III. Indikator
Menjelaskan pengertian inflasi
Mengidentifikasi jenis-jenis inflasi
Mengidentifikasi cara dan sebab mengatasi inflasi
Mengumpulkan informasi terhadap dampak inflasi
Mendeskripsikan indeks harga
Menghitung inflasi dengan indeks harga
Menggunakan dana yang dimiliki untuk mengatasi inflasi IV. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan metode Teams Game Tournament untuk proses pembelajaran mendeskripsikan inflasi dan indeks harga siswa yang telah menguasai pendapatan nasional dapat :
Menjelaskan pengertian Inflasi yang terdapat enam unsur pokok
Mendeskripsikan macam – macam dan jenis inflasi
Mendeskripsikan faktor penyebab inflasi
Mengidentifikasi cara mengatasi inflasi
Mendeskripsikan indeks harga konsumen dan produsen
Menjelaskan cara perhitungan inflasi dengan indeks harg
46 V . Materi Pembelajaran
Pengertian Inflasi
Jenis – jenis inflasi
Faktor – faktor penyebab inflasi
Cara mengatasi inflasi
Dampak inflasi
Indeks Harga VI. Organisasi Materi
1. Inflasi
Pengertian Inflasi
Jenis – jenis inflasi
Faktor – faktor penyebab inflasi
Cara mengatasi inflasi
Dampak inflasi 2. Indeks Harga
Pengertian Indeks Harga konsumen dan produsen
Menghitung inflasi dengan indeks harga VIII. Metode Pembelajaran
- Ceramah bervariasi - Tanya jawab - Diskusi kelompok
- TGT ( Teams Game Tournament ) IX. Langkah – langkah Pembelajaran :
Pertemuan 1 Alokasi
waktu
Kegiatan Pembelajaran
TGT dalam pembelajaran
Guru Murid
10 menit 1. Kegiatan awal
- Apersepsi
Memberi salam dan bedoa
Mengabsen kehadirab siswa
Menggali informasi dan pengalaman
Berdoa dan menjawab salam
Menanggapi absen dari guru
Mengingat
pengalaman dalam kehidupan sehari –
47 65 menit
- motivasi
2. Kegiatan Inti
- eksplorasi
- elaborasi
- konfirmasi
Memberikan penjelasan terhadap pentingnya
pembelajaran
Menggali pengalaman murid dengan
kehidupan sehari – hari tentang inflasi dengan pertanyaan -
pertanyaan
melibatkan peserta didik mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari dengan menerapkan contoh inflasi
menjelaskan tentang pengertian inflasi
Mendeskripsikan jenis – jenis inflasi
Mengidentifikasi sebab dan cara mengatasi inflasi
Mengidentifikasi dan menjelaskan dampak dari inflasi
Menjelaskan cara perhitungan inflasi
Membuat kelompok atau tim yang terdiri 4- 5 orang
hari
Mengenali dan menghayati pelajaran
Menyebutkan contoh inflasi dalam
kehidupan
Menyebutkan contoh inflasi dalam
kehidupannya.
Mendengarkan dan memahami inflasi yang terdiri dari enam unsur
Memahami berbagai macam jenis inflasi
Memahami berbagai sebab timbulnya inflasi dan cara mengatasinya
Mendengarkan dan memahami berbagai dampak inflasi
Memahami cara perhitungan inflasi
Menempatkan pada kelompok atau tim masing – masing
48 10 menit 3. kegiatan akhir
- penutup
- tindak lanjut
Menjelaskan cara kerja tim atau kelompok
Memberikan pertanyaan atau soal yang harus diajawab oleh tim yang bisa menjawab terlebih dahulu
Menunjuk masing – masing tim
mempresentasikan hasil kerja berdasarkan nomor urut dan mendampingi
Menyebutkan tim atau kelompok yang paling aktif atau paling baik
Memberikan kesimpulan tehadap materi
Memberikan latihan soal yang dikerjakan drumah
Mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja kelompok
Saling mendahului dengan tim lain untuk menjawab pertanyaan guru bekerjasama dengan tim
Mempresentasikan hasil kerja tim mereka dan tim lain
menanggapi
Menanggapi guru dalam menyampaikan kelompok atau tim paling baik
Memperhatikan kesimpulan materi
Mengerjakan latihan soal di rumah
49 Pertemuan 2
Alokasi waktu
Kegiatan Pembelajaran
TGT dalam Pembelajaran
Guru Murid
15 menit
60 menit
15 menit
a. 1. Kegiatan Awal
- Apersepsi
2. Kegiatan inti
3. Kegiatan akhir
- Penutup
Memberi salam dan bedoa kemudian mengabsen siswa
Apersepsi mengenai pelajaran yang sudah diajarkan
Memberikan
kesempatn siswa untuk belajar sebelum tes
Memberikan petunjuk tes
Membagikan lembar kuis individu
Mengawasi jalannya proses kuis individu
Mengumpulkan lembar jawaban siswa
Memberikan sesi tanya jawab tentang
permasalahan yang didapat selama pelaksanaan kuis individu
Berdoa dan menjawab salam
Menyimak apersepsi dari guru dan menjawab
Siswa belajar sebelum tes dimulai
Menyimak petunjuk tes dari guru
Mengerjakan kuis secara individu tanpa bekerjasama
Mengungkapkan kesulitan dalam mengerjakan kuis
50
E. Alat ( Bahan ) : Spidol, papan tulis, Penghapus, materi, lembar soal F. Penilaian : ( Terlampir )
1. Penilaian Kognitif, Guru memberikan soal – soal kepada setiap kelompok untuk dikerjakan kemudian memberikan nilai kepada masing – masing kelompok sesuai dengan keaktifan, dan kebenaran dalam mengerjakan soal.
2. Penilaian Afektif, penilaian ini dilakukan dengan lembar pengamatan perindividu, yang dilakukan oleh guru Selama proses pembelajaran, guru mengadakan penilaian baik berupa “komentar”, atau dalam bentuk pengamatan .
Salatiga, 28 April 2012 Mengetahui,
Observer I Observer II Observer III
Imaroh Jarwatik Setyo Rizky Aryani Dra. E Seta Kristiantini M. Pd
NIM : 162008025 Nim : 162008014
Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kepala Sekolah
SMA Theresiana Salatiga
Martina Puji Hanani Dra. E Seta Kristiantini M. Pd
51 MATERI PEMBELAJARAN
INFLASI DAN INDEKS HARGA
a. Pengertian inflasi
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala
dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
b. Macam – macam dan jenis inflasi :
Inflasi yang terjadi dapat dibedakan berdasarkan tingkat keparahan, penyebab timbulnya inflasi dan asal atau sumber inflasi.
Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun) 3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4. Inflasi sangat berat atau Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
52
Inflasi ringan adalah inflasi yang masih belum terlalu mengganggu keadaan ekonomi. Inflasi ini dapat dikendalikan karena harga-harga naik secara umum, tetapi belum mengakibatkan krisis di bidang ekonomi. Inflasi ringan nilainya di bawah 10% per tahun.
Inflasi sedang belum membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang mempunyai penghasilan yang tetap. Inflasi sedang berkisar antara 10% - 30% per tahun.
Inflasi berat, inflasi ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian. Pada kondisi inflasi berat ini orang cenderung menyimpang barang. Orang tidak mau untuk menabung karena bunga bank lebih rendah dari laju angkat inflasi. Inflasi berat berkisar antara 30%
- 100% per tahun.
Inflasi sangat berat atau Hiperinflasi. Inflasi jenis ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian dan susah dikendalikan walaupun dengan tindakan moneter dan tindakan fiskal. Inflasi sangat berat ini nilainya di atas 100% per tahun.
Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya.
Berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat digolongkan dalam inflasi karena kelebihan permintaan dan inflasi karena kenaikan ongkos produksi.
Inflasi karena kenaikan permintaan. Kenaikan permintaan kadang tidak dapat dipenuhi produsen, karena itu harga-harga akan cenderung naik. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi jika permintaan naik sedangkan penawaran tetap maka harga akan naik.
53
Inflasi karena kenaikan biaya produksi. Naiknya ongkos produksi mengakibatkan harga penawaran barang naik. Harga penawaran biaya produksi naik, sehingga harga naik dan akan menyebabkan inflasi.
Jenis Inflasi Berdasarkan Asal atau Sumbernya
Berdasarkan asal atau sumbernya dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan dari luar negeri. Inflasi dalam negeri diakibatkan karena defisit anggaran belanja sehingga dicetaknya uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Inflasi dari luar negeri adalah inflasi akibat naiknya barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
c. Faktor – faktor penyebab naiknya angka inflasi :
Faktor-faktor penyebab meningkatnya angka inflasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di
54
pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga.
Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas
dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan- penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
55
Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu : kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
d. Cara mengatasi inflasi
5. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal.
Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:
• Politik diskoto (Politik uang ketat): bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat bunga sehingga mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.
• Politik pasar terbuka: bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah.Operasi pasar terbuka (open market operation), biasa disebut dengan kebijakan uang ketat (tight money policy), dilakukan dengan menjual surat-surat berharga, seperti obligasi negara, kepada masyarakat dan
56
bank-bank. Akibatnya, jumlah uang beredar di masyarakat dan pemberian kredit oleh badan-badan kredit (bank) berkurang, yang pada akhirnya dapat mengurangi tekanan inflasi.
• Peningkatan cash ratio:Kebijakan persediaan kas artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.
Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah.
Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
• Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
• Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.
57 3. Kebijakan Non Moneter
Kebijakan nom moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah maupun jumla uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif untuk mengatasi inflasi. Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut:
• Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya. Cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi bahan bakar, produksi beras.
• Menekan tingkat upah. tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan inflasi.
Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
Pemerintah melakukan distribusi secara langsung. Dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang tidak baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap.
Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.
58
• Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang).Sanering berasal dari bahasa Belanda yang berarti penyehatan, pembersihan, reorganisasi. Kebijakan sanering antara lain:
- Penurunan nilai uang
- Pembekuan sebagian simpanan pada bank – bank dengan ketentuan bahwa simpanan yang dibekukan akan diganti menjadi simpanan jangka panjang oleh pemerintah.
Senering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada saat inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1,00.
• Kebijakan yang berkaitan dengan output. Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi.
Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijakan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
• Kebijakan penentuan harga dan indexing. Ini dilakukan dengan penentuan ceiling price.
• Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri.
Jika hal tersebut terjadi biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang asing. Devaluasi juga merujuk kepada kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.
e. Dampak inflasi
Dampak dari inflasi ada yang positif tapi ada juga yang negatif. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong
59
perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat.
Pengertian indeks harga konsumen dan produsen
Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang- barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang- barang konsumsi.
Angka indeks harga dapat dirumuskan sebagai berikut :
∑Pn
Pn = ---x 100%
∑Po
Keterangan :
P = angka indek harga pada tahun n
60
Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung indeknya Po = harga tahun dasar
Indek harga dengan Metode Laspeyres
Perhitungan angka indek laspeyres (IL) merupakan angka indek tertimbang dengan faktor penimbang (W) secara obyektif. Faktor penimbangnya ditentukan dengan kuantitas (Q) dengan menggunakan tahun dasar (Qo). angka indek laspeyres (IL) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
∑Pn x Qo
IL = --- x 100%
∑Po x Qo keterangan :
IL = angka indek laspeyres.
Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung angka indeknya.
Po = harga tahun dasar.
Qo = kuantitas tahun dasar.
Indek harga dengan metode Paasche
Angka indek paasche merupakan angka indek tertimbang dengan faktor penimbang secara obyektif. Faktor penimbangnya ditentukan dengan jumlah (Q) dengan
menggunakan jumlah tahun n (Qn). angka indek Paasche dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
∑Pn x Qn
IP = --- x 100%
∑Po x Qn
61 f. Perhitungan inflasi dengan indeks harga
Untuk menghitung besarnya inflasi terlebih dahulu harus diketahui indek harga konsumen (IHK). IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu tertentu.
Rumus untuk menghitung tingkat Inflasi tahun ke n (IRn) adalah sebagai berikut :
keterangan :
a. IHK n-1 = indeks harga konsumen tahun sebelumnya b. IHK n = indeks harga konsumen tahun sekarang
% 100
1
1 x
IHK IHK IR IHK
n n n
n
62 Lampiran 2
Daftar Nama kelompok
Kelompok 1 : Kelompok 2 :
a. Imanuel Deta A.P a. Fedrik Max P
b. Anugerah Tio P b. Himawan A.W
c. Defit Arya Putra c. Henik Cendrawati W
d. Antika Muning D.C d. Intan Purnamasari T
Kelompok 3 : Kelompok 4 :
a. Maryanza R a. Vhiskal Kurniawan P.R
b. Priyo Aryanto b. Yanuaris W.H
c. Martha Erani H c. Wahyu Hapsari
d. Dwi M d. Yesi Ambarsari
Kelompok 5 : a. Resta Tri W b. Anggi Andreani c. Berce Yuniar T d. Benny
63 Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KESIAPAN SISWA MENERIMA PELAJARAN
Pertemuan : Hari / tanggal :
No Aspek yg diamati ya tidak
1. Membawa buku paket
2. Membawa buku catatan
3. Membawa kelengkapan alat tulis
Jumlah
prensentase % %
64 Lampiran 4
LEMBAR PENGAMATAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMAHAMI PDB, PDRB, PNB DAN PN
Petunjuk pengisian
Bubuhkan tanda cek (V) yang sesuai pada tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang anda amati Nama Sekolah : SMA Theresiana Salatiga
Nama Pengamat :
Kelas : X
Guru Skala penilaian Peserta Didik Skala Penilaian
Kemampuan guru dalam kegiatan awal 0 1 2 3 4 5 Keadaan / kondisi murid 0 1 2 3 4 5
Membawa kondisi awal untuk menyiapkan murid siap belajar
Kesiapan murid untuk belajar
Mengapersepsi terhadap pembelajaran tentang inflasi dan indeks harga
Ketepatan bertanya
Ketepatan pemberian contoh inflasi
Ketepatan cara penyampaian materi
Pandangan dalam persiapan belajar inflasi dan ineks harga
Menanggapi pertanyaan
Menanggapi ilutrasi atau contoh
Menanggapi penyampaian materi
Membangun motivasi terhadap pembelajaran Memahami inflasi
Pemahaman terhadap pentingnya pembelajaran inflasi
Perhatian murid
Menanggapi pentingnya pembelajaran inflasi
Kemampuan guru dalam kegiatan inti 0 1 2 3 4 5 Keadaan / Kondisi murid 0 1 2 3 4 5
Mengeksplorasi
Menggali pengalaman murid dalam kehidupannya sehari –hari tentang inflasi
Mencari informasi dan menerapkan contoh inflasi adlam kehidupan sehari – hari
Kondisi murid dalam menggali pengalaman sehari -hari
Memberikan contoh inflasi dalam kehidupan sehari - hari
Elaborasi
Menginformasikan bahwa dalam proses belajar ada kegiatan kelompok atau tim
Kondisi murid menerima kegiatan kelompok atau tim dan presentasi
65 dan presentasi kelompok
Menjelaskan tentang pengertian inflasi
Menjelaskan tentang jenis – jenis inflasi
Mengidentifikasi sebab dan cara mengatasi inflasi
Mengidentifikasi dampak inflasi
Menjelaskan perhitungan inflasi
Membagi siswa dalam kelompok atau tim yang terdiri dari 4 – 5 orang
Mendengarkan dan memahami inflasi yang terdiri dari enam unsur
Memahami jenis – jenis inflasi
Mendengarkan dan memahami sebab dan cara mengatasi inflasi
Memahami berbagai dampak inflasi
Memahami cara perhitungan inflasi
Menempatkan pada kelompok atau tim masing - masing
Mengkonfirmasi
Memberikan pertanyaan atau soal yang akan dijawab oleh tim
Membimbing kerja kelompok siswa
Menunjuk tim untuk mempresentasikan hasil kerjanya
Mengerjakan soal atau pertanyaan guru
Kerja sama dengan tim mengerjakan lembar soal
Mempresentasikan hasil kerja kelompok atau tim
Kemampuan guru dalam kegitan akhir 0 1 2 3 4 5 Keadaan / Kondisi murid 0 1 2 3 4 5
Memberikan pengumuman kelompok yang paling aktif atau paling baik
Memberikan kesimpulan terhadap materi
Memberikan latihan soal yang dikerjakan di rumah
Menanggapi pengumuman kelompok yang paling baik
Merespon dengan baik apa yang disampaikan guru dan mengerjakan latihan yang diberikan guru
66 Penilaian
0 : Aktivitas yang dilakukan guru atau peserta didik tidak muncul 1 : Aktivitas yang dilakukan guru atau peserta didik ≤ 20%
2 : Aktivitas yang dilakukan guru atau peserta didik antara > 20% - 40%
3 : Aktivitas yang dilakukan guru atau peserta didik antara > 40% - 60%
4 : Aktivitas yang dilakukan guru atau peserta didik antara > 60% - 80%
5: Aktivitas yang dilakukan guru atau peserta didik antara > 80% - 100%
67 Lampiran 5
ANGKET TANGGAPAN SISWA
Nama Sekolah : Nama Siswa : Hari/Tanggal :
Petunjuk Pengisian : Berikan tanda silang pada jawaban yang anda pilih jika ada komentar tuliskan pada tempat yang telah disediakan
1. Apakah anda menyukai pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif TGT ( permainan keaktifan kelompok )?
a. Ya b. Tidak
Komentar:………...
….………...
2. Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya, bagaimana setelah menggunakan metode pembelajaran TGT / permainan kelompok tersebut?
Komentar:………...………
………
3. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran tersebut anda dapat belajar lebih baik?
a. Ya b. Tidak
Komentar:………...
………
4. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif TGT atau kelompok anda dapat lebih mudah mempelajari dan memahami materi yang diajarkan?
a. Ya b. Tidak
Komentar: ………...
………
68 Lampiran 6
Lembar kerja Kelompok Siklus 1 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inflasi ?
2. Sebut dan jelaskan faktor penyebab naiknya inflasi ? 3. Bagaimana cara mengatasi inflasi, jelaskan !
4. Indeks Harga Konsumen pada Tahun 2004 sebesar 120% dan pada tahun 2005 135%.
Berapa laju inflasi tahun 2005?
5. Indeks Harga Konsumen pada Tahun 2007 sebesar 145% dan pada tahun 2005 125%.
Berapa laju inflasi dan tahun 2008?
69 Lampiran 7
Kunci Jawaban Tugas Kelompok Siklus 1
1. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
2. Faktor-faktor penyebab meningkatnya angka inflasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll
3. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah.
70 4.
5.
% 5 , 12
% 120 100
120 135
% 100
1 1
x IHK x
IHK IR IHK
n n n
n
% 8
% 125 100
125 135
% 100
1 1
x IHK x
IHK IR IHK
n n n
n
71 Lampiran 8
SOAL TES INDIVIDU SIKLUS 1
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inflasi ?
2. Indeks Harga Konsumen pada Tahun 2008 sebesar 140% dan pada tahun 2009 165%.
Berapa laju inflasi tahun 2009?
3. Indeks Harga Konsumen pada Tahun 2006 sebesar 120% dan pada tahun 2007 145%.
Berapa laju inflasi tahun 2007?
4. Sebut dan jelaskan faktor penyebab naiknya inflasi ? 5. Bagaimana cara mengatasi inflasi, jelaskan !
72 Lampiran 9
JAWABAN TES INDIVIDU SIKLUS 1
1. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
2.
3.
4. Faktor-faktor penyebab meningkatnya angka inflasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal
% 8 , 17
% 140 100
140 165
% 100
1 1
x IHK x
IHK IR IHK
n n n
n
% 8 , 20
% 120 100
120 145
% 100
1 1
x IHK x
IHK IR IHK
n n n
n
73
(perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll
5. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah.
74 Lampiran 10
PENILAIAN TUGAS KEOMPOK DAN TES INDIVIDU SIKLUS I
Penilaian Tugas Kelompok
Soal Skor
1. 10
2. 13
3. 17
4. 30
5. 30
Jumlah 100
Nilai = jumlah skor = 100
75 Lampiran 11
HASIL LEMBAR OBSERVASI KESIAPAN SISWA MENERIMA PELAJARAN SIKLUS 1
Pertemuan : 1( siklus 1 )
Hari / tanggal : Sabtu / 28 April 2012
Pertemuan : 2( siklus 1 )
Hari / tanggal : Rabu / 2 Mei 2012
No Aspek yg diamati ya Tidak
1. Membawa buku paket atau materi 16 2
2. Membawa buku catatan 17 1
3. Membawa kelengkapan alat tulis 18 0
Jumlah 51 3
Prensentase 80,95% 4,76%
No Aspek yg diamati ya tidak
1. Membawa buku paket atau materi 21 0
2. Membawa buku catatan 21 0
3. Membawa kelengkapan alat tulis 21 0
Jumlah 63 0
prensentase 100% 0%
76 Lampiran 12
HASIL PENGAMATAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENDESKRIPSIKAN INFLASI DAN INDEKS HARGA
Nama Sekolah : SMA Theresiana Salatiga Kelas : X ( pertemuan 1 ) siklus 1
Guru Observer Rata -
rata
Peserta Didik Observer Rata -
rata
Kemampuan guru dalam kegiatan awal 1 2 3 Keadaan / kondisi murid 1 2 3
Membawa kondisi awal untuk menyiapkan murid siap belajar
3 3 3 3 Kesiapan murid untuk belajar 2 3 2 2,3
Mengapersepsi terhadap pembelajaran tentang inflasi dan indeks harga
Ketepatan bertanya
Ketepatan pemberian contoh
Ketepatan cara penyampaian materi
4 4 4
3 3 4
4 4 4
3,6 3,6 4
Pandangan dalam persiapan belajar inflasi dan ineks harga
Menanggapi pertanyaan
Menanggapi ilutrasi atau contoh
Menanggapi penyampaian materi
4 4 3
3 3 4
3 3 3
3,3 3,3 3,3
Membangun motivasi terhadap pembelajaran Memahami inflasi
memberikan penjelasan tentang pelajaran 4 2 4 3,3
Perhatian murid
Menanggapi pentingnya pembelajaran inflasi
4 3 2 3
Rata – rata 3,83 3 3,83 3,51 Rata – rata 3,4 3,2 2,4 3,04
Kemampuan guru dalam kegiatan inti 1 2 3 Rata - rata
Keadaan / Kondisi murid 1 2 3 Rata –
rata
Mengeksplorasi
Menggali pengalaman murid dalam kehidupannya sehari –hari tentang inflasi
Mencari informasi dan menerapkan contoh inflasi adlam kehidupan sehari – hari
4 4
4 4
4 4
4 4
Kondisi murid dalam menggali pengalaman sehari -hari
Memberikan contoh inflasi dalam kehidupan sehari - hari
3
3
4
3
4
3
3,6
3
Elaborasi
77
Menginformasikan bahwa dalam proses belajar ada kegiatan kelompok atau tim dan presentasi kelompok
4 4 4 4 Kondisi murid menerima kegiatan kelompok atau tim dan presentasi
3 4 3 3,3
Menjelaskan tentang pengertian inflasi
Menjelaskan tentang jenis – jenis inflasi
Mengidentifikasi sebab dan cara mengatasi inflasi
Mengidentifikasi dampak inflasi
Menjelaskan perhitungan inflasi
Membagi siswa dalam kelompok atau tim yang terdiri dari 4 – 5 orang
4
2 3 5 4 4
4
3 4 4 5 4
4
3 4 4 4 4
4
2,6 3,6 4,3 4,3 4
Mendengarkan dan memahami inflasi yang terdiri dari enam unsur
Memahami jenis – jenis inflasi
Mendengarkan dan memahami sebab dan cara mengatasi inflasi
Memahami berbagai dampak inflasi
Memahami cara perhitungan inflasi
Menempatkan pada kelompok atau tim masing - masing
3
2 3 4 4 4
4
3 4 4 4 4
3
3 3 4 3 4
3,3
2,6 3,3 4 3,6
4
Mengkonfirmasi
Memberikan pertanyaan atau soal yang akan dijawab oleh tim
Membimbing kerja kelompok siswa
Menunjuk tim untuk mempresentasikan hasil kerjanya
5 4 4
5 4 2
4 3 3
4,6 3,6 3
Mengerjakan soal atau pertanyaan guru
Kerja sama dengan tim mengerjakan lembar soal
Mempresentasikan hasil kerja kelompok atau tim
4 4 3
4 3 3
3 5 2
3,6 4 2,6
Rata – rata 3,91 3,91 3,75 3,83 Rata – rata 3,33 3,66 3,33 3,40
Kemampuan guru dalam kegitan akhir 1 2 3 Rata - rata
Keadaan / Kondisi murid 1 2 3 Rata –
rata
Memberikan pengumuman kelompok yang paling aktif atau paling baik
Memberikan kesimpulan terhadap materi
Memberikan latihan soal yang dikerjakan di rumah
1 2 1
1 1 1
1 2 3
1 1,6 1,3
Menanggapi pengumuman kelompok yang paling baik
Merespon dengan baik apa yang disampaikan guru dan
mengerjakan latihan yang
1 2
1 1
2 3
1,6 1,3
78 4
1
4 4
diberikan guru
Rata – rata 1,3 1 2 1,3 Rata – rata 1,3 1 2 1,3
Rata – rata keseluruhan 3,52 3,32 3,52 3,388 Rata – rata keseluruhan 3,15 3,31 2,84 3,055
79 Lampiran 13
HASIL PENGAMATAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENDEKRIPSIKAN INFLASI DAN INDEKS HARGA
Nama Sekolah : SMA Theresiana Salatiga Kelas : X ( pertemuan 2 ) siklus 1
Guru Observer Rata -
rata
Peserta Didik Observer Rata - rata Kemampuan guru dalam kegiatan
awal
1 2 3 Keadaan / kondisi murid 1 2 3
Membawa kondisi awal untuk menyiapkan murid siap belajar
4 3 4 3,6 Kesiapan murid untuk belajar 4 3 4 3,6
Mengapersepsi terhadap
pembelajaran tentang inflasi dan indeks harga
Apersepsi mengenai pelajaran yang sudah diajarkan
4 4 4 4
Pandangan dalam persiapan belajar inflasi dan ineks harga
Menyimak apersepsi dari guru dan menjawab
4 4 3 3,6
Rata – rata 4 3,5 4 3,8 Rata – rata 4 3,5 3,5 3,6
Kemampuan guru dalam kegiatan inti
1 2 3 Rata
– rata
Keadaan / Kondisi murid 1 2 3 Rata - rata
80
Memberikan petunjuk tes formatif
Membagikan lembar kuis individu
Mengawasi jalannya proses kuis individu
Mengumpulkan lembar jawaban siswa
4
5 4
5
4
5 4
5
4
4 3
4
4
4,6 3,6
4,6
Menyimak petunjuk tes dari guru
Mengerjakan kuis secara individu tanpa bekerjasama
Mengumpulkan lembar jawaban
4
4
5 4
3
5
3
3
4
4,6
3,3
4,6
Rata – rata 4,5 4,5 3,7 4,2 Rata – rata 4,3 4 3,3 4,1
Kemampuan guru dalam kegitan akhir
1 2 3 Rata - rata
Keadaan / Kondisi murid 1 2 3 Rata - rata
Memberikan sesi tanya jawab tentang permasalahan yang didapat selama pelaksanaan kuis individu
3 3 3 3 Mengungkapkan kesulitan dalam mengerjakan kuis
3 3 3 3
Rata – rata 3 3 3 3 Rata – rata 3 3 3 3
Rata – rata keseluruhan 4,33 4,16 3,83 4,066 Rata – rata keseluruhan 4 3,66 3,33 3,788
Rata – rata keseluruhan pengamatan guru pada siklus 1 : 3,388 + 4,066 x 100% = 74,54%
Rata – rata keseluruhan pengamatan siswa pada siklus 1 : 3,055 + 3,788 x 100% = 68,43%
67 Lampiran 14
ANALISIS HASIL TES DAN PERKEMBANGAN SISWA SIKLUS I SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012
Kelompok Nama Sebelum tindakan Siklus 1 Keterangan
Nilai T / TT Nilai T / TT
1 Imanuel deta Adi P 50 TT 65 TT Kenaikan 15
Anugerah Tio Pratama 75 T 80 T Kenaikan 5
Defit Arya Putra 75 T 100 T Kenaikan 25
Antika Muning dewi C 100 T 100 T Tetap
2 Federik Max Papilaya 35 TT 50 TT Kenaikan 15
Himawan Agung w 45 TT 95 T Kenaikan 50
Henik Cendrawati W 35 TT 100 T Kenaikan 65
Intan Purnamasari T 55 TT 90 T Kenaikan 35
3 Maryanza Risman 45 TT 95 T Kenaikan 50
Priyo Aryanto 35 TT 100 T Kenaikan 65
Martha Erani H 30 TT 100 T Kenaikan 70
Dwi Mulyono 50 TT 70 T Kenaikan 20
Jessica Virgine E.S 95 T 100 T Kenaikan 5
4 Vhiskal Kurniawan PR 65 TT 75 T Kenaikan 10
Yanuaris Wisnu H 45 TT 60 TT Kenaikan 15
Wahyu Hapsari 95 T 60 TT Penurunan 35
Yesi Ambarsari 75 T 65 TT Penurunan 10
5 Resta Tri wulandari 35 TT 100 T Kenaikan 65
Anggie Andreani 50 TT 50 TT Tetap
Berce Yuniar Telusa 70 T 100 T Kenaikan 30
Benny 65 TT 50 TT Penurunan 15
Rata – rata 58,33 81,19
Presentase ketuntasan 33,33% 66,67%
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
81 Lampiran 15
LEMBAR PENILAIAN KELOMPOK SIKLUS 1 KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI SEMESTER 2
TAHUN AJARAN 2011 / 2012
Kelompok 2 Skor Awal Tugas Kuis Poin Turnament
Federik Max Papilaya 35 91 50 50
Himawan Agung w 45 91 95 50
Henik Cendrawati W 35 91 100 50
Intan Purnamasari T 55 91 90 50
Jumlah 170 200
Rata – rata 42,5 50
Kriteria Tim Super
Kelompok 3 Skor Awal Tugas Kuis Poin Turnament
Maryanza Risman 45 89 95 40
Priyo Aryanto 35 89 100 40
Martha Erani H 30 89 100 40
Dwi Mulyono 50 89 70 40
Jessica Virgine E.S 95 100 40
Jumlah 160 200
Rata – rata 32 40
Kriteria Tim Sangat Baik
Kelompok 4 Skor Awal Tugas Kuis Poin Turnament
Vhiskal Kurniawan PR 65 78 75 20
Yanuaris Wisnu H 45 78 60 20
Wahyu Hapsari 95 78 60 20
Yesi Ambarsari 75 78 65 20
Jumlah 280 80
Rata – rata 70 20
Kriteria Tim Rendah
Kelompok 1 Skor Awal Tugas Kuis Poin Turnament
Imanuel deta Adi P 50 83 65 30
Anugerah Tio Pratama 75 83 80 30
Defit Arya Putra 75 83 100 30
Antika Muning dewi C 100 83 100 30
Jumlah 300 120
Rata – rata 75 30
Kriteria Tim Baik
82
Kelompok 5 Skor Awal Tugas Kuis Poin Turnamnet
Resta Tri wulandari 35 89 100 40
Anggie Andreani 50 89 50 40
Berce Yuniar Telusa 70 89 100 40
Benny 65 89 50 40
Jumlah 220 160
Rata – rata 55 40
Kriteria Tim Sangat Baik
83 Lampiran 16
TUGAS KELOMPOK SIKLUS II
Perhatikan data berikut ini Macam
Barang
Harga (Rp) Jumlah (Q) Po x Q Pn x Q 2008 2009
A B C D E
300 250 500 700 900
350 350 600 800 1000
60 50 40 30 15 Jumlah
Berdasar tabel di atas, hitunglah angka indeks harga tertimbang pada tahun 2009 dengan tahun dasar 2008 dengan mneggunakan metode agregatif sederhana.
84 Lampiran 17
JAWABAN TUGAS KELOMPOK SIKLUS II
Macam Barang
Harga (Rp) Jumlah (Q) Po x Q Pn x Q 2008 2009
A B C D E
300 250 500 700 900
350 350 600 800 1.000
60 50 40 30 15
18.000 12.500 20.000 21.000 13.500
21.000 17.500 24.000 24.000 15.000
Jumlah 2.650 3.100 195 85.000 101.500
Metode Agregatif Sederhana : IH = 101.500 x 100%
85000 = 119,41%
85 Lampiran 18
SOAL TES INDIVIDU SIKLUS II
1. a. perthatikan tabel kebutuhan bahan pokok berikut :
Barang Harga/kg Jumlah
2007 2008 2007 2008
Beras Gula Telor
Rp 4.500,00 Rp 6.000,00 Rp 6.500,00
Rp 5.000,00 Rp 9.000,00 Rp 7.000,00
200 150 100
250 200 150
Jika tahun 2007 sebagai tahun dasar, hitunglah besar indeks harga paasche tahun 2008!
b. Data indeks harga konsumen bulan januari 2005 adalah 156 dan indeks harga konsumen bulan Februari 2005 adalah 160.
Berdasarkan data tersebut, berapa besar angka inflasi bulan Februari 2005?
86 Lampiran 19
JAWABAN TES INDIVIDU SIKLUS II 1. a. jumlah harga tahun 2007 (Po) = Rp 17.000
jumlah harga tahun 2008 (Pn) = Rp 21.000 jumlah barang tahun 2007 (Qo) = 450 jumlah barang tahun 2008 (Qn) = 600 IP = ∑ Pn . Qn x 100%
∑ Po . Qn
= 21.000 x 600 x 100%
17.000 x 600 = 12.600.000 x 100%
10.200.000 = 123,529%
b. angka inflasi = 160 . 156 x 100%
150 = 4 x 100%
150
= 2,67%
87 Lampiran 20
LEMBAR OBSERVASI KESIAPAN SISWA MENERIMA PELAJARAN SIKLUS II
Pertemuan : 1( siklus 2 )
Hari / tanggal : Sabtu / 5 Mei 2012
No Aspek yg diamati ya tidak
1. Membawa buku paket atau materi 21 0
2. Membawa buku catatan 21 0
3. Membawa kelengkapan alat tulis 21 0
Jumlah 63 0
prensentase 100% 0%
Pertemuan : 2 ( siklus 2 ) Hari / tanggal : Rabu / 9 Mei 2012
No Aspek yg diamati ya tidak
1. Membawa buku paket atau materi 21 0
2. Membawa buku catatan 21 0
3. Membawa kelengkapan alat tulis 21 0
Jumlah 63 0
Prensentase 100% 0%