• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Tempat Kedudukan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan di PO Rosalia Indah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Tempat Kedudukan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan di PO Rosalia Indah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Gambaran Umum Objek Penelitian

1.2Tempat Kedudukan

Kantor Cabang PO Rosalia Indah berkedudukan di Jl. Hos

Cokroaminoto, komplek terminal sisemut Ungaran, Kabupaten

Semarang.

2.2Sejarah Po Rosalia Indah

Perusahaan Otobus ini berdiri pada tahun 1983, yang pada

awalnya hanya melayani trayek antar kota jurusan Yogyakarta – Solo – Surabaya – Malang. Seiring perkembangannya pada tahun 1987 Po Rosalia Indah menegembangkan usahanya dengan menyediakan jasa

angkutan darat bus AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi). Ketatnya

persaingan bisnis transportasi darat di era 1990-an bukan menjadi

kendala bagi PO Rosalia Indah, bahkan pada masa itu dijadikan titik

tolak dari yang semula pada pelayanan transportasi AKDP menjadi

AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) yang memiliki daya jangkau lebih

luas. Perusahaan Otobus inipun mengalami kemajuan yang cukup

berarti sehingga terhitung pada tanggal 21 Maret 1991 perusahaan

otobus Rosalia Indah mendapat ijin usaha BPU (Biro Perjalanan

(2)

33

Kantor Pusat di Jalan Raya Solo-Sragen KM. 7,5 Jaten, Karanganyar,

Jawa Tengah.

Seiring waktu dengan berbagai improvisasi saat ini Po Rosalia

Indah telah memiliki ratusan unit bus serta memiliki agen yang

tersebar di pulau Jawa dan Sumatera. Trayek yang dilayani Po Rosalia

Indah semakin luas dengan melayani trayek Surabaya – Blitar – Ponorogo – Madiun – Solo – Semarang – Jabodetabek – Merak - Lampung – Palembang. PO Rosalia Indah menawarkan berbagai kelas untuk memanjakan pelanggan mulai dari kelas Non AC, Patas, VIP,

Executive, hingga super Executive. Keseriusan PO Rosalia Indah

dalam melayani pelanggan memperoleh kesuksesan dengan beberapa

kali menerima penghargaan dari Kemenhub

3.2Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi perusahaan transportasi darat antar kota antar propinsi dan

wisata yang unggul dalam kualitas dan pelayanan demi kepuasan

pelanggan dan kesejahteraan karyawan.

b. Misi

 Memberikan pelayanan prima demi kepuasan pelanggan

dengan menerapkan pancasona BPU. Rosalia Indah yang

meliputi : kebersihan, kenyamanan, ketepatan dan

(3)

34

 Menyediakan sarana dan prasarana yang didukung dengan

teknologi informasi yang handal.

 Menerapkan sistem manajemen mutu yang didukung dengan

sumberdaya manusia yang berkualitas.

4.2Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi:

jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan.

1. Jenis Kelamin

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 38 46,9

Perempuan 43 53,1

Jumlah 81 100,0

Sumber : Data Primer 2017

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin

laki-laki berjumlah 38 orang (46,9%) dan responden dengan jenis kelamin

perempuan berjumlah 43 orang (53,1%). Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (53,1%).

2. Usia

Diskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan dalam

(4)

35

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase (%)

18-28 tahun 33 40,7

29-39 tahun 31 38,3

> 39 tahun 17 21

Jumlah 81 100,0

Sumber : Data Primer 2017

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berusia 18-28

tahun sebanyak 33 orang (40,7%), respondeng yang berusia 29-39

tahun sebanyak 31 orang (38,3%), dan responden yang berusia lebih

dari 39 tahun sebanyak 17 orang (21%). Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden berusia 18-28 tahun.

3. Pendidikan Terakhir

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SD 0 0

SMP 20 24,7

SMA 38 46,9

Sarjana/Diploma 23 28,4

Jumlah 81 100.0

Sumber : Data Primer 2017

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat

pendidikan SMP sebanyak 20 orang (24,7%), responden dengan tingkat

pendidikan SMA sebanyak 38 orang (46,9%), dan responden dengan

(5)

36

disimpulkan bahwa mayoritas responden dengan tingkat pendidikan

SMA (46,9%).

4. Pekerjaan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan disajikan

dalam tabel berikut:

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase

(%)

Pelajar/Mahasiswa 20 24,7

Pegawai

Negri/TNI-POLRI 13 16

Pegawai Swasta 28 34,6

Wiraswasta 16 19,7

Lainnya 4 5

Jumlah 81 100,0

Sumber : Data Primer 2017

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang berstatus

sebagai pelajar atau mahasiswa sebanyak 20 responden (24,7%),

responden yang bekerja sebagai pegawai negeri/TNI/POLRI sebanyak

13 responden (16%), responden yang bekerja sebagai pegawai swasta

sebanyak 28 responden (34,6%), responden yang bekerja wiraswasta

sebanyak 16 responden (19,7%), dan responden dengan pekerjaan

lainnya yang tidak disebut sebanyak 4 responden (5%). Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai

(6)

37

4.3Uji Persyaratan Analisis Regresi

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan

analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum kita melakukan

analisis yang sesungguhnya, data tersebut harus diuji kenormalan

distribusinya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni:

jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi

normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data

tersebut tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.5 Tabel Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandar dized Residual

81

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,894396

Asymp. Sig. (2-tailed) ,759

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil output data menggunakan

rumus One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test dengan perhitungan

program SPSS for windows release 19 diperoleh nilai signifikansi sebesar

0,759 lebih besar dari 0,05; sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang

(7)

38

2. Uji Linier

Uji Linier dimaksudkan untuk mengetahui Linier tidaknya

hubungan diantara data variabel kualitas pelayana dengan variabel

loyalitas pelanggan. dasar pengambilan keputusan yakni: jika nilai Sig.

Deviation From Linearity lebih besar dari 0,05; maka terdapat hubungan

linear antar variabel. Sebaliknya, jika Sig. Deviation From Linearity lebih

kecil dari 0,05; maka tidak terdapat hubungan antar variabel.

Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji linieritas pada output tabel

“ANOVA Tabel”, diketahui bahwa nilai Sig.Deviation From Linearity

sebesar 0,396; karena nilai Sig. 0,396 lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier variabel kualitas pelayanan

(8)

39

4.4Uji Hipotesis

1. Regresi Linier Sederhana

Secara umum rumus persamaan regresi sederhana adalah Y = a +

bX. Sementara untuk mengetahui nilai koefisien regresi tersebut

menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows release 19

dan dapat berpedoman pada output yang berada pada tabel Coefficients

berikut :

a = angka konstan dari Unstandardized Coefficients. Dalam tabel nilai a

nilainya sebesar 3,635. Angka ini merupakan angka konstan yang

mempunyai arti bahwa jika tidak ada Kualitas Pelayanan (X) maka nilai

konsisten Loyalitas pelanggan (Y) adalah sebesar 3,635.

b = angka koefisien regresi. Nilainya sebesar 0,263. Angka ini

mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat Kualitas Pelayanan

(X), maka loyalitas pelanggan (Y) akan meningkat sebesar 0,263. Tabel 4.7 Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,635 1,957 1,858 ,067

(9)

40

Nilai koefisien regresi bernilai positif (+), maka dengan demikian dapat

dikatakan bahwa Kualitas Pelayanan (X) berpengaruh positif terhadap

Loyalitas Pelanggan (Y). Sehingga persamaan regresinya adalah Y = 3,635

+ 0,263X.

2. Uji t parsial

Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji

keberartian pengaruh dari variabel bebas, yaitu kualitas pelayanan (X)

terhadap loyalitas pelanggan (Y)

Berdasarakan hasil hitung didapat thitung sebesar 8,957 dengan

signifikansi 0,000 sedangkan nilai ttable untuk n = 81 sebesar 1,664.

Kriteria pengujian adalah jika thitung>ttabel maka Ho ditolak dan nilai

signifikansi < (0,05), karena thitung 8,957 > ttabel 1,664 dan nilai signifikansi

0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima.

Hasil ini menunjukkan secara parsial veriabel kualitas pelayanan berbunyi

“ ada pengaruh positif dan signifikan dari kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan” hipotesis ini dapat diterima.

Uji hipotesis atau uji pengaruh berfungsi untuk mengetahui apakah

(10)

41

dalam analisis regresi linier sederhana ini adalah “ ada pengaruh positif dan signifikan Kualitas Pelayanan (X) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)”.

Uji hipotesis dilakukan dengan cara membandingakn nilai signifikansi

(Sig) dengan probabilitas. Dasar pengambilan keputusan, jika nilai

signifikansi (Sig) lebih kecil dari probabilitas 0,05 mengandung arti bahwa

ada pengaruh Kualitas Pelayanan (X) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y),

sebaliknya jika nilai signifikansi (Sig) lebih besar dari probabilitas 0,05

mengandung arti bahwa tidak ada pengaruh Kualitas Pelayanan (X)

terhadap Loyalitas Pelanggan (Y).

Berdasarkan tabel output perhitungan SPSS diketahui nilai

signifikansi (Sig) sebesar 0,000 lebih kecil dari probabilitas 0,05;

sehinggga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Kualitas Pelayanan (X)

terhadap Loyalitas Pelanggan (Y).

3. Koefisien Determinasi R-Square

Koefisien diterminasi menyatakan prosentase total variasi dari

variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen dalam model

R berkisar antar 0 sampai 1. Apabila R mendekati 1 ini menunjukkan

variasi variabel dependen dapat dijelaskan dengan variabel lain.

Tabel 4.9 Koefien Determinasi Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,710a ,504 ,498 1,906

(11)

42

Besarnya pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan

dapat diketahui melalui koefisien determinasi R-Square. Hasil perhitungan

koefisien regresi diperoleh R-Square 0,504 adalah penguadratan dari

koefisien korelasi atau 0,710x0,710. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

sebesar 50,4% variasi dari loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh

kualitas pelayanan, sedangkan 49,6% lainnya dijelaskan oleh variabel lain

diluar model.

4.5Pembahasan Hasil Analisis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan

terhadap loyalitas pelanggan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan

dengan menggunakan pengujian secara statistik yaitu pengujian regresi

sederhana yang sebelumnya diuji dengan uji prasyarat, dengan bantuan

komputer program SPSS versi 19, diperoleh hasil sebagai berikut: Y = 3,635

+ 0,263X, dari persamaan tersebut maka dapat diartikan bahwa satuan nilai

loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh kualitas pelayanan sebesar 0,263 dengan

konstan 3,635. Apabila kualitas pelayanan sebesar 0, maka loyalitas

pelanggan adalah sebesar 3,635.

Hasil uji t diperoleh nilai thitung sebesar 8,957 dengan tingkat

signifikansi 0,000; karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (8,957>1,664),

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi

(12)

43

membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa “Kualitas Pelayanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan”.

Tjiptono 1, kualitas pelayanan apabila dikelola dengan tepat,

berkontribusi positif terhadap terwujudnya kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Menurut Engel2, loyalitas merupakan komitmen mendalam untuk

membeli ulang atau mengulang pola prefensi produk atau layanan di masa

yang akan datang, yang menyebabkan pembelian berulang merek yang sama

atau suatu set yang sama, walaupun ada keterlibatan faktor situasional dan

upaya-upaya pemasaran yang berpotensi menyebabkan prilaku berpindah

merek.

Faktor pertama yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah kualitas

pelayanan. Menurut Rangkuti3, definisi kualitas pelayanan adalah

penyampaian jasa yang akan melebihi tingkat kepentingan pelanggan.

Menurut Tjiptono4, kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan, kualitas sebagai ukuran seberapa bagus

tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Kualitas pelayanan mempengaruhi loyalitas pelanggan dikarenakan

1

Tjiptono, 2007,Service Quality and Satisfaction, Edisi ke 2, Penerbit ANDI Yogyakarta, hlm. 58.

2

Engel, 1995, Perilaku Konsumen, terjemahan Jilid 1, Bina Rupa Aksara Jakarta, hlm. 144

3

Rangkuti, 2006, Measuring Customer Satisfaction, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, hlm. 28.

4

(13)

44

pelanggan yang terpuaskan nilai pribadinya dan mood yang positif terhadap

pelayanan akan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan tersebut.

Pelanggan yang loyal adalah mereka yang membeli ulang merek yang

sama, hanya hanya mempertimbangkan merek yang samadan sama sekali

tidak mencari informasi-informasi tentang merek yang lain. Namun, sebelum

perusahaan mencapai tingkat loyalitas pelanggan, perusahaan harus

memperhatikan kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik pada

akhirnya akan menciptakan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya akan

menciptakan loyalitas pelanggan. Menurut Tjiptono5, pelanggan yang merasa

puas merupakan modal bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Terciptanya kepuasan pelanggan mempunyai manfaat seperti memberikan

dasar yang baik untuk pembelian ulang oleh pelanggan, terciptanya loyalitas

pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang

menguntungkan bagi perusahaan. Dengan kata lain perusahaan harus selalu

memonitor pelayanan oleh para pesaing, agar perusahaan lebih memberikan

pelayanan yang lebih baik lagi sehingga dapat menciptakan loyalitas

pelanggan.

5

(14)

45

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Megasari (2012) tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap

Loyalitas Pelanggan di Restoran Tairyo Indonesia. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara variabel kualitas

Gambar

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.5 Tabel Uji Normalitas
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus yang terjadi di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Jatinangor adalah pembiayaan iB Bisnis pengadaan mesin industry yang dalam pelaksanaannya menggunakan akad

Sehinggan ketika nasabah memiliki motivasi lebih dalam menggunakan Internet Banking BRI banyak hal yang bisa dirasakan oleh nasabah yaitu nasabah percaya dengan kualitas Internet

Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di daerah pantai.. Beberapa daerah akan

Pada hukum yang ketiga, Kepler mengamati data milik Tycoon yang memuat tentang planet - planet, sehingga ia dapat menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap planet dalam

UUD 1945Pasal 33 ayat (1) UUD 1945menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atasasas kekeluargaan. Kegiatan ekonomi yang sesuai atas asas

Dukungan  top management yang  perlu  ditingkatkan  untuk  SPI  PT  INKA  antara  lain:  (a)  penyediaan  waktu  yang  cUkup  dari  lop management untuk 

Mengacu pada pendapat ini maka dapat dikatakan pula bahwa mahasiswi yang mau membicarakan masalah atau topik orang lain maupun pacarnya, maka sang pacar menjadi suka dan

Di dalam buku ini penulis menerangkan bahwa kebijakan publik bias gender merupakan kebijakan yang cenderung merugikan salah satu jenis kelamin. Dengan demikian kebijakan