• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: AMBRUSIUS KUNCORO BRAHMOWISANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: AMBRUSIUS KUNCORO BRAHMOWISANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Oleh: AMBRUSIUS KUNCORO BRAHMOWISANG Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Wuryantoro

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kelas/ Semester : XII / 5

Materi Pembelajaran : Masa Mengisi Kemerdekaan Indonesia Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 10 Menit A. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengetahui perkembangan kehidupan politik pada masa Demokrasi Liberal 2. Peserta didik dapat mengetahui pelakanaan Pemilu Tahun 1955

3. Peserta didik dapat mengetahui perkembangan kehidupan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal B. Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

 Orientasi

 Apersepsi

 Motivasi

 Pemberian Acuan

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa,menyanykan lagu Indonesia Raya, memeriksa kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa secara fisik dan psikis.

 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa atau materi sebelumnya.

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

 Memberitahukan materi pelajaran (KD dan tujuan pembelajaran) yang akan dibahas pada pertemuan saat tersebut, model yang alan direpakan & proses pelaksanaannya.

Kegiatan Inti Sintak Sintak Pembelajaran

 Mengamati

 Observasi dan melakukan literasi tentang perkembangan kehidupan poliitik dan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal dari buku dan internet.

 Penerapan model Questions Students Have dengan tahap membuat peserta didik untuk membentuk tempat duduk lingkaran oval dalam kelasnya dan kepada peserta didik dibagikan kartu.

Pendekatan Scientifik

 Menanya

 Masing-masing siswa menuliskan pertanyaan pada kartu sesuai topik yang dipelajari.

 Kartu diputar searah jarum jam, agar semua siswa bisa membaca pertanyaan dari siswa lain. Pertanyaan yang tidak dapat dijawab siswa waktu diputar diberi tanda centang (v).

 Saat kartu kembali kepada penulisnya, maka setiap siswa telah memeriksa seluruh pertanyaan. Tiap siswa menghitung jumalh tanda centang (v), tanda centang yang banyak menandakan pertanyaan itu perlu didiskusikan dalam kelompok.

 Mengumpulkan informasi dan mengasosiasi (mengolah informasi)

 Peserta didik dibagi dalam kelompok berjumlah 6 kelompok.

 Peserta didik memanfaatkan buku, sumber belajar lainnya dan dapat internet untuk menggali informasi mengenai perkembangan kehidupan politik dan ekonomi pada masa demokrasi liberal.

 Peserta didik melalui kelompoknya menjawab pertanyaan yang dicentang dengan diskusi dan membuat laporan hasil diskusi kelompoknya.

 Mengkomunikasi :

 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapinya.

 Laporan hasil diskusi menjadi hasil penilaian dari unsur tugas.

Penutup  Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru tentang perkembangan kehidupan politik dan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal.

 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 Melaksanakan tes tertulis.

 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam C. Penilaian Pembelajaran

Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan

Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentasi

Wonogiri, 4 Juli 2022

Kepala Sekolah Guru Mapel

Dra. Paidi, M.Pd. Ambrusisus Kuncoro B,S.Pd.,M.Pd.

NIP. 19640101 199303 1 018 NIP. 19791203 200604 1 005

(2)

2 Lampiran RPP

1. Lampiran 1 : Materi Pembelajaran

2. Lampiran 2 : LembarKerja/LK (Kunci dan skor LK) 3. Lampiran 3 : Penilaian Sikap

4. Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, skor dan pedoman penilaian) Keterangan :Memuat soal HOTS

5. Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

(3)

3 Lampiran 1 : Materi Pembelajaran

Masa Mengisi Kemerdekaan Indonesia I. Perkembangan Kehidupan Politik Masa Demokrasi Liberal

Pada tahun 1950 – 1959, pemerintahan Indonesia dalam sejarahnya pernah berubah menjadi bentuk Republik Indonesia yang menganut demokrasi liberal dengan sistem kabinet pemerintahan parlementer. Demokrasi liberal dipilih setelah negara Republik Indonesia serikat dibubarkan pada tahun 1950. Penerapan demokrasi liberal pada negara Indonesia tersebut tertuang dalam undang undang sementara atau UUDS 1950 yang berlaku sebelum adanya konstitusi yang tetap.

Dengan penerapan sistem pemerintahan parlementer, pada saat itu kekuasaan tertinggi dipegang oleh seorang Perdana Menteri dan Presiden hanya sebagai kepala negara. Secara definsi, pengertian demokrasi liberal adalah sistem politik yang memberikan kebebasan Individu warga negaranya. Dalam demokrasi liberal tersebut, setiap keputusan dibuat berdasarkan suara mayoritas namun tetap memperhatikan hak hak individu agar tidak dilanggar.

Demokrasi liberal yang sekarang ini dapat kita lihat dari contoh negara yang masih menerapkan asas demokrasi liberal dalam sistem politiknya, seperti Amerika Serikat, menjadi salah satu sejarah kelam politik Indonesia pada saat ini. Pemberlakuan pemerintahan Indonesia pada tahun 1950 – 1959 tersebut mengalami banyak gonjangan politik, ekonomi, dan sosial. Berikut beberapa keadaan politik pada masa demokrasi liberal yang perlu diketahui.

a. Pergantian kabinet

Keadaan politik pada masa demokrasi liberal pertama dan yang paling mudah dilihat adalah adanya banyak pergantian kabinet selama masa demokrasi liberal dari tahun 1950 – 1959. Kabinet menjadi bagian dari sistem pemerintahan parlementer yang ditetapkan. Selama masa demokrasi liberial ada 7 kabinet yang pernah terbentuk diantaranya kabinet Natsir, kabinet Sukiman, kabinet Wilopo, kabinet Alisostroamidjoyo I, kabinet Burhanuddin Harahap, kabinet Alisostroamidjoyo II, kabinet Djuanda. Seringnya berganti kabinet tersebut menjadikan strategi pemerintahan dan tujuan demokrasi liberal tidak berjalan dengan baik karena setiap kabinet memiliki pemikiran tersendiri.

b. Sistem mulitpartai

Pada masa pemerintahan demokrasi liberal ada kebebasan individu menjadikan salah satu dasar munculnya banyak partai di Indonesia yang sebenarnya warisan dari penerapan partai tahun tahun sebelumnya. Sistem kerpartaian ini diawali sejak lama ketika Presiden Soekarno mendirikan PNI kemudiaan diikut dengan keputusan wakil Presiden Moh. Hatta mengesahkan 10 partai diantaranya seperti Masyumi, PNI, PSI, PKI, PBI, PRJ, Parkindo, PRS, Permai,PKRI.

c. Pemilu 1955

Pada saat penerapan demokrasi liberal di Indonesia, salah satu yang paling mencolok terkait keadaan politik masa itu adalah pelaksanaan pemilu 1955 yang banyak dikatakan sukses. Pemilu 1955 dilaksanakan untuk memilih anggota DPR dan anggota konstituante yang berlansung dalam dua tahapan. Pemilu 1955 menghasilkan 5 parpol terkuat diantaranya PNI, Masyumi, NU, PKI, dan PSII.

.

II. Perkembaangn Kehidupan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal

Kondisi ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Liberal memiliki banyak permasalahan seperti tingginya jumlah mata uang yang beredar dan meningkatnya biaya hidup. Untuk mengatasinya pemerintah melakukan berbagai

(4)

4 langkah antara lain Gunting Syafruddin, sistem ekonomi gerakan banteng, Nasionalisasi de Javanesche Bank, dan lain sebagainya.

Beberapa permasalahan yang mendera ekonomi Indonesia pada saat itu antara lain:

1. Hutang luar negeri sebesar 1,5 trilyun Rupiah dan hutang dalam negeri sebesar 2,8 trilyun Rupiah yang harus ditanggung Indonesia sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB).

2. Defisit sebesar 5,1 milyar rupiah yang harus ditanggung pemerintah.

3. Ekspor hanya mengandalkan satu jenis yaitu pertanian dan perkebunan sehingga rentan jika terjadi penurunan permintaan.

4. Politik keuangan Indonesia yang merupakan warisan pemerintah Belanda.

5. Situasi keamanan yang tidak menentu dengan banyaknya pemberontakan di daerah, membuat pengeluaran keamanan dan militer meningkat.

6. Terlalu sering terjadi pergantian kabinet sehingga program ekonomi yang dirancang tidak bisa diselesaikan.

7. Angka pertumbuhan penduduk yang besar.

Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian antara lain:

1. Kebijakan "Gunting Syfruddin" yang merupakan program pemotonagn nilai uang atau sanering. Kebijakan ini dilakukan oleh Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara dengan cara memotong semua uang yang bernilai di atas 2,5 rupiah, hingga nilaninya tinggal setengahnya. Tujuan program ini adalah untuk mengatasi defisit anggaran. Program ini dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dan tidak merugikan rakyat kecil karena uang 2,5 rupiah pada saat itu hanya dimiliki kalangan menengah ke atas.

2. Sistem Ekonomi Gerakan Banteng, yang merupakan upaya pemerintah untuk mengubah struktur ekonomi yang berat sebelah. Program ini dilakukan pada masa pemerintahan kabinet Natsir dan diinisiasi oleh Sumitro Djoyohadikusumo yang merupakan menteri perdangan. Inti kebijakan ini adalah membantu pengusaha pribumi dengan bantuan kredit dan kesempatan dari pemerintah.

3. Nasionalisasi De Javanesche Bank menjadi Bank Indonesia pada tanggal 15 Desember 1951.

4. Sistem Ekonomi Ali-Baba, bertujuan untuk memajukan pengusaha pribumi (Ali)dengan cara bekerja sama dengan pengusaha non-pribumi (Baba).

5. Persaingan Finansial Ekonomi (Finek) yang merupakan beberapa keputusan ekonomi yang dilaksanakan sepihak oleh Indonesia karena tidak disetujui oleh Belanda.

6. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT), yang disusun oleh Biro Perancang Negara dipimpin oleh Ir.

Djuanda sebagai Menteri Perancang Negara. Biro ini berhasil menyusun RPLT yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam periode 1956 - 1961.

7. Musyawarah Nasional Pembangunan, untuk menghasilkan rencana pembangunan menyeluruh untuk jangka panjang. Hal ini juga sekaligus untuk sementara menyelesaikan ketegangan yang terjadi antara pusat dan daerah akibat dari ketimpangan pembangunan ekonomi pusat dengan daerah.

(5)

5 Lampiran 2 : Lembar Kerja/LK (Kunci dan skor LK)

LembarPenilaian Kinerja Diskusi (Lembar Aktivitas Siswa)

No Nama Peserta didik

Kesungguhan dalam diskusi (10)

Partisipasi dalam presentasi (10)

Kerja Sama (10)

Total score 1

2 3 4

(6)

6 Lampiran 3 : Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP Nama Satuan pendidikan : SMA N 1 Wuryantoro

Tahun pelajaran : 2021/2022 Kelas/Semester : XII / I

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

NO WAKTU NAMA KEJADIAN/

PERILAKU BUTIR

SIKAP POS/

NEG TINDAK LANJUT

1 2 3 4 5

(7)

7 Lampiran 4: Penilaian Pengetahuan ( Kisi-kisi soal, soal, kunci soal, skor dan

Pedoman penilaian)

Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI 1 WONOGIRI Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/Semester : XII / I

Mata Pelajaran : Sejarah Indoensia

Kompetensi Dasar IPK Materi Pokok

Level kogniti

f

Indikator Soal

Bentuk soal

No soal

3.9 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa demokrasi liberal

Indonesia pada masa Awal

Kemerdekaan sampai Masa Demikrasi Liberal (Masa Mengisi Kemerdekaan)

1 Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan

kehidupan politik pada masa demokrasi liberal

uraian 1

1 Peserta didik dapat menganalisis kebijakan politik pemerintah pada masa demokrasi liberal

uraian 2

2 Peserta didik dapat menjelaskan tentang Pemilu tahun 1955

uraian 3

1 Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan kehidupan ekonomi pada masa demokrasi liberal

uraian 4

1 Peserta didik dapat menganalisis upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi pada masa demokrasi liberal

uraian 5

Soal.

1. Jelaskan keadaan politik Indonesia pada masa demokrasi liberal ?

2. Bagaiamana kebijakan pemerintah dalambidang politik pada masa demokrasi liberal?

3. Apakah yang dapat diketahui dari pelaksanaan Pemilu tahun 1955?

4. Jelskan keadaan ekonomi Indonesia pada masa demokrasi liberal ?

5. Bagaimana upaya pemerintah Indonesia untuk memperbaiki kondisi ekonomi masa demokrasi liberal ? Rambu-rambu kunci Soal!

1. Pada tahun 1950 – 1959, pemerintahan Indonesia dalam sejarahnya pernah berubah menjadi bentuk Republik Indonesia yang menganut demokrasi liberal dengan sistem kabinet pemerintahan parlementer. Demokrasi liberal dipilih setelah negara Republik Indonesia serikat dibubarkan pada tahun 1950. Penerapan demokrasi liberal pada negara Indonesia tersebut tertuang dalam undang undang sementara atau UUDS 1950 yang berlaku sebelum adanya konstitusi yang tetap..

2. Pergantian Kabinet, keadaan politik pada masa demokrasi liberal pertama dan yang paling mudah dilihat adalah adanya banyak pergantian kabinet selama masa demokrasi liberal dari tahun 1950 – 1959. Kabinet menjadi bagian dari sistem pemerintahan parlementer yang ditetapkan. Selama masa demokrasi liberial ada 7 kabinet yang pernah terbentuk diantaranya kabinet Natsir, kabinet Sukiman, kabinet Wilopo, kabinet Alisostroamidjoyo I, kabinet Burhanuddin Harahap, kabinet Alisostroamidjoyo II, kabinet Djuanda. Seringnya berganti kabinet tersebut menjadikan strategi pemerintahan dan tujuan demokrasi liberal tidak berjalan dengan baik karena setiap kabinet memiliki pemikiran tersendiri.

Sistem Mulitpartai, Pada masa pemerintahan demokrasi liberal ada kebebasan individu menjadikan salah satu dasar munculnya banyak partai di Indonesia yang sebenarnya warisan dari penerapan partai tahun tahun sebelumnya. Sistem kerpartaian ini diawali sejak lama ketika Presiden Soekarno mendirikan PNI kemudiaan

(8)

8 diikut dengan keputusan wakil Presiden Moh. Hatta mengesahkan 10 partai diantaranya seperti Masyumi, PNI, PSI, PKI, PBI, PRJ, Parkindo, PRS, Permai,PKRI.

3. Pada saat penerapan demokrasi liberal di Indonesia, salah satu yang paling mencolok terkait keadaan politik masa itu adalah pelaksanaan pemilu 1955 yang banyak dikatakan sukses. Pemilu 1955 dilaksanakan untuk memilih anggota DPR dan anggota konstituante yang berlansung dalam dua tahapan. Pemilu 1955 menghasilkan 5 parpol terkuat diantaranya PNI, Masyumi, NU, PKI, dan PSII.

4. Kondisi ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Liberal memiliki banyak permasalahan seperti tingginya jumlah mata uang yang beredar dan meningkatnya biaya hidup. Untuk mengatasinya pemerintah melakukan berbagai langkah antara lain Gunting Syafruddin, sistem ekonomi gerakan banteng, Nasionalisasi de Javanesche Bank, dan lain sebagainya.

5. Kebijakan pemerintah:

 Sistem Ekonomi Gerakan Banteng, yang merupakan upaya pemerintah untuk mengubah struktur ekonomi yang berat sebelah. Program ini dilakukan pada masa pemerintahan kabinet Natsir dan diinisiasi oleh Sumitro Djoyohadikusumo yang merupakan menteri perdangan. Inti kebijakan ini adalah membantu pengusaha pribumi dengan bantuan kredit dan kesempatan dari pemerintah.

 Nasionalisasi De Javanesche Bank menjadi Bank Indonesia pada tanggal 15 Desember 1951.

 Sistem Ekonomi Ali-Baba, bertujuan untuk memajukan pengusaha pribumi (Ali)dengan cara bekerja sama dengan pengusaha non-pribumi (Baba).

 Persaingan Finansial Ekonomi (Finek) yang merupakan beberapa keputusan ekonomi yang dilaksanakan sepihak oleh Indonesia karena tidak disetujui oleh Belanda.

 Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT), yang disusun oleh Biro Perancang Negara dipimpin oleh Ir.

Djuanda sebagai Menteri Perancang Negara. Biro ini berhasil menyusun RPLT yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam periode 1956 - 1961.

 Musyawarah Nasional Pembangunan, untuk menghasilkan rencana pembangunan menyeluruh untuk jangka panjang. Hal ini juga sekaligus untuk sementara menyelesaikan ketegangan yang terjadi antara pusat dan daerah akibat dari ketimpangan pembangunan ekonomi pusat dengan daerah.

Pedoman penskoran

1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10 2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8 3. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5 4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2 5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0 Pedoman Penilaian

∑ Skor perolehan

Nilai = X 100 Skor Maksimal (100)

(9)

9 Lampiran 5 : Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Praktik/Performance

Kompetensi Dasar IPK Keterampilan

Materi Pokok

Indikator Soal No Soal 4.8 Menyajikan hasil telaah

tentang perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa demokrasi liberal serta

menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis

PEDOMAN PENSKORAN

No Aspek yang Dinilai Skor

1

a. 1.

b. 2.

c. 3.

d. 4.

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas : ……...

Kelas :

Semester/ Tahun Pelajaran :

No Nama Peserta

didik Hari/tgl Tugas KD Nilai Deskripsi kemajuan siswa

Tanda Tangan Peserta

Didik Guru

(10)

10 Contoh Instrumen Penilaian Diskusi

HASIL PENILAIAN DISKUSI Topik :...

Tanggal :...

Kelas : .XII

No Nama siswa

Menyampaikan

Pendapat Menanggapi Mempertahankan

Argumentasi Jumlah skore Nilai 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

RUBRIK :

 Menyampaikan pendapat 1. Tidak sesuai masalah

2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar 3. Sesuai dengan masalah dan benar

4. Dengan masalah dan benar serta didukung dengan referensi

 Menanggapi pendapat

1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan

2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna 3. Setuju atau menyanggah dengan alasan benar

4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi

 Mempertahankan pendapat

1. Tidak dapat mempertahankan pendapat

2. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar

3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi 4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan review artikel dengan tujuan penelitian untuk memberikan tinjauan umum terkait pembelajaran online pada masa pandemic COVID-19 di Indonesia.. Ini penting

Pemanfaatan Rimpang Kunir Putih ( Curcuma zeduaria ) Sebagai Pengurang Kerusakan Struktur Mikroanatomi Hepar Mencit Akibat Alkohol. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Masih belum bisa diketahui secara pasti mengenai daerah Thani jumput, tetapi beberapa ahli juga mengartikan mengenai nama Thani jumput. Thani jumput adalah petugas

perluasan dibanding Sensus Pertanian 1983, yaitu untuk konsep rumah tangga pertanian pengguna lahan ditambah dengan usaha budidaya kayu-kayuan kehutanan, dan setiap komoditas

Saraswati (2013), dalam skripsinya yang berjudul Youkai dalam komik Inuyasha karya Takahashi Rumiko, menggunakan teori antropologi sastra dengan teori semiotika

Grafik-grafik distribusi tegangan hoop pada pipa utama dan pipa cabang yang diperoleh pada orientasi β = 0 o disajikan pada gambar 3 dan 4 untuk rasio diameter pipa

yang tidak memuat sanggahan atas laporan hasil pemeriksaan sementara yang telah disampaikan sehingga tidak diperlukan adanya pembahasan, OJK menetapkan laporan