• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen Sakinah Aqiqah Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen Sakinah Aqiqah Surabaya."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SAKINAH AQIQAH SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh:

BINTANG WIBOWO MUKTI NIM: B04210079

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Bintang Wibowo Mukti, 2017, Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Sakinah Aqiqah Surabaya.

Aqiqah adalah bentuk rasa bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada hambanya dalam bentuk rizki seorang anak. Penjualan Aqiqah ini tidak sepetri biasanya orang yang di lakukan pada umumnya, biasanya orang kepasar hewan untuk membeli hewan untuk di sembelih atau aqiqah. Hal ini sesuai dengan tujuan aqiqah, khususnya untuk memajukan kesejahteraan para penjual hewan aqiqah dan masyarakat pada umumnya. Dengan mengevaluasi kebijakan pemasaran berupa kualitas produk dan kualitas layanan tersebut serta pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen diharapkan Sakinah Aqiqah Surabya dapat melakukan inovasi untuk dapat meningkatkan penjualannya.

Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah penelitan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey karena peneliti menggunakan survey dalam memperoleh data dan keterangan langsung pada objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah 334 konsumen yang pernah memesan hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah Surabaya. Dalam penelitian ini sampel diambil sebanyak 73 konsumen hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah Surabaya. Dalam mengumpulkan data, peneliti memutuskan untuk membuat kuesioner yang akan disebarkan kepada responden. Data yang didapat dari kuesioner adalah data primer.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang rendah antara bariabel kualitas produk dengan kepuasan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi Spearman yang hanya bernilai 0,252. Sedangkan hal yang sebaliknya terjadi pada pengaruh variabel kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil perhitungan korelasi Spearman menunjukkan angka 0,654 yang berarti pengaruh antara variabel kualitas layanan dengan kepuasan pelanggan tinggi. Sedangkan dari uji signifikansi diperoleh hasil bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dengan kepuasan pelanggan karena nilai signifikansi adalah 0,224 lebih besar dari padapvalue 0,05. Untuk variabel kualitas layanan, hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan. Karena nilai signifikansi menunnjukkan 0,000 yang lebih kecil daripvalue 0,05. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa kualitas produk tidak terlalu berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Akan tetapi kualitas layanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan memperhitungkan pelayanan yang diberikan oleh seorang pelaku bisnis lebih dari produk yang dijualnya. Semakin baik kualitas layanan yang diberikan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen. Konsumen yang puas akan merasa senang dan kemungkinan besar mereka akan kembali.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO... iv

PERSEMBAHAN... V ABSTRAK... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... xiv xiii BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Definisi Operasional ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II: KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 10

(8)

1. Aqiqah ... 17

2. Produk ... a. Pengertian Produk ... 18

b. Tingkatan Produk ... 20

3. Kualitas Produk ... 21

a. Pengertian Kualitas Produk... 21

b. Indikator Kualitas Produk ... 22

c. Klasifikasi Produk... 23

4. Kualitas Layanan ... a. Pengertian Kualitas Layanan ... 25

b. Kesenjangan Kualitas Layanan... 27

c. Indikator Kualitas Layanan ... 30

5. Perilaku Konsumen... a. Pengertian Perilaku Konsumen ... 32

b. Model Perilaku Konsumen ... 33

6. Kepuasan Konsumen ... a. Pengertian Kepuasan Konsumen ... 36

b. Manfaat Kepuasan Konsumen ... 38

c. Indikator Kepuasan Konsumen ... 38

C. Paradigma Penelitian ... 39

D. Hipotesis Penelitian ... 39

(9)

B. Lokasi Penelitian ... 41

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 42

D. Variabel dan Indikator Penelitian ... 44

E. Tahap-Tahap Penelitian ... 46

F. Teknik Pengumpulan Data ... 48

G. Teknik Validasi Instrumen Penelitian ... 50

H. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV: HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 1. Sejarah Perusahaan ... 54

2. Lokasi Penelitian ... 54

B. Penyajian Data... 55

C. Pengujian Hipotesis ... 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 63

2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 66

3. Analisis Korelasi ... 68

a. Analisis Korelasi Rank Spearman ... 68

b. Uji Hipotesis ... 70

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan... 74

B. Saran... 75

(10)

DAFTAR PUSTAKA... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...

1. Lampiran Kuesioner Penelitian...

2. Lampiran Tabulasi Data Penelitian...

(11)

DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu yang Relevan... 10

3.1 Tabel Variabel dan Indikator Penelitian... ... 44

3.2 Tabel Nilai Korelasi Beserta Makna Nilai... 53

4.1 Tabel Jawaban Responden Variabel Kualitas Produk... 56

4.2 Tabel Jawaban Responden Variabel Kualitas Layanan... 59

4.3 Tabel Jawaban Responden Variabel Kepuasan Pelanggan... 62

4.4 Tabel Validitas Instrumen Penelitian Variable Kualitas Produk.. 65

4.5 Tabel Validitas Instrumen Penelitian Variable Kualitas Layanan 66 4.6 Tabel Validitas Instrumen Penelitian Variable Kualitas Produk... 66

4.7 TabelReliability StatisticVariabel Kualitas Produk... 67

4.8 TabelReliability StatisticVariabel Kualitas Layanan... 67

4.9 TabelReliability StatisticVariabel Kepuasan Pelanggan... 68

(12)

DAFTAR GAMBAR

2.1. Kesenjangan Kualitas Jasa... 30

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aqiqah adalah suatu rangkaian kegiatan merayakan kelahiran anak

dengan menyembelih binatang yang dilakukan pada hari ketujuh, lalu

dagingnya disedekahkan pada fakir miskin bersamaan dengan mencukur

rambut kepala anak serta memberikan nama anak. Aqiqah cukup populer

ditengah-tengah masyarakat Indonesia.1

Anak merupakan amanah yang diberikan Allah SWT kepada orang

tua untuk dijaga,dirawat,dilindungi,dan dididik. Setiap orang tua

mendambakan anak yang shaleh,berbakti dan mengalirkan kebahagiaan kepada

kedua orangtuanya. Aqiqah merupakan salah satu ajaran Islam yang

dicontohkan Rasulullah SAW. Aqiqah hukumnya sunnah muakad (mendekati

wajib).

Aqiqah adalah bentuk rasa bersyukur atas nikmat yang diberikan

Allah SWT kepada hambanya dalam bentuk rizki seorang anak. Dengan

mendapatkan nikmat tersebukt,seseorang yang melaksanakan ibadah aqiqah

diharapkan dapat berbagi kegembiraan kepada para kerabat, tetangga, dan

teman dekat sehingga menumbuhkan ikatan rasa cinta kasih.2

1

M. Nipan Abdul Halim, Mendidik Keshalehan Anak (Akikah, Pemberian Nama, Khitan dan Maknanya), (Jakarta: Pustaka Amani, 2001). hlm. 4.

2

(14)

2

Penjualan Aqiqah ini tidak sepetri biasanya orang yang di lakukan

pada umumnya, biasanya orang kepasar hewan untuk membeli hewan untuk di

sembelih atau aqiqah. Hal ini sesuai dengan tujuan aqiqah, khususnya untuk

memajukan kesejahteraan para penjual hewan aqiqah dan masyarakat pada

umumnya.3

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk

memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan.4 Melalui produk produsen dapat

memanjakan konsumen, karena dari produk, akan dapat diketahui seberapa

besar kepuasan dan kebutuhan akan produk tersebut dalam kehidupan

konsumen. Dengan kualitas yang bagus dan terpercaya, maka produk akan

senantiasa tertanam dan terkesan dibenak konsumen. Keunggulan dalam

menjaga konsistensi kualitas produk akan lebih menjanjikan dari pada

menciptakan produk yang murah namun dengan kualitas yang tidak maksimal.

Konsumen tentu mempunyai banyak presepsi tentang kualitas, hal ini karena

konsumen pasti punya standart kualitas sendiri tentang suatu produk.5

Kualitas produk adalah salah satu faktor penentu kepuasan konsumen

setelah melakukan pembelian dan pemakaian terhadap suatu produk. Dengan

kualitas produk yang baik maka keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap

suatu produk akan terpenuhi. Menurut Handoko kualitas produk adalah suatu

kondisi dari sebuah barang berdasarkan pada penilaian atas kesesuaiannya

3

Gunawan hendri. 2014.Perangkat lunak Aplikasi penjualan hewan aqiqah berbasis web.Jurnal LPKIA.

4

Agus Hermawan,Komunikasi Pemasaran, ( Jakarta : Erlangga, 2012), hal.36 5

(15)

3

dengan standar ukur yang telah ditetapkan. Semakin sesuai standar yang

ditetapkan maka akan dinilai produk tersebut semakin berkualitas.6

Selain kualitas produk, kualitas pelayanan juga menjadi salah satu

kunci utama keberhasilan. Hal tersebut sepaham dengan pendapat kualitas

pelayanan menurut Tjiptono dimana kualitas pelayanan adalah upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Dengan adanya

kualitas produk dan kualitas pelayanan yang baik dan didukung dengan strategi

penetapan harga yang mampu bersaing (kompetitif) tentunya juga akan

mempengaruhi rasa kepercayaan konsumen. Menurut Morgan dan Hunt

mendefinisikan kepercayaan adalah rasa percaya, kepada mitra dimana

seseorang berhubungan. Kepercayaan timbul dari suatu produk yang lama

sampai kedua belah pihak saling mempercayai. Apabila kepercayaan sudah

terjalin di antara pelanggan dan perusahaan maka usaha untuk membinanya

tentu lebih mudah.7

Kepuasan pelanggan merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan,

keinginan dan harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang akan

mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut.

Faktor yang paling penting untuk menciptakan kepuasan konsumen adalah

kinerja dari agen yang biasanya diartikan dengan kualitas dari agen tersebut.

6

Adi Albertus, 2012. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Waroeng Spesial SambalCabang Lampersari Semarang).Diponegoro.

(16)

4

Semakin terpenuhi harapan-harapan dari konsumen tentu konsumen akan

semakin puas. Sebuah perusahaan harus mempunyai strategi-strategi dalam

memasarkan produknya, agar konsumen dapat dipertahankan keberadaannya

atau lebih ditingkatkan lagi jumlahnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia

akan melakukan pembelian secara ulang. Pembelian yang

berulang-ulang pada satu merek atau produk pada perusahaan yang sama dapat

dikatakan bahwa konsumen tersebut mempunyai loyalitas terhadap merek atau

perusahaan tersebut. Untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen,

perusahaan harus dapat menjual barang atau jasa dengan kualitas yang paling

baik dengan harga yang layak sesuai dengan apa yang didapatkan. Perusahaan

juga melakukan strategi-strategi untuk membentuk kepuasan konsumen dengan

memberikan pelayanan yang berkualitas. Dengan kualitas yang baik akan

mendorong konsumen untuk menjalin hubungan baik dengan perusahaan.

Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dengan

meminimalkan pengalaman yang tidak mengenakan dari konsumen. Kepuasan

konsumen dapat menciptakan kesetiaan dan loyalitas konsumen kepada

perusahaan yang memberikan kualitas memuaskan.8

Kotler menyebutkan kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja

(hasil) sesuatu produk dengan harapannya. Kepuasan adalah semacam langkah

perbandingan antara pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan

8

(17)

5

sesuatu yang nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan

atau diharapkan. Puas atau tidak puas bukan merupakan emosi melainkan

sesuatu hasil evaluasi dari emosi.9

Tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu barang atau jasa akan

mencerminkan tingkat keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya.

Suatu produk atau jasa akan menjadi gagal apabila tidak dapat memberikan

kepuasan terhadap konsumen. Namun usaha untuk memuaskan konsumen

sangatlah sulit karena persaingan yang begitu ketat dan perubahan lingkungan

sosial mempengaruhi perilaku konsumen serta tingkat pertumbuhan ekonomi

yang semakin tinggi. Menurut Kotler dengan melakukan bauran pemasaran

yang tetap yaitu meliputi produk, harga, pelayanan dan promosi akan

meningkatkan kepuasan pelanggan. Namun yang menjadi tolak ukur kepuasan

pelanggan lebih pada harga, kualitas produk dan pelayanan.

Yayasan Sakinah Aqiqah berdiri pada tahun 2011 bergerak dalam

bidang layanan sosial dan dakwah. Salah satu bidang usaha Sakinah Aqiqah

berupa layanan aqiqah dengan memberikan beberapa kemudahan kepada

pembeli. Dengan dua sasaran pemesaran, yakni menarik pelanggan baru

dengan menjanjikan keunggulan nilai serta menjaga dan menumbuhkan

pelanggan yang ada dengan memberikan kepuasan. Sakinah aqiqah

memberikan apa yang dijanjikan, dengan produk yang berkualitas, dan

pelayanan yang baik, pesanan aqiqah terkirim dengan cepat kerumah para

(18)

6

konsumen, karena mereka mengetahui bahwa jika mereka peduli kepada para

konsumennya, pangsa pasar dan keuntungan akan menyusul.

Sakinah Aqiqah Surabaya perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kepuasan konsumennya, sehingga Sakinah Aqiqah Surabaya

dapat mengevaluasi kebijakan pemasarannya terutama yang berkaitan dengan

kualitas roduk, dan layanan yang diberikan. Dengan mengevaluasi kebijakan

pemasaran berupa kualitas produk dan kualitas layanan tersebuat serta

pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen diharapkan Sakinah Aqiqah

Surabya dapat melakukan inovasi untuk dapat meningkatkan penjualannya.

Berdasarkan latar belakang tersbut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan

Terhadap Kepuasan Konsumen di Sakinah AqiqahSurabaya”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen membeli

hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah Surabaya?

2. Adakah pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen membeli

(19)

7

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap

kepuasan konsumen membeli hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah

Surabaya.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap

kepuasan konsumen membeli hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah

Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai kalangan,

antara lain :

1. Manfaat teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi

dan pengayaan bagi pengembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya

manajemen pemasaran.

2. Manfaat praktis

Membantu memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan

bagi pihak manajemen khususnya pada Sakinah Aqiqah Surabaya selaku

produsen hidangan aqiqah dalam mengambil kebijakan tentang strategi

(20)

8

E. Definisi Operasional

Definisi operasional masing-masing variabel yang akan diamati dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan

fungsi-fungsinya, kemampuan tersebut meliputi daya tahan, kehandalan,

ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan

atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.10

b. Kualitas layanan adalah perbedaan antara kenyataan dan harapan

konsumen atas lyanan yang diterima.11

c. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul

karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk atau hasil

terhadap ekspektasi konsumen.12

d. Aqiqah adalah binatang yang disembelih untuk bayi yang baru lahir

sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.13

F. Sistematika pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

definisi operasional, dan sistematika pembahasan.

10

Ibid. hal. 347 11

Mursid,Manajemen Pemasaran,Edisi 1, Cetakan 4, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 116 12

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Jilid 1, Edisi 13, (Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 138

13

(21)

9

BAB II : KAJIAN TEORETIK. Bab ini menguraikan tentang penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, kerangka teori yang

berhubungan dengan aqiqah, kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan

konsumen, serta hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN. Bab ini mejabarkan pendekatan penelitian dan jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi,

sampel, teknik sampling, variabel dan indikator variabel penelitian,

tahap-tahap penelitian, tekhnik pengumpulan data, tekhnik validitas instrumen

penelitian, serta tekhnik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum objek penelitian, penyajian data, pengujian hipotesis, dan

hasil penelitian.

(22)

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu yang Relevan

No Nama Penelitian Perbedaan Persamaan Hasil Penelitian

1. Purbarani dan Santoso tahun 2013 dengan judul “Analisis Pengaruh Presepsi Harga, Kualias Produk, Diferensiasi Produk, Kualitas Layanan Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembeli (Studi Pada Konsumen Klinik LarissaAesthetic Center Semarang) “

a. Variabel yang diteliti tidak untuk mengetahui kepuasan pelanggan, melainkan keputusan pembelian. b. Subjek penelitian. c. Lokasi penelitian. a. Metode penelitian diskriptif kuantitatif. b. Variabel yang

(23)

11

kualitas produk.

2. Penelitian dilakukan oleh Lenzun,et.al. pada tahun 2014 tentang “Pengaruh Kualitas Produk,Harga Dan Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan Kartu Prabayar Telkomsel”.

a. Variabel yang diteliti b. Subjek penelitian. c. Lokasi penelitian. d. Teknik analisis a. Metode penelitian diskriptif kuantitatif. b. Variabel yang

digunakan kualitas produk

Hasil penelitian menunujukkan bahwa secara simultan kualitas produk, harga, dan promosi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kualitas produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan.

3. Penelitian dilakukan oleh Bayu Hadyanto Mulyono, Yoestini , Rini Nugraheni, Mustofa Kamal tahun 2013 Tentang Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan

a. Variabel yang diteliti b. Subjek penelitian. c. Lokasi penelitian. d. Teknik analisis a. Metode penelitian diskriptif kuantitatif. b. Variabel yang

digunakan kualitas produk dan kualitas layanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan kualitas layanan mempunyai

(24)

12 Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada Perumahan Puri Mediterania Semarang) terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,548, sedangkan pengaruh dari kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,381.

Kualitas produk adalah variabel paling penting dalam mempengaruhi kepuasan

konsumen daripada kualitas layanan. 4. Penelitian dilakukan oleh Oldy Ardhana Tahun 2014 tentang analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada

a. Variabel yang diteliti b. Subjek penelitian. c. Lokasi penelitian. d. Teknik analisis a. Metode penelitian diskriptif kuantitatif.

b. Variabel yang digunakan kualitas layanan

ketiga variabel

independen yang diteliti terbukti secara

signifikan berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen Kepuasan

Pelanggan. Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa ketiga variabel

(25)

13 BengkelCaesar Semarang) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen Kepuasan Pelanggan. AngkaAdjusted R Squaresebesar 0,584 menunjukkan

bahwa 58,4 persen variabel Kepuasan Pelanggan dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen dalam persamaan regresi. 5. Penelitian dilakukan oleh Trisno Musanto pada tahun 2004 tentang Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus pada CV. Sarana Media

a. Variabel yang

diteliti b. Subjek penelitian. c. Lokasi penelitian. d. Teknik analisis a. Metode penelitian diskriptif kuantitatif.

b. Variabel yang digunakan kepuasan pelanggan.

Berdasar dari hasil

penelitian ini hanya

sales experienceyang

mempunyai pengaruh

signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

Sedang ketiga variabel

lainnyareliability,

response to

(26)

14

Advertising

Surabaya

problems, dan

convenience of acquisitionterbukti tidak berpengaruh. Namun demikian peneliti mengakui keterbatasan

baik dari sisi

metodologi maupun

implikasi hasil

penelitian ini.

Keterbatasan sample

akan mempengaruhi

hasil penelitian, oleh

karenanya hasil

penelitian ini tidak

dapat digeneralisir.

6. Penelitian

dilakukan oleh Ari Prasetio tahun 2012 tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap

a. Variabel yang diteliti b. Subjek penelitian. c. Lokasi penelitian. a. Metode penelitian diskriptif kuantitatif.

b. Variabel yang digunakan kualitas

Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linear berganda Y =

(27)

15

Kepuasan Pelanggan

d. Teknik

analisis

pelayanan bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Uji simultan (uji F)

(28)

16

Semarang dipengaruhi oleh kualitas pelayanan dan harga sedangkan sisanya 27.5% dipengaruhi

oleh variabel lain yang berada di luar variabel yang diteliti. 7 . Penelitian dilakukan oleh Nirma Kurriwati tentang Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Konsumen

a. Variabel yang diteliti b. Subjek penelitian. c. Lokasi penelitian. d. Teknik analisis a. Metode penelitian diskriptif kuantitatif.

b. Variabel yang digunakan kualitas produk dan kepuasan

pelanggan.

Hasil yang diperoleh bahwa kualitas berpengaruh

terhadap kepuasan dan selanjutnya kepuasan tersebut berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. 8. Penelitian dilakukan oleh Basrah Saidan tahun 2012 tentang

Pengaruh Kualitas Produk Dan

a. Variabel yang diteliti b. Subjek penelitian. c. Lokasi a. Metode penelitian diskriptif kuantitatif.

b. Variabel yang

(29)

17

Kualitas Layanan Terhadap

Kepuasan Konsumen Dan Minat Beli Pada

Ranch Market

penelitian.

d. Teknik analisis

digunakan kualitas produk dan kualitas.

kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh terhadap minat beli ulang.

B. Landasan Teori 1. Aqiqah

Aqiqah adalah salah satu ajaran Islam yang dicontohkan Rasulullah

SAW. Aqiqah mengandung hikmah dan manfaat positif yang dapat dipetik

didalamnya. Oleh karena itu, sebagai umat Islam sudah selayaknya

melaksanakan setiap ajaran Rasulullah SAW tanpa terkecuali termasuk

aqiqah ini. Aqiqah hukumnya sunnah muakad, bahkan sebagian ulama

menyatakan wajib.

Dengan aqiqah diharapkan sang bayi memperoleh kekuatan,

kesehatan lahir dan batin. Ditumbuhkan dan dikembangkan lahir dan

batinnya dengan nilai ilahiyah. Aqiqah juga merupakan realisasi rasa

syukur atas anugerah, sekaligus amanah yang diberikan Allah SWT

terhadap kita. Aqiqah juga sebagai upaya kita menghidupkan sunnah Rasul

SAW, yang merupakan perbuatan yang terpuji, mengingat saat ini sunnah

tersebut mulai jarang dilaksanakan oleh kaum muslimin.

Kata Aqiqah berasal dari kata yang berarti memutus, merobek dan

(30)

18

kepada kedua orangtuanya. Ada ungkapan lain, “aqqa ‘anwalidihi, yang

artinya seseorang menyembelih hewan pada hari ketujuh dari kelahiran

anaknya.14

Menurut Ibnu Faris, rambut bayi yang dicukur. Jadi aqiqah adalah

rambut yang dicukur dari kepala bayi dan seekor kambing disembelih lalu

dagingnya diberikan kepada fakir miskin.15

Sedangkan yang dinamakan dengan aqiqah menurut istilah adalah

sebutan bagi kambing yang disembelih untuk bayi pada hari ketujuh

kelahirannya. Ada yang berpendapat, aqiqah adalah binatang yang

disembelih untuk bayi yang baru lahir sebagai ungkapan rasa syukur

kepada Allah SWT.16Dengan niat dan syarat tertentu. Jadi Aqiqah sebutan untuk hewan yang disembelih karena adanya bayi yang lahir atau sebutan

untuk rambut bayi tersebut.

2. Produk

a. Pengertian Produk

Pengertian produk (product) menurut Kotler adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,

dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan

atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman

subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai

4

Munawwir Ahmad Warson,Kamus Al Munawwir,( Surabaya : Pustaka Progresif, 2002) hal. 956

15

Zarkasi Nafi’udin, Kado Cinta untuk Ananda Tuntunan Nama dan Nama-nama Islami Penuh Makna, (Jombang : Darul Hikmah, 2009) hal. 14

16

(31)

19

usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan

dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas

organisasi serta daya beli pasar.17

Sedangkan, menurut Swastha Produk adalah suatu sifat

kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus,

warna, harga,prestiseperusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer,

yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan

kebutuhannya.18

Kotler mendefinisikan produk sebagai hasil akhir yang

mengandung elemen-elemen fisik, jasa dan hal-hal yang simbolis yang

dibuat dan dijual oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan dan

keuntungan bagi pembelinya.19

Menurut Lupiyoadi produk adalah keseluruhan konsep objek

atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada

konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen

tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit

dan value dari produk tersebut jika memiliki keunggulan dibanding

dengan produk lain yang sejenis.

Menurut Lupiyoadi, produk adalah keseluruhan konsep objek

atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada

konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen

17

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Jilid 1, Edisi 13, (Jakarta: Erlangga, 2009) hal.4

18

(32)

20

tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit

dan value dari produk tersebut jika memiliki keunggulan dibanding

dengan produk lain yang sejenis.20

b. Tingkatan Produk

Kotler dan Armstrong menyatakan bahwa produk terdiri dari 3

(tiga) komponen utama, yaitu:21

1) Produk inti (core product), merupakan manfaat utama dari suatu

produk yang benar-benar dicari oleh pelanggan atau alasan dari

seorang pelanggan untuk membeli suatu produk.

2) Produk aktual (actual product), merupakan atribut utama yang

dimiliki produk dalam mengkomunikasikan dan membawa

manfaat produk tersebut. Produk aktual (actual product) minimal

harus memiliki lima sifat yaitu kualitas, fitur, desain, merek dan

kemasan.

3) Produk tambahan (augmented product), merupakan manfaat atau

service tambahan yang diperoleh melalui pelanggan dari produk

tersebut dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, seperti

pembayaran dan pengiriman, pelayanan purna jual, garansi dan

pemasangan, dan lain-l.

20

Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi, (Jakarta : Erlangga, 2013,Edisi 3) ,hal.92

21

(33)

21

3. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas Produk

Kualitas mempunyai arti sangat penting dalam keputusan

pembelian konsumen. Apabila kualitas produk yang dihasilkan baik

maka konsumen cenderung melakukan pembelian ulang sedangkan

bila kualitas produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka

konsumen akan mengalihkan pembeliannya pada produk sejenis

lainnya. Sering kali dibenak konsumen sudah terpatri bahwa produk

perusahaan tertentu jauh lebih berkualitas daripada produk pesaing dan

konsumen akan membeli produk yang mereka yakini lebih berkualitas.

Meskipun konsumen mempunyai persepsi yang berbeda terhadap

kualitas produk, tetapi setidaknya konsumen akan memilih produk

yang dapat memuaskan kebutuhannya. Pengertian kualitas produk

menurut Kotler dan Armstrong adalah kemampuan suatu produk untuk

melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan tersebut meliputi daya

tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan

dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara

keseluruhan. Kotlet memaknai kualitas produk sebagai manfaat barang

atau jasa baik manfaat utama (core benefits) sampai dengan manfaat

tambahan (aughmented or extended benefits) yang dapat dinikmati

(34)

22

Menurut Tjiptono dan Chandra, kualitas mencerminkan semua

dimensi produk yang menghasilkan manfaat (benefit) bagi pelanggan.

Sedangkan menurut Lupiyoadi, kualitas produk (jasa) adalah

sejauhmana produk (jasa) memenuhi spesifikasi-spesifikasinya.22

Payne mendefinisikan kualitas produk sebagai suatu bentuk

dengan nilai kepuasan yang kompleks.23 Zeithaml menjelaskan bahwa kualitas produk yang dipersepsikan adalah penilaian konsumen atas

superioritas suatu produk dilihat dari manfaat produk tersebut atau

dibandingkan dengan produk yang sama dari produk pesaing.

b. Indikator Kualitas Produk

Kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran yang terdiri dari

:24

1) Kinerja (Performance). Merujuk pada karakter produk inti yang

meliputi merek, atribut yang dapat diukur dan aspek-aspek kinerja

individu

2) Keragaman Produk (features). Diukur secara subjektif oleh

masing-masing individu.

3) Keandalan (reliability). Harus handal dalam pemeliharaan dan

penggantian produk jika barang mengalami kerusakan.

22

Ibid.hal.347

23

Rachmat Hidayat,Produk Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri,Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan vol. 11 no. 1, 2009

24

(35)

23

4) Kesesuaian (conformance). Diukur dari tingkat akurasi dan waktu

penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi,dll.

5) Ketahanan atau daya tahan (durability). Ketahanan suatu produk

meliputi segi teknis maupun ekonomis.

6) Kemampuan pelayanan (servicebility). Kemampuan pelayanan

suatu produk menghasilkan suatu kesimpulan akan kualitas produk

yang dinilai secara subjektif oleh konsumen.

7) Estetika (aesthetics). Pengukuran yang paling subjektif, estetika

dilihat dari bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen,

bagaimana penampilan luar suatu produk, rasa maupun bau.

8) Kualitas yang dipersepsikan (perveiced quality). Konsumen tidak

selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut

produk. Namun, umumnya konsumen memiliki informasi tidak

langsung melalui merek, nama dan Negara produsen.

c. Klasifikasi Produk

Menurut Kotler, produk diklasifikasikan sebagai berikut:25

1) Barang tahan lama (durable goods), barangnya nyata yang

biasanya melayani banyak kegunaan.

2) Barang tidak tahan lama (non-durable goods), barang nyata yang

biasanya dikonsumsi untuk satu atau beberapa kegunaan.

(36)

24

3) Jasa. Kegiatan, manfaat dan kegunaan yang ditawarkan untuk

dijual.

Menurut Fandy Tjiptono, produk diklasifikasikan sebagai

berikut:26

1) Bentuk (wujud) produk. klasifikasi produk bisa dilakukan atas

berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud atau

tidaknya, produk diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama,

yaitu:

a) Barang. (1) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud

yang biasanya habis dalam satu atau beberapa kali pemakaian.

Dengan kata lain umur ekonomisnya dalam kondisi normal

kurang dari satu tahun. Contohnya adalah sabun, minuman dan

makanan ringan, kapur tulis, gula dan lain sebagainya. Oleh

karena barang jenis ini dikonsumsi dengan cepar (dalam waktu

singkat) dan frekuensi pembeliannya sering terjadi, maka

strategi yang paling tepat adalah menyediakannya di banyak

lokasi, menerapkan mark-up yang kecil dan mengiklankannya

secara gencar untuk merangsang orang agar mencobanya

sekaligus untuk membentuk preferensi.

b) Barang tahan lama. Barang tahan lama adalah barang berwujud

yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak peakaian

(37)

25

atau lebih). Contohnya TV, lemari es, mobil, dan lain

sebagainya. Umumnya jenis barang ini membutuhkan personal

selling dan pelayanan yang lebih banyak daripada barang tidak

tahan lama, memberikan keuntungan yang lebih besar, dan

membutuhkan jaminan atau garansi tertentu daripenjuanya.

2) Jasa. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang

ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel, hotel, kursus,

lembaga pendidikan dan lain sebagainya.

4. Kualitas Layanan

a. Pengertian Kualitas Layanan

Lupiyoadi mendefinisikan kualitas layanan sebagai “Seberapa

jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas

pelayanan yang diterima”. Apabila layanan yang diterima atau

dirasakan sesuai harapan konsumen, maka kualitas layanan yang

diterima atau dirasakan susuai dengan harapan konsumen, maka

kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika layanan yang

diterima melampaui harapan konsumen, maka kuallitas layanan

dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika layanan

yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas

(38)

26

tergantung pada kemampuan perusahaan memnuhi harapan

pelanggannya secara konsisten.27

Sedangkan Mursid menyatakan bahwa: Pelayanan adalah

kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri, pada

hakekatnya bersifat tidak teraba untuk kebutuhan dan tidak harus

terikat pada penjualan produk atau jasa lainnya. Dalam menghasilkan

jasa pelayanan bisa diperlukan atau tidak diperlukan benda nyata.

Seandainya penggunaan benda diperlukan namun hal ini tidak

mengandung makna pemindahan hak milik benda tersebut.28

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

kualitas layanan adalah perbandingan dari harapan pelanggan dengan

persepsi dari layanan nyata (actual performance) yang mereka terima.

Kualitas layanan merupakan kunci sukses bagi perusahaan dalam

menghadapi era kompetisi yang semakin tajam.

Kualitas layanan menurut Sugiarto adalah suatau tindakan

seseorang kepada orang lain melalui penyajian produk atau jasa sesuai

dengan ukuran yang berlaku pada produk atau jasa tersebut untuk

memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan orang yang dilayani.

Sedangkan menurut Wickoff dan Lovelock dalam Sugiarto kualitas

jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas

keunggulan tersebut untuk memenuhi harapan pelanggan.

27

(39)

27

Kotler mendefinisikan kualitas layanan sebagai keseluruhan ciri

dan karakteristik produk atau jasa yang endukung kemampuan untuk

memuaskan kebutuhan. Definisi ini menekankan pada fokus

pelanggan. Menurut Parasuraman kualitas pelayanan adalah

perbandingan antara pelayanan yang diharapkan konsumen dengan

pelayanan yang diterimanya. Parasuraman juga mendefinisikan

kualitas pelayanan sebagai suatu ukuran bagaimana pelayanan

didistribusikan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Penyampaian

kualitas pelayanan berarti penyelarasan ekspektasi pelanggan ke dalam

suatu hal yang konsisten.

b. Kesenjangan Kualitas Layanan

Dimensi-dimensi kualitas layanan harus dapat diolah/disusun

dengan baik. Apabila tidak, hal tersebut dapat menimbulkan

kesenjangan (gap) antara perusahaan dengan pelanggan, karena

perbedaan persepsi mereka tentang wujud pelayanan.29

Lima kesenjangan (gap) yang menyebabkan adanya perbedaan

persepsi mengenai kualitas jasa adalah sebagai berikut :30

1) Kesenjangan persepsi manajemen.

Yaitu adanya perbedaan antara penilaian pelayanan menurut

pengguna jasa dan persepsi manajemen mengenai harapan

pengguna jasa. Kesenjangan ini terjadi karena kurangnya orientasi

29

Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi, Edisi 3, (Jakarta: Erlangga, 2013) hal. 219

30

(40)

28

penelitian pemasaran, pemanfaatan yang tidak memadai atas

temuan penelitian, kurangnya interaksi antara pihak manajemen

dengan pelanggan, komunikasi dari bawah ke atas yang kurang

memadai, serta terlalu banyaknya tingkatan manajemen.

2) Kesenjangan spesifikasi kualitas.

Yaitu kesenjangan antara persepsi manajemen mengenai

harapan pengguna jasa dan spesifikasi kualitas jasa. Kesenjangan

terjadi antara lain karena tidak memadainya komitmen manajemen

terhadap kualitas jasa, persepsi mengenai ketidaklayakan, tidak

memadainya standardisasi tugas, dan tidak adanya penyusunan

tujuan.

3) Kesenjangan penyampaian jasa.

Yaitu kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan

penyampaian jasa. Kesenjangan ini terutama disebabkan oleh

faktor-faktor:

a) ambiguitas peran yaitu, sejauh mana karyawan dapat

melakukan tugas sesuai dengan harapan manajer tetapi

memuaskan pelanggan;

b) konflik peran, yaitu sejumlah mana karyawan meyakini bahwa

merejka tidak memuaskan semua pihak;

c) kesesuaian karyawan dengan tugas yang harus dikerjakan;

(41)

29

e) sistem pengendalian dari atasan, yaitu tidak memadainya

sistem penilaian dan sistem imbalan;

f) kontrol yang diterima, yaitu sejauh mana karyawan merasakan

kebebasan atau 15 fleksibilitas untuk menuntukan cara

pelayanan;

g) kerja tim, yaitu sejauh mana karyawan dan manajemen

merumuskan tujuan bersama didalam memuaskan pelanggan

secara bersama-sama dan terpadu.

4) Kesenjangan komunikasi pemasaran.

Yaitu kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi

internal. Harapan pelanggan mengenai kualitas jasa dipengaruhi

oleh pernyataan yang dibuat oleh perusahaan melaui komunikasi

pemasaran. Kesenjangan ini terjadi karena tidak memadainya

komunikasi horizontal, dan adanya kecenderungan memberikan

janji yang berlebihan. Dalam hal ini komunikasi eksternal telah

mendistorsi harapan pelanggan.

5) Kesenjangan dalam pelayanan yang dirasakan.

Yaitu perbedaan persepsi antara jasa yang dirasakan dan

yang dk2iharapkan oleh pelanggan. Jika keduanya terbukti sama,

maka perusahaan akan memperoleh citra dan dampak positif.

Namun bila yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka

kesenjanagan ini akan menimbulkan permasalahan bagi

(42)

[image:42.595.129.540.184.603.2]

30

Gambar 2.1

Kesenjangan Kualitas Jasa

c. Indikator Kualitas Layanan

Salah satu pendekatan kualitas layanan yang banyak dijadikan

acuan dalam riset pemasaran adalah model SERVQUAL (Seervice Komunikasi

Getok-tular

Kebutuhan Personal

Pengalaman Masa lalu

Jasa yang diharapkan

Jasa yang diterima

Komunikasi eksternal kepada konsumen

Penerjemahan persepsi kedalam spesifikasi kualitas

jasa

Persepsi manajemen terhadap harapan-harapan konsumen Penyajian jasa (termasuk

(43)

31

Quality). Menurut Parasuraman, dimensi kualitas layanan terdiri dari

lima dimesi, yaitu :31

1) Berwujud (tangible)

Adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan

eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan

sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan

keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari layanan

yang diberikan oleh para pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas

fisik (contoh : gedung, gudang dan lain-lain), perlengkapan dan

peralatan yang digunakan (teknologi) serta penampilan

pegawainya.

2) Keandalan (reliability)

Adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan

sesuai dengan dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja

harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan

waktu, layanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa

kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.

3) Ketanggapan (responsiveness)

Adalah suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan

layanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan

dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen

menunggu, persepsi yang negatif dalam kualitas layanan.

(44)

32

4) Jaminan dan kepastian (assurance)

Adalah pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan

para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para

pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa

komponen anatara lain komunikasi (communication), kredibilitas

(credibility), keamanan (security), kompetensi (competence) dan

sopan santun (courtesy).

5) Empati (empathy)

Adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan

dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu

perusahaan diharapkan memilki pengertian dan pengetahuan

tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara

spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi

pelanggan.

5. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen menurut Mangkunegara adalah

suatu tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau

(45)

33

dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi

yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.32

Sedangkan, Kotler dan Keller mendefinisikan perilaku

konsumen sebagai studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan

organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang,

jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

mereka.33

The American Marketing Association mendefinisikan perilaku

konsumen sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,

perilaku, dan lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan

pertukaran dalam hidup mereka.34

Manfaat yang didapatkan dalam mempelajari perilaku

konsumen secara umum adalah membantu perusahaan mencapai

sasaran yang diinginkan secara efektif. Dalam memahami respon

konsumen, yang menjadi unsur keberhasilan adalah pengetahuan

tentang konsumen tersebut.

b. Model Perilaku Konsumen

Para pemasar pasti ingin mengetahui bagaimana respon yang

diberikan oleh konsumen terhadap berbagai usaha pemasaran yang

32

Sofjan Assauri,Manajemen Pemasaran,(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010),hal.4 33

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller,Manajemen Pemasaran Jilid 1, Edisi 13, (Jakarta: Erlangga, 2009) hal. 166

34

(46)

34

dilancarkan oleh perusahaan, karena perusahaan yang k3benar-benar

baik dapat memahami bagaimana konsumen memberikan respon

terhadap produknya. Akan tetapi hal itu bukanlah sesuatu yang mudah

karena perilaku konsumen merupakan sesuatu yang sangat komplek

karena banyaknya variabel yang mempengaruhinya dan

kecenderungan untuk saling berinteraksi. Oleh karena itu

dikembangkan model dari perilaku konsumen.

Pengertian model perilaku konsumen menurut Mangkunegara

adalah suatu skema atau kerangka kerja yang disederhanakan atau

sesuatu yang mewakili apa yang diyakinkan konsumen dalam

mengambil keputusan pembelian.35 Mangkunegara menyatakan bahwa tujuan utama dari model perilaku konsumen adalah :36

1) Untuk mengembangkan teori dalam penelitian terhadap perilaku

konsumen.

2) Untuk mempermudah dalam mempelajari apa yang diketahui

mengenai perilaku konsumen.

Keberhasilan pemasaran suatu perusahaan sangat ditentukan

oleh kemampuan perusahaan itu sendiri dalam menyelami persepsi

para konsumennya, sehingga dapat diketahui mengapa seseorang lebih

senang membeli produk dengan merek tertentu. Perilaku pembelian

konsumen dapat digunakan sebagai dasar menyusun strategi

pemasaran seperti :

35

(47)

35

1) Distribusi produk

Merek produk yang dibeli berdasarkan kebiasaan mempunyai

tingkat perputaran produk yang tinggi. Dengan demikian, pemasar

harus selalu siap menyediakan produk di tempat-tempat penjualan

agar konsumen tidak lari ke merek lain. Sementara itu produk yang

dibeli berdasarkan keputusan pembelian yang kompleks tingkat

perputarannya tidak secepat produk yang dibeli dengan kebiasaan.

2) Kategori produk

Konsumen biasanya melakukan pembelian dengan keputusan

yang kompleks terhadap produk-produk peralatan rumah tangga

yang secara teknis memang rumit. Sementara itu produk-produk

yang dibeli berdasarkan kebiasaan biasanya berupa barang-barang

konsumsi yang sifatnya cepat habis dan mempunyai resiko kecil

yang penting bagi konsumen adalah produk itu mampu memenuhi

fungsi dasar produk itu.

3) Iklan dan promosi di dalam toko

Iklan untuk produk yang dibeli berdasarkan kebiasaan

seharusnya ditampilkan sesering mungkin untuk mengingatkan

konsumen. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa konsumen

yang membeli berdasarkan kebiasaan, biasanya tidak begitu

(48)

36

produk sering muncul ketika konsumen diingatkan melalui iklan

atau dengan cara melihat produk itu di toko. Sedangkan bagi

konsumen yang tingkat keterlibatannya tinggi dalam pembelian

suatu produk, dia akan aktif mencari informasi yang tersedia di

majalah dan surat kabar, penataan produk di rak dalam toko tidak

begitu mempengaruhi minat konsumen untuk membeli secara

spontan, karena biasanya pembelian telah direncanakan jauh

sebelumnya.

4) Penetapan harga

Produk yang dibeli berdasarkan kebiasaan biasanya produk

yang mempunyai loyalitas konsumen yang semu. Konsumen akan

mudah mengubah merek yang dibelinya jika dia merasa bosan, atau

muncul produk baru atau mengubah pilihan karena ingin mencari

variasi. Oleh karena itu, konsumen akan sangat mudah dipengaruhi

oleh kebijakan-kebijakan promosi penjualan, seperti pemberian

kupon belanja, potongan harga ataudiscountdan cara-cara promosi

penjualan lainnya.

6. Kepuasan Konsumen

a. Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan salah satu kunci keberhasilan

(49)

37

perusahaan dapat meningkatkan pendapatan (profit) dan mendapatkan

pangsa pasar yang lebih luas. Kotler dalam Lupiyoadi dan Hamdani

mendefinisikan kepuasan sebagai tingkat kepuasan dimana seseorang

menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang

diterima dan yang diharapkan.37

Kotler dan Keller menyatakan bahwa kepuasan (satisfaction)

adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena

membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk atau hasil terhadap

ekspektasi konsumen. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, maka

pelanggan akan puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, maka

pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, maka

pelanggan akan sangat puas. Sedangkan Kepuasan menurut Engel,et al

adalah evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih

sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan

ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan.38

Menurut Oliver dalam Marknesis, kepuasan konsumen adalah

perasaan senang atau kecewa yang didapatkan seseorang dari

membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipersepsikan dengan

ekspektasinya. Dengan demikian, apakah konsumen puas atau tidak

sangat bergantung pada kinerja produk (perceived performance)

dibandingkan dengan ekspektasi konsumen bersangkutan, dan apakah

37

Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2, (Jakarta :Salemba Empat,2009) hal. 192

38

(50)

38

konsumen menginterpretasikan adanya deviasi atau gap diantara

kinerja dan ekspektasi tersebut. apabila kinerja lebih rendah dapipada

ekspektasi, maka konsumen akan tidak merasa puas. Apabila kinerja

sama dengan ekspektasi, maka konsumen akan merasa puas. Dan

apabila kinerja melebihi ekspektasi, maka konsumen akan merasa

sangat puas dan bahagia.

Menurut Kotler dan Armstrong kepuasan pelanggan adalah

tingkat dimana suatu pencapaian performa dari sebuah produk yang

diterima konsumen sama dengan ekspektasi konsumen itu sendiri.

Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk, kepuasan pelanggan adalah

persepsi individual terhadap performa barang atau jasa yang

berhubungan dengan ekspektasi pelanggan.39

b. Manfaat Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam

rangka mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan

pesaing dan pengguna akhir, serta menemukan bagian mana yang

membutuhkan perbaikan.40 Adanya kepuasan akan memberi manfaat

diantaranya :

1) Hubungan perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.

2) Memberi dasar yang baik bagi pembelian ulang.

3) Dapat mendorong terciptanya loyalitas terhadap pelangggan.

39

Muhammad Rizan, Fajar Andika,Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan,Jurnal riset Manajemen Sains Indonesia vol 2 no 1. 2011. Jakarta Selatan. 40

(51)

39

4) Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang

menguntungkan bagi perusahaan.

5) Reputasi perusahaan menjadi baik.

6) Laba yang diperole meningkat

Jadi, kepuasan konsumen sangat penting khususnya jika

perusahaan tersebut berorientasi pada konsumen sehingga perusahaan

harus berupaya agar kepuasan pelanggan dapat tercapai sehingga

perusahaan juga dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.

c. Indikator Kepuasan Konsumen

Hal-hal yang dilakukan pelanggan yang sangat puas adalah :

1) Tetap setia untuk waktu yang lebih lama

2) Membicarakan hal-hal baik tentang perusahaan dan produknya

kepada orang lain.

3) Tidak terlalu memperhaitkan merk pesaing dan tidak terlalu

(52)

40

B. Paradigma Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan landasan

teori yang telah dikemukakan, maka dapat digambarkan paradigma penelitian

[image:52.595.123.505.221.542.2]

sebagai berikut :

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ha : adanya pengaruh antara kualitas produk dengan kepuasan konsumen

membeli hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah.

Ho : tidak adanya pengaruh antara kualitas produk dengan kepuasan

konsumen membeli hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah.

2. Ha : adanya pengaruh antara kualitas layanan dengan kepuasank

konsumen membeli hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah.

Ho : tidak adanya pengaruh antara kualitas layanan dengan kepuasan

konsumen membeli hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah Surabaya. Kualitas Produk (X1)

Kualitas Layanan (X2)

(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah penelitan kuantitatif.

Pendekatan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

statistik/kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

ditetapkan.41

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey karena peneliti

menggunakan survey dalam memperoleh data dan keterangan langsung

pada objek penelitian.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Sakinah Aqiqah Surabaya yang

terletak di Jalan Jambangan Kebon Agung II No.19, Jambangan, Kota

SBY, Jawa Timur 60232. Alasan peneliti memilih Yayasan Sakinah

Aqiqah Surabaya karena lembaga Yayasan Sakinah Aqiqah Surabaya telah

melaksanakan amanah sesuai dengan syariat untuk memberikan

kesejahteraan hidup bagi masyarakat dengan menebar kemanfaatan di

41

(54)

42

bidang layanan sosial, dakwah, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi

umat manusia.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.42Populasi bukan hanya, namun juga obyek atau benda-benda

alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek

yang dipelajari namun juga meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki

oleh subyek atau obyek itu.43 Populasi dalam penelitian ini adalah 334

konsumen yang pernah memesan hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah

Surabaya.44

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

pupulasi.45 Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample yang

diambil dari populasi tersebut. apa yang dipelajari dari populasi tersebut,

42

Ibid.,hal. 80 43

Sugiyono, Metode Pnelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2011), hal. 80

44

Yusuf Aria, Wawancara, Surabaya, 19 Juni 2015. 45

(55)

43

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sample yang

diambil harus benar-benar representatif (mewakili). Dalam penelitian ini

sampel diambil sebanyak 73 konsumen hidangan Aqiqah di Sakinah

Aqiqah Surabaya, hal ini dilakukan karena keterbatasan kemampuan

peneliti baik dari segi waktu maupun biaya dan sampel tersebut juga telah

memenuhi syarat sampel minimal bahwa ukuran sampel layak dalam

penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.46

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel digunakan untuk menentukan

sample yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai

macam teknik sampling yang dapat digunakan. Teknik sampling terbagi

menjadi dua macam:

a) Probability sampling. Teknik ini adalah teknik pengambilan sample

yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sample. Teknik sampling ini meliputi

simple ramdom sampling, propostionate stratified random sampling,

disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling

atau sampling menurut daerah.47

46

Ibid.,Hal. 91 47

(56)

44

b) Nonprobability sampling. Teknik ini adalah teknik pengambilan

sample yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi bagian dari

sample. Teknik sample ini meliputi sampling sistematis, kuota,

aksidental, purposive, jenuh dan snowball.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability

sampling, karena tidak adanya jumlah yang tetap dalam penentuan

sample sehingga peneliti harus menghitungnya sendiri.

D. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi, dalam penelitian ini adalah kualitas produk dan kualitas

layanan. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, dalam

penelitian ini adalah kepuasan konsumen. Indikator masing-masing variabel

[image:56.595.121.516.236.616.2]

adalah :

Tabel 3.1

Variabel dan Indikator Penelitian

No Variabel Indikator Instrumen Penelitian

1 Kualitas kproduk

a.Performance

(kinerja)

(57)

45

(X1)

b.Features (keragaman produk) c. Reliability (keandalan) d.Conformance (kesesuaian)

e. Durability(daya tahan) f. Servicebility (kemampuan pelayanan) g.Aesthethis (estetika) h.Perveiced Quality (kualitas yang dipersepsikan) perintah aqiqah

b. Hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah memiliki ragam variasi sajian.

c. Kambing yang digunakan sesuai syariat

d. Hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah memiliki standar gizi yang cukup

e. Hidangan Aqiqah di Sakinah Aqiqah Tidak mudah basi.

f. Yayasan Sakinah Aqiqah melayani pesanan dengan cepat melalui telepon.

g. Hidangan Sakinah Aqiqah memiliki kemasan yang menarik. h. Hidangan Aqiqah di Sakinah

Aqiqah merupakan sajian aqiqah yan berkualitas.

2 Kualitas Layanan (X2)

a.Tangibles(bukti fisik)

b.Reliability

(keandalan)

a. Karyawan Sakinah Aqiqah dalam melayani konsumen berpenampilan rapi dan sopan.

(58)

46

c.Responsiveness

(daya tanggap)

d.Assurance

(jaminan)

e.Empathy(empati)

dan memuaskan.

c. Karyawan Sakinah Aqiqah

bersedia membantu konsumen dan memberikan layanan yang tanggap. d. Sakinah Aqiqah mempunyai

kemampuan dan pengetahuan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan konsumen.

e. Sakinah Aqiqah dapat memahami kebutuhan secara spesifik.

4 Kepuasan Konsumen (Y)

a. Tetap Setia b.Membicarakan

hal-hal yang baik c. Tidak

memperhatikan harga

a. Saya akan tetap menggunakan jasa Sakinah Aqiqah jika ada hajatan. b. Saya akan membicarakan hal-hal

yang baik tentang Sakinah Aqiqah. c. Saya tidak mempersoalkan harga

hidangan aqiqah di Sakinah Aqiqah.

E. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Menemukan, memilih, dan merumuskan masalah setiap penelitian

(59)

47

tentang ketidaksesuaian dengan teori, keunikan, kekurangan, ataupun

kelebihan dari suatu obyek sehingga menarik untuk diteliti.

2. Merumuskan kerangka teori

Langkah selanjutnya adalah memantapkan diri untuk meneliti

masalah tersebut dengan teori yang berhubungan. Yaitu teori kualitas

produk, kualitas pelayanan dan hubungannya dengan kepuasan pelanggan.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang dibuat sebelum

penelitian dilakukan. Hipotesis tersebut dibuat berdasarkan teori dan

analisa sementara peneliti. Selanjutnya, hipotesis itu akan dibuktikan

dengan data-data yang diperoleh.

4. Memilih alat pengumpulan data

Dalam mengumpulkan data, peneliti memutuskan untuk membuat

kuesioner yang akan disebarkan kepada responden. Data yang didapat dari

kuesioner adalah data primer. Dan untuk mendapatkan data sekunder

seperti profil perusahaan peneliti menggunakan data dokumentasi yaitu

dengan cara mengunjungi Sakinah Aqiqah.

5. Menganalisis data yang telah didapatkan dan menyajikannya data yang

(60)

48

menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang telah diajukan. Dalam

penelitian ini, peneliti akan menggunakan IBM SPSS 16.

Data analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan.

Penyajian data dapat menggunakan data tabel.

Setelah melakukan analisis, akan dilakukan pengujian hipotesis.

Selanjutnya, akan dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian.

Pembahasan terhadap pembahasan penelitian merupakan penjelasan

mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang disajikan. Pembahasan

tersebut mengenai hasil pengujian hipotesis yang disesuaikan dengan teori.

6. Mengambil keputusan

Setelah dilakukan analisa terhadap data yang didapatkan dan

pembahasan yang mendalam, tugas peneliti selanjutnya adalah mengambil

kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat adalah kesimpulan singkat yang

menjawab rumusan masalah.

F. Teknik Pengumpulan data

Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas hasil data penelitian,

yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas

instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas instrumen

dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah

(61)

49

valid dan realibel apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat

dalam pengumpulannya.48 Disini penulis akan menggunakan tiga instrumen

pengumpulan data, yaitu:

1. Wawancara (interview). Teknik ini digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan dan

menemukan permasalahan yang harus diteliti atau apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Dalam hal ini

peneliti akan menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur untuk

mendapatkan jawaban yang menguatkan poin-poin yang ada dalam

kuesioner.

2. Kuesioner. Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien apabila peneliti mengetahui dengan pasti

variable yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.

Selain itu, kuesioner juga cocok apabila digunakan bila jumlah responden

cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara

langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Disini peneliti akan

membuat kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang dibuat sesuai

dengan teori yang dapat membantu penulis mendapatkan jawaban dari

(62)

50

responden. Kuesioner ini akan diberikan kepada konsumen yang sudah

pernah menggunakan jasa Sakinah Aqiqah Surabaya.

3. Pengamatan (observation). Observasi sebagai teknik pengumpulan data

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,

yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancaea dan kuesioner selalu

berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang,

tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Disini penulis akan meneliti

tetntang kualitas produk dan kualitas pelayanan. Oleh karena itu peneliti

akan mengamati dengan cermat berbagai kegiatan yang terjadi di Sakinah

Aqiqah Surabaya dan mengamati berbagai produk yang tersedia disana.

G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk

memperoleh, mengelola dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh

dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang

sama. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur nilai variable

yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk

penelitian akan tergantung pada jumlah variable yang diteliti.

1. Uji Validitas

Validitas atau kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan

alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini

(63)

51

mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan kepuasan pelanggan Sakinah Aqiqah Surabaya. Untuk

menguji koefisien r valid atau tidak, akan digunakan uji r, yang

selanjutnya akan dibandingkan antara r hitung dan r tabel. Pada taraf

signifikansi 5%, item instrumen dikatakan valid jika r hitung ≥ r tabel.49 Adapun yang menjadi responden adalah konsumen Sakinah Aqiqah

Surabaya sebanyak 73 responden. Kjadi r tabel yang dipakai adalah N =

73 r tabel = 0,227.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari va

Gambar

Tabel Penelitian Terdahulu yang Relevan..............................
 Tabel 2.1
Gambar 2.1
 Gambar 2.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji t menunjukkan bahwa semua variabel yang diteliti seperti kualitas produk, dan citra merk secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan

Secara bersama-sama, kualitas layanan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan nilai pelanggan berpengaruh positif dan signifikan

Kualitas produk, kualitas layanan, dan persepsi harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai sebesar 0.841 atau 84.1% maka hipotesis

Hipotesis 1 penelitian ini yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan di kafe Caturra Espresso Surabaya, diterima.. Hipotesis

PENGARUH CITRA MEREK,KUALITAS LAYANAN,KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada Pelanggan Shampoo Sunsilk di Toko Chandra Jl. Pandanaran No.97 Semarang)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan yakni sebagai berikut: 1) Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen,

Hasil dari penelitian ini menunjukkan variabel kualitas produk secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang berarti bahwa

4.5.7 Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Konsumen Hasil penelitian menunjukkan kualitas layanan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas