• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA DEPOT BAKSO CAK MAD SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA DEPOT BAKSO CAK MAD SURABAYA."

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA DEPOT BAKSO CAK MAD

SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan oleh : RINA PUSPITASARI

1012010071/FEB/EM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Dan Bisnis

Jurusan Manajemen

Diajukan oleh : RINA PUSPITASARI

(3)

USULAN PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN PADA DEPOT BAKSO CAK MAD

SURABAYA

Yang Diajukan

RINA PUSPTASARI 1012010071/FE/EM

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

Tanggal : Drs. Ec. Hery Pudjo P, MM.

NIP. 196203181988031002

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen

(4)

ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN PADA DEPOT BAKSO CAK MAD

SURABAYA

Yang Diajukan

RINA PUSPITASARI 1012010071/FE/EM

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

Tanggal : Drs. Ec. Hery Pudjo P, MM.

NIP. 196203181988031002

Mengetahui

(5)

SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN PADA DEPOT BAKSO CAK MAD

SURABAYA

Yang Diajukan

RINA PUSPITASARI 1012010071/FE/EM Disetujui untuk ujian skripsi oleh

Pembimbing Utama

Tanggal : Drs. Ec. Hery Pudjo P, MM.

NIP. 196203181988031002

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur

(6)

Disusun oleh: RINA PUSPITASARI

1012010071/FE/EM

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim penguji Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal : 28 Maret 2014

Pembimbing : Tim Penguji: Pembimbing utama Ketua

Dr s. Ec. Hery Pudjo P, MM. Dr.Eko Purwanto, MSi. NIP. 196203181988031002 NIP. 195903291987031001

Sekertaris

Dra.Ec.Nurjanti Takarini.MSi. NIP.196508141991032001 Anggota

Drs. Ec. Hery Pudjo P, MM. NIP.196203181988031002 Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan berkat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kualitas

Pr oduk Dan Kualitas Layanan Ter hadap Kepuasan Pelanggan Depot Bakso “Cak Mad”

Sur abaya dengan baik.

Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat penyelesaian Studi Pendidikan

Strata Satu, Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberi bimbingan, petunjuk serta bantuan baik spiritual maupun materiil, khususnya

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, MS. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Drs.Ec.Hery Pudjoprastyono, MM selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan

(8)

moril ataupun material.

7. Kepada teman – temanku kuliah yang telah memberikan dukungannya baik moril maupun

material saya ucapkan terima kasih

8. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi terselesainya skripsi

ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam skripsi ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap saran dan kritik membangun dari

pembaca dan pihak lain.

Akhir kata, Peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Salam hormat,

Surabaya,

(9)

DAFTAR ISI

2.2.1 Pengertian pemasaran……….. 11

2.2.2 Pengertian manajemen pemasaran……… 12

2.2.3 Pengertian tujuan pemasaran………... 13

2.2.4 Pengertian produk…….……… 13

2.2.5 Pengertian kualitas produk……… 15

(10)

2.2.10 Dimensi kualitas produk………... 18

2.2.11 Pengertian kualitas layanan……… 19

2.2.12 Dimensi kualitas layanan……….………. 20

2.2.13 Pengertian kepuasan pelanggan………..……….. 22

2.2.14 Elemen program kepuasan pelanggan……… 23

2.2.15 Pengertian pemasaran jasa……… 25

2.2.16 Karakteristik jasa……….. 26

2.2.17 Kategori jasa……….. 27

2.2.18 Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan.. 28

2.2.19 Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan.. 29

2.3 Kerangka Konseptual……… 30

2.4 Hipotesis……….. 31

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 32

3.1 Definisi Operasional……… 32

3.1.1 Skala Pengukuran Variabel………. 36

3.2 Teknik Penentuan Sampel……… 37

3.3 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data……… 38

(11)

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data ………..38

3.4 Metode Analisis dan Uji Hipotesis……… 39

3.4.1 Teknik Analisis……… 39

3.4.2 Cara kerja pls………... 41

3.4.3 Model spesifikasi pls……… 41

3.4.4 Langkah-langkah pls……….. 43

3.4.5 Asumsi pls……….. 58

3.4.6 Sample size……… 58

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ……… ... 59

4.1 Diskriptif Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Sejarah Depot bakso Cak Mad Surabaya ... 59

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 60

4.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 61

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian………. 61

4.3.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

4.3.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur ... 62

(12)

4.3.13 Deskripsi empaty………..………. . 70

4.3.14 Deskripsi Kepuasan Pelanggan……….. 71

4.4 analisis data……….. 73

4.4.1 Evaluasi Outlier………. 73

4.5 PARTIAL LEAST SQUARE………. 76

4.5.1 Model PLS……….. 76

4.6

Outer Loading

(Model Pengukuran dan Validitas)…………. 77

4.6.1 First Order (Model Pengukuran Variabel dengan Dimensi)... 77

4.6.2 Second Order (Model Pengukuran Dimensi dengan Indikator)... 78

4.7 Uji validitas Average variance extracted (AVE)……….. 81

4.8 Inner Model (Pengujian Model Struktural)……… 82

4.9 Results for inner weights……….. 83

4.10 Pembahasan Hasil Penelitian………... 84

4.10.1 Pengaruh Kualitas Produk (X1) Terhadap Kepuasan Pelanggan(Y)………. 84

(13)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 87

5.1 Kesimpulan……… 87

5.2 Saran ………... 88

(14)

tahun 2008-2012………... 3 Tabel 1.2 Data jumlah pelanggan pada Depot Bakso “Cak Mad” medokan No. 48

Surabaya tahun 2008- 2012………. 5

Tabel 4.3.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 61 Tabel 4.3.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur... 62 Tabel 4.3.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan……….. 63 Tabel 4.4 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Reabilitas ……. 63 Tabel 4.5 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk kesesuaian…. 64 Tabel 4.6 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Daya tahan……. 65 Tabel 4.7 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk jenis………….. 65 Tabel 4.8 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk keindahan……… 66 Tabel 4.9 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk tangible……….. 67 Tabel 4.10 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Reability……… 68 Tabel 4.11 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Responsiveness.. 68 Tabel 4.12 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk assurance/jaminan. 69 Tabel 4.13 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk empaty……….. 70 Tabel 4.14 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk kepuasan pelanggan 71

(15)

Tabel 4.6.2.1 Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)………... 78

Tabel 4.6.2.2 Outer Weights (Mean, STDEV, T-Values)………... 80

Tabel 4.7.1 Average variance axtracted (AVE)………. 81

Tabel 4.7.2 Composite Reliability………. 82

Tabel 4.8.1 R-square………... 83

(16)
(17)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran1 : Kueisioner

Lampiran2 : Tabulasi Jawaban Responden Lampiran3 : Hasil Uji Outlier, Tabel Frekuensi

(18)

SURABAYA

Yang diajukan

RINA PUSPITASARI

1012010071/FE/EM

ABSTRAKSI

Berhasilnya pemasaran dalam suatu perusahaan sangat ditentukan bagaimana para manajemen pemasaran membuat strategi untuk bersaing dipasaran.oleh karena itu seorang marketer harus bisa melihat kebutuhan pasar saat ini dan menentukan strategi yang tepat untuk bisa menjual produknya sebanyak mungkin serta memberikan pelayanan nya sebaik mungkin. Atas dasar pemikiran tersebut ,penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kepuasan pelanggan makanan bakso Cak Mad Surabaya.

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari jawaban responden ( dari pelanggan bakso).Teknik penelitian ini menggunakan teknik analisis PLS (partial least square) untuk mengetahui kausalitas antar variabel yang di analisis.

Dari hasil uji kausalitas analisis kualitas produk dan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan ,dapat diterima sedangkan kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dapat diterima.

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah ingin mencari laba dan

keuntungan. Laba dan keuntungan bisa diperoleh dari para pelanggan atau konsumen

yang mau membeli. Maka muncullah alasan mengapa pelanggan memilih barang atau

jasa tertentu dalam mencapai kepuasan. Pada saat perusahaan dapat menyediakan

kebutuhan yang dapat membuat para pelanggan nya merasa puas, Maka perusahaan

tersebut akan lebih mudah dalam mendapatkan keuntungan yang dicapai atau yang

diinginkan.

Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) Definisi Kepuasan adalah respon atau

tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan .

Untuk itu agar laba yang diinginkan dapat diperoleh dengan maksimal. Maka

faktor yang sangat penting dalam bisnis yaitu menciptakan dan juga mempertahankan

para pelanggan.

Berkaitan dengan semakin ketatnya persaingan bisnis khususnya dibidang

makanan khususnya bakso. Maka untuk dapat memenangkan persaingan sekaligus agar

dapat bertahan dan disukai oleh pelanggannya. Depot bakso “Cak Mad” jalan medokan

no 48 surabaya melakukan berbagai macam strategi dalam menjalankan bisnisnya

(20)

Ada beberapa pertimbangan lain yang tak kalah penting ,antara lain yaitu kualitas

produk dan kualitas layanan dan kenyamanan didepot yang digunakan untuk berjualan.

kualitas produk dan kualitas layanan juga sangat berperan penting dalam menjalankan

sebuah bisnis dimana kualitas produk dan kualitas layanan sangat berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan. Depot bakso” cak mad”harus menyajikan kualitas produk dan

layanan yang baik jika mereka tidak menginginkan pelanggannya pindah ke depot

bakso lain. Dalam bidang jasa, layanan merupakan hal yang utama jika layanan baik

maka akan memberikan gambaran yang baik terhadap perusahaan.

Konsumen yang puas diharapkan akan menjadi konsumen yang loyal. Kepuasan

konsumen berkontribusi pada sejumlah aspek krusial seperti terciptanya loyalitas

konsumen.Konsumen yang puas adalah konsumen yang bersedia datang kembali

melakukan pembelian atau penggunaan menjadi referensi bagi konsumen potensial

lainnya melalui komunikasi mulut ke mulut yang positif.

Kotler (2000) dalam Samuel (2005:75) yang menyebutkan bahwa kepuasan

adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara

kesannya kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapan.

Sedangkan Kepuasan Menurut Kotler dan Amstrong (2001:9) Kepuasan

konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan

pembeli.Bila kinerja produk lebih rendah ketimbang harapan pelanggan,maka

(21)

3

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pada Depot Bakso Cak Mad medokan No

48 surabaya, diperoleh informasi bahwa pada awal operasi atau sejak berdirinya tahun

1998 pada tahun ini berjalan dengan baik, akan tetapi penjualan terus mengalami

penurunan khususnya pada 3 tahun terakhir mulai dari tahun 2008-2012.

Tabel 1.1 Data penjualan Depot Bakso “CAK MAD” medokan no 48 Sur abaya

tahun 2008-2012

Sumber : cak mad (pemilik depot bakso cak mad medokan no 48 Sur abaya)

Berdasarkan table 1.1 dapat diketahui bahwa selama 4 tahun terakhir dari tahun 2009 -

2012 telah terjadi penurunan pada omset penjualan Depot Bakso “Cak Mad” Surabaya

dari 63..000.000 rupiah menjadi 43.000.000 rupiah (Sumber: Depot Bakso Cak Mad

Surabaya, Tahun 2013).

TAHUN

PENJ UALAN

2008 Rp 60.000.000

2009 Rp 63.000.000

2010 Rp 55.000.000

2011 Rp 50.000.000

(22)

Fenomena penurunan omset penjualan depot Bakso “Cak Mad” Medokan no 48

surabaya yang diduga diakibatkan layanan yang kurang memuaskan dan produk yang

dihasilkan kurang memuaskan dikarenakan harga bahan baku yang digunakan juga sangat

mahal yang mengakibatkan banyak pelanggan yang tidak loyal dan pindah ke depot

bakso lain. Masalah tersebut mengharuskan pengelola depot Bakso “Cak Mad” mencari

tahu penyebab penurunan jumlah pelanggan dan memperbaikinya. Hal tersebut dapat

dicoba diatasi dengan terus meningkatkan kualitas produk dan kualitas pelayanan sehingga

dapat memuaskan pelanggan. Serta bisa membuat pelanggan merasa terpuaskan dengan

produk bakso yang dijual didepot bakso cak mad.dan bisa meyakinkan pelanggan bahwa

produk yang dimiliki depot ini sangat diminati oleh pelanggan sehigga pelanggan merasa

puas.Salah satu indikasi dari penilaian kualitas layanan dan ketidakpuasan pelanggan

(23)

5

Tabel 1.2 Data jumlah pelanggan pada Depot Bakso “Cak Mad” medokan No. 48

Sur abaya tahun 2008-2012.

TAHUN DATA PELANGGAN TIAP

TAHUN

JENIS KOMPLAIN

2008 21600 Lahan parkir yang kurang

luas

2009 18000 Kalau libur sering lama

2010 16200 Rasa asin pada kuah

2011 14400 Bangku dan kursi yang

disediakan kurang banyak

2012 12600 Pelayanan kurang cepat

Sumber : Cak Mad (pemilik depot bakso cak ma d jalan medokan no 48 sur abaya)

Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui bahwa selama periode Tahun 2008-2012 telah

terjadi penurunan jumlah pelanggan pada Depot bakso Cak Mad.penurunan jumlah

pelanggan tersebut mengindikasikan semakin banyaknya pelanggan yang tidak puas pada

Depot Bakso “Cak Mad”medokan no 48 surabaya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Anderson dan Sulivan (2003) dalam menyatakan

bahwa pelanggan yang merasa puas adalah pelanggan yang akan bertahan.

Sedangkan Menurut Tjiptono (2006:59) kualitas layanan adalah tingkat keunggulan

yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi

(24)

Masyarakat modern ditandai dengan aktifitas yang padat dan tinggi adanya kesempatan

yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang mempunyai diskriminasi .aktifitas

ini berdampak bagi wanita semakin banyak wanita bekerja atau karir dan menghabiskan

waktu diluar rumah sehingga kesulitan dalam menjalankan pekerjaan nya sebagai ibu

rumah tangga termasuk menyediakan makanan bagi keluarga.sehingga kelompok keluarga

yang mempunyai ekonomi cukup mereka suka membeli makanan diluar rumah dibanding

didalam rumah karena keterbatasan waktu yang mereka punya,sehingga peluang bisnis

makanan memberikan respon yang baik bagi pengusaha makanan disurabaya.Kualitas

produk dapat ditingkatkan melalui perubahan fitur-fitur produk yang sesuai dengan

kebutuhan pelanggan,begitu juga pada harga konsumen yang pas diharapan kan akan

menjadi konsumen yang loyal .

Kepuasan konsumen akan berkontribusi terhadap sebuah aspek krusial seperti

terciptanya loyalitas konsumen,konsumen yang puas adalah konsumen yang bersedia untuk

datang kembali untuk membeli atau penggunaan dan menjadi referensi bagi konsumen

potensial lainnya melalui komunikasi atau informasi dari mulut kemulut yang positif.

Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi pada 3 tahun terakhir pelanggan

di depot ini makin berkurang dan mengalami penurunan, Dari uraian diatas dengan

terbatasnya waktu dan biaya maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul : “Analisis Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Ter hadap Kepuasan

(25)

7

1.2 Per umusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diambil perumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah Kualitas Produk berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Depot

Bakso Cak Mad medokan no 48 surabaya?

2. Apakah Kualitas Layanan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan Pada

Depot Bakso Cak Mad medokan no 48?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas,maka tujuan pada penelitian ini sebagai

berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan

pada Depot Bakso Cak Mad Medokan No 48 surabaya.

2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan

pada Depot Bakso Cak Mad Medokan No 48 surabaya.

1.4 Manfaa t Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Per usahaan

Dapat dijadikan sebagai dasar bagi pimpinan perusahaan dalam memantau

(26)

2. Peneliti

Dapat menambah literature mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan pelanggan pada depot bakso “Cak Mad” medokan no 48

surabaya.selain itu penelitian ini diharapkan dapat memacu penelitian yang

lebih baik mengenai kepuasan pelanggan dimasa yang akan datang.

3. Peneliti lain

Dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

pelanggan dan sebagai informasi tambahan dan referensi untuk mengembangkan

ilmu pengetahuan khususnya dibidang manajemen pemasaran.

4. Bagi Lembaga

Dapat menambah khasanah perpustakaan dan referensi bagi peneliti lain

untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap kajian dan pembahasan yang lebih

(27)

9

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Hasil penelitian terdahulu yang dipakai sebagai masukan adalah:

1. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tony Suyoto dengan judul “Pengaruh

Kualitas layanan ,Kualitas produk dan Evaluasi Harga Terhadap Kepuasan

Pelanggan Quick Chiken Jl. Dharmahusada Surabaya”.Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui apakah kualitas layanan.kualitas produk dan evaluasi harga

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Quick Chiken Jl Dharmahusada

Surabaya. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan, yaitu bahwa :

a) Variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan

Quick Chiken Jl Dharmahusada Surabaya.

b) Variabel kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Quick

Chiken Jl Dharmahusada Surabaya.

2. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Albertus Ferry Rostya Adi,Yoestini dengan

judul: “Analisis Pengaruh Harga ,Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap

Kepuasan Pelanggan”. Penelitian ini bertujuan mengetahui menganalisis apakah

pengaruh harga, kualitas produk dan kualitas layanan berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan pada waroeng spesial sambal cabang lampersari Semarang.

(28)

a) Variabel kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan pada waroeng spesial sambal cabang lampersari Semarang.

b)Variabel kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pelanggan pada waroeng special sambal cabang lampersari Semarang.

3. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Felita Sasongko dan Dr. Hartono Subagio

dengan judul “Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

Restoran Ayam Penyet Ria” . Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui apakah

kualitas layanan yang terdiri atas dimensi tangibles, reliability, responsiveness,

assurance, dan empathy berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Restoran

Ayam Penyet Ria. Selain itu untuk mengetahui variabel yang paling dominan

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di Restoran Ayam Penyet Ria.

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan, yaitu bahwa :

a.Variabel tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty secara

simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan

Restoran Ayam Penyet Ria.

b.Variabel responsiveness merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan

terhadap Kepuasan Pelanggan yang kemudian diikuti oleh variabel Assurance,

(29)

11

2.2 Landasan Teor i

2.2.1Penger tian Pemasaran

Pada dasarnya marketing merupakan masalah sangat penting bagi para

pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya.dengan

demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan lebih dahulu sebelum barang dan

jasa diproduksi.semua keputusan yang diambil dibidang pemasaran harus

ditunjukkan untuk menentukan produk dari pasarnya ,harga serta promosi. Namun

kegiatan meliputi masalah jual beli atau masalah pasar,tetapi meliputi juga segala

hal berhubungan dengan kegiatan pemasaran lainnya misalnya

merencanakan,menentukan harga ,mendistribusikan dan mempromosikan barang

dan jasa kepada kelompok pembeli.

Menurut Miller dan Layton (2000) ,pemasaran merupakan system total aktifitas

bisnis yang dirancang untuk merencanakan,menetapkan harga dan mendistribusikan

produk,jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam

rangka mencapai tujuan organisasional.

Mengenai definisi–definisi pemasaran itu sendiri berbagai pendapat telah

dikemukakan oleh para ahli pemasaran yang memberikan batasan–batasan

pengertian dari pemasaran,mereka mengemukakan pengertian pemasaran itu sesuai

sudut pandang pandang masing-masing ,yang jika dilihat dan dibandingkan

(30)

mempunyai maksud dan sasaran yang sama.

2.2.2Penger tian Manajemen Pemasar an

Pada bagian sebelumnya telah dibahas tentang pengertian pemasaran

berbagai batasannya serta suatu pemikiran yang dpat mendukung konsep tersebut

yaitu konsep pemasaran.hal tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan dan

membedakan pengertian dari pemasaran,konsep pemasaran dan manajemen

pemasaran.

Menurut kotler (2000:9) yang menyatakan manajemen pemasaran adalah

proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran ,penetapan harga ,promosi,serta

penyaluran gagasan,barang,dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi

sasaran-sasaran individu. dan organisasi.

Menurut Philip kotler yang dikutip oleh swasta dan handoko (2000:4)

manajemen pemasaran adalah penganalisa perencanaan ,pelaksanaan,dan

pengawasan program –program yang bertujuan menimbukan pertukaran dengan

pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Alma (2000:86) manajemen pemasaran adalah

merencanakan,pengarahan dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan

ataupun bagian dari perusahaan.

Jadi pemasaran sebenarnya menggabungkan beberapa kegiatan yang

(31)

13

tujuan organisasi.pemasaran timbul apabila manusia memutuskan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginanya dengan cara tertentu yang disebut pertukaran.jadi

pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha atau bertujuan memberikan

kepuasan baik kepada penjual maupun pembeli.

Dari definisi-definisi tersebut mengandung arti bahwa manajemen pemasaran

sebagai suatu proses yang meliputi analisa,perencanaan,implementasi,dan

pengendalian yang mencakup gagasan,barang dan jasa yang dilandasi oleh gagasan

pertukaran,bertujuan untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.

2.2.3Tujuan Pemasar an

Menurut Peter Drucker (Kotler 2000:10) bahwa tujuan pemasaran adalah

untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa

itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu laku dengan sendirinya.

2.2.4 Penger tian Pr oduk

Menurut rismiati & bondan S (2001:198) produk adalah suatu sifat yang komplek

baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba,termasuk bungkus,warna,harga

,prestise,perusahaan,pelayanan perusahaan pengecer yang diterima oleh pembeli

untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.

(32)

Menurut alma (2000:98) produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun

tidak berwujud ,termasuk didalamnya masalah warna,harga,nama baipek

pabrik,nama baik toko yang menjual ,dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer

,yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.

Jadi produk bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja ,seperti

makanan ,pakaian,dan sebagainya.semua diperuntukkan bagi memuaskan kebutuhan

dan keinginan dari konsumen.konsumen tidak hanya membeli produk sekedar

memuaskan kebutuhan, akan tetapi juga bertujuan memuaskan

keinginan.(alma,2002:98).

Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa. kita

akan menggunakan istilah produk untuk mencakup keduanya. produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian ,untuk

dimiliki ,digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan. produk mencakup objek fisik,jasa,orang,tempat,organisasi,dan gagasan.

nilai adalah perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk

memenuhi kebutuhannya. selain itu ,biaya dan kepuasan adalah dua factor yang

menjadi pertimbangan dalam memilih produk.

Dalam memperoleh produk seseorang dapat menggunakan 4 cara yaitu sbb: dengan

menghasilkan diri sendiri ,dengan memaksa dengan meminta–minta dan pertukaran.

(33)

15

suatu produk yang diinginkan seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai

gantinya.

2.2.5Penger tian Kualitas Pr oduk

Menurut American society for quality control (dalam lupiyoadi,2001:144)

kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik –karakteristik dari suatu

barang atau jasa ,dalam hal memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat

laten.

Setiap konsumen memiliki cara pandang serta standar yang berbeda dalam

menilai suatu barang atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha.kualitas produk

adalah Suatu kemampuan yang biasa dinilai dari suatu produk didalam menjalankan

fugsinya yang merupakan suatu gabungan dari penampilan,keistimewaan,

keindahan, kualitas yang bermanfaat,daya tahan,kemudahan,penggunaan dan

pemeliharaannya,serta atribut-atribut lainnya dari suatu produk. Menurut (Kotler

dan Amstrong ,2004:283).

Kualitas produk adalah kinerja produk yang sesuai dengan spesifikasi

produk serta sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan

(34)

2.2.6 Penggolongan Pr oduk

Menurut (Rismiati & Bondan S,2001:198) ada beberapa macam yang

dilihat dari wujud atau kekonkretannya, tingkat pemakaian dan tujuan

pemakaiannya.

2.2.7 Penggolongan Produk Menur ut Wujud Atau Kekonkretannya.

a) Produk yang tidak berwujud

Produk yang tidak berwujud biasa disebut jasa, jasa yaitu kegiatan

manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. jasa tidak bisa diraba

maupun dilihat.

b) Produk berwujud

Produk yang berwujud biasa juga disebut barang seperti

makanan,minuman ,pakaian dan sebagainya barang dikatakan berwujud

karena fisik produk ini bias dilihat dengan mata atau dapat diraba wujud

nya maupun bentuknya sebagai alat pemuas kebutuhan.

2.2.8 Penggolongan Produk Menur ut Tingkat Pemakaiannya

a. Produk tidak tahan lama

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud biasanya dapat

dikonsumsi hanya satu atau beberapa kali saja dan akan cepat habis.

(35)

17

Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya dapat

bertahan dalam jangka waktu yang lama .dengan kata lain barang tahan

lama adalah barang yang dapat dipakai berkali-kali dalam waktu yang

relative lama dan tidak habis meski dipakai berkali-kali

2.2.9 Pengolongan Pr oduk Menur ut Tujuan Pemakaian

a. Barang Industri

Barang industry adalah barang –barang yang dibeli dengan tujuan untuk

diproses kembali.pembeli barang konsumsi adalah konsumen akhir.barang

konsumsi dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu:

1.Barang konvinien (Convinience goods) atau barang kebutuhan sehari-hari.

Barang kebutuhan sehari-hari adalah barang yang pada umumnya dipakai

seringkali dan mudah dicari.untuk membeli barang konvinien,konsumen

dapat membelinya disembarang tempat.

2.Barang shopping (shopping goods) atau barang belanjaan.

Barang belanjaan adalah barang yang dalam proses memilh dan

membelinya harus membandingkan kesesuaian harga,mutu,dan

modelnya.

3.Barang spesial atau Barang khusus

Barang khusus adalah barang-barang yang mempunyai ciri khas atau

(36)

b.Barang Konsumsi

Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli dengan tujuan untuk

dipakai sendiri dan tidak untuk dijual kembali .

2.2.10 Dimensi Kualitas Produk

Menurut Maritinich sebagai mana dikutip Yamit (2000:11),spesifikasi dari

dimensi kualitas produk yang relevan dengan kosumen dapat dikelompokkan dalam

lima dimensi:

1.Performance (efektifitas)

Hal yang paling penting bagi konsumen adalah apakah kualitas produk

menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau apakah pelayanan diberikan dengan

cara yang benar.

2.Range and type of features (jangkauan market dan keistimewaan)

Selain fungsi utama dari suatu produk dan pelayanan,konsumen seringkali tertarik

pada kemampuan atau keistimewaan yang dimiliki produk dan pelayanan.

3.Reability and durability (kehandalan)

Kehandalan produk dalam penggunaan secara normal dan berapa lama produk dapat

digunakan.reability lebih menunjukkan probabilitas produk gagal menjalankan

fungsi dalam kurun waktu tertentu selama pemakaian.

(37)

19

Penampilan,corak,rasa,dayatarik,bau,selera,dan beberapa factor lainnya mungkin

menjadi aspek penting dalam kualitas.

5.Etihical profile and image (citra dan reputasi produk)

Kualitas adalah bagian terbesar dari kesan konsumen terhadap produk pelayanan

dimensi ini menunjukkan bagaimana produk tersebut tampak (Look) maupun terasa

(Feel) seperti sebuah produk yang berkualitas.

Dimensi – dimensi seperti ini disebutkan atas,memperlihatkan bagaimana

konsumen mengorganisasi informasi mengenai kualitas produk dalam pikiran

mereka.melalui riset eksploratori dan kuantitatif,paling tidak ada lima dimensi

terbukti relevan bagi produk suatu industry manufaktur.

2.2.11 Penger tian Kualitas Layanan

Menurut Laksana (2008:86) definisi dari kualitas adalah tingkat mutu yang

diharapkan dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Untuk dapat memberikan kualitas layanan yang baik maka perlu dibina

hubungan yang erat antar perusahaan dalam hal ini adalah karyawan dengan

pemakai jasa tersebut.

Dengan demikian kualitas adalah merupakan factor kunci sukses bagi suatu

(38)

kualitas merupakan jaminan terbaik kita atas kesetiaan pelanggan ,pertahanan

terkuat kita dalam menghadapi persaingan persaingan asing ,dan satu-satunya

jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.

Kotler dan amstrong (2002:681) yang menyatakan bahwa kualitas

merupakan keseluruhan dari keistimewaan dan karakteristik dari produk atau

jasa yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan secara

langsung maupun tidak langsung. berarti badan usaha harus dapat memberikan

produk atau layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan agar pelanggan

akan merasa puas.

Menurut pasuraman et.al (2000:44) kualitas layanan adalah persepsi

pelanggan terhadap keunggulan suatu layanan. pada dasarnya hanya pelanggan

yang menilai kualitas layanan suatu badan usaha berkualitas atau tidak.

2.2.12Dimensi Kualitas Layanan

Yuliarmi dan riyasa (2007:18) mengemukakan lima dimensi kualitas

layanan yang terdiri dari:

a. Bukti Fisik (tangible)

adalah penampilan dari fasilitas-fasilitas fisik,perlengkapan individu dan

alat-alat komunikasi. Indikator yang digunakan sebagai pengukuran adalah :

(39)

21

•Peralatan yang digunakan bersih.

b. Keandalan (reability)

adalah kemampuan karyawan untuk memberikan layanan yang diandalkan

dan akurat indikator yang digunakan sebagai pengukuran adalah:

•Ketepatan waktu pelayanan kepada pelanggan

•Kecepatan dalam melayani pelanggan

c. Daya Tanggap (responsiveness)

adalah kesediaan untuk membantu dan memberikan layanan yang tepat bagi

konsumen. Indikator yang digunakan sebagai pengukuran adalah:

•Ketanggapan karyawan atas keluhan yang dihadapi pelanggan

•Ketanggapan karyawan dalam membantu pelanggan

d. Jaminan (assurance)

adalah dimensi kualtas layanan yang memfokuskan pada kemampuan untuk

mendapatkan kepercayaan dan keyakinan konsumen. Indikator yang

digunakan sebagai pengukuran adalah:

•Memberikan penjelasan dengan baik dalam menimbulkan kepercayaan

dan keyakinan

(40)

e. empati (emphaty)

adalah kepedulian,perhatian yang unik dan berkualitas dari badan usaha

menyebabkan menjadi konsumen. indikator yang diguakan sebagai

pengukuran adalah:

•Karyawan peduli dan perhatian kepada pelanggan

•Tidak ada pembedaan pelanggan satu dengan pelanggan yang lain.

2.2.13Penger tian Kepuasan Pelanggan

Menurut kotler dan keller (2009,p.164) kepuasan merupakan perasaan senang

atau kecewa yang dihasilkan dari perbandingan performance produk terhadap

ekpestasi mereka.

Menurut mowen (2001:89) kepuasan pelanggan sebagai keseluruhan sikap

yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan

menggunakannya.

Menurut kotler (2002:34) kepuasan konsumen adalah fungsi daripada jauh

dekatnya produk menurut harapan konsumen dan pandangan prestasi kepuasan

konsumen atas suatu pembelian tergantung kinerja produk yang bersangkutan

(41)

23

Menurut kotler (2003:70) kepuasan pelanggan yaitu perasaan senang atau

kecewa seseorang akan muncul setelah membandigkan antara kinerja produk yang

dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan.

Kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah

terpenuhi dan terlampaui .(Richard F Gerson,2004:3) kepuasan pelanggan

didefinisikan sebagai respon pelanggan terhadap ketidaksuaian antara tingkat

kepentingan sebelumnya dan kinerja actual yang dirasakan setelah (freeddy

rangkuti 2006 hlm 30).

Kata kepuasan berasal dari bahasa latin”satis” artinya cukup baik,memadai

dan “facio” melakukan atau membuat)secara sederhana kepuasaan dapat diartikan

sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai

(tjiptono,2005:349).

Menurut John C. Mowen dan Michael Minor (2002:89) mendefinisikan

kepuasan sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukan konsumen atas barang atau

jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya.

2.2.14 Elemen Pr ogr am Kepuasan Pelanggan

Pada umumnya program kepuasan pelanggan meliputi kombinasi dari tujuh

elemen utama (Tjiptono,2005:354-356) yakni :

(42)

Perusahaan yang ingin menerapkan program kepuasan pelanggan

memiliki produk berkualitas baik dan layanan prima. Paling tidak

standarnya harus menyamai para pesaing utama dalam industry.

2. Relationship marketing

Kunci pokok dalam setiap program promosi loyalitas adalah upaya

men jalin relasi jangka panjang pada para pelanggan.

3. Program promosi loyalitas

Program loyalitas banyak diterapkan untuk menjalin relasi antara

perusahaan dan pelanggan.biasanya program ini memberikan semacam

penghargaan khusus seperti: bonus,diskon,hadiah dan voucher dan

sebagainya yang dikaitkan dengan frekuensi pembelian atau pemakaian

produk atau jasa perusahaan.

4. Fokus pada pelanggan terbaik (best constumer)

Sekalipun program promosi loyalitas beraneka ragam bentuknya namun

semuanya memiliki kesamaan pokok dalam focus pada pelanggan yang

paling berharga.

5. System penanganan komplain secara efektif

Penanganan complain terkait erat dengan kualitas produk.perusahaan

harus memastikan bahwa barang dan jasa yang dihasilnya benar-benar

(43)

25

perusahaan segera memperbaikinya lewat system penanganan complain.

6. Unconditional girantees

Dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan program kepuasaan

pelanggan .garansi merupakan janji ekplisit yang disampaikan kepada para

pelanggan mengenai tingkat kinerja yang dapat diharapkan akan mereka

terima

7. Program pay for performance

Program kepuasan pelanggan tidak bisa terlaksana tanpa adanya

dukungan sumber daya manusia organisasi.

2.2.15 Penger tian pemasaran jasa

Dalam pemasaran ,tidak hanya produk yang berupa barang saja yang dapat

dipasarkan ,tetapi juga jasa,Bahkan perusahaan yang kegiatan usahanya

memasarkan barang-barang sekalipun tidak akan lepas dari bidang jasa.beberapa

ahli telah mengemukakan definisi tentang jasa antara lain Menurut Philip Kotler

(2002:486) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh

suatu pihak lain,yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

(44)

2.2.16 Karakter istik J asa

Menurut Philip kotler (2002:488) bahwa jasa memiliki 4 karakteristik

utama yang sangat utama dan mempengaruhi rancangan program pemasaran

yaitu:

(1) Tidak berwujud (intangibility)

Jasa punya sifat tidak berwujud,artinya jasa tidak dapat

dilihat,diraba, didengar,dicium sebelum dibeli

(2) Tidak dapat dipisahkan (inseparability)

Jasa tidak dapat dipisahkan ,berarti jasa tidak dapat dipisahkan

dari penyedianya,baik penyedia manusia maupun mesin.

(3) Berubah-ubah (variability)

Bidang jasa sangat mudah berubah-ubah artinya banyak variasi

dalam bentuk,kualitas,dan jenis tergantung pada siapa yang

menghasilkan,kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

(4) Daya tahan (perisability)

Jasa punya komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat

(45)

27

2.2.17 Kategor i jasa

Menurut Philip kotler (2002:487) komponen jasa dapat berupa bagian kecil

atau bagian utama tawaran total.tawaran dapat dibedakan menjadi 5 kategori

yaitu:

1)Barang berwujud murni

Tawaran hanya terdiri dari barang berwujud seperti :sabun dan pasta

gigi.

2)Barang berwujud yang disertai layanan

Tawaran yang terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu

atau beberapa layanan.

3)Campuran

Tawaran terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang

sama.contoh:orang yang mengunjungi restoran untuk mendapatkan

makanan dan pelayanan.

4)Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan

Tawaran terdiri dari satu jasa utama ,disertai jasa tambahan dan

barang pendukung.contoh:para penumpang pesawat terbang membeli

jasa transportasi.

5)Jasa murni

(46)

bayi

2.2.18 Pengar uh Kualitas Produk Ter hadap Kepuasan Pelanggan

Kualitas produk adalah kemampuan produk utuk menjalankan tugasnya yang

mencakup daya tahan,kehandalan,kekuatan,kemudahan dalam pengemasan dan

reparasi produk dan ciri-ciri lainnya kotler dan Amstrong (2004).

Selama dan setelah konsumsi serta pemakaian produk, pelanggan

mengembangkan rasa puas /tidak puas. Menurut mowen dan minor (2002:89)

factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan /tidak kepuasan dipengaruhi oleh

“kualitas produk dan kualitas jasa yang ditawarkan.” penilaian kinerja ini ternyata

sangat erat hubungannya dengan penilaian kualitas produk.

Karakteristik kualitas suatu produk sangat multidimensional ,karena produk

dapat memberikan kepuasan dan nilai kepada pelanggan dalam banyak

cara.karakteristik beberapa produk secara kualitatif mudah ditentukan seperti berat,

panjang, dan waktu penggunaan.tetapi beberapa karakteristik yang lain seperti daya

tarik produk adalah bersifat kualitatif (yamit,2001:11).

Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa ,maka

konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak.dengan demikian kekuatan

tawar-menawar semakin besar. Hak-hak pelanggan pun mulai mendapatkan perhatian besar

(47)

29

memperjuangkan hak konsumen,etika bisnis,serta kesadaran dan kecintaan akan

lingkungan.para peneliti perilaku konsumen juga semakin banyak yang tertarik dan

menekuni topik kepuasan pelanggan dalam rangka mengupayakan pemecahan yang

maksimum dari pemenuhan kepuasan para pelanggan.

Dari teori dari uraian diatas ,maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk

berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. hal ini didukung oleh jurnal

(Albertusferry rostya adi) “kualitas produk memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap kepuasan pelanggan sehingga semakin tinggi kualitas produk maka semakin

tinggi kepuasan pelanggan”.

2.2.19 Pengar uh kualitas layanan ter hadap kepuasan pelanggan

Menurut Tjiptono (2005) menyatakan bahwa lewis & booms merupakan

pakar yang pertama kali mendefinisikan kualitas jasa sebagai ukuran seberapa bagus

tigkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekpektasi

pelanggan.berdasarkan definisi ini,kualitas jasa bisa diwujudkan melalui pemenuhan

kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk

mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas produk dan layanan ,kepuasan pelanggan

dan tingkat profibilitas perusahaan terkait erat.tingkat kualitas yang lebih tinggi

menghasilkan tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi. pemasar memainkan

(48)

mereka bertanggung jawab untuk mendefinisikan dengan tepat kebutuhan dan

keinginan konsumen, kedua mereka harus memastikan bahwa pesanan dari

pelanggan dipenuhi secara benar dan tepat waktu (kotler 2004:93).

Dari teori dari uraian diatas ,maka dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan

berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. hal ini didukung oleh jurnal Felita

Sasongko dan Dr. Hartono Subagio “kualitas layanan berpengaruh positif signifikan

terhadap kepuasan pelanggan sehingga semakin tinggi kualitas layanan maka

semakin tinggi kepuasan pelanggan”

2.3 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Kualitas produk (X1)

(X1) Kepuasan pelanggan

(49)

31

Berdasarkan latar belakang masalah,perumusan masalah dan tujuan

penelitian,maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:

• Diduga bahwa kualitas produk ber pengar uh positif ter hadap kepuasan

pelanggan pada Depot “Bakso Cak Mad” Medokan no 48 Sur abaya .

• Diduga bahwa kualitas layanan ber pengar uh positif ter hadap kepuasan

(50)

BAB III

MEDOTOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi oper asional

Untuk mempermudah dalam menyelesaikan permasalahan perlu diketahui

beberapa definisi operasional yang berhubungan dengan penulisan usulan

penelitian yaitu:

1. Kualitas Produk (X1)

Adalah keseluruhan ciri-ciri dan karekteristik – karakteristik dari suatu

barang atau jasa ,dalam hal kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang

ditentukan atau bersifat laten. (Lupiyoadi,2001:144) indikator dalam

penelitian ini adalah :

a. Reabilitas (X1.1) adalah kemungkinan kecil mengalami kerusakan atau

gagal produk.indikator yang digunakan dalam pengukuran menurut

Garvin (dalam tjiptono,2005:130-131) :

X1.1 produk yang dihasilkan kurang bagus

b. Kesesuaian (X1.2) adalah sejauh mana karakteristik desain operasi

(51)

33

digunakan dalam pengukuran menurut Garvin(dalam

tjiptono,2005:130-131) :

X1.2 produk yang ditawarkan sesuai yang dipesan

c. Daya tahan (X1.3) adalah berapa lama produk tersebut dapat terus

digunakan. Indikator yang digunakan dalam pengukuran menurut

Garvin (dalam tjiptono,2005:130-131) :

X1.3 Produk yang dibuat relative tahan lama

d. Jenis/fiture (X1.4) adalah meliputi karakteristik sekunder yang

melengkapi fungsi dasar produk .indikator yang digunakan dalam

pengukuran menurut Garvin (dalam tjiptono,2005:130-131) :

X1.4 Menu yang ditawarkan mempunyai banyak pilihan.

e. Keindahan (X1.5) adalah daya tarik produk terhadap panca

indera.indikator yang digunakan dalam pengukuran menurut Garvin

(dalam tjiptono,2005:130-131) :

X1.5 Menu yang ditawarkan memiliki tampilan yang indah saat

(52)

2. Kualitas Layanan (X2)

Kualitas Layanan adalah persepsi pelanggan terhadap keunggulan suatu

layanan. Pada dasarnya hanya pelanggan yang menilai kualitas layanan

suatu badan usaha berkualitas atau tidak. (Parasuraman et. Al, 2008:64).

Kualitas layanan (X) dibentuk oleh 5 dimensi antara lain :

a. Bukti Fisik (Tangible) :

Adalah berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, pegawai, dan

material yang dipasang.. dilihat dari indikator menurut Felita Sasongko

dan Dr. Hartono (2013):

X2.1 Kelengkapan peralatan makan di depot.

b. Kehandalan (Reliability)

Yaitu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan

handal dan akurat. dilihat dari indikator menurut Felita Sasongko dan

Dr. Hartono (2013):

X2.2 Kualitas rasa menu yang konsisten

c. Responsiveness (Daya Tanggap):

Yaitu kesadaran dan keinginan untuk membantu pelanggan dan

memberikan jasa dengan cepat.. dilihat dari ndikator menurut Felita

Sasongko dan Dr. Hartono (2013):

(53)

35

d. Assurance (Jaminan)

Yaitu pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan karyawan untuk

menimbulkan keyakinan dan kepercayaan. Dilihat dari indikator

menurut Felita Sasongko dan Dr. Hartono (2013) :

X2.4 Pelayan menguasai informasi menu yang dijual

e. Empathy (Empati)

Yaitu kepedulian, dan perhatian secara pribadi yang diberikan kepada

pelanggan. Dilihat dari indikator menurut Felita Sasongko dan Dr.

Hartono (2013):

X2.5 Pelayan mengerti akan kebutuhan pelanggan

3 Kepuasan Pelanggan (Y)

Menurut Felita Sasongko dan Dr. Hartono Subagio, (2013) kepuasan

merupakan perasaan senang atau kecewa yang dihasilkan dari perbandingan

performance produk terhadap ekspektasi mereka

Y1 : Kepuasan terhadap apa yang dirasakan

Y2 : Memenuhi harapan pelanggan

(54)

3.2 Pengukur an Var iabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan teknik

pengukuran menggunakan semantic differential scale. analisis ini dilakukan

dengan meminta responden untuk menyatakan pendapatnya tentang serangkaian

pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti dalam bentuk nilai yang

berada dalam rentang dua sisi.digunakan jenjang 5 dalam penelitian mengikuti

pola:

1 5

Sangat tidak setuju Sangat setuju

Tanggapan atau pendapat konsumen dinyatakan dengan memberi skor yang

berada dalam rentang nilai 1 sampai dengan 5 pada kotak yang tersedia disebelah

nya ,dimana nilai 1 menunjukkan nilai terendah dan nilai 5 nilai tertinggi

.jawaban dengan nilai antara 1-3 berarti kecenderungan untuk tidak setuju dengan

nilai antara 1-3 kecenderungan untuk tidak setuju dngan pernyataa n yang

diberikan,sedangkan dengan jawaban dengan nilai antara 4-5 berarti cenderung

(55)

37

3.3Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran

yang menjadi objek penelitian (Riduan, 2002:03). Populasi dalam penelitian ini

adalah pelanggan yang datang dan membeli makanan di depot bakso “Cak Mad”

Surabaya.

b.Sampel)

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100

responden.teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

teknik accidental sampling sedangkan accidental sampling merupakan teknik

pengambilan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja secara kebetulan

bertemu dengan peneliti bisa dijadikan sampel bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (sugiyono,2005)

Teknik penentuan sampel yang dipergunakan adalah berdasarkan pedoman

pengukuran sampel menurut (Imam Ghozali,2011) antara lain:

1. Sepuluh kali skala terbesar dari indikator (kausal) formatif (catatan skala

untuk konstruk yang di desain dengan refleksi indikator dapat diabaikan)

2. Sepuluh kali dari jumlah terbesar structural path yang diarahkan pada

(56)

Megacu pada pedoman pengukuran sampel menurut Imam Ghozali 2011

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang dimana mangacu jumlah

indikator dikali 10 yakni (10X10) = 100 orang.

3.1Teknik Pengumpulan Data

3.1.1J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Data primer yaitu jenis yang diperoleh dengan jalan penyebaran kuisioner

secara langsung pada pelanggan yang melakukan pembelian di Depot Bakso

“Cak Mad “ medokan Surabaya untuk mengetahui pendapat mereka secara

langsung.

3.1.2 Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini dari pelanggan

yang melakukan pembelian pada Depot Bakso Cak Mad medokan no 48

surabaya.

3.1.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan riset lapangan

kegiatan penelitian dengan langsung ke obyek penelitian dengan :

a. Kuesioner

Yaitu cara pengumpulan data dengan jalan memberikan

(57)

39

b. Interview

Yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan wawancara

secara langsung terhadap responden untuk mengetahui pendapat mereka secara

langsung.

c. Metode Observasi

Merupakan suatu teknik yang dipakai untuk memperoleh gambaran

secara langsung melalui pengamatan secara langsung pada obyek penelitian

3.2 Teknik Analisis Uji Hipotesis

3.2.1Teknik Analisis

Partial Least Square (PLS) merupakan sebuah metode untuk

mengkonstruksi model-model yang dapat diramalkan ketika faktor-faktor terlalu

banyak. PLS dikembangkan pertama kali oleh Wold sebagai metode umum

untuk mengestimasi path model yang menggunakan variabel laten dengan

mutiple indikator. PLS juga merupakan factor indeterminacy metode analisis

yang powerful karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran

skala tertentu, jumlah sampel kecil. Awalnya Partial least Square berasal dari

ilmu sosial (khususnya ekonomi, Herman Wold, 1996). Model ini

dikembangkan sebagai alternatif untuk situasi dimana dasar teori pada

(58)

pengukuran refleksif. PLS selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga

dapat digunakan untuk membangun hubungan yang belum ada landasan

terorinya atau untuk pengujian proposisi. Selain PLS, metode lain yang dapat

digunakan adalah SEM (Structur Equation Modelling) tetapi dengan jumlah

sample yang besar.

SEM berbasis covariance based, adapun perbedaan antara covariance

based SEM dengan component based PLS adalah dalam penggunaan model

persamaan struktural untuk menguji teori atau pengembangan teori untuk tujuan

prediksi oleh Ghozali (2008: 5) . Pada situasi dimana penelitian mempunyai

dasar teori yang kuat dan pengujian teori atau pengembangan teori sebagai

tujuan utama riset, maka metode dengan covariance based (Generalized Least

Squares) lebih sesuai. Namun demikian adanya indeterminacy dari estimasi

factor score maka akan kehilangan ketepatan prediksi dari pengujian teori

tersebut. Untuk tujuan prediksi, pendekatan PLS lebih cocok. Karena

pendekatan untuk mengestimasi variabel laten dianggap sebagai kombinasi

linier dari indikator maka menghindarkan masalah indeterminacy dan

memberikan definisi yang pasti dari komponen skor.

PLS merupakan pendekatan yang lebih tepat untuk tujuan prediksi, hal ini

terutama pada kondisi dimana indikator bersifat formatif. Dengan variabel laten

(59)

41

dapat dengan mudah diperoleh, sehingga prediksi terhadap variabel laten yang

dipengaruhinya juga dapat dengan mudah dilakukan (Ghozali 2008). Sedangkan

SEM kurang cocok untuk tujuan prediksi karena indikatornya bersifat refleksif,

sehingga perubahan nilai dari suatu indikator sangat sulit untuk mengetahui

perubahan nilai dari variabel laten, sehingga pelaksanaan prediksi sulit

dilakukan. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan metode PLS.

3.2.2 Car a Ker ja PLS

Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat dikategorikan menjadi

tiga. Kategori pertama yaitu weight estimate yang digunakan untuk menciptakan

skor atau nilai variabel laten. Kedua mencerminkan estimasi jalur (path estimate)

yang menghubungkan variabel laten dan antar variabel laten dan indikatornya

(loading), ketiga berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta

regresi) untuk indikator dan variabel laten. Untuk memperoleh ketiga estimasi

ini, PLS menggunakan proses iterasi tiga tahap dan setiap tahap iterasi

menghasilkan estimasi. Tahap pertama menghasilkan weight estimate, tahap

kedua menghasilkan estimasi untuk inner model dan outer model, tahap ketiga

menghasilkan estimasi means dan lokasi(konstanta).

Selama iterasi berlangsung inner model estimate digunakan untuk

(60)

digunakan untuk mendapatkan inside approximation weight. Prosedur iterasi ini

akan berhenti ketika persentase perubahan setiap outside approximation weight

relatif terhadap proses iterasi sebelumnya kurang dari 0,01.

3.4.3 Model Spesifikasi PLS

PLS terdiri atas hubungan eksternal ( outer model atau model pengukuran)

dan hubungan internal (inner model atau model struktural). Hubungan tersebut

didefinisikan sebagai dua persamaan linier, yaitu model pengukuran yang

menyatakan hubungan antara peubah laten dengan sekelompok peubah penjelas

dan model struktural yaitu hubungan antar peubah-peubah laten (Gefen,2000).

Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari tiga set

hubungan; (1) inner model yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten

(structural model), (2) outer model yang menspesifikasi hubungan antara

variabel laten dengan indikator atau variabel manifestasinya (measurement

model), dan (3) weight relation dalam mana nilai kasus dari variabel laten dapat

(61)

43

3.4.4.Langkah-Langkah PLS

Langkah-langkah pemodelan persamaan struktural PLS dengan software

adalah seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2 Langkah-langkah Analisis PLS

Merancang Model Struktural

(62)

(1) Langkah Per tama: Merancang Model Str uktur al (inner model)

Perancangan model struktural hubungan antar variabel laten pada PLS

didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian. Pada SEM

perancangan model adalah berbasis teori, akan tetapi pada PLS bisa berupa:

a. Teori, kalau sudah ada

b. Hasil penelitian empiris

c. Analogi, hubungan antar variabel pada bidang ilmu yang lain

d. Normatif, misal peraturan pemerintah, undang-undang, dan lain sebagainya

e. Rasional.

Oleh karena itu, pada PLS dimungkinkan melakukan eksplorasi hubungan antar

variabel laten, sehingga sebagai dasar perancangan model struktural bisa berupa

proposisi. Hal ini tidak direkomendasikan di dalam SEM, yaitu perancangan model

berbasis teori, shingga pemodelan didasarkan pada hubungan antar variabel laten

yang ada di dalam hipotesis.

(2). Langkah Kedua: Mer ancang Model Pengukur an (outer model)

Pada SEM perancangan model pengukuran hanya merujuk pada definisi

operasional variabel, sesuai dengan proses perancangan instrumen penelitian.

Model indikator di dalam SEM semua bersifat refleksif, sehingga perancangan

(63)

45

Di sisi lain, pada PLS perancangan model pengukuran (outer model) menjadi

sangat penting, yaitu terkait dengan apakah indikator bersifat refleksif atau

formatif. Merancang model pengukuran yang dimaksud di dalam PLS adalah

menentukan sifat indikator dari masing-masing variabel laten, apakah refleksif atau

formatif. Kesalahan dalam menentukan model pengukuran ini akan bersifat fatal,

yaitu memberikan hasil analisis yang salah.

Dasar yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk menentukan sifat

indikator apakah refleksif atau formatif adalah: teori, penelitian empiris

sebelumnya, atau kalau belum ada adalah rasional. Pada tahap awal penerapan

PLS, tampaknya rujukan berupa teori atau penelitian empiris sebelumnya masih

jarang, atau bahkan belum ada. Oleh karena itu, dengan merujuk pada definisi

konseptual dan definisi operasional variabel, diharapkan sekaligus dapat dilakukan

(64)

3). La ngkah Ketiga: Mengkonstr uksi diagr am J alur

Bilamana langkah satu dan dua sudah dilakukan, maka agar hasilnya lebih mudah

dipahami, hasil perancangan inner model dan outer model tersebut, selanjutnya

(65)

47

(4). Langkah Keempat: Konver si diagram J alur ke dalam Sistem Persamaan

a) Outer model, yaitu spesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikatornya,

disebut juga dengan outer relation atau measurement model, mendefinisikan

karakteristik variabel laten dengan indikatornya. Model indikator refleksif dapat

ditulis persamaannya sebagai berikut:

x = Λxξ + εx

y = Λyη + εy

Di mana X dan Y adalah indikator untuk variabel laten eksogen (ξ) dan endogen (η). Sedangkan Λx dan Λy merupakan matriks loading yang menggambarkan seperti

koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel laten dengan indikatornya.

Residual yang diukur dengan εx dan εy dapat diinterpretasikan sebagai kesalahan

pengukuran atau noise.

Model indikator formatif persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

ξ = ΠξXi + δx

(66)

Dimana ξ, η, X, dan Y sama dengan persamaan sebelumnya. Πx dan Πy adalah seperti koefisen regresi berganda dari variabel laten terhadap indikator, sedangkan δx

dan δy adalah residual dari regresi.

Pada model PLS Gambar 3 terdapat outer model sebagai berikut:

Untuk variabel latent eksogen 1 (reflektif)

x1 = λx1ξ1 + δ1

x2 = λx2ξ1 + δ2

x3 = λx3ξ1 + δ3

Untuk variabel latent eksogen 2 (formatif)

ξ2 = λx4 X4 + λx5 X5 + λx6 X6 + δ4

Untuk variabel latent endogen 1 (reflektif)

y1 = λy1η1 + ε1

y2 = λy2η1 + ε2

Untuk variabel latent endogen 2 (reflektif)

(67)

49

y4 = λy4η2 + ε4

b)Inner model, yaitu spesifikasi hubungan antar variabel laten (structural model), disebut

juga dengan inner relation, menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan

teori substansif penelitian. Tanpa kehilangan sifat umumnya, diasumsikan bahwa

variabel laten dan indikator atau variabel manifest diskala zero means dan unit varian

sama dengan satu, sehingga parameter lokasi (parameter konstanta) dapat dihilangkan

dari model.

Model persamaannya dapat ditulis seperti di bawah ini:

η = βη + Γξ + ζ

Dimana η menggambarkan vektor vaariabel endogen (dependen), ξ adalah vektor variabel laten eksogen dan ζ adalah vektor residual (unexplained variance). Oleh karena PLS didesain untuk model rekursif, maka hubungan antar variabel laten, berlaku bahwa

setiap variabel laten dependen η, atau sering disebut causal chain system dari variabel laten dapat dispesifikasikan sebagai berikut:

ηj = Σi βji ηi + Σi γjbξb + ζj

Dimana γjb (dalam bentuk matriks dilambangkan dengan Γ) adalah koefisien jalur

yang menghubungkan variabel laten endogen (η) dengan eksogen (ξ). Sedangkan βji

(68)

menghubungkan variabel laten endogen (η) dengan endogen (η); untuk range indeks i dan b. Parameter ζj adalah variabel inner residual.

Pada model PLS Gambar 3 inner model dinyatakan dalam sistem persamaan sebagai

berikut:

η1 = γ1ξ1 + γ2ξ2 + ζ1

η2 = β1η1 + γ3ξ1 + γ4ξ2 + ζ2

c)Weight relation, estimasi nilai variabel latent. Inner dan outer model memberikan

spesifikasi yang diikuti dengan estimasi weight relation dalam algoritma PLS:

ξb = Σkb wkb xkb

ηi = Σki wki xki

Dimana wkb dan wki adalah k weight yang digunakan untuk membentuk estimasi

variabel laten ξb dan ηi. Estimasi data variabel laten adalah linear agregat dari

indikator yang nilai weight-nya didapat dengan prosedur estimasi PLS

(5). Langkah Kelima: Estimasi

Metode pendugaan parameter (estimasi) di dalam PLS adalah metode kuadrat

terkecil (least square methods). Proses perhitungan dilakukan dengan cara iterasi,

(69)

51

Pendugaan parameter di dalam PLS meliputi 3 hal, yaitu :.

1. Weight estimate yang digunakan untuk menghitung data variabel laten.

2. Estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan antar variabel laten dan

estimasi loading antara variabel laten dengan indikatornya.

3. Means dan parameter lokasi (nilai konstanta regresi, intersep) untuk indikator dan

variabel laten.

Sebagai langkah awal iterasi, algoritmanya adalah menghitung aproksimasi outside

dari variabel latent dengan cara menjumlahkan indikator dalam setiap kelompok

indikator dengan bobot yang sama (equal weight). Bobot untuk setiap iterasi

diskalakan untuk mendapatkan unit varian dari skor variabel laten untuk N kasus

dalam sampel. Dengan menggunakan skor untuk setiap variabel latent yang telah

diestimasi, kemudian digunakan untuk pendugaan aproksimasi inside variabel laten.

Ada tiga skema bobot aproksimasi inside yang telah dikembangkan untuk

mengkombinasikan variabel laten tetangga (neighboring LV) untuk mendapatkan

estimasi variabel laten tertentu yaitu: centroid, factor dan path weighting. Skema

weighting dengan centroid merupakan prosedur asli yang digunakan oleh Wold.

Metode ini hanya mempertimbangkan tanda korelasi antara variabel laten dan variabel

laten tetangganya (neigboring LV). Nilai kekuatan korelasi dan arah model struktural

Gambar

Tabel 1.1 Data penjualan Depot Bakso “CAK MAD” medokan  no 48 Surabaya
Tabel 1.2 Data jumlah pelanggan pada Depot Bakso “Cak Mad” medokan  No. 48
Gambar 2  Langkah-langkah Analisis PLS
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tumbuhan Nepenthes yang ditemukan pada penelitian ini tumbuhnya memanjat dan adapulayang merambat di tanah pada habitat-habitat pegunungan dan tepi sungai, variasi warna

The Social Impact of Economic Crisis on Employment.afld Evaluation of Public Work Programs in Indonesia, Working Papers, Institute of Southeast Asian Studies..

Lampiran 5 Evaluasi Model Pengukuran Empowering Leadership L-13 Lampiran 6 Evaluasi Model Struktural Peran Work Engagement dan. Empowering Leadership terhadap

Manjemen kesiswaan adalah suatu proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah. Mulai dari perencanaan, penerimaan siswa, pembinaan yang

Judul Penelitian : Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group,

Karya tulis saya berupa skripsi ini adalah asli yang merupakan hasil penelitian saya dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik apapun (sarjana, tesis,

Rasio perlindungan menjadi titik lemah bagi UED-SP Bina Sejahtera karena tidak memiliki cadangan resiko jika terjadi kelalaian pinjaman, begitu juga rasio pinjaman

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitas Jasa dan Harga mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian Shelter Garut Trip Organizer.