• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Menurut George Ritzer (1980), paradigma merupakan pandangan yang memiliki dasar dari para ilmuan terkait apa yang menjadi pokok suatu persoalan yang seharusnya dipelajari oleh salah satu disiplin ilmu pengetahuan. Dalam paradigma penelitian kuantitatif dipercaya, bahwa satu-satunya pengetahuan yang valid adalah ilmu pengetahuan yaitu pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman melalui panca indra lalu diolah oleh nalar. Secara epistemologis, pada penelitian kuantitatif memiliki paradigma sumber pengetahuan yang paling utama adalah fakta yang pernah terjadi. Fakta-fakta tersebut dapat dilihat dari asumsi-asumsi yang didasarkan dari ontologisnya. Asumsi yang digunakan dalam paradigma penelitian ini menerangkan bahwa, adanya gejala bukan didasarkan adanya kejadian yang bersifat kebetulan melainkan adanya akibat dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Dari penjelasan di atas secara epistemologis, paradigma kuantitatif berpandangan bahwa ukuran kebenaran terletak pada teori-teori terdahulu dan sesuai dengan kenyataan empiris.

Untuk itu, dalam penelitian ini memiliki paradigma positivisme. Menurut Sugiyono (2013 : 13), penelitian kuantitatif yang memiliki paradigma positivisme digunakan untuk meneliti atau sampel tertentu secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen dan memiliki analisis data yang bersifat statistik untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan maksud data yang di dapatkan berupa informasi atau data variabel dan statistik.

Dibutuhkan hipotesis dan juga pengujian serta penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan. Pendekatan kuantitatif lebih mengungkapkan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka.

Pendekatan dalam penelitian kuantitatif ini digunakan atas dasar situasi antara lain :

(2)

A. Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari populasi, karena terlalu luas maka penelitian dapat menentukan sampel dari populasi.

B. Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, didasarkan dari fenomena yang empiris dan bisa diukur.

C. Peneliti ingin menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang kebenaran pengetahuan atau kegiatan tertentu.

3.2. Tipe dan Dasar Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu menggambarkan pemecahan masalah yang di teliti dengan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Nawawi, 1991 : 63). Menurut (Singarimbun dan Sofian Effendi, 1998 : 4) tujuan dari penelitian deskriptif ini yaitu, untuk mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atau frekuensi dari suatu aspek fenomena sosial serta mendeskriptifkan secara terperinci fenomena sosial tertentu.

Dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data berupa survei. Dalam pelaksanaannya survei dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berupa opini dari sampel atau sejumlah orang terhadap topik atau isu tertentu. Dalam penerapannya survei memiliki tiga karakter utama, yaitu: 1) data di dapatkan dari sekelompok besar orang atau sampel dalam populasi guna menerangkan beberapa karakteristik tertentu seperti: kepercayaan, kemampuan, pengetahuan dan sikap; 2) data didapatkan dari pemberian pertanyaan dan pernyataan secara tertulis atau lisan dalam suatu populasi; 3) informasi atau data diperoleh dari sampel dan bukan dari populasi. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari survei merupakan mendapatkan pengetahuan informasi berupa gambaran umum karakteristik pada suatu populasi.

3.3. Waktu Dan Tempat Penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama satu bulan dari tanggal 23 November 2020 - 23 Desember 2020. Tempat penelitian adalah SMKN 6 Malang Jl. Ki Ageng Gribig No 28. Dengan alasan sekolah tersebut

(3)

tetap melakukan kegiatan belajar mengajar di situasi pandemi dengan menyesuaikan kebijakan dari dinas pendidikan kota Malang.

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan tempat umum yang meliputi dari objek dan subjek serta memiliki karakteristik serta kualitas yang sudah ditentukan serta ditetapkan oleh penelitian agar di jadikan bahan dalam belajar dan selanjutnya ditarik kesimpulan. Populasi pada penelitian merupakan seluruh pelajar SMKN 6 Malang yang berjumlah 2429 siswa.

Sampel merupakan komponen dari seluruh jumlah dan karakteristik populasi dalam penelitian. Dengan populasi 2429 siswa, peneliti menentukan jumlah sampel menggunakan rumus taro yamane, yaitu

1 . 2

Nd n N

n : jumlah sampel N : jumlah populasi

d : presisi yang ditetapkan 0.1 (10%)

Presisi ditetapkan berdasarkan tingkat kepercayaan data atau informasi yang memungkinkan terjadi kesalahan atau error karena peneliti menggunakan aksidental sampling dan meyakini tingkat kesalahan atau error maksimal sebesar 10 %.

Dengan memasukkan jumlah yang ditentukan maka akan diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

n : jumlah sampel N : 2429

d : presisi yang ditetapkan 0.1 (10%)

1 ) 1 . 0 .(

24292429

2n

045 , 96 n

Dengan pembulatan makan jumlah sampel adalah 96 responden

(4)

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan daftar pertanyaan berupa angket yang diberikan kepada responden baik langsung maupun tidak langsung. Daftar (angket) diberikan kepada seluruh sampel atau para pelajar yang ditemui.

Angket pada penelitian ini merupakan instrument pengumpulan data.

Populasi yang terlalu besar dan peneliti masih tidak mampu dalam meneliti semua data atau informasi dalam populasi dengan alasan keterbatasan tenaga, waktu dan dana, maka peneliti mengambil sampel dengan teknik non probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberi kesempatan tidak sama kepada seluruh populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Dan jenis teknik non probability sampling yang digunakan dalam pada populasi tersebut adalah aksidental sampling. Aksidental sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu populasi yang kebetulan bertemu dengan peneliti bisa menjadi sampel. Teknik ini dilakukan karena keadaan dalam antisipasi penyebaran virus covid-19, yang mana kebijakan dalam sekolah dan disetujui oleh dinas pendidikan kota malang yaitu pelajar SMKN 6 Malang diperbolehkan memasuki sekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan syarat bergantian berdasarkan hari dengan kelas lainnya.

Setelah informasi dan data dapat dihimpun, harus dibuat terlebih dahulu dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

A. Editing

Merupakan pemeriksaan data dan informasi yang telah di kumpul, dengan tujuan menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi di lapangan pada saat pengambilan data.

B. Scoring

Merupakan penetapan jumlah nilai atau skor, pada penelitian ini memakai skala ordinal. Maka dari itu, perolehan kuesioner yang berupa angket sudah di isi, setiap nomor soal akan diberi skor 3 atau 4 jika dampaknya adalah positif dan akan diberi skor 1 atau 2 jika dampaknya negatif. Selanjutnya di kalkulasikan dengan banyaknya soal (20 soal) dan

(5)

skor seluruh responden (96 responden), kemudian dibagi frekuensi atau jumlah soal sebanyak jumlah responden. Dengan ini dapat dihasilkan skor yang menentukan apakah dampaknya dalam hal positif , negatif, atau sama kuat.

C. Tabulasi

Merupakan cara untuk merapikan informasi dan data pada suatu bentuk tabel distribusi.

3.6. Teknik Analisis Data

Untuk menentukan setiap hasil responden metode yang digunakan peneliti adalah menentukan jumlah skor. Semua pertanyaan dalam setiap item di beri bobot nilai sebagai berikut :

Tabel III.1 Skoring hasil kuesioner

Setelah itu rata-rata nilai dari jawaban pelajar dapat dilihat pada klasifikasi di bawah ini :

Tabel III.2 Klasifikasi total skoring Klasifikasi X Keterangan jumlah skor

jawaban

Keterangan jumlah persen dari sampel

1 - 2 Banyak dampak negatif %

2 - 3 Dampak positif dan negatif sama kuat

%

3 - 4 Banyak dampak positif %

(6)

Pada penelitian ini rumus yang di pakai merupakan rumus uji mean, secara operasional analisis data tersebut dijalankan dengan urutan :

X =

n

n

f

n

f x f

x f

x

1 1

2 2

...

Dan ketetapannya di bawah ini

X : mean total (rata-rata skor keseluruhan)

n n

f x f

x f

x

1 1

,

2 2

,...

: jumlah skor tiap responden

f

n : frekuensi total (frekuensi soal x frekuensi responden)

3.7. Instrumen Penelitian

Pendapat Arikunto, instrumen penelitian merupakan sarana dipakai dalam penelitian yang bertujuan mendapatkan data supaya pelaksanaannya lebih mudah dan hasilnya menjadi akurat, maksudnya agar sistematis, teliti dan komplit dalam pengolahannya. Berdasarkan hasil penelitian di atas pengertian instrumen tersebut bisa di lihat jika di pakai dalam pelaksanaan pengukuran dengan harapan mendapatkan hasil penelitian atau informasi akurat. Dengan menggunakan UJI Mean data instrumen peneliti bisa di uji.

Dari sekian banyak skala penelitian yang digunakan adalah skala Likert.

Seorang tokoh bernama Sugiyono, mengatakan bahwa skala Likert dapat di pakai sebagai ukuran perilaku. Pada riset yang dilakukan, peneliti memakai suatu instrumen melalui media angket atau kuisioner dan memberi nilai menurut ketetapan tabel III.1

Pada riset yang dilakukan, peneliti memakai instrumen non test, yang berupa kuesioner.

Berikut deskripsi instrumen yang digunakan sebagai berikut :

(7)

Tabel III.3

Instrumen non test kuesioner

No Dampak Nomor soal Banyaknya

soal

1. Positif 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10

2. Negatif 11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 10

Tabel III.4 Instrumen kuesioner

NO PERNYATAAN SL SR KD TP

1. Responden menggunakan handphone untuk menyelesaikan tugas sekolah

2. Responden menggunakan handphone untuk memesan pada aplikasi ojek online

3. Responden menggunakan handphone untuk merekam gambar (video)

4. Responden menggunakan handphone untuk mengambil gambar

5. Responden menggunakan handphone untuk merekam suara

6. Responden menggunakan handphone untuk mendapatkan informasi dari sosial media atau berbagai platform

7. Responden menggunakan handphone untuk menghibur diri

(8)

8. Responden menggunakan handphone untuk bisnis

9. Responden menggunakan handphone untuk menerjemahkan bahasa sebagai kamus

10. Responden menggunakan handphone untuk belajar hal baru

11. Responden bersosial media saat jam belajar berlangsung

12. Responden bermain game online melewati jam 10 malam

13. Responden bermain handphone ketika bersama teman atau keluarga

14. Responden menggunakan handphone untuk mendengar musik di kelas

15. Responden menggunakan handphone untuk saling memberi jawaban ujian

16. Responden ditegur orang tua ketika menggunakan handphone

17. Responden menggunakan handphone pada saat jam istirahat

18. Responden menggunakan handphone untuk mencontek saat ujian

19. Responden menggunakan handphone untuk iseng ke teman

20. Responden menggunakan handphone untuk menonton video porno

(9)

Tabel III.5

Instrumen skoring pada kuesioner

NO PERNYATAAN SL SR KD TP

1. Responden menggunakan handphone untuk

menyelesaikan tugas sekolah 4 3 2 1

2. Responden menggunakan handphone untuk

memesan pada aplikasi ojek online 4 3 2 1 3. Responden menggunakan handphone untuk

merekam gambar (video) 4 3 2 1

4. Responden menggunakan handphone untuk

mengambil gambar 4 3 2 1

5. Responden menggunakan handphone untuk

merekam suara 4 3 2 1

6. Responden menggunakan handphone untuk mendapatkan informasi dari sosial media atau berbagai platform

4 3 2 1

7. Responden menggunakan handphone untuk

menghibur diri 4 3 2 1

8. Responden menggunakan handphone untuk

bisnis 4 3 2 1

9. Responden menggunakan handphone untuk

menerjemahkan bahasa sebagai kamus 4 3 2 1 10. Responden menggunakan handphone untuk

belajar hal baru 4 3 2 1

11. Responden bersosial media saat jam belajar

berlangsung 1 2 3 4

12. Responden bermain game online melewati

jam 10 malam 1 2 3 4

13. Responden bermain handphone ketika

bersama teman atau keluarga 1 2 3 4

(10)

14. Responden menggunakan handphone untuk

mendengar musik di kelas 1 2 3 4

15. Responden menggunakan handphone untuk

saling memberi jawaban ujian 1 2 3 4

16. Responden ditegur orang tua ketika

menggunakan handphone 1 2 3 4

17. Responden menggunakan handphone pada

saat jam istirahat 1 2 3 4

18. Responden menggunakan handphone untuk

mencontek saat ujian 1 2 3 4

19. Responden menggunakan handphone untuk

iseng ke teman 1 2 3 4

20. Responden menggunakan handphone untuk

menonton video porno 1 2 3 4

Referensi

Dokumen terkait

Paling tidak terdapat tiga macam bentuk pengendalian konflik, yakni : 1) Konsiliasi, iaitu pengendalian konflik yang dilakukan dengan melalui lembaga-lembaga tertentu

Kalau dia melayani anggota lebih baik maka anggota juga akan melayani umat atau orang yang harus dilayani dengan lebih baik pula.. Dalam konteks kongregasi itu berarti

Sejauh ini, dapat dikatakan bahwa kegembiraan-hati pelanggan yang dapat menciptakan getok tular positif ditimbulkan dari tingginya kualitas layanan jasa, upaya

Berdasarkan prosedur coding dan olah data distribusi frekuensi yang telah dilakukan sebagai rangkaian analisis isi, diketahui terdapat 5 jenis strategi komunikasi

Hasil dari eksperimen terhadap pola, bentuk dan finishing yang dilakukan adalah limbah corrugated paper dapat digunakan sebagai material booth pameran dengan

Penelitian dilakukan dengan pengukuran suhu ruangan dan suhu jamu , untuk mengetahui kualitas pengeringan dan laju pengeringan pada produk jamu , dan mencoba

Adapun judul tesis adalah “ Perbedaan Pengaruh Pemberian Infus HES dengan Berat Molekul 40 kD dan 200 kD Terhadap Plasma Prothrombin Time dan Partial Thromboplastin Time : Kajian

Dalam penerapan citra visual batik pada bentuk dan massa bangunan sebagai salah satu elemen perancangan kawasan Kampung Batik Jetis ada banyak hal yang