• Tidak ada hasil yang ditemukan

1/17 INTENSIFIKASI PENDAPATAN PASAR BERBASIS E-RETRIBUSI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KLATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1/17 INTENSIFIKASI PENDAPATAN PASAR BERBASIS E-RETRIBUSI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KLATEN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1/17

INTENSIFIKASI PENDAPATAN PASAR BERBASIS E-RETRIBUSI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KLATEN

Nama Diklat : Pelatpim Tingkat III Angkatan VI

Tahun : 2019

Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota

Cluster inovasi : Keuangan, Anggaran & Pendapatan Inovator : DIDIK SUDIARTO, S.E., M.Si

Jabatan : Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Dagkop dan UKM Kab. Klaten Instansi : Pemerintah Kabupaten Klaten

Latar Belakang

Dalam era otonomi daerah sekarang ini, daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan memudahkan masyarakat untuk memantau dan mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu juga akan mendorong timbulnya inovasi.

Sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali secara maksimal, namun tetap dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk didalamnya adalah retribusi pasar yang merupakan salah satu unsur penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup potensial.

Retribusi Daerah merupakan pendapatan asli daerah Kabupaten Klaten dan merupakan salah satu diantara sumber keuangan Pemerintah Kabupaten Klaten didalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan dan belanja pegawai.

Agar kebutuhan pembangunan dan belanja pegawai bisa tercukupi sebagaimana yang telah tertuang dalam Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Klaten setiap tahunnya dibutuhkan suatu program optimalisasi pendapatan asli daerah yang berkesinambungan.

Hal ini diharapkan adanya keterpaduan dan konsistensi pelaksanaan program dan kegiatan dari berbagai sektor dalam mendukung terwujudnya visi, misi dan program prioritas Bupati dan Wakil Bupati terpilih ( 2016 – 2021 ) adalah: MEWUJUDKAN KABUPATEN KLATEN YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING. Makna dari Visi tersebut adalah merupakan manifestasi atau kehendak Bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

(2)

2/17

Tujuan utama yang hendak dicapai tersebut akan dilaksanakan melalui upaya-upaya perbaikan dan peningkatan di segala bidang baik di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan agar dapat lebih baik, maju dan berkembang dalam suasana iklim yang kondusif, sehingga dapat meningkatkan kapasitas

pemerintahan daerah dan sumber daya daerah menjadi lebih mandiri dan berdaya saing dengan tetap berlandaskan pada sumber daya dan kearifan lokal. Sedangkan Misi Pembangunan Daerah untuk mengimplementasikan Visi adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berbudaya.

2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).

3. Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal.

4. Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan sarana prasarana dasar sosial masyarakat.

5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian sumberdaya alam yang selaras dengan tata ruang wilayah.

6. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang berakhlak dan berkepribadian.

7. Meningkatkan kapasitas pengarusutamaan gender dan perlindungan anak.

8. Meningkatkan kapasitas pelayanan publik.

Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten menitik beratkan pada Misi ke 3 Pembangunan Daerah untuk mengimplementasikan Visi Kabupaten Klaten adalah meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal.

Sesuai Peraturan Bupati Klaten Nomor 46 Tahun 2018 tentang Kedudukan susunan organisasi tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten,terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

(3)

3/17

b. Sekretariat;

1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Bidang Perdagangan;

1) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan

2) Seksi Pengembangan dan Promosi Perdagangan

d. Bidang Pengelolaan Pasar dan Pedagang Kaki Lima;

1) Seksi Ketertiban, Sarana Prasarana Pasar dan Pedagang Kaki Lima;

2) Seksi Retribusi

e. Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil;

1) Seksi Pemberdayaan Koperasi

2) Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil

f. Jabatan fungsional.

Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten, selanjutnya dalam melaksanakan tugas pokoknya, maka Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah;

(4)

4/17

b. Pelaksanaan kebijakan bidang perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah;

d. Pelaksanaan administrasi dinas;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pengelolaan Pasar adalah melaksanakan penyusunan target penerimaan pendapatan pasar, intensifikasi pemungutan, penyetoran dan pelaporan relisasi pendapatan pasar.

Bidang Pengelolaan Pasar sebagai pengendali dan pelaksana kebijakan teknis dibidang penerimaan pendapatan pasar perlu melakukan upaya-upaya untuk

melaksanakan intensifikasi pemungutan, penyetoran dan pelaporan penerimaan pendapatan pasar. Oleh karena itu agar pemenuhan target pendapatan dapat terpenuhi sehingga berdampak positif pada peningkatan pendapatan asli daerah maka sangat perlu diterapkan pelaksanaan E-Retribusi Pasar di Kabupaten Klaten.

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pengelolaan Pasar, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengelolaan pasar;

b. Mengkoordinasikan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis bidang pengelolaan pasar;

c. Mengkoordinasikan tugas di bidang pengelolaan pasar;

d. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program kegiatan bidang pengelolaan pasar berdasarkan peraturan perundang-undangan;

e. Mengkoordinasikan, menyiapkan rumusan kebijakan strategis program dan kegiatan dalam rangka penyusunan anggaran pendapatan dan belanja bidang pengelolaan pasar;

f. Melaksanakan administrasi dan ketatausahaan bidang pengelolaan pasar;

(5)

5/17

g. Mengkoordinasikan penyusunan mekanisme system prosedur kerja sesuai bidang tugasnya;

h. Mengkoordinasikan dan mengatur penyelenggaraan pengelolaan pasar dan pedagang kaki lima;

i. Mengkoordinasikan pemberian perijinan dan pengawasan dibidang pengelolaan pasar dan pedagang kaki lima;

j. Mengkoordinasikan pembinaan administrasi pendapatan retribusi;

k. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang tugasnya;

l. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;

m. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai yang menjadi bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;

n. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternative pemecahan masalah;

o. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya; dan

q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah di bidang perdagangan, koperasi usaha kecil dan menengah, dan pengelolaan pasar berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

Sesuai dengan Visi Bupati Klaten terpilih yaitu : MEWUJUDKAN KABUPATEN KLATEN YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING, dan sesuai dengan salah satu Misi Bupati Klaten terpilih yaitu : mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance), meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal, maka salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah melalui pelayanan pemerintahan yang efektif, efisien dan akuntabel.

(6)

6/17

Pengelolaan Pasar menjadi kunci penting, mengingat bahwa salah satu penyumbang pendapatan asli daerah di Kabupaten Klaten adalah pedagang pasar, dimana Kabupaten Klaten mempunyai pasar rakyat (tradisional) milik pemerintah daerah sebanyak 49 pasar.

Kondisi saat ini yang ada di Bidang Pengelolaan Pasar di Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten adalah belum optimalnya pengelolaan pendapatan pasar. Hal tersebut diakibatkan karena :

a. Kurangnya koordinasi dalam upaya pengelolaan pasar.

b. Kurangnya pengetahuan/pemahaman petugas pemungut retribusi.

c. Kurangnya pembinaan dan pengawasan terhadap petugas pemungut retribusi

d. Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam penarikan retribusi pasar.

e. Kurangnya kualitas SDM petugas pemungut retribusi

Dengan melihat permasalahan diatas, untuk mengetahui seberapa efektif organisasi dalam mencapai tujuan dan menyelesaikan permasalahan yang ada, digunakan alat analisis Diagnostic Reading yaitu kami menggunakan diagnose permasalahan dengan menggunakan metode Weisboard Six-Box Model.

Menurut Weisbord (1992), suatu organisasi digambarkan mempunyai enam kotak yaitu tujuan (purpose), struktur (structure), tata hubungan (relationship), penghargaan (reward), kepemimpinan (leadership), mekanisme tata kerja (helpful mechanism).

Dari identifikasi permasalahan diatas, untuk mengetahui seberapa efektif organisasi dalam mencapai tujuan dan menyelesaikan permasalahan yang ada, digunakan alat analisis Diagnostic Reading yaitu kami menggunakan diagnose permasalahan dengan menggunakan metode Weisboard Six-Box Model,

a. Tujuan (purpose)

Terdapat dua aspek penting dalam kotak tujuan yaitu: Pertama, kejelasan tentang tujuan organisasi itu sendiri, sejauh mana para anggota memahami secara jelas tentang misi dan tujuan organisasi; Kedua persetujuan anggota organisasi terhadap tujuan tersebut, sejauh mana dukungan dari anggota organisasi terhadap

(7)

7/17

pencapaian tujuan organisasi tersebut. Pertanyaan untuk kotak tujuan harus mengarah kepada dua aspek tersebut.

b. Struktur (structure)

Dalam mendiagnosa kotak struktur, pertanyaan utamanya adalah apakah ada keselarasan antara tujuan yang telah ditetapkan dengan kerangka struktur yang dibangun.

Alasan mengapa struktur harus selaras dengan tujuan adalah struktur yang dibangun harus benar-benar melayani tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Apabila terjadi ketidakselarasan maka fokus diagnosa tertuju pada keselarasan kotak struktur dan kotak tujuan.

c. Tata Hubungan (relationship)

Terdapat tiga aspek penting dalam diagnosa tata hubungan. Pertama, tata hubungan antar individu/anggota dalam organisasi. Kedua, tata hubungan antara unit organisasi yang berbeda kegiatannya. Ketiga, tata hubungan antara orang-orang dengan sifat dan persyaratan pekerjaan.

Dalam mendiagnosa tata hubungan harus menekankan seberapa jauh ketergantungan, kualitas tata hubungan serta arus konflik yang terjadi dalam organisasi.

d. Penghargaan (reward)

Dalam diagnosa kotak penghargaan (reward) harus melihat persamaan dan perbedaan antara penghargaan formal dari organisasi (paket kompensasi, sistem insentif, dan bentuk penghargaan lainnya) dan penghargaan atau sanksi yang dipersepsikan oleh anggota organisasi.

(8)

8/17

e. Kepemimpinan (leadership)

Kotak kepemimpinan diletakkan di tengah-tengah layar karena diyakini bahwa tugas utama pemimpin adalah memperhatikan pijaran diantara kotak-kotak yang lain, dan menjaga keseimbangan di antara kotak-kotak tersebut. Untuk itu dalam diagnosa kotak kepemimpinan, pertanyaan diarahkan kepada tugas-tugas utama seorang pemimpin organisasi yaitu: (1) merumuskan tujuan organisasi, (2) menjabarkan tujuan ke dalam program-program, (3) mempertahankan integritas organisasi, (4) memelihara ketenteraman organisasi dengan tetap menghargai konflik internal.

f. Mekanisme Tata Kerja (helpful mechanisms)

Mekanisme tata kerja diartikan sebagai suatu hal yang dapat memperekat dan mengikat organisasi sehingga tidak sekedar kumpulan individu dengan kebutuhan yang terpisah-pisah satu dengan lainnya. Dengan demikian mekanisme tata kerja merupakan suatu proses yang harus ada pada setiap organisasi untuk bertahan hidup.

Perencanaan, pengawasan, penganggaran, dan sistem informasi lainnya dapat membantu anggota organisasi melaksanakan tugas untuk memenuhi sasaran organisasi.

Dalam diagnosa organisasi diharapkan menemukan mekanisme mana yang membantu anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Lingkungan meskipun tidak masuk bagian dari model Wishbord, telah ditambahkan dan menjadi bagian penting dari model.

Dengan cara ini akan dapat diidentifikasi bahwa masalah utamanya terdapat pada pijaran box yang paling perlu diintervensi dengan inovasi tertentu.

1. Aplikasi Weisbord’s Six Boxes Model

(9)

9/17

Elemen-elemen Weisbord’s Six Boxes model bila diaplikasikan pada masalah Perlu adanya pemanfaatan teknologi dalam penarikan retribusi pasar agar PAD menjadi maksimal dapat dijelaskan dalam aplikasi/ implementasi Weisbord’s Six Boxes model sebagai berikut :

a. Tujuan (purpose)

Telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 5 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 maka tujuan yang hendak dicapai yaitu meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pasar melalui penerapan E-Rtribusi pasar.

b. Struktur (structure)

Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klaten dan Peraturan Bupati Klaten Nomor 46 Tahun 2018 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten.

c. Tata Hubungan (relationship)

Tata hubungan antar pegawai di Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten telah berjalan baik, namun antar organisasi dengan tata hubungan antara fungsi system yang ada di Disdagkop UKM perlu dioptimalkan.

d. Penghargaan (reward)

Penghargaan kepada para pihak terkait dalam hal ini petugas pengolah dan pengelola data potensi pendapatan pasar di lingkungan Disdagkop UKM belum dilakukan.

e. Kepemimpinan (leadership)

Tugas pemimpin antara lain adalah menetapkan kebijakan dan arah tujuan organisasi. Pemimpin di Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

(10)

10/17

Kabupaten Klaten selalu berusaha untuk dapat memberikan arah pada pencapaian tujuan organisasi secara demokrasi.

f. Mekanisme Tata Kerja (helpful mechanisms)

Mekanisme Perencanaan pendapatan retribusi pasar agar didukung data potensi yang valid dan tata kelola antar pemangku kepentingan dalam rangka pelaksanaan penerapan penarikan retribusi pasar dengan e-retribusi saat ini masih dipertanyakan pola peran dari setiap sistem dalam tata hubungan baik stakeholder internal maupun stakeholder eksternal sehingga output dan outcame segera diketahui keterkaitannya.

2. Hasil diagnosa dan analisa Weisbord’s Six Boxes model

Dari hasil analisa dengan metode diatas bahwa permasahan utama dalam proyek perubahan ini adalah belum optimalnya pengelolaan dan pengolahan data potensi pasar yang dapat berpotensi terjadinya penyelewengan yang mengakibatkan kebocoran dalam pemungutan retribusi pasar yang akan berpengaruh terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Berdasarkan Hasil Benchmarking ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga, Dinas Kesehatan dan Dispenduk Capil Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, diperoleh beberapa Best Practise, ide gagasan, inovasi pengembangan suatu wilayah diperlukan pemahaman yang utuh terhadap situasi dan kondisi wilayah, memahami potensi yang dimiliki serta mampu memberikan mobilisasi dan pendekatan serta intervensi yang tepat. Kunci dari keberhasilan inovasi terdiri dari empat unsur penting, yaitu Kepemimpinan, Administrasi, Manajemen dan Organisasi.

Beberapa praktek terbaik (Best Practise) yang dapat diadaptasi dalam rancangan proyek perubahan yang saya ajukan adalah sebagai berikut :

a. Kepemimpinan (Leadership)

Pola kepemimpinan yang diterapkan pada mitra Benchmarking adalah pola kepemimpinan yang tegas (strong leadership) yang dipadukan dengan loyalitas yang

dibangun pada jajaran OPD terbukti mampu menggerakan seluruh stakeholder untuk mencapai keberhasilan tujuan program. Pola kepemimpinan yang dapat diadaptasi adalah kepemimpinan yang mampu memberikan motivasi, arahan yang jelas dan keteladanan.

b. Administrasi

(11)

11/17

Dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (Good Governance) jajaran OPD selalu meningkatkan transparansi, kejujuran, integritas dan keterbukaan dalam pelaksanaan kegiatan administrasi publik.

c. Manajemen.

Best Practise yang didapatkan dalam manajemen organisasi adalah kejelasan peraturan, akuntabilitas, transparansi, partisipatif, demokratis dan minimalisasi biaya dan Sumberdaya Manusia Profesional.

d. Organisasi

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada instansi mitra benchmarking cukup efektif, yaitu adanya pembagian tugas yang jelas di masing-masing bagian. Setiap bagian bertanggung jawab atas penyelesaian tugasnya masing-masing. Kondisi seperti ini sangat memudahkan dalam pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kinerja

masing-masing bagian, karena adanya saling kontrol antar masing-masing bagian. Hal tersebut dapat diadaptasi kedalam proyek perubahan pada tahapan pembentukan tim efektif dan pembuatan standart operasional prosedur.

Dari uraian hasil benchmarking di atas, maka rencana proyek perubahan ini akan mengadaptasi mengenai Kepemimpinan yang tegas akan mampu menggerakkan stakeholder dalam mencapai tujuan program, meningkatkan transparansi, integritas dan keterbukaan dalam mewujudkan Good Governance, Manajemen yang professional dan pengorganisasian yang efektif dan bertanggung jawab yang akan memudahkan dalam pengawasan, monitoring dan evaluasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka judul yang kami ajukan dalam proyek perubahan ini adalah “ Intensifikasi Pendapatan Pasar Berbasis E-Retribusi untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Klaten”.

Intervensi pimpinan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran pedagang serta pengelola pasar tentang pelaksanaan E-Retribusi Pasar dan dampaknya dalam peningkatan pendapatan asli daerah.

Manfaat

(12)

12/17

Manfaat yang diperoleh melaksanakan penarikan retribusi pasar dengan E-Retribusi adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah Daerah

a) Mendukung kinerja organisasi dalam rangka Reformasi Birokrasi

b) Mendukung peningkatan/perbaikan layanan publik

c) Terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan antara Pemerintah Daerah dan Perbankan )Bank Jateng)

2. Bagi Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM

a) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas

b) Efisiensi tenaga petugas pemungut retribusi sehingga dapat difungsikan ke tugas yang lain

3. Bagi Badan Pengelola Kuangan dan Aset Daerah (BPKAD)

a) Meningkatkan Target Pendapatan Asli Daerah (PAD)

b) Penyusunan potensi pendapatan lebih rasional dan terukur

4. Bagi Inspektorat

a) Mempermudah pengendalian dan pengawasan internal maupun eksternal

b) mempermudah pemeriksaan berkala atas keuangan daerah

5. Bagi Masyarakat/Pedagang

(13)

13/17

a) Terbangunnya pola pikir, budaya kerja, komitmen, partisipasi dan perubahan perilaku sebagai wujud perubahan peraturan

b) Pedagang lebih mudah dalam membayar retribusi

c) Meningkatkan peran pedagang pasar dan masyarakat dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

6. Manfaat bagi Project Leader.

Kegiatan proyek perubahan ini merupakan salah satu kegiatan untuk mewujudkan integritas dalam profesi dan eksistensi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai Aparatur Sipil Negara pada Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten.

Milestone

NO TAHAP KEGIATAN OUTPUT WAKTU

A. JANGKA PENDEK

(14)

14/17

1. Pembentukan Tim Koordinasi

E-Retribusi

a. Menyusun Draft SK Tim

b. Rapat Penyusunan SK Tim

c. Pengesahan/Penetapan SK Tim

d. Pendistribusian SK Tim

Terbentuknya Tim Koordinasi E-Retribusi Minggu II Agustus 2019

2. Pengumpulan Data dan Informasi Potensi pendapatan pasar yang valid Tersedianya Data dan Informasi Potensi pendapatan pasar yang valid Minggu II Agustus 2019

3. Konsultasi dan Koordinasi dengan stakeholder terkait

a. Melaksanakan koordinasi dengan stakeholder internal dan permohonan dukungan

b. Melaksanakan koordinasi dengan stakeholder eksternal dan permohonan dukungan

Terjalinnya koordinasi, kerjasama dan dukungan dengan stakeholder terkait Minggu III Agustus 2019

4. Analisis percepatan pelaksanaan pemungutan retribusi pasar melalui E-Retribusi

a. Rapat persiapan analisis percepatan pelaksanaan E-Retribusi

b. Analisis percepatan pelaksanaan E-Retribusi

Terlaksananya percepatan penarikan retribusi pasar melalui E-Retribusi Minggu III Agustus 2019

(15)

15/17

5. Membangun system aplikasi layanan E-Retribusi

a. Menyiapkan data untuk kebutuhan aplikasi

b. Pembuatan Draft Desain Aplikasi

Adanya Sistem Aplikasi E-Retribusi Minggu IV Agustus 2019

6. Sosialisasi Pelaksanaan E-Retribusi

a. Menyiapkan jadwal dan materi sosialisasi

b. Koordinasi dengan pihak terkait

c. Melaksanakan Sosialisasi

Terlaksananya Sosialisasi Minggu IV Agustus 2019

7. Menyusun SOP Pelaksanaan E-Retribusi

a. Rapat Persiapan penyusunan SOP

b. Penyiapan data/materi untuk bahan Penyusunan SOP

c. Penyusunan SOP pelaksanaan E-Retribusi

Tersusunnya SOP Pelaksanaan E-Retribusi Minggu IV Agustus 2019

8. Uji Coba Penarikan dan Penyetoran Retribusi dengan Layanan E-Retribusi di Pasar Gayamprit

a. Menentukan Sasaran

b. Menyiapkan Fasilitator

c. Pelaksanaan uji coba Penarikan dan Penyetoran Retribusi dengan Layanan E-Retribusi

Terlaksananya pelaksanaan penarikan dan penyetoran retribusi pasar dengan

E-Retribusi di Pasar Gayamprit

Minggu I September 2019

(16)

16/17

9. Menyusun Draft Naskah Kerjasama Pelaksanaan E-Retribusi

a. Penyiapan Materi/Pengumpulan Data

b. Peyusunan draft Naskah Kerjasama pelaksanaan E-Retribusi

Tersusunnya Draft Naskah Kerjasama pelaksanaan E-Retribusi di Kabupaten Klaten Minggu II September 2019

10. Monitoring dan Evaluasi

a. Menyiapkan bahan monev

b. Menentukan Sistematika pelaporan

c. Menyusun Laporan dan Evaluasi

d. Membuat Laporan dan evaluasi

Terlaksananya monitoring dan evaluasi Minggu I Oktober 2019

B. JANGKA MENENGAH

1. Menyusun Draft Raperbup E-Retribusi

2. Implementasi pelaksanaan Intensifikasi Pendapatan Pasar Berbasis E-Retribusi

· Tersusunnya Draft Raperbup E-Retribusi

· Terlaksananya penarikan retribusi pasar dengan E-Retribusi di pasar Mlinjon, Pasar Srago dan Pasar Gayamprit di Kabupaten KlatenMinggu II Oktober 2019

C. JANGKA PANJANG

(17)

17/17

1. Pelaksanaan Penarikan Retribusi Pasar dengan E-Retribusi di seluruh pasar di Kabupaten Klaten

2. Monitoring dan Evaluasi

a. Monitoring pelaksanaan kegiatan secara berkala

b. Evaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan

Terlaksananya penarikan retribusi pasar dengan E-Retribusi di seluruh pasar di Kabupaten Klaten

Terlaksananya Monev pelaksanaan e-retribusi pada semua pasar milik pemda di Kabupaten Klaten

Mulai Tahun 2020

Dicetak melalui website E-Proper BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (https://bpsdmd.jatengprov.go.id/eproper) pada 28 Mar 2022 21:41:19

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa pengaturan pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon tenaga kerja Indonesia di luar negeri sebagaimana dimaksud dalam huruf a, merupakan norma, standar,

Alhamdulillahirobbil’alamiin segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

Berdasarkan hasil diagram cartesius untuk mengetahui harapan dan kepuasan pengunjung Stasiun Gubeng Surabaya, dapat disimpulkan bahwa variabel yang perlu

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah bidang pendidikan terhadap IPM di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009-2013; (2) menganalisis

Tahap ini menggunakan langkah-langkah yang telah disusun dalam ISO/IEC 27000 tentang tata cara pelaksanaan audit, mulai dari identifikasi aset yang berkaitan

Kegiatan ini merupakan salah satu terapan dari bidang keilmuan dari mahasiswa Farmasi. Penyakit diare dan konstipasi merupakan salah satu dari sekian banyak

Simpulan dari penelitian ini adalah aplikasi ini merupakan perangkat ajar yang dapat membantu anak-anak dalam mempelajari Astronomi dan membantu orangtua atau guru

suum dari uterus cacing dari babi yang tidak diobati herbal serbuk biji pepaya matang (P0) mengalami peningkatan sangat nyata (P<0,01) baik pada akhir berembrio (21 hari)