• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISTILAH-ISTILAH SESAJI DALAM TRADISI JULEN GILING TEBU PTP NUSANTARA IX PG TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR (KAJIAN ETNOLINGUISTIK).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ISTILAH-ISTILAH SESAJI DALAM TRADISI JULEN GILING TEBU PTP NUSANTARA IX PG TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR (KAJIAN ETNOLINGUISTIK)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

ISTILAH-ISTILAH SESAJI

DALAM TRADISI

JULEN

GILING TEBU PTP NUSANTARA

IX PG TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR

(KAJIAN ETNOLINGUISTIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

VERIS DONI LISTYANTO

C0112058

PROGRAM STUDI SASTRA DAERAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO

Jika Anda ingin memperoleh dunia, raihlah dengan ilmu. Jika anda ingin memperoleh akhirat, raihlah juga dengan ilmu. Jika anda ingin keduanya maka

capailah dengan ilmu.”(Hadist)

“ Bermuka manis, memberi pertolongan dalam kebaikan dan mencegah sesuatu

yang membahayakan.”(HR Tirmidzi)

“ … dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan

(5)

v

PERNYATAAN

Nama : Veris Doni Listyanto NIM : C0112058

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Istilah-Istilah Sesaji dalam Tradisi Julen Giling Tebu PTP. Nusantara IX P.G Tasikmadoe Kabupaten Karanganyar (Kajian Etnolinguistik) adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dariskripsi tersebut.

Surakarta, Juli 2016

Yang membuat pernyataan,

(6)

vi

PERSEMBAHAN

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi dengan judul Istilah-Istilah Sesaji dalam Tradisi

Julen Giling Tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar

(Kajian Etnolinguistik)ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sastra pada Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret yang memberikan kesempatan untuk menyusun

skripsi ini.

2. Dr. Supana, M.Hum., selaku Kepala Program Studi Sastra Daerah Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan

dan ilmunya dalam penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Y. Suwanto, M.Hum., selaku pembimbing pertama yang telah berkenan

memberikan waktu dan ilmunya, serta memberikan, masukan, bimbinganya

dan penyempurnaan pada penulisan skripsi ini.

4. Dra. Dyah Padmaningsih, M.Hum., selaku pembimbing kedua yang telah

berkenan memberikan waktu dan ilmunya, serta memberikan nasihat, masukan,

(8)

viii

5. Prof. Sahid Teguh Widodo, S.S., M.Hum.,Ph.D., selaku Pembimbing

Akademik yang telah membimbing penulis selama studi di Jurusan Sastra

Daerah, dengan penuh perhatian dan kebijaksanaannya.

6. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Jurusan Sastra Daerah dan dosen-dosen

Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

7. Kepala dan staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya maupun Pusat Universitas

Sebelas Maret yang telah memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada

penulis, khususnya selama menyelesaikan skripsi ini.

8. Para informan yang telah memberikan pengetahuannya untuk menunjang

penulisan skripsi ini.

9. Kedua orang tua saya yang telah memberikan segalannya baik lahir maupun

batin sehingga dapat mencapai gelar sarjana.

10. Rekan-rekan Sastra Daerah angkatan 2012, yang telah membantu penulis

selama menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih atas persahabatannya.

11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu

dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran

yang membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Amin.

Surakarta, Juli 2016

(9)

ix

DAFTAR ISI

JUDUL... ...

i

PERSETUJUAN...

ii

PENGESAHAN...

iii

MOTTO...

iv

PERNYATAAN...

v

PERSEMBAHAN...

vi

KATA PENGANTAR ...

vii

DAFTAR ISI ...

ix

DAFTAR GAMBAR...

xii

DAFTAR TANDA DAN SINGKATAN ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN ...

(10)

x

ABSTRAK ...

xvii

SARI PATHI ...

xviii

ABSTRACT ...

xix

BAB I. PENDAHULUAN ...

1

A. Latar Belakang Masalah...

1

B. Pembatasan Masalah ...

12

C. Rumusan Masalah ...

12

D. Tujuan Penelitian ...

13

E. Manfaat Penelitian ...

13

1. Manfaat Teoretis ...

13

2. Manfaat Praktis ...

13

F. Landasan Teori ...

(11)

xi

1. Etnolinguistik ...

14

2. Masyarakar Tutur ...

15

3. Istilah ...

16

4. Sesaji ...

16

5. Tradisi...

17

6. Tradisi Julen ...

18

7. Bentuk istilah...

19

8. Makna...

21

G. Metode Penelitian ...

24

1. Jenis Penelitian...

24

2. Lokasi Penelitian ...

24

3. Alat penelitian...

(12)

xii

4. Data dan Sumber Data...

25

5. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ...

27

6. Metode dan Teknik Analisis Data ...

29

7. Metode Penyajian Hasil Analisis Data ...

35

BAB II. ANALISIS DATA...

36

A. Bentuk istilah – istilah sesaji Tradisi Julen Giling Tebu Pabrik

Gula Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar ...

36

1. Monomorfermis...

36

2. Polimorfermis...

52

3. Frasa...

63

B. Makna istilah-istilah sesaji Tradisi Julen Giling Tebu Pabrik

Gula Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar...

70

1. Makna leksikal...

(13)

xiii

2. Makna gramatikal...

77

3. Makna kultural...

81

BAB III. PENUTUP...

106

A.Kesimpulan ...

106

B.Saran ...

107

DAFTAR PUSTAKA ...

108

LAMPIRAN...

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tugu Papahan...

1

Gambar 2. Kremoon (gerbong)...

2

Gambar 3. Gerbong hijau buatan S.Chevalier...

3

Gambar 4. Joli yang dipikul oleh karyawan... 5

Gambar 5. Macam-macam sesaji tradisi julen... 6

Gambar 6. Ampo... 36

Gambar 7. Ampyang... 37

Gambar 8. Arak... 37

(15)
(16)
(17)

xvii

Gambar 55. foto tempat pelaksannan tradisi julen pabrik gula tasikmadu... 111

Gambar 56. Foto pada saat persiapan keberangkatan para staf dan karyawan... 111

Gambar 57. Foto para karyawan pabrik membawa sesaji... 112

Gambar 58. Foto para karyawan berjalan menuju pabrik dengan memikul sesaji... 112

Gambar 59. Foto suasana memikul sesaji tradisi julen ... 113

Gambar 60. Foto sesaji di dalam miniatur rumah dalam tradisi julen... 113

Gambar 61. Foto sesaji di dalam mimiatur rumah dalam tradisi julen ... 114

Gambar 62. Foto suasana pasrah ubarampe sebelum masuk ke dalam pabrik... 114

(18)

xviii

Gambar 64. Foto proses pembacaan doa oleh abdi dalem pura mangkunegaran... 115

Gambar 65. Foto proses pembacaan doa... 116

Gambar 66. Foto suasana sesaji di dalam pabrik... 116

Gambar 67. Foto suasana sesaji di dalam pabrik... 117

Gambar 68. Foto penataan sesaji di bagia-bagian mesin pabrik... 117

Gambar 69. Foto sesaji yang akan di tempatkan di bagian-bagian mesin pabrik.... 118

Gambar 70. Foto sesaji yang akan di tempatkan di bagian-bagian mesin pabrik.... 118

Gambar 71. Foto antusias masyarakat melihat tradisi julen... 119

Gambar 72. Foto antusias masyarakat melihat tradisi julen... 119

Gambar 73. Foto informan bapak Sontodipura... 120

Gambar 74. Foto informan bapak Tugiyo... 120

Gambar 75. Foto informan bapak warijan... 121

(19)

xix

DAFTAR TANDA DAN SINGKATAN

A. Daftar Lambang

1. Lambang lain

(...) : Tanda kurung artinya mengapit penjelasan atau

keterangan

“...” : Tanda petik menandakan kutipan langsung

‘...’ : Glos sebagai pengapit terjemahan

[...] : Tanda kurung siku artinya pengapit fonetis

../.. : Dalam arti persamaan arti

2. Lambang fonetis

ɛ : dibaca seperti kata lempeng [lɛmpɛη]

ɔ : dibaca seperti kata lombok [lɔmbɔ?]

η : dibaca seperti kata srondeng [srondɛη]

ə : dibaca seperti kata kencur [dhəle]

U : dibaca seperti kata kencur [kəncUr]

? : dibaca seperti kata wajik [wajI?]

ñ : dibaca seperti kata menyan [məñan]

B. Daftar Singkatan

Adj : adjektiva (kata sifat)

FN : frasa nomina

(20)

xx N : nomina (kata benda)

PG : Pabrik Gula

PTP : Perseroan Terbatas Perkebunan

Swt : Subhanahu Wata’ala

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Gambar Objek Data ...

111

Lampiran 2 : Gambar Narasumber ...

120

Lampiran 3 : Biodata Narasumber ...

122

Lampiran 4 : Daftar Pertanyaan ...

124

Lampiran 5 : Glosarium ...

125

Lampiran 6 : Surat yang terkait dengan pencarian data...

(21)

xxi

ABSTRAK

Veris Doni Listyanto. C0112058. 2016. Istilah istilah Sesaji dalam Tradisi Julen Giling Tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar (Kajian Etnolinguistik), ”Skripsi : Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimanakah bentuk istilah sesaji yang terdapat dalam tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar?; 2) Apakah makna leksikal dan makna kultural istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu PTP. Nusantara IX PG

Tasikmadoe Kabupaten Karanganyar?; Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan bentuk istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu PTP.

Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar; 2) Mendeskripsikan makna leksikal,makna gramatikal dan makna kultural istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu PTP. Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan data-data kebahasaan berdasarkan bentuk dan maknanya. Data penelitian ini berupa data lisan dari informan dan data tulis yang berasal dari buku-buku penunjang tentang tradisi julen. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan metode cakap. Untuk menganalisis bentuk menggunakan metode distribusional dan metode padan untuk menganalis makna istilah-istilah sesaji dalam tradisi julen giling PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa 1) Bentuk istilah-istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar terdapat tiga bentuk yaitu bentuk monomorfemis yang berjumlah 30, yaitu ampo [ampo], ampyang [ampyaŋ], arak [ara?], candu [candu], criping suci], takir ponthang [takIr ponTaη], sedangkan yang berupa frasa berjumlah 7, yaitu endhas kebo [ənDas kəbo], jenang katul [jənaη katUl], kacang tholo [kacaη Tolo], ketan ireng [kətan irəη], sega thiwul [səgɔ TiwUL], sekar setaman [səkar sətaman], tebu wulung [təbu wulUη ],. 2) Istilah-istilah sesaji dalam tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar terdapat makna leksikal yaitu makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, lepas dari penggunaan atau konteksnya. Makna gramatikal yaitu makna yang terbentuk akibat bergabungnya unsur yang satu dengan yang lainnya dalam pelbagai tataran gramatikal. Makna kultural dalam tradisi julen diharapkan mendapatkan keselamatan, perlindungan, dan ketentraman.

(22)

xxii

SARI PATHI

Veris Doni Listyanto. C0112058. 2016. Istilahistilah Sesaji dalam Tradisi Julen Giling Tebu PTP Nusantara IX Tasikmadu Kabupaten Karanganyar (Kajian Etnolinguistik), “Skripsi : Program Studi Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret.

Prȇkawis ingkang dipuntliti ing panalitѐn mȇnika 1) Kados pundi wujudipun istilah-istilah sajѐn wontȇn tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar?; 2) Kados pundi wȇrdinipun leksikal saha kultural istilah-istilah sajѐn wontȇn tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar?, ancasipun panalitѐn punika kanggѐ 1)

Ngandharakȇn wujudipun istilah-istilah sajѐn wontȇn tradisi julen giling tebu PTP

Nusantara IX PG Tasikmadoe Kabupaten Karanganyar; 2) Ngandharaken wȇrdinipun lѐksikal saha kultural istilah-istilah sajѐn wontȇn tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar?;.

Jinisipun panalitѐn inggih punika deskriptif kualitatif yaiku ngandharakȇn

data-data basa mliginipun wujud ugi werdinipun. Data panalitѐn arupi data lisan kapundhut saking tuturan informan ugi data tulis saking pustaka ingkang magepokan kaliyan tradisi julen. Pangempaling data kanthi ngginakaken metode

simak lan cakap. Kangge nganalisis bentuk ngginakaken metode

distribusional/agih lan metode padan kanggѐ ngandharakaken werdinipun istilah-istilah sajѐn wontȇn tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar?.

Asilipun analisis data saged dipunpendhet dudutanipun 1) wujudipun istilah-istilah sajѐn wontȇn tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar?, kapѐrang dados tiga wujud inggih punika Ingkang kalebet wujud monomorfermis kababar 30 istilah inggih punika yaitu ampo [ampo], ampyang [ampyaŋ], arak [ara?], candu [candu], criping [cripIη], kababar 12 istilah inggih punika cok bakal [cɔ? bakal],gedhang ayu [gəDaη ayu], jajan pasar [jajan pasar], kembar mayang [kəmbar mayaη], klasa bangka [klɔsɔ bɔηkɔ], ngantenan [ηantenan], panjang ilang [panjaη ilaη], pengilon [pəηilɔn], sega asahan [səgɔ asahan], sega golong [səgɔ gɔlɔη], sega suci [səgɔ suci], takir ponthang [takIr ponTaη], arupi frasa 7 istilah inggih punika endhas kebo [ənDas kəbo], jenang katul [jənaη katUl], kacang tholo [kacaη Tolo], ketan ireng [kətan irəη], sega thiwul [səgɔ TiwUL], sekar setaman [səkar sətaman], tebu wulung [təbu wulUη ]; 2) istilah-istilah sajѐn wontȇn tradisi julen giling tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, kandhut werdinipun makna leksikal menika kandhut saking unsur-unsur bahasanipun ugi werdinipun gramatikal menika werdi ingkang gabungan unsur ingkang etunggal kalih sanese wonten tataran gramatikal. werdinipun kultural wontȇn tradisi julen anggadhahi pangajap supados pikanthuk kaslametan, kayoman, lan katentreman.

(23)

xxiii

ABSTRACT

Veris Doni Listyanto. C0112058. 2016. The terms offerings in the Tradition of Julen Giling Tebu in PTP Nusantara IX Tasikmadu of Karanganyar District (An Entholinguistic Overview), A Bachelor Thesis: Regional Literature Department. Faculty of Cultural Science. Sebelas Maret University Surakarta.

The problems discussed in this research are: 1) How is the form of the terms offerings contained in the tradition of Julen Giling Tebu in PTP Nusantara IX Tasikmadu of Karanganyar District? 2) What is the lexical and cultural meaning of the terms offerings in the tradition of Julen Giling Tebu in PTP. Nusantara IX Tasikmadu Karanganyar District? The purposes of this study are (1) To Describe the terms offerings in the tradition of Julen Giling Tebu in PTP. Nusantara IX Tasikmadu of Karanganyar District, 2) Explain the lexical, gramatical and cultural meaning of the terms offerings in the tradition of Julen Giling Tebu in PTP Nusantara IX Tasikmadu of Karanganyar District.

This type of the research is qualitative descriptive research which describe linguistic data based on forms and meaning. The data of the research were verbal data from an informant and the written data from the books about the tradition of julen. Data collected by the method of listening and speaking. The method used to analyze data about form is using distributional method and using the method of equivalent word to observe the meaning of the terms offerings in the tradition of Julen Giling Tebu in PTP Nusantara IX Tasikmadu of Karanganyar District.

The result of data analysis is 1) The form of the terms offerings contained in the tradition of Julen Giling Tebu in PTP Nusantara IX Tasikmadu of Karanganyar District, there are three forms namely. The forms of monomorfermis is 30, they are ampo [ampo], ampyang [ampyaŋ], arak [ara?], candu [candu], criping [cripIη], dhele [dhəle], jadah [jadah], jenang [jənaη], joli[jɔli], kencur [kəncUr], kendhi [kənDi], kopi [kɔpi], kunci [kunci], kunir [kunIr], lempeng [lɛmpɛη], lenga [ləηɔ], lombok [lɔmbɔ?], menyan [məñan], miri [miri], nanas

[nanas], rante [rante], slindur [slindUr], srondeng [srondɛη],suruh [surUh], takir [takIr], tepas [tepas], trasi [trasi], uyah [uyah], wajik [wajI?], wedhak [wəDa?], various gramatical level. The cultural meaning in julen tradition are expected be safe, secure, and peace.

Referensi

Dokumen terkait