• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN. KEPAl:A KANTOR PEl:AYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PONTIANAK NOMOR - 42 IWKN.11/KNL.01/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPUTUSAN. KEPAl:A KANTOR PEl:AYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PONTIANAK NOMOR - 42 IWKN.11/KNL.01/2021"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KAI\ITOR WILAYAH OJKI\I KALIMAI\ITAN BARAT

KANTOR'PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PONTIANAK

KEPUTUSAN

KEPALA KANTOR PELA YANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PONTIANAK NOMOR - 42 IWKN.11/KNL.01/2021

TENTANG

PENETAPAN STANDAR INOVASI PELAYANAN PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PONTIANAK

KEPAl:A KANTOR PEl:AYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PONTIANAK Menimbang

Mengingat

a. bahwa dalam rangka mempercepat Standar Pelayanan Publik yang telah ditetapkan sesuai dengan asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dan guna mewujudkan kepastian hak dan kewajiban berbagai pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan maka per1u ditetapkan Standar lnovasi Pelayanan;

b. bahwa untuk memberikan acuan dalam penilaian ukuran kinerja dan kualitas penyelenggaraan pelayanan sebagaiman dimaksud dalam huruf a serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 88/PMK.01/2013 tentang Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Stander Pelayanan di Lingkungan Kementerian Keuangan, periu menyusun Standar Pelayanan di lingkungan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pontianak;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, dan mengingat Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 42/KN/2014 tentang Penetapan Standar Pelayanan di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, per1u menetapkan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pontianak tentang Penetapan Standar Pelayanan di Lingkungan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Letang Pontianak.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5337);

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 88/PMK.0112013 tentang Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan di Lingkungan Kementerian Keuangan;

5. Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pontianak Nomor 32N!JKN.11/KNL.01/2021 tentang Penetapan Standar Pelayanan di Lingkungan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pontianak;

(2)

Menetapkan

PERTAMA

KEDUA

KET I GA

Kekayaan Negara dan Lelang Pontianak.

MEMUTUSKAN :

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN KEKAYMN NEGARA DAN LELANG PONTIANAK TENTANG PENETAPAN STANDAR INOVASI PELAYANAN PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYMN NEGARA DAN LELANG PONTIANAK.

Stander lnovasi Pelayanan pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Leisng (KPKNL) Pontianak sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala KPKNL ini;

Stander lnovasi Pelayanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala KPKNL ini wajib dilaksanakan oleh Kepala KPKNL Pontianak dan sebagai acuan dalam penilaian kinerja oleh pimpinan, aparat pengawasan, dan masyarakat dalam rangka perbaikan penyelenggaraan pelayanan publik.

Keputusan Kepala KPKNL Pontianak ini mulai ber1aku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pontianak ini disampaikan kepada :

1. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;

2. Sekretaris Dlrektorat Jenderal Kekayaan Negara;

3. Kepala Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat;

4. Kepala SUbbagian Umum dan para Kepala Seksi di Ungkungan KPKNL Pontianak;

Ditetapkan di Pontianak Pada tanggal ; 22 Maret 2021

LAYANAN

LELANG PONTIANAK

��y'j.

t: �

- .

(3)

A. PELAKSANAAN SEWA ATAS BMN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN PADA PENGGUNA BARANG/KUASA PENGGUNA BARANG

NO KOMPONEN KETERANGAN

1. Dasar hukum a. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020;

b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Veritkal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagaimana telah diubah dengan PMK 263/PMK.01/2016;

c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.06/2020 tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara;

d. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 781/KMK.01/2019 tentang Pelimpahan Kewenangan Menteri Keuangan Dalam Bentuk Mandat Kepada Pejabat Di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.06/2020 tentang Penilaian oleh Penilai Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

f. Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 453/KN/2020 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Penilaian Oleh Penilai Pemerintah

2. Persyaratan Pelayanan

Permohonan atas pelaksanaan sewa yang diajukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang disampaikan kepada Kepala KPNKL, dengan disertai ;

a. Data usulan sewa, antara lain:

1) Dasar pertimbangan dilakukan sewa;

2) Tujuan pelaksanaan sewa;

3) Usulan jangka waktu penyewaan termasuk periodesitas sewa;

4) Surat usulan sewa dari Calon Penyewa (jika ada) kepada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang; dan

5) Usulan besaran sewa.

b. Data BMN yang diusulkan untuk disewakan;

1) foto dan gambar BMN, berupa:

(a) gambar lokasi dan/atau site plan tanah dan/atau bangunan yang akan disewakan;

(b) foto bangunan dan bagian bangunan yang akan disewakan;

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PONTIANAK NOMOR: KEP- 42/WKN.11/KNL.01/2021 TENTANG PENETAPAN STANDAR INOVASI PELAYANAN PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PONTIANAK

(4)

2) kuantitas BMN, berupa luas tanah dan/atau bangunan keseluruhan dan yang akan disewakan;

atau

3) nilai perolehan BMN yang akan disewakan, berupa nilai tanah dan/atau bangunan keseluruhan dan yang akan disewakan; atau

4) dokumen terkait BMN yang akan disewakan berupa:

(a) Salinan/fotokopi keputusan Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara;

(b) fotokopi sertifikat kepemilikan untuk tanah;

(c) fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan kartu Identitas Bangunan (KIB) untuk bangunan;

(d) dalam hal belum memiliki bukti kepemilikan sebagaimana huruf b dan c, dokumen kepemilikan dapat diganti dengan:

1. fotokopi dokumen legalitas yang setara, antara lain Akta Jual Beli, Girik, Letter C, dan Berita Acara Serah Terima terkait perolehan barang; atau

2. surat keterangan bangunan dari instansi yang berwenang; atau

3. surat pernyataan tanggung jawab bermaterai cukup dari pimpinan satuan kerja di Kementerian/Lembaga bersangkutan yang menyatakan bahwa tanah tersebut benar-benar dimiliki oleh Kementerian/Lembaga tersebut.

c. data calon penyewa, antara lain:

1) Nama;

2) Alamat;

3) Bentuk kelembagaan;

4) Jenis kegiatan usaha;

5) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

6) fotokopi Surat Izin Usaha/Tanda Izin Usaha atau sejenis untuk calon penyewa yang berbentuk badan usaha;

7) Dalam hal usulan sewa yang diajukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang bukan berdasarkan permohonan dari calon penyewa, maka usulan sewa kepada Pengelola Barang tidak perlu disertai data calon penyewa.

d. Surat Pernyataan dari Pengguna Barang, memuat:

1) pernyataan dari Pengguna Barang bahwa;

(a) BMN yang akan disewakan tidak sedang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga; dan (b) penyewaan BMN tidak akan mengganggu

pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga;

(5)

2) pernyataan kesediaan dari calon penyewa untuk menjaga dan memelihara BMN serta mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menjaga dan memelihara BMN serta mengikuti ketentuan yang berlaku selama jangka waktu sewa. Dalam hal usulan sewa yang diajukan oleh Pengguna Barang bukan berdasarkan permohonan dari calon penyewa, maka usulan sewa kepada Pengelola Barang tidak perlu disertai surat pernyataan dari calon pernyewa tersebut.

e. Salinan keputusan pelimpahan wewenang pada Kementerian/Lembaga yang menyatakan Kuasa Pengguna Barang berwenang mengajukan permohonan.

3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Standard Operating Procedure (SOP) Pelaksanaan Sewa Atas BMN Tanah dan/atau Bangunan Pada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang pada KPKNL adalah sebagai berikut:

4. Jangka Waktu Penyelesaian

Jumlah Objek BMN yang Dimohonkan Norma Waktu

1 s.d 50 20 hari kerja

51 s.d 100 22 hari kerja

Di atas 100 24 hari kerja

5. Biaya/Tarif Tidak ada biaya atas jasa pelayanan

(6)

6. Produk Pelayanan Surat Persetujuan/Penolakan Sewa BMN.

7. Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas

a. Sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung proses pelayanan berjalan sesuai standar, antara lain:

meja, kursi, lemari, komputer, printer, alat tulis kantor, ruang konsultasi, alat komunikasi, pendingin ruangan, dsb

b. Sarana/prasarana bagi pengguna jasa layanan seperti brosur pelayanan, ruang tunggu, dispenser (termasuk galon air dan gelas), kotak pengaduan, toilet umum, dan halaman parkir.

8. Kompetensi Pelaksana

Dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi tersebut dengan persyaratan yaitu memahami dan menguasai pengelolaan Barang Milik Negara

9. Pengawasan Internal

Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala Kantor, Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara selaku Pemilik Pengendalian dan Kepala Seksi Kepatuhan Internal selaku Pelaksana Pemantauan.

10. Penanganan

Pengaduan, Saran, dan Masukan

Mekanisme pengelolaan pengaduan di lingkungan KPKNL sebagai berikut:

a. Pengguna jasa menyampaikan pengaduan mengenai kualitas pelayanan (prosedur, waktu dan biaya pelayanan, kondisi kantor, dan sikap petugas yang memberikan pelayanan) ke Kotak Pengaduan.

b. Petugas layanan atau pengawas yang bertugas pada saat itu mencatat, mengumpulkan informasi, membuat laporan, dan menyampaikannya kepada Seksi Kepatuhan Internal.

c. Kepala Seksi Kepatuhan Internal melakukan verifikasi dan selanjutnya apabila:

1) Ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi dan rekomendasi tindak lanjut terhadap pengaduan tersebut serta menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan pengguna jasa.

Selanjutnya Kepala KPKNL melakukan tindakan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan pengaduan.

2) Tidak ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi terhadap pengaduan tersebut dan menyampaikan

konsep surat tanggapan

pengaduankepadapenggunajasa.

d. Pengguna jasa menerima surat tanggapan dari KPKNL

(7)

11. Jumlah Pelaksana 2 (dua) orang

12. Jaminan Pelayanan Pelayanan akan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu yang telah ditetapkan.

13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan

Pengguna jasa akan mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk kepastian untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko keragu-raguan dalam bentuk pelayanan satu pintu (Area Pelayanan Teladan).

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan oleh atasan langsung secara periodik melalui monitoring capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) dan masukan dari pengguna jasa.

B. STANDAR PELAYANAN PELAKSANAAN PENJUALAN BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

NO KOMPONEN KETERANGAN

1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2020;

d. Peraturan Menteri Keuangan NomoR 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan Dan Kodefikasi Barang Milik Negara;

e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.06/2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;

f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;

g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahan Barang Milik Negara;

h. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 781/KM.01/2019 tentang Pelimpahan Kewenangan Menteri Keuangan Dalam Bentuk Mandat Kepada Pejabat Di Lingkungan Direktora Jenderal Kekayaan Negara

(8)

2. Persyaratan Pelayanan a. Surat permohonan penjualan BMN;

b. Keputusan Tim Penjualan BMN pada Penguna/Kuasa Pengguna Barang;

c. Berita Acara Penelitian Fisik dan Administratif;

d. Nilai Limit (apabila ada);

e. Surat pernyataan atas kebenaran formil dan materiil objek dan besaran nilai yang diusulkan.

f. Identitas BMN yang akan dijual (Tahun Perolehan, Nilai Perolehan, NUP, Jenis, dan Spesifikasi);

g. Kartu Identitas Barang (KIB);

h. Fotokopi Dokumen kepemilikan (STNK, BPKB, atau dokumen kepemilikan lainnya);

i. Surat keterangan dari instansi terkait tentang kondisi kendaraan;

j. Foto/gambar BMN yang akan dijual.

3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Standard Operating Procedure (SOP) Pelaksanaan Penjualan BMN Selain Tanah Dan/Atau Bangunan adalah sebagai berikut:

(9)

4. Jangka Waktu Penyelesaian

5 (lima) hari kerja

5. Biaya/Tarif Tidak ada biaya atas jasa pelayanan

6. Produk Pelayanan Surat Persetujuan/Penolakan Penjualan BMN selain Tanah dan/atau Bangunan.

7. Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas

a.

Sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung proses pelayanan berjalan sesuai standar, antara lain: meja, kursi, lemari,

(10)

komputer, printer, alat tulis kantor, ruang konsultasi, alat komunikasi, pendingin ruangan, dsb.

b.

Sarana/prasarana bagi pengguna jasa layanan seperti brosur pelayanan, ruang tunggu, dispenser (termasuk galon air dan gelas), kotak pengaduan, toilet umum, dan halaman parkir.

8. Kompetensi Pelaksana Dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi tersebut dengan persyaratan yaitu memahami dan menguasai pengelolaan Barang Milik Negara

9. Pengawasan Internal Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala Kantor, Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara selaku Pemilik Pengendalian dan Kepala Seksi Kepatuhan Internal selaku Pelaksana Pemantauan.

10. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan

Mekanisme pengelolaan pengaduan di lingkungan KPKNL sebagai berikut:

a. Pengguna jasa menyampaikan pengaduan mengenai kualitas pelayanan (prosedur, waktu dan biaya pelayanan, kondisi kantor, dan sikap petugas yang memberikan pelayanan) ke Kotak Pengaduan.

b. Petugas layanan atau pengawas yang bertugas pada saat itu mencatat, mengumpulkan informasi, membuat laporan, dan menyampaikannya kepada Seksi Kepatuhan Internal.

c. Kepala Seksi Kepatuhan Internal melakukan verifikasi dan selanjutnya apabila:

1) Ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi dan rekomendasi tindak lanjut terhadap pengaduan tersebut serta menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan pengguna jasa.

Selanjutnya Kepala KPKNL melakukan tindakan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan pengaduan.

2) Tidak ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi terhadap pengaduan tersebut dan menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan kepada pengguna jasa.

(11)

d. Pengguna jasa menerima surat tanggapan dari KPKNL

11. Jumlah Pelaksana 1 (satu) atau 2 (dua) orang

12. Jaminan Pelayanan Pelayanan akan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu yang telah ditetapkan.

13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan

Pengguna jasa akan mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk kepastian untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko keragu-raguan dalam bentuk pelayanan satu pintu (Area Pelayanan Teladan).

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan oleh atasan langsung secara periodik melalui monitoring capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) dan masukan dari pengguna jasa.

C. STANDAR PENERBITAN SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN KERINGANAN UTANG

NO KOMPONEN KETERANGAN

1. Dasar hukum a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal DJKN sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 263/PMK.01/2016;

b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1559/KM.1/2011 tentang Uraian Jabatan Struktural Instansi Vertikal di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 193/KM.1/2016;

c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 240/PMK.06/2016 tentang Pengurusan Piutang Negara;

d. PER-4/KN/2009 tentang Prosedur Kerja dan Bentuk Surat Yang Digunakan Dalam Pengurusan Piutang Negara:

e. PER-05/KN/2015 tentang Pembagian Tugas Pada Kantor Wilayah dan Pembagian Lingkup/Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DKI Jakarta;

f. PER-06/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengurusan Piutang Negara.

(12)

2. Persyaratan Pelayanan

a. Surat Permohonan Keringanan Hutang dari Penanggung Hutang/debitor;

b. Dalam hal usaha Penanggung Hutang/Penjamin Hutang masih berjalan atau permohonan keringanan yang diajukan berupa keringanan jumlah hutang, permohonan keringanan hutang yang diajukan dilengkapi:

1) Latar belakang permohonan keringanan hutang;

2) Rencana pelunasan hutang : dan 3) Sumber dana pelunasan hutang.

3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Standard Operating Procedure (SOP) Persetujuan/Penolakan Penjualan Keringanan Hutang adalah sebagai berikut:

4. Jangka Waktu Penyelesaian

7 (tujuh) hari kerja

5. Biaya/Tarif Biaya administrasi (Biad) Pengurusan Piutang Negara sebesar 10% dari jumlah utang setelah keringanan dan disetor ke Kas Negara sebagai PNBP.

6. Produk Pelayanan Surat Pemberitahuan Persetujuan/Penolakan Keringanan Utang

7. Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas

a. Sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung proses pelayanan berjalan sesuai standar, antara lain:

meja, kursi, lemari, komputer, printer, alat tulis kantor, ruang konsultasi, alat komunikasi, pendingin ruangan, dsb

b. Sarana/prasarana bagi pengguna jasa layanan seperti brosur pelayanan, ruang tunggu, dispenser (termasuk galon air dan gelas), kotak pengaduan, toilet umum, dan halaman parkir.

8. Kompetensi Pelaksana

Dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi tersebut dengan persyaratan sebagai berikut:

(13)

a. Menguasai bidang pengurusan Piutang Negara;

b. Mempunyai kemampuan untuk menganalisis laporan keuangan.

9. Pengawasan Internal

Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala Kantor, Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara selaku Pemilik Pengendalian dan Kepala Seksi Kepatuhan Internal selaku Pelaksana Pemantauan.

10. Penanganan

Pengaduan, Saran, dan Masukan

Mekanisme pengelolaan pengaduan di lingkungan KPKNL sebagai berikut:

a. Pengguna jasa menyampaikan pengaduan mengenai kualitas pelayanan (prosedur, waktu dan biaya pelayanan, kondisi kantor, dan sikap petugas yang memberikan pelayanan) ke Kotak Pengaduan.

b. Petugas layanan atau pengawas yang bertugas pada saat itu mencatat, mengumpulkan informasi, membuat laporan, dan menyampaikannya kepada Seksi Kepatuhan Internal.

c. Kepala Seksi Kepatuhan Internal melakukan verifikasi dan selanjutnya apabila:

1) Ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi dan rekomendasi tindak lanjut terhadap pengaduan tersebut serta menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan pengguna jasa. Selanjutnya Kepala KPKNL melakukan tindakan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan pengaduan.

2) Tidak ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi terhadap pengaduan tersebut dan menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan kepada pengguna jasa.

d. Pengguna jasa menerima surat tanggapan dari KPKNL

11. Jumlah Pelaksana 1 (satu) atau 2 (dua) orang 13. Jaminan keamanan

dan keselamatan pelayanan

Pengguna jasa akan mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk kepastian untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko keragu-raguan dalam bentuk pelayanan satu pintu (Area Pelayanan Teladan).

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan oleh atasan langsung secara periodik melalui monitoring capaian

(14)

kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) dan masukan dari pengguna jasa.

D. STANDAR PELAYANAN PERMOHONAN PENARIKAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA

NO KOMPONEN KETERANGAN

1. Dasar hukum a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok- Pokok Agraria;

b. Undang-Undang Nomor 49 Prp. Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN);

c. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan;

d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

e. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara;

f. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

2. Persyaratan Pelayanan

Surat Permohonan Penarikan Pengurusan Piutang Negara dari Penyerah Piutang

4. Jangka Waktu Penyelesaian

2 (dua) hari kerja

5. Biaya/Tarif Tidak ada biaya atas jasa pelayanan

6. Produk Pelayanan Surat Persetujuan/Penolakan Usul Penarikan Pengurusan Piutang Negara

7. Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas

a. Sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung proses pelayanan berjalan sesuai standar, antara lain: meja, kursi, lemari, komputer, printer, alat tulis kantor, ruang konsultasi, alat komunikasi, pendingin ruangan, dsb

b. Sarana/prasarana bagi pengguna jasa layanan seperti brosur pelayanan, ruang tunggu, dispenser (termasuk galon air dan gelas), kotak pengaduan, toilet umum, dan halaman parkir.

8. Kompetensi Pelaksana

Dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi tersebut dengan persyaratan yaitu menguasai bidang pengurusan Piutang Negara

9. Pengawasan Internal Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala Kantor, Kepala Seksi Hukum dan Informasi selaku Pemilik Pengendalian dan Kepala Seksi Kepatuhan Internal selaku Pelaksana Pemantauan.

(15)

10. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan

Mekanisme pengelolaan pengaduan di lingkungan KPKNL sebagai berikut:

a. Pengguna jasa menyampaikan pengaduan mengenai kualitas pelayanan (prosedur, waktu dan biaya pelayanan, kondisi kantor, dan sikap petugas yang memberikan pelayanan) ke Kotak Pengaduan.

b. Petugas layanan atau pengawas yang bertugas pada saat itu mencatat, mengumpulkan informasi, membuat laporan, dan menyampaikannya kepada Seksi Kepatuhan Internal.

c. Kepala Seksi Kepatuhan Internal melakukan verifikasi dan selanjutnya apabila:

1) Ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi dan rekomendasi tindak lanjut terhadap pengaduan tersebut serta menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan pengguna jasa. Selanjutnya Kepala KPKNL melakukan tindakan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan pengaduan.

2) Tidak ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi terhadap pengaduan tersebut dan menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan kepada pengguna jasa.

d. Pengguna jasa menerima surat tanggapan dari KPKNL

11. Jumlah Pelaksana 1 (satu) atau 2 (dua) orang 13. Jaminan keamanan

dan keselamatan pelayanan

Pengguna jasa akan mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk kepastian untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko keragu-raguan dalam bentuk pelayanan satu pintu (Area Pelayanan Teladan).

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan oleh atasan langsung secara periodik melalui monitoring capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) dan masukan dari pengguna jasa.

E. STANDAR PELAYANAN PERMOHONAN PENEBUSAN BARANG JAMINAN SENILAI/DI ATAS NILAI PENGIKATAN

NO KOMPONEN KETERANGAN

1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 49 Prp. Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara;

(16)

b. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Keuangan;

c. Peraturan Presiden Nomor 89 Tahun 2006 tentang Panitia Urusan Piutang Negara;

d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.06/2017 tentang Keanggotaan Dan Tata Kerja Panitia Urusan Piutang Negara

e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 240/PMK.06/2016 tentang Pengurusan Piutang Negara

f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

g. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 724/KN/2017 tentang Format Naskah Dinas dan Produk Hukum Panitia Urusan Piutang Negara;

h. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 06/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengurusan PiutangNegara;

i. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor PER-07/KN/2012 tentang Penatausahaan Hasil Pengurusan Piutang Negara dan Lelang Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang;

2. Persyaratan Pelayanan

a. Penjamin Hutang adalah pemilik barang jaminan yang tidak menjamin seluruh hutang Penanggung Hutang;

b. Dalam hal penjamin hutang telah meninggal dunia, permohonan penebusan dapat diajukan oleh ahli warisnya;

c. Permohonan penebusan dapat diajukan pada semua tingkat pengurusan dengan ketentuan permohonan diterima Kantor Pelayanan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan lelang;

3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Standard Operating Procedure (SOP) Penerbitan Surat Pernyataan Piutang Negara Selesai adalah sebagai berikut:

(17)

4. Jangka Waktu Penyelesaian

4 (empat) hari sejak persyaratan dokumen diterima lengkap.

5. Biaya/Tarif 10% dari Nilai Penebusan.

6. Produk Pelayanan Surat Pemberitahuan Persetujuan/Penolakan Penebusan Barang Jaminan.

7. Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas

a. Sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung proses pelayanan berjalan sesuai standar, antara lain: meja, kursi, lemari, komputer, printer, alat tulis kantor, ruang konsultasi, alat komunikasi, pendingin ruangan, dsb

b. Sarana/prasarana bagi pengguna jasa layanan seperti brosur pelayanan, ruang tunggu, dispenser (termasuk galon air dan gelas), kotak pengaduan, toilet umum, dan halaman parkir.

8. Kompetensi Pelaksana

Dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi tersebut dengan persyaratan yaitu menguasai bidang pengurusan Piutang Negara

9. Pengawasan Internal

Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala Kantor, Kepala Seksi Piutang Negara selaku Pemilik Pengendalian dan Kepala Seksi Kepatuhan Internal selaku Pelaksana Pemantauan.

10. Penanganan

Pengaduan, Saran, dan Masukan

Mekanisme pengelolaan pengaduan di lingkungan KPKNL sebagai berikut:

a. Pengguna jasa menyampaikan pengaduan mengenai kualitas pelayanan (prosedur, waktu dan

(18)

biaya pelayanan, kondisi kantor, dan sikap petugas yang memberikan pelayanan) ke Kotak Pengaduan.

b. Petugas layanan atau pengawas yang bertugas pada saat itu mencatat, mengumpulkan informasi, membuat laporan, dan menyampaikannya kepada Seksi Kepatuhan Internal.

c. Kepala Seksi Kepatuhan Internal melakukan verifikasi dan selanjutnya apabila:

1) Ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi dan rekomendasi tindak lanjut terhadap pengaduan tersebut serta menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan pengguna jasa. Selanjutnya Kepala KPKNL melakukan tindakan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan pengaduan.

2) Tidak ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi terhadap pengaduan tersebut dan menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan kepada pengguna jasa.

d. Pengguna jasa menerima surat tanggapan dari KPKNL.

11. Jumlah Pelaksana 1 (satu) atau 2 (dua) orang.

12. Jaminan Pelayanan Pelayanan akan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu yang telah ditetapkan.

13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan

Pengguna jasa akan mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk kepastian untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko keragu-raguan dalam bentuk pelayanan satu pintu (Area Pelayanan Teladan).

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan oleh atasan langsung secara periodik melalui monitoring capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) dan masukan dari pengguna jasa.

F. STANDAR PELAYANAN PENETAPAN JADWAL LELANG UNTUK JENIS LELANG EKSEKUSI PASAL 6 UNDANG-UNDANG HAK TANGGUNGAN, HARTA PAILIT, DAN PENGADILAN

NO KOMPONEN KETERANGAN

1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Lelang (Vendu Reglement,

(19)

Ordonantie 28 Februari 1908 Staatsblad 1908:189 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad 1941:3);

b. Instruksi Lelang (Vendu Instructie, Staatsblad 1908:190 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad 1930:85);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2018 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Keuangan;

d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal DJKN sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 263/PMK.01/2016;

e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang;

f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.06/2019 tentang Pejabat Lelang Kelas I;

g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2020 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.06/2017 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Lelang;

h. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 2/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang;

i. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 3/KN/2017 tentang Pedoman Administrasi dan Pelaporan Lelang.

2. Persyaratan Pelayanan

a. Surat permohonan lelang beserta dokumen persyaratan lelang (umum dan khusus) b. Bukti pembayaran bea permohonan 3. Sistem, Mekanisme,

dan Prosedur

Standard Operating Procedure (SOP) Penetapan Jadwal Lelang untuk Jenis Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang- Undang Hak Tanggungan, Harta Pailit, dan Pengadilan adalah sebagai berikut:

(20)

4. Jangka Waktu Penyelesaian

a. Untuk jenis lelang eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan:

1) Paling lama 1 (satu) hari kerja sejak dokumen permohonan lelang telah diterima lengkap, dalam hal jumlah debitur ≤5 dalam satu permohonan lelang;

2) Paling lama 2 (dua) hari kerja sejak dokumen permohonan lelang telah diterima lengkap, dalam hal jumlah debitur >5≤10 dalam satu permohonan lelang;

3) Paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak dokumen permohonan lelang telah diterima lengkap, dalam hal jumlah debitur >10 dalam satu permohonan lelang.

b. Untuk jenis lelang eksekusi Harta Pailit paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak dokumen permohonan lelang telah diterima lengkap.

c. Untuk jenis lelang eksekusi Pengadilan paling lama 2 (dua) hari kerja sejak dokumen permohonan lelang telah diterima lengkap.

5. Biaya/Tarif Tidak ada biaya atas jasa pelayanan.

6. Produk Pelayanan Surat Penetapan Jadwal Lelang untuk jenis lelang eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan, Harta Pailit, dan Pengadilan.

7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas

a. Sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung proses pelayanan berjalan sesuai standar, antara lain: meja, kursi, lemari, komputer, printer, alat tulis kantor, ruang konsultasi, alat komunikasi, pendingin ruangan, dsb

(21)

b. Sarana/prasarana bagi pengguna jasa layanan seperti brosur pelayanan, ruang tunggu, dispenser (termasuk galon air dan gelas), kotak pengaduan, toilet umum, dan halaman parkir.

8. Kompetensi Pelaksana

Dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi tersebut dengan persyaratan yaitu menguasai bidang pelayanan lelang

9. Pengawasan Internal

Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala Kantor, Kepala Seksi Pelayanan Lelang selaku Pemilik Pengendalian dan Kepala Seksi Kepatuhan Internal selaku Pelaksana Pemantauan.

10. Penanganan,

Pengaduan, Saran, dan Masukan

Mekanisme pengelolaan pengaduan di lingkungan KPKNL sebagai berikut:

a. Pengguna jasa menyampaikan pengaduan mengenai kualitas pelayanan (prosedur, waktu dan biaya pelayanan, kondisi kantor, dan sikap petugas yang memberikan pelayanan) ke Kotak Pengaduan.

b. Petugas layanan atau pengawas yang bertugas pada saat itu mencatat, mengumpulkan informasi, membuat laporan, dan menyampaikannya kepada Seksi Kepatuhan Internal.

c. Kepala Seksi Kepatuhan Internal melakukan verifikasi dan selanjutnya apabila:

1) Ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi dan rekomendasi tindak lanjut terhadap pengaduan tersebut serta menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan pengguna jasa. Selanjutnya Kepala KPKNL melakukan tindakan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan pengaduan.

2) Tidak ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi terhadap pengaduan tersebut dan menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan kepada pengguna jasa.

d. Pengguna jasa menerima surat tanggapan dari KPKNL.

11. Jumlah Pelaksana 1 (satu) atau 2 (dua) orang.

12. Jaminan Pelayanan Pelayanan akan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu yang telah ditetapkan.

(22)

13. Jaminan Keamann Dan Keselamatan Pelayanan

Pengguna jasa akan mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk kepastian untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko keragu-raguan dalam bentuk pelayanan satu pintu (Area Pelayanan Terpadu).

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan oleh atasan langsung secara periodik melalui monitoring capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) dan masukan dari pengguna jasa.

G. STANDAR PELAYANAN PENETAPAN JADWAL LELANG UNTUK JENIS LELANG EKSEKUSI SELAIN EKSEKUSI PASAL 6 UNDANG-UNDANG HAK TANGGUNGAN, HARTA PAILIT, DAN PENGADILAN

NO KOMPONEN KETERANGAN

1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Lelang (Vendu Reglement, Ordonantie 28 Februari 1908 Staatsblad 1908:189 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad 1941:3);

b. Instruksi Lelang (Vendu Instructie, Staatsblad 1908:190 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad 1930:85);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2018 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Keuangan;

d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.06/2019 tentang Pejabat Lelang Kelas I;

e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal DJKN sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 263/PMK.01/2016;

f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang;

g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.06/2017 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pelelang;

h. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 2/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang;

i. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 3/KN/2017 tentang Pedoman Administrasi dan Pelaporan Lelang.

2. Persyaratan Pelayanan

Surat permohonan lelang beserta dokumen persyaratan lelang (umum dan khusus).

3. Sistem,

Mekanisme, dan Prosedur

Standard Operating Procedure (SOP) Penetapan Jadwal Lelang untuk Jenis Lelang Eksekusi Selain Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan, Harta Pailit, dan

(23)

Pengadilan adalah sebagai berikut:

4. Jangka Waktu Penyelesaian

Paling lama 2 (dua) hari kerja sejak dokumen permohonan lelang telah diterima lengkap

5. Biaya/Tarif Tidak ada biaya atas jasa pelayanan

6. Produk Pelayanan Suat Penetapan Jadwal Lelang untuk jenis lelang eksekusi selain eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan, Harta Pailit, dan Pengadilan.

7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas

a. Sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung proses pelayanan berjalan sesuai standar, antara lain: meja, kursi, lemari, komputer, printer, alat tulis kantor, ruang konsultasi, alat komunikasi, pendingin ruangan, dsb

b. Sarana/prasarana bagi pengguna jasa layanan seperti brosur pelayanan, ruang tunggu, dispenser (termasuk galon air dan gelas), kotak pengaduan, toilet umum, dan halaman parkir.

8. Kompetensi Pelaksana

Dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi tersebut dengan persyaratan yaitu menguasai bidang pelayanan lelang

9. Pengawasan Internal

Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala Kantor, Kepala Seksi Pelayanan Lelang selaku Pemilik Pengendalian dan Kepala Seksi Kepatuhan Internal selaku Pelaksana Pemantauan.

(24)

10. Penanganan, Pengaduan, Saran, dan Masukan

Mekanisme pengelolaan pengaduan di lingkungan KPKNL sebagai berikut:

a. Pengguna jasa menyampaikan pengaduan mengenai kualitas pelayanan (prosedur, waktu dan biaya pelayanan, kondisi kantor, dan sikap petugas yang memberikan pelayanan) ke Kotak Pengaduan.

b. Petugas layanan atau pengawas yang bertugas pada saat itu mencatat, mengumpulkan informasi, membuat laporan, dan menyampaikannya kepada Seksi Kepatuhan Internal.

c. Kepala Seksi Kepatuhan Internal melakukan verifikasi dan selanjutnya apabila:

1) Ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi dan rekomendasi tindak lanjut terhadap pengaduan tersebut serta menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan pengguna jasa. Selanjutnya Kepala KPKNL melakukan tindakan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan pengaduan.

2) Tidak ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi terhadap pengaduan tersebut dan menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan kepada pengguna jasa.

d. Pengguna jasa menerima surat tanggapan dari KPKNL.

11. Jumlah Pelaksana 1 (satu) atau 2 (dua) orang.

12. Jaminan Pelayanan Pelayanan akan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu yang telah ditetapkan.

13. Jaminan Keamann Dan Keselamatan Pelayanan

Pengguna jasa akan mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk kepastian untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko keragu-raguan dalam bentuk pelayanan satu pintu (Area Pelayanan Terpadu).

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan oleh atasan langsung secara periodik melalui monitoring capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) dan masukan dari pengguna jasa.

(25)

H. PENETAPAN JADWAL LELANG UNTUK JENIS LELANG NONEKSEKUSI

NO KOMPONEN KETERANGAN

1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Lelang (Vendu Reglement, Ordonantie 28 Februari 1908 Staatsblad 1908:189 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad 1941:3);

b. Instruksi Lelang (Vendu Instructie, Staatsblad 1908:190 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad 1930:85);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2018 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Keuangan;

d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.06/2019 tentang Pejabat Lelang Kelas I;

e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal DJKN sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 263/PMK.01/2016;

f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang;

g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.06/2017 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pelelang;

h. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 2/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang;

i. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 3/KN/2017 tentang Pedoman Administrasi dan Pelaporan Lelang.

2. Persyaratan Pelayanan

Surat permohonan lelang beserta dokumen persyaratan lelang (umum dan khusus).

3. Sistem,

Mekanisme, dan Prosedur

Standard Operating Procedure (SOP) Penetapan Jadwal Lelang untuk Jenis Lelang Noneksekusi 3.adalah sebagai berikut:

4. Jangka Waktu Penyelesaian

Paling lama 1 (satu) hari kerja sejak dokumen permohonan lelang telah diterima lengkap.

(26)

5. Biaya/Tarif Tidak ada biaya atas jasa pelayanan

6. Produk Pelayanan Surat Penetapan Jadwal Lelang untuk jenis lelang noneksekusi (noneksekusi wajib dan noneksekusi sukarela).

7. Sarana, prasarana, dan/atau Fasilitas

a. Sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung proses pelayanan berjalan sesuai standar, antara lain: meja, kursi, lemari, komputer, printer, alat tulis kantor, ruang konsultasi, alat komunikasi, pendingin ruangan, dsb

b. Sarana/prasarana bagi pengguna jasa layanan seperti brosur pelayanan, ruang tunggu, dispenser (termasuk galon air dan gelas), kotak pengaduan, toilet umum, dan halaman parkir.

8. Kompetensi Pelaksana

Dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi tersebut dengan persyaratan yaitu menguasai bidang pelayanan lelang.

9. Pengawasan Internal

Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala Kantor, Kepala Seksi Pelayanan Lelang selaku Pemilik Pengendalian dan Kepala Seksi Kepatuhan Internal selaku Pelaksana Pemantauan.

10. Penanganan, Pengaduan, Saran, dan Masukan

Mekanisme pengelolaan pengaduan di lingkungan KPKNL sebagai berikut:

a. Pengguna jasa menyampaikan pengaduan mengenai kualitas pelayanan (prosedur, waktu dan biaya pelayanan, kondisi kantor, dan sikap petugas yang memberikan pelayanan) ke Kotak Pengaduan.

b. Petugas layanan atau pengawas yang bertugas pada saat itu mencatat, mengumpulkan informasi, membuat laporan, dan menyampaikannya kepada Seksi Kepatuhan Internal.

c. Kepala Seksi Kepatuhan Internal melakukan verifikasi dan selanjutnya apabila:

1) Ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi dan rekomendasi tindak lanjut terhadap pengaduan tersebut serta menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan pengguna jasa. Selanjutnya Kepala KPKNL melakukan tindakan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan pengaduan.

2) Tidak ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi terhadap pengaduan tersebut dan

(27)

menyampaikan konsep surat tanggapan pengaduan kepada pengguna jasa.

d. Pengguna jasa menerima surat tanggapan dari KPKNL.

11. Jumlah Pelaksana 1 (satu) atau 2 (dua) orang 12. Jaminan

Pelayanan

Pelayanan akan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan norma waktu yang telah ditetapkan.

13. Jaminan

Keamanan Dan Keselamatan Pelayanan

Pengguna jasa akan mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan yang diwujudkan dalam bentuk kepastian untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko keragu-raguan dalam bentuk pelayanan satu pintu (Area Pelayanan Terpadu).

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan oleh atasan langsung secara periodik melalui monitoring capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) dan masukan dari pengguna jasa.

I. STANDAR PELAYANAN PENYETORAN HASIL BERSIH LELANG KEPADA PENJUAL MELALUI BENDAHARA PENERIMAAN

NO KOMPONEN KETERANGAN

1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Lelang (Vendu Reglement, Ordonantie 28 Februari 1908 Staatsblad 1908:189 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad 1941:3);

b. Instruksi Lelang (Vendu Instructie, Staatsblad 1908:190 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Staatsblad 1930:85);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2018 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Keuangan;

d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal DJKN sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 263/PMK.01/2016;

e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang;

f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.06/2019 tentang Pejabat Lelang Kelas I;

g. Keputusan Menteri Keuangan 279/KMK.01/2014 tentang Penetapan Pejabat yang Bertugas Melakukan Pemungutan Penerimaan Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan

h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan

(28)

Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.06/2017 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pelelang;

i. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 07/KN/2012 tentang Penatausahaan Hasil Pengurusan Piutang Negara dan Lelang pada KPKNL

j. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 2/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang;

k. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 3/KN/2017 tentang Pedoman Administrasi dan Pelaporan Lelang.

2. Persyaratan Pelayanan a. Bukti setor pembayaran/pelunasan harga lelang;

b. Rincian Uang Hasil Lelang (RUHL) dari Pejabat Lelang/Pejabat Fungsional Pelelang;

c. Data-data yang diperlukan untuk melakukan setoran melalui rekening penjual, misalnya data rekening institusi pemohon lelang dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

Standard Operating Procedure (SOP) Pemyetoran Hasil Bersih Lelang Kepada Penjual melalui Bendahara Penerimaan adalah sebagai berikut:

4. Jangka Waktu

Penyelesaian

a. 1 (satu) hari kerja sejak dokumen permohonan telah lengkap dalam hal penyerahan Hasil Bersih Lelang menggunakan cek.

b. 2 (dua) hari kerja, apabila menurut ketentuan hasil bersih lelang harus disetorkan ke Penjual.

(29)

5. Biaya/Tarif Tidak ada biaya atas jasa pelayanan

6. Produk Pelayanan a. Dalam hal penyetoran hasil bersih menggunakan cek berupa Kuitansi Hasil Bersih Lelang dan Cek;

atau

b. Dalam hal penyetoran hasil bersih menggunakan elektronik berupa Kuitansi Hasil Bersih Lelang dan Bukti Setor Hasil Bersih.

Kuitansi Hasil Bersih Lelang dan Cek atau Kuitansi Hasil Bersih Lelang dan Bukti Setor Hasil Bersih berkaitan dengan SOP Penyusunan Minuta Risalah Lelang sebagai lampiran

7. Sarana, prasarana, dan/atau Fasilitas

a. Sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung proses pelayanan berjalan sesuai standar, antara lain: meja, kursi, lemari, komputer, printer, alat tulis kantor, ruang konsultasi, alat komunikasi, pendingin ruangan, dsb;

b. Sarana/prasarana bagi pengguna jasa layanan seperti brosur pelayanan, ruang tunggu, dispenser (termasuk galon air dan gelas), kotak pengaduan, toilet umum, dan halaman parkir.

8. Kompetensi Pelaksana Dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi tersebut dengan persyaratan yaitu menguasai bidang pelayanan lelang.

9. Pengawasan Internal Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala Kantor, Kepala Seksi Pelayanan Lelang selaku Pemilik Pengendalian dan Kepala Seksi Kepatuhan Internal selaku Pelaksana Pemantauan.

10. Penanganan,

Pengaduan, Saran, dan Masukan

Mekanisme pengelolaan pengaduan di lingkungan KPKNL sebagai berikut:

a. Pengguna jasa menyampaikan pengaduan mengenai kualitas pelayanan (prosedur, waktu dan biaya pelayanan, kondisi kantor, dan sikap petugas yang memberikan pelayanan) ke Kotak Pengaduan.

b. Petugas layanan atau pengawas yang bertugas pada saat itu mencatat, mengumpulkan informasi, membuat laporan, dan menyampaikannya kepada Seksi Kepatuhan Internal.

c. Kepala Seksi Kepatuhan Internal melakukan verifikasi dan selanjutnya apabila:

1) Ada indikasi kebenaran pengaduan, maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melaporkan kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi dan rekomendasi tindak lanjut terhadap pengaduan tersebut serta menyampaikan konsep surat tanggapan

(30)

maka Kepala Seksi Kepatuhan Internal melapor1<an kepada Kepala KPKNL mengenai hasil verifikasi terhadap pengaduan tersebut dan menyampaikan

konsep surat

tanggapan pengaduan kepada pengguna jasa.

d. Pengguna jasa menerima surat tanggapan dari KPKNL

11. Jumlah Pelaksana 1 (satu) atau 2 (dua) orang

12. Jaminan Pelayanan Pelayanan akan dilaksanak.an sesuai dengan SOP dan norma waktu yang telah drtetapkan.

13. Jaminan Keamanan Pengguna jasa akan mendapatkan jaminan Dan Keselamatan keamanan dan keselamatan pelayanan yang Pelayanan diwujudkan dalam bentuk kepastian untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, risiko keragu-raguan dalam bentuk pelayanan satu pintu (Area Pelayanan Terpadu).

14. Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja pelaksana dilakukan oleh Pelaksana atasan langsung secara periodik melalui monitoring capaian kinerja lndikator Kinerja Utama (IKU) dan masukan dari pengguna jasa.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel proses yang dipelajari dalam penelitian ini adalah waktu reaksi dan rasio molar reaktan NaOH/SiO2 untuk menghasilkan konversi yang tinggi dan memenuhi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Produk kerajinan manik-manik kaca Galeri Griya Manik di desa Gudo Jombang khusus jenis gantungan kunci, kalung dan gelang pada unsur-unsur desain yang berkaitan

Sekarang pilih program pemakaian yang cocok (3) dan genggam SQOOM dengan erat pada kedua sisinya sehingga anda menyentuh handel kontak (4).. Kemudian letakkan tranduser pada

Didasari oleh pengalaman yang panjang dalam membawa beragam pribadi maupun keluarga pada persekutuan yang erat bersama Allah di dalam Yesus Kristus melalui perenungan

Moodle Security will show you how to make sure that only authorized users can access the information on your Moodle site.. This may seem simple, but every day, systems get hacked

Salah satu aktifitas yang dilakukan untuk menjamin kualitas kulit yang digunakan adalah dengan melakukan deteksi dan identifikasi cacat pada permukaan kulit secara visual