• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VII Palembang KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VII Palembang KATA PENGANTAR"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

0

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Kantor Regional VII BKN Palembang 2020- 2024 merupakan dokumen perencanaan Kantor Regional VII BKN Palembang yang memuat visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, program dan kegiatan Kantor Regional VII BKN Palembang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya selama 2020-2024.

Penyusunan Renstra Kantor Regional VII BKN Palembang mengacu pada pedoman penyusunan Renstra yang diatur dalam Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor: 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (RENSTRA K/L) 2020-2024. Secara substansi Renstra Kantor Regional VII BKN Palembang 2020-2024 disusun sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) IV 2020-2024, dan kewenangan Kantor Regional VII BKN Palembang.

Perumusan Renstra dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan arah proses pembaharuan yang dilakukan Kantor Regional VII BKN Palembang agar terlaksana dengan lebih terstruktur, terukur dan tepat sasaran. Dalam perumusan Renstra, tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan atau perbaikan selama jangka waktu 5 (lima) tahun yang disesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan kebijakan yang berlaku.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh jajaran Kantor Regional VII BKN Palembang serta seluruh stakeholder dalam mewujudkan ASN yang profesional dan berintegritas, Renstra ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan dalam merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi pengambilan keputusan operasional dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan Badan Kepegawaian Negara dalam 5 tahun.

Palembang, 10 Januari 2020 Kepala Kantor Regional VII Badan Kepegawaian Negara

Ir. Agus Sutiadi, M.Si

(2)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 1

DAFTAR ISI

Surat Keputusan Kantor Regional VII BKN Palembang

Nomor : 003/KEP/REG07/BKN/I/2020 Tanggal 10 Januari 2020

tentang Rencana Strategis (Renstra) Kantor Regional VII BKN Tahun 2020-2024 Kata Pengantar

Daftar Isi ... 1

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 KONDISI UMUM ... 1

1.2 POTENSI DAN TANTANGAN ... 13

BAB II : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ... 19

2.1 VISI ... 19

2.2 MISI …... 22

2.3 TUJUAN ... 24

2.4 SASARAN STRATEGIS …... 24

BAB III : ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN ... 27

3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ... 27

3.2 KERANGKA REGULASI ... 32

3.4 KERANGKA KELEMBAGAAN ... 35

BAB IV : TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ... 36

4.1 TARGET KINERJA ... 36

4.2 KERANGKA PENDANAAN ... 41

BAB V : PENUTUP ... 43

(3)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. KONDISI UMUM

Rencana Strategis Kantor Regional VII BKN merupakan turunan dari Rencana Strategis yang ada di BKN dengan menetapkan Visi dan misi yang selaras dengan tujuan organisasi. Lebih jauh lagi Rencana Strategis 2020-2024 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024 yang ditetapkan dalam perencanaan pembangunan nasional.

Visi BKN sendiri seperti termuat dalam Rencana Strategis 2020-2024 yakni Mewujudkan Pengelola Manajemen Kepegawaian ASN yang Profesional dan Berintegritas untuk mendukung Indonesia maju. Keseluruhan unit kerja Kantor Regional VII BKN perlu mendasari Visinya pada Visi yang ada di BKN secara terpusat untuk mencapai tujuan bersama seperti yang sudah diamanahkan dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Renstra Kantor Regional VII BKN Tahun 2020-2024 sebagai arah kebijakan dan program di seluruh unit kerja Kantor Regional VII BKN perlu mendapat perhatian, monitoring dan evaluasi secara menyeluruh terutama terkait keselarasan tujuan BKN.

Pada akhirnya nanti, Renstra Kantor Regional VII BKN juga perlu melihat perubahan strategis di lingkungannya, menjabarkan tugas pokok dan fungsi BKN berdasarkan norma dan standar dalam peraturan di atasnya.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Melalui Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Negara (BKN) ditetapkan sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen ASN secara nasional sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014.

(4)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 3

Perubahan paradigma tersebut diwujudkan melalui manajemen pengembangan sumber daya manusia aparatur negara dengan harapan aparatur negara selalu terdepan dan memiliki kualifikasi dan kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsi dalam menjawab tantangan pembangunan yang dihadapi.

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara.

Kantor Regional BKN mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Negara di bidang pembinaan dan penyelenggaraan manajemen Aparatur Sipil Negara di wilayah kerjanya, yang kewenangannya masih melekat pada pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Regional BKN menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Koordinasi, bimbingan, pemberian petunjuk teknis, dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang- undangan di bidang kepegawaian;

b. Pemberian pertimbangan dan/atau penetapan mutasi kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil instansi pusat dan instansi daerah di wilayah kerjanya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Penetapan Pensiun Pegawai Negeri Sipil instansi pusat dan penetapan status kepegawaian di wilayah kerjanya;

d. Pemberian pertimbangan pensiun Pegawai Negeri Sipil instansi daerah dan penetapan status kepegawaian di wilayah kerjanya;

e. Penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan informasi data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil instansi pusat dan instansi daerah di wilayah kerjanya;

f. Penetapan mutasi Pegawai Negeri Sipil provinsi/kabupaten/kota ke instansi pusat atau ke instansi daerah;

(5)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 4

g. Pembinaan, fasilitasi, dan evaluasi penilaian kinerja dan penyusunan standar kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara di wilayah kerjanya;

h. Pengelolaan teknologi informasi penilaian kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara di wilayah kerjanya; dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Kantor Regional VII BKN Palembang memiliki beban kerja sebanyak 314.689 PNS yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Prov. Kep. Bangka Belitung.

STRUKTUR ORGANISASI

(6)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 5

Kantor Regional VII BKN berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara terdiri atas:

1. Kepala

Kepala Kantor Regional BKN mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor BKN Palembang di wilayah kerjanya.

2. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan tugas pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kantor Regional BKN Palembang.

3. Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian

Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pemberian persetujuan kenaikan pangkat dan mutasi lainnya, serta pertimbangan teknis mutasi antar kabupaten/kota dalam provinsi, antar kabupaten/kota antar provinsi, dan antar provinsi, serta penyiapan pertimbangan status kepegawaian di wilayah kerja Kantor Regional BKN Palembang.

4. Bidang Pengangkatan dan Pensiun

Bidang Pengangkatan dan Pensiun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penetapan Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil penetapan kenaikan pangkat pengabdian dan anumerta, pemberhentian dan pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil dan Janda/Dudanya yang telah mencapai batas usia pensiun atau meninggal dunia, Janda/Duda bagi Pensiunan yang meninggal dunia serta pengelolaan tata naskah pensiun di wilayah kerja Kantor Regional BKN Palembang.

5. Bidang Informasi Kepegawaian

Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan dan memfasilitasi pengembangan sistem informasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara pada instansi di wilayah kerja Kantor Regional BKN Palembang.

(7)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 6

6. Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian

Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kepegawaian dan supervisi pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara instansi di wilayah kerja Kantor Regional BKN Palembang.

SUMBER DAYA APARATUR

Sumber daya aparatur Kantor Regional VII BKN Palembang berjumlah 97 (Sembilan Puluh Tujuh) pegawai (kondisi 31 Desember 2019) dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan / Eselon

NO JABATAN / ESELON JUMLAH

1 Eselon II 1

2 Eselon III 3

3 Eselon IV 21

4 Analis Kepegawaian Muda 6

5 Analis Kepegawaian Pertama 1

6 Analis Kepegawaian Penyelia 6

7 Analis Kepegawaian Pelaksana 6

8 Pranata Komputer Muda 1

9 Pranata Komputer Pertama 4

10 Pranata Komputer Penyelia 1

11 Pranata Komputer Pelaksana 5

12 Auditor Kepegawaian Pertama 3

13 Assesor SDM Aparatur Ahli

Pertama 4

14 Arsiparis Pertama 2

15 Arsiparis Pelaksana 2

16 Pelaksana 31

Jumlah 97

(Sumber : Subbag Kepegawaian keadaan per 31 Desember 2019)

(8)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 7 Tabel Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

NO JABATAN / ESELON JUMLAH

1 Strata II 22

2 Strata I 51

3 Diploma III 16

4 Diploma I 1

5 SMA 7

Jumlah 97

(Sumber : Subbag Kepegawaian keadaan per 31 Desember 2019)

(9)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 8

Tabel Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Gol. Ruang

NO PANGKAT / GOL. RUANG JUMLAH

1 Pembina Utama Madya - IV/c 1

2 Pembina Tk. I - IV/b 1

3 Pembina - IV/a 4

4 Penata Tk. I - III/ d 13 5 Penata - III/c 16

6 Penata Muda Tk. I - III/b 29

7 Penata Muda - III/a 18

8 Pengatur TK.I - II/d 8

9 Pengatur - II/c 7

Jumlah 97

(Sumber : Subbag Kepegawaian keadaan per 31 Desember 2019)

SARANA DAN PRASARANA

Kantor Regional VII BKN memiliki 1 (satu) unit gedung sebagai Gedung Utama yang berlokasi di Jl. Gub H A Bastari Seberang Ulu I Jakabaring- Kota Palembang. Kantor Regional VII BKN Palembang selalu meningkatkan sarana dan prasarana setiap tahun untuk mendukung semua kegiatan melalui pembangunan gedung dan pengadaan sarana prasarnaan

(10)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 9

lingkungan kantor. Saat ini selain memiliki gedung kantor utama, Kantor Regional VII BKN memiliki gedung penyimpanan arsip tata naskah, gedung serbaguna dan assessment center serta gedung mess penginapan.

Sebagai pendukung kelancaraan operasional sejak tahun 2020 Kantor Regional VII BKN memiliki 9 (sembilan) unit kendaraan dinas roda empat yang terdiri dari 1 (satu) unit kendaraan dinas Eselon II dan 8 (delapan) unit kendaraan dinas operasional, serta 3 (tiga) unit kendaraan dinas operasional roda dua.

ISU STRATEGIS

Pembangunan nasional dilaksanakan sesuai Visi, Misi dan Program Aksi Presiden-Wakil Presiden, Jokowi-JK, yang telah dirumuskan dalam Sembilan Agenda Prioritas yang disebut dengan NAWACITA. Dalam NAWACITA, agenda kedua menyatakan pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Pemerintah secara konsisten akan menjalankan agenda reformasi birokrasi secara berkelanjutan dengan restrukturisasi kelembagaan, perbaikan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kompetensi aparatur, memperkuat monitoring dan supervisi atas kinerja pelayanan publik, serta membuka ruang partisipasi publik melalui citizen charter.

Terkait dengan hal di atas, aspek sumber daya manusia aparatur menjadi isu strategis dalam kerangka kelembagaan pemerintahan, yang mencakup jumlah dan kualitas (yang meliputi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude)). Arah kebijakan dan strategi penguatan kerangka kelembagaan, yang berkaitan dengan aparatur negara adalah penyediaan aparatur sipil negara yang profesional, berintegritas, dan berkinerja sehingga dapat melaksanakan Visi dan Misi Presiden dengan baik.

Untuk menghasilkan sumber daya aparatur sipil negara yang unggul, dinamis, dan sesuai dengan tuntutan kondisi pembangunan, maka

(11)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 10

diperlukan perubahan paradigma manajemen kepegawaian yang sebelumnya lebih menekankan kepada hak dan kewajiban individual pegawai ke arah perspektif baru yang lebih menekankan kepada manajemen pengembangan sumber daya manusia yang strategis (strategic human resource management).

CAPAIAN KINERJA

Berikut Capaian Kinerja Kantor Regional VII BKN Palembang

selama 5 tahun pelaksanaan Renstra 2015-2019 :

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

2015 2016 2017 2018 2019

TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN

1.

Meningkatka n efektifitas koordinasi perencanaan program, sumberdaya, serta pengelolaan administrasi di Lingkungan Kantor Regional VII BKN

Indeks kepuasan publik terhadap ketersediaan layanan informasi publik

81,25 83,85 Baik Baik Baik Baik

70 (Baik) 82 (Baik) 85 (Baik) 84,78 (Baik)

Durasi menanggapi keluhan publik terhadap pelayanan kepegawaian Kantor Regional BKN

25 Hari 25 Hari 20 Hari 5 Hari 10 Hari 5 Hari

Hasil evaluasi Inspektorat terhadap implementasi SAKIP Kantor Regional BKN

Baik CC Baik - Baik CC

69 (B) 57,42 (CC) B (70)) B (70,5)

Persentase penurunan temuan inspektorat terhadap pengelolaan keuangan Kantor Regional BKN

- - 15% - 10 % -

Indeks kepuasan pegawai terhadap sarana dan prasarana kantor yang tersedia

81,25 83,85 Baik Baik Baik Baik

2.Meningkat kan Pemenuhan Standar Mutu Sarana Prasarana Kantor

Persentase pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana

Baik Baik 85% 92% 85% 92%

3.Meningkat kanPelayana n

Kepegawaian Berbasis Teknologi Informasi

Indeks Kepuasan Instansi terhadap layanan Mutasi Kepegawaian

Sangat

Baik Baik Baik Baik Baik Baik 85

(Baik)

83,44 (Baik)

85 (Baik)

84,78 (Baik)

Persentase tingkat kesalahan pelayanan kepegawaian

0,5% 0,5% 1% 0,21% 1% 0,26

(12)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 11

Percepatan durasi penyelesaian pelayanan kepegawaian

14 Hari 13 Hari 14 Hari 8,7 hari 14 Hari 8,7 Hari

4.

Meningkatka n Sistem Informasi Kepegawaian yang Terintegrasi

Pengelolaan kepegawaian pada instansi di wilayah kerja Kanreg VII BKN mengetahui dan memahami peraturan perundang- undangan bidang kepegawaian

100% 100% 80% 87,17% 100% 100%

Persentase data kepegawaian yang akurat, valid dan terkini

95% 95% 99% 99,86% 99% 100%

Persentase dokumen arsip kepegawaian yang mudah diakses secara lengkap dan benar

90% 90% 100% 64,48% 100% 70%

5.Meningkat kan Pelaksanaan Pembinaan Penyelenggar an Manajemen ASN

Pengelolaan kepegawaian pada instansi di wilayah kerja Kanreg VII BKN mengetahui dan memahami peraturan perundang- undangan bidang kepegawaian

75% 75% 80% 87,17% 85% 85,6%

Persentase permasalahan kepegawaian yang ditindaklanjuti dan diselesaikan berdasarkan laporan

90% 90% 93% 100% 95% 92%

Persentase permasalahan kepegawaian yang ditindaklanjuti dan diselesaikan berdasarkan temuan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase peningkatan instansi/BKD yang menerapkan inovasi layanan kepegawaian

25% 20% 30% 28,6% 40% 75,5%

Persentase Instansi Pemerintah yang memanfaatkan alat bantu Computer Asissted Test (CAT)

25% 87,75% 60% 16,5% 80% 96,8%

100 % 100% 100 % 10%

Ada 13 (tiga belas) Indikator baru yang diukur di tahun 2018 dan 2019 seperti tersaji dalam tabel berikut:

(13)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 12

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

2018 2019

Kesim pulan Target Realisasi Target Realisasi

1. Meningkatkan kualitas pengelolaan ASN

Persentase Instansi Pemerintah yang sudah memiliki perencanaan kebutuhan ASN yang baik.

100 % 95,91% 60 % 89,76

Persentase instansi pemerintah yang memanfaatkan sistem rekrutmen dan promosi dengan menggunakan alat bantu komputer (CAT).

100 % 100% 100 % 10%

Persentase instansi yang memiliki tata kelola manajemen kepegawaian ASN yang baik.

100 % 100% 100 % 99,10%

2. Keandalan Sistem Informasi ASN

Persentase instansi pemerintah yang sistem informasi

kepegawaiannnya terintegrasi dengan SAPK BKN.

100 % 92,8% 100 % 95,92%

3. Meningkatnya disiplin pegawai

Presentase penurunan tingkat pelanggaran NSPK instansi pemerintah.

95% 90% 5% 6,6%

4. Meningkatkan profesionalism e ASN

Indeks Profesionalitas ASN Provinsi kategori tinggi (81-90)

80.27 64,25 80 34,33

Indeks Profesionalitas ASN Kab/Kota kategori tinggi (81-90)

80.27 54,72 50 33,09

5. Terwujudnya pelayanan kepegawaian dengan berbasis manajemen mutu

Indeks kepuasan instansi / PNS terhadap

pelayanan kepegawaian.

85 (Baik)

83,44 (Baik)

85

(Baik) 84,78

6. Meningkatnya pelayanan pembinaan PNS

Persentase fasilitasi pembinaan pelayanan kepegawaian kepada instansi pemerintah

- - 100 % 104,4%

7. Terwujudnya BKN yang akuntabel dan tata kelola pemerintahan yang baik

Hasil Evaluasi terhadap implementasi SAKIP Kantor Regional BKN.

69 (B) 57,42

(CC) B (70)) B (70,5)

Indeks pelaksanaan reformasi birokrasi internal

- - BB (75) BB

(75,04)

Tindak lanjut atas rekomendasi hasil temuan audit inspektorat

- - 100% 100%

Indeks Kepuasan publik terhadap ketersediaan Layanan Informasi Kepegawaian.

70

(Baik) 82 (Baik) 85 (Baik) 84,78

Catatan: ■ Sudah tercapai/on tract ■ Perlu kerja keras ■ Sulit tercapai

Capaian kinerja Kanreg VI BKN pada TA. 2015 sampai dengan TA. 2019 pada tabel menunjukkan rata-rata pencapaian target 100% (seratus persen).

Adapun beberapa indikator yang capaiannya belum maksimal menjadi bahan evaluasi dan akan lebih ditingkatkan lagi pada masa yang akandatang.

(14)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 13

1.2. POTENSI DAN TANTANGAN

Potensi yang dimiliki organisasi merupakan hal-hal positif yang menjadi pendukung dalam mengembangkan pelayanan dan pelaksanaan tugas maupun fungsinya. Potensi yang merupakan faktor positif yang berasal dari dalam organisasi (internal factor) disebut sebagai Kekuatan (Strength dan potensi organisasi yang berasal dari luar (external factor) disebut sebagai Peluang (Opportunity). Ketika menjalankan tugas dan fungsi pelayanan manajemen ASN tidak terlepas dari faktor negatif yang menjadi kendala dan hambatan dalam mencapai tujuan organisasi. Permasalahan yang menjadi faktor negatif ini dapatberasal dari dalam (internal) organisasi dan disebut sebagai Kelemahan (Weakness). Sedangkan faktor negatif yang berasal dari luar (eksternal) organisasi disebut sebagai Ancaman(Threat).

Dalam rangka mendapatkan dan menyusun rumusan permasalahan dan penyelesaiannya secara strategis, dilakukan analisis berdasarkan strategi penggabungan sebagai berikut : Kekuatan-Peluang, Kelemahan-Peluang, Kekuatan-Ancaman. Strategi penggabungan demikian merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang terdapat pada suatu entitas yang memiliki tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan metode analisis SWOT (strength- weakness-oppportunities-threats) pada seperti dalam tabel analisis SWOT sebagai berikut :

(15)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 14

Kekuatan (Strength)

Kekuatan (Strengths) adalah segala hal yang dibutuhkan organisasi yang bersifat internal (dari dalam organisasi) agar kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal dan tujuan organisasi dapat tercapai. Strength merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi atau instansi yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini ataupun di masa yang akan datang.

Analisis ini dapat diisi menggunakan panduan berikut : - Kelebihan apa yang dimiliki oleh Kanreg VII BKN;

- Apa yang membuat Kanreg VII BKN menjadi instansi yang lebih baik;

- Keunikan yang dimiliki Kanreg VII BKN;

- Faktor-faktor penyebab Kanreg VII BKN dapat lebih meningkatkan kinerja dan pelayanannya;

- Apa yang dilihat atau dirasakan oleh masyarakat sebagai suatu kelebihan.

Kekuatan juga merupakan situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif yang memungkinkan sebagai pendukung Kanreg VII BKN untuk mendorong terlaksananya Visi dan Misi BKN secara tuntas.

Kanreg VII BKN memiliki beberapa aspek yang dapat dianggap sebagai kekuatan, sebagaimana diuraikan berikut ini:

(16)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 15

1. Tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi, sehingga dapat mendukung instansi dalam

memenuhi tugas dan fungsi pelayanan bidang kepegawaian di wilayah kerja regional VI BKN.

2. Instansi Kanreg VII BKN memiliki Pimpinan dengan komitmen yang kuat dan mendukung penuh pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi di tengah masyarakat.

3. Instansi Kanreg VII BKN telah memenuhi Standar ISO 9001:2008

4. Kanreg VII BKN memiliki sarana dan prasarana pendukung kerja yang cukup memadai.

Peluang (Opportunity)

Peluang (Opportunities) merupakan faktor-faktor lingkungan luar organisasi yang positif, dapat dan mampu mengarahkan kegiatan organisasi ke arah peluang dimaksud. Situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di luar Kanreg VII BKN yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari dapat dianalisa dan diisi dengan menggunakan panduan berupa kesempatan apa yang dapat dilihat dan trend atau perkembangan apa yang diharapkan sejalan dengan gerak langkah instansi. Beberapa peluang yang menjadi keuntungan bagi Kanreg VII BKN di antaranya adalah kondisi masyarakat sebagaimana uraian berikut ini:

1. Tingginya kebutuhan masyarakat luas terhadap informasi bidang kepegawaian melalui media informasi.

2. Tersedianya perkembangan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanan tugas dan fungsi maupun kegiatan pelayanan bidang kepegawaian

3. Terdapatnya hubungan baik dengan jaringan kerja yang dimiliki oleh Kanreg VII BKN.

(17)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 16

4. Tersedianya lembaga-lembaga pelatihan baik berskala lokal maupun nasional yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kompetensi maupun kapasitas SDM instansi.

5. Kompetensi cukup memadai yang dimiliki oleh BKD tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.

Kelemahan (Weakness)

Kelemahan (weakness) adalah keadaan terdapatnya kekurangan pada kondisi internal organisasi atau instansi yang mengakibatkan kegiatan-kegiatan menjadi kurang dapat dilaksanakan secara maksimal. Kelemahan juga merupakan situasi ketidakmampuan internal instansi yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam pencapaian Visi dan Misi BKN.

Situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki oleh instansi, seperti halnya BKN Kanreg VII, yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang, dapat dianalisa dan diisi dengan menggunakan panduan berikut:

- Apa yang dapat ditingkatkan oleh Dinas;

- Apa saja yang harus dihindari;

- Faktor penyebab menurunnya kualitas dan kinerja pelayanan bidang kepegawaian;

- Hal-hal apa yang dilihat oleh masyarakat sebagai kelemahan BKN Kanreg VII.

Beberapa aspek yang menjadi kelemahan dalam pelaksanaan fungsi pelayanan BKN Kanreg VII adalah seperti berikut ini:

1. Sumber daya manusia (SDM) masih kurang dari segi jumlah (kuantitas).

Kelemahan ini diantaranya adalah kurangnya jumlah SDM berkompeten yang memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi.

2. Sarana dan prasarana pendukung pekerjaan berupa utilitas untuk mendukung penerapan teknologi informasi belum tersedia secara memadai.

(18)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 17

3. Penggunaan teknologi informasi belum dapat diimplementasikan secara optimal, padahal sistem aplikasi DMS sudah tersedia.

4. Prosedur pelaksanaan tugas belum tertuang secara jelas dan spesifik sehingga menyebabkan instansi kurang tertib administrasi.

5. Ketergantungan instansi dengan instansi/unit kerja lainnya.

Tantangan/Ancaman (Threats)

Tantangan atau ancaman (threats) merupakan faktor-faktor lingkungan yang berasal dari luar organisasi yang mampu menghambat pergerakan BKN Kanreg VII dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sejumlah faktor eksternal dapat menjadi hambatan dan ancaman bagi pengembangan pelayanan bidang kepegawaian,misalnya kondisi masyarakat, persaingan, dan lain sebagainya. Tantangan yang mungkin akan dihadapi oleh BKN Kanreg VII yang bias menghambat laju perkembangan dari fungsi pelayanan dapat dianalisa dan diisi dengan menggunakan panduan berupa:

- Hambatan yang sedang dihadapi sekarang.

- Perkembangan teknologi yang begitu cepat.

- Perubahan peraturan secara dinamis sehingga dapat menghambat perkembangan pelayanan bidang kepegawaian.

- Stabilitas politik yang berubah-ubah.

Beberapa hal yang menjadi tantangan/ancaman bagi Kanreg VI BKN adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya pengaduan masyarakat mengenai permasalahan pelayanan bidang kepegawaian yang berpotensi menyentuh ranah hukum.

2. Perubahan peraturan perundang-undangan yang dinamis dan membutuhkan penyesuaian dan sosialisasi yang membutuhkan sumber daya dan waktu yang lama.

3. Pesatnya kemajuan dan perkembangan teknologi secara global, terutama di bidang teknologi informasi, begitu tingginya laju perkembangan teknologi ini sehingga kurang dapat diikuti oleh SDM yang ada.

(19)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 18

4. Sirkulasi dan stabilitas politik turut mempengaruhi komitmen instansi dalam hal pengembangan SDM.

Terdapat beberapa langkah strategis untuk mengatasi kelemahan dan ancaman dengan mempergunakan kekuatan dan peluang sebagai berikut:

Strategi memakai kekuatan untuk meraih peluang (Strength-Opportunities).

1. Strategi menanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang (Weakness-Opportunities).

2. Strategi memakai kekuatan untuk menjawab ancaman (Strength-Threats).

3. Strategi mengatasi kelemahan untuk menghindari ancaman (Weakness- Threats).

(20)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 19

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN

2.1. Visi

Visi yang harus diusung oleh Badan Kepegawaian Negara dalam hal ini Kantor Regional VII Badan Kepegawaian Negara adalah Visi Presiden. Seperti telah ditetapkan oleh Presiden, Kementerian/Lembaga Negara Republik Indonesia tidak memiliki Visi dan Misi sendiri, melainkan wajib mengusung dan mendukung terwujudnya Visi Presiden, yaitu:

Bidang tugas Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagaimana amanah Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) secara nasional yang berarti BKN bertugas sebagai pengelola manajemen ASN secara nasional.

Visi ASN yang profesional dan berintegritas berarti memadukan karakter ASN yang melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan memiliki kapabilitas dan standar kompetensi yang ditentukan, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta terpercaya.

Visi mendukung Indonesia maju berarti mendukung diwujudkannya Indonesia sebagai suatu negara maju. Indikator suatu negara dapat dikategorikan sebagai negara maju adalah antara lain memiliki pendapatan per kapita yang tinggi, tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) dan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) yang tinggi, angka pengangguran rendah, laju pertumbuhan hidup yang juga rendah,

“Mewujudkan Pengelola Manajemen Aparatur Sipil Negara yang Profesional dan berintegritas untuk mendukung

Indonesia maju”

(21)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 20

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dan pesat, infrastruktur modern yang memadai, sektor perekonomian utama berasal dari industri dan jasa, menghargai waktu dan kesetaraan gender, memiliki sistem pendidikan dan pelayanan kebutuhan kemasyarakatan yang baik, seperti kesehatan dan hukum.

Pada bidang tugas Badan Kepegawaian Negara, Visi Presiden untuk Aparatur Sipil Negara yang sesuai dengan arahan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Periode 2020-2024 dan diterjemahkan oleh Kantor Regional VI BKN adalah untuk mewujudkan “ASN yang Profesional, Berintegritas, Kreatif, Inovatif, dan Netral.”

Pada Visi Presiden terkait ASN sebagaimana dimaksud di atas, terdapat lima nilai karakter ASN yaitu profesional, berintegritas, kreatif, inovatif, dan netral.

- Profesional berarti:

(a) ASN melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsinya sesuai dengan

yang telah diamanahkan melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan maksimalkan sumber daya dalam pembinaan dan penyelenggaraan Manajemen ASN secara efektif dan efisien, sebagai upaya untuk mewujudkan aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, (b) ASN memiliki kapabilitas dan standar kompetensi yang telah

ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Berintegritas dimaknai dalam dua dimensi arti, yaitu:

(a) Berintegritas yang berarti dalam melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsinya, ASN bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme;

(22)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 21

(b) Berintegritas yang berarti bahwa ASN adalah aparatur yang terpercaya, yaitu ASN dalam melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsinya selalu menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik, yaitu transparan, partisipatif, akuntabel, adil, dan setara.

- ASN yang inovatif dimaknai bahwa ASN memiliki kemampuan untuk menciptakan atau memperkenalkan sesuatu yang baru atau bersifat pembaruan (KBBI). Inovatif adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada menjadi ada atau menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda.

- Kreatif memiliki arti sebagai suatu proses pemikiran yang berguna dalam membantu memutuskan berbagai ide atau gagasan baru yang mana adalah dalam hal ini merupakan salah satu sifat manusia yang terbentuk dari proses pengalaman yang menjadikan setiap prang tersebut dapat terus melakukan perbaikan dan mengembangkan dirinya (Anderos, 1961). Kreatif juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memberi suatu gagasan baru sebagai pemecahan masalah (Conny R. Semiawan).

ASN yang kreatif diartikan bahwa ASN memiliki kemampuan dalam menciptakan produk/halhal yang baru atau cara yang baru dari sesuatu yang telah diciptakan atau sudah ada sebelumnya. Sifat kreatif ASN diharapkan akan muncul jika menemui suatu halangan atau rintangan yang memerlukan solusi terbaru.

Inovatif dan kreatif saling memiliki keterkaitan karena untuk menjadi inovatif yang berdaya guna, sifat kreatif juga harus dimiliki oleh ASN.

Fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensipada suatu sistem. Pegawai ASN yang inovatif dan kreatif akan mampu mencurahkan segala kemampuan diri dalam berpikir (proses pembangkitan ide) untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berguna bagi diri sendiri maupun lingkungannya.

(23)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 22

- Netral adalah sikap ASN yang sudah diatur melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN salah satunya adalah berdasarkan pada asas netralitas. Asas Netralitas berarti bahwa setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun. ASN yang netral berarti bebas dari pengaruh partai politik apa pun. Sikap Netral ASN juga berarti ASN tidak membedakan masyarakat yang dilayaninya berdasarkan suku, agama, ras dan golongan.

2.2. Misi

Upaya meneruskan jalan perubahan untuk mewujudkan Visi Presiden yaitu Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dengan turunan Visi untuk diusung oleh BKN yaitu : “Mewujudkan Pengelola Manajemen ASN yang professional dan berintegritas untuk mendukung Indonesia Maju”

ditempuh dengan 9 (sembilan) Misi yang merupakan percepatan, pengembangan, dan pemajuan Nawa Cita I dengan tetap konsisten menerapkan Trisakti sebagai pijakan strategis operasional dengan senantiasa mengutamakan pembangunan manusia (berpusat pada manusia).

Dalam rangka mewujudkan Visi di atas, ke-9 Misi Presiden dimaksud adalah:

1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia;

2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing;

3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan;

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan;

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

(24)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 23

7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga;

8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya;

9. Sinergi pemerintahan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan.

Pada Misi Presiden di atas, terlihat jelas bahwa Misi yang harus dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Negara, dalam hal ini Kantor Regional VII BKN adalah ke-8, yaitu: “Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.”

Dalam rangka melaksanakan Misi di atas, maka arahan Presiden pada RPJMN terkait ASN yang harus didukung dan dilaksanakan oleh Kantor Regional VII Badan Kepegawaian Negara adalah untuk mengembangkan Aparatur Sipil Negara yang Profesional (smart ASN) dan bekerja dalam lingkungan kerja yang berbasis teknologi informasi (smart office), dengan melaksanakan beberapa hal sebagai berikut:

1. Meningkatkan sistem penempatan ASN yang transparan, memperhatikan proporsi belanja pegawai, serta disesuaikan dengan arah pembangunan nasional dan potensi daerah;

2. Mengembangkan sistem penempatan ASN yang memperhatikan kepentingan nasional, terutama pelayanan pemerintahan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal;

3. Reformasi pendidikan dan pelatihan ASN agar lebih sinergis, menjadi learning governance, sesuai dengan pencapaian kinerja organisasi serta transformasi ke knowledge management yang berkelanjutan;

4. Mengembangkan tempat kerja yang berbasis teknologi informasi (smart office);

5. Reformasi sistem remunerasi dan sistem pensiun ASN yang lebih adil, kompetitif dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara;

6. Meningkatkan kesejahteraan ASN dengan penyediaan rumah/tempat tinggal/hunian yang layak dan terjangkau, dukungan fasilitas yang lengkap dan terintegrasi.

(25)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 24

2.3. TUJUAN

Sesuai dengan Visi dan Misi, serta tugas pokok dan fungsi Kantor Regional VII Badan Kepegawaian Negara maka tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut:

1. Mewujudkan Smart ASN.

2. Mewujudkan Sistem Pembinaan Manajemen ASN di lingkungan kerja Kanreg VI BKN.

3. Mewujudkan Penyelenggaraan Manajemen ASN berkualitas prima pada Kanreg VI BKN.

4. Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas organisasi Kanreg VI BKN, tata kelola dan kompetensi SDM dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi, dalam hal ini KanregVII BKN.

2.4. SASARAN STRATEGIS

Untuk dapat mewujudkan Visi dan Misi Presiden yang harus didukung pelaksanaannya olehKanreg VI BKN, dan untuk mencapai Tujuan Kanreg VI BKN, ditetapkan sasaran strategis dengan menggunakan balanced scorecard (BSC) yang tergambar dalam peta strategi sebagaiberikut:

Gambar 2.a Peta Strategi

(26)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 25

Tabel 2b. Indikator Kinerja

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target

Stakeholder Perspective

1

Terwujudnya instansi pemerintah

yang profesional dalam menerapkan

manajemen ASN

1

Persentase Instansi Pemerintah yang Telah Menyelenggarakan Tata Kelola Manajemen ASN Sesuai Standar Tata Kelola Manajemen ASN di Kantor Regional VII BKN

% 5

2

Persentase Instansi Pemerintah yang melakukan Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN di Kantor Regional VII BKN

% 33

Customer Perspective

2

Terwujudnya pembinaan dan pelayanan kepegawaian yang berkualitas prima

3

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pembinaan Manajemen ASN yang Diselenggarakan di Kantor Regional VII BKN

indeks (0-100) 85

4

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Kepegawaian yang

diselenggarakan BKN di Kantor Regional VII BKN

indeks (0-100) 85

Internal Process Perspective

3

Terwujudnya pemenuhan kebijakan

teknis manajemen ASN

5

Persentase Pemenuhan Regulasi Teknis Manajemen ASN yang mendukung pelayanan di Kantor Regional VII BKN

% 100

4

Terwujudnya peningkatan kualitas

data dan sistem Informasi ASN 6

Persentase Sistem Informasi Kepegawaian Pengelola ASN yang Terintegrasi dengan SI ASN di Kantor Regional VII BKN

% 85

5

Terwujudnya peningkatan digitalisasi

penyelenggaraan layanan manajemen ASN

7

Persentase Layanan Manajemen ASN yang Berbasis Digital di Kantor Regional VII BKN

% 75

6

Terwujudnya peningkatan kualitas

pengawasan dan pengendalian pelaksanaan manajemen ASN

8

Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian yang Ditindaklanjuti di Kantor Regional VII BKN

% 80

(27)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 26

Learning and Growth Perspective

7 Terwujudnya ASN BKN

Kantor Regional VII BKN yang kompeten

9 Indeks Profesionalitas ASN di Kantor Regional VII BKN

indeks (0-100) 55 8 Terwujudnya sistem

informasi ASN Kantor Regional VII BKN yang handal dan mudah diakses

10

Persentase unit kerja di Kantor Regional VII BKN yang menerapkan sistem informasi yang terstandar

% 20

9 Terwujudnya birokrasi Kantor

Regional VII BKN yang efektif,

efisien, dan beriorientasi Pelayanan Prima

11 Indeks Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kantor Regional VII BKN

indeks (0-100) 80

12 Hasil Evaluasi terhadap Pelaksanaan SAKIP di Kantor Regional VII BKN

nilai (0-100) 75

13 Level Maturitas SPIP di Kantor Regional VII BKN

indeks

(0-5) 3

14 Indeks Pelaksanaan Sistem Merit BKN di Kantor Regional VII BKN

indeks (0-100) 3,5 15 Persentase Kualitas Pelaksanaan

Anggaran di Kantor Regional VII BKN % 78 10 Terkelolanya anggaran

Kantor Regional VII BKN secara efisien dan akuntabel

16 Persentase tindaklanjut temuan hasil

audit/ temuan oleh BPK/ inspektorat % 100

RSLEARN� &� GROWTH� OCESS� PERSP

(28)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 27

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL

Untuk mencapai Visi dan Misi Presiden yang harus diusung oleh Kanreg VII BKN, serta meraih Tujuan dan Sasaran Strategis sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II, arah kebijakan dan strategi Kanreg VII BKN mengacu pada arah kebijakan dan strategi sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024. Sasaran pembangunan bidang aparatur yang mengacu kepada arah pembangunan bidang aparatur negara dalam RPJPN 2005-2025 tahap keempat yaitu terwujudnya tata kepemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa yang berdasarkan hukum serta birokrasi yang profesional dan netral melalui ASN profesional, berintegritas, dan netral, pola hubungan kerja antar unit organisasi pemerintah, antara pemerintah dan masyarakat yang kolaboratif dan inklusif, organisasi birokrasi yang responsif dan adaptif, dan pelayanan publik yang berorientasi perbaikan sosial ekonomi berkelanjutan.

1.

Terwujudnya aparatur sipil negara yang profesional dan beritegritas, dengan arah kebijakan memperkuat implementasi sistem merit dalam manajemen ASN dengan strategimeliputi :

a. Penguatan implementasi manajemen ASN, dalam bentuk penguatan perencanaan kebutuhan ASN sesuai prioritas pembangunan nasional, pengembangan pola karirnasional, dan pelaksanaan manajemen ASN yang memperhatikan kekhususan daerahdan masyarakat;

b.

Pengawasan dan evaluasi penerapan sistem merit dalam bentuk penguatan kapasitas pengawasan dan evaluasi implementasi sistem merit;

c.

Pengembangan dan implementasi sistem integritas dan budaya kerja ASN.

(29)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 28

2. Terwujudnya arsitektur jaringan kerja pemerintahan yang kolaboratif dan inklusif, dengan arah kebijakan Penataan proses bisnis internal instansi pemerintah, antar instansi pemerintah dan institusi pemerintah dengan non-pemerintah serta pelibatan masyarakat dalam perumusan dan implementasi kebijakan publik, dengan strategi meliputi:

a. Penataan mekanisme ketatahubungan antar instansi pemerintah (pusat, pusat-daerah, daerah-daerah), intra institusi pemerintah, dalam bentuk pemetaaan mekanisme ketatahubungan antar intansi pemerintah (Institutional Mapping) dan penyusunan SOP (standard of procedures) strategis per dimensi pembangunan;

b. Penguatan mekanisme kerjasama dengan non-pemerintah, dalam bentuk pelibatan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses penyusunan kebijakanpembangunan;

c. Pengarusutamaan kebijakan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) di seluruhK/L/D.

3. Terwujudnya organisasi yang responsif dan adaptif, dengan arah kebijakan penataan organisasi pemerintah berbasis pada prioritas pembangunan nasional dengan strategimeliputi:

a. Penataan organisasi pemerintah berbasis pada prioritas pembangunan nasional, dalam bentuk restrukturisasi desain kelembagaan pemerintah pusat dan daerah (structurefollow strategy);

b. Pengembangan sistem manajemen kinerja kelembagaan yang handal dan efektif, melalui penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan kinerja instansi dan penerapan zona integritas untuk birokrasi yang bersih dan akuntabel.

4. Terwujudnya pelayanan publik yang berorientasi perbaikan social ekonomi berkelanjutan, dengan arah kebijakan memperluas penerapan inovasi dalam pelayanan publik, denganstrategi meliputi:

(30)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 29

a. Pemanfaatan ICT (information communication technology) dalam pelayanan publik, dalam bentuk penguatan penerapan e-services dan pemenuhan standar pelayananpublik;

b. Pemanfaatan Big Data dalam pelayanan publik, dalam bentuk optimalisasi pemanfaatan data bersama untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik;

c. Kerjasama multipihak dalam pelayanan publik yang berorientasi pada penyelesaian masalah masyarakat, dalam bentuk Pengembangan kerjasama pemerintah dan nonpemerintah dalam penyelenggaran pelayanan publik (co-production);

d. Peningkatan kualitas pelayanan publik di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) diIndonesia, dalam bentuk perluasan pelayanan terpadu/terintegrasi;

e. Peningkatan kualitas kinerja dan pengawasan pelayanan publik, dalam bentukpenguatan pengawasan kinerja pelayanan publik.

3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Arah kebijakan adalah rumusan kerangka berpikir atau kerangka kerja untuk menyelesaikan permasalahan pelaksanaan pembangunan dan mengantisipasi isu strategis kepegawaian negeri sipil yang dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran strategi. Arah kebijakan juga merupakan pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang sebelumnya telah dirumuskan agar lebih sistematis dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam kurun waktu 5 (lima) tahun periode pembangunan. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan peraturan pelaksanaannya. Arah kebijakan digunakan untuk memperjelas waktu pencapaian sasaran dan menghubungkan setiap strategi kepada sasaran secara rasional serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(31)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 30

Arah kebijakan Badan Kepegawaian Negara yang diusung oleh BKN Kanreg VII diwujudkan dengan fokus pelaksanaan tugas dan fungsi dengan memperhatikan capaian kinerja dan periode tahunan. Arah kebijakan program kegiatan 5 (lima) tahun ke depan diprioritaskan kepada kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan masing-masing fungsi di BKN Kanreg VII dalam melaksanakan dan menyelaraskan strategi untuk dapat mengoptimalkan peran BKN Kanreg VII sebagai lembaga penyelenggara manajemen kepegawaian negara dengan arah kebijakan dan strategi yang difokuskan guna:

1. Menjadikan Renstra Tahun 2020 – 2024 sebagai acuan utama dalam menerjemahkan tugas dan fungsi Kanreg VII BKN ke dalam bentuk perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan;

2. Memfokuskan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan pada 4 (empat) poin utama tanggung jawab Kanreg VII BKN, yaitu:

pembinaan, pelayanan, tata kelola, dan sistem informasi;

3. Melakukan pembenahan pada aspek kelembagaan dan tata laksana secara terpadu dalam rangka mendukung strategi Kanreg VII BKN;

4. Melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, BUMN, dan/atau swasta, baik di dalam maupun di luar negeri terkait kepegawaian dan manajemen ASN;

5. Melakukan upaya-upaya untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan Renstra Kanreg VII BKN Tahun 2020 – 2024 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Kepala Kanreg VII BKN c.q. Kepala Bagian Tata Usaha dengan dibantu oleh sub bagian Perencanaan dan Keuangan memastikan penjabaran (cascading) Renstra Kanreg VII BKN ke dalam program kerja masing-masing bidang kerja;

(32)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 31

b. Kepala Kanreg VII BKN c.q. Kepala Bagian Tata Usaha dengan dibantu Sub Bagian Kepegawaian melakukan harmonisasi kinerja antara bidang kerja ke kinerja tingkat individu;

c. Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian, Bidang Pengangkatan dan Pensiun, Bidang Informasi Kepegawaian, dan Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian bersama-sama melakukan evaluasi kinerja secara berkala terhadap dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban kinerja untuk masing-masing bidang, berkoordinasi dengan Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Kantor Regional VII BKN telah menetapkan sasaran strategis untuk meningkatkan kualitas kinerja maupun pelayanan bidang kepegawaian sebagai berikut:

1. Terwujudnya isntansi pemerintah yang profesional dalam menerapkan manajemen ASN;

2. Terwujudnya pembinaan dan pelayanan kepegawaian yang berkualitas prima;

3. Terwujudnya pemenuhan kebijakan teknis manajemen ASN;

4. Terwujudnya peningkatan kualitas data dan sistem informasi ASN;

5. Terwujudnya peningkatan digitalisasi penyelenggaraan layanan manajemen ASN;

6. Terwujudnya peningkatan kualitas pengawasan dan pengendalian pelaksanaan manajemen ASN;

7. Terwujudnya ASN BKN Kanreg VII yang kompeten;

8. Terwujudnya sistem informasi ASN Kantor Regional VII yang handal dan mudah di akses;

9. Terwujudnya birokrasi Kantor Regional VII BKN yang efektif, efisien dan berorientasi pelayanan prima;

10. Terkelolanya anggaran Kanreg VII BKN secara efisien dan akuntabel.

(33)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 32

3.3 KERANGKA REGULASI

Berpedoman pada Renstra BKN Pusat maka Renstra Kanreg VII BKN juga telah mengarahkan pada kerangka regulasi yang disusun berdasarkan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan yang diamanahi melalui UU ASN. Kerangka regulasi ini juga merupakan upaya dukungan terhadap sasaran strategis dan ini disusun untuk menciptakan regulasi yang berkualitas, sederhana dan tertib di bidang Manajemen ASN.

Sebagai tindak lanjut dari amanah PP Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, terdapat sejumlah regulasi yang harus disusun selama periode 2020-2024 di bidang Manajemen ASN baik dalam bentuk Peraturan Presiden, Peraturan Menteri PAN dan RB, Peraturan Kepala BKN, dan Peraturan lainnya.

Pada Renstra BKN Pusat telah direncanakan untuk penyusunan regulasi dimaksud sebagai berikut:

1. Peraturan Presiden a. Sekolah kader

b. Jenis Jabatan Fungsional (JF) tertentu dapat dilakukan melalui pengangkatan PPPK

c. JPT utama dan JPT madya dari kalangan non-PNS di bidang rahasia negara, pertahanan, keamanan, pengelolaan aparatur negara,

kesekretariatan negara, pengelolaan sumber daya alam, dan bidang lain d. Pelaksanaan mutasi pada tingkat nasional

e. Pemberian tugas belajar

f. Tata cara pemberian penghargaan 2. Peraturan Menteri PAN dan RB

a. Tata cara pelaksanaan analisis jabatan dan analisis beban kerja

b. Tata cara pelaksanaan penyusunan kebutuhan yang bersifat elektronik c. Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan dan mekanisme kerja Panitia Seleksi Nasional Pengadaan calon PNS

d. Tata cara pemberian kuasa dalam pemberhentian dari JA

(34)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 33

e. Pedoman penyusunan kompetensi manajerial, kompetensi teknis dan kompetensi sosial kultural

f. Klasifikasi jabatan

g. Tata cara pengusulan dan penetapan Jabatan Fungsional h. Tata cara pemberian kuasa pengangkatan dalam JF i. Tata cara pemberhentian dari JF

j. Penyelenggaraan uji kompetensi JF

k. Syarat dan tata cara pembentukan organisasi profesi JF dan hubungan kerja instansi pembina dengan organisasi profesi JF

3. Peraturan Kepala BKN

a. Tata Cara Pelaksanaan Penyusunan Kebutuhan PNS b. Petunjuk Teknis Pengadaan PNS

c. Tata Cara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas

d. Tata Cara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji JF

e. Tata Cara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi

f. Tata Cara Pelaksanaan Mutasi

g. Sistem Informasi Manajemen Pemberhentian dan Pensiun h. Tata Cara Pemberian Cuti

i. Tata Cara Masa Persiapan Pensiun j. Tata Cara Pemberhentian PNS

k. Pengangkatan Dalam Jabatan Administrasi l. Sistem Informasi ASN

4. Peraturan Lainnya

a. Ketentuan mengenai tata cara dan persyaratan Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang akan mengisi jabatan pimpinan tinggi tertentu pada instansi.

(35)

Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2025 34

b. Pengaturan ulang harga PNBP untuk assessment center oleh karena harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga competitor di wilayah kerja Kanreg VII BKN.

c. Ketentuan Menteri Keuangan dalam bidang pengelolaan dan pengadaan barang/jasa yang mengatur mengenai Surat pesanan pada aplikasi e catalogue.

d. Ketentuan teknis atau juknis mengenai implementasi PP Nomor 11 Tahun 2017 agar PP dimaksud dapat diberlakukan sepenuhnya. Pada saat ini wewenang PPK Kab/Kota untuk menandatangani Surat Keputusan KP Gol IV/a ke atas belum dilaksanakan sesuai ketentuan PP Nomor 11 Tahun 2017 tersebut.

e. Ketentuan yang mengatur mengenai status anak yang sudah disahkan oleh Pengadilan agar dimasukkan sebagai ahli waris Pensiun PNS.

f. Ketentuan teknis yang menjelaskan tentang pihak instansi yang wajib membayar 75% dari hak Pensiun, sebab belum jelas diatur pada Pasal 283 pada PP Nomor 11 Tahun 2017.

g. Ketentuan teknis yang mengatur mengenai Pensiun atas permintaan sendiri sesuai arahan pada Pasal 305 PP Nomor 11 Tahun 2017.

h. Ketentuan yang mengatur tentang Sistem Informasi ASN, terkait updating dan rekonsiliasi data, sebaiknya dapat dilakukan oleh Kanreg VII BKN sehubungan dengan peningkatan pelayanan Sistem Informasi ASN di wilayah kerja Kanreg VII BKN, terutama updating data ASN.

i. Ketentuan yang mengatur tentang pembatasan kewenangan Kanreg VII BKN dalam hal melakukan penilaian kompetensi. Dalam hal ini Kanreg VII BKN sudah memiliki Assesment Center yang memadai dan Asesor yang bersertifikat.

Sejumlah regulasi turunan yang merupakan tindak lanjut PP Nomor 11 Tahun 2017 yang akan disusun sebagaimana di atas, akan dengan serta merta dilaksanakan dan ditegakkan oleh Kanreg VII BKN dengan proses sosialisasi dan implementasi yang memadai.

Referensi

Dokumen terkait

Harus dapat menampilkan peran yang dibawakan barongsai. Saat melewati jembatan tersebut, langkah barongsai menjadi pelan, barongsai yang tadinya lincah menjadi

Saya juga mempercayai bahawa dengan menyebarkan kesedaran kepada orang lain, kita boleh bersatu dan membentuk komuniti yang kuat yang rela menyumbang kepada

Toll-free Linking gives you free access to Taylor & Francis journal articles that are referenced by articles published in the Taylor & Francis journals that you subscribe

Dalam memproses suatu citra USG janin yang berbeda tidak dapat digunakan sebuah program dengan parameter yang sama sehingga harus dilakukan beberapa kali pengujian dengan

Hal ini disebabkan pada perlakuan tanpa Trichokompos tidak adanya jamur antagonis Trichoderma virens dalam medium tanam yang akan menginduksi ketahanan tanaman

Signature mengikutkan tipe return, nama dan daftar parameter method tetapi itu tidak termasuk acces modifier dan tipe yang lain dari kata kunci seperti final dan static..

14 Nama Paket Pekerjaan : Lanjutan Pembangunan Talud Saluran, Andi Kecca, Pitue Nilai HPS :