• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENJAGA KEBERLANJUTAN HIDUP UMKM PERAN MOTIVASI DAN TEKNOLOGI DI ERA PANDEMIC COVID-19

TIM PELAKSANA:

Prof. Dr. Ngadino Surip, M.S (Ketua Anggota) NIDN: 0030045201

Dr. Aldina Shiratina (Anggota) NIDN: 0426118302

BIDANG ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA

2021

(2)

II

(3)

III DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN PROPOSAL ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 6

1.1. Analisis Situasi ... 6

1.2. Perumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Kegiatan ... 7

1.4. Manfaat Kegiatan ... 8

1.5. Profil Universitas Lampung ... 8

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ... 10

BAB III METODE PELAKSANAAN... 11

3.1 Tempat dan Waktu ... 11

3.2 Khalayak dan Sasaran ... 11

3.3 Jenis Kegiatan ... 11

3.1 Tekhnik Kegiatan ... 11

3.5.1 Strategi Pemasaran pada UMKM Dalam Motivasi dan Penerapan Teknologi ... 12

3.5.2 Strategi Pemasaran Pada Penerapan Peran Teknologi ... 14

3.5.3 Strategi Pemasaran Teknologi Dalam Dorongan Motivasi Untuk UMKM ... 14

3.5.4 Upaya Motivasi Dalam Pemasaran Pada UMKM Di Masa Pandemi ... 16

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 18

4.1 Anggaran Biaya UMB ... 18

4.2 Anggaran Biaya Mitra (Inkind) ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Jadwal Kegiatan ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 19

LAMPIRAN ... 20

Lampiran: Biodata Ketua Pelaksana ... 20

(4)

IV

RINGKASAN PROPOSAL

Menjaga keberlanjutan strategi pemasaran pada UMKM di era pandemic covid-19 dengan adanya peranan motivasi dan teknologi. Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM adalah dengan melakukan optimalisasi digital marketing terutama dalam sektor peningkatan social media marketing, online advertising, video marketing, search engine marketing, dan pengelolaan website. Dengan melakukan digitalisasi pemasaran, pelaku UMKM diharapkan dapat meningkakan penjualan dan online engagement untuk mengembangkan skala usaha di tengah pandemi Covid- 19.

Ketepatan dalam pemilihan media yang sesuai dengan perkembangan teknologi, sesuai dengan kecenderungan perilaku konsumen dalam media elektronik atau penggunaan dalam teknologi, dengan sendirinya memberikan opini yang menimbulkan pertimbangan bagi calon konsumen lain untuk melakukan pembelian. Pandemi Covid-19 membatasi para konsumen untuk membeli produk UMKM secara langsung. Adanya pandemi ini juga menyebabkan banyaknya peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti larangan untuk berkerumun dan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi tersebut menyebabkan para mitra kesulitan dalam melayani konsumen yang biasanya berkumpul di lapak para mitra UMKM.

Pengembangan UMKM berbasis digital menjadi salah satu alternatif penyelamatan sektor UMKM di masa pandemi Covid-19. Dalam konteks ini, kewirausahaan digital merupakan bentuk bisnis yang memanfaatkan kecanggihan teknologi digital, baik proses hingga pada pemasaran produk dan jasa. Dengan kata lain, semua jenis usaha yang menjual produknya secara online baik menggunakan website atau aplikasi termasuk dalam ranah kewirausahaan digital. Dengan kata lain, model kewirausahaan digital akan mendorong terciptanya inovasi dan motivasi baru sehingga dapat menciptakan ekosistem baru bagi UMKM yang bisa meningkatan produktivitas dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Selain itu dengan teknik ini para pelaku UMKM akan terus bermotivasi memanfaatkan teknologi dalam jaringan untuk memasarkan produknya. Aksesnya UMKM akan bisa segera berdaptasi dengan dunia digital yang kemudian dapat bersaing di kancah internasional.

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa data dan informasi terkait kesulitan para UMKM dalam strategi pemasaran

(5)

V

di masa Pandemi COVID-19 pada kalangan usaha mikro. Dan berdasarkan pentingnya peranan motivasi dan penerapan teknologi bagi para UMKM.

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Tantangan UMKM di Indonesia memang cukup beragam, sebab sangat terkait dengan rasio kewirausahaan di Indonesia yang baru mencapai 3,5%. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas UMKM menjadi hal mutlak agar kedepan dapat tercipta kondisi kemudahan untuk berusaha. Perlu diketahui bahwa UMKM selama ini telah berperan penting dalam penguatan ekonomi Indonesia. Bahkan berdasarkan pengalaman saat terjadinya krisis ekonomi Indonesia, UMKM telah menjadi salah satu pilar fundamental dan penyangga ekonomi Indonesia. Sedangkan di masa pandemi Covid-19, sektor UMKM cukup mengalami stagnan dan oleh sebab itu harus tetap eksis melalui strategi transformasi digital. Berdasarkan data BPS per September 2020, kondisi yang dihadapi UMKM dimasa pandemi Covid-19 ternyata hanya ada 45% pelaku UKM yang hanya mampu bertahan selama 3 bulan, selebihnya tidak dapat bertahan.

Oleh karena itu dalam upaya pengembangan UMKM digital, salah satu alternatif yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) adalah mengajak para inovator muda untuk mendukung program digitalisasi UMKM melalui program Pahlawan Digital UMKM, dengan adanya peran teknologi dan motivasi bagi para kewirausahaan. Program ini bertujuan agar selama masa pandemi Covid-19 ini, para pelaku UMKM tetap dapat bertahan dengan peningkatan penjualan dengan dukungan ekosistem digital. Sebab, hingga saat ini hanya sekitar 10-11 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital.

Pengembangan UMKM berbasis digital di Indonesia harus memperhatikan banyak hal terutama perihal konten kreatif. Sebab di era digital, konten merupakan pilar utama agar dapat bersaing di ranah digital. Tanpa konten kreatif sudah bisa dipastikan pengembangan UMKM berbasis digital sulit untuk membuahkan hasil yang signifikan. Dalam konteks ini perancangan konten kreatif harus diupayakan oleh pelaku UMKM baik secara mandiri maupun melalui berbagai pelatihan tambahan. Pelaku UMKM harus didorong untuk dapat memahami karakter dari dunia digital terutama media sosial. Dalam konteks media sosial konten menjadi hal utama agar produk dan jasa yang ditampilkan bisa menarik perhatian para konsumen.

(7)

7

Oleh sebab itu para pelaku usaha UMKM harus mengerti mengenai konten-konten kreatif dalam pemasaran digital. Beberapa studi telah menyebutkan bahwa konten kreatif dapat menarik perhatian yang tinggi dari para warganet (Arianto, 2015). Konten ini tentulah bisa berasal dari produk dan jasa dari UMKM itu sendiri, maupun konten-konten yang dapat menunjang produk dan jasa yang dihasilkan.

Berdasarkan Analisis Situasi saat ini dengan menjaga keberlanjutan strategi pemasaran pada UMKM di era pandemic covid-19 dengan adanya peranan motivasi dan teknologi di Kota Jakarta yang telah dipaparkan, maka dilakukan penelitian mengenai strategi pemasaran bagi UMKM di sektor lokasi kota Jakarta tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjabarkan apa saja strategi dalam penggunaan teknologi dan peran dalam motivasi yang dilakukan kepada para wirausaha UMKM di kota Jakarta saat masa pandemic Covid-19 saat ini. Adapun Judul dari penelitian ini adalah “Menjaga Keberlanjutan Strategi Pemasaran Pada Umkm Di Era Pandemic Covid-19 Dengan Adanya Peranan Motivasi Dan Teknologi.”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan Analisis Situasi yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan masalah yang dihadapi adalah Bagaimana strategi pemasaran UMKM di masa Pandemic COVID 19 dengan adanya peran penggunaan teknologi dan motivasi bagi pelaku UMKM di kota Jakarta dan Penelitian ini terbatas pada analisis strategi bertahan dengan menerapkan Digitalisasi Marketing untuk menjaga keberlanjutan usaha, yang ditinjau dari analisis UMKM pada lokasi sekitar Jakarta.

1.3. Tujuan Kegiatan

Penelitian dan pengabdian masyarakat ini bertujuan, antara lain : 1. Bagi Program Studi

Bagi Program studi diharapkan dapat memberikan informasi tambahan yang berguna bagi mahasiswa/i dalam melakukan penelitian dengan objek maupun masalah yang sama dan mengembangkan di masa yang akan datang atau ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.

2. Bagi pihak UMKM

Bagi Pelaku usaha UMKM pada sekitar lokasi Jakarta, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan bagi pelaku usaha dalam penyusunan atau perencanaan strategi pemasaran dalam penggunaan teknologi dan peran motivasi bagi para wirausaha, khusunya para UMKM selama masa pandemi Covid-19 ini

(8)

8 berlangsung.

3. Bagi Peneliti

Penelitian dan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk peneliti sebagai bahan untuk melatih, meningkatkan dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang didapat selama proses pengabadian masyarakat berlangsung.

Khususnya terkait strategi bertahan di masa pandemi Covid-19 agar mampu menghadapi permasalahan dan persaingan dalam dunia bisnis dalam adanya peran motivasi dan penggunaan teknologi.

1.4. Manfaat Kegiatan

Pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan bisa memberikan kontribusi berupa data dan informasi terkait strategi pemasaran UMKM di Masa Pandemic COVID-19 yang sedang mengalami kesulitan dalam peluang pemasaran di masa pandemic seperti ini. Dari pemahaman yang terbentuk diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan mengenai Strategi pemasaran pada UMKM di Indonesia saat ini dengan penerapan motivasi bagi para wirausaha (UMKM).

1.5. Profil Universitas Lampung A. Sejarah Universitas Lampung

Universitas Lampung merupakan universitas negeri pertama dan tertua yang berada di Lampung. Universitas yang biasa disebut dengan UNILA ini ditetapkan hari jadi pada 23 September 1965. Hari jadi Unila ditetapkan sesuai dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri PTIP. Universitas Lampung beralamatkan di Jalan Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1, Kota Bandar Lampung, Lampung, Indonesia. Universitas Lampung didirikan karena cita-cita beberapa tokoh masyarakat sejak 1960an. Universitas Lampung didirikan sebagai tempat untuk mencerdaskan masyarakat pada jenjang pendidikan tinggi. Banyaknya putera-puteri terbaik lulusan SMA harus pergi ke Jawa dan Palembang untuk melanjutkan pendidikan, sehingga didirikannya Universitas Lampung.

1960an. Universitas Lampung didirikan sebagai tempat untuk mencerdaskan masyarakat pada jenjang pendidikan tinggi. Banyaknya putera-puteri terbaik lulusan SMA harus pergi ke Jawa dan Palembang untuk melanjutkan pendidikan, sehingga didirikannya Universitas Lampung.

B. Logo Universitas Lampung

(9)

9

Figure 1 Logo Universitas Lampung C. Visi dan Misi Universitas Lampung

Visi

Pada tahun 2025 Unila menjadi perguruan tinggi sepuluh terbaik di Indonesia.

Misi

 Menyelenggarakan tridarma PT yang berkualitas dan relevan;

 Menjalankan tata pamong organisasi Unila yang baik (good university governance);

 Menjamin aksesibilitas dan ekuitas pendidikan tinggi;

 Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri.

D. Tujuan Universitas Lampung

1. Menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi yang cepat diserap pasar tenaga kerja dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan orang lain.

2. Menghasilkan ipteks unggulan/baru yang terpublikasikan pada jurnal-jurnal terakreditasi di dalam dan luar negeri serta diperolehnya HaKI untuk ipteks baru tersebut.

3. Meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu dan inovatif serta berbasis ipteks ungggulan/baru.

4. Meningkatkan manajemen organisasi dalam bidang akademik, keuangan, dan sumber daya manusia menuju tata kelola yang baik.

5. Meningkatkan aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memperoleh pelayanan pendidikan tinggi di Unila.

(10)

10 BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

Target : Melalui sosialisasi ini diharapkan peserta akan menerapkan strategi pemasaran yang akan menggunakan dan menerapkan motivasi bagai para pelaku UMKM dan penggunaan teknologi di dalam penggunaannya menerapkan digital marketing, dan diharapkan strategi pemasaran ini akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan usaha para UMKM di sekitar lokasi kota Jakarta pada saat kondisi pandemic COVID-19 seperti saat ini.

Luaran : Setelah mengikuti pelatihan, peserta lebih memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait pemasaran di era pandemic Covid-19 saat ini bagi para UMKM, khususnya dalam penerapan motivasi dan penerapan teknologi.

No Jenis Luaran Indikator Capaian

1 Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding

2 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT 3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas,

serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya)

4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen)

5 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial,

politik, keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan) 6 Publikasi di jurnal internasional

7 Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang 8 Inovasi baru TTG

9 Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu)

10 Buku ber ISBN

(11)

11 BAB III

METODE PELAKSANAAN

2.1 Tempat dan Waktu

Pengabdian akan di lakukan dan dilaksanakan pada lokasi sekitar, Kota Jakarta, dan pada waktu yang telat ditentukan berdasarkan kegiatan pengabadian masyarakat ini.

3.2 Khalayak Sasaran

Sasaran pengabdian kepada masyarakat adalah pelaku usaha atau para khusus UMKM, Kota Jakarta. Alasan dipilihnya para UMKM, karena merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia terbesar dalam usaha berkelanjutannya, dan penting mengatur strategi pada saat masa pandemic COVID-19 ini, bagi UMKM yang akan melakukan penjualan dan pemasaran dengan menerapkan teknologi dan menerapkan pentingnya motivasi bagi para pelaku UMKM dengan penerapan teknologi dan berdasarkan motivasi bagi para pelaku UMKM dan beberapa akses alternative online lainnya yang dapat digunakan sebagai keberlangsungan usaha ini pada UMKM.

Dari berbagai definisi dan keberlanjutan pada UMKM dalam pengabdian kepada masyarakat ini mengambil definisi berdasarkan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, yang memiliki beberapa kriteria, yaitu Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM berdasarkan kriteria Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik`orang perorangan atau badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria yakni : a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000.

3.3 Jenis Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait sosialisasi para UMKM dalam strategi pemasaran di masa pandemic COVID-19 dengan menerapkan adanya peran motivasi dan teknologi untuk menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan dalam menjaga usaha para UMKM dan dalam penggunaan dan penerapan digital marketing bagi UMKM di lokasi sekitar, Kota

(12)

12 Jakarta.

3.4 Tehnik Kegiatan

Tahapan 1 : Sosialisasi strategi pemasaran pada UMKM di masa pandemic COVID-19.

Tahapan 2 : Memberikan edukasi mengenai langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam strategi pemasaran yang menerapkan keberlanjutan peran motivasi dan peran teknologi di masa Pandemic Covid-19 tersebut.

3.5 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

3.5.1 Strategi Pemasaran pada UMKM Dalam Motivasi dan Penerapan Teknologi Perlu diketahui bahwa UMKM di Indonesia telah menjadi pilar terpenting bagi ekosistem ekonomi. Apalagi diketahui bahwa 99% pelaku usaha di Indonesia adalah sektor UMKM. Peran UMKM ini telah berkontribusi 60% terhadap produk domestik bruto nasional dan 97% terhadap penyerapan tenaga kerja yang terdampak pandemi.

Sedangkan dari UMKM yang ada saat ini ternyata baru 16 persen yang telah masuk dalam ekosistem ekonomi digital. Dalam konteks Indonesia, sektor UMKM merupakan salah satu pilar utama dari fundamental ekonomi Indonesia. Bahkan, di saat terjadinya krisis ekonomi 1998, ternyata sektor UMKM sangat berkontribusi positif dalam menyelamatkan ekosistem ekonomi Indonesia kala itu. Hal yang sama juga terjadi selama pandemi Covid19, yang mana sektor UMKM dapat berpotensi besar untuk menjadi akselerator pemulihan ekonomi nasional.

Oleh karena itu diperlukan model kewirausahaan yang bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Hal inilah yang kemudian melahirkan model kewirausahaan digital.

Model bisnis ini berasal dari kombinasi teknologi digital dan kewirausahaan yang kemudian menghasilkan fenomena karakteristik baru dalam hal bisnis (Giones, & Brem, 2017). Dalam hal ini peran teknologi digital memiliki pengaruh yang signifikan terhadap unit bisnis baru yang dibuat. Paradigma teknologi yang muncul memanfaatkan potensi kolaborasi dan kecerdasan kolektif untuk merancang dan meluncurkan inisitiaf kewirausahan yang lebih kuat serta berkelanjutan. Meski begitu ada empat dimensi yang terkait dengan kewirausahaan digital yaitu aktor digital (siapa), aktivitas digital (apa), motivasi digital (mengapa) dan organisasi digital (bagaimana) (Elia, et al, 2020).

(13)

13

Meski begitu pada saat pandemi Covid 19, penggunaan platform digital oleh pelaku UMKM di Indonesia sudah cukup meningkat. Terdapat 42 persen UMKM Indonesia yang sudah menggunakan media sosial. Dengan kata lain media sosial merupakan sarana perkembangan kewirausahawanan dan keberlangsungan UMKM (Purwana, et al, 2017). Sedangkan berdasarkan data McKinsey penjualan e-commerce telah mengalami peningkatan sebesar 26 persen dengan jumlah 3,1 juta transaksi per hari (Kompas.com, 2020). Bahkan selama pandemi Covid-19 telah mendorong penggunaan media sosial yang lebih tinggi yang tentunya berkorelasi pada meningkatnya transaksi penjualan para UMKM. Dengan kata lain, pelaku UMKM yang telah berhasil melakukan transaksi penjualan selama pandemi ini adalah yang berhasil memanfaatkan platform digital dan media sosial.

Selain itu dengan pengembangan digitalisasi UMKM akan membuat ekonomi digital di Indonesia pada 2025 akan menjadi terbesar di Asia Tenggara. Meski begitu ada tiga kendala yang dihadapi oleh UMKM yaitu; Pertama, pelaku UMKM masih terkendala pada kapasitas produksi barang. Bahkan banyak UMKM yang gagal dipasar digital, karena tidak memenuhi permintaan pasar digital. Kedua, kualitas daya tahan pelaku UMKM yang belum merata. Dikarenakan di pasar digital ini para pelaku harus dapat bersaing dengan perusahaan besar yang selama pandemi juga beralih menggunakan platform digital. Ketiga, diperlukan penguatan edukasi literasi digital dan penguatan sumber daya manusia para pelaku usaha UMKM (Suwarni, et al, 2019). Sebab selama ini literasi digital dan kualitas sumber daya manusia para pelaku UMKM sangat minim, sehingga berdampak pada kurang maksimalnya dalam memproduksi produk unggulan masing-masing. Padahal, mayorutas pelaku usaha UMKM ingin mempraktikan bisnis digital dalam pengembangan usahanya (Susanti, 2020).

Berkenaan dengan situasi pandemi Covid-19, beberapa hal yang dilakukan oleh UMKM di Kota Jakarta menyampaikan ada beberapa alternatif solusi yang bisa dilakukan. Dengan kata lain, model kewirausahaan digital dengan penerapan teknologi tersebut akan mendorong terciptanya inovasi baru sehingga dapat menciptakan ekosistem baru bagi UMKM yang bisa meningkatan produktivitas dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Selain itu dengan teknik ini para pelaku UMKM akan terus bermotivasi memanfaatkan teknologi dalam jaringan untuk memasarkan produknya. Dan menerapkan motivasi bagi para pelaku UMKM untuk memanfaat era digitalisasi yang ada saat ini agar dapat melakukan pemasaran di masa pandemic Covid-19 dengan profit yang

(14)

14

menguntungkan dan produk serta jasa dapat dikenal lebih banyak oleh para konsumen yang mengakses dari platform digital para UMKM tersebut.

3.5.2 Strategi Pemasaran Pada Penerapan Peran Teknologi

Penerapan Digital Marketing untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasar konsumen Indonesia telah memanfaatkan teknologi untuk strategi pemasaran, sebanyak 48%

pengguna internet di Indonesia melakukan pencarian barang atau jasa secara online, 46%

pengguna mengunjungi toko online, 41% pengguna transaksi produk atau melayani jasa online, 34% pengguna melakukan transaksi online via komputer atau laptop, dan 33%

pengguna melakukan transaksi online melalui perangkat mobile phone Penggunaan strategi digital marketing justru dapat lebih bermanfaat karena biayanya yang jauh lebih murah, namun dapat secara efektif menjangkau target market serta jangkauannya yang luas. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa penggunaan media sosial harus disesuaikan dengan kebutuhan dan diperlukan sumber daya untuk mengelola kontennya.

3.5.3 Strategi Pemasaran Teknologi Dalam Dorongan Motivasi Untuk UMKM

Pemanfaatan teknologi untuk kegiatan pemasaran digital UMKM dengan mengunakan database pelanggan untuk selalu mengomunikasikan promosi yang ada melalui e-mail, SMS, ataupun WhatsApp. Untuk kunjungan fisik, bertransaksi non-tunai dengan menggunakan debit atau digital payment, seperti ISAKU, e-money. UMKM bisa manfaatkan media sosial sebagai channel utama pemasaran. Di tengah himbauan menjaga social distancing, media sosial dapat menjadi salah satu cara dalam mempromosikan produk atau usaha.

Masa depan kewirausahaan digital bisa menjadi salah satu sektor yang akan banyak memberikan kontribusi positif pada penguatan perekonomian Indonesia. Hal itu dapat dilacak dari menguatnya peran teknologi informasi dalam dunia bisnis. Teknologi digital telah mengubah semua karakter dan sifat model kewirausahaan yang lebih berbasis digital (Nambisan, 2017).

Apalagi media sosial dalam konteks ekonomi semakin membuka peluang usaha baru bagi masyarakat dalam mengembangkan model kewirausahaan digital. Jika ditelaah, kewirausahaan digital berasal dari kata “teknopreneur” yang bermakna “wirausaha digital”

dari gabungan antara “teknologi” dan “entrepreneur”. Secara umum, kata “teknologi” merujuk pada penerapan praktis ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menjalankan industri, meliputi; penciptaan alat-alat, pengembangan keahlian, pemecahan masalah, dan sebagainya.

Sedangkan kata “entrepreneur” merujuk pada seseorang atau kelompok yang menciptakan usaha dengan keberanian menanggung risiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan

(15)

15

dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada. Identifikasi tersebut semakin mengonfirmasi fenomena kewirausahaan digital akan banyak melahirkan kesempatan bagi publik untuk memulai kewirausahaan terutama ditingkatan UMKM.

Hal itu bisa dilacak karena model kewirausahaan digital banyak menawarkan solusi berupa kemudahan dan kenyaman dengan harga dan tarif yang lebih murah. Meski demikian, seorang wirausaha digital tidak cukup bermodalkan satu atau dua kemampuan di bidang teknologi saja, tetapi juga harus peduli terhadap inovasi teknologi yang didukung dengan penemuan ide kreatif. Artinya, perkembangan bisnis dalam bidang teknologi tetap harus melibatkan banyak aktor, seperti pemilik ide kreatif (wirausaha digital), pusat riset, penyedia modal dan pemerintah Elemen-elemen dari komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari, iklan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, dan pemasaran interaktif/internet. Di masa pandemi Covid-19 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) banyak yang harus merubah strategi penjualannya secara drastis.

Lakukan transaksi perbankan via online.

Mengutip studi Chayapa & Cheng Lu (Permadi, et al, 2108) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk berbelanja online shopping dan menguntungkan bagi para UMKM, yakni :

1. Kenyamanan. Faktor ini penting mengingat sebagian besar masyarakat mulai berusaha menghindari keramaian hingga berdesak-desakan saat berbelanja dipusat-pusat perbelanjaan. Dengan demikian pilihan untuk berbelanja di online shopping menjadi alternatif baru yang bisa membuat lebih efektif.

2. Kelengkapan informasi. Hadirnya teknologi informasi membuat akses terhadap informasi begitu cepat dan mudah. Hal itu ditambah dengan banyaknya platform yang telah menyediakan beragam informasi, fitur rating dan review hingga memberikan ulasan tentang kualitas dan informasi sebuah produk.

3. Ketersediaan produk dan jasa. Hanya dengan mengakses website, masyarakat dapat dengan cepat mengetahui ketersdiaan barang tanpa harus berkunjung ke toko tersebut. Hal ini juga dapat membantu calon pembeli yang berlokasi jauh dengan toko, dengan tidak perlu berkunjung namun tetap dapat membeli barang secara online.

4. Efisiensi Biaya dan Waktu. Beberapa website sering menawarkan kepada calon pembeli harga terbaik dengan membandingkan harga di beberapa toko sekaligus. Perbandingan harga ini menjadi berarti bagi calon pembeli. Apalagi model online shopping dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

(16)

16

3.5.4 Upaya Motivasi Dalam Pemasaran Pada UMKM Di Masa Pandemi

Dampak lain dari pandemi ini adalah mendorong shifting pola konsumsi barang dan jasa dari offline ke online, dengan adanya kenaikan trafik internet berkisar 15-20%. Sebagai upaya penguatan posisi UMKM dalam menjalankan bisnis, tidak hanya modal materi serta teknik manajemen saja yang dibutuhkan. Agar dapat meraih kesuksesan, para pebisnis juga harus memiliki motivasi yang kuat dari dalam diri sendiri, merubah mindset dan beradaptasi dengan segala macam peruabhan yang terjadi sebagai upaya membangun mental bisnis yang kuat. Hal ini penting sebagai bekal menghadapi segala macam tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam perjalanan usaha, khusus pada kondisi pandemic saat ini.

Motivasi wirausaha adalah kemauan untuk menjalankan usaha termasuk mempertahankan usaha pada rentang waktu tersebut, termasuk keinginan melakukan inovasi produk sebagai bagian dari adaptasi. Motivasi untuk mempertahankan usaha dapat juga dilihat dari keinginan pelaku usaha melakukan inovasi produk (perbaikan atau pengembangan).

Abdu & Jibir (2018) menyatakan bahwa inovasi menjadi sarana bagi UMKM untuk mendapatkan profit yang besar sebagai sarana bertahan hidup. Peneliti akan mengkaitkan motivasi berwirausaha individu dengan tingkat inovasi yang dilakukan sebelumnya.

Pelaku usaha tetap harus adanya peran dan memiliki motivasi bertujuan untuk menjalankan usaha sebagai berikut :

a. Kebutuhan untuk tetap eksis (Kehidupan tetap berlanjut)

Para pengusaha di Kota Jakarta ini mempersepsikan bahwa kebutuhan untuk tetap eksis sangat memotivasi dan menajdi kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi agar kehidupan tetap dapat berlanjut. Usaha yang mereka jalankan selama ini sangat mendukung perekonomian keluarga mereka, bahkan ada yang menjadi sumber penghasilan utama keluarga. Atas dasar kebutuhan mendasar ini mereka berusaha agar usaha yang mereka jalani selama ini tetap dapat berjalan meskipun terdampak pandemi. Oleh karenanya serangkaian penyesuaian baik dari aspek keuangan, operasi, maupun pemasaran mereka lakukan agar usaha ini tetap dapat mendukung ekonomi keluarga.

b. Kebutuhan untuk berelasi

Selain motivasi menjalankan usaha agar dapat memenuhi kebutuhan mendasar, para pengusaha ini juga menyadari pentingnya memiliki kehidupan sosial dengan berinteraksi dengan pihak lain. Selain dengan saudara, tetangga, dan lingkungan social lainnya, selama mereka menjalankan usaha juga secara tidak langsung telah terbentuk

(17)

17

relasi dalam lingkungan dunia usaha dari hulu sampai hilir. Hulu dalam hal ini adalah penjual atau pemasok bahan baku, dan hilir adalah konsumen yang mereka layani.

Dalam berelasi itulah para pengusaha ini sering berkomunikasi (mengobrol), sehingga secara tidak angsung mendapat informasi mengenai berbagi hal yang terkait dengan usahanya. Misalnya penyebab naiknya harga bahan, hambatan distrbusi, ragam permintaan konsumen terkait spesifikasi produk, alternative bahan baku yang sesuai dan baik, dan lain sebagainya. Dengan adanya informasi ini, mereka merasakan wawasannya semakin luas sehingga dapat digunakan untuk mengelola usahanya.

c. Kebutuhan bertumbuh

Motivasi berwirausaha para pengusaha mikro bidang pangan di kota Jakarta ini juga didasarkan atas keinginan agar usahanya dapat bertumbuh dan berkembang.

Mereka berharap agar hasil usahanya ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok dan sekolah anak-anaknya, namun juga untuk kebutuhan sekunder lainnya (misalnya membeli barang mewah seperti perhiasan yang juga dapat ditabung, tamasya ke tempat yang jauh dan menarik, dan lain sebagainya). Mereka mempersepsikan itu dapat tercapai bila usahanya semakin bertumbuh dan berkembang. Mereka juga memiliki persepsi bahwa jika usahanya semakin berkembang, nantinya akan dapat memberikan manfaat kepada banyak orang, misalnya merekrut tenaga kerja, melayani konsumen lebih banyak, menjangkau segmen pasar lebih luas karena produk semakin beragam.

Antusiasme pelaku usaha untuk terus belajar merupakan poin penting yang perlu diapresiasi. Untuk mencapai kebutuhan itu semua mereka berharap dapat melewati masa pandemi ini dengan berbagai tindakan adaptif yang sudah diupayakan.

Dilihat dari keinginan untuk melakukan inovasi selama masa pandemi., pelaku usaha memiliki respon yang berbeda. Beberapa menyatakan tidak melakukan inovasi, sedangkan yang lain menyatakan melakukan inovasi meskipun inovasi yang dilakukan tidak selalu berhasil. Faktor-faktor pendorong inovasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu dukungan internal (kreativitas dan kemampuan diri sendiri) maupun eksternal (tren, pihak lain). Misalnya, keberadaan anak-anak Pandemik yang memiliki referensi makanan lebih luas mampu memberikan inovasi-inovasi produk bagi pelaku usaha.

(18)

18 BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

3.1 Anggaran Biaya UMB

No Komponen Biaya yang Diusulkan (Rp)

1 Dokumentasi (penyusunan proposal dan penyusunan laporan)

700.000

2 Pulsa untuk mahasiswa pendampingan 150.000

3 Pembuatan platform Zoom, flyer, sertifikat, bingkisan dan dokumentasi

2.200.000

5 Jurnal/Prosiding 950.000

JUMLAH 4.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN NOP DES JAN PEB

1 Pengajuan proposal dan presentasi 2 Survey Lapangan

3. Persiapan

Pelaksanaan 4. Pelaksanaan 5. Evaluasi Palaksanaan 6. Pembuatan Laporan

(19)

19

DAFTAR PUSTAKA

Mubiroh, S., & Ruscitasari, Z. (2019). Implementasi SAK EMKM Dan Pengaruhnya Terhadap Penerimaan Kredit UMKM. Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 4(2), 1-15.

Nambisan, S. (2017). Digital entrepreneurship: Toward a digital technology perspective of entrepreneurship. Entrepreneurship Theory and Practice, 41(6), 1029-1055.

Permadi, D., Shabrina, F., & Rahyaputra, V. (2018). Menyongsong Kewirausahaan Digital Indonesia.

UGM PRESS.

Putra, I. N. T. A., Kartini, K. S., & Dewi, L. G. K. (2019). Sentuhan Digital Bisnis (Teknologi Informasi) pada UMKM Studi Kasus: Pemasaran Produk Adi Upakara. International Journal of Natural Science and Engineering, 3(2), 79-84.

Setyanto, A. R., Samudro, B. R., Pratama, Y. P., & Soesilo, A. M. (2015). Kajian Strategi Pengembangan UMKM Melalui Media Sosial (Ruang Lingkup Kampung Batik Laweyan).

Sustainable Competitive Advantage (SCA), 5(1).

Slamet, R., Nainggolan, B., Roessobiyatno, R., Ramdani, H., & Hendriyanto, A. (2016). Strategi Pengembangan UKM Digital dalam Menghadapi Era Pasar Bebas. Jurnal Manajemen Indonesia, 16(2), 136-147.

Sumarni, T., & Melinda, L. D. (2020). Media Sosial dan E-commerce sebagai Solusi Tantangan Pemasaran Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus: UMKM Warung Salapan).

ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis, 6(2), 163- 171.

(20)

20 LAMPIRAN

Lampiran: Biodata Ketua Pelaksana A. Identitas Diri

Referensi

Dokumen terkait

Luaran yang akan dihasilkan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah Ibu- ibu PKK Kelurahan Joglo – Jakarta Barat, mendapatkan ilmu berkaitan dengan jiwa berwirausaha melalui

Siswa-siswi Madrasah Aliah Negeri 10 adalah Sebagian dari generasi muda yang saat ini lebih sering disebut dengan generasi milenial. Sudah barang tentu, mereka sudah terbiasa

Asmarantaka (2009) menyatakan bahwa integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan (pasar pada tingkat yang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peranan cukup penting dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia. UMKM berkontribusi dalam penyerapan tenaga

Maka dalam pengabdian masyarakat ini kami tim pengabdian masyarakat Universitas Mercu Buana melakukan sosialisasi Sistem Penggunaan Financial Technology (Fintech)

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan bagian terbesar dalam perekonomian nasional, merupakan indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam

Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan proses pembelajaran di sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor, kami memandang perlu untuk melakukan sosialisasi dan

Masalah alam PPM ini muncul setelah dilakukan Initial Focus Discusion Group (FGD) dengan beberapa pelaku Industri Kecil dan menengah (IKM), karyawan, staf, leader dan