SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG
TAHUNAN
D I R E K TO R AT P E M A N FA ATA N R U A N G DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
B A D A N P E R T A N A H A N N A S I O N A L
Sebagai Buku Referensi dalam Penyusunan
RKP 2019
PROVINSI JAWA TENGAH
Candi Borobudur, Provinsi Jawa Tengah
SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG TAHUNAN
Sebagai Buku Referensi dalam Penyusunan
RKP 2019
PROVINSI JAWA TENGAH
Subdit Pemanfaatan Kawasan Strategis Nasional Wilayah I Direktorat Pemanfaatan Ruang
Direktorat Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN c 2017
Pengarah:
Ir. Dwi Hariyawan S, MA
Uke Muhammad Hussein, S.Si, MPP
Tim Penyusun:
Althariq Febrino ST, MT Bayu Dharma Saputra S.Si, MT Didik Wahyu R, ST, MT
Indah Tiara K, ST Dwi Puryaningsih, ST Dwi Hasthu , AMd Maratusholichah, AMd
Editor :
Fransisca Weni Tyas Listyani, S.Si, MT Heru Supriyadi ST, MT
Penanggung Jawab :
Ir. Agus Wiyana, M.Eng,Sc
Diterbitkan Oleh :
Direktorat Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan 12110 Tlp. 021-7226577
e-mail : fatru.ksnwil1@gmail.com
h p://tataruang.atr-bpn.go.id
h p://sifataru.atr-bpn.go.id
KATA PENGANTAR
2017
Sesuai amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR), dinyatakan bahwa Penataan Ruang diselenggarakan berdasarkan asas keterpaduan.
Keterpaduan yang dimaksud adalah bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan mengintegrasikan berbagai kepentingan yang bersifat lintas sektor, lintas wilayah dan lintas pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan antara lain, Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) maupun Undang-Undang Penataan Ruang menghendaki keterpaduan dan sinergitas dalam pelaksanaan pembangunan.
Sebagai bagian dari upaya harmonisasi Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan, Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional c.q. Direktorat Pemanfaatan Ruang menyusun Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang. Dokumen Sinkronisasi tersebut menterpadukan arahan yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN), Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan, RTR Kawasan Strategis Nasional (KSN), serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menjadi suatu daftar program yang terpadu.
Dengan adanya dokumen teknis ini diharapkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menghendaki adanya sebuah integrasi dokumen Rencana Tata Ruang dengan dokumen Rencana Pembangunan dapat tercapai. Selain itu rencana tata ruang yang telah disusun bersama dapat diimplementasikan dengan baik ke dalam rencana pembangunan. Sekiranya buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 dan tidak dimaksudkan untuk mengambil alih kewenangan masing-masing Kementerian dan Lembaga.
Jakarta, November 2017
Direktur Pemanfaatan Ruang
i
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
Daftar Tabel ... iii
Daftar Gambar ... iv
BAB 1. Pendahuluan
1. Kedudukan dan Alur Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang ... 11.1 Kedudukan Dokumen Sinkronisasi Program dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan ... 1
1.2 Sinkronisasi Program Pemanfataan Ruang Jangka Menengah ... 3
1.3 Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan ... 3
2. Metode Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan ... 4
3. Arahan Rencana Tata Ruang ... 7
3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) ... 7
3.2 Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Jawa-Bali ... 9
BAB 2. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan di Provinsi Jawa Tengah 2.1 Penjelasan Matriks dan Peta Sinkronisasi Program Pemanfatan Ruang Tahunan ... 12
2.2 Hasil Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan ... 14
BAB 3. Penutup ... 148
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1Kriteria Penilaian Prioritas Program ... 5
Tabel 2 Contoh Matriks Sinkronisasi Program Pemanfataan Ruang Tahun 2019 ... 12
Tabel 3 Rekap Jumlah Program Pemanfaatan Ruang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 ... 22
Tabel 4 Matriks PN Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Tengah ... 27
Tabel 5 Matriks PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah ... 29
Tabel 6 Matriks PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah ... 32
Tabel 7 Matriks PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah ……….….…………... 39
Tabel 8 Matriks PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah ………..………….. 43
Tabel 9 Matriks PN Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Tengah ……….………..………..………… 50
Tabel 10 Matriks PN Ketahanan Energi KSN TN Gunung Merapi ………... 52
Tabel 11 Matriks PN Ketahanan Pangan KSN TN Gunung Merapi ………... 55
Tabel 12 Matriks PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN TN Gunung Merapi... 59
Tabel 13 Matriks PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi………...……….….………… 67
Tabel 14 Matriks PN Perumahan dan Permukiman KSN Borobudur ………..………..…… 81
Tabel 15 Matriks PN Ketahanan Pangan KSN Borobudur …………..……….………..………..………… 85
Tabel 16 Matriks PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Borobudur …………... 88
Tabel 17 Matriks PN Pembangunan Wilayah KSN Borobudur ………... 94
Tabel 18 Matriks PN Perumahan dan Permukiman KSN Kedungsepur ... 99
Tabel 19 Matriks PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata KSN Kedungsepur ……… 103
Tabel 20 Matriks PN Ketahanan Pangan KSN Kedungsepur ………..……….………..………… 108
Tabel 21 Matriks PN Ketahanan Energi KSN Kedungsepur ………..………..………..………… 113
Tabel 22 Matriks PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur... 125
Tabel 23 Matriks PN Pembangunan Wilayah KSN Kedungsepur ………... 145
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Urgensi Sinkronisasi Program ... 1
Gambar 2 Kedudukan Dokumen Sinkronisasi Program dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan ... 2
Gambar 3 Tahapan Penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah ... 3
Gambar 4 Diagramatis metode Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan ... 4
Gambar 5 Sebaran 76 Kawasan Strategis Nasional ... 7
Gambar 6 Sebaran KSN yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Presiden ... 8
Gambar 7 Tujuan Penataan Ruang Pulau Jawa-Bali ... 9
Gambar 8 Peta Struktur Ruang RTR Pulau Jawa-Bali ... 10
Gambar 9 Peta Pola Ruang RTR Pulau Jawa-Bali ... 11
Gambar 10 Peta Delineasi RTR Kawasan TN Gunung Merapi... 12
Gambar 11 Peta Struktur Ruang Kaw. TN Gunung Merapi... 13
Gambar 12 Peta Pola Ruang Kaw. TN Gunung Merapi... 14
Gambar 13 Peta Delineasi Kaw. Borobudur dan Sekitarnya... 15
Gambar 14 Peta Struktur Ruang Kaw. Borobudur dan Sekitarnya... 16
Gambar 15 Peta Pola Ruang Kaw. Borobudur dan Sekitarnya... 16
Gambar 16 Peta Delineasi KSN Kedungsepur ... 17
Gambar 17 Peta Struktur Ruang KSN Kedungsepur... 18
Gambar 18 Peta Pola Ruang KSN Kedungsepur. ... 19
Gambar 19 Informasi Peta Sinkronisasi Program Pemanfatan Ruang ... 21
Gambar 20 Peta PN Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Tengah ... 26
Gambar 21 Peta PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah ... 28
Gambar 22 Peta PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 1) ... 30
Gambar 23 Peta PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 2)... 31
5
Gambar 24 Peta PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 2) ………... 37
Gambar 25 Peta PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 3) ... 38
Gambar 26 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 1)... 40
Gambar 27 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 2)... 41
Gambar 28 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 3)... 42
Gambar 29 Peta PN Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 2) …………... 48
Gambar 30 Peta PN Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 3) …... ... 49
Gambar 31 Peta PN Ketahanan Energi KSN TN Gunung Merapi ………... 51
Gambar 32 Peta PN Ketahanan Pangan KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 2) ………... 53
Gambar 33 Peta PN Ketahanan Pangan KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 3) ………... 54
Gambar 34 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN TN Gunung Merapi... 58
Gambar 35.a Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 1) ... 61
Gambar 35.b Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 1) ... 62
Gambar 35.c Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 1) ... 63
Gambar 36.a Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 2) ... 64
Gambar 36.b Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 2) ... 65
Gambar 36.c Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 2) ... 66
Gambar 37 Peta PN Perumahan dan Permukiman KSN Borobudur (Prioritas 2) ... 79
Gambar 38 Peta PN Perumahan dan Permukiman KSN Borobudur (Prioritas 3) ... 80
Gambar 39 Peta PN Ketahanan Pangan KSN Borobudur (Prioritas 1) ... 83
Gambar 40 Peta PN Ketahanan Pangan KSN Borobudur (Prioritas 2) ………... 84
Gambar 41 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Borobudur (Prioritas 1) ... 86
Gambar 42 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Borobudur (Prioritas 3)... 87
Gambar 43 Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Borobudur (Prioritas 2) ... 92
Gambar 44 Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Borobudur (Prioritas 3)... 93
6
Gambar 45 Peta PN Perumahan dan Permukiman KSN Kedungsepur (Prioritas 1) ... 96
Gambar 46 Peta PN Perumahan dan Permukiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 97
Gambar 47 Peta PN Perumahan dan Permukiman KSN Kedungsepur (Prioritas 3)... 98
Gambar 48 Peta PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata KSN Kedungsepur ... 102
Gambar 49 Peta PN Ketahanan Pangan KSN Kedungsepur (Prioritas 1) ... 106
Gambar 50 Peta PN Ketahanan Pangan KSN Kedungsepur (Prioritas 2) ... 107
Gambar 51 Peta PN Ketahanan Energi KSN Kedungsepur (Prioritas 2) …... 111
Gambar 52 Peta PN Ketahanan Energi KSN Kedungsepur (Prioritas 3) ... 112
Gambar 53.a Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 1)... 117
Gambar 53.b Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 1)... 118
Gambar 53.c Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 1)... 119
Gambar 54.a Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 120
Gambar 54.b Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 121
Gambar 54.c Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 122
Gambar 54.d Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 123
Gambar 54.e Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 124
Gambar 55.a Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Kedungsepur (Prioritas 1) ... 141
Gambar 55.b Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Kedungsepur (Prioritas 1) ... 142
Gambar 56 Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Kedungsepur (Prioritas 2) ... 143
Gambar 57 Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Kedungsepur (Prioritas 3) ... 144
PENDAHULUAN
BAB 1
1
BAB 1. Pendahuluan
1. Kedudukan dan Alur Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang
Pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur di Indonesia masih mengalami berbagai permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong pembangunan infrastrukturnya, belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur antar kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah, serta belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut telah disusun Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah dan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Tahunan. Penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang tersebut pada dasarnya merupakan amanat dari PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Pasal 96 ayat (3) mengenai penyusunan sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan di pusat maupun di daerah secara terpadu. Penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang ini diharapkan dapat menjembatani program-program prioritas dalam RTR Pulau dan RTR KSN dengan program prioritas kementerian/lembaga terkait.
Gambar 1 Urgensi Sinkronisasi Program
1.1 Kedudukan Dokumen Sinkronisasi Program dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan
Rencana Tata Ruang (RTR) merupakan acuan bagi pemanfaatan ruang untuk seluruh kegiatan yang memerlukan ruang melalui kegiatan
pembangunan sektoral dan pengembangan wilayah (PP 15/2010 Pasal 23). RTR terdiri atas: (1) rencana umum seperti RTRWN, RTRWP dan
RTRWK; (2) rencana rinci seperti RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN dan RDTR Kabupaten dan Kota. Sedangkan Rencana Pembangunan
menguraikan kebijakan dan program. Kebijakan dan program yang dimaksud membutuhkan ruang dalam proses implementasinya, oleh
karena itu perlu diakomodir di dalam RTR. Rencana Pembangunan disusun secara mandiri oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dengan memperhatikan sasaran nasional mengikuti skema yang disusun berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2004 dan UU Nomor 23 Tahun 2014.
2
Gambar 2 Kedudukan Dokumen Sinkronisasi Program dalam Kerangka Perencanaan PembangunanAlur perencanaan pembangunan dan perencanaan tata ruang sebenarnya berada dalam satu siklus yang sama. Tetapi dalam prakteknya
tata ruang dan perencanaan pembangunan seringkali menjadi dua inisiatif yang berbeda. Meskipun aturan yang ada sudah menyebutkan
keterkaitan antara dokumen RPJM dengan dokumen Tata Ruang tetapi dalam prakteknya bisa menjadi dua dokumen yang berbeda dan
tidak terkait. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka disusun Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan
sebagai instrumen untuk mengakomodir arahan pengembangan dalam RTR Pulau/Kepulauan dan RTR KSN di dalam rencana pembangunan
dengan menjadi masukan teknis penyusunan RKP.
3 1.2 Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah
Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah merupakan dokumen yang mengintegrasikan kebijakan spasial dan kebijakan infrastruktur bidang pekerjaan umum, perhubungan, energi, dan telekomunikasi. Sinkronisasi program pemanfaatan ruang jangka menengah tersebut disusun berbasis pada arahan spasial pada Rencana Tata Ruang Pulau/kepulauan dan KSN, sehingga diharapkan fokus sasaran kewilayahan dan sinergitas program pembangunan infrastruktur dapat tercapai.
Gambar 3 Tahapan Penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah
Sinkronisasi program pemanfatan ruang jangka menengah dilakukan melalui 5 tahap penyusunan yaitu 1) identifikasi dan inventarisasi, 2) perumusan rencana terpadu (penggabungan antara rencana spasial dan rencana pembangunan), 3) sinkronisasi (fungsi, lokasi, waktu), 4) penyiapan rancangan sinkronisasi program, dan 5) penyepakatan rancangan sinkronisasi program. Kelima tahapan tersebut menghasilkan 7 matriks dan peta sinkronisasi program. Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah ini dapat digunakan sebagai acuan bagi semua stakeholders yang terkait dalam pembangunan infrastruktur baik oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, maupun masyarakat.
1.3 Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan
Tahapan setelah dilakukan penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah adalah memastikan
pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh sektor sudah sesuai dengan rencana dokumen sinkronisasi yang telah disusun. Salah satu
upayanya adalah memasukkan hasil sinkronisasi program pemanfaatan ruang jangka menengah kedalam mekanisme Musrenbang dengan
menyusun Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan. Dokumen teknis ini disusun melalui 3 (tiga) tahap : 1) Identifikasi
Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah dan RKP (tahun berlalu), 2) Penilaian Prioritasi Program, dan 3) Usulan
Proyek K/L untuk RKP (n+2). Ketiga tahapan dalam penyusunan sinkronisasi program pemanfataan ruang tahunan tersebut menghasilkan 3
matriks dan peta sinkronisasi program.
4 Dokumen teknis sinkronisasi program pemanfaatan ruang tahunan ini bertujuan untuk mewujudkan perencanaan program dan prioritas program yang berbasis spasial, keterpaduan program pusat dengan daerah, keterpaduan program antar wilayah, serta keseimbangan pembangunan antar wilayah/kawasan. Dengan adanya dokumen teknis ini diharapkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menghendaki adanya sebuah integrasi dokumen rencana tata ruang dengan dokumen rencana pembangunan dapat tercapai serta rencana umum tata ruang yang telah disusun dapat diimplementasikan dengan baik ke dalam rencana pembangunan.
2. Metode Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan
Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan merupakan penjabaran tahunan dari sinkronisasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dari dokumen Rencana Tata Ruang. Penyusunan dokumen teknis dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu (1) indentifikasi dokumen sinkronisasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dan RKP; (2) penilaian prioritas program pemanfaatan ruang; dan (3) usulan proyek K/L untuk RKP (tahun 2019) hasil dari penilaian keprioritasan program.
Gambar 4 Diagramatis metode Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan Tahap 1 : Identifikasi Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah dan RKP
5 Pada tahap pertama dilakukan identifikasi keberlanjutan program yang peroleh dari hasil telaah longlist program pemanfaatan ruang lima tahunan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 dan 2018. Identifikasi ini dilakukan untuk melihat program yang belum dianggarkan dan belum dilaksanakan. Hasil identifikasi pada tahap pertama diperoleh daftar usulan program pemanfaatan ruang Tahun 2019.
Tahap 2 : Penilaian Prioritasi Program
Pada tahap ini, daftar usulan program yang telah diperoleh pada tahap 1 dilakukan penilaian keprioritasan program. Penilaian keprioritasan program dilakukan berdasarkan beberapa aspek meliputi: Aspek Perencanaan, Aspek Kesiapan Program, dan Aspek Pelaksanaan Program.
Program yang telah dinilai keprioritasannya kemudian di urutkan berdasarkan nilai tertinggi ke nilai terendah dan dikelompokan menjadi 3 (tiga) prioritas, yaitu prioritas 1, prioritas 2, dan prioritas 3 berdasarkan perolehan nilai dari masing-masing program. Besaran penilaian dari masing-masing aspek dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1 Kriteria Penilaian Prioritas Program
Aspek Sub Aspek Indikator Skor
Aspek Perencanaan
Kesesuaian program terhadap dokumen Rencana Tata Ruang (RTR)
Tidak sesuai 0
Sesuai RTR daerah (Prov, Kab/Kota) 1 Sesuai RTR pusat (RTRWN, RTR Pulau, RTR
KSN)
2
Sesuai RTR Pusat dan Daerah 3
Dukungan program terhadap Prioritas Nasional
Tidak mendukung 0
Mendukung 1 PN 1
Mendukung >1 PN 2
Aspek Kesiapan Program
Keberlanjutan Program
Usulan program baru 0
Berlanjut program yang diusulkan sebelumnya 1 Kesiapan teknis (FS,
DED)
Belum siap 0
Siap 1
Pembebasan Lahan Belum dilaksanakan 0
Sudah dilaksanakan 1
Kesiapan biaya Belum dianggarkan 0
Sudah dianggarkan 1
Aspek Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Belum sesuai prioritas waktu pelaksanaan 0 Tepat waktu dan Backlog Program 1
6
Tahap 3 : Usulan Proyek K/L untuk RKP (tahun 2019)Pada tahap akhir dilakukan pengklasifikasian daftar usulan program berdasarkan urutan prioritas program kedalam masing-masing Prioritas Nasional (PN) yang terkait dengan pemanfaatan ruang, meliputi: (1) Perumahan dan Permukiman; (2) Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata; (3) Ketahanan Energi; (4) Ketahanan Pangan; (5) Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman; dan (6) Pembangunan Wilayah.
Program tersebut kemudian di Breakdown menjadi usulan Proyek K/L yang menjadi prioritas untuk RKP pada tahun 2019.
7
3. Arahan Rencana Tata Ruang
3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Gambar 5 Sebaran 76 Kawasan Strategis Nasional
8
Gambar 6 Sebaran KSN yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Presiden9 Peraturan Presiden No.28
Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Jawa Bali telah terbit pada awal tahun 2012. Dalam Peraturan Presiden Pasal 5 diamanatkan
beberapa tujuan penataan ruang Pulau Jawa Bali dan
bersamaan dengan terbitnya peraturan tersebut, maka
diharapkan tujuan dan kebijakan penataan ruang pada tingkat Pulau Jawa Bali dapat terwujud dalam rangka
pengembangan wilayah pada lingkup Pulau Jawa Bali.
3.2 Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Jawa Bali (Perpres No. 28 Tahun 2012)
Gambar 7 Tujuan Penataan Ruang Pulau Jawa Bali
Pusat pariwisata berdaya saing internasional berbasis cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata, serta
penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan
pameran (MICE)
10
Gambar 8 Peta struktur ruang RTR Pulau Jawa Bali11
Gambar 9 Peta Pola Ruang RTR Pulau Jawa Bali12
Gambar 10 Peta delineasi RTR Kawasan TN Gunung Merapi3.3 Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional
3.3.1 Rencana Tata Ruang Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (Perpres No. 70 Tahun 2014)
Kab. Magelang
Kab. Sleman
Kab. Boyolali
Kab. Klaten Kawasan TN Gunung Merapi merupakan
KSN dengan sudut kepentingan
Lingkungan hidupTujuan Penataan Ruang Kawasan TN Gunung Merapi
Mewujudkan tata ruang Kawasan TN Gunung Merapi yang berkualitas dalam rangka menjamin kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Kawasan TN Gunung Merapi yang berbasis mitigasi bencana
Kebijakan Penataan Ruang Kawasan TN Gunung Merapi
Pelestarian lingkungan Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi;
Pengembangan Kawasan Taman
Nasional Gunung Merapi berbasis
Mitigasi Bencana
13
Gambar 11 Peta Rencana Struktur Ruang Kawasan TN Gunung MerapiRencana Struktur Ruang Kawasan TN Gunung Merapi
(1) Melindungi kawasan Gunung Merapi sebagai potensi keanekaragaman hayati dan kearifan lokal
(2) Menjaga harmonisasi kehidupan antar masyarakat, serta masyarakat dengan lingkungan.
(3) Mempertimbangkan Kawasan Gunung Merapi sebagai daerah
rawan bencana.(4) Membebaskan area terdampak
langsung dalam KRB daripermukiman
(5) Mempertimbangkan kontinuitas dan
peningkatan produktivitas kegiatansosial-ekonomi masyarakat.
(6) Menerapkan konsep “living in
harmony with disaster” diterapkanpada kawasan yang relatif cukup aman bagi keselamatan
masyarakat.
Konsep penataan ruang kawasan:
14
Gambar 12 Rencana Pola Ruang Kawasan TN Gunung MerapiRencana Pola Ruang Kawasan TN Gunung Merapi
Penegasan pengembangan sistem evakuasi bencana yang terintegrasi dengan sistem permukiman dan sistem jaringan prasarana, penyesuaian pemanfaatan ruang pada kawasan rawan bencana alam geologi yang terdampak langsung, serta
pengendalian yang tinggi pada kawasan rawan bencana alam geologi yang di dalamnya terdapat kantung (enclave) permukiman.
pembebasan zona terdampak langsung (L2) dari kegiatanpermukiman (Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten dan Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman) secara bertahap dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun” (Pasal 85)
Pengendalian pada kawasan rawan bencana alam geologi yang didalamnya terdapat kantung (enclave) permukiman dilakukan dengan konsep kehidupan harmonis berdampingan dengan bencana alam.
Pentingnya Penting Rencana Tata
Ruang Kawasan TN Gunung Merapi
15 3.3.2 Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Borobudur dan Sekitarnya
(Perpres No. 58 Tahun 2014)
Kawasan Borobudur merupakan KSN dengan sudut kepentingan sosial dan budaya.
Peran RTR Kawasan Borobudur
Sebagai alat operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan alat koordinasi pelaksanaan pembangunan Kawasan Borobudur
untuk menjamin kelestarian Kawasan Borobudur sebagai kawasan cagar budaya nasional dan warisan budaya dunia.Konsep Penataan Ruang Kawasan
Menjamin terciptanya pelestarian Kawasan Borobudur dan Sekitarnya melalui perlindungan
karakter kawasan perdesaan dari dampakpemanfaatan ruang kawasan perkotaan yang dapat menurunkan kualitas ruang Kawasan Borobudur dan Sekitarnya serta peningkatan
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasiantarpemangku kepentingan.
Muatan pengaturan yang ditekankan adalah
pengendalian pemanfaatan ruang (land use control), khususnya pada kawasan pelestarianutama (Subkawasan Pelestarian 1/SP 1) yang mendesak untuk dikendalikan pertumbuhan kawasan terbangunnya dalam rangka menjaga kelestarian Candi Borobudur, Candi Pawon, dan Candi Mendut beserta lingkungannya.
Peta Delineasi Kawasan Borobudur dan Sekitarnya
Tujuan Penataan Ruang KSN Borobudur
Mewujudkan tata ruang Kawasan Borobudur yang berkualitas dalam rangka menjamin terciptanya pelestarian Kawasan Borobudur sebagai Kawasan Cagar Budaya nasional dan warisan budaya dunia.
Kebijakan Penataan Ruang KSN Borobudur
Perlindungan karakter kawasan perdesaan dari dampak pemanfaatan ruang kawasan perkotaan yang dapat menurunkan kualitas ruang Kawasan Borobudur sebagai Kawasan Cagar Budaya nasional dan warisan budaya dunia; dan
Peningkatan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antarpemangku kepentingan dalam rangka pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan Borobudur.
Gambar 13 Peta Delineasi Kawasan Borobudur dan Sekitarnya
16
Gambar 14 Peta Rencana Struktur Ruang Kawasan BorobudurGambar 15 Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Borobudur
Rencana struktur ruang ditetapkan dalam rangka mendukung upaya
pelestarian dan pengembangan Kawasan Borobudur sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional dan warisan budaya dunia
Rencana Struktur Ruang Kawasan Borobudur dan sekitarnya meliputi:
Rencana Sistem Pusat Permukiman
Rencana Sistem jaringan Prasarana
Kawasan Borobudur direncanakan sebagai kawasan lindung berupa kawasan cagar budaya yang terdiri atas peruntukan:
Kawasan situs candi (termasuk taman candi)
Kawasan taman wisata alam
Kawasan resapan air
Kawasn sekitar mata air
Kawasan hutan rakyat
Kawasan peruntukan pertanian (termasuk sawah bekas danau purba)
Kawasan peruntukan permukiman: berupa permukiman perdesaan Rencana Struktur Ruang Kawasan
Borobudur
Rencana Pola Ruang
Kawasan Borobudur
17 3.3.3 Rencana Tata Ruan Kawasan Perkotaan Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi (RTR KSN Kedungsepur) (Perpres No. 78 Tahun 2017)
Tujuan RTR Kawasan Perkotaan Kedungsepur
“Mewujudkan Kawasan Perkotaan sebagai pusat kegiatan ekonomi berskala internasional, berbasis perdagangan dan jasa, industri,dan pariwisata, dengan tetap
memperhatikan lahan
pertanianpanganberkelanjutan”
Gambar 16 Cakupan wilayah KSN Kedungsepur
Kawasan Perkotaan Kendal – Demak –
Ungaran – Salatiga – Semarang – Purwodadi (Kedungsepur) merupakan salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan sudut kepentingan ekonomi.
Delineasi KSN Perkotaan Kedungsepur terdiri dari 6 Kabupaten, meliputi
Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak,
Kabupaten Semarang, Kota Salatiga,
Kota Semarang, dan Kabupaten
Grobogan.
18 1) Mengoptimalkan dan mengendalikan
kawasan perkotaan inti Semarang dengan
mendistribusikan peran dan fungsi ke kawasan perkotaan di sekitarnya2) Menghubungkan pusat kegiatan regional
dalam dan luar KDS dengan sistemjaringan jalan arteri primer dan bebas hambatan, jaringan jalur KA antarkota 3) Menghubungkan kawasan perkotaan inti
dan kawasan perkotaan di sekitarnya
dalam lingkup Kawasan Perkotaan KDS dengan sistem jaringan jalan kolektor primer dan jaringan jalur KA perkotaan yang dilayani oleh sistem angkutan massal 4) Mengembangkan sistem jaringan
prasarana perkotaan yang bersifat
regional kawasan dengan memperhatikan
karakteristik fisik khususnya fisiografis
kawasan, untuk SPAM regional dan TPA regional melalui wilayah pelayanan
Gambar 17 Peta Konsep Rencana Struktur Ruang KSN Perkotaan KedungsepurKONSEP STRUKTUR RUANG KAWASAN PERKOTAAN KEDUNGSEPUR
Gambar 17 Peta Struktur Ruang KSN Perkotaan Kedungsepur
19
Gambar 18 Peta Pola Ruang KSN Perkotaan KedungsepurKonsepsi pola ruang didasarkan atas daya dukung kawasan terhadap kegiatan perkotaan dan batasan pengembangan
(lahan pertanian dan kawasan hutan). Konsep Pola Ruang adalah sebagai berikut:
1. kawasan dengan daya dukung lingkungan sangat tinggi-tiznggi, diarahkan untuk
pengembangan kegiatan perkotaan intensifdengan tetap memperhatikan keberadaan sawah irigasi dan kawasan lindung lainnya.
2. kawasan dengan daya dukung lingkungan sedang diarahkan untuk pengembangan
kegiatan perkotaan terbatas dengan tetapmemperhatikan keberadaan sawah irigasi dan kawasan lindung lainnya dengan tetap memperhatikan kondisi eksisting kawasan.
3. kawasan dengan daya dukung lingkungan rendah,diarahkan untuk pengembangan
kegiatan pertanian dan perikanan4. kawasan dengan daya dukung lingkungan rendah-sangat rendah,diarahkan untuk
pengembangan kegiatan pertanian dan perkebunanKONSEP POLA RUANG KAWASAN PERKOTAAN KEDUNGSEPUR
SINKRONISASI PROGRAM
PEMANFAATAN RUANG DI PROVINSI JAWA TENGAH
BAB 2
20
BAB 2. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan di Provinsi Jawa Tengah
2.1 Penjelasan Matriks dan Peta Sinkronisasi Program Pemanfatan Ruang Tahunan
Format Matriks dan Peta Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut:
Tabel 2 Contoh Matriks Sinkronisasi Program Pemanfataan Ruang Tahun 2019 PRIORITAS
NASIONAL : (PN)
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Penjelasan mengenai kolom :
Kolom (1) : Nomor merepresentasikan hasil prioritasi program yang telah diurutkan pada tahap keprioritasan program dari prioritas tertinggi ke prioritas terendah.
Kolom (2) dan (3) : diturunkan dari PN dalam RKP Tahun 2018 (dapat berubah menyesuaikan RKP 2019) Kolom (4), (6), dan (7) : didapatkan dari Dokumen Sinkronisasi Program Jangka Menengah
Kolom (5) : Mengikuti kodefikasi dari Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) dari Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan dan menunggu informasi dari Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan, Bappenas
Kolom (8) : merupakan penjabaran proyek K/L dari kolom (7) Kolom (9) : Didapatkan dari arahan Lokasi Berdasarkan RTR
Kolom 10 : Keterangan dari prioritas
Catatan:
* : menunggu informasi dari Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan, Bappenas
** : Tidak semua Prioritas Nasional memiliki ketiga kategori prioritas (pada tahap penilaian keprioritasan program, pengurutan program dilakukan dari prioritas tetinggi ke prioritas terendah dalam kesatuan provinsi)
21
Gambar 19 Informasi Peta Sinkronisasi Program Pemanfatan Ruang22
2.2 Hasil Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan
Berdasarkan hasil sinkronisasi program pemanfaatan ruang di Provinsi Jawa Tengah telah dihasilkan 419 program K/L dan diturunkan menjadi
667 proyek K/L yang telah diurutkan berdasarkan prioritasnya. Program-program tersebut terdiri dari 6 (enam) Prioritas Nasional (PN), yaitu (1)Perumahan dan Permukiman; (2) Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata; (3) Ketahanan Energi; (4) Ketahanan Pangan; (5) Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman; dan (6) Pembangunan Wilayah. Penjabaran jumlah program K/L berdasarkan masing-masing PN adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Rekap Jumlah Program Pemanfaatan Ruang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 No. Prioritas Nasional
Rekap Jumlah Program Provinsi Jawa Tengah
Rekap Jumlah Program KSN TN Gunung Merapi
Rekap Jumlah Program KSN Borobudur
Rekap Jumlah Program KSN Kedungsepur Program K/L Proyek K/L Program K/L Program K/L Proyek K/L Proyek K/L Proyek K/L Proyek K/L
1 Perumahan dan Permukiman 4 4 0 0 11 20 21 23
2 Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata 8 8 4 7 4 7 19 19
3 Ketahanan Pangan 19 44 20 20 5 6 20 28
4 Ketahanan Energi 6 6 4 4 0 0 21 21
5 Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman 24 62 6 16 29 29 58 191
6 Pembangunan Wilayah 4 4 103 103 12 17 17 28
Total 65 128 137 150 61 79 156 310
Provinsi Jawa Tengah
1) PN Perumahan dan Permukiman terdiri dari 4 program K/L dengan rincian:
Prioritas 1 sebanyak 4 program (4 proyek K/L)
2) PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata terdiri dari 8 program K/L dengan rincian:
Prioritas 2 sebanyak 8 program (8 proyek K/L)
3) PN Ketahanan Pangan terdiri dari 19 program K/L dengan rincian:
Prioritas 1 sebanyak 5 program (15 proyek K/L)
Prioritas 2 sebanyak 14 program (29 proyek K/L)
23 4) PN Ketahanan Energi terdiri dari 6 program K/L dengan rincian:
Prioritas 2 sebanyak 5 program (5 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 1 program (1 proyek K/L)
5) PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman terdiri dari 24 program K/L dengan rincian:
Prioritas 1 sebanyak 16 program (39 proyek K/L)
Prioritas 2 sebanyak 3 program (12 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 5 program (11 proyek K/L)
6) PN Pembangunan Wilayah terdiri dari 4 program K/L dengan rincian:
Prioritas 2 sebanyak 2 program (2 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 2 program (2 proyek K/L)
KSN TN Gunung Merapi
1) PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata terdiri dari 4 program K/L dengan rincian:
Prioritas 2 sebanyak 2 program (3 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 2 program (4 proyek K/L)
2) PN Ketahanan Pangan terdiri dari 20 program K/L dengan rincian:
Prioritas 2 sebanyak 11 program (11 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 9 program (9 proyek K/L)
3) PN Ketahanan Energi terdiri dari 4 program K/L dengan rincian:
Prioritas 3 sebanyak 4 program (4 proyek K/L)
4) PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman terdiri dari 6 program K/L dengan rincian:
Prioritas 1 sebanyak 6 program (16 proyek K/L)
5) PN Pembangunan Wilayah terdiri dari 103 program K/L dengan rincian:
Prioritas 1 sebanyak 41 program (41 proyek K/L)
Prioritas 2 sebanyak 50 program (50 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 12 program (12 proyek K/L)
24
KSN Borobudur1) PN Perumahan dan Permukiman terdiri dari 11 program K/L dengan rincian:
Prioritas 2 sebanyak 6 program (10 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 5 program (10 proyek K/L)
2) PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata terdiri dari 4 program K/L dengan rincian:
Prioritas 2 sebanyak 2 program (3 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 2 program (4 proyek K/L)
3) PN Ketahanan Pangan terdiri dari 5 program K/L dengan rincian:
Prioritas 1 sebanyak 1 program (2 proyek K/L)
Prioritas 2 sebanyak 4 program (4 proyek K/L)
4) PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman terdiri dari 29 program K/L dengan rincian:
Prioritas 1 sebanyak 19 program (19 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 10 program (10 proyek K/L)
5) PN Pembangunan Wilayah terdiri dari 12 program K/L dengan rincian:
Prioritas 2 sebanyak 6 program (8 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 6 program (9 proyek K/L)
KSN Kedungsepur
1) PN Perumahan dan Permukiman terdiri dari 21 program K/L dengan rincian:
Prioritas 1 sebanyak 5 program (7 proyek K/L)
Prioritas 2 sebanyak 15 program (15 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 1 program (1 proyek K/L)
2) PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata terdiri dari 19 program K/L dengan rincian:
Prioritas 3 sebanyak 19 program (19 proyek K/L)
3) PN Ketahanan Pangan terdiri dari 20 program K/L dengan rincian:
25
Prioritas 1 sebanyak 15 program (23 proyek K/L)
Prioritas 2 sebanyak 5 program (5 proyek K/L)
4) PN Ketahanan Energi terdiri dari 21 program K/L dengan rincian:
Prioritas 2 sebanyak 7 program (7 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 14 program (14 proyek K/L)
5) PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman terdiri dari 58 program K/L dengan rincian:
Prioritas 1 sebanyak 29 program (60 proyek K/L)
Prioritas 2 sebanyak 29 program (131 proyek K/L)
6) PN Pembangunan Wilayah terdiri dari 17 program K/L dengan rincian:
Prioritas 1 sebanyak 13 program (24 proyek K/L)
Prioritas 2 sebanyak 3 program (3 proyek K/L)
Prioritas 3 sebanyak 1 program (1 proyek K/L)
Secara mendetil Hasil Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang di atas diperoleh dari Peta dan Matriks berikut :
26
Gambar 20 Peta PN Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Tengah27
Tabel 4 Matriks PN Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa TengahPRIORITAS
NASIONAL : PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
22 Air Bersih dan Sanitasi
peningkatan akses air minum dan sanitasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Jaringan Air Baku Dadi Muria
Pembangunan Jaringan Air Baku Dadi Muria
Kab Kudus, Kab.
Grobogan Prioritas 1 23 Air Bersih dan
Sanitasi
peningkatan akses air minum dan sanitasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan SPAM Regional Wosusokas
Pembangunan SPAM Regional Wosusokas
Kab. Wonogiri, Kota Surakarta, Kab. Sukoharjo, Kab.
Karanganyar, Kab. Sragen
Prioritas 1
24 Air Bersih dan Sanitasi
peningkatan akses air minum dan sanitasi
Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Rumah Susun Pembangunan Rumah Susun Kab. Wonosobo, Kota Semarang,
Kota Solo Prioritas 1 25 Penyediaan
Perumahan Layak
Pengentasan Permukiman Kumuh
Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Jaringan Air Baku Petanglong (Tahap I dan Tahap II)
Pembangunan Jaringan Air Baku Petanglong (Tahap I dan Tahap II)
Kab. Pekalongan, Kab. Batang, Kota
Pekalongan Prioritas 1
28
Gambar 21 Peta PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah29
Tabel 5 Matriks PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Provinsi Jawa TengahPRIORITAS
NASIONAL : PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
44 Kementerian
KLHK
Provinsi Jawa Tengah
pengembangan potensi jasa lingkungan wisata alam TN Karimun Jawa
Pengembangan potensi jasa lingkungan wisata alam TN Karimun Jawa
Kabupaten Jepara
Prioritas 2
45 Kementerian
KLHK
Provinsi Jawa Tengah
pengembangan potensi jasa lingkungan wisata alam TN Gunung Merbabu
Pengembangan potensi jasa lingkungan wisata alam TN Gunung Merbabu
Kabupaten Boyolali
Prioritas 2
53 Kementerian
Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
Pengembangan KSPN Borobudur dan sekitarnya
Pengembangan KSPN Borobudur dan sekitarnya
Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo
Prioritas 2
54 Kementerian
Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
Pengembangan KSPN Dieng dan sekitarnya
Pengembangan KSPN Dieng dan sekitarnya
Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo
Prioritas 2
55 Kementerian
Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
Pengembangan KSPN Merapi-Merbabu dan sekitarnya
Pengembangan KSPN Merapi-Merbabu dan sekitarnya
Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali
Prioritas 2
56 Kementerian
Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
Pengembangan KSPN Karimunjawa dan sekitarnya
Pengembangan KSPN Karimunjawa dan sekitarnya
Kabupaten Jepara
Prioritas 2
57 Kementerian
Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
Pengembangan KSPN Sangiran dan sekitarnya
Pengembangan KSPN Sangiran dan sekitarnya
Kabupaten Sragen
Prioritas 2
58 Kementerian
Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
Percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Prioritas Danau Toba, Pulau Seribu, Tanjung Lesung dan 7 kawasan lainnya
Percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Prioritas Danau Toba, Pulau Seribu, Tanjung Lesung dan 7 kawasan lainnya
Provinsi Jawa Tengah
Prioritas 2
30
Gambar 22 Peta PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah31
Gambar 23 Peta PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah32
Tabel 6 Matriks PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa TengahPRIORITAS
NASIONAL : KETAHANAN PANGAN
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehablitasi bendungan dan embung
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Bendungan Gondang Pembebasan Tanah Kab. Karanganyar
Prioritas 1 Pembangunan Waduk (Multy Years
Contract)
2 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehablitasi bendungan dan embung
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Bendungan Pidekso Pembebasan Tanah Kab. Wonogiri
Prioritas 1 Pembangunan Waduk (Multy Years
Contract)
3 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehablitasi bendungan dan embung
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Bendungan Logung Pelaksanaan Konstruksi Bendungan (MYC)
Kab. Kudus
Prioritas 1
4 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehablitasi bendungan dan embung
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Bendungan Randugunting
Model Test Spillway Kab. Blora
Prioritas 1 Review AMDAL & LARAP
Studi Konservasi DAS Hulu Waduk Randugunting
11 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Rehabilitasi DI Klambu Operasi dan Pemeliharaan Bendung Klambu dan Wilalung
Kab. Demak, Kab.
Grobogan
Prioritas 1
33
PRIORITASNASIONAL : KETAHANAN PANGAN
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Rehabilitasi bangunan utama DI KLAMBU
Rehabilitasi saluran induk dan sekunder KLAMBU KIRI
Operasi dan Pemeliharaan saluran air baku KLAMBU KUDU
Pemeliharaan berkala saluran air baku KLAMBU KUDU
Pengelolaan SAB Klambu Kudu
Rehabilitasi SAB Klambu Kudu
27 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Peningkatan Fungsi DI Semen/Krinjo Operasi dan Pemeliharaan Kab. Rembang
Prioritas 2
31 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Kedung ombo
Operasi dan Pemeliharaan Kab. Grobogan
Prioritas 2 Pemeliharaan Berkala
32 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Wonogiri/Gajah Mungkur
Inspeksi Besar Waduk Wonogiri Kab. Wonogiri
Prioritas 2
34
PRIORITASNASIONAL : KETAHANAN PANGAN
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
33 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Butak
Operasi dan Pemeliharaan Kab. Grobogan
Prioritas 2 PEMELIHARAAN BERKALA
RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN BUTAK
34 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Kenteng
Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Kenteng
Kab. Grobogan
Prioritas 2 PEMELIHARAAN BERKALA
EMBUNG KENTENG
35 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Rehabilitasi Waduk Nglangon Operasi dan Pemeliharaan BENDUNGAN NGLANGON
Kab. Grobogan
Prioritas 2 PEMELIHARAAN BERKALA
BENDUNGAN NGLANGON
PEMERIKSAAN BESAR BENDUNGAN NGLANGON
36 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Rehabilitasi Waduk Sanggeh Rencana Pengelolaan Bendungan Sanggeh
Kab. Grobogan
Prioritas 2 Operasi dan Pemeliharaan Bendungan
Sanggeh
35
PRIORITASNASIONAL : KETAHANAN PANGAN
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pemeliharaan Berkala Bendungan Sanggeh
37 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Simo
Flasing dan Recondition pintu penguras Bendungan Simo
Kab. Grobogan
Prioritas 2 Operasi dan Pemeliharaan Bendungan
Simo
Pemeliharaan Berkala Bendungan Simo
Rencana Pengelolaan Bendungan Simo
38 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Peningkatan Fungsi DI Comal/Sokawati Peningkatan Fungsi DI Comal/Sokawati Kab. Pemalang
Prioritas 2
39 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Peningkatan Fungsi DI Kaliwadas Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kab. Pekalongan
Prioritas 2
40 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Peningkatan Fungsi DI Kedung Asem Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kab. Kendal, Kab.
Batang
Prioritas 2
41 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Peningkatan Fungsi DI Progo Manggis- Kalibening
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kab. Magelang
Prioritas 2
42 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Peningkatan Fungsi DI Colo Rehabilitasi Bendung Irigasi Suplesi DI Colo
Kab. Wonogiri
Prioritas 2
36
PRIORITASNASIONAL : KETAHANAN PANGAN
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Colo Timur, DI. COLO
Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi Colo Timur
Operasi dan Pemeliharaan DI Colo Barat
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Colo Barat, DI. COLO
43 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
Ditjen SDA, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Peningkatan Fungsi DI Tuk Kuning Operasi dan Pemeliharaan Jaringan dan pintu Irigasi
Kab. Klaten
Prioritas 2
37
Gambar 24 Peta PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah38
Gambar 25 Peta PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah39
Tabel 7 Matriks PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa TengahPRIORITAS
NASIONAL : KETAHANAN ENERGI
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
29 Pemenuhan Kebutuhan Energi
Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik
Kementerian ESDM
Provinsi Jawa Tengah
Energi asal sampah kota-kota besar (Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar)
Energi asal sampah kota-kota besar (Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar)
Provinsi Jawa Tengah
Prioritas 2
30 Pemenuhan Kebutuhan Energi
Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik
Kementerian ESDM
Provinsi Jawa Tengah
Upgrading kilang-kilang eksisting (RDMP)
Upgrading kilang-kilang eksisting (RDMP)
Kab. Cilacap
Prioritas 2
48 Pemenuhan Kebutuhan Energi
Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik
Kementerian ESDM
Provinsi Jawa Tengah
Jaringan Transmisi Banyumas-Klaten Jaringan Transmisi Banyumas-Klaten Kab. Banyumas, Kab. Klaten
Prioritas 2
49 Pemenuhan Kebutuhan Energi
Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik
Kementerian ESDM
Provinsi Jawa Tengah
Jaringan Transmisi Tanjung Jati- Purwodadi-Ungaran
Jaringan Transmisi Tanjung Jati- Purwodadi-Ungaran
Kab. Semarang, Kota Semarang,
Kab. Grobogan Prioritas 2
50 Pemenuhan Kebutuhan Energi
Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik
Kementerian ESDM
Provinsi Jawa Tengah
PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 4 PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 4 Kab. Jepara
Prioritas 2
61 Pemenuhan Kebutuhan Energi
Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik
Kementerian ESDM
Provinsi Jawa Tengah
Operasi dan Pemeliharaantimalisasi dan pengembangan jaringan pipa transmisi dan distribusi minyak dan gas bumi Jaringan transmisi Kepulauan Karimunjawa
Operasi dan Pemeliharaantimalisasi dan pengembangan jaringan pipa transmisi dan distribusi minyak dan gas bumi Jaringan transmisi Kepulauan Karimunjawa
Kab. Jepara
Prioritas 3
40
Gambar 26 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah41
Gambar 27 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah42
Gambar 28 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah43
Tabel 8 Matriks PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Provinsi Jawa TengahPRIORITAS
NASIONAL : INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
5 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Jalan Tol Pemalang – Batang
Konstruksi Tol Pemerintah/Swasta Kab. Pemalang, Kab. Batang
Prioritas 1
6 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Jalan Tol Semarang - Solo
Konstruksi Tol Pemerintah/Swasta Kota Semarang, Kab. Semarang, Kota Salatiga, Kab. Boyolali, Kota Solo
Prioritas 1
7 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Jalan Tol Pemalang - Batang
Pembangunan Jalan Tol Pemalang - Batang (39,2 km)
Kab. Pemalang, Kab. Batang
Prioritas 1
8 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi Konstruksi Tol Pemerintah/Swasta Kota Solo, Kab.
Karanganyar,
Kab. Sragen Prioritas 1 9 Pembangunan
Sarana dan Prasarana Transportasi
Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta - Solo
Persiapan teknis Kota Solo, Kab.
Klaten, Kab.
Sukoharjo
Prioritas 1 Pengadaan lahan
Konstruksi Tol Pemerintah/Swasta
10 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Konektivitas Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Double Track Jawa Selatan
Pengadaan dan penertiban lahan Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo
Prioritas 1 Pembangunan Jalur Double Track
Pembangunan persinyalan telekomunikasi KA
Pembangunan gardu listrik KA
44
PRIORITASNASIONAL : INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN
No Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas K / L Kode
SIMU*
Sasaran Wilayah /Kawasan
Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka
Menengah
Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019
Arahan Lokasi Berdasarkan
RTR
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
12 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Konektivitas Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa Purwokerto - Kroya
Pengadaan dan penertiban lahan Kab. Banyumas, Kab. Cilacap
Prioritas 1 Pembangunan Jalur Double Track
Pembangunan persinyalan telekomunikasi KA
Pembangunan gardu listrik KA
13 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Konektivitas Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan
Provinsi Jawa Tengah
Pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa Kroya - Kutoarjo
Pengadaan dan penertiban lahan Kab. Banyumas, Kab. Cilacap, Kab. Purworejo
Prioritas 1 Pembangunan Jalur Double Track
Pembangunan persinyalan telekomunikasi KA
Pembangunan gardu listrik KA
14 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pemantapan jaringan jalan arteri primer:
Secang-Bawen-Salatiga-Boyolali- Kartosuro-Surakarta-Sragen
Rehabilitasi Mayor Kab. Semarang,
Kota Salatiga, Kab. Boyolali, kab. Sukoharjo, kab. Sragen, Kota Solo
Prioritas 1 Rekonstruksi Jalan
15 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR
Provinsi Jawa Tengah
Pemantapan jaringan jalan arteri primer:
Rawalo-Sampang-Buntu
Rehabilitasi Mayor Kab. Banyumas,
Kab. Cilacap
Prioritas 1 Rekonstruksi Jalan
16 Pembangunan Sarana dan Prasarana
Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian
Provinsi Jawa Tengah
Pemantapan jaringan jalan arteri primer:Jeruklegi-Cilacap-Slarang- Sampang-Buntu-Kebumen-Purworejo-
Rehabilitasi Mayor Kab. Cilacap,
Kab. Banyumas, Kab. Kebumen,
Prioritas 1