• Tidak ada hasil yang ditemukan

RKP 2019 PROVINSI JAWA TENGAH SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG TAHUNAN. Sebagai Buku Referensi dalam Penyusunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RKP 2019 PROVINSI JAWA TENGAH SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG TAHUNAN. Sebagai Buku Referensi dalam Penyusunan"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG

TAHUNAN

D I R E K TO R AT P E M A N FA ATA N R U A N G DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

B A D A N P E R T A N A H A N N A S I O N A L

Sebagai Buku Referensi dalam Penyusunan

RKP 2019

PROVINSI JAWA TENGAH

Candi Borobudur, Provinsi Jawa Tengah

(2)

SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG TAHUNAN

Sebagai Buku Referensi dalam Penyusunan

RKP 2019

PROVINSI JAWA TENGAH

(3)

Subdit Pemanfaatan Kawasan Strategis Nasional Wilayah I Direktorat Pemanfaatan Ruang

Direktorat Jenderal Tata Ruang

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN c 2017

Pengarah:

Ir. Dwi Hariyawan S, MA

Uke Muhammad Hussein, S.Si, MPP

Tim Penyusun:

Althariq Febrino ST, MT Bayu Dharma Saputra S.Si, MT Didik Wahyu R, ST, MT

Indah Tiara K, ST Dwi Puryaningsih, ST Dwi Hasthu , AMd Maratusholichah, AMd

Editor :

Fransisca Weni Tyas Listyani, S.Si, MT Heru Supriyadi ST, MT

Penanggung Jawab :

Ir. Agus Wiyana, M.Eng,Sc

Diterbitkan Oleh :

Direktorat Jenderal Tata Ruang

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN

Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan 12110 Tlp. 021-7226577

e-mail : fatru.ksnwil1@gmail.com

h p://tataruang.atr-bpn.go.id

h p://sifataru.atr-bpn.go.id

(4)

KATA PENGANTAR

2017

Sesuai amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR), dinyatakan bahwa Penataan Ruang diselenggarakan berdasarkan asas keterpaduan.

Keterpaduan yang dimaksud adalah bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan mengintegrasikan berbagai kepentingan yang bersifat lintas sektor, lintas wilayah dan lintas pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan antara lain, Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) maupun Undang-Undang Penataan Ruang menghendaki keterpaduan dan sinergitas dalam pelaksanaan pembangunan.

Sebagai bagian dari upaya harmonisasi Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan, Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional c.q. Direktorat Pemanfaatan Ruang menyusun Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang. Dokumen Sinkronisasi tersebut menterpadukan arahan yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN), Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan, RTR Kawasan Strategis Nasional (KSN), serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menjadi suatu daftar program yang terpadu.

Dengan adanya dokumen teknis ini diharapkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menghendaki adanya sebuah integrasi dokumen Rencana Tata Ruang dengan dokumen Rencana Pembangunan dapat tercapai. Selain itu rencana tata ruang yang telah disusun bersama dapat diimplementasikan dengan baik ke dalam rencana pembangunan. Sekiranya buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 dan tidak dimaksudkan untuk mengambil alih kewenangan masing-masing Kementerian dan Lembaga.

Jakarta, November 2017

Direktur Pemanfaatan Ruang

i

(5)

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iii

Daftar Gambar ... iv

BAB 1. Pendahuluan

1. Kedudukan dan Alur Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang ... 1

1.1 Kedudukan Dokumen Sinkronisasi Program dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan ... 1

1.2 Sinkronisasi Program Pemanfataan Ruang Jangka Menengah ... 3

1.3 Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan ... 3

2. Metode Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan ... 4

3. Arahan Rencana Tata Ruang ... 7

3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) ... 7

3.2 Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Jawa-Bali ... 9

BAB 2. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan di Provinsi Jawa Tengah 2.1 Penjelasan Matriks dan Peta Sinkronisasi Program Pemanfatan Ruang Tahunan ... 12

2.2 Hasil Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan ... 14

BAB 3. Penutup ... 148

(6)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1Kriteria Penilaian Prioritas Program ... 5

Tabel 2 Contoh Matriks Sinkronisasi Program Pemanfataan Ruang Tahun 2019 ... 12

Tabel 3 Rekap Jumlah Program Pemanfaatan Ruang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 ... 22

Tabel 4 Matriks PN Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Tengah ... 27

Tabel 5 Matriks PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah ... 29

Tabel 6 Matriks PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah ... 32

Tabel 7 Matriks PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah ……….….…………... 39

Tabel 8 Matriks PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah ………..………….. 43

Tabel 9 Matriks PN Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Tengah ……….………..………..………… 50

Tabel 10 Matriks PN Ketahanan Energi KSN TN Gunung Merapi ………... 52

Tabel 11 Matriks PN Ketahanan Pangan KSN TN Gunung Merapi ………... 55

Tabel 12 Matriks PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN TN Gunung Merapi... 59

Tabel 13 Matriks PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi………...……….….………… 67

Tabel 14 Matriks PN Perumahan dan Permukiman KSN Borobudur ………..………..…… 81

Tabel 15 Matriks PN Ketahanan Pangan KSN Borobudur …………..……….………..………..………… 85

Tabel 16 Matriks PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Borobudur …………... 88

Tabel 17 Matriks PN Pembangunan Wilayah KSN Borobudur ………... 94

Tabel 18 Matriks PN Perumahan dan Permukiman KSN Kedungsepur ... 99

Tabel 19 Matriks PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata KSN Kedungsepur ……… 103

Tabel 20 Matriks PN Ketahanan Pangan KSN Kedungsepur ………..……….………..………… 108

Tabel 21 Matriks PN Ketahanan Energi KSN Kedungsepur ………..………..………..………… 113

Tabel 22 Matriks PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur... 125

Tabel 23 Matriks PN Pembangunan Wilayah KSN Kedungsepur ………... 145

(7)

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Urgensi Sinkronisasi Program ... 1

Gambar 2 Kedudukan Dokumen Sinkronisasi Program dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan ... 2

Gambar 3 Tahapan Penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah ... 3

Gambar 4 Diagramatis metode Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan ... 4

Gambar 5 Sebaran 76 Kawasan Strategis Nasional ... 7

Gambar 6 Sebaran KSN yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Presiden ... 8

Gambar 7 Tujuan Penataan Ruang Pulau Jawa-Bali ... 9

Gambar 8 Peta Struktur Ruang RTR Pulau Jawa-Bali ... 10

Gambar 9 Peta Pola Ruang RTR Pulau Jawa-Bali ... 11

Gambar 10 Peta Delineasi RTR Kawasan TN Gunung Merapi... 12

Gambar 11 Peta Struktur Ruang Kaw. TN Gunung Merapi... 13

Gambar 12 Peta Pola Ruang Kaw. TN Gunung Merapi... 14

Gambar 13 Peta Delineasi Kaw. Borobudur dan Sekitarnya... 15

Gambar 14 Peta Struktur Ruang Kaw. Borobudur dan Sekitarnya... 16

Gambar 15 Peta Pola Ruang Kaw. Borobudur dan Sekitarnya... 16

Gambar 16 Peta Delineasi KSN Kedungsepur ... 17

Gambar 17 Peta Struktur Ruang KSN Kedungsepur... 18

Gambar 18 Peta Pola Ruang KSN Kedungsepur. ... 19

Gambar 19 Informasi Peta Sinkronisasi Program Pemanfatan Ruang ... 21

Gambar 20 Peta PN Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Tengah ... 26

Gambar 21 Peta PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah ... 28

Gambar 22 Peta PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 1) ... 30

Gambar 23 Peta PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 2)... 31

(8)

5

Gambar 24 Peta PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 2) ………... 37

Gambar 25 Peta PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 3) ... 38

Gambar 26 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 1)... 40

Gambar 27 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 2)... 41

Gambar 28 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 3)... 42

Gambar 29 Peta PN Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 2) …………... 48

Gambar 30 Peta PN Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Tengah (Prioritas 3) …... ... 49

Gambar 31 Peta PN Ketahanan Energi KSN TN Gunung Merapi ………... 51

Gambar 32 Peta PN Ketahanan Pangan KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 2) ………... 53

Gambar 33 Peta PN Ketahanan Pangan KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 3) ………... 54

Gambar 34 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN TN Gunung Merapi... 58

Gambar 35.a Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 1) ... 61

Gambar 35.b Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 1) ... 62

Gambar 35.c Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 1) ... 63

Gambar 36.a Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 2) ... 64

Gambar 36.b Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 2) ... 65

Gambar 36.c Peta PN Pembangunan Wilayah KSN TN Gunung Merapi (Prioritas 2) ... 66

Gambar 37 Peta PN Perumahan dan Permukiman KSN Borobudur (Prioritas 2) ... 79

Gambar 38 Peta PN Perumahan dan Permukiman KSN Borobudur (Prioritas 3) ... 80

Gambar 39 Peta PN Ketahanan Pangan KSN Borobudur (Prioritas 1) ... 83

Gambar 40 Peta PN Ketahanan Pangan KSN Borobudur (Prioritas 2) ………... 84

Gambar 41 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Borobudur (Prioritas 1) ... 86

Gambar 42 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Borobudur (Prioritas 3)... 87

Gambar 43 Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Borobudur (Prioritas 2) ... 92

Gambar 44 Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Borobudur (Prioritas 3)... 93

(9)

6

Gambar 45 Peta PN Perumahan dan Permukiman KSN Kedungsepur (Prioritas 1) ... 96

Gambar 46 Peta PN Perumahan dan Permukiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 97

Gambar 47 Peta PN Perumahan dan Permukiman KSN Kedungsepur (Prioritas 3)... 98

Gambar 48 Peta PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata KSN Kedungsepur ... 102

Gambar 49 Peta PN Ketahanan Pangan KSN Kedungsepur (Prioritas 1) ... 106

Gambar 50 Peta PN Ketahanan Pangan KSN Kedungsepur (Prioritas 2) ... 107

Gambar 51 Peta PN Ketahanan Energi KSN Kedungsepur (Prioritas 2) …... 111

Gambar 52 Peta PN Ketahanan Energi KSN Kedungsepur (Prioritas 3) ... 112

Gambar 53.a Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 1)... 117

Gambar 53.b Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 1)... 118

Gambar 53.c Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 1)... 119

Gambar 54.a Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 120

Gambar 54.b Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 121

Gambar 54.c Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 122

Gambar 54.d Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 123

Gambar 54.e Peta PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman KSN Kedungsepur (Prioritas 2)... 124

Gambar 55.a Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Kedungsepur (Prioritas 1) ... 141

Gambar 55.b Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Kedungsepur (Prioritas 1) ... 142

Gambar 56 Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Kedungsepur (Prioritas 2) ... 143

Gambar 57 Peta PN Pembangunan Wilayah KSN Kedungsepur (Prioritas 3) ... 144

(10)

PENDAHULUAN

BAB 1

(11)

1

BAB 1. Pendahuluan

1. Kedudukan dan Alur Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang

Pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur di Indonesia masih mengalami berbagai permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong pembangunan infrastrukturnya, belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur antar kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah, serta belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut telah disusun Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah dan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Tahunan. Penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang tersebut pada dasarnya merupakan amanat dari PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Pasal 96 ayat (3) mengenai penyusunan sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan di pusat maupun di daerah secara terpadu. Penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang ini diharapkan dapat menjembatani program-program prioritas dalam RTR Pulau dan RTR KSN dengan program prioritas kementerian/lembaga terkait.

Gambar 1 Urgensi Sinkronisasi Program

1.1 Kedudukan Dokumen Sinkronisasi Program dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan

Rencana Tata Ruang (RTR) merupakan acuan bagi pemanfaatan ruang untuk seluruh kegiatan yang memerlukan ruang melalui kegiatan

pembangunan sektoral dan pengembangan wilayah (PP 15/2010 Pasal 23). RTR terdiri atas: (1) rencana umum seperti RTRWN, RTRWP dan

RTRWK; (2) rencana rinci seperti RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN dan RDTR Kabupaten dan Kota. Sedangkan Rencana Pembangunan

menguraikan kebijakan dan program. Kebijakan dan program yang dimaksud membutuhkan ruang dalam proses implementasinya, oleh

karena itu perlu diakomodir di dalam RTR. Rencana Pembangunan disusun secara mandiri oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

dengan memperhatikan sasaran nasional mengikuti skema yang disusun berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2004 dan UU Nomor 23 Tahun 2014.

(12)

2

Gambar 2 Kedudukan Dokumen Sinkronisasi Program dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan

Alur perencanaan pembangunan dan perencanaan tata ruang sebenarnya berada dalam satu siklus yang sama. Tetapi dalam prakteknya

tata ruang dan perencanaan pembangunan seringkali menjadi dua inisiatif yang berbeda. Meskipun aturan yang ada sudah menyebutkan

keterkaitan antara dokumen RPJM dengan dokumen Tata Ruang tetapi dalam prakteknya bisa menjadi dua dokumen yang berbeda dan

tidak terkait. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka disusun Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan

sebagai instrumen untuk mengakomodir arahan pengembangan dalam RTR Pulau/Kepulauan dan RTR KSN di dalam rencana pembangunan

dengan menjadi masukan teknis penyusunan RKP.

(13)

3 1.2 Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah merupakan dokumen yang mengintegrasikan kebijakan spasial dan kebijakan infrastruktur bidang pekerjaan umum, perhubungan, energi, dan telekomunikasi. Sinkronisasi program pemanfaatan ruang jangka menengah tersebut disusun berbasis pada arahan spasial pada Rencana Tata Ruang Pulau/kepulauan dan KSN, sehingga diharapkan fokus sasaran kewilayahan dan sinergitas program pembangunan infrastruktur dapat tercapai.

Gambar 3 Tahapan Penyusunan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah

Sinkronisasi program pemanfatan ruang jangka menengah dilakukan melalui 5 tahap penyusunan yaitu 1) identifikasi dan inventarisasi, 2) perumusan rencana terpadu (penggabungan antara rencana spasial dan rencana pembangunan), 3) sinkronisasi (fungsi, lokasi, waktu), 4) penyiapan rancangan sinkronisasi program, dan 5) penyepakatan rancangan sinkronisasi program. Kelima tahapan tersebut menghasilkan 7 matriks dan peta sinkronisasi program. Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah ini dapat digunakan sebagai acuan bagi semua stakeholders yang terkait dalam pembangunan infrastruktur baik oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, maupun masyarakat.

1.3 Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan

Tahapan setelah dilakukan penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah adalah memastikan

pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh sektor sudah sesuai dengan rencana dokumen sinkronisasi yang telah disusun. Salah satu

upayanya adalah memasukkan hasil sinkronisasi program pemanfaatan ruang jangka menengah kedalam mekanisme Musrenbang dengan

menyusun Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan. Dokumen teknis ini disusun melalui 3 (tiga) tahap : 1) Identifikasi

Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah dan RKP (tahun berlalu), 2) Penilaian Prioritasi Program, dan 3) Usulan

Proyek K/L untuk RKP (n+2). Ketiga tahapan dalam penyusunan sinkronisasi program pemanfataan ruang tahunan tersebut menghasilkan 3

matriks dan peta sinkronisasi program.

(14)

4 Dokumen teknis sinkronisasi program pemanfaatan ruang tahunan ini bertujuan untuk mewujudkan perencanaan program dan prioritas program yang berbasis spasial, keterpaduan program pusat dengan daerah, keterpaduan program antar wilayah, serta keseimbangan pembangunan antar wilayah/kawasan. Dengan adanya dokumen teknis ini diharapkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menghendaki adanya sebuah integrasi dokumen rencana tata ruang dengan dokumen rencana pembangunan dapat tercapai serta rencana umum tata ruang yang telah disusun dapat diimplementasikan dengan baik ke dalam rencana pembangunan.

2. Metode Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan

Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan merupakan penjabaran tahunan dari sinkronisasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dari dokumen Rencana Tata Ruang. Penyusunan dokumen teknis dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu (1) indentifikasi dokumen sinkronisasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dan RKP; (2) penilaian prioritas program pemanfaatan ruang; dan (3) usulan proyek K/L untuk RKP (tahun 2019) hasil dari penilaian keprioritasan program.

Gambar 4 Diagramatis metode Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan Tahap 1 : Identifikasi Dokumen Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Jangka Menengah dan RKP

(15)

5 Pada tahap pertama dilakukan identifikasi keberlanjutan program yang peroleh dari hasil telaah longlist program pemanfaatan ruang lima tahunan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 dan 2018. Identifikasi ini dilakukan untuk melihat program yang belum dianggarkan dan belum dilaksanakan. Hasil identifikasi pada tahap pertama diperoleh daftar usulan program pemanfaatan ruang Tahun 2019.

Tahap 2 : Penilaian Prioritasi Program

Pada tahap ini, daftar usulan program yang telah diperoleh pada tahap 1 dilakukan penilaian keprioritasan program. Penilaian keprioritasan program dilakukan berdasarkan beberapa aspek meliputi: Aspek Perencanaan, Aspek Kesiapan Program, dan Aspek Pelaksanaan Program.

Program yang telah dinilai keprioritasannya kemudian di urutkan berdasarkan nilai tertinggi ke nilai terendah dan dikelompokan menjadi 3 (tiga) prioritas, yaitu prioritas 1, prioritas 2, dan prioritas 3 berdasarkan perolehan nilai dari masing-masing program. Besaran penilaian dari masing-masing aspek dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1 Kriteria Penilaian Prioritas Program

Aspek Sub Aspek Indikator Skor

Aspek Perencanaan

Kesesuaian program terhadap dokumen Rencana Tata Ruang (RTR)

Tidak sesuai 0

Sesuai RTR daerah (Prov, Kab/Kota) 1 Sesuai RTR pusat (RTRWN, RTR Pulau, RTR

KSN)

2

Sesuai RTR Pusat dan Daerah 3

Dukungan program terhadap Prioritas Nasional

Tidak mendukung 0

Mendukung 1 PN 1

Mendukung >1 PN 2

Aspek Kesiapan Program

Keberlanjutan Program

Usulan program baru 0

Berlanjut program yang diusulkan sebelumnya 1 Kesiapan teknis (FS,

DED)

Belum siap 0

Siap 1

Pembebasan Lahan Belum dilaksanakan 0

Sudah dilaksanakan 1

Kesiapan biaya Belum dianggarkan 0

Sudah dianggarkan 1

Aspek Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan Belum sesuai prioritas waktu pelaksanaan 0 Tepat waktu dan Backlog Program 1

(16)

6

Tahap 3 : Usulan Proyek K/L untuk RKP (tahun 2019)

Pada tahap akhir dilakukan pengklasifikasian daftar usulan program berdasarkan urutan prioritas program kedalam masing-masing Prioritas Nasional (PN) yang terkait dengan pemanfaatan ruang, meliputi: (1) Perumahan dan Permukiman; (2) Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata; (3) Ketahanan Energi; (4) Ketahanan Pangan; (5) Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman; dan (6) Pembangunan Wilayah.

Program tersebut kemudian di Breakdown menjadi usulan Proyek K/L yang menjadi prioritas untuk RKP pada tahun 2019.

(17)

7

3. Arahan Rencana Tata Ruang

3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

Gambar 5 Sebaran 76 Kawasan Strategis Nasional

(18)

8

Gambar 6 Sebaran KSN yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Presiden

(19)

9 Peraturan Presiden No.28

Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Jawa Bali telah terbit pada awal tahun 2012. Dalam Peraturan Presiden Pasal 5 diamanatkan

beberapa tujuan penataan ruang Pulau Jawa Bali dan

bersamaan dengan terbitnya peraturan tersebut, maka

diharapkan tujuan dan kebijakan penataan ruang pada tingkat Pulau Jawa Bali dapat terwujud dalam rangka

pengembangan wilayah pada lingkup Pulau Jawa Bali.

3.2 Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Jawa Bali (Perpres No. 28 Tahun 2012)

Gambar 7 Tujuan Penataan Ruang Pulau Jawa Bali

Pusat pariwisata berdaya saing internasional berbasis cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata, serta

penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan

pameran (MICE)

(20)

10

Gambar 8 Peta struktur ruang RTR Pulau Jawa Bali

(21)

11

Gambar 9 Peta Pola Ruang RTR Pulau Jawa Bali

(22)

12

Gambar 10 Peta delineasi RTR Kawasan TN Gunung Merapi

3.3 Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional

3.3.1 Rencana Tata Ruang Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (Perpres No. 70 Tahun 2014)

Kab. Magelang

Kab. Sleman

Kab. Boyolali

Kab. Klaten Kawasan TN Gunung Merapi merupakan

KSN dengan sudut kepentingan

Lingkungan hidup

Tujuan Penataan Ruang Kawasan TN Gunung Merapi

Mewujudkan tata ruang Kawasan TN Gunung Merapi yang berkualitas dalam rangka menjamin kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Kawasan TN Gunung Merapi yang berbasis mitigasi bencana

Kebijakan Penataan Ruang Kawasan TN Gunung Merapi

 Pelestarian lingkungan Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi;

 Pengembangan Kawasan Taman

Nasional Gunung Merapi berbasis

Mitigasi Bencana

(23)

13

Gambar 11 Peta Rencana Struktur Ruang Kawasan TN Gunung Merapi

Rencana Struktur Ruang Kawasan TN Gunung Merapi

(1) Melindungi kawasan Gunung Merapi sebagai potensi keanekaragaman hayati dan kearifan lokal

(2) Menjaga harmonisasi kehidupan antar masyarakat, serta masyarakat dengan lingkungan.

(3) Mempertimbangkan Kawasan Gunung Merapi sebagai daerah

rawan bencana.

(4) Membebaskan area terdampak

langsung dalam KRB dari

permukiman

(5) Mempertimbangkan kontinuitas dan

peningkatan produktivitas kegiatan

sosial-ekonomi masyarakat.

(6) Menerapkan konsep “living in

harmony with disaster” diterapkan

pada kawasan yang relatif cukup aman bagi keselamatan

masyarakat.

Konsep penataan ruang kawasan:

(24)

14

Gambar 12 Rencana Pola Ruang Kawasan TN Gunung Merapi

Rencana Pola Ruang Kawasan TN Gunung Merapi

 Penegasan pengembangan sistem evakuasi bencana yang terintegrasi dengan sistem permukiman dan sistem jaringan prasarana, penyesuaian pemanfaatan ruang pada kawasan rawan bencana alam geologi yang terdampak langsung, serta

pengendalian yang tinggi pada kawasan rawan bencana alam geologi yang di dalamnya terdapat kantung (enclave) permukiman.

pembebasan zona terdampak langsung (L2) dari kegiatan

permukiman (Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten dan Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman) secara bertahap dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun” (Pasal 85)

Pengendalian pada kawasan rawan bencana alam geologi yang di

dalamnya terdapat kantung (enclave) permukiman dilakukan dengan konsep kehidupan harmonis berdampingan dengan bencana alam.

Pentingnya Penting Rencana Tata

Ruang Kawasan TN Gunung Merapi

(25)

15 3.3.2 Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Borobudur dan Sekitarnya

(Perpres No. 58 Tahun 2014)

Kawasan Borobudur merupakan KSN dengan sudut kepentingan sosial dan budaya.

Peran RTR Kawasan Borobudur

Sebagai alat operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan alat koordinasi pelaksanaan pembangunan Kawasan Borobudur

untuk menjamin kelestarian Kawasan Borobudur sebagai kawasan cagar budaya nasional dan warisan budaya dunia.

Konsep Penataan Ruang Kawasan

Menjamin terciptanya pelestarian Kawasan Borobudur dan Sekitarnya melalui perlindungan

karakter kawasan perdesaan dari dampak

pemanfaatan ruang kawasan perkotaan yang dapat menurunkan kualitas ruang Kawasan Borobudur dan Sekitarnya serta peningkatan

koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi

antarpemangku kepentingan.

Muatan pengaturan yang ditekankan adalah

pengendalian pemanfaatan ruang (land use control), khususnya pada kawasan pelestarian

utama (Subkawasan Pelestarian 1/SP 1) yang mendesak untuk dikendalikan pertumbuhan kawasan terbangunnya dalam rangka menjaga kelestarian Candi Borobudur, Candi Pawon, dan Candi Mendut beserta lingkungannya.

Peta Delineasi Kawasan Borobudur dan Sekitarnya

Tujuan Penataan Ruang KSN Borobudur

Mewujudkan tata ruang Kawasan Borobudur yang berkualitas dalam rangka menjamin terciptanya pelestarian Kawasan Borobudur sebagai Kawasan Cagar Budaya nasional dan warisan budaya dunia.

Kebijakan Penataan Ruang KSN Borobudur

 Perlindungan karakter kawasan perdesaan dari dampak pemanfaatan ruang kawasan perkotaan yang dapat menurunkan kualitas ruang Kawasan Borobudur sebagai Kawasan Cagar Budaya nasional dan warisan budaya dunia; dan

 Peningkatan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antarpemangku kepentingan dalam rangka pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan Borobudur.

Gambar 13 Peta Delineasi Kawasan Borobudur dan Sekitarnya

(26)

16

Gambar 14 Peta Rencana Struktur Ruang Kawasan Borobudur

Gambar 15 Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Borobudur

Rencana struktur ruang ditetapkan dalam rangka mendukung upaya

pelestarian dan pengembangan Kawasan Borobudur sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional dan warisan budaya dunia

Rencana Struktur Ruang Kawasan Borobudur dan sekitarnya meliputi:

 Rencana Sistem Pusat Permukiman

 Rencana Sistem jaringan Prasarana

Kawasan Borobudur direncanakan sebagai kawasan lindung berupa kawasan cagar budaya yang terdiri atas peruntukan:

 Kawasan situs candi (termasuk taman candi)

 Kawasan taman wisata alam

 Kawasan resapan air

 Kawasn sekitar mata air

 Kawasan hutan rakyat

 Kawasan peruntukan pertanian (termasuk sawah bekas danau purba)

 Kawasan peruntukan permukiman: berupa permukiman perdesaan Rencana Struktur Ruang Kawasan

Borobudur

Rencana Pola Ruang

Kawasan Borobudur

(27)

17 3.3.3 Rencana Tata Ruan Kawasan Perkotaan Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi (RTR KSN Kedungsepur) (Perpres No. 78 Tahun 2017)

Tujuan RTR Kawasan Perkotaan Kedungsepur

“Mewujudkan Kawasan Perkotaan sebagai pusat kegiatan ekonomi berskala internasional, berbasis perdagangan dan jasa, industri,dan pariwisata, dengan tetap

memperhatikan lahan

pertanianpanganberkelanjutan”

Gambar 16 Cakupan wilayah KSN Kedungsepur

Kawasan Perkotaan Kendal – Demak –

Ungaran – Salatiga – Semarang – Purwodadi (Kedungsepur) merupakan salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan sudut kepentingan ekonomi.

Delineasi KSN Perkotaan Kedungsepur terdiri dari 6 Kabupaten, meliputi

Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak,

Kabupaten Semarang, Kota Salatiga,

Kota Semarang, dan Kabupaten

Grobogan.

(28)

18 1) Mengoptimalkan dan mengendalikan

kawasan perkotaan inti Semarang dengan

mendistribusikan peran dan fungsi ke kawasan perkotaan di sekitarnya

2) Menghubungkan pusat kegiatan regional

dalam dan luar KDS dengan sistem

jaringan jalan arteri primer dan bebas hambatan, jaringan jalur KA antarkota 3) Menghubungkan kawasan perkotaan inti

dan kawasan perkotaan di sekitarnya

dalam lingkup Kawasan Perkotaan KDS dengan sistem jaringan jalan kolektor primer dan jaringan jalur KA perkotaan yang dilayani oleh sistem angkutan massal 4) Mengembangkan sistem jaringan

prasarana perkotaan yang bersifat

regional kawasan dengan memperhatikan

karakteristik fisik khususnya fisiografis

kawasan, untuk SPAM regional dan TPA regional melalui wilayah pelayanan

Gambar 17 Peta Konsep Rencana Struktur Ruang KSN Perkotaan Kedungsepur

KONSEP STRUKTUR RUANG KAWASAN PERKOTAAN KEDUNGSEPUR

Gambar 17 Peta Struktur Ruang KSN Perkotaan Kedungsepur

(29)

19

Gambar 18 Peta Pola Ruang KSN Perkotaan Kedungsepur

Konsepsi pola ruang didasarkan atas daya dukung kawasan terhadap kegiatan perkotaan dan batasan pengembangan

(lahan pertanian dan kawasan hutan). Konsep Pola Ruang adalah sebagai berikut:

1. kawasan dengan daya dukung lingkungan sangat tinggi-tiznggi, diarahkan untuk

pengembangan kegiatan perkotaan intensif

dengan tetap memperhatikan keberadaan sawah irigasi dan kawasan lindung lainnya.

2. kawasan dengan daya dukung lingkungan sedang diarahkan untuk pengembangan

kegiatan perkotaan terbatas dengan tetap

memperhatikan keberadaan sawah irigasi dan kawasan lindung lainnya dengan tetap memperhatikan kondisi eksisting kawasan.

3. kawasan dengan daya dukung lingkungan rendah,diarahkan untuk pengembangan

kegiatan pertanian dan perikanan

4. kawasan dengan daya dukung lingkungan rendah-sangat rendah,diarahkan untuk

pengembangan kegiatan pertanian dan perkebunan

KONSEP POLA RUANG KAWASAN PERKOTAAN KEDUNGSEPUR

(30)

SINKRONISASI PROGRAM

PEMANFAATAN RUANG DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 2

(31)

20

BAB 2. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan di Provinsi Jawa Tengah

2.1 Penjelasan Matriks dan Peta Sinkronisasi Program Pemanfatan Ruang Tahunan

Format Matriks dan Peta Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut:

Tabel 2 Contoh Matriks Sinkronisasi Program Pemanfataan Ruang Tahun 2019 PRIORITAS

NASIONAL : (PN)

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan**

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Penjelasan mengenai kolom :

Kolom (1) : Nomor merepresentasikan hasil prioritasi program yang telah diurutkan pada tahap keprioritasan program dari prioritas tertinggi ke prioritas terendah.

Kolom (2) dan (3) : diturunkan dari PN dalam RKP Tahun 2018 (dapat berubah menyesuaikan RKP 2019) Kolom (4), (6), dan (7) : didapatkan dari Dokumen Sinkronisasi Program Jangka Menengah

Kolom (5) : Mengikuti kodefikasi dari Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) dari Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan dan menunggu informasi dari Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan, Bappenas

Kolom (8) : merupakan penjabaran proyek K/L dari kolom (7) Kolom (9) : Didapatkan dari arahan Lokasi Berdasarkan RTR

Kolom 10 : Keterangan dari prioritas

Catatan:

* : menunggu informasi dari Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan, Bappenas

** : Tidak semua Prioritas Nasional memiliki ketiga kategori prioritas (pada tahap penilaian keprioritasan program, pengurutan program dilakukan dari prioritas tetinggi ke prioritas terendah dalam kesatuan provinsi)

(32)

21

Gambar 19 Informasi Peta Sinkronisasi Program Pemanfatan Ruang

(33)

22

2.2 Hasil Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tahunan

Berdasarkan hasil sinkronisasi program pemanfaatan ruang di Provinsi Jawa Tengah telah dihasilkan 419 program K/L dan diturunkan menjadi

667 proyek K/L yang telah diurutkan berdasarkan prioritasnya. Program-program tersebut terdiri dari 6 (enam) Prioritas Nasional (PN), yaitu (1)

Perumahan dan Permukiman; (2) Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata; (3) Ketahanan Energi; (4) Ketahanan Pangan; (5) Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman; dan (6) Pembangunan Wilayah. Penjabaran jumlah program K/L berdasarkan masing-masing PN adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Rekap Jumlah Program Pemanfaatan Ruang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 No. Prioritas Nasional

Rekap Jumlah Program Provinsi Jawa Tengah

Rekap Jumlah Program KSN TN Gunung Merapi

Rekap Jumlah Program KSN Borobudur

Rekap Jumlah Program KSN Kedungsepur Program K/L Proyek K/L Program K/L Program K/L Proyek K/L Proyek K/L Proyek K/L Proyek K/L

1 Perumahan dan Permukiman 4 4 0 0 11 20 21 23

2 Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata 8 8 4 7 4 7 19 19

3 Ketahanan Pangan 19 44 20 20 5 6 20 28

4 Ketahanan Energi 6 6 4 4 0 0 21 21

5 Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman 24 62 6 16 29 29 58 191

6 Pembangunan Wilayah 4 4 103 103 12 17 17 28

Total 65 128 137 150 61 79 156 310

Provinsi Jawa Tengah

1) PN Perumahan dan Permukiman terdiri dari 4 program K/L dengan rincian:

Prioritas 1 sebanyak 4 program (4 proyek K/L)

2) PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata terdiri dari 8 program K/L dengan rincian:

Prioritas 2 sebanyak 8 program (8 proyek K/L)

3) PN Ketahanan Pangan terdiri dari 19 program K/L dengan rincian:

Prioritas 1 sebanyak 5 program (15 proyek K/L)

Prioritas 2 sebanyak 14 program (29 proyek K/L)

(34)

23 4) PN Ketahanan Energi terdiri dari 6 program K/L dengan rincian:

Prioritas 2 sebanyak 5 program (5 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 1 program (1 proyek K/L)

5) PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman terdiri dari 24 program K/L dengan rincian:

Prioritas 1 sebanyak 16 program (39 proyek K/L)

Prioritas 2 sebanyak 3 program (12 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 5 program (11 proyek K/L)

6) PN Pembangunan Wilayah terdiri dari 4 program K/L dengan rincian:

Prioritas 2 sebanyak 2 program (2 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 2 program (2 proyek K/L)

KSN TN Gunung Merapi

1) PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata terdiri dari 4 program K/L dengan rincian:

Prioritas 2 sebanyak 2 program (3 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 2 program (4 proyek K/L)

2) PN Ketahanan Pangan terdiri dari 20 program K/L dengan rincian:

Prioritas 2 sebanyak 11 program (11 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 9 program (9 proyek K/L)

3) PN Ketahanan Energi terdiri dari 4 program K/L dengan rincian:

Prioritas 3 sebanyak 4 program (4 proyek K/L)

4) PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman terdiri dari 6 program K/L dengan rincian:

Prioritas 1 sebanyak 6 program (16 proyek K/L)

5) PN Pembangunan Wilayah terdiri dari 103 program K/L dengan rincian:

Prioritas 1 sebanyak 41 program (41 proyek K/L)

Prioritas 2 sebanyak 50 program (50 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 12 program (12 proyek K/L)

(35)

24

KSN Borobudur

1) PN Perumahan dan Permukiman terdiri dari 11 program K/L dengan rincian:

Prioritas 2 sebanyak 6 program (10 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 5 program (10 proyek K/L)

2) PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata terdiri dari 4 program K/L dengan rincian:

Prioritas 2 sebanyak 2 program (3 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 2 program (4 proyek K/L)

3) PN Ketahanan Pangan terdiri dari 5 program K/L dengan rincian:

Prioritas 1 sebanyak 1 program (2 proyek K/L)

Prioritas 2 sebanyak 4 program (4 proyek K/L)

4) PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman terdiri dari 29 program K/L dengan rincian:

Prioritas 1 sebanyak 19 program (19 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 10 program (10 proyek K/L)

5) PN Pembangunan Wilayah terdiri dari 12 program K/L dengan rincian:

Prioritas 2 sebanyak 6 program (8 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 6 program (9 proyek K/L)

KSN Kedungsepur

1) PN Perumahan dan Permukiman terdiri dari 21 program K/L dengan rincian:

Prioritas 1 sebanyak 5 program (7 proyek K/L)

Prioritas 2 sebanyak 15 program (15 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 1 program (1 proyek K/L)

2) PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata terdiri dari 19 program K/L dengan rincian:

Prioritas 3 sebanyak 19 program (19 proyek K/L)

3) PN Ketahanan Pangan terdiri dari 20 program K/L dengan rincian:

(36)

25

Prioritas 1 sebanyak 15 program (23 proyek K/L)

Prioritas 2 sebanyak 5 program (5 proyek K/L)

4) PN Ketahanan Energi terdiri dari 21 program K/L dengan rincian:

Prioritas 2 sebanyak 7 program (7 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 14 program (14 proyek K/L)

5) PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman terdiri dari 58 program K/L dengan rincian:

Prioritas 1 sebanyak 29 program (60 proyek K/L)

Prioritas 2 sebanyak 29 program (131 proyek K/L)

6) PN Pembangunan Wilayah terdiri dari 17 program K/L dengan rincian:

Prioritas 1 sebanyak 13 program (24 proyek K/L)

Prioritas 2 sebanyak 3 program (3 proyek K/L)

Prioritas 3 sebanyak 1 program (1 proyek K/L)

Secara mendetil Hasil Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang di atas diperoleh dari Peta dan Matriks berikut :

(37)

26

Gambar 20 Peta PN Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Tengah

(38)

27

Tabel 4 Matriks PN Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Tengah

PRIORITAS

NASIONAL : PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

22 Air Bersih dan Sanitasi

peningkatan akses air minum dan sanitasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Jaringan Air Baku Dadi Muria

Pembangunan Jaringan Air Baku Dadi Muria

Kab Kudus, Kab.

Grobogan Prioritas 1 23 Air Bersih dan

Sanitasi

peningkatan akses air minum dan sanitasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan SPAM Regional Wosusokas

Pembangunan SPAM Regional Wosusokas

Kab. Wonogiri, Kota Surakarta, Kab. Sukoharjo, Kab.

Karanganyar, Kab. Sragen

Prioritas 1

24 Air Bersih dan Sanitasi

peningkatan akses air minum dan sanitasi

Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Rumah Susun Pembangunan Rumah Susun Kab. Wonosobo, Kota Semarang,

Kota Solo Prioritas 1 25 Penyediaan

Perumahan Layak

Pengentasan Permukiman Kumuh

Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Jaringan Air Baku Petanglong (Tahap I dan Tahap II)

Pembangunan Jaringan Air Baku Petanglong (Tahap I dan Tahap II)

Kab. Pekalongan, Kab. Batang, Kota

Pekalongan Prioritas 1

(39)

28

Gambar 21 Peta PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah

(40)

29

Tabel 5 Matriks PN Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah

PRIORITAS

NASIONAL : PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

44 Kementerian

KLHK

Provinsi Jawa Tengah

pengembangan potensi jasa lingkungan wisata alam TN Karimun Jawa

Pengembangan potensi jasa lingkungan wisata alam TN Karimun Jawa

Kabupaten Jepara

Prioritas 2

45 Kementerian

KLHK

Provinsi Jawa Tengah

pengembangan potensi jasa lingkungan wisata alam TN Gunung Merbabu

Pengembangan potensi jasa lingkungan wisata alam TN Gunung Merbabu

Kabupaten Boyolali

Prioritas 2

53 Kementerian

Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah

Pengembangan KSPN Borobudur dan sekitarnya

Pengembangan KSPN Borobudur dan sekitarnya

Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo

Prioritas 2

54 Kementerian

Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah

Pengembangan KSPN Dieng dan sekitarnya

Pengembangan KSPN Dieng dan sekitarnya

Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo

Prioritas 2

55 Kementerian

Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah

Pengembangan KSPN Merapi-Merbabu dan sekitarnya

Pengembangan KSPN Merapi-Merbabu dan sekitarnya

Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali

Prioritas 2

56 Kementerian

Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah

Pengembangan KSPN Karimunjawa dan sekitarnya

Pengembangan KSPN Karimunjawa dan sekitarnya

Kabupaten Jepara

Prioritas 2

57 Kementerian

Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah

Pengembangan KSPN Sangiran dan sekitarnya

Pengembangan KSPN Sangiran dan sekitarnya

Kabupaten Sragen

Prioritas 2

58 Kementerian

Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah

Percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Prioritas Danau Toba, Pulau Seribu, Tanjung Lesung dan 7 kawasan lainnya

Percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Prioritas Danau Toba, Pulau Seribu, Tanjung Lesung dan 7 kawasan lainnya

Provinsi Jawa Tengah

Prioritas 2

(41)

30

Gambar 22 Peta PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah

(42)

31

Gambar 23 Peta PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah

(43)

32

Tabel 6 Matriks PN Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah

PRIORITAS

NASIONAL : KETAHANAN PANGAN

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehablitasi bendungan dan embung

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Bendungan Gondang Pembebasan Tanah Kab. Karanganyar

Prioritas 1 Pembangunan Waduk (Multy Years

Contract)

2 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehablitasi bendungan dan embung

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Bendungan Pidekso Pembebasan Tanah Kab. Wonogiri

Prioritas 1 Pembangunan Waduk (Multy Years

Contract)

3 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehablitasi bendungan dan embung

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Bendungan Logung Pelaksanaan Konstruksi Bendungan (MYC)

Kab. Kudus

Prioritas 1

4 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehablitasi bendungan dan embung

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Bendungan Randugunting

Model Test Spillway Kab. Blora

Prioritas 1 Review AMDAL & LARAP

Studi Konservasi DAS Hulu Waduk Randugunting

11 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Rehabilitasi DI Klambu Operasi dan Pemeliharaan Bendung Klambu dan Wilalung

Kab. Demak, Kab.

Grobogan

Prioritas 1

(44)

33

PRIORITAS

NASIONAL : KETAHANAN PANGAN

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Rehabilitasi bangunan utama DI KLAMBU

Rehabilitasi saluran induk dan sekunder KLAMBU KIRI

Operasi dan Pemeliharaan saluran air baku KLAMBU KUDU

Pemeliharaan berkala saluran air baku KLAMBU KUDU

Pengelolaan SAB Klambu Kudu

Rehabilitasi SAB Klambu Kudu

27 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Peningkatan Fungsi DI Semen/Krinjo Operasi dan Pemeliharaan Kab. Rembang

Prioritas 2

31 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Kedung ombo

Operasi dan Pemeliharaan Kab. Grobogan

Prioritas 2 Pemeliharaan Berkala

32 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Wonogiri/Gajah Mungkur

Inspeksi Besar Waduk Wonogiri Kab. Wonogiri

Prioritas 2

(45)

34

PRIORITAS

NASIONAL : KETAHANAN PANGAN

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

33 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Butak

Operasi dan Pemeliharaan Kab. Grobogan

Prioritas 2 PEMELIHARAAN BERKALA

RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN BUTAK

34 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Kenteng

Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Kenteng

Kab. Grobogan

Prioritas 2 PEMELIHARAAN BERKALA

EMBUNG KENTENG

35 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Rehabilitasi Waduk Nglangon Operasi dan Pemeliharaan BENDUNGAN NGLANGON

Kab. Grobogan

Prioritas 2 PEMELIHARAAN BERKALA

BENDUNGAN NGLANGON

PEMERIKSAAN BESAR BENDUNGAN NGLANGON

36 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Rehabilitasi Waduk Sanggeh Rencana Pengelolaan Bendungan Sanggeh

Kab. Grobogan

Prioritas 2 Operasi dan Pemeliharaan Bendungan

Sanggeh

(46)

35

PRIORITAS

NASIONAL : KETAHANAN PANGAN

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pemeliharaan Berkala Bendungan Sanggeh

37 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pengembangan dan Pemeliharaan Waduk Simo

Flasing dan Recondition pintu penguras Bendungan Simo

Kab. Grobogan

Prioritas 2 Operasi dan Pemeliharaan Bendungan

Simo

Pemeliharaan Berkala Bendungan Simo

Rencana Pengelolaan Bendungan Simo

38 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Peningkatan Fungsi DI Comal/Sokawati Peningkatan Fungsi DI Comal/Sokawati Kab. Pemalang

Prioritas 2

39 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Peningkatan Fungsi DI Kaliwadas Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kab. Pekalongan

Prioritas 2

40 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Peningkatan Fungsi DI Kedung Asem Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kab. Kendal, Kab.

Batang

Prioritas 2

41 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Peningkatan Fungsi DI Progo Manggis- Kalibening

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kab. Magelang

Prioritas 2

42 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Peningkatan Fungsi DI Colo Rehabilitasi Bendung Irigasi Suplesi DI Colo

Kab. Wonogiri

Prioritas 2

(47)

36

PRIORITAS

NASIONAL : KETAHANAN PANGAN

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Colo Timur, DI. COLO

Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi Colo Timur

Operasi dan Pemeliharaan DI Colo Barat

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Colo Barat, DI. COLO

43 Pembangunan sarana dan prasarana pertanian

pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi

Ditjen SDA, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Peningkatan Fungsi DI Tuk Kuning Operasi dan Pemeliharaan Jaringan dan pintu Irigasi

Kab. Klaten

Prioritas 2

(48)

37

Gambar 24 Peta PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah

(49)

38

Gambar 25 Peta PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah

(50)

39

Tabel 7 Matriks PN Ketahanan Energi Provinsi Jawa Tengah

PRIORITAS

NASIONAL : KETAHANAN ENERGI

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

29 Pemenuhan Kebutuhan Energi

Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik

Kementerian ESDM

Provinsi Jawa Tengah

Energi asal sampah kota-kota besar (Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar)

Energi asal sampah kota-kota besar (Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar)

Provinsi Jawa Tengah

Prioritas 2

30 Pemenuhan Kebutuhan Energi

Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik

Kementerian ESDM

Provinsi Jawa Tengah

Upgrading kilang-kilang eksisting (RDMP)

Upgrading kilang-kilang eksisting (RDMP)

Kab. Cilacap

Prioritas 2

48 Pemenuhan Kebutuhan Energi

Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik

Kementerian ESDM

Provinsi Jawa Tengah

Jaringan Transmisi Banyumas-Klaten Jaringan Transmisi Banyumas-Klaten Kab. Banyumas, Kab. Klaten

Prioritas 2

49 Pemenuhan Kebutuhan Energi

Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik

Kementerian ESDM

Provinsi Jawa Tengah

Jaringan Transmisi Tanjung Jati- Purwodadi-Ungaran

Jaringan Transmisi Tanjung Jati- Purwodadi-Ungaran

Kab. Semarang, Kota Semarang,

Kab. Grobogan Prioritas 2

50 Pemenuhan Kebutuhan Energi

Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik

Kementerian ESDM

Provinsi Jawa Tengah

PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 4 PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 4 Kab. Jepara

Prioritas 2

61 Pemenuhan Kebutuhan Energi

Pembangunan Pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik

Kementerian ESDM

Provinsi Jawa Tengah

Operasi dan Pemeliharaantimalisasi dan pengembangan jaringan pipa transmisi dan distribusi minyak dan gas bumi Jaringan transmisi Kepulauan Karimunjawa

Operasi dan Pemeliharaantimalisasi dan pengembangan jaringan pipa transmisi dan distribusi minyak dan gas bumi Jaringan transmisi Kepulauan Karimunjawa

Kab. Jepara

Prioritas 3

(51)

40

Gambar 26 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah

(52)

41

Gambar 27 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah

(53)

42

Gambar 28 Peta PN Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah

(54)

43

Tabel 8 Matriks PN Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman Provinsi Jawa Tengah

PRIORITAS

NASIONAL : INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

5 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi

Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Jalan Tol Pemalang – Batang

Konstruksi Tol Pemerintah/Swasta Kab. Pemalang, Kab. Batang

Prioritas 1

6 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi

Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Solo

Konstruksi Tol Pemerintah/Swasta Kota Semarang, Kab. Semarang, Kota Salatiga, Kab. Boyolali, Kota Solo

Prioritas 1

7 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi

Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Jalan Tol Pemalang - Batang

Pembangunan Jalan Tol Pemalang - Batang (39,2 km)

Kab. Pemalang, Kab. Batang

Prioritas 1

8 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi

Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi Konstruksi Tol Pemerintah/Swasta Kota Solo, Kab.

Karanganyar,

Kab. Sragen Prioritas 1 9 Pembangunan

Sarana dan Prasarana Transportasi

Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta - Solo

Persiapan teknis Kota Solo, Kab.

Klaten, Kab.

Sukoharjo

Prioritas 1 Pengadaan lahan

Konstruksi Tol Pemerintah/Swasta

10 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi

Konektivitas Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Double Track Jawa Selatan

Pengadaan dan penertiban lahan Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo

Prioritas 1 Pembangunan Jalur Double Track

Pembangunan persinyalan telekomunikasi KA

Pembangunan gardu listrik KA

(55)

44

PRIORITAS

NASIONAL : INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN

No Program Prioritas

Kegiatan

Prioritas K / L Kode

SIMU*

Sasaran Wilayah /Kawasan

Program K/L Berdasarkan Sinkronisasi Program Jangka

Menengah

Usulan Proyek K/L untuk RKP Tahun 2019

Arahan Lokasi Berdasarkan

RTR

Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

12 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi

Konektivitas Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa Purwokerto - Kroya

Pengadaan dan penertiban lahan Kab. Banyumas, Kab. Cilacap

Prioritas 1 Pembangunan Jalur Double Track

Pembangunan persinyalan telekomunikasi KA

Pembangunan gardu listrik KA

13 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi

Konektivitas Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan

Provinsi Jawa Tengah

Pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa Kroya - Kutoarjo

Pengadaan dan penertiban lahan Kab. Banyumas, Kab. Cilacap, Kab. Purworejo

Prioritas 1 Pembangunan Jalur Double Track

Pembangunan persinyalan telekomunikasi KA

Pembangunan gardu listrik KA

14 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi

Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pemantapan jaringan jalan arteri primer:

Secang-Bawen-Salatiga-Boyolali- Kartosuro-Surakarta-Sragen

Rehabilitasi Mayor Kab. Semarang,

Kota Salatiga, Kab. Boyolali, kab. Sukoharjo, kab. Sragen, Kota Solo

Prioritas 1 Rekonstruksi Jalan

15 Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi

Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR

Provinsi Jawa Tengah

Pemantapan jaringan jalan arteri primer:

Rawalo-Sampang-Buntu

Rehabilitasi Mayor Kab. Banyumas,

Kab. Cilacap

Prioritas 1 Rekonstruksi Jalan

16 Pembangunan Sarana dan Prasarana

Konektivitas Ditjen Bina Marga, Kementerian

Provinsi Jawa Tengah

Pemantapan jaringan jalan arteri primer:Jeruklegi-Cilacap-Slarang- Sampang-Buntu-Kebumen-Purworejo-

Rehabilitasi Mayor Kab. Cilacap,

Kab. Banyumas, Kab. Kebumen,

Prioritas 1

Referensi

Dokumen terkait

Yosowilangun merupakan kecamatan yang terletak di pojok tenggara Lumajang yang berbatasan dengan Kabupaten Jember di sebelah timur, Kecamatan Kunir di sebelah

Bersadarkan pada uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persidangan yang saat ini sedang berjalan masih belum memenuhi standar persidangan yang adil dan tak- memihak, seperti

Religious Culture pesantren tidak hanya di dapat dalam proses belajar mengajar di kelas saja, melainkan juga dalam totalitas kegiatan dan kehidupan santri selama 24

Memenuhi Berdasarkan hasil hasi verifikasi terhadap dokumen Packing List dari kegiatan penjualan ekspor oleh CV Mulia Perkasa selama setahun terakhir periode Maret

Aroma minyak jintan berasal dari komponen utama yang terdapat pada minyak jintan tersebut yaitu cuminaldehyde dengan aroma khas biji jintan segar ( spicy green cumin herbal

Skala Pengukuran untuk semua indikator pada masing-masing variabel dengan menggunakan skala Likert (skala 1 sampai dengan 5) dimulai dari Sangat Tidak Setuju (STS) sampai

Dari stasiun tersebut diperoleh data berupa kecepatan, lama hembus dan arah angin.Meskipun lama hembus dan arah angin merupakan data yang penting dalam

Seleksi Calon Peserta PBSB adalah suatu sistem rekruitmen bagi calon peserta PBSB, dimana PBSB adalah program pemberian bantuan beasiswa dan pembinaan bagi santri