• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan beberapa penelitian yang serupa tetapi berbeda dalam segi kajiannya diantaranya:

1. Penelitian dengan judul Implementasi Penilaian Sikap Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Bandar Lampung Penelitian ini dilakukan oleh Siti Aisyah dari program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendidik melihat beberapa peserta didik

guru Pendidikan Agama Islam telah melaksanakan 7 dari 8 rambu-rambu

sikap belum dilakukan secara maksimal yaitu dalam menyampaikan kriteria

rajin di kelas (Siti Aisyah, 2020).

2.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMP Negeri 11 Gorontalo

metode penelitian kualitatif, adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 11 Gorontalo diawali dengan mengenal tujuan yang hendak dicapai kemudian memperhatikan hal-hal berkaitan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang akan dinilai, fokus penilaian dilakukan, misalnya, yang kurang tertarik terhadap pelajaran, dan prosedur penilaian sikap yaitu

Penelitian dengan judul Implementasi Penilaian Autentik Dalam penilaian sikap melalui teknik observasi dengan baik. Satu prosedur penilaian

penilaian dan indikator capaian sikap kepada peserta didik. Guru hanya menggunakan teknik observasi dalam penilaian sikap dan melakukan

wawancara dengan mewawancarai peserta didik yang dirasa paling pintar dan

Penelitian ini dilakukan oleh Sri Rahayu Ariasti dari program studi Pendidikan Agama Islam IAIN Sultan Amai Gorontalo. Penelitian ini menggunakan

(2)

berkaitan dengan sikap, keterampilan, dan tingkat pengetahuan. Selain itu, penilaian autentik dilakukan dengan penilaian proyek atau tugas dan penilaian portofolio (ARIASTI, 2017).

3. Penelitian dengan judul Implementasi Penilaian Sikap Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Karakter Siswa Di SMP Negeri 9 Metro Penelitian ini dilakukan oleh Hidayatur Rohmah dari program studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri 9 Metro. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, adapun dari hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi nilai nilai karakter dapat dilakukan dengan berbagai strategi pengintegrasian dalam program-program sekolah melalui kegiatan rutin, spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Sekolah yang menjalankan program pendidikan karakter bangsa ditandai dengan sejumlah indikator sekolah dan kelas. Pelaksanaan program pendidikan karakter bangsa ini dinilai secara terus menerus dan berkesinambungan. Proses pengembangan nilai -nilai pendidikan karakter bangsa dilakukan melalui integrasi setiap mata pelajaran. Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa (Rohmah, 2018).

4. Penelitian dengan judul Implementasi Penilaian Afektif Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 1 Pariangan Penelitian ini dilakukan oleh Agusta Guru SMA Negeri 2 Lintau Buo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, adapun dari hasil penelitian ini meunjukkan bahwa pelaksanaan asesmen afektif pendidikan Islam berjalan dengan baik.

Hal itu ditandai dengan pembuatan RPP dan pembuatan instrumen penilaian afektif serta pemberian skor afektif siswa yang sesuai dalam proses pembelajaran. Guru PAI di SMA Negeri 1 Pariangan sudah memulai penilaian afektif dengan membuat kisi-kisi penilaian. Guru menggunakan lembar observasi untuk mengukur perilaku spiritual dan sosial siswa. Penilaian afektif melalui observasi dilakukan oleh guru pada saat siswa melakukan diskusi kelompok dalam proses pembelajaran (Agusta & Wirdati, 2022).

(3)

5. Penelitian dengan judul Implementasi Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMP Sultan Fattah Demak Penelitian ini dilakukan oleh Nailin Nikmah Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Kudus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, adapun dari hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan asesmen afektif pendidikan Islam berjalan dengan baik.

Hal itu ditandai dengan pembuatan RPP dan pembuatan instrumen penilaian afektif serta pemberian skor afektif siswa yang sesuai dalam proses pembelajaran. Guru PAI di SMA Negeri 1 Pariangan sudah memulai penilaian afektif dengan membuat kisi-kisi penilaian. Guru menggunakan lembar observasi untuk mengukur perilaku spiritual dan sosial siswa. Penilaian afektif melalui observasi dilakukan oleh guru pada saat siswa melakukan diskusi kelompok dalam proses pembelajaran (Nikmah & Penilaian, 2019)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama, Judul, Tahun Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Siti Aisyah. Implementasi Penilaian Sikap Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Bandar Lampung. 2020.

Program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Persamaan dari penelitian ini terletak pada metode

penelitiannya, yakni metode penelitian kualitatif dan juga variable X yaitu membahas tentang penilaian sikap.

Adapun letak perbedaannya terdapat pada lokasi penelitian.

Yang dimana pada penelitian tersebut meneliti di SMP Negeri.

Sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan fokus meneliti di SMP Muhammadiyah.

(4)

2 Sri Rahayu Ariasti.

Implementasi Penilaian

Autentik Dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMP Negeri 11 Gorontalo. 2017.

Program studi Pendidikan Agama Islam IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Persamaan dalam penelitian ini terletak pada variable Y yaitu membahas dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada variabel X di mana fokus penelitian adalah Implementasi penilaian autentik, sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah

Implementasi penilaian sikap.

3 Hidayatur Rohmah.

Implementasi Penilaian Sikap Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Karakter Siswa Di SMP Negeri 9 Metro. 2018. Program studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri 9 Metro.

Persamaan dalam ini terletak pada variabel X yaitu membahas tentang Implementasi penilaian sikap.

Perbedaan dalam penelitian

terletak pada variabel Y di mana penelitian ini fokus kepada pembinaan karakter, sedangkan penelitian yang akan dilakukan fokus pada Implementasi penilaian sikap siswa pada mata pelajaran PAI.

(5)

4 Agusta. Implementasi Penilaian Afektif Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 1.

2022 Guru SMA Negeri 2 Lintau Buo.

Persamaan dalam penelitian ini terletak pada variabel Y yaitu membahas tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada lokasi penelitian di SMA Negeri dan terletak pada variabel X di mana penelitian ini fokus kepada Implementasi Penilaian Afektif, sedangkan penelitian yang akan dilakukan fokus pada Implementasi penilaian sikap.

5 Nailin Nikmah.

Implementasi Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMP Sultan Fattah Demak. 2019.

Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Kudus.

Persamaan pada penelitian ini terletak pada variabel Y yang membahas tentang Pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI).

Perbedaan pada penelitian ini terletak pada variabel X di mana dalam penelitian ini lebih fokus kepada

Implementasi penilaian autentik, sedangkan penelitian yang

(6)

akan dilakukan lebih fokus kepada

Implementasi penilaian sikap siswa.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian penilaian, sikap dan penilaian sikap a. Pengertian Penilaian

Penilaian secara umum merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan- keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Setiadi, 2016).

Istilah penilaian dalam Bahasa Indonesia dapat bersinonim dengan evaluasi (evaluation) dan kini juga popular dengan istilah asesmen (assessment).

Penilaian merupakan penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik

serta menafsirkan hasil pengukuran, menggambarkan informasi mengenai

pada pengukuran, karena tidak hanya mengunakan instrumen tes saja, melainkan mengunakan teknik non tes lainnya.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian sebagai pengumpulan informasi secara menyeluruh yang dilakukan secara terus menerus untuk

Adapun penilaian menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 2) dalam (Wulandari & Radia, 2021) merupakan proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberikan gambaran perkembangan belajar siswa, menjelaskan

sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi siswa. Selain itu, penilaian memberikan informasi lebih komprehensif dan lengkap dari

(7)

mengetahui kemampuan atau keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan menilai kinerja siswa baik secara individu maupun kelompok. Penilaian harus mendapat perhatian lebih dari seorang guru, untuk itu harus dilaksanakan dengan baik, karena merupakan komponen utama dari pengembangan diri baik secara individu maupun kelompok.

Sikap tidak dapat langsung dilihat, akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup. Secara operasional pengertian sikap menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap kategori stimulus tertentu dan dalam penggunaan praktis, sikap sering kali dihadapkan dengan rangsang sosial dan reaksi yang bersifat emosional (Dachmiati & Studi, 2015). Sikap merupakan keberhasilan belajar peserta didik yang tidak memiliki minat atau karakter terhadap mata pelajaran tertentu. Sedangkan peserta didik yang memiliki minat atau karakter terhadap mata pelajaran, maka akan sangat membantu untuk mencapai ketuntasan belajar secara maksimal (Ibrahimy, 2020).

atau netral. Sikap yang cenderung di tampilkan oleh individu dalam menghadapi keadaan tertentu atau dalam situasi dan kondisi tertentu dapat membentuk kebiasaan.

b. Pengertian Sikap

Sikap merupakan keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi (Widiyanto & Istiqomah, 2020).

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap merupakan kecenderungan perilaku yang ditampilkan seseorang dalam menghadapi kondisi atau situasi tertentu berdasarkan pemahaman, persepsi, perasaan dan suasana hati, dalam menghadapi situasi atau kondisi tertentu individu menggunakan pemahamannya, keyakinannya dan perasaan serta emosinya untuk menolak atau tidak mau melakukan, menerima atau mau melakukan, serta ragu-ragu

(8)

c. Pengertian Penilaian Sikap

Penilaian sikap merupakan bagian dari proses penilaian yang bertujuan untuk melihat kepribadian atau keberhasilan seseorang dalam kegiatan belajar, khususnya pada peserta didik yang tidak mempunyai karakter atau daya minat mengenai mata pelajaran tertentu, sehingga dianggap cenderung

Penilaian merupakan proses pengumpulan informasi dalam pencapaian peserta didik dan perkembangan sikap untuk memperbaiki sikap yang kurang baik. Sikap ini merupakan karakter individu yang dimiliki seseorang untuk mengedepankan karakter islami yang dimilikinya.

akan sulit untuk menerima materi. Ataupun penilaian sikap disebut juga pengaplikasikan terkait dengan standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap sikap seseorang yang dijalankan dalam keseharian. Serta dengan adanya penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah cerminan pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual (Mustafa &

Masgumelar, 2022).

Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai hasil pendidikan baik di dalam maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki karakteristik yan berbeda dengan penilaian pengetahuan dan ketrampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan berbeda. Dalam hal ini, penilaian skap diunjukan utnuk mengetahui capaian dan membina perilaku sesuai butir- butir nilai sikap (Puspita Sari & Sudiana, 2019).

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian sikap melalui teknik observasi merupakan suatu rangkaian penilaian yang dilakukan dengan pengamatan secara sistematis dan berkesinambungan terhadap sikap atau perilaku peserta didik yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.

(9)

2. Indikator Penilaian Sikap

Indikator adalah penanda yang dapat digunakan untuk memberikan suatu penilaian. Indikator adalah bisa berupa ciri-ciri atau ringkasan. Pada suatu kondisi atau keadaan, indikator adalah berguna untuk menunjukkan perubahan dan perkembangan.

a. Indikator Nilai Sikap Spiritual

dan perbuatan

perkataan maupun perbuatan

5. Gotong royong; yaitu tolong-menolong, berbagi tugas maupun bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama

Adapun indikator sikap spiritual yang dapat digunakan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah sebagai berikut:

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut

Mengucapkan salam di awal dan akhir kegiatan

Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa Berikhtiar dalam setiap usaha dan berserah diri

Menjaga lingkungan di sekitar sekolah

Memelihara hubungan dengan sesama ciptaan Tuhan

Menghormati orang lain yang menjalankan ibadahnya masing- masing (toleransi)

Indikator Nilai Sikap Sosial

Sedangkan indikator sikap sosial peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah:

Disiplin; yaitu perilaku tertib dan patuh pada peraturan Jujur; yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, sikap

Percaya diri; yaitu keyakinan pada kemampuan diri dalam melakukan perbuatan

Santun; yaitu sikap yang baik dalam pergaulan, baik dalam

(10)

6. Tanggung jawab; yaitu sikap dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilaksanakan (Natal, 2021).

3. Objek penilaian sikap

Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai berikut:

c. Sikap terhadap proses pembelajaran. peserta didik memiliki sikap yang positif terhadap proses pembelajaran berlangsung. Karena proses pembelajaran mencakup pada suasana pembelajaran yang nyaman, strategi, metodologi dan teknik pembelajaran yang digunakan. Adapun pada proses belajar yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan pengetahuan, motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal

Sikap terhadap materi pelajaran, peserta didik harus memiliki sikap yang positif. Karena sangat berpengaruh terhadap minat belajar dan bisa memotivasi peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan materi pelajaran yang diajarkan. Pendidik juga harus membimbing peserta didik dengan baik agar bisa tertarik dalam hal mengikuti kegiatan pembelajaranPAI. Oleh karena itu, pendidik menilai tentang sikap peserta didik terhadap mata pelajaran PAI yang diajarkan. Sikap terhadap guru, peserta didik harus menghormati gurunya dan memperhatikan apa yang diajarkannya. Sikap terhadap proses pembelajaran peserta didik juga perlu untuk memiliki sifat positif terhadap proses atau kegiatan a. Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik memiliki sikap yang positif terhadap mata pelajaran PAI. Karena dengan menerapkan sikap positif dalam diri peserta didik maka akan bertumbuh kembang dalam minat belajar, dan lebih menyerap pada materi pelajaran yang diajarkan.

b. Sikap terhadap guru. Peserta didik perlu memiliki sikap yang baik terhadap guru, peserta didik yang tidak memiliki sikap yang baik terhadap guru maka akan cenderung mengabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap yang negatif terhadap guru akan sulit untuk mendapatkan ilmu pelajaran.

(11)

pembelajaran, agar bisa berjalan dengan baik. Selain itu, pendidik juga mempersiapkan metode atau teknik, media yang menarik dan strategi pembelajaran, agar kegiatan pembelajaran PAI mendapati suasana yang nyaman dan menyenangkan.

4. Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk menilai kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Adapun instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman adalah dengan menggunakan catatan penilaian dan juga penilaian hafalan ayat pilihan serta hadis yang dikemukakan oleh peserta didik dengan satu persatu.

1. Observasi

Merupakan teknik yang dilakukan dengan menggunakan indera baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

2. Penilaian diri

Merupakan cara meminta peserta didik untuk menemukan kelebihan dan kekurangan terhadap dirinya sendiri dalam konteks pencapaian kompetensi, instrumen yang berupa lembar penilaian diri.

3. Penilaian antar peserta didik

Merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian sikap peserta didik dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Adapun instrumen yang digunakan dalam penilaian antar peserta didik berupa lembar penilaian antar peserta didik dalam bentuk angket dan kuesioner

5. Tujuan Penilaian Sikap

1. Untuk mengetahui peningkatan perubahan tingkah laku peserta didik yang dicapai, sebagai bahan perbaikan tingkah laku peserta didik untuk mencapai keberhasilan.

(12)

2. Untuk menampilkan peserta didik dalam proses belajar mengajar yang tepat sesuai dengan tingkat pencapaian, kemampuan serta karakteristik peserta didik.

3. Untuk mendapatkan umpan balik feedback bagi pendidik maupun peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi peserta didik.

4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar mengajar dan menumbuhkan karakteristik peserta didik.

Penilaian sikap dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik dalam berbagai aspek diantaranya adalah aspek menerima dan menghargai pendapat orang lain, ketelitian, kreatifitas, komunikasi, tanggung jawab dan kerja sama dengan orang lain.

Peneliti menyimpulkan bahwa penilaian sikap merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengetahui karakter peserta didik baik di kelas maupun di luar kelas secara sosial dan spiritual. Penilaian sikap ini menjadi salah satu upaya sekolah untuk mengontrol dan membimbing perkembangan sikap siswanya selama belajar di sekolah (Damaianti et al., 2018).

Referensi

Dokumen terkait

Kebenaran Firman Tuhan yang diajarkan akan mempengaruhi karakter seorang anak yang dapat dibangun dan dikuatkan melalui pelayanan Sekolah Minggu, bahkan mereka bisa menjadi

Dalam Islam pada masa al-makmun dibangun alat observasi besar yang dikenal Astrolab, tapi tidak selesai kemudian pondasi bangunan ini lenyap, dan dilupakan Karya

Klien memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan bahwa perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, diberi hargapada jumlah yang sama

Gambar 1. Kegiatan Koordinasi Tempat, Agenda Kegiatan di Desa Sukajadi.. pendampingan kepada masyarakat desa sumber harum dan desa margarahayu Adapun alur pelaksanaan program

Sebagai hasil dari upaya dan minat dalam pelatihan medis ini ditandakan dengan adanya peningkatan dua kali lipat dari tahun ke tahun sejak tahun 1978 (Saudi

pada novel Purba Sari Ayu Wangi cerita bergulir karena Purba Rarang tidak terima Purba Sari dipilih menjadi ratu sedangkan dalam Musikal Lutung Kasarung cerita bergulir karena

Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 85/KPTS/BPBD- SS/2017 tentang Status Keadaan Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi

Capaian kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2016 dilakukan selama 12 bulan dengan cara Pelaporan setiap triwulan untuk capaian jumlah model pemanfaatan; Pelaporan setiap