RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 5 Mengwi Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IX/Ganjil
Materi Pokok : Unsur Pembangun Karya Sastra (Cerpen) Alokasi waktu : 10 menit
Kompetensi Dasar : 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat menyimpulkan unsur- unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pendahuluan (2 menit)
1) Peserta didik dan guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar.
2) Guru dan peserta didik berdoa sesuai dengan keyakinan dan ajaran agama masing- masing (Religius).
3) Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4) Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya tentang mengidentifikasi unsur-unsur pembangun cerpen
5) Guru mengaitkan pembelajaran sebelumnya dengan materi pembelajaran hari ini.
6) Peserta didik menerima penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti (6 menit)
1) Guru menginstruksikan siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri atas empat orang
2) Peserta didik mengamati contoh cerpen yang diberikan guru. (Literasi)
3) Peserta didik bertanya-jawab tentang unsur-unsur pembangun karya sastra yang ada pada cerpen tersebut. (Critical Thinking)
4) Peserta didik mencari informasi tentang unsur-unsur pembangun karya sastra dari berbagai sumber (Literasi)
5) Peserta didik mengasosiasikan informasi yang didapat dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya sehingga diperoleh sebuah simpulan.
6) Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh kelompok lain.
(Communication)
7) Guru dan peserta didik menarik kesimpulan dari hasil diskusi tugas yang telah dipresentasikan dan ditanggapi bersama. (Creativity)
Penutup (2 menit)
1) Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
2) Peserta didik mengikuti penilaian berupa unjuk kerja/praktik 3) Guru dan peserta didik merefleksikan kegiatan pembelajaran.
4) Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pertemuan selanjutnya tentang struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita pendek.
5) Guru memberikan motivasi, pesan, dan menutup pembelajaran dengan berdoa.
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1) Teknik penilaian : unjuk kerja/praktik 2) Rubrik penilaian
No. Deskripsi Skor
1. Menuliskan tiga bukti kutipan tokoh dan wataknya dengan benar
3 Menuliskan dua bukti kutipan tokoh dan wataknya dengan
benar
2 Menuliskan satu bukti kutipan tokoh dan wataknya dengan
benar
1
Skor Maksimum 3
No. Deskripsi Skor
2. Menuliskan tiga bukti latar dengan benar 3
Menuliskan dua bukti latar dengan benar 2
Menuliskan satu bukti latar dengan benar 1
Skor Maksimum 3
Nilai = (Perolehan skor : Skor maksimum) x 100
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 5 Mengwi
Drs. I Made Nuriada, S.Pd.,M.Pd.
NIP 19680808 199202 1 004
Mengwi, 27 Juli 2022 Guru Bahasa Indonesia
Anak Agung Gede Suarma Adi Putra, S.Pd.
NIP -
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Petunjuk Pengerjaan
Kerjakan LKPD ini dalam kelompok yang sudah ditentukan
Setelah selesai, periksa dan diskusikan kembali hasilnya bersama kelompokmu
Setiap kelompok wajib mempresentasikan hasil pengerjaan LKPD-nya di depan kelas.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun
karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar
4.5.1 Menentukan bukti unsur-unsur pembangun cerita pendek
4.5.2 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun cerita pendek
Bacalah cerpen berikut, kemudian tentukan unsur cerpen tersebut dengan mengisi tabel yang telah disediakan!
ARTI KEJUJURAN
Waktu itu, saat aku masih duduk di bangku SMP, aku mengerti tentang apa itu kejujuran. Pilihan untuk berbohong dan jujur, hal itu yang aku hadapi saat aku menghadapi ujian sekolah.
Saat ujian, teman sekelasku banyak yang mencontek dengan berbagai cara. Ada yang membawa catatan kecil hingga menyembunyikan buku di bawah meja.
“Zul, lo mau nyontek ga? Gue bawa contekan nih” bisik Fadil di sebelahku saat ujian berlangsung.
“Wih! Boleh juga” ucapku dengan mengambil kertas kecil darinya.
Pada saat itu, aku masih belum percaya buah dari sebuah kejujuran. Aku akan mencontek jika menghadapi ujian matematika, fisika, hingga kimia, karena aku kurang begitu suka dengan angka.
Nama Kelompok : ………
Nama Ketua Kelompok : ………
Nama Anggota Kelompok : ………
Hingga akhirnya pengumuman kenaikan kelas pun tiba, aku dan teman-temanku begitu tegang saat menunggu nilai rapot yang akan diberikan.
Setelah kuterima rapot dari wali kelas, lalu wali kelasku mengatakan bahwa aku naik kelas.
Namun, saat aku membuka rapot itu aku melihat nilai pelajaran matematika, fisika, serta kimia mendapat nilai yang kurang memuaskan bahkan kurang dari rata-rata.
Saat itu kumerenung, bernostalgia di saat aku ujian dan mencontek di salah satu mata pelajaran tersebut, kemudian hasilnya mendapat nilai buruk.
Sedangkan mata pelajaran yang lain yang aku kerjakan dengan kemampuanku meraih hasil yang baik.
Lalu hal tersebut aku terapkan untuk menghadapi ujian di kelas berikutnya. Ketika ujian nanti, diriku niatkan untuk berusaha jujur dalam mengerjakan soal yang diberikan, sesulit apapun.
Kali ini materi yang telah kupelajari dan yang diajarkan guruku di kelas semuanya keluar. Tanganku menuliskan jawaban di LJK dengan tenang tanpa suatu keraguan.
Hingga akhirnya pelaksanaan ujian pun selesai, kini hanya tinggal menunggu hasilnya.
Hari pembagian rapot pun tiba. Aku kembali tegang dengan hasil yang akan aku dapat nanti.
Kemudian ibu wali kelas membacakan satu per satu para siswa yang meraih peringkat lima besar paralel hingga tepat pembacaan siswa yang meraih peringkat pertama.
“Siswa yang meraih peringkat pertama adalah…” ucap ibu wali kelas,
Semua siswa begitu tegang menunggu kelanjutan ucapan dari ibu wali kelas tersebut.
“Zulfikar Al Husein” ucapnya sambil mengarahkan matanya padaku.
Diiringi bahagia dan haru atas kerja kerasku belajar selama ini tidak sia-sia.
Kemudian semua teman memberi selamat padaku, lalu ibu wali kelas mengatakan padaku bahwa peraih peringkat pertama akan mendapat beasiswa sekolah di SMA.
Diriku begitu senang mendengarnya. Anggapanku tentang kejujuran itu memang benar
“kalau jujur itu membawa bahagia walau awalnya itu sulit”.
Tema
Penokohan Nama Tokoh 1
Watak Tokoh Bukti Kutipan Nama Tokoh 2 Watak Tokoh Bukti Kutipan
Alur Bukti Kutipan
Nama Tokoh 3 Watak Tokoh Bukti Kutipan
Kunci Jawaban LKPD
Tema Kejujuran Amanat
Bukti Kutipan
Latar Tempat
Bukti Waktu
Bukti Suasana
Bukti Sudut Pandang
Bukti Kutipan Gaya Bahasa Bukti Kutipan
Penokohan Nama Tokoh 1 Zulfikar Al Husein (Aku) Watak Tokoh Jujur
Bukti Kutipan Jujur dan meyakini kejujuran itu akan membahagiakan.
Diriku begitu senang mendengarnya. Anggapanku tentang kejujuran itu memang benar “kalau jujur itu membawa bahagia walau awalnya itu sulit”.
Nama Tokoh 2 Fadil
Watak Tokoh Tidak jujur/curang
Bukti Kutipan “Zul, lo mau nyontek ga? Gue bawa contekan nih” bisik Fadil di sebelahku saat ujian berlangsung.
Nama Tokoh 3 Ibu guru (wali kelas) Watak Tokoh Adil
Bukti Kutipan “Siswa yang meraih peringkat pertama adalah…” ucap ibu wali kelas. Semua siswa begitu tegang menunggu kelanjutan ucapan dari ibu wali kelas tersebut. “Zulfikar Al Husein” ucapnya sambil mengarahkan matanya padaku.
Alur Maju
Bukti Kutipan Aku memahami arti kejujuran. Saat ujian temanku menyontek dengan barbagai cara. Aku ikut menyontek dalam mapel tertentu hasilnya jelek. Pada ujian berikutnya, aku tidak menyontek. Hasilnya baik bahkan peringkat satu di kelas. Aku memahami bahwa Kejujuran itu membahagiakan.
Amanat Berbuatlah jujur setiap saat, karena jujur itu membawa bahagia walau awalnya itu sulit.
Bukti Kutipan Diriku begitu senang mendengarnya. Anggapanku tentang kejujuran itu memang benar “kalau jujur itu membawa bahagia walau awalnya itu sulit”.
Latar Tempat Di kelas
Bukti Lalu hal tersebut aku terapkan untuk menghadapi ujian di kelas berikutnya.
Waktu Waktu itu
Bukti Waktu itu, saat aku masih duduk di bangku SMP, aku mengerti tentang apa itu kejujuran.
Suasana Menegangkan
Bukti Hingga akhirnya pengumuman kenaikan kelas pun tiba, aku dan teman-temanku begitu tegang saat menunggu nilai rapot yang akan diberikan.
Sudut Pandang Orang pertama (menggunakan kata Aku)
Bukti Kutipan Pada saat itu, aku masih belum percaya buah dari sebuah kejujuran.
Gaya Bahasa Diksi yang digunakan sangat sederhana dan mudah dipahami.
Menggunakan gaya bahasa sehari-hari.
Bukti Kutipan Dari awal cerita sampai akhir cerita.