• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. penamaan jamur tiram yaitu dikarenakan pada tudung jamur berbentuk agak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA. penamaan jamur tiram yaitu dikarenakan pada tudung jamur berbentuk agak"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)

Basidiomycota merupakan grup jamur kayu dimana dapat dikonsumsi serta salah satu spesiesnya yaitu jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Asal usul dari penamaan jamur tiram yaitu dikarenakan pada tudung jamur berbentuk agak membulat, lonjong yang hampir menyerupai cangkang tiram. (Priyanto, 2009;

Suhartono, 2010).

Jika dibandingkan dengan beras, jamur memiliki protein sebesar 19-35%

lebih besar yang mana kandungan protein pada beras hanya sebesar 7,38% serta gandum hanya 13,2%. Jamur juga mengandung 9 asam amino essensial memiliki 72% lemak tak jenuh, mulai 7,4%-24,6% serat yang terkandung pada jamur yang mana bermanfaat untuk pencernaan. Tidak hanya sebagai obat pencernaan namun juga bermanfaat sebagai obat kanker, kolestrol dan AIDS. Jamur memiliki senyawa aktif yang dapat sebagai anti jamur merugikan, anti virus dan anti bakteri serta mampu untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan yang lebih special dapat membunuh serangga (Nunung, 2001).

Jamur dibedakan menjadi dua menurut sub kelasnya, yaitu Ascomycetes dan Basidiomycetes. Pada sub kelas Basidiomycetes, jamur lebih mudah untuk

diidentivikasi karena mempunyai ukuran yang lebih besar, berbeda dengan Ascomycetes yang memiliki ukuran lebih kecil (Agus,2006). Klasifikasi dari jamur

tiram putih menurut Achmad et al. (2011) yaitu Kerajaan: Fungi

Divisi : Bassidiomycota

(2)

Kelas : Homobasidiomycetes Ordo : Agaricales

Famili : Tricholomataceae Genus : Pleurotus

Spesies: Pleurotus ostreatus

Karena memiliki manfaat dan kandungan gizi yang baik, terdapat peningkatan untuk menjadikan jamur tiram sebagai bahan pangan oleh banyak masyarakat. Menurut Suriawiria (2002), ) jamur tiram memiliki kandungan protein sekitar 19%-35% lebih tinggi daripada kandungan protein yang ada pada beras maupun gandum, akan tetapi lebih rendah apabila dibandingkan dengan protein yang ada pada susu dan kedelai.

2.2 Jamur Tiram Merah Muda (Pleurotus Flabellatus)

Melihat meningkatnya peminat dari kalangan masyarakat terhadap jamur tiram, maka hal ini menyebabkan meningkatnya permintaan konsumen dan pasar dari berbagai wilayah. (Nurjayadi dan Martawijaya, 2011). Dilihat dari fenomena ini maka diperlukannya untuk pembudidayaan pada jenis jamur tiram yang lain.

Sebagai contoh yaitu jamur tiram merah muda yang merupakan salah satu jamur yang dapat digunakan atau dikembangkan untuk jamur budidaya yang mana jamur ini tidak menyebabkan kolestrol namun tetap bergizi tinggi. Jamur tiram merah muda sering atau bisa tumbuh pada kayu yang sudah lapuk serta jamur yang sudah termasuk banyak orang yang mencoba membudidayakannya.

Diameter tudung dari jamur tiram merah muda yaitu 5-15cm. mempunyai permukaan yang licin dan bisa terasa berminyak disaat keadaan atau kondisi lembab. Jamur tiram merah muda mempunyai tepi yang sedikit terdapat

(3)

gelombang, memiliki tubuh buah berwarna merah muda, jika daging buah sudah tua maka akan terasa keras atau alot (Agus, 2006). Pada jamur tiram merah muda terdapat tudung yang halus dan berbentuk menyerupai kancing lalu bisa berkembang membentuk pipih. Selain itu jamur ini memiliki tekstur yang terasa lembut. Pada dasarnya ciri fisik jamur tiram merah muda tidak jauh berbeda dibandingkan dengan jamur tiram putih (Suriawiria, 1986).

Jamur tiram merah muda dikategorikan sebagai famili Agaricaceae atau bisa disebut Tricholomataceae dari klas Basidiomycetes. Klasifikasi jamur tiram merah muda menurut Djarijah (2001) adalah sebagai berikut:

Super kingdom : Eukaryota Kingdom : Myceteae (fungi) Divisio : Amastigomycota Sub-divisio : Basidiomycotae Kelas : Basidiomycetes

Ordo : Agaricales

Familia : Agaricaceae

Genus : Pleurotus

Species : Pleurotus flabellatus

Telah diteliti bahwa jamur rata-rata 14-35% mengandung protein, 100kj/100g kalori dan 72% lemak tak jenuh. Protein yang terkandung dalam jamur tiram merah muda mencapai 10-30%, memiliki kolestrol yang rendah dan lengkapnya asam amino serta asam amino esensial yang bermanfaat untuk tubuh.

Terdapat beberapa asam amino yang terkandung untuk kebutuhan tubuh yaitu

(4)

leusin, isoleusin, histidin, theonin, valin, lysin, methionin, tryptophan dan phenilalanin.

Kandungan vitamin yang terkandung dalam jamur tiram merah muda yaitu B1 (thiamin), B2 (riboflamin), niasin, biotin dan vitamin D. Selain vitamin, jamur tiram merah juga banyak mengandung unsur mineral yang bermanfaat bagi tubuh yaitu natrium, kalium dan magnesium. Menurut penelitian FAO, dibandingkan dengan sayuran, jamur mempunyai kandungan protein nabati yang lebih tinggi (Agus,2006).

2.3 Jamur Eksplorasi

Definisi jamur secara umum yaitu merupakan organisme eukariotik yang terdapat inti dan organel. Susunan jamur terdiri dari hifa yang mana sebagai benang sel tunggal panjang, pada kumpulan hifa bisa disebut miselium. Miselium memiliki massa benang yang cukup besar dimana dibentuk dari hifa yang saling membalut ketika jamur tumbuh. Cara mengidentivikasi atau mengenali jamur dengan mudah yaitu dengan cara mengamati dari warna miseliumnya (Volk and Wheeler, 1993).

Tubuh jamur yang paling penting yaitu struktur menyerupai tabung yang hampir sama denganseuntai benang panjang. Hifa mampu tumbuh bercabang yang nantinya akan membentuk jaring-jaring dan bentuk ini disebut miselium. Dilihat dari satu koloni jamur terdapat hifa yang menjalar dan terdapat hifa yang menegak.

Hifa yang menegak menghasilkan alat-alat pembiak yaitu spora, hifa yang menjalar berfungsi sebagai penyerap nutrien dari substrat dan sebagai penyangga alat-alat reproduksi. Hifa vegetatif yaitu ifa yang menjalar dan hifa fertil adalah hifa yang tegak. Dikarenakan pertumbuhan hifa yang terus menerus secara apical

(5)

menyebabkan tidak dapat terukurnya hifa dengan ukuran pasti. Pada umumnya hifa memilki diameter berkisar 3-30 µm. Diameter hifa pada setiap jenis jamur berbeda serta ukuran diameter hifa dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (Carlile and Watkinson, 1994).

Terdapat berbagai jenis jamur yang ada diseluruh dunia, baik yang bisa dikonsumsi, dijadikan bahan obat-obatan maupun ada juga yang bersifat beracun ataupun digunakan sebagai bahan kosmetik. Terdapat banyak jenis jamur yang sudah bisa dikonsumsi seperti jamur tiram, jamur sitake dan jamur kancing, adapun jamur yang dimanfaatkan sebagai obat yaitu jamur lingzih.

Beberapa jamur dari hasil eksplorasi yang didapatkan di malang raya sebagai berikut :

PS26 PS10 PS06

Gambar 1. Jamur hasil eksplorasi PS26,PS10 dan PS06 (petung sewu) 2.4 Air Kelapa

Air kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak dan beberapa mineral. Kandungan zat gizi ini tergantung kepada umur buah. Disamping zat gizi tersebut, air kelapa juga mengandung berbagai asam amino bebas. Setiap butir kelapa dalam dan hibrida mengandung air kelapa masing-masing sebanyak 300 dan 230 ml dengan berat jenis rata-rata 1,02 dan pH agak asam 5,6. Air

kelapa dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba, misalnya Acetobacter xylinum untuk produksi nata de coco (BPP Teknologi, 2009).

(6)

Menurut Azwar (2008), air kelapa ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 persen. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6% dan protein 0,07 hingga 0,55 persen.

Air kelapa mengandung komposisi kimia berupa protein, lemak, hidrat arang, vitamin C, vitamin B kompleks, kalsium dan mineral dimana komposisi tersebut sangat baik bagi tubuh manusia. Terdapat komposisi kimia dari air kelapa yaitu gula 2,56%, abu 0,46%, bahan padat 4,71%, minyak 0,74%, protein 0,55%, dan senyawa khlorida 0,17%. Kandungan mineral kalium yang terkandung pada air kelapa cukup tinggi sebesar 203,70 mg/100 g pada air kelapa muda dan 257,52 mg/100 g air kelapa tua (Santoso, 2003).

Menurut Yusnida (2006), air kelapa merupakan salah satu bahan alami, terdapat hormon seperti sitokinin 5,8 mg/l, auksin 0,07 mg/l dan giberelin serta senyawa lain didalamya dimana mampu menstimulasi perkecambahan dan pertumbuhan. Digunakannya air kelapa dalam media kultur anggrek telah banyak dilakukan. Hasil penelitian Katuuk (2000) menghasilkan bahwa penambahan 250ml/l air kelapa menunjukkan waktu paling cepat pada perkecambahan biji anggrek macan (Grammatohyllum scriptum). Ditambahkan oleh Armawi (2009), Pemberian air kelapa untuk konsentrasi rendah 100ml/l dapat menyebabkan pengaruh terbaik pada pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).

(7)

2.5 Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa penggilingan padi namun belum dimanfaatkan secara optimal. Pada dasarnya sekam padi hanya digunakan untuk membakar batu bata, padahal kandungan kimia yang terkandung pada sekam padi memiliki cukup banyak kegunaan. Kariopsis terdapat pada lapisan keras pada sekam padi yang terdiri dari belahan lemma dan palea yang saling menyambung.

Kandungan unsur N pada sekam padi mencapai 1% dan unsur K sebesar 2% dimana unsur tersebut diperlukan sebagai pertumbuhan tanaman (Rahardi, 1991).

Pada sektor pertanian, sangat diperlukannya pemanfaatan dari sekam padi melihat dari besarnya kandungan unsur-unsur pada sekam padi. Selain sebagai pemasok hara, sekam berperan sebagai pengurangan absorpsi P pada tanah, karena terdapat kandungan silika pada sekam yang cukup tinggi, dimana hal ini dapat melepaskan phospat. Menurut Bakri (2008), kandungan yang terdapat pada sekam padi yaitu 50% selulosa, 25%-30% lignin dan 15%-20% silika yang mana kandungan-kandungan tersebut sangat dibutuhkan oleh jamur tiram.

Sekam padi merupakan bahan sisa dari limbah hasil penggilingan yang biasanya tidak digunakan lagi dan dimusnakan atau dibakar. Limbah berupa sekam padi ini merupakan sumber bahan baku berserat yang mempunyai komposisi utama 33%-44% selulosa, 19%-47% lignin, 17%-26% hemiselulosa dan silika 13%

(Sipahutar, 2010). Penelitian Sulistyarini (2003), yang membahas produksi jamur tiram putih pada media campuran serbuk gergaji dan sekam padi, menunjukkan bahwa penambahan media berupa sekam padi 25% dan 75% menghasilkan hasil yang signifikan, pada parameter berat basah paling optimal yaitu 78,67gram.

(8)

2.6 Media

Media tumbuh adalah salah satu aspek yang menjadi kunci utama untuk seberapa keberhasilan pada budidaya jamur. Menurut Cahyana dalam Mufarrihah (2009), lignin sangat dibutuhkan sebagai nutrisi pada media tumbuh jamur tiram merah. Serta dibutuhkannya karbohidrat (selulosa dan glukosa), protein, nitorgen, serat dan vitamin yang mana senyawa-senyawa tersebut terdapat pada serbuk gergaji, bekatul, sekam, jerami dan tepung beras. Nutrisi yang terkandung pada bahan-bahan tersebut dapat memicu kecepatan pertumbuhan pada miselium.

Selain cukup praktis dan persediaan yang cukup mudah, serbuk kayu digunakan sebagai media karena mengandung nutrisi yang baik. Serbuk kayu yang sering digunakan yaitu serbuk kayu sengon. Serbuk kayu sengon memiliki bentuk yang lunak, yang mana hal ini cocok untuk digunakan sebagai media pada jamur.

Syahri dalam Rochman (2015), kandungan yang terdapat pada media serbuk gergaji kayu sengon yaitu selulosa 48,3%, lignin 27,3%, pentosa 16,3%, dan abu 3,4%.

Menurut penelitian Lestari dalam Rochman (2015), digunakannya serbuk gergaji kayu sengon yang dikomposkan selama 20 hari sebagai media mempunyai dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih apabila dibandingkan dengan serbuk gergaji yang lain. Sangat penting untuk memperhatikan tingkat kekeringan padak serbuk kayu, karena bisa mempengaruhi keberhasilan dari budidaya jamur.

Referensi

Dokumen terkait

Pelatihan Mental Control merupakan model live skill education berupa program intervensi dalam rangka membantu menurunkan tingkat distress yang dialami

Beberapa kesulitan yang dialami guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran berbasis kecakapan hidup antara lain adalah kesulitan dalam merancang silabus

Setelah dilakukan kajian secara mendalam, hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pendidik menurut al-Qur’an surat Ar-Rahman ayat 1-10 dalam tafsir al-Misbah dan

Di Indonesia sendiri, selama masa pemerintahan SBY di tahun 2004-2009, sistem kepartaian mengalami perubahan yang signifikan, dimana partai politik bebas

Sehubungan dengan dilaksanakannya proses evaluasi dokumen penawaran dan dokumen kualifikasi, Kami selaku Panitia Pengadaan Barang dan Jasa APBD-P T. A 2012 Dinas Bina Marga

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala yang dapat dibuat sebagai saran untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu dilakukan penambahan

Elaedobius kamerunicus Faust (Coleoptera: Curculionidae) yang Efektif dalam Menyerbuk Tandan Kelapa Sawit” merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada program

Serangga yang paling efektif untuk penyerbukan tanaman kelapa sawit adalah Elaeidobius kamerunicus dan E.. Penurunan populasi