Universitas Kristen Petra 41
3. ANALISIS DATA
3.1. Organisasi Ruang Rumah Bubungan Tinggi
Tiap-tiap Rumah Bubungan Tinggi ini mewakili kondisi keluarga penghuninya yang berbeda baik dalam hubungan fungsi ruang-aktivitas dan nilai- nilai penghuninya. Dalam analisis berikut ini akan disajikan perbandingan kondisi aktivitas ruang masing-masing rumah yang menjadi obyek penelitian skripsi.
3.1.1. Analisis Hubungan Antar Ruang
Standar interior dalam rumah Bubungan Tinggi utamanya ditentukan oleh susunan ruang yang memanjang ke belakang dan fungsi masing-masingnya.
Rumah Hunian di Kota Malang memiliki banyak sentuhan pribadi dari pemiliknya agar memudahkan hidup di masa kini yang semakin maju. Susunan ruang mengalami perubahan. Material baru ditambahkan dan ada perabot interior yang sudah umum dijumpai di rumah-rumah.
Rumah tradisional tetap dijaga unsur tradisionalnya. Susunan dan fungsi ruang setia pada nilai-nilai tradisional. Tamu penting dan tuan rumah duduk di ruang yang sama sementara yang lebih muda dipisahkan. Biaya perawatan rumah ini besar dan memerlukan kesadaran tinggi. (Analisis di halaman didasarkan pada hasil pengamatan pada Lampiran Tabel IV:
Perbandingan Hubungan Antara Ruang Rumah Hunian di Kota Malang dan Rumah Bubungan Tradisional)
Universitas Kristen Petra 42
Rumah masa kini di Kota Malang memiliki organisasi ruang linier dengan penempatan ruang besar (Panampik Panangah) pada persimpangan menuju ruang lain.
Rumah Tradisional memiliki organisasi ruang linier biasa. Semua ruang termasuk ruang besar (Panampik Panangah) berada dalam satu garis. (”Remigius”)
Kondisi Rumah masa kini :
Rumah masa kini tidak memiliki Surambi Dalam, dan Lapangan Pamedangan (diakibatkan keterbatasan lahan).
Anjung terpisah dari Panampik Panangah. Tujuan: agar bisa memberi privasi lebih baik bagi para pemilik masing-masing kamar Anjung.
Palatar Belakang terbagi menjadi dua bagian (ruang mandi dan ruang cuci). Tujuan: untuk kenyamanan pengguna rumah saat mandi.
Panampik Panangah
Panampik Panangah Surambi
muka
Panampik Kacil, Tangah, Basar
Palatar Belakang Anjung
Anjung
Palatar Belakang Padapuran
Surambi muka
Surambi Dalam
Lapangan Pamedangan
Anjung
Anjung
Panampik Dalam
Padapuran Palatar Belakang Panampik
Kacil, Tangah, Basar (tidak
ada)
(tidak ada)
42
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra 43
3.2. Analisis Aktivitas Pemakaian Ruang Rumah Hunian di Kota Malang bergaya Bubungan Tinggi
Tabel 3.1. Pemakaian Ruang dalam Satu Hari
( Data Pemakaian Ruang dari Lampiran I : Tabel Aktivitas Penghuni Rumah Hunian di Kota Malang, hal 57) Pemakai
Ruangan
Hasil Analisis
Bapak Analisis Aktivitas di dalam Rumah Penjelasan Analisis
Fungsi keseluruhan rumah bagi Bapak adalah tempat melepas lelah dan berkumpul bersama keluarga.
-Aktivitasnya paling banyak berada pada Panampik Panangah dan Anjung. Digunakan 4 kali dan 2 kali dalam sehari.
-Bapak hanya sekali berada di Kantor (Panampik Kacil, Tangah, Basar). Pekerjaan kantor lebih banyak diserahkan kepada Anak Pertama.
-Pendapat pribadi pemilik rumah sendiri: dibangun sebagai alat pengenang masa kecil dan remajanya di Kalimantan.
-Bapak tidak memiliki dorongan motivasi yang khusus di dalam rumah. Hampir semua kegiatannya berada di luar.
43
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra 44
Ibu Analisis Aktivitas di dalam Rumah Penjelasan Analisis
- Penggunaan ruang-ruang yang merata.
- Fungsi keseluruhan rumah bagi Ibu adalah tempat berkumpul keluarga sekaligus tempat aktivitasnya sebagai pengatur rumah tangga sehari-hari.
Menurut Sanders :
Pria lebih suka dihormati dan dipuja; wanita lebih memilih disukai dan diterima. Harap dipahami bahwa saya tidak ingin dihormati dan dipuja atau pria tidak ingin disukai. Ini adalah generalisasi dan preferensi. (dikutip dalam Sanders 48)
-Semua ruang pernah dimasuki setidaknya 1x dalam sehari.
-Aktivitas di semua ruangan berkisar 2 hingga 3 kali dalam sehari dan tidak ada ruang yang tidak pernah dimasuki dalam sehari. (Kecuali selama kunjungan dimana ada 2 ruangan yang tidak dimasuki sama sekali). (Hasil pengamatan dari Lampiran 5: RUMAH HUNIAN DI KOTA MALANG halaman 64)
-Selama kondisi kesehatan yang kurang baik selama kunjungan Bulan April, Ibu banyak berada di Anjung untuk beristirahat.
Ruang Anjung otomatis menjadi ruang terpenting baginya.
-Aktivitasnya banyak digantikan oleh Anak Kedua selama Bulan April.
-Ibu banyak memiliki kebutuhan untuk Pertemanan. Dia berinteraksi pada semua penghuni rumah dalam waktu sehari.
Hal ini berkaitan dengan aktivitasnya yang tidak dibatasi ruang.
44
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra 45
Anak Pertama
Analisis Aktivitas di dalam Rumah Penjelasan Analisis
- Fungsi keseluruhan rumah bagi Anak Pertama adalah tempat bekerja dan memperoleh prestasi.
Menurut David McClelland dalam Human Motivation:
Orang dengan Need For Achievement tinggi adalah orang yang kebutuhan prestasinya tinggi.
Anak-anak dengan kebutuhan untuk berprestasi tinggi akan tampak dari keinginannya untuk selalu unggul diantara teman sebayanya. (Dalam kondisi ini menonjol di dalam keluarga). Anak Pertama jelas memiliki motivasi kebutuhan untuk meraih prestasi dan berkuasa dilihat dari pemakaian Panampik Kacil, Tangah, dan Basar sebagai kantor dalam sehari. Selain itu dia juga banyak berada di Panampik Panangah agar bisa mengetahui kondisi keluarga sehari-hari dan Padapuran (dapur).
(Widyarini 59)
- Pusat aktivitas sehari-harinya jelas berada di Panampik Kacil, Tangah, dan Basar. Hal ini sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan Bapak untuk mengurus kantor selama Bapak bepergian.
- Ruangan lainnya yang banyak digunakan adalah Panampik Panangah. Digunakan umumnya 4 kali dalam sehari. Dua kali bila saja bila ada kesibukan di luar.
- Dua ruangan yang paling jarang dimasuki adalah Serambi (Bapak yang biasa berada di Serambi) dan di Tempat cuci.
- Anak Pertama tidak hanya fokus pada pekerjaan tapi juga pada kesehatan Ibu dimana dia juga mengambil tugas di dapur.
- Menurut Sanders :
Wanita ingin memberikan perhatian penuh. Itu merupakan bagian ikatan dan orientasi pada relasi. Pria sering kali mendengarkan di luar kebutuhan mereka, tidak berhasrat, sehingga tidak sepenuhnya terlibat. Wanita mendengarkan dengan logika dan emosi. (dikutip dalam Sanders 68)
45
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra 46
Anak Kedua
Analisis Aktivitas di dalam Rumah Penjelasan Analisis
- Fungsi keseluhan rumah bagi Anak Kedua adalah tempat tinggal sehari-hari, beraktivitas mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
-Ruangan yang berhubungan dengan aktivitas luar jarang dilalui. Serambi dan Panampik Kacil, Tangah, Basar.
-Lebih banyak menghabiskan waktu di Panampik Panangah untuk bersantai. Anak Kedua punya lebih banyak waktu dibanding anggota keluarga lainnya.
-Aktivitas di Padapuran dan Tempat cuci hampir sama banyaknya dengan Ibu.
-Anak Kedua tidak memiliki motivasi khusus di rumah ini kecuali tanggung jawab menggantikan beberapa aktivitas rumah tangga Ibu
Sepupu - Sepupu sebenarnya menumpang tinggal di rumah ini tetapi memiliki beberapa tanggung jawab yang terbatas.
- Fungsi rumah bagi Sepupu adalah tempat tinggal sementara mengingat lokasi pekerjaannya yang berada di Farmasi Kota Malang. Walaupun begitu dia memegang beberapa tanggung jawab seperti
- Tiga ruangan : Serambi, Panampik (Kacil, Tangah, Basar) dan Tempat cuci jarang dilalui. Tidak ada tanggung jawab yang benar-benar penting maka dia tidak punya kepentingan di ruangan ini.
-Sepupu menggunakan dapur setidaknya 1x dalam sehari.
Entah itu saat membantu memasak di pagi hari atau memasak saat menjaga rumah seorang diri.
46
Universitas Kristen Petra 46
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra 47
menjaga rumah seorang diri bila anggota keluarga yang lain pergi mengantar Ibu untuk pemeriksaan kesehatan.
David McClelland dalam Human Motivation menyatakan : ’orang dengan Need for Affiliation yang tinggi adalah orang yang kebutuhan untuk membangun hubungan pertemanan atau persahabatan tinggi. Ia selalu berinteraksi dengan banyak orang. Ia ingin disukai banyak orang sehingga populer diantara teman-temannya’.
(Widyarini 59). Dalam kasus ini Sepupu jelas menjaga hubungannya dengan anggota keluarga karena dia hanya ’menumpang’ tinggal di rumah ini.
-Sepupu memiliki motivasi kebutuhan untuk pertemanan.
(Need for Affiliation) Tingginya angka aktivitas penggunaan Ruang Panampik Panangah sehari-hari menandakan bahwa ia berusaha menjaga hubungan dengan anggota keluarga lain.
(Hasil dari pengamatan Lampiran 8: RUMAH HUNIAN DI KOTA MALANG Aktivitas Sepupu halaman 67)
47
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra 48
Kesimpulan Analisis
Melalui hasil analisis data maka didapatkan posisi Anak Pertama sebagai pemegang posisi Kepala Keluarga di Rumah Hunian di Kota Malang bergaya Bubungan Tinggi :
Tanggung Jawab
1. Anak Pertama : Bekerja di luar dan dalam rumah, Komunikasi keluarga,
Pekerjaan Rumah Tangga (memasak).
2. Ibu : Komunikasi keluarga,
semua Pekerjaan Rumah Tangga.
3. Bapak : Bekerja di luar rumah, Komunikasi keluarga.
4. Sepupu : Bekerja ( mandiri), Komunikasi keluarga,
Pekerjaan Rumah Tangga ( memasak) 5. Anak Kedua : Pekerjaan rumah tangga
Hasil ini tentu saja berbeda dengan nilai-nilai tradisional di masa lalu dimana seorang Bapak adalah Kepala Keluarga yang memegang martabat tertinggi.
Walaupun begitu posisi ini didapat Anak Pertama karena tanggung jawab di dalam rumah yang lebih besar dan bahkan juga menyentuh tanggung jawab anggota keluarga lainnya. Tanggung jawab pekerjaan dari Bapak (sehingga Bapak jarang berada di Panampik Kacil, Tangah , Basar) dan bahkan tanggung jawab memasak dari Ibu di Padapuran (bersama Anak Kedua menggantikan Ibu memasak di pagi hari). Kuat pengaruhnya sehingga dia menggantikan sirkulasi ruang anggota keluarga lain.
Universitas Kristen Petra 49
3.3. Analisis Tabel Perbandingan Fungsi Ruang
Tabel 3.2. Perbandingan Fungsi Ruang
Ruangan Rumah masa kini di Kota Malang bergaya Bubungan Tinggi
Rumah Bubungan Tinggi Tradisional
Surambi Muka
Fungsinya :
Menyambut tamu Duduk-duduk
Fungsinya : Menyambut tamu
Surambi Dalam
-
(tidak ada ruangan)
Fungsinya : Menyambut tamu
Lapangan Pamedangan
-
(tidak ada ruangan)
Fungsinya : tempat duduk- duduk
Panampik Kacil, Tangah, Basar
Fungsinya : Kantor (tempat bekerja )
Fungsinya : Menyambut tamu
Panampik Panangah
Fungsinya : Tempat makan
Tempat berkumpul keluarga
Fungsinya : Tempat berkumpul keluarga
Sisi Anjung (Termasuk Jurai)
Fungsinya : Kamar tidur
Fungsinya : Tempat tidur Berganti busana
Panampik Dalam
-
(tidak ada ruangan)
Fungsinya : Ruang makan
Padapuran Fungsinya : Dapur Fungsinya : Dapur
Universitas Kristen Petra 50
Palatar Belakang
Fungsinya : Tempat mandi, jemur, cuci
Fungsinya : Tempat mandi, jemur, cuci
Perubahan fungsi ruang paling banyak terjadi di Rumah Hunian masa kini di Kota Malang dimana penghuninya menyesuaikan kebutuhan ruang untuk memenuhi gaya hidup masa kini. Perubahan terbesar Rumah Hunian masa kini adalah penyesuaian Panampik Kacil, Tangah, Basar menjadi ruang kantor.
Perubahan ruang ini tentu saja disesuaikan untuk memudahkan kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup masa kini, dimana beberapa bagian ruangan (Panampik Kacil, Tangah, Basar ) berperan langsung dalam kegiatan di luar rumah.
3.4. Analisis Adat Tradisional
Adat-istiadat tradisional Rumah Bubungan Tinggi memiliki kekhasan tersendiri yang umumnya melibatkan kondisi penyambutan tamu dalam acara ramah-tamah atau sekedar kunjungan teman lama. Kebiasaan ini berkaitan dengan adanya ruangan yang bisa mendukung seperti Serambi Muka dan Panampik Muka, Tangah dan Basar. Penjelasannya terdapat di Bab 2 Tinjauan Data.
Tabel 3.3. Perbandingan Penerapan Adat Tradisional
Nilai Adat Banjar
Rumah masa kini di Kota Malang bergaya Bubungan
Tinggi
Rumah Bubungan Tinggi Tradisional
Membersihkan kaki di Serambi
Muka
Tidak dilakukan (tidak ada bagian rumah yang
mendukung)
Masih dilakukan
Universitas Kristen Petra 51
Tidak dilakukan lagi di Rumah Hunian di Kota Malang sehingga pemilik rumah tidak merasa perlu lagi untuk membangun bagian Serambi Muka. Di Rumah Bubungan Tinggi Tradisional, nilai adat ini tetap dilakukan sehari- hari.
Pemilik Rumah menyambut
tamu di Serambi Dalam
Masih dilakukan Masih dilakukan
Semua pemilik rumah (Bapak atau Ibu) terbiasa menyambut tamu baik yang memiliki hubungan pekerjaan atau tidak. Hanya saja tidak dilakukan di Serambi Dalam.
Pembagian ruang tamu berdasarkan
usia.
Tidak dilakukan lagi. Masih dilakukan.
Tidak dilakukan lagi di Rumah Hunian di Kota Malang yang menjadi alasan bagi penggabungan fungsi Panampik Kacil, Tangah, Basar menjadi satu ruangan besar. (Tidak ada partisi pemisah ruang)
Anjung dibangun setelah ada
pasangan pengantin baru
Tidak dilakukan Telah lama dilakukan
Anjung di Rumah Hunian Kota Malang sudah muncul sejak pembangunan awal dan langsung difungsikan sebagai kamar-kamar, tidak seperti di Rumah Bubungan Tinggi Tradisional yang dibangun setelah ada anak yang menikah.
Anak Tidak dilakukan Telah lama dilakukan
Universitas Kristen Petra 52
perempuan tinggal setahun setelah menikah
Rumah Hunian di Kota Malang memiliki penghuni yang mengikuti gaya hidup masa kini jadi kebiasaan ini tidak dirasa perlu.
Rumah Hunian di Kota Malang dengan penghuninya yang memiliki gaya hidup masa kini jelas telah lama meninggalkan nilai-nilai adat tradisional. Rumah Bubungan Tinggi Tradisional masih menerapkan nilai-nilai adat tradisional ini dengan setia.
Keuntungannya adalah : Penghuni Rumah Hunian di Kota Malang dapat lebih mudah beraktivitas dalam rumah tanpa terganggu formalitas adat walaupun aktivitas sehari-hari mereka berlangsung di lahan yang lebih sempit. Memang sangat disayangkan, namun hal tersebut tidak dapat dihindari seiring dengan perubahan jaman.