[DRAFT]
POLITIK
KANTOR
Menuju Puncak Karir dengan Persaingan SehatA & C Black
Judul asli:
Survive office politics
How to steer a course through minefields at work
Diterbitkan pertama kali pada 2004 oleh Bloomsbury Publishing Plc Dicetak ulang oleh
A & C Black Publishers Ltd 38 Soho Square
London W1D 3HB
© Bloomsbury Publishing Plc 2004 © A & C Black 2006
Dicetak ulang 2006, 2007
Penerjemah: Ambang Priyonggo, S.S., M.A
Daftar Isi
Seberapa pintar Anda mengatasi
politik kantor
1 Memahami politik internal
2 Mengatasi politik kantor
3 Menghadapi bos sulit
4 Menggunakan komunikasi
non-verbal
5 Mengelola persepsi orang lain
6 Membangun jaringan untuk
sukses
Seberapa pintar
Anda mengatasi
politik kantor?
Jawablah pertanyaan berikut ini, ketahui profil politik Anda lalu baca poin-poin pedoman skor atas jawaban Anda.
Saat Anda memulai suatu pekerjaan baru, seberapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mempelajari situsi politik di kantor.
a) 10 bulan b) 5 bulan c) 1 bulan
Lengkapi pernyataan berikut: ―Anda melakukan pekerjaan Anda dengan cara…‖
a) mengerjakan pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya dan selalu mengikuti prosedur.
b) meletakkan kebutuhan dan tujuan tim Anda di atas segala kebutuhan dan tujuan Anda.
c) selalu waspada dan bekerja keras untuk mencapai tujuan pribadi Anda.
Seberapa sering Anda bergosip?
a) Tidak Pernah b) Sering c) Setiap waktu!
a) Saya tak mengenal. Setiap orang terkesan tertutup.
b) Tak begitu mengenal. Terpenting, saya bekerja bagus dan meraih hasil terbaik untuk mendapatkan reward.
c) Sangat mengenal. Berinteraksi baik dengan para manajer saya dan sebisa mungkin memberi bantuan beberapa orang yang ada di kantor.
Seberapa baik Anda berinteraksi dengan atasan/bos Anda?
a) Baik. Saya tidak begitu banyak berinteraksi dengannya.
b) Sangat Baik. Kami saling melengkapi. c) Buruk—benar-benar ada pertentangan kepribadian.
Berapa banyak kolega kerja yang jadi kawan kepercayaan Anda di kantor
a) 1 sampai 3 b) 4 sampai 7 c) 8 atau lebih
Apakah Anda merasa mampu ‗menjadi diri sendiri‘ di kantor?
a) Tidak b) Tidak sepenuhnya c) Ya
Seberapa sering Anda bersosialisasi dengan kolega-kolega Anda?
a) Sangat jarang b) Kadang-kadang c) Sangat sering
Seberapa luas Anda menebar jaringan/network?
b) Kadang-kadang. Tergantung apa saya memiliki kebutuhan untuk itu dan jika melihat ada
kesempatan.
c) Setiap saya bisa, siapa tahu suatu saat saya membutuhkan bantuan.
Seberapa sering politik kantor melingkupi kerja Anda?
a) Tak pernah b) Kadang-kandang c) Sering
Seberapa sering Anda berpikir tentang
perlunya menggunakan komunikasi non-verbal?
a) Tidak pernah-untuk apa?
b) Sangat sering. Terutama ketika berhadapan dengan orang yang ‟susah‟ dan yakin bahwa ini bakal memberi suatu hasil.
c) Selalu. Saya berusaha meniru cara orang bertutur dan bertingkah-laku
Skor: a = 1, b = 2, and c = 3. Sekarang jumlahkan total skor Anda.
Seberapa pintar Anda mengatasi politik
kantor?
mempraktikan politik bisa sangat „menyehatkan‟ karir Anda dan menyukseskan organisasi Anda— ingat, ini lebih pada menerapkan suatu komunikasi efektif. Selalu perhatikan tanda-tanda non-verbal (Bab 4), dan mulailah membuat impresi lebih kuat di hadapan kolega-kolega Anda (Bab 5).
Skor 20–27: Anda kelihatannya memiliki sikap “sehat” menghadapi lingkungan politik di kantor Anda. Namun berhati-hatilah, jangan sampai Anda terseret arus budaya menggosip yang selalu muncul di kebanyakan kantor—jangan Anda tergoda aksi politisasi. Carilah nasihat tentang bagaimana meningkatkan karir Anda dengan menerapkan pengembangan jaringan/network (Bab 6) dan membuat impresi hebat di hadapan kolega dan manajer Anda (Bab 5).
Skor 28–36: Anda dalam posisi berisiko terseret arus tidak sehat dalam lingkungan politik kantor. Terlalu banyak menggosip itu sangat berbahaya dan tidak profesional serta dapat berujung pada kehilangan kawan—bahkan pekerjaan. Daripada melibatkan diri dengan manuver politik negatif, Anda justru harus mencoba menjauhkan diri darinya. Jika Anda merasa relasi Anda dengan atasan membuat hidup Anda di kantor begitu menyiksa, maka cobalah baca Bab 3. Jika relasi dengan kolega-kolega Anda terasa hambar, maka cobalah baca Bab 7 untuk tips-tips mengatur
1
Memahami politik
internal
Banyak hambatan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang manajer sering kali bukanlah berkaitan dengan hal teknis
kompetensi, namun lebih ke persoalan politik kantor. Politik kantor adalah fakta hidup dari sebuah organisasi, walau banyak CEO yang mengungkapkan kesuksesan usaha mereka justru karena berhasil meciptakan lingkungan
―no politics‖ di perusahaan mereka. Namun
perlu disadari, mereka pasti akan bercerita tentang bagaimana memberdayakan dan mendorong pekerjanya untuk menciptakan suasana kerja kondusif demi mencapai tujuan organisasi. Dan itu artinya, mereka sedang bercerita tentang bagaimana
Langkah satu: Terima fakta,
politik adalah bagian dari
kehidupan kantor
Dalam pandangan sederhana, politik sering dikatakan sebagai alat untuk memengaruhi dan menggosok-gosok pikiran para pengambil-keputusan, mewujudkan agenda terselubung, meraih karir tertinggi secara licik dan menjegal orang lain. Namun sejatinya politik tidak selalu terkait hal-hal menyeramkan seperti itu.
Pada dasarnya, politik melibatkan hal-hal di luarnya, seperti menerapkan sistem aturan bersanksi untuk meraih suatu tujuan. Namun, itu tidak harus dilakukan secara tertutup. Bahkan hasil penerapan sanksi ini dapat dirasakan secara positif oleh semua pihak.
Sebagai gambaran, jika dua orang dengan kompetensi sama, maka sosok yang memiliki pemahaman politik, kelincahan menggunakan kekuatannya, serta kemampuan memengaruhi orang lah yang akan lebih cepat mendapatkan promosi jabatan sebagai seorang senior manajer. Sebab, perlu diingat seorang senior manajer yang sukses di dalam suatu lingkungan kerja kompetitif lebih banyak berkutat dengan politik dalam
kesehariannya.
Oleh karena itu, agar lebih cerdik secara politik, Anda perlu memiliki kemampuan membaca “ke mana arah angin” sedang bergerak di kantor Anda dan cobalah “berada di depan dalam permainan ini.” Memang politik tidak selalu positif. Ada kalanya seseorang harus berada pada posisi defensif di tengah terpaan manuver politik.
Ketika Anda menjadi target dan dikepung “permainan politik” dari kolega-kolega Anda,
langkah taktis untuk bertahan perlu diambil. Dalam situasi di mana unsur bias dan favoritisme
mengedepan dalam penentuan “siapa” yang layak mendapatkan tugas kunci atau promosi jabatan, maka manuver politiklah yang diperlukan sebagai lompatan.
Pendek kata, pekerja atau manajer yang cerdik harus memahami bagaimana politik berfungsi dalam suatu organisasi dan dimanfaatkan secara positif guna mewujudkan tujuan luhur bagi
Langkah dua: Kaji seberapa
politis tempat kerja Anda
Langkah pertama untuk memiliki ketajaman politik adalah dengan belajar mengidentifikasi level politik di tempat Anda bekerja. Tanpa pengetahuan ini, Anda seperti bergerak dalam kegelapan, dan bertanya-tanya betapa kesempatan karir bagi Anda terbuang begitu saja. Ada empat level utama
suasana politik—minimal, moderat, tinggi, dan kronis—dan mereka ini selalu muncul simultan di sebuah organisasi yang besar.
1 Politisasi Minimal
Atmosfernya sedikit banyak bersahabat. Konflik jarang muncul dan jika pun ada tidak bertahan lama. Pada level politik seperti ini suasana
persaudaraan masih kondusif—tak ada istilah „ini grup saya‟ atau „ini bukan grup saya.‟ Bahkan satu keberhasilan seseorang tidak dilihat sebagai satu kekalahan bagi seorang yang lain. Aturan bisa diterapkan dengan baik, dan sikap saling menolong mengedepan. Suasana saling
2 Politisasi Moderat
Organisasi dengan level suasana seperti ini bekerja dengan dasar pemahaman dan sistem penerapan aturan formal tanpa sanksi berarti. Level suasana seperti ini bisa terjadi di segala bentuk organisasi, mulai dari perusahaan kecil, perusahaan berkembang, hingga perusahaan besar dengat ritme kerja organisasi yang cepat. Sudah sewajarnya bahwa pada perusahaan yang berorientasi pada result (hasil), customer focus (fokus ke konsumen), dan interpersonal trust (kepercayaan antarpersonal), politik kantor pada level ini cenderung tak destruktif dan hanya muncul pada saat terjadi “adu” gagasan demi kemajuan kantor.
Memang, meraih tujuan melalui aturan tanpa sanksi adalah hal yang lumrah saja. Namun jika ini dibiarkan akan muncul kecenderungan bahwa kebutuhan akan aturan bersanksi harus dipenuhi. Toh, ketika suatu konflik menjadi tak terkendali, pada akhirnya seorang manajer akan kembali berpegang pada penerapan aturan dengan sanksi untuk penyelesaiannya. Dan kadang kala, ini akan menjadi sulit, karena sanksi yang mungkin
3 Politisasi Tinggi
Konflik begitu cepat menyebar dalam suasana politik seperti ini. Pada level politisasi yang tinggi seperti ini, aturan bukannya diterapkan secara konsisten. Yang ada, aturan diterapkan oleh orang-orang tertentu sesuai dengan interest-nya. Di sini terjadi kelompok-kelompok “in-group” dan “out -group” yang begitu jelas. Jarang sekali ada karyawan yang berani bicara terbuka ke atasan. “Whoyou know” (siapa yang Anda kenal) menjadi lebih penting dari ”What you know” (apa yang Anda tahu) yang Anda tahu. Bekerja dalam suasana kantor seperti ini sangat stressful, apalagi bagi mereka yang berada pada posisi ”out-group” alias penentang arus.
Jika terjadi konflik, kebanyakan orang akan bergantung pada metode politik agresif yang ujungnya hanya akan menyeret lebih banyak pihak yang terlibat. Pada situasi politik kantor yang tinggi seperti ini, sangat jarang masalah bisa
terselesaikan dengan konstruktif. Kecenderungan manusia-manusia di dalam tempat seperti ini adalah mencari kambing hitam dan tidak menolerir sosok-sosok yang lalu dianggap “bersalah”.
4 Politisasi Kronis
Orang-orang di dalamnya saling tak percaya, interaksi sering berujung friksi berkepanjangan dan menyebar cepat. Akan banyak orang yang
mengabaikan prosedur dan struktur formal untuk meraih tujuan. Mereka menghabiskan banyak waktu mereka hanya untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.
Manajemen menggunakan pendekatan “carrot -and-stick” (wortel dan tongkat)—kombinasi antara menjanjikan reward dengan ancaman sanksi. Bawahan banyak yang berlaku keras kepala bahkan bodoh. Dalam suatu artikel di Harvard Business Review berjudul “Asinine Attitudes toward Motivation” (Tingkah Laku Bodoh yang Mengerogoti Motivasi), penulis Harry Levinson menjuluki manusia yang terjangkit politisasi kronis sebagai “keledai tolol.”
Langkah tiga: Mengenali
gejala-gejala politik kronis
Agar dapat menghindari politik kronis, manajer harus dapat mengenali gejala-gejalanya. Berikut ini lima indikator yang harus menjadi pengingat
bahwa saatnya Anda menyelamatkan situasi kantor dari kerusakan.
- Rekayasa Informasi. Tidak ada orang yang berani mengatakan sesuatu yang “dapat mengguncang perahu.”Cara komunikasi yang biasa dilakukan adalah dengan isyarat atau sindiran.
- Gosip bernuansa dengki dan menusuk dari belakang menjadi hal yang sering terjadi, bahkan pada suatu konflik kecil sekali pun.
- Sikap acuh satu sama lain, di mana tidak ada seorang pun yang merasa dihargai dan siapapun serasa bisa dikorbankan, menunjukkan secara sistematis bahwa kantor sudah tercemari dengan sikap atasan yang sedang memainkan politik kronis. Seseorang bertahan dengan cara menjilat dan menelikung orang lain sebelum didahului.
- Pura-pura ke kiri, padahal ke kanan. Sejumlah orang, bahkan semua di satu divisi, dengan
sengaja menjerumuskan orang lain untuk ”cuci tangan” dari kesalahan. Tidak ada lagi teamwork atau kerja tim. Manajer mengorbankan karir bawahannya agar tak terlihat buruk.
Langkah empat:
Mengkombinasi gaya politik
dengan suasana politik
suasana arena politik dominan yang ada, akan dapat memengaruhi keberhasilan mencapai tujuan.
1 Puritan
Karakter orang yang paling tidak politis adalah golongan yang disebut puritan, yang yakin bahwa segalanya bisa tercapai asalkan dengan kerja keras. Mereka mengesampingkan politik dan bergantung pada sistem aturan bersanksi yang ada. Kaum puritan seperti ini biasanya orang-orang yang sangat jujur—bahkan sering juga terlihat terlalu naif atau lugu. Mereka yakin segala sesuatunya akan berlangsung dengan baik-baik saja selama mereka tetap bekerja dengan bagus. Kaum puritan ini mempercayai orang lain dan menyukai bekerja sama dengan orang yang juga memiliki karakter serupa seperti mereka.
Menyusun skenario di balik layar untuk meraih kekuasaan dan prestise bukan menjadi interest mereka. Jadi, kaum puritan ini sangat cocok berada pada suasana politisasi minimal dan relatif dapat berjuang untuk survive dalam suasana politisasi tinggi atau bahkan kronis.
2 Pemain tim
Pemain tim yakin siapa pun dapat maju dengan mengedepankan kerja sama dan menggunakan politik untuk meraih tujuan kelompok dalam konteks positif. Mereka jarang sekali meletakkan kepentingan karir individu di atas kepentingan kelompok. Pemain tim ini lebih suka bekerja sesuai dengan aturan bersanksi yang jelas, namun
selama itu untuk meraih tujuan tim. Karena berfokus pada bagaimana dapat bekerja dengan baik dan menciptakan kondisi kondusif demi kemajuan para anggota tim, kaum pemain tim ini paling pas berada di lingkungan dengan suasana politisasi moderat.
3 Tukang Pukul Jalanan
Sebagai seorang individualis, kaum tukang pukul jalanan ini yakin bahwa cara terbaik untuk maju adalah dengan menerapkan taktik kasar. Kaum tukang pukul jalanan ini bergantung pada politik yang lebih ekstrem ketimbang dua kaum
sebelumnya—puritan dan pemain tim. Kaum dengan karakter ini juga suka bergantung pada penerapan aturan bersanksi, hanya saja lebih pada motif untuk meraih tujuan individual.
Kaum tukang pukul jalanan ini selalu waspada dan agresif untuk dapat meraih ambisi pribadinya. Mereka juga tak gampang percaya kepada orang lain. Mereka selalu berhasil memotong dan
menikam orang lain dari belakang, menyukai intrik-intrik dan merasa puas dengan itu semua. Para tukang pukul jalanan ini sangat cocok bekerja pada suasana politisasi tinggi dan dapat juga bertahan dengan baik pada suasana politisasi kronis.
4 Tukang Manuver
Tukang manuver pada dasarnya seorang
dibendung soal politik untuk meraih tujuan mereka dan kelompoknya. Bahkan mereka menggunakan politik secara diam-diam, lempar batu sembunyi tangan, atau menampar dengan menggunakan tangan orang lain.
Mereka bahkan cenderung mencari cara dan motif secara tersembunyi, tak begitu peduli sistem aturan, dan sangat tergantung dengan cara-cara politik ekstrem. Kaum seperti ini bukanlah tipe-tipe pekerja keras layaknya seperti tipe puritan dan hanya bersedia bekerja secara tim jika itu memang menguntungkan agenda-agenda terselubung mereka. Siapa pun yang menghalangi jalan
mereka dianggap berbahaya. Tipe tukang manuver ini sangat betah pada suasana politisasi tinggi dan kronis.
✔ Coba Anda teliti bagaimana suasana politik di divisi atau organisasi tempat Anda bernaung. Apakah suasana politisasinya menjadi tinggi
bahkan kronis? Jika demikian halnya, apakah para penguasa (opinion leaders) di tempat Anda sedang memainkan peran bertipe “tukang pukul jalanan” atau “tukang manuver”? Kadang memang, pada saat-saat tertentu, bukan menjadi masalah jika karakter tukang pukul jalanan atau tukan manuver ini dilakukan seseorang di tempat Anda selama itu memberi manfaat kolektif bagi suatu organisasi. Namun, seringnya munculnya tipe ini hingga pada level dominan, maka itu artinya dapat
jurang politisasi kronis ini, niscaya akan sangat sulit untuk keluar. Kenali tanda-tanda peringatan tentang terjadinya politisasi dan ambil langkah cepat sebelum organisasi Anda mengalami kerusakan dari dalam akibat parahnya politik kantor.
Kesalahan Umum
✗Tidak dapat memahami atau menolak pandangan bahwa politik internal itu ada.
Tidak mengakui bahwa politik internal itu ada atau tidak berusaha memahami suatu gaya politik pada suatu organisasi, terutama jika Anda seorang manajer, maka itu menjadi hal berisiko. Sadarlah, politik adalah realita di tempat bekerja dan,
konsekuensinya, seseorang perlu untuk bisa survive dan mengelola konflik yang muncul akibat suatu perilaku politik. Efek negatif dan positif dari suatu perilaku politik akan mengimbas pada individu-individu dan organisasi secara
keseluruhan. Anda harus ingat bahwa politik tidak melulu suatu hal yang negatif terutama jika
ditujukan untuk mencapai tujuan-tujuan kantor—di mana tempat kerja menjadi produktif dan nilai moral dijunjung tinggi.
✗Tidak peduli dengan tanda-tanda politisasi kronis hingga pada akhirnya sudah terlambat
produktivitas, moralitas dan kesuksesas
perusahaan dalam bahaya. Ada banyak cara untuk mendeteksi atmosfer politik yang tak sehat,
termasuk pula cara-cara mengatasinya jika situasi itu muncul, Cermatilah tanda-tanda politisasi kronis seperti pujian berlebihan, rekayasa informasi, gosip bernuansa dengki (lihat selengkapnya di Langkah tiga). Di Bab 2, Anda bisa menemukan solusi dan nasihat untuk mengatasi politik kantor.
LANGKAH SUKSES
✔Memajukan tujuan usaha dan karir seringkali membutuhkan perilaku politis
✔Cermati tingkatan politisasi yang ada di tempat kerja Anda. Apakah situasi kerja Anda penuh nuansa persahabatan atau justru nuansa tak saling percaya? Atau apakah situasi kerja Anda
menunjukkan suasana konflik hingg tugas-tugas kantor terbengkalai?
✔Sebagai seorang manajer, Anda perlu mengidentifikasi gaya politik yang ditunjukkan pegawai-pegawai Anda dan analisalah bagaimana perilaku mereka itu dapat berkontribusi terhadap dinamika dan keberhasilan organisasi Anda. ✔Belajarlah untuk mengenali tanda kemunculan politisasi kronis, seperti gosip bernuansa dengki, rekayasa informasi, lemahnya kerja sama tim, dan pujian berlebihan.
Anda—dan gaya politik staf Anda jika Anda seorang manajer—dengan lingkungan kerja di kantor Anda.
✔Ambil langkah-langkah untuk menetralisir “racun politik” di tempat kerja Anda: berkomunikasilah dengan lebih terbuka dan langsung, terapkan sistem peraturan serta sanksi tegas dan jelas, tekankan problem-solving (penyelesaian masalah) dan menghindarkan mencari siapa yang paling salah. Ingat, hindarkanlah politik yang dapat membawa organisasi Anda mengalami proses kerusakan dari dalam.
Link Penting
About.com:
http://careerplanning.about.com
monstertrak:
http://content.monstertrak.monster.com/resources/ archive/onthejob/politics
totaljobs.com:
2
Mengatasi Politik
Kantor
Hidup bisa jadi amat menyenangkan jika Anda dapat bekerja di kantor tanpa mengkhawatirkan tentang orang lain dan maksud-maksud mereka. Namun, setiap orang di organisasi saling
terhubung dengan jaringan relasi, dan praktis jika kita tidak mampu mengelolanya dengan baik dan hati-hati, maka karir Anda akan mengarah ke bencana.
Anda tidak perlu bekerja di suatu tempat kerja dalam periode waktu yang lama untuk
Konteks di mana orang dapat saling mengenal juga menjadi hal penting, karena ini dapat mengimplikasikan suatu loyalitas tertentu (dengan kewajibannya). Keluarga, sekolah, jaringan sosial yang masuk pada suatu level wilayah profesional dapat membuat orang bermanuver ala paham Machiavelli (suatu paham yang menjustifikasi cara apapun untuk meraih suatu hasil) sehingga dapat
meninggikan level politik kantor. Jika Anda menemukan diri Anda pada arena seperti ini, bab berikut akan memberikan nasihat terbaik tentang bagamaina mencari jalan keluar dan menggunakan politik dalam konteks positif. Bab ini juga akan memberikan jalan bagi para manajer agar dapat menghindari terjadinya politik negatif.
Langkah satu: Lihat
tanda-tanda politik kantor
Politik berperan penting dalam semua organisasi; ini menjadi suatu konsekuensi alamiah dari
berkumpulnya orang-orang dalam suatu struktur terhirarkis. Indikasi politik kantor kadang kala sangat mudah dilihat—cobalah nongkrong di dekat dispenser air minum, ruang santai, atau kantin di organisasi apa pun.
tentang yang tersisih dari promosi jabatan karena kalah bersaing dengan kolega yang menjadi partner bermain golf manajer Anda.
✔Waspadalah terhadap orang-orang yang berhasil meraih ambisi mereka dengan cara memuji atau mendukung atasan di muka orang lain, atau orang yang selalu berada pada posisi “right place at the right time” (berada pada tempat dan waktu yang tepat). Kesuksesan dengan cara seperti ini
mengindikasikan bahwa suatu agenda terselubung sedang bermain.
TIP PENTING
Jika Anda sudah terjebak dalam suasana politik kantor yang kotor seperti ini, penting untuk
melangkah ke jalan yang tepat guna menghindarkan Anda menjadi kompromistis alias pasrah dan turut hanyut dalam lingkungan
itu. Coba jelaskan apa yang terjadi pada atasan Anda. Namun jika atasan Anda terlibat dalam
politik kotor ini, maka langkah awal terbaik adalah Anda mungkin dapat mendekati divisi
SDM—jika memang ada—untuk meminta nasihat tentang jalan terbaik yang harus
Langkah dua: pastikan cara
Anda untuk bertahan
Mementingkan diri sendiri itu hal yang lumrah, namun untuk melalukan itu janganlah
menggunakan cara-cara trik politik busuk, terlepas dari seandainya Anda punya kekuasaan dan kesempatan untuk melakukannya—ini semua bisa menjadi mimpi buruk baru di organisasi Anda. Jika organisasi Anda sudah mulai tertular dengan politik kantor, Anda dapat survive dengan mengikuti cara-cara sederhana berikut ini:
✔Amati gaya politik di organisasi Anda tanpa perlu terlibat di dalamnya sampai Anda benar-benar yakin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Anda mungkin akan memperhatikan suatu
kebetulan-kebetulan dan inkonsistensi dalam hal apa pun. Ambil waktu untuk melihat proses yang terjadi sehingga Anda mulai memahami pola-pola dan motif-motif perilaku di kantor Anda.
✔Tetap kuatkan diri Anda dalam periode
pengamatan ini dan bekerja dengan norma-norma nilai yang telah Anda anut. Jangan pernah
mencoba untuk mengubah norma-norma nilai Anda sekadar untuk mengikuti nilai-nilai negatif yang ada di kantor. Ingat, Anda tidak dapat menyenangkan semua orang setiap saat, jadi gunakan integritas Anda untuk membuat keputusan.
fase obervasi Anda, tentu Anda dapat
mengidentifikasi sosok-sosok yang pantas untuk itu. Akan menjadi ide yang bagus jika Anda juga membangun jaringan di luar organisasi. Ini bisa menjadi pilihan dan kesempatan baru bagi Anda. Memang untuk melakukan ini, Anda perlu sejenak keluar dari fokus dan meluangkan waktu untuk menguatkan kembali dan menyatukan diri Anda dengan nilai-nilai yang Anda anut.
TIP PENTING
Kaum Adam telah mendominasi kekuasaan di dunia bisnis sejak ratusan tahun dan tampaknya jaringan pria ini susah untuk ditembus. Jika Anda para kaum wanita berada
pada lingkungan kerja yang didominasi kaum laki-laki, Anda rasanya perlu seorang mentor khusus (baik laki-laki atau perempuan) di dalam
dan di luar organisasi Anda. Sosok mentor ini akan membela hak dan kewajiban Anda dan
bakal dapat membantu Anda memberi informasi serta kesempatan-kesempatan luang
yang terbuka bagi Anda. Bangun relasi Anda dengan hati-hati dan cari cara untuk dapat menkontribusikan keahlian dan ide-ide Anda
yang dapat dihargai dan disegani kolega-kolega pria Anda. Jangan biarkan mereka mengambil keuntungan dari bakat-bakat Anda
✔Ekspose secara terbuka perilaku bermotif politik yang sedang dimainkan orang-orang tertentu di kantor Anda. Jika ada yang mengatakan suatu hal namun praktiknya melakukan hal yang lain, atau tampak menyabotase keputusan-keputusan serta hubungan kerja Anda dengan yang lain, gunakan keahlian bersikap asertif Anda untuk menantang motif-motif mereka. Katakan, “Anda tampaknya kurang begitu nyaman dengan keputusan yang saya buat; maukah Anda mendiskusikan masalah ini bersama-sama?” Mereka mungkin akan
menolak sikap asertif Anda atau bahkan
menentangnya, namun dengan berbicara begitu setidaknya masalah sudah terbuka dan sikap politis mereka makin ketara keluar diketahui banyak orang.
✔Carilah seorang mentor yang dengannya Anda dapat mendiskusikan pengamatan-pengamatan dan concern Anda. Dengan ini, Anda akan meraih pemahaman yang lebih dalam tentang proses politik di tempat kerja Anda dan mendapatkan wawasan soal bagaimana mengelola situasi politik di kantor Anda dengan lebih efektif.
TIP PENTING
Jika Anda bernaung di suatu organisasi yang besar, namun ingin menghindari politik di
bukan berarti serta merta keluar dari perusahaan Anda, tetapi patut bisa dipertimbangkan untuk pindah ke divisi yang
lebih kecil atau departemen khusus dengan kultur politik yang berbeda. Unit yang lebih kecil sangat sering menampilkan struktur hirarkis yang lebih sederhana dan lebih tidak
politis dari divisi yang besar.
Langkah tiga: Mematahkan
perilaku politik negatif
Dalam setiap lingkungan kerja, proses
pengambilan keputusan yang dilandasi politik kepentingan pribadi akan menyulut sikap kemunafikan, standar-ganda, klik-klik, dan tipu muslihat. Hal seperti ini harus dihindari agar kelangsungan masa depan perusahaan terjaga. Berikut ini adalah beberapa tips bagi mereka yang berada pada posisi manajerial tentang cara
menciptakan perubahan dan menghindari potensi terjadinya mimpi buruk politik kantor.
kandidat dengan deskripsi kerja yang ada. Ingat, meski suasana hubungan kerja yang kondusif itu perlu, bakat dan nilai-nilai yang dimiliki kandidat tidak harus dipaksakan harga-mati sejalan dengan garis-garis baru yang ditetapkan oleh manajer-manajer mereka.
✔Berikan reward dan pengakuan secara khusus bagi mereka yang telah menunjukkan performa terbaiknya, bukan karena telah “mengikuti” kemauan Anda. Setiap promosi jabatan dan kenaikan upah harus berdasar pada kemampuan individu mencapai atau bahkan melebihi indikator kunci perfoma yang telah digariskan saat
melakukan evaluasi kinerja. Data terkait performa kerja harus tersedia secara objektif, tanpa adanya penilaian tersembunyi yang subjektif.
✔Berkomunikasilah secara terbuka dan
transparan. Hanya organisasi yang tidak sehat yang menyembunykan informasi dan menyebarkan kejutan-kejutan tidak menyenangkan kepada
karyawannya. Komunikasikan hal-hal apa pun yang berpengaruh dan berkaitan langsung dengan karyawan dan kinerja mereka, termasuk segala kabar buruk, tantangan-tantangan perusahaan, dan inisiatif untuk perubahan.
✔Kenalkan inisiatif-inisiatif, proyek-proyek, dan ide-ide baru berdasar nilai-nilai positif bagi
kerja karyawan akan memberikan kepercayaan diri atas hasil yang objektif.
✔Jangan tergoda untuk melakukan politisasi, meski Anda melihat kesempatan itu terbuka, baik kepentingan diri Anda atau organisasi Anda secara umum. Sebagai contoh, mungkin Anda ingin
mengurangi porsi kerja seseorang di tim Anda untuk memasukkan seseorang yang baru yang Anda yakini dapat bekerja lebih efektif. Namun ingatlah, hal seperti inilah yang menjadi akar dari masalah. Jika Anda mengatur orang dengan cara seperti ini, Anda akan merusak kepercayaan tim pada Anda dan kinerja kolektif mereka mungkin menurun.
Kesalahan Umum
✗Anda salah membaca situasi dan menuding dini adanya politik kantor
Sikap seperti ini menunjukkan tetang keluguan Anda, dan yang terburuk, mungkin pula justru mengungkap sifat politik Anda yang terdalam. Jika Anda merasa yakin kolega Anda sedang
memainkan politik, Anda harus terlebih dulu melalui proses pengamatan hingga Anda benar-benar paham situasinya. Anda mungkin bisa share atau berbagi pandangan dengan seseorang yang benar-benar dapat Anda percaya, atau jika
membiarkannya segala sesuatunya sejenak berjalan apa adanya.
✗Anda membangun jaringan untuk memenuhi ambisi pribadi
Beberapa orang mencoba untuk mengambil jalan pintas guna meraih jabatan dengan mencoba menjalin apa yang mereka yakini sebagai hubungan penting dengan kolega-kolega lain. Namun, ada bedanya antara membangun jaringan kerja profesional dan menyalahgunakan jaringan Anda tanpa malu dengan tujuan untuk meraih dan mengejar ambisi pribadi secara instan. Ingatlah, jika Anda memperoleh jabatan dengan singkat tanpa ada waktu mengembangkan skill untuk sukses, Anda mungkin berada pada jalan yang diketahui banyak orang sebagai kegagalan karir. Bangun jaringan kerja Anda secara bijaksana dan memanfaatkannya sebagai sarana
mengembangkan karir dan melahirkan kesempatan-kesempatan baru. Ini memang membutuhkan waktu agak lama, namun pada akhirnya nanti akan menghasilkan.
✗Anda terlibat masuk arena politik terlalu dini
Jaga hubungan Anda secara terbuka dan
bersahabat, serta bangun jaringan Anda dengan beragam orang. Amati pola hubungan itu secara dekat untuk melihat letak informasi dan kekuasaan. Setelah beberapa bulan, Anda bakal memiliki gambaran akurat tentang apa yang terjadi dan Anda baru dapat membuat keputusan soal bagaimana sejatinya Anda harus terlibat dalam politik organisasi.
✗Anda berkomunikasi secara buruk
Komunikasi yang buruk bisa jadi adalah penyebab paling umum dari munculnya politik kantor yang destruktif. Tanpa adanya suatu informasi dan penjelasan yang lancar, akan muncul kesenjangan yang berujung pada rumor dan spekulasi hingga menyebar sedemikian cepat ke seantero kantor. Komunikasi yang jelas akan membuat orang tidak ragu akan suatu rencana atau keputusan. Semua ini akan membantu melindungi organisasi Anda dari benih-benih politik kantor.
LANGKAH SUKSES
✔Dengarkan tanda-tanda persekongkolan politik. Situasi informal sering kali menjadi tempat paling tepat untuk pengamatan seperti ini.
✔Komunikasi secara terbuka dan efisien untuk mencegah gosip dan menyulut kepercayaan. ✔Jangan tergoda untuk melakukan politik negatif—ini akan berujung pada kebuntuan.
Jauhkan Anda dari hal ini dan jaga integritas Anda. Juga cobalah memuntahkan kembali manuver bermotif politik dari seseorang dengan
mengeksposenya secara terbuka.
✔Bangun jaringan dari kawan-kawan yang dapat dipercaya, baik di dalam dan di luar organisasi. Jika Anda bisa, cari seorang mentor yang bisa menjadi rekan berdiskusi setiap hal.
✔Jika Anda benar-benar harus mengkonfrontasi suatu situasi politis, laluilah dengan jalan yang formal sehingga posisi Anda tidak bisa
dikompromikan lagi.
✔Coba untuk tidak terlibat sampai Anda benar-benar mengerti semua aspek dari suatu konflik.
Link Penting
Doctor Job:
http://doctorjob.com
iVillage office politics:
www.ivillage.co.uk/workcareer
Guardian Jobs
3
Menghadapi bos
sulit
Setiap orang menghadapi kesulitan atau tantangan tersendiri untuk bisa berhubungan dengan atasannya. Dari beragam hubungan yang pernah Anda jalin di kantor, bisa jadi menjalin hubungan dengan atasan adalah yang paling membuat Anda stress dan tricky karena dinamika politik yang menyelingkupinya. Ada kalanya kita tergoda untuk serta merta
Langkah satu:
Pertimbangkan imbas
terhadap kesehatan dan
kebahagiaan Anda
Ketimbang mengatasi secara langsung, banyak orang lebih suka untuk pasrah begitu saja
menghadapi segala masalah akibat memiliki bos yang menjengkelkan. Bukannya mencari solusi, mereka mencoba bersembunyi dari masalah itu dengan mencoba meminimalisasi pengaruh suasana yang ditimbulkan bos sulit itu bagi kehidupan kerjanya.
Namun, menerapkan taktik menghindar atau mencari cara untuk mengatasi kerusakan mental yang ditimbulkan sang bos sulit, benar-benar menyita waktu dan membuat stress. Fokus pada diri Anda, bahwa betapa situasi ini akan
menggerogoti Anda, tentu akan membuat Anda tertarik untuk mengatasi masalah ini dengan lebih rasional hingga mencapai situasi di mana Anda tidak perlu mengorbankan kesehatan dan
Langkah dua: Memahami
atasan Anda
Kala melihat lebih dekat hubungan Anda dengan atasan, ada dua hal yang perlu Anda perhatikan. Pertama, Anda perlu menyadari seberapa besar keterkaitan hubungan Anda dan bos dalam struktur organisasi yang ada—bisa jadi fenomena „bos sulit‟ ini muncul karena atasan Anda memberi tugas yang Anda tidak menyukainya. Kedua, Anda juga perlu menyadari apakah hubungan Anda dan Bos ini lebih dipengaruhi oleh karakter atau sikap negatif bos yang memang tak beralasan.
Melihat organisasi Anda dengan perspektif lebih luas menjadi cara terbaik untuk mengatasi masalah ini. Sindrom “bos sulit” jarang sekali terjadi karena semata pertentangan karakter antara Anda dan atasan. Lebih dari itu, seringnya ada faktor-faktor organisasional yang dapat menjelaskan latar belakang bos bersikap sulit.
✔Betapa tak nyamannya situasi yang Anda alami, cobalah meletakkan diri Anda pada posisi atasan Anda. Kenali latar belakang dari definisi-definisi sikap yang ditunjukkan atasan Anda ini. Berikutnya, cobalah berpikir dengan situasi tekanan seperti yang atasan Anda alami.
karakter sikap terhadap individu atau kelompok (idiosinkrasis), nilai-nilai, dan keyakinan dari atasan Anda. Amati perilaku dan reaksi dia, lalu lihat letak kecenderungan fokus perhatian dia.
Hal ini akan memberikan Anda pemahamam lebih dalam tentang atasan Anda. Sering kali, ketika kita merasa tidak disukai atau ketika kita tidak
menyukai seseorang, kita lalu acuh untuk
membangun pemahaman ini dan justru mencari cara menghindarinya. Jangan sampai Anda terjebak pada kecenderungan seperti ini.
TIP PENTING
Jika bos Anda tidak dapat menoleransi suatu pekerjaan karena sikap moody-nya dan kepribadiannya yang buruk, cobalah sebisa mungkin mencari cara menciptakan suasana
yang enak dan lebih baik. Amati perilaku dia untuk melihat pola sikapnya, lalu masuk lebih dalam dengan cara memberitahu atasan betapa
perubahan mood dia itu memengaruhi Anda. Gunakan bahasa yang asertif, dan tanyakan apakah ada hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi penyebab masalah. Jika karakter moody ini masih saja muncul, maka
Anda perlu mengkonsultasikannya dengan pihak SDM, apakah masalah ini bisa diatasi
Langkah tiga: Menyamakan
persepsi tentang peran
antara Anda dan bos
Sebagai salah satu cara dari proses memahami atasan, cobalah menyamakan persepsi Anda dengan atasan tentang peran yang diharapkan bos dari Anda, termasuk kriteria yang digunakan untuk menilai kesuksesan Anda. Anda bisa jadi merasa telah menunjukkan performa yang baik. Namun jika Anda mencurahkan segala energi untuk menjalankan tugas-tugas yang di mata atasan Anda tidak relevan, tentu performa Anda bisa dinilai rendah.
Cobalah berinisiatif mengeksplor ekspektasi yang diinginkan atasan Anda dan komitmen dengan apa yang Anda setujui untuk dilakukan. Ini akan
memperjelas peran Anda dan memberikan Anda gambaran lebih baik untuk tahu bagaimana menjadi lebih maju di organisasi tempat Anda bernaung.
TIP PENTING
Kurangnya komunikasi sering kali menjadi penyebab kesalahpahaman dalam suatu organisasi. Jika akses informasi kepada Anda
Anda guna menginformasikan tentang apa yang sedang Anda kerjakan serta bicarakan pula metode dan tujuan pencapaiannya. Jika atasan Anda tetap saja menolak memberi Anda akses informasi, maka itu artinya Anda sedang
menghadapi kasus ―sedang digarap‖ secara
politik oleh atasan Anda.
Langkah empat: Memahami
diri sendiri
Anda sudah begitu dalam mengamati atasan Anda untuk membangun pemahaman tentang dia. Kini, sudah saatnya Anda juga butuh melakukan hal yang sama pada diri Anda sendiri. Pemahaman yang dangkal tentang diri sendiri membuat reaksi-reaksi kita dan umpan balik yang kita dapatkan begitu tak terduga sama sekali. Akan sangat bagus jika Anda meminta masukan dari kawan-kawan dan kolega-kolega Anda karena tentu susah menilai sendiri sikap Anda kepada orang lain.
✔Tanyakan kepada kolega-kolega Anda tentang penilaian dan pengamatan mereka terkait interaksi Anda dengan mereka, interaksi Anda dengan atasan, dan bagaimana Anda dapat mengelola komunikasi yang berbeda. Walaupun mungkin persepsi mereka tidak benar-benar
setidaknya itu merefleksikan citra yang Anda bangun.
✔Coba selami kembali secara objektif segala pertemuan dan interaksi Anda dengan atasan yang pernah Anda lakukan di masa lalu. Begitu pula halnya dengan kawan-kawan dan kolega-kolega yang Anda kenal baik. Melakukan ini, Anda mungkin bisa mendapatkan fakta bawa ternyata situasinya terjadi dan terjadi lagi, dan ini
menjelaskan betapa Anda sebenarnya berkutat pada suatu nilai atau keyakinan yang
terkompromikan berulang-ulang. Jika Anda sungguh-sungguh tentang ini semua, maka Anda bisa belajar untuk mengelola situasi tricky ini lebih efektif lagi.
✔Pertimbangkan mengubah perilaku Anda. Ini sering secara otomatis menuntut sebuah perubahan perilaku yang resiprokal pula dari atasan Anda. Jika Anda tidak mengubah apapun tentang bagaimana Anda berinteraksi dengan atasan Anda, hubungan Anda dengan atasan akan tetap saja datar, jadi mengubah perilaku Anda, layak untuk dicoba.
kelemahannya. Kecenderungannya, dia bisa jadi tidak akan kooperatif dan merasa terganggu dengan pertanyaan Anda.
Kala Anda menyadari pola-pola seperti ini, Anda dapat mulai mencari celah mengatasinya atau mengakomodasi fakta karakter atasan Anda itu dengan lebih tenang dan objektif.
Langkah lima: Sadari bahwa
suatu hubungan itu bersifat
timbal balik
Agar bisa bekerja efektif, manajer membutuhkan suatu tim yang bersikap kooperatif dan produktif. Namun untuk bisa menjadi bagian dari tim seperti itu, setiap anggota tim membutuhkan situasi di mana manajer mereka melengkapi resource dan dukungan agar mereka dapat bekerja dengan benar. Seorang bos yang tidak peduli dan tidak mendukung, sama buruknya dengan bos yang pendendam.
Kala manajer tak peduli untuk memberi
bawahannya informasi dan feedback yang mereka butuhkan, maka yang terjadi adalah para bawahan tadi akan menebak-nebak kemauan atasan. Pada akhirnya kesalahpahaman antara kedua belah pihak tak dapat terelakkan. Efek yang paling ketara dari situasi ini adalah ketidakpercayaan dan
imbas turunan dari ini tentu akan memengaruhi level produktivitas suatu organisasi.
✔Jangan segan untuk meminta segala informasi dan kebutuhan resource yang Anda perlukan. Atau carilah cara lain untuk memenui kebutuhan itu karena ini penting agar Anda dapat mengatasi situasi tantangan kerja dan memudahkan Anda untuk semakin kreatif berimprovisasi mengerjakan pekerjaan Anda.
Situasi mimpi buruk dapat muncul saat atasan tak peduli atau segan memenuhi kebutuhan
bawahannya. Beberapa orang mungkin akan marah dan benci dengan atasannya karena ini; sementara yang lain akan mencoba mencari cara menantang otoritas yang ada sekedar berambisi mencari kekuasaan; yang lain lagi sedang
merancang agenda untuk kepentingan diri mereka sendiri yang tentunya tidak produktif dan menolong situasi yang ada.
Suatu bentuk hubungan di mana keseimbangan kekuasaan cenderung bertumpu pada kepentingan seseorang, maka itu menjadi resep revolusi.
TIP PENTING
Jika atasan membuat Anda merasa sedih dengan segala komentar-komentar miring dan menyerang terkait kerja Anda, maka Anda perlu
untuk menjcari waktu khusus berbincang dengannya. Pada momen khusus ini utarakan
apa yang Anda rasakan terkait sikap bos itu dan minta dia untuk menghentikannya. Katakan
kepada atasan Anda betapa Anda membutuhkan dari dia guideline (panduan) yang lebih jelas serta umpan balik konstruktif
untuk memenuhi ekspektasinya dan mengembangkan bakat Anda.
Tekankan bahwa betapa serangan-serangan bos Anda itu akan dapat memengaruhi kerja Anda dan justru Anda akan dapat lebih efektif bekerja jika dia lebih menunjukkan sikap positif
merespons apa yang sedang Anda kerjakan. Namun jika sikap negatifnya berlanjut, Anda
dapat mengajukan komplain bahwa atasan Anda telah melakukan diskriminasi. Jika Anda
menempuh jalur ini, pastikan bahwa Anda memiliki rekam catatan kejadian diskriminatif yang merugikan Anda itu, begitu juga dengan
saksi-saksi yang mengetahui kejadian itu. Berkonsultasi lebih lanjut ke divisi SDM sangat
Kesalahan Umum
✗Anda memandang sikap bos sebagai persoalan pribadi
Menganggap perilaku negatif atasan kepada Anda sebagai masalah personal memang begitu
menggoda. Perlu Anda sadari bahwa sangat mungkin bahwa inti masalahnya bukanlah pada sosok Anda per se. Namun mungkin pada sesuatu yang Anda lakukan, nilai-nilai yang Anda anut, atau mungkin Anda pernah mengingatkan sesuatu kepadanya yang membuat dia tidak berkenan. Satu-satunya pihak yang bakal rugi jika
menganggap persoalan ini sebagai masalah pribadi adalah Anda sendiri tentunya.
✗Anda tidak tetap tenang
Banyak hubungan yang sulit menjadi makin memburuk karena terlingkupi dengan perdebatan dan konfrontasi. Sikap seperti ini sungguh tidak akan menolong dan justru membuat suasana semakin tidak mengenakkan bagi semua orang. Jika Anda menemui diri Anda pada suasana sedang menerima kemarahan dari atasan Anda, berusahalah untuk tidak emosional. Tetaplah dengarkan segala apa yang dia ucapkan (atau teriakkan) kepada Anda.
kepadanya untuk bersedia memberikan review guna mengeksplor masalah itu. Dengan
melakukan ini semua, masalah sebenarnya dapat diketahui dan diselesaikan dengan mudah serta dapat mencegah terjadinya luapan-luapan amarah lebih lanjut.
✗Anda tak pernah berani menghadapi
Menghadapi atasan yang sulit itu memang bukan pekerjaan mudah, sehingga banyak yang
kemudian tidak berani menghadapinya dan cenderung menghindar untuk menentangnya. Sikap seperti ini hanya akan memperpanjang situasi kacau di kantor Anda. Sikap diam tanpa protes atas situasi yang ada hanya akan memberi celah terjadinya sikap semena-mena dan makin memantapkan kekuasaan sang “agresor.” Putus siklus ini dengan mencoba mengambil tanggung jawab setidaknya dari masalah yang Anda hadapi sendiri dengan bos Anda. Lalu cobalah menelaah sikap apa yang selama ini memicu terjadinya konflik antara Anda dengan atasan. Ingatlah, tidak melakukan apa-apa bukanlah pilihan yang tepat.
LANGKAH SUKSES
✔Jangan pernah tak menghiraukan masalah—toh setidaknya ini demi Anda sendiri.
✔Mintalah bantuan objektif dari kolega kerja jika Anda merasa sudah terlalu emosional menghadapi situasi yang ada
✔Identifikasi dan selesaikan segala hal
amibiguitas yang tidak jelas untuk mengurangi kemungkinan munculnya kesalahpahaman dan ketidakpuasan pihak-pihak yang terlibat. ✔Jangan mengangapnya masalah pribadi. ✔ . . . namun ingatlah bahwa Anda pun perlu mengevaluasi diri untuk berubah
Link Penting
Bully Online:
www.bullyonline.org
Monster.com:
http://midcareer.monster.com/articles/careerdevelopment/ stresseffects
TroubleAtWork:
4
Menggunakan
Komunikasi
Non-verbal
Sudah menjadi jamak diketahui bahwa
mayoritas informasi tentang perilaku manusia dapat tersampaikan melalui tanda-tanda non-verbal. Dapat memahami dan menggunakan model komunikasi yang kuat namun halus ini akan banyak membantu Anda dalam
membangun relasi dengan orang lain. Lebih lanjut, hal ini akan dapat membuat Anda mampu terus melaju menghadapi suasana politik sulit berikut sosok-sosok sulit nan politis.
Komunikasi non-verbal memerlukan beragam saluran-saluran (channel) yang menyampaikan
Banyak dari informasi non-verbal seseorang dapat kita serap lewat pandangan mata. Inilah yang menjelaskan suasana betapa sulitnya
menyampaikan ―arti pesan-pesan‖ halus non -verbal ini melalui telepon dan tulisan.
Komunikasi non-verbal ini bukan ilmu eksakta, namun kita seringkali membuat penilaian
tersendiri dan mengetahui pesan-pesan artinya. Karena perilaku non-verbal atau bahasa tubuh ini merupakan bagian alami dari wahana
komunikasi kita, intrepretasi tepat terhadapnya tentu menjadi kunci bagi pemahaman dan bangunan relasi antarmanusia. Salah
menginterpretasi perilaku non-verbal, terutama dalam konteks situasi politik tinggi di suatu organisasi, dapat menyebabkan konsekuensi yang merusak.
Pakar perilaku non-verbal sepakat bahwa antara 55-66% dari semua komunikasi dilakukan secara non-verbal. Para pakar secara umum juga
sependapat bahwa komunikasi verbal digunakan untuk menyampaikan informasi, sementara komunikasi non-verbal digunakan untuk
Memahami perilaku non-verbal:
Isyarat/Gesture
Di dunia ini, enam kondisi emosi dasar manusia— bahagia, marah, sedih, iri, takut, dan cinta—dapat terpancar dari wajah, seperti terlihat dari seringai-seringai senyum dan kerutan-kerutan dahi.
Beberapa bahasa tubuh yang sangat dikenal dan digunakan (walau tidak bersifat universal) adalah angkat bahu (untuk mengatakan “saya tidak tahu”), anggukan kepala (sebagai tanda “ya”) dan
menggelengkan kepala ke samping kanan-kiri (sebagai tanda “tidak”). Sementara itu gestur tertentu justru bisa mempunyai makna beda di tempat budaya yang berbeda seperti tanda jempol serta tanda “V” dari jari telunjuk dan jari tengah. Gestur ini sangat populer di Inggris yang masing-masing berarti tanda OK/setuju dan kemenangan (V-victory), namun di negara lain bisa justru bermakna yang menghina.
Banyak gestur terbentuk secara “kluster” (gabungan-gabungan gestur). Jika Anda
dan keseluruhan badan (jika tubuh mereka
cenderung condong ke belakang dari posisi vertikal, artinya sosok itu memberi sinyal “memberi jarak” atau kurang peduli atas apa yang sedang
dikatakan dalam rapat). Kluster ini memberikan indikasi bahwa para pendengar dalam rapat itu memiliki “penilaian” atas apa yang sedang dikatakan.
Jika Anda merasa bahwa satu kluster dari gesture sedang menyampaikan pesan bahwa seseorang dengan mimik memiliki gagasan, segera minta untuk sharing apa yang ada dibenaknya.
Langkah satu: Match dan
mirror
Jika Anda memperhatikan dua orang sedang berbicara dengan sikap yang relaks, Anda akan menemukan bahwa tubuh keduanya memiliki kesamaan perilaku. Keduanya mungkin sama-sama menyilangkan kaki, atau duduk di kursi dengan pose yang mirip. Jika mereka makan dan minum, mereka juga memiliki gaya perilaku yang serupa. Inilah yang disebut “matching”
(menyesuaikan) atau “mirroring” (bercermin) dan ini muncul secara alamai antara dua orang yang merasa bahwa mereka berada pada gelombang yang sama.
pertalian relasi kuat dengan seseorang, namun tentu Anda harus menerapkannya dengan halus. Mirroring yang berlebihan justru berujung meniru, dan ini tentu bisa membuat orang lain merasa malu atau bahkan marah.
✔Amati bahasa tubuh lawan bicara Anda. Lalu coba ikuti pola bahasa tubuhnya. Ketika hal ini sudah berjalan alami, coba sekarang Anda ambil alih kendali dengan mengubah posisi tubuh Anda dan lihat apakah lawan bicara Anda mengikuti. Seringnya mereka pasti akan mengikuti. Sekali Anda mulai bisa terbiasa dengan proses ini, lihat apakah Anda bisa mencobanya dalam situasi yang problematik.
TIP PENTING
Kadang, Anda secara tak sengaja menyampaikan pesan keliru akibat bahasa tubuh Anda—mungkin Anda memilki kebiasaan
menggunakam gestur tertentu dan mengandung makna yang umum diterima,
namun sebenarnya Anda ternyata punya maksud berbeda. Senyum saat tegang, misalnya, bisa jadi diartikan orang lain bahwa
Anda sebagai sosok yang humoris. Padahal,
bagi Anda, ‖senyum‖ itu tadi merefleksikan
sesuatu yang serius. Latihan dapat membantu Anda mengoreksi kebiasaan-kebiasaan yang
karakter perilaku Anda itu secara terbuka agar tidak menimbulkan salah impresi.
Memahami perilaku non-verbal:
Ekpresi Wajah
Sinyal-sinyal non-verbal tersampaikan lewat wajah dan mata. Kontak mata yang baik menjadi sarana efektif untuk mengeratkan tali relasi. Cara ini tidak hanya membuat Anda mampu „membaca‟ disposisi lawan komunikasi Anda, namun juga menjadi sarana menyampaikan pesan secara „halus‟ yang dapat memberi penekanan apa yang Anda katakan.
Namun, terlalu banyak kontak mata bisa berarti intrusive (menyerang) dan terlalu sok akrab. Mereka yang tidak ingin terlalu terekspose hingga “level jiwa terdalam” dapat menggunakan teknik untuk memutus atau menghalangi kontak mata. Ini bisa dilakukan dengan gerakan mata seperti melakuakan pandangan rata-rata, atau kedipan mata panjang dan mengibas-ngibas (mengedip dan membuka mata dalam waktu cepat dan berulang-ulang) sehingga efektif memberi tabir bagi lawan untuk „membaca‟ Anda.
Dalam dunia bisnis, sangat perlu untuk membatasi pandangan Anda antara mata dan dahi dan
Jadi cobalah membatasi waktu pandang Anda sekitar dua pertiga dari masa percakapan Anda. Jika Anda membatasi waktu Anda lebih di bawah sepertiga, maka justru jadinya Anda terkesan terlalalu malu.
Langka dua: Bicara bahasa
yang sama
Bahasa yang kita gunakan sejatinya bukanlah komponen dalam perilaku non-verbal kita.Namun bahasa dapat berperan sebagai sarana komunikasi sepenting perilaku non-verbal verbal kita yang instingtif dan spontan. Berdasar program neurolinguistik (NPL)—ilmu yang mempelajari perilaku bawah sadar otak kita untuk mengungkap ekpresi bahasa yang keluar—bahasa dapat
mengindikasikan banyak hal tentang bagaimana individu-individu memandang dunia. Pandangan-pandangan ini muncul dari kecendurangan penginderaan manusia: visual (penglihatan); auditory (pendengaran); kinaesthetic
(kinestetik/gerakan), olfactory (penciuman);
gustatory (pengecapan). Anda dapat meninggalkan kesan lebih efektif pada orang lain dengan
memperhatikan preferensi atas tanda-tanda penginderaan.
(dijelaskan di atas), Anda dapat menggunakan bahasa yang sama untuk meresponnya. Kata lainnya, jika Anda ingin membangun kesan dengan seseorang, maka gunakan macam bahasa yang sama dan dapat secara signifikan meningkatkan level pemahaman antara Anda dan dia.
Macam kosa kata sesuai
penginderaan
Berikut adalah beberapa contoh kosa kata dari lima tipe penginderaan yang sering digunakan orang-orang.
visual language (bahasa visual) seperti tampaknya, menunjukkan, fokus, mendefinisikan dengan tepat, pandangan sempit, meraih
perpektif. Sebagai contoh ”orang visual” bicara
seperti ini, ”Saya memiliki pandangan tentang bagaimana perusahaan ini terlihat dalam lima tahuh ke depan. Saya dapat melihat bahwa untuk mewujudkan apa yang ada di mata otak
saya akan membutuhkan banyak energi.”
Anda dapat merespon kalimat ini dengan mengatakan, ”Anda menunjukkan gambaran yang jelas pada saya. Saya melihat ini sebagai suatu tantangan. Gambaran jauh ke depan yang Anda miliki tentunya bakal membuat Anda
mampu untuk meraih impian Anda itu.”
auditory language (bahasa pendengaran)
auditori”akan mengatakan seperti ini, ”Saya dengar Anda baru saja dapat promosi. Anda pasti telah melakukan gencar menyuarakan pekerjaan yang sangat baikl!” Anda dapat meresponnya dengan mengatakan, “ya, saya telah terpanggil untuk mengeraskan gaung produk kita di pasaran dan membuat beberapa perubahan soal bagaimana kita harus menjual
produk kita.”
kinaesthetic language (bahasa gerak) seperti rasa, melangkah maju, meraih, menahan, solid, membuat kontak, menyentuh, konkrit, dan sensitif.
olfactory language (bahasa penciuman)
seperti mencium, bau, busuk, aromatic, wangi.
gustatory language (bahasa pengecapan)
seperti pahit, getir, manis, hambar, asin dan kata-kata lainnya yang menyangkut rasa.
Langkah Tiga:
Mendengarkan dengan Aktif
dengan benar juga dapat menjadi sarana bagi Anda untuk meraih informasi seakurat mungkin, membuat Anda dapat mengerjakan sesuatu lebih efisien.
✔Tunjukkan bahwa Anda telah mengerti dan benar-benar tertarik atas apa yang sedang dikatakan oleh lawan bicara Anda dalam suatu percakapan. Aktif menyimak seperti ini
membutuhkan kontak mata yang intens, banyak menganggukkan kepala, dan merespon dengan kata, kata ”Ah ha”, ”Mmmm”, atau ”Saya mengerti maksud Anda.”
✔Rangkum apa yang telah dikatakan lawan bicara Anda dan tunjukkan pemahaman Anda. Tanya pertanyaan seperti, ”Bisa Anda jelaskan lebih lanjut soal ... ?” dan ”Menurut Anda...?” Pertanyaan -pertanyaaan seperti ini mendorong komunikasi lebih lanjut dan memperkaya apa yang tengah dikomunikasikan.
TIP PENTING
Orang sering berusaha menutupi kemarahannya saat kerja. Namun intonasi suara, perubahan halus pada ekspresi wajah,
dan gestur agresif, menunjukkan perubahan emosinya. Sebagai contoh, seseorang mungkin
akan mondar-mandir atau mencoba memukul meja walaupun terlihat mengembangkan senyum dalam rangka menutupi emosinya.
Mendengarkan secara aktif dan pertanyaan terbuka akan dapat membantu yang bersangkutan meredakan amarahnya sebelum
makin parah.
Memahami Perilaku Non-Verbal:
Tanda Penguat (Prop)
Orang banyak menggunakan tanda penguat untuk memberi penekanan pada pesan yang ingin
disampaikannya, terutama seperti dengan tangan yang memegang pulpen, pointer, atau rokok. Tanda penguat (prop) merupakan sarana yang dapat meluaskan ”ruang” yang digunakan tubuh kita dan dapat membuat kita terlihat percaya diri dan kuat.
di belakang kepala dan satu kaki di silangkan mengartikan seseorang itu memiliki rasa superior. Tubuh yang menekuk danmenutup di atas kursi dapat diartikan ketidaksetujuan, karakter defensif, atau kurang interest.
Langkah empat: Interpretasi
dalam konteks
Banyak buku yang menuliskan tentang komunikasi non-verbal, khususnya cara membaca bahasa tubuh. Semua itu dapat memberi Anda
pengetahuan lebih tentang suasana yang tengah terjadi saat Anda melangsungkan komunikasi dengan orang lain. Namun perlu diingat, Anda harus bisa menginterpretasikan bahasa tubuh itu dalam konteks yang tepat. Sebagai contoh. Seseorang duduk dalam suatu rapat dengan kaki disilangkan, bisa saja menunjukkan rasa agresif, acuh, atau tak setuju. Atau mungkin orang itu justru sekadar malu, dingin, atau sakit. Semua itu tentu tergantung konteksnya.
✔Hati-hatilah sebelum menyimpulkan perasaan seseorang dari bahasa tubuhnya tanpa ada informasi lebih jauh. Jika Anda memasuki lingkungan yang baru dengan mentalitas politis yang berbeda, tentu akan ada risiko
emosional dari atasan Anda sebelumnnya sehingga mengharapkan Anda menunjukkan entusiasme yang lebih energetik dalam pekerjaan Anda.
✔Pastikan Anda meluangkan waktu untuk mengamati apa yang terjadi di sekitar Anda dan catat bagaimana konteks yang berbeda itu
menimbulkan rasa pada Anda. Mungkin meminta nasihat dari rekan Anda yang sudah lama berada di lingkungan baru Anda itu, berbagi
pengalamannya, akan dapat membuat Anda mampu mendapatkan jembatan komunikasi yang berguna.
Memahami Perilaku Non-Verbal:
Keserasian
Agar perilaku non-verbal dapat bekerja dengan baik, maka setiap saluran-saluran non-verbal harus mampu menekankan pesan-pesan yang Anda coba sampaikan. Jika Anda melihat gerakan menggeleng-geleng kepala ke kiri-kanan
seseorang disertai dengan ucapan, ”saya setuju sepenuhnya dengan keputusan ini,” tentu ini adalah contoh inkronguensi—kontradiksi antara perkataan dan bahasa tubuhnya. Sering seseorang mendapati suatu sikap semu manakala satu atau beberapa saluran-saluran komunikasi
TIP PENTING
Pesan non-verbal dapat membantu Anda untuk mendapati seseorang berbohong. Biasanya,
saat seseorang berkomunikasi secara langsung, tanda-tanda non-verbal mereka menunjukkan kekonsistenan dengan
kata-katanya. Jika seorang berkata, ‖Saya tak senang soal itu,‖ maka wajah dan tubuh dia akan cenderung terkulai atau menunduk. Saat seseorang sedang menggertak, maka gesture
tubuhnya biasanya tak konsisten dengan perkataannya itu. Seseorang mungkin
berkata, ‖deal sudah tinggal diraih!,‖ –namun Anda memperhatikan pola bahasa tubuh yang gugup, seperti pergerakan kaki atau
menepuk-nepuk jari, yang memberi pesan sebaliknya. Menghindari kontak mata secara tak wajar atau
banyak berkedip juga dapat menunjukkan ketidakonsistenan yang oleh para pakar
komunikasi hal seperti ini disebut
sebagai ‖leakage‖ (kebocoran). Gesture lain
yang sering diasosiasikan dengan kebohongan adalah menutupi mulut dengan telapak tangan,
memegang hidung, menyematkan jari-jari tangan di bawah krah baju leher sendiri (seperti
Memahami perilaku non-verbal:
Teritorial
Di mana pun orang-orang berada di dunia ini, mereka membawa konsep “zona personal” yang batasnya berbentuk seperti telur yang melingkari tubuh mereka. Jika batas ini dilanggar orang lain, mereka akan merasa terinvasi. Mereka sering melindungi tubuh teritorial mereka ini dengan meletakkan meja di antara mereka dan orang lain; berdiri di balik kursi; atau berlindung di balik tas atau koper tenteng mereka.
Akan sangat menarik jika Anda mengamati
sekelompok orang. Bila Anda melihat dua atau tiga orang sedang bercakap-cakap, Anda akan
mungkin melihat mereka mengalihkan tumpuan kaki mereka dari satu kaki ke kaki yang lain. Perilaku ini adalah bagian dari “ritual” untuk menciptakan batas teritorial.
Mereka kadang-kadang secara tak sadar mencoba untuk tampil menjadi lebih tinggi dengan menjinjit-jinjitkan telapak depan kaki mereka guna
mengindikasikan kekuasaan dan kepercayaan diri. Saat beberapa wanita berada dalam satu
Kesalahan umum
✗Anda kurang cermat
Orang yang baru mengenal teknik komunikasi non verbal bisa jadi akan terlalu antusiastis ketika mempraktikkan pengetahuannya. Amati diri Anda lebih dulu secara objektif untuk memastikan bahwa Anda tidak sedang „menyerang‟ orang lain dengan secara jelas mengamati bicara dan perilaku
mereka. Ingatlah bahwa setiap orang secara insting akan mengirimkan dan mengintrepretasi sinyal-sinyal non verbal setiap waktu; jangan menganggap hanya Anda yang menyadari arus perilaku non-verbal itu. Yang terakhir, tetap berlaku apa adanya terhadap diri Anda. Sadarilah gaya alamiah Anda, jangan mengadopsi perilaku yang justru tak tepat bagi Anda.
✗Anda menginterpretasi berlebihan
Saat orang-orang menyadari tentang „kekuatan‟ bahasa tubuh, mereka seringkali merasa telah berhasil mengungkap seluruh „dunia‟ pesan-pesan tersembunyi dari seseorang dari perilakunya. Ingatlah bahwa interpretasi yang keliru justru akan memperkeruh kesalahpahaman. Selalu lihat konteks di sekitar Anda sebelum Anda mengambil kesimpulan dangkal.
✗Anda mencoba untuk menyombongkan diri
kebaikan. Kecuali Anda seorang aktor, akan sangat sulit bagi Anda untuk bisa menutupi ketidakmampuan tubuh yang sedang berbohong. Situasi seperti ini disebut leakage atau kebocoran dan pada akhirnya akan terlihat.
✗Anda tak menghiraukan konteks
Terlalu berpaku pada sinyal-sinyal non-verbal seseorang dapat mengarah pada misinterpretasi dan kesalahpahaman. Sangatlah perlu bagi Anda untuk memahami konteks di mana sinyal-sinyal non-verbal itu dikirim, dan sangat perlu bagi Anda untuk berpikir skenario konteks yang lain sebelum mengambil kesimpulan.
✗Anda tergesa dengan menuduh berdasar bahasa tubuh seseorang
Menuduh seseorang atas apa yang tidak mereka lakukan, dan berdasar obervasi Anda yang keliru merupakan tindakan yang merusak dan
memalukan. Selalu verifikasi interpretasi Anda dengan saluran-saluran komunikasi yang lain sebelum tergesa mengambil kesimpulan. Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, “Perasaan saya mengatakan Anda tidak nyaman dengan langkah ini. Apakah Anda bersedia untuk menambahkan sesuatu dalam diskusi kita ini?” Cara seperti ini akan mengungkapkan pesan sejati dan memaksa seseorang itu untuk terbuka
LANGKAH SUKSES
✔Perhatikan bahasa tubuh orang lain dan coba bercermin darinya.
✔Amati bahasa tubuh dari orang-orang yang Anda ingin pengaruhi, dengarkan isyarat-isyarat
„sensual‟ mereka.
✔Dengarkan secara aktif, biarkan orang lain mengetahui bahwa Anda tertarik dengan apa yang ia bicarakan.
✔Berpikir secara hati-hati sebelum
menginterpretasi sinyal-sinyal non-verbal—ingat, ada banyak alasan bagi seseorang untuk
berperilaku tidak biasa.
✔Cari leakage atau kebocoran bahasa tubuh lawan bicara Anda. Ini akan dapat membantu Anda mengidentifikasi seseorang yang sedang
menyembunyikan sesuatu.
✔Ingatlah bahwa orang lain bisa jadi juga
mengetahui tentang teknik membaca bahasa tubuh ini sehingga mampu menyadari usaha-usaha langsung dari seseorang untuk mempengaruhinya. Cermatlah atas hal ini.
Link Penting
NLP training and resources:
www.altfeld.com/mastery/seminars/desc-sb1.html
PPI Business NLP:
www.ppimk.com
Rider University Clinical Psychology Department
5
Mengelola
persepsi orang lain
Kita semua memiliki pandangan tersendiri soal dunia. Pandangan ini semua tercipta karena latar belakang budaya yang berbeda,
pengalaman, serta nilai-nilai pribadi yang kita anut. Secara alamiah, semuanya itu
memengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain—bahkan dalam situasi tertentu cara berinteraksi ini menjadi penyebab manusia-manusia dalam organisasi dan masyarakat menjadi bersikap politis.
Perilaku, kompetensi, gaya, dan pendekatan kita, lebih lanjut, memengaruhi pola hubungan kita dengan orang lain. Namun demikian, kita tidak sepenuhnya merupakan produk dari masa lalu—kita secara sadar mampu mengubah perbuatan kita, dan ujungnya, memengaruhi impresi yang kita buat di mata orang lain.
Sayangnya, belajar bagaimana
memproyeksikan citra positif diri kita
alat yang tidak berguna pada kehidupan kita, terutama di tempat kerja kita. Pada peran manajemen senior, memahami dan mengelola bagaimana pantasnya orang lain menilai kita justru menjadi hal penting,
Mempelajari pengetahuan soal ini tidaklah sesulit yang Anda kira. Meskipun memerlukan pemikiran, motivasi dan kesadaran diri, namun dengan latihan Anda akan dapat dengan cepat menemukan cara komunikasi yang efektif
dengan ‗orang yangsulit‘, memotivasi staf, dan
memimpin mereka ke arah yang dikehendaki.
Langkah satu: Mengatasi
rasa ketidaknyamanan diri
1 Ini bukan penipuan
2 Ini bagian dari kehidupan
Kita tinggal pada suatu kultur di mana orang dan organisasi sering menghabiskan uang mereka dengan menyewa pakar sekadar untuk mengelola persepsi. Keahlian yang sama digunakan oleh kalangan iklan dan konsultan public relations yang dapat disewa jasanya untuk membantu Anda agar mampu memengaruhi orang sekitar.
✔Ingatlah kesan yang diciptakan oleh perilaku Anda. Ini langkah awal dari manajemen persepsi. Secara bertahap, Anda dapat membangun
keahlian sedemikian rupa yang membantu Anda mengelola perilaku Anda sehingga melajukan karir Anda ke arah yang diinginkan.
3 Ini dapat membantu karir Anda
Dalam pasar tenaga kerja modern, ada sebuah kewajiban besar soal otonomi. Karir tidak lagi ditentukan sepenuhnya oleh organisasi, namun diarahkan oleh individu-individu itu sendiri. Anda dinilai tidak hanya dari apa yang Anda kerjakan, namun dari bagaimana Anda melakukannya—jadi, evaluasi oleh orang lain sekarang memilikiTIP PENTING
Berhati-hatilah tentang pola hubungan saat Anda mulai menapaki tangga karir, karena Anda mungkin menemui orang-orang yang sama seperti saat karir Anda sedang menurun!
Orang dapat iri dengki sepanjang waktu, dan Anda tidak ingin mengambil risiko bertemu dengan individu-individu bebal yang tak mudah
memaafkan dalam posisi ingin memengaruhi. Jika mungkin, Anda harus dapat mengubah perilaku Anda, sehingga Anda perlu memiliki keahlian-keahlian yang dapat membuat Anda
indispensable alias tidak tergantikan!
Langkah Dua: Memahami
bagaimana Anda
membangun persepsi
Untuk mengetahui bagaimana orang lain memandang Anda, maka Anda harus memiliki pemahaman akurat tentang diri Anda. Membangun kesadaran diri membutuhkan keberanian,
komitmen, dan sikap memaafkan.
✔Pertama, dorong umpan balik informal dari manajer dan rekan kerja Anda yang terpercaya. Ingat bahwa orang-orang akan memberi
mendengarnya. Cobalah tetap objektif dan mencari tahu bagaimana pandangan atas diri Anda itu bisa muncul.
✔Gunakan alat formal yang membuat Anda mampu memahami diri Anda, seperti tes
psikometrik dan profil kepribadian. Umpan balik dari langkah ini biasanya jauh lebih mudah Anda terima karena lebih objektif dan tidak melibatkan pihak ketiga.
✔Kadang kala survei 360 derajat digunakan untuk mengumpulkan pandangan dari beragam audiens, baik di dalam atau di luar dunia bisnis. Survei seperti itu cenderung berfokus pada perilaku dan kompetensi. Sadarilah perbedaan antara keduanya. Meski perilaku dan kompetensi dapat dipelajari dan dimodifikasi, namun memahami perubahan
perilaku biasanya melibatkan pengungkapan sifat-sifat kepribadian dan persepsi serta juga mungkin lebih sulit dari menguasai keahlian baru.
✔Saat me-review hasil penilaian tentang Anda, jangan Anda terlalu berfokus pada informasi kepribadian Anda saja karena bisa jadi akan menyakitkan. Cobalah cari pola-pola pada umpan balik atas Anda itu, dan refleksikan kapan dan mengapa umpan balik seperti itu bisa muncul. Tekanan situasi bisa jadi menimbulkan perilaku yang tidak disengaja dan menyeruak ke
permukaan. Ini mungkin dapat menimbulkan