• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini memasukkan hasil penelitian sebelumnya sebagai pembanding dan data penelitian. Hasil yang digunakan sebagai pembanding tidak keluar dari pembahasan penelitian Motivasi Kreditur Dalam Melakukan Pinjaman Kredit Bank Thithil Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga. Serta adapun mengenai perbedaan antara penelitian sebelumnya dan penelitian yang dibahas mengenai pinjaman kredit.

Pertama, Ismail (2020) “Implementasi Dana Kredit Kelompok

Perempuan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Gampong Rawa Kabupaten Pidie” Hasil penelitian para perempuan di Gampong Rawa Kabupaten Pidie yang tergabung pada kelompok aplikasi kredit usaha perempuan bertindak langsung dalam menjalankan pinjaman dalam bentuk uang. Pinjaman tersebut sebagian besar diperuntukan untuk modal usaha rumahan, ada yang digunakan untuk modal pertanian, dan ada pula yang menyalahgunakan uang pinjaman. Maknanya, dana yang dipinjam sepatutnya digunakan dalam aktivitas produksi, tetapi sebaliknya dihabiskan untuk membeli sepeda dan sebagian lagi untuk membangun rumah (Ismail, 2020).

Kedua, Regar Elisa, Idah Zuhroh (2017) “Peran Bank Thithil Dalam Kehidupan Masyarakat Ekonomi Lemah (Studi Kasus Penyaluran Kredit

(2)

11

Oleh Bank Thithil Terhadap Pedagang Sayur di Pasar Kesamben Kabupaten Blitar)” Hasil penelitian yang dilakukan secara kualitatif ini menunjukkan bahwa bank thithil tidak memiliki peran dalam menumbuhkan tingkat hidup penjual sayur di pasar Kesamben Kabupaten Blitar, terbukti dengan semakin meningkatnya pemasukan penjual sayur dengan umumnya memperleh Rp.12.875 per hari. Namun disisi lain dalam proses peminjaman uang dan keberlanjutan industri pedagangan sayuran dapat digambarkan bahwa bank thithil sangat menolong perihal pemenuhan uang, sehingga penjual sayur bisa mengajukan pinjaman langsung tanpa agunan, proses pencairan dana yang cepat dan mudah (Elisa & Zuhroh, 2017).

Ketiga, Faruq Ahmad Futaqi (2022) “Dampak Pinjaman Bank Thithil

Pada Ekonomi Rumah Tangga W” Hasil Penelitian ini telah menunjukkan sistem hutang bank thithil terbukti betul-betul merusak ekonomi masyarakat. Walaupun nilainya kecil namun jangka harian dan sistem bunga tinggi sangat ampuh merusak ekonomi rumah tangga (Futaqi, 2022).

Keempat, Qurrota A’yun Zakiyyati (2020) “Analisis Praktik Mindring

Dalam Prepektif Ekonomi Islam Di Desa Manyar Sidorukun Gresik”

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Manyar Sidorukun Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik atas jasa praktik mindring dan pembahasan yang telah dibahas dan dianalisis oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, praktik mindring di lapangan, transaksi

(3)

12

mindring ini berlangsung sudah belasan tahun di Desa Manyar Sidorukun.

Jasa praktik mindring ini telah dianggap masyarakat sebagi solusi perekonomian rumah tangga yang mudah dan cepat bermodalkan saling percaya (Zakiyyati & Prabowo, 2020).

Kelima, Zalikha (2021) “Pengaruh Kredit Terhadap Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat Pada Bpr Mustaqim Cabang Bireuen" Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi linier sederhana dan hasi pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kredit berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat pada BPR Mustaqim Cabang Bireuen. Yang artinya setiap peningkatan kredit sebesar satu persen, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Zalikha, 2021).

Perbedaan yang mendasar dari berbagai penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu dalam mengetahui motivasi- motivasi kreditur dalam melakukan pinjaman kredit Bank Thithil serta dampak terhadap kesejahteraan kreditur.

B. Konsep Motivasi

Definisi motivasi menurut (Yorks, 2001: 21) sebagai kekuatan yang mendrng atau memotivasi pemenuhan kebutuhan dan keinginan dasar manusia (Arquisola & Walid Ahlisa, 2019).

(4)

13 1. Jenis Motivasi

a. Motivasi Intrinsik

Definisi dari motivasi intrinsik merupakan motif telah ada atau keberfungsiannya tidak membutuhkan rangsangan dari luar, sebab pada tiap individu terdapat keinginan dalam menjalankan suatu keinginan Misalnya individu yang ingin membuka usaha toko kelontong agar dapat menambah pemasukan pendapatan ekonomi keluarga dengan ini tedapat dorongan dari dirinya sendiri.

b. Motivasi Ekstrinsik

Definisi dari motivasi ekstrinsik yakni motif yang perlu memeperoleh dorongan dari luar sehingga motif-motif dan keberfungsiannya dapat menjadi aktif sebab adanya dorongan dari luar tersebut. Contohnya individu yang berkenginan mengembangkan usahanya agar usahanya dapat dikenali oleh orang banyak. Jadi keinginan untuk mengembangkan usahanya agar dikenali oleh orang banyak adalah faktor yang datang dari luar individu (Prihartanta, 2015).

Motivasi yang berasa dari keperluan (needs) biasanya menjelaskan tindak-tanduk seseorang. Untuk bisa mendapatkan yang diinginkannya, individu perlu berkomunikasi sebagai tahapan bagian mencapai keinginan.

(5)

14

Gambar 2. 1 Proses Motivasi Dasar

Sumber: Data Dari Jurnal

Model motivasi di atas ialah bentuk interaksi yang diciptakan individu sesuai dengan kebutuhannya. Hal yang paling mendasar untuk memenuhi suatu kebutuhan adalah suatu aset atau harapan yang memotivasi orang untuk bekerja melebihi kebutuhan itu. Sikap tersebut harus membimbing seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, bahkan jika perilaku tersebut berbeda dari kebutuhan maka dinyatakan gagal dalam pemenuhan kebutuhan (Ridha, 2020).

C. Konsep Kesejahteraan Keluarga

Kesejahteraan atau sejahtera sebenarnya mempunyai beragam istilah.

Secara universal, kesejahteraan adalah keadaan yang baik, di mana setiap orang aman, sehat dan tenang. Dari sudut pandang ekonomi, sejahtera terkait dengan kegunaan sesuatu. Nasikun (1993), kesejahteraan tercermin dalam 4 hal yang perlu dipenuhi, yaitu rasa aman, sejahtera, keleluasaan dan identitas. Colle dan Bintarto (1989), kesejahteraan dihitung menurut berbagai sudut pandang kehidupan, yaitu fisik, psikis dan kejiwaan.

Kebutuhan, Keinginan, atau Harapan

Perilaku

Sasaran Masukan

(6)

15

Beutrais dan Ferguson Horwood (Sumarwan & Tahira, 1993) berpendapat mengenai kesejahteraan keluarga dapat dibagi dalam 2 bidang: kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan materi. Kesejahteraan ekonomi keluarga ditinjau dengan kepuasan input rumah tangga (perolehan, imbalan, properti dan biaya), sedangkan kesejahteraan material ditinjau dengan macam-macam pelayanan yang dapat dicapai keluarga.

Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009). Berikut ini adalah indikator keluarga yang dapat dikategorikan sebagai keluarga sejahtera sesuai dengan tingkat kesejahteraan menurut BKKBN, yaitu :

1. Indikator Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar keluarga” (basic needs) :

a. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.

b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian.

c. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik.

d. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan.

(7)

16

e. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi.

f. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.

2. Indikator Keluarga Sejahtera II (KS II) atau indikator ”kebutuhan psikologis” (psychological needs) keluarga, yaitu :

a. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

b. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur.

c. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun.

d. Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap penghuni rumah.

e. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas/fungsi masing-masing.

f. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan.

g. Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin.

h. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat/obat kontrasepsi.

3. Indikator Keluarga Sejahtera III (KS III) atau indikator ”kebutuhan pengembangan” (develomental needs), yaitu :

(8)

17

a. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama.

b. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang.

c. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi.

d. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal.

e. Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/

radio/tv/internet.

4. Indikator Kelarga Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indikator

”aktualisasi diri” (self esteem), yaitu:

a. Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial.

b. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/ institusi masyarakat (Puspita et al., 2018)

D. Pengertian Debitur

Penjelasan mengenai debitur “debt” Menurut Kamus Ekonomi (Bahasa Inggris-Indonesia), seseorang berutang kepada orang lain, tetapi menurut Sloan & Zurcher: Utang adalah apa yang diutang oleh seseorang/organisasi kepada orang/organisasi lain. Utang dapat berbentuk uang, barang, atau jasa.

Sedangkan definisi utang menurut Pasal 1 angka (6) Undang Undang Nomor 37 tahun 2004 adalah :

(9)

18

“Kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia ataupun mata uang asing, baik secara langsung maupun yang timbul dikemudian hari atau kontijen, yang timbul pada perjanjian atau Undang-Undang dan wajib dipenuhi oleh debitur dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditur untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan debitur” (Simanjuntak et al., 2019).

E. Pengertian Kreditur

Pada istilah kebangkrutan, jenis kreditur berikut memiliki berbagai pengaturan dalam hal peraturan hukum dan pembayaran piutang, yakni:

1. Kreditur separatis, artinya kreditur yang memegang jaminan penting seperti gadai, wali amanat, hipotek, atau hak jaminan lainnya untuk komoditas penting.

2. Kreditur preferen, artinya kreditur yang mempunyai keistimewaan atau kewenangan spesial yang dibagikan oleh undang-undang semata-mata karena sifat dari piutang itu.

3. Kreditur konkuren, artinya kreditur yang menerima pembayaran atas tagihan yang tidak dijamin dan dibagikan secara proporsional (Paripasu) di antara mereka (Rahman Frija*, 2016).

F. Konsep Bank Thithil

Bank Ththil adalah suatu istilah yang diberikan kepada seseorang atau

kelompok orang yang melakukan peminjaman uang kepada orang lain dengan cara mencicil dan bunga yang tinggi. Wilayah operasinya hingga kepelosok desa. Mereka sering berkedok sebagai koperasi simpan pinjam.

Perangkap yang mereka pasang cukup ampuh. Mereka datang, lalu menawarkan pinjaman kepada pedagang kecil dengan rayuan manis yang

(10)

19

“menggiurkan”. Tidak perlu ada jaminan, yang penting bisa setor sejumlah uang setiap hari beres, uang pun mengucur. Para lintah darat “Rentenir”

ini melakukan strategi untuk melancarkan aksinya, berbagai cara mereka halalkan untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya, modus operan dimereka mengincar usaha kecil-kecilan, bahkan sampai ibu-ibu yang sedang kesusahan.

Pengenaan bunga yang dilakukan oleh Bank Thithil bervariasi, tergantung sepihak dari Bank Thithil itu sendiri. Kedudukan Bank Thithil dalam sistem hukum Indonesia, belum ada aturan yang tepat. Diperlukan interpretasi atas ketentuan aturan hukum yang ada. Dalam sistim perbankan Indonesia, Bank Thithil tidak dapat dikategorikan sebagai lembaga perbankan.

Tindakan Bank Thithil lebih tepat sebagai suatu tindakan penyalahgunaan Keadaan ("Undue Influence” atau “misbruik vanom standigheden”) Penyalahgunaan keadaan dapat terjadi, bila seseorang

menggerakan hati orang lain melakukan suatu perbuatan hukum dengan menyalahgunakan keadaan yang sedang dihadap orang tersebut. Pihak kreditur dalam suatu perjanjian-peminjam uang dengan bunga yang tinggi telah memanfaatkan keadaan debitur yang berada posisi lemah dimana ia sangat membutuhkan uang untuk suatu keperluan yang sangat mendesak, sehingga terpaksa menyetujui bunga yang ditetapkan oleh kreditur.

(11)

20 G. Pengertian Pinjaman Kredit

Pinjaman adalah ketika satu pihak (lembaga keuangan, orang atau perusahaan) memberikan kepada pihak lain (perorangan atau perusahaan) sejumlah uang yang harus dilunasi dengan suku bunga dalam jangka waktu tertentu yang disetujui bersama (Winarno dan Ismaya 2003:289).

Kata hutang berasal dari kata debt yang artinya dapat dipercaya. Ini berarti bahwa ketika seseorang menerima pinjaman, dia menerima keyakinan. Dalam hal pemberi pinjaman, meminjamkan berarti percaya bahwa uang yang anda pinjamkan kepada seseorang pasti akan dilunasi.

Menurut Kashmir (2008 102), tagihan yang sesuai diperlukan untuk membayar bunga setelah jangka waktu tertentu melalui kesepakatan atau penyelesaian antara bank dan pihak lain (Mbulu et al., 2019).

1. Macam-Macam Pinjaman Kredit

Edy Putra Tje'Aman (1989: 3) mengklasifikasikan kredit menjadi 5 kategori:

a. Kredit sesuai dengan sifat penggunaannya:

1) Kredit konsumtif

Kredit konsumtif penggunaanya digunakan untuk memenuhi tuntutan hidup.

2) Kredit produktif

Pinjaman ini ditujukan untuk tujuan pembelian, seperti nilai uang dan/atau pertumbuhan produk. Berbeda dengan penggunaan kredit, yang digunakan untuk konsumsi dan karena

(12)

21

tidak berpengaruh pada peningkatan nilai uang, tetapi akan dapat menurunkan nilai uang, apabila dikurangi/menurunkan harga pokok barang.

b. Kredit sesuai permintaan:

1) Kredit investasi

Dalam hal ini, permintaan investasi diteruskan oleh bank kepada nasabahnya. Hutang tidak termasuk dalam rangka perbaikan atau penambahan barang modal dan barang-barang lain yang berhubungan dengan hal tersebut.

2) Kredit eksploitasi

Adalah kredit yang dialokasikan pada pelanggan dengan tujuan membelanjakan penjualan perusahaan dalam skala besar, selain untuk pembelian barang, mata, bantuan dan anggaran produksi. Penggunaan dana modal ini senantiasa memajukan produktivitas, baik dari segi kualitas maupun statistik.

3) Kredit perdagangan

Pinjaman ini untuk tujuan komersial. Hutang ini dilakukan dengan cara mengangkut komoditi berpindah tempat. Agar berdampak pada peningkatan anggaran situs dari produk yang digunakan.

c. Kredit menurut periode:

(13)

22

1) Pinjaman singkat, dengan batas penggunaan maksimal satu tahun.

2) Pinjaman dengan pemakaian satu hingga tiga tahun.

3) Pinjaman lama, penerapan paling lama lebih dari tiga tahun.

d. Kredit sesuai pemakaian:

1) Kredit kolektif

Utang dapat dilunasi secara bersamaan, dengan kata lain jumlah maksimum utang pada saat penyitaan awal dimanfaatkan sepenuhnya oleh konsumen bersih untuk mengendalikan usahanya.

2) Kredit rekening koran

Pada prosedur ini, peminjam mendapatkan semua hutangnya dengan rupa rekening giro dan kemudian mengeluarkan kartu cek. Konsumen leluasa menunaikan transaksi kredit jika diperlukan untuk usahanya sampai dengan batas kredit yang ditentukan. Sedangkan melengkapi bank statement untuk proses pinjaman sesuai dengan jumlah pinjaman yang ditarik. Pengembalian melebihi batas maksimum yang ditetapkan tidak akan disetujui atau transaksi akan ditolak.

e. Kredit sesuai jaminannya:

1) Kredit tanpa jaminan

(14)

23

Bermakna bahwa tedapat jamainan dalam hal integritas dan tujuan bisnis konsumen dipantau dan ditekankan dalam evaluasi transaksi kredit.

2) Kredit dengan jaminan

Kredit jenis ini diperuntukkan bagi pembeli yang dapat memberikan aset berupa surat berharga atau obligasi sebagai jaminan. Selain bukti fisik, ekspektasi bisnis dan konsumen tidak dapat dipisahkan dari sudut pandang bank dan keempat tujuan, yaitu mengamankan transaksi kredit.

Referensi

Dokumen terkait

Tata Usaha pada UPTD Tindak Darurat Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Eselon

Bak jenis yang kedua yang digunakan untuk budidaya secara hidroponik DFT adalah jenis bak cor beton yang dibuat di atas tanah yang pada permukaan bagian dalamnya

Sifat bekantan sebagai primata arboreal sangat berkebalikan dengan aktivitas pergerakan dengan menelusuri lantai hutan, kegiatan tersebut menunjukkan betapa

Perencanaan yang dilakukan Humas Pusat Survei Geologi Melalui Kegiatan Geoseminar Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan Dikalangan Peserta Seminar adalah melakukan diskusi

Bisnis bergantung pada perangkat lunak, Customer Relationship Management dan database untuk membantu memperoleh pelanggan baru dengan melakukan pekerjaan seperti

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan Self Assessment System terhadap kepatuhan Wajib Pajak untuk membayar pajak restoran dan faktor-faktor apa saja yang

Pada penelitian ini, metode matriks kontradiksi TRIZ dipilih sebagai alternatif proses penggalian ide di fase kreatif VAVE dengan menggunakan Root Conflict

Belanja Barang dan Jasa Tahun 2009 sampai dengan Tahun Anggaran 2010 mencapai 1,5% dikarenakan Badan Pemberdayaan Perempuan baru berdiri dan membutuhkan masukan dari Kabupaten /