• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI TEMANGGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EFEKTIVITAS PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI TEMANGGUNG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI

TEMANGGUNG

EFFECTIVENESS OF WATER SUPPLY AND SANITATION PROGRAM COMMUNITY-BASED IN TEMANGGUNG REGENCY

Oleh : Safira Insani, FIS UNY, insanisafira@gmail.com Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program Pamsimas di Kabupaten Temanggung dan faktor-faktor yang menghambat efektivitas program Pamsimas di Kabupaten Temanggung. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian Staff Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Kabupaten Temanggung, Ketua Panitia Kemitraan Program Pamsimas, Wakil Ketua Panitia Kemitraan Program Pamsimas, DPMU Program Pamsimas, Ketua Asosiasi BPSPAMS, Sekretaris Asosiasi BPSPAMS, Fasilitator Desa Pamsimas, dan masyarakat kelompok sasaran program. Instrumen penelitian adalah peneliti dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengujian keabsahan datamenggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data penelitian menggunakan empat tahap yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas Program Pamsimas di Kabupaten Temanggung dinilai dari indikator/ ukuran: 1) Produktivitas, sarana air dan sanitasi yang telah dibangun berfungsi serta pelatihan yang dilakukan mampu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat. 2) Efisiensi, tujuan dari program sudah tercapai dan sumber-sumber yang ada seperti SDA, SDM, dan dana bantuan digunakan dengan efektif sehingga menghasilkan keluaran yang efisien. 3) Kepuasan, berhasilnya program yang dilakukan, memberikan kepuasan terhadap masyarakat dan sarana yang dibangun memberikan hasil yang efektif. 4) Kemampuan Adaptasi, program yang dilakukan telah mampu mengubah perilaku masyarakat hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang dilakukan dalam pelaksanaan program sudah efektif. 5) Perkembangan, Program Pamsimas Kabupaten Temanggung berhasil dan berkembang dengan efektif sehingga memperoleh dana HIK dan HID sebagai dana pengembangan dan penghargaan kepada desa dan kabupaten berprestasi.

Kata Kunci: Efektivitas, Program Pamsimas Abstract

The research’s aim is to find out and understand the effectiveness and obstacle factors of WSS in Temanggung Regency. The research design is descriptive qualitative. The subject of the research are the staff of Infrastructure Region Bappeda Temanggung District, Chairman of Partnership Committee WSS Program, Vice Chairman of Partnership Committee WSS Program, District Project Management Unit of WSS Program, Chairman of BPSPAMS Association, Secretary of BPSPAMS Association, Village Facilitators, and community of the target group. Research instrument is the researcher by using the interview guidelines. Data collection techniques used interview, observation, and documentation.

Testing the validity of data used a technique of triangulation sources and methods. Data

(2)

analysis used four research stages are, data collection, data reduction, data presentation, and the conclusions or verification. The results of research shows that the effectiveness of water supply and sanitation program in Temanggung District assessed of indicators: 1) productivity, water and sanitation infrastructure which had built was function and the training can improved people’s behavior to live clean and healthy. 2) Efficiency, the purpose of the program was reached and all existing resources used effectively, so that resulting effective outputs. 3) Satisfaction, the program was done successfully, then give satisfaction for the community and water and sanitation infrastructure had built provide effective result. 4) Adaptability, programs that have been conducted were able to change people’s behavior, it shows that adaptability in the implementation of the program has been effective. 5) Development, Water Supply and Sanitation Program in Temanggung District succeed and thrive effectively, so that obtaining HIK and HID for development fund and as appreciation to the village and the district achievement.

Keyword: effectiveness, water supply and sanitation program

PENDAHULUAN

Millennium Development Goals (MDGs) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat. Salah satunya dalam pembangunan air minum dan sanitasi (water supply and sanitation). Ketersediaan akses air mimun dan sanitasi yang baik dan benar merupakan salah satu bagian dari syarat kehidupan masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera.

Pasal 5 Undang-Undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menyatakan bahwa Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.

Untuk mencapai tujuan dari

Pembangunan Millenium Indonesia khususnya target 7C tentang penyediaan air minum dan sanitasi, maka secara khusus, pasal 23 dalam PP No. 16 Tahun 2005 menyebutkan bahwa pengembangan SPAM harus diselenggarakan secara terpadu dengan pengembangan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan (sanitasi) untuk menjamin keberlanjutan penyediaan air minum dan mencegah pencemaran akibat sampah dan air limbah.

Pada target 7C peningkatan kinerja pembangunan air minum dan sanitasi, Pemerintah Kabupaten Temanggung menyusun perencanaan dengan membuat Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan

Lingkungan (RAD-AMPL)

Kabupaten Temanggung 2012-2016

(3)

sebagai instrumen dan strategi percepatan daerah dalam mencapai target Millennium Development Goals, pada target 7C Pembangunan Milenium air minum dan sanitasi.

Sasaran dari program ini adalah meningkatkan jumlah yang memiliki akses air minum dan sanitasi, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Temanggung yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa, kebutuhan akan air bersih juga semakin meningkat. Jumlah penduduk di wilayah pedesaan dengan akses air minum aman yaitu sebanyak 67,79%

dan jumlah penduduk dengan sanitasi layak yaitu 61,47%. Hal tersebut menjadi tugas dan tantangan bagi pemerintah Kabupaten Temanggung untuk mengembangkan akses berkelanjutan, terutama di wilayah pedesaan dalam penyediaan air minum dan sanitasi melalui program Pamsimas.

Hingga tahun 2015 program Pamsimas telah dilaksanakan di 108 desa di wilayah Kabupaten Temanggung yang masih minim akses

air minum dan sanitasi. Namun, di beberapa desa mengalami masalah akibat sumbermata air yang ada tidak bisa diandalkan dan belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson

yang dikutip Soewarno

Handayaningrat S. (1996: 16) yang menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”. Melihat permasalahan tersebut, dapat dikatakan di beberapa desa program Pamsimas mengalami kegagalan dan belum efektif karena tidak dapat dipastikan keberlanjutannya serta belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Efektivitas dapat diukur dengan menggunakan indicator efektifitas yaitu, produktivitas, efisiensi, kepuasan, kemampuan adaptasi, dan perkembangan (John Ivanchevich, dkk: 2006). Alasan inilah yang membuat peneliti tertarik

(4)

untuk melakukan penelitian terhadap efektivitas program penyediaan air minum dan sanitasi (Pamsimas) di Kabupaten Temanggung.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif.

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Kabupaten Temanggung dari tanggal 26 Februari sampai dengan 2 Mei 2016.

Informan Penelitian

Informan penelitian ini adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi mengenai efektivitas program penyediaan air minum dan sanitasi (Pamsimas) di Kabupaten Temanggung. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Bapak Wirawan Staff Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Kabupaten Temanggung dan Bapak Joko Budi Ketua Panitia Kemitraan Program Pamsimas, sedangkan informan pendukung adalah Wakil Ketua Panitia Kemitraan Program Pamsimas, DPMU Program Pamsimas, Ketua Asosiasi BPSPAMS, Sekretaris Asosiasi BPSPAMS, Fasilitator Desa

Pamsimas, dan perwakilan masyarakat kelompok sasaran program di beberapa desa penerima program.

Instrumen penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen atau alat pengumpulan data utama adalah peneliti sendiri.

Sumber Data 1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Peneliti memperoleh data primer berdasarkan observasi dan wawancara kepada informan penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tentang dokumen-dokumen resmi seperti Data sekunder yang digunakan yaitu artikel dari media massa, dokumentasi foto, dokumen program Pamsimas dan data-data statistik lain.

Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan teknik semi terstruktur yaitu wawancara yang menggunakan pertanyaan terbuka,

(5)

akan tetapi ada batasan tema dan alur pembicaraan dan ada pedoman wawancara yang digunakan sebagai kontrol dalam alur pembicaraan.

2. Observasi

Dalam penelitian ini, observasi telah dilakukan secara langsung dengan cara melakukan pengamatan di lapangan dengan melakukan pengamatan di lapangan mengenai sarana air minum dan sanitasi, sumber air yang dapat diandalkan, kelayakan air minum, tingkat sanitasi masyarakat, dan perilaku masyarakat pasca dilakukan program.

3. Dokumentasi

Penggunaan teknik

dokumentasi ini bertujuan untuk menggali data-data yang bersifat historis. Dokumentasi yang telah diperoleh dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan program Pamsimas, Profil Kabupaten Temanggung, Profil

Pokja AMPL Kabupaten

Temanggung, Profil Panitia Kemitraan, Profil Asosiasi BPSPAMS Makmur Bersama, artikel tentang program Pamsimas, Pedoman Pengelolaan Program Pamsimas, dan Data Teknik Program Pamsimas

Kabupaten Temanggung tahun 2008 hingga tahun 2015.

Teknik Keabsahan Data

Untuk mengecek keabsahan dan kredibilitas data, penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan Triangulasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode triangulasi sumber yang membandingkan informasi yang diperoleh dari informan satu dengan informan yang lainnya.

Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Miles (1994). Teknik analisis ini mempunyai empat alur yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data atau display data dan kesimpulan atau verifikasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Efektivitas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Temanggung, meliputi:

a. Produktivitas

Produktivitas merefleksikan hubungan antara input dan output (John Ivanchevich, dkk: 2006).

(6)

Program Pamsimas merupakan program berbasis masyarakat, yang mana dalam pelaksanaannya masyarakat terlibat secara langung dalam setiap tahapnya.

Dalam tahap perencanaan yaitu berupa, pembuatan perencanaan dengan menyusun RKM (Rencana Kerja Masyarakat).

Selanjutnya dalam tahap pelaksanaan, rencana yang telah disusun diimplementasikan mulai dari pembangunan fisik sarana air minum dan sanitasi, serta pelatihan atau penyuluhan untuk merubah perilaku masyarakat.

Sarana air minum yang dibangun mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Dari jumlah penduduk terlayani, kapasitas air yang dihasilkan yaitu 401,67liter/detik dengan kebutuhan air 207,60liter/detik, hal ini menunjukkan bahwa jumlah air yang dihasilkan lebih dari jumlah air yang dibutuhkan, sehingga dapat mencukupi kebutuhan air masyarakat. Untuk pembangunan sarana sanitasi, lebih dilakukan pada pembangunan sarana di sekolah

dasar dengan menyediakan tempat cuci tangan dan pembuatan jamban sekolah jika belum ada.

Tahap pemeliharaan merupakan tahap lanjut dalam pengelolaan sarana air minum dan sanitasi yang dilakukan oleh masyarakat dengan membentuk suatu badan pengelola, yaitu BPSPAMS di setiap desa yang bertugas dalam menjamin keberlanjutan operasi dan pemeliharaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi untuk peningkatan pelayanan dan akses kepada masyarakat.

Produktivitas yang telah dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah pada program Pamsimas di Kabupaten Temanggung sudah efektif, terbukti hingga saat ini sarana air dan sanitasi yang telah dibangun berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat serta mampu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.

(7)

b. Efisiensi

Indikator ini melihat rasio antara input dengan output (John Ivanchevich, dkk: 2006).

Pelaksanaan program Pamsimas telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang ada.

Tujuan dari program telah dicapai, program Pamsimas telah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh air minum, serta meningkatnya akses terhadap air mimum dan sanitasi yang layak.

Program Pamsimas Kabupaten Temanggung telah dilaksanakan dengan efisien, sumber-sumber yang ada dimaksimalkan untuk mencapai tujuan dan dalam pelaksanaannya dilaksanakan langsung oleh masyarakat sehingga tidak ada campur tangan pihak ketiga. Program ini dilaksanakan dengan transparan sehingga dalam hal alokasi dana juga bersifat transparan agar tidak terjadi tindak korupsi dalam pendanaan program. Dari segi waktu, pelaksanaan program dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun, jadi dalam waktu satu

tahun pembangunan sarana air minum dan sanitasi harus selesai dan dapat berjalan.

Efisiensi program Pamsimas di Kabupaten Temanggung sudah efektif, perbandingan input dan output program sudah sesuai.

Biaya yang dikeluarkan sudah mampu membangun sarana air minum dan sanitasi sesuai dengan yang direncanakan, tujuan dari program juga sudah tercapai dan sumber-sumber yang ada seperti mata air, masyarakat, dana bantuan digunakan dengan efektif dan optimal sehingga menghasilkan keluaran yang efisien.

c. Kepuasan

Kepuasan menunjuk pada keberhasilan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat sebagai sebagai pelaksana dan penerima program.

Program Pamsimas merupakan program berbasis masyarakat yang dilaksanakan langsung oleh masyarakat. Hasil dari program bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga memberikan kepuasan tersendiri

(8)

bagi masyarakat selaku pelaksanana dan penerima program.

Dalam hal sarana air minum, kepuasan yang dirasakan oleh masyarakat adalah ketika sarana air minum yang mereka bangun dapat berfungsi dengan baik, dan air yang dihasilkan jernih, mengalir dengan deras dan lancar.

Kepuasan yang dirasakan oleh masyarakat lebih pada keuntungan yang mereka dapat, dengan adanya program Pamsimas masyarakat menjadi hidup dengan lebih sehat, masyarakat tidak perlu lagi mengantri di jamban umum atau sungai umum karena sudah memiliki MCK sendiri di rumah dengan biaya yang relatif murah.

Hal tersebut memberikan kepuasan dan kesenangan bagi masyarakat penerima program.

Kepuasan yang dirasakan masyarakat menunjukan bahwa program Pamsimas di Kabupaten Temanggung sudah berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat penerima program.

d. Kemampuan Adaptasi

Kemampuan adaptasi mengukur kesanggupan untuk melakukan perubahan sesuai dengan tuntutan keadaan.

Kemampuan adaptasi sangat menentukan keberhasilan program Pamsimas di Kabupaten Temanggung mengingat wilayahnya yang banyak dan luas, karena setiap desa memiliki kondisi alam dan kondisi masyarakat yang berbeda-beda sehingga tidak bisa diperlakukan sama satu desa dengan yang lain.

Untuk itu, ada beberapa teknik yang dilakukan untuk mendistribusikan air dari mata air hingga ke bak tampungan untuk selanjutnya dialirkan ke rumah- rumah, yang pertama Mata Air Gravitasi (MAG) ketika posisi mata air lebih tinggi dari bak tampungan, yang kedua Mata Air Pompa (MAP) ketika posisi mata air berada di tempat yang lebih rendah dari bak tampungan, dan yang ketiga Sumur Gali/Bor (SGL) ketika air permukaan jumlahnya terbatas dan tidak dapat diandalkan. Selain itu untuk

(9)

beberapa desa yang letak sumber mata sangat jauh memerlukan perhatian lebih dalam pemeliharaannya, dan pipa yang digunakan juga berbeda.

Dalam hal sanitasi adaptasi yang dilakukan lebih kepada penyesuaian perilaku individu dengan kebiasaan baru. Hal ini tidak menjadi hal yang berarti bagi masyarakat yang sudah dikatakan modern, namun untuk masyarakat yang masih tradisional dan berumur hal ini menjadi hal yang sulit, unutuk mengubah perilaku yang sudah menjadi kebiasaan. Sehingga untuk beberapa kalangan masyarakat sedikit membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengubah kebiaasan tersebut, khususnya dalam permaslahan BAB.

Kemampuan adaptasi yang dilakukan dalam pelaksanaan program Pamsimas di Kabupaten Temanggung sudah baik terbukti dengan hasil yang ditunjukkan dari pelaksanaan program Pamsimas tersebut sudah efektif.

Karena jika tidak mampu

beradaptasi dengan baik maka program juga tidak menunjukkan hasil yang efektif.

e. Perkembangan

Kriteria ini mengukur kemampuan organisasi dalam meningkatkan kapasitasnya untuk menghadapi tuntutan lingkungan (John Ivanchevich, dkk: 2006).

Pengembangan sebagai ciri efektivitas mengukur sejauh mana komitmen organisasi dalam mengelola dan memanfaatkan ataupun memperluas kapasitas potensinya, sehingga akan mengalami pertumbuhan yang optimal.

Program Pamsimas di Kabupaten Temanggung sudah di mulai sejak tahun 2008, dari Program Pamsimas I (2008-2012) dan Program Pamsimas II (2013- 2015) yang sudah dilaksanakan di 108 desa. BPSPAMS sebagai badan pengelola bertugas memelihara dan mengembangkan kapasitas penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat desa yang masih belum mendapat akses air minum dan sanitasi.

Selain itu, dengan adanya

(10)

Asosiasi BPSPAMS di tingkat kabupaten dapat mendorong perkembangan program Pamsimas di Kabupaten Temanggung dalam menjamin keberlanjutan operasi dan pemeliharaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi untuk peningkatan pelayanan dan akses kepada masyarakat desa.

Pelaksanaan program di Kabupaten Temanggung telah berhasil dan berkembang dengan efektif dengan diperolehnya Hibah Insentif Kabupaten (HIK) pada tahun 2013 dari Pemerintah pusat dan merupakan dana dari Bank Dunia, sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada kabupaten berprestasi dan dinilai berhasil dalam pelaksanaan dan pengembangan program Pamsimas. Selain HIK beberapa desa berprestasi juga diberikan penghargaan berupa dana pengembangan Hibah Insentif Desa (HID) dari pemerintah pusat sebagai stimulan bagi desa penerima maupun desa lain yang sudah menerima program agar terus

berupaya mengembangkan program yang telah dilaksanakan.

Dana yang diberikan dalam bentuk HIK dan HID digunakan sebagai dana pengembangan program, agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses terhadap air minum dan sanitasi layak. Hingga saat ini jumlah masyarakat yang terlayani oleh program Pamsimas telah bertambah dengan adanya dana pengembangan yang diberikan, hal tersebut menunjukkan semakin banyak masyarakat yang telah menerima manfaat nyata dari program Pamsimas, dan menunjukkan program Pamsimas Kabupaten Temanggung telah menunjukkan perkembangan yang efektif.

Hambatan Efektivitas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Temanggung, meliputi:

Pertama yaitu mengenai kemampuan ekonomi masyarakat yang masih rendah. Kedua hambatan dari faktor alam, letak sumber mata air sangat jauh, sumber mata air tidak

(11)

bisa diandalkan debit air kecil dan sering mati ketika musim kemarau tiba. Ketiga dari segi waktu, di beberapa desa tahap pelaksanaan/

pembangunan fisik tidak bisa diselesaikan tepat waktu. Keempat yaitu tingkat kesadaran masyarakat terhadap PHBS yang masih rendah.

Dan yang kelima, yaitu tarif air yang masih rendah.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Temanggung sudah menunjukkan hasil yang efektif dilihat dari indikator yang ada yakni produktivitas, efisensi, kepuasan, kemampuan adaptasi, dan perkembangan.

Saran

1. Melibatkan lembaga keuangan, baik dari pemerintah ataupun swasta (perbankan) untuk memberikan dana bantuan berupa pinjaman kepada masyarakat sasaran yang kurang mampu/

belum mempunyai sambungan

rumah, agar memberikan kemudahan dalam pemasangan sambungan rumah sehingga seluruh sasaran program tercapai.

2. Adanya kebijakan desa yang mengatur tentang tarif air sehingga BPSPAMS bisa mengembangkan kapasitasnya dalam pemeliharaan dan pengelolaan program Pamsimas di tingkat desa.

3. Meningkatkan penyuluhan kesehatan dalam mendorong perilaku masyarakat dan menanamkan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya PHBS.

4. Perlunya time management (manajemen waktu) yang baik dan tepat, sehingga pada tahap pelaksanaan atau kontruksi dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku:

Agung Kurniawan. 2005.

Transformasi Pelayanan Publik.

Yogyakarta: Pembaruan.

Danim Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

(12)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.

Jakarta: Balai Pustaka.

Georgopolous dan Tannembaum.

1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta:

Erlangga.

Handayaningrat, Soewarno. 1996.

Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV.

Haji Masagung.

Hidayat. 1986. Teori Efektivitas Dalam Kinerja Karyawan.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ivancevich, John M., Robert Konopaske, Michael T. Matteson.

2006. Perilaku Organisasi dan Manajemen Jilid 1 Edisi Ketujuh.

Jakarta: Erlangga.

Miles, Matthew B, Hubberman A.

Michael. 2009. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohandi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Moleong, J Lexy. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung.

Riant Nugroho. 2012. Public Policy.

Jakarta: PT. Gramedia.

Siagian, Sondang P. 1986. Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Jakarta: PT. Gunung Agung.

---. 2001.

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Bumi Aksara.

Steers, Richard M. 2005. Efektivitas Organisasi. Terjemahan Magdalena Jamin. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.

Bandung: CV. Alfabeta

Tangkilisan, Nogi Hessel. 2005.

Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Referensi Jurnal:

Kementrian Pekerjaan Umum. 2013.

Pedoman Pelaksanaan Program Pamsimas.

Referensi Website:

http://temanggung.com/tanpa-sumber- pamsimas-mati/ diakses pada 10 Oktober 2015 pukul 09.45

http://ciptakarya.pu.go.id/psam/berita.

html/ diakses pada 12 Mei 2016 pukul 10.10

http://www.krjogja.com/web/news/rea d/171819/pamsimas-berhasil- temanggung- dapat-hibah- insentif/ diakses pada 12 Mei 2016 pukul 10.15.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai rata-rata rasa ikan patin asap yang paling tinggi terdapat pada perlakuan tempurung kelapa dengan nilai 7,88, diikuti destilasi kayu laban dengan nilai 7,87 dan nilai

Pengujian dilakukan dengan cara non-real time yaitu menguji algoritma pada aplikasi Android menggunakan 72 citra latih yang digunakan pada proses optimasi yang

Dari hasil penelian ini menunjukan bahwa hasil persentase non karkas (darah) kambing lokal jantan yang diberi pakan kulit buah kakao fermentasi dapat dilihat pada Tabel 1

Dekan dan para Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Ketua Program Studi Hukum Pidana Islam (HPI), serta seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas

Warga di Lingkungan XI Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan yang terlibat dalam penelitian ini, lebih banyak mempunyai partisipasi yang tinggi dalam mencegah DBD

Perempuan dengan segala sifat yang melekat di dalam dirinya dianggap tidak akan mampu menjadi pemimpin, baik di bidang eksekutif, legislatif maupun yudikatif (Muhammad

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Jaksa sebagai Penuntut Umum yang mewakili kepentingan dalam penyelamatan keuangan Negara dari tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh

Salah satu alat untuk menganalisis return saham secara fundamental adalah dengan melakukan analisis tingkat kesehatan perbankan dengan menggunakan rasio CAMEL