Perlindungan Hukum Terhadap Orang Terkenal Dari Penggunaan Namanya Sebagai Nama Domain (Cybersquatting) Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik Dan Undang Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek Di Indones
Teks penuh
Dokumen terkait
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan masalah yang diteliti adalah persamaan pada keseluruhan atau pada pokoknya yang dimiliki barang-barang yang dijual di Pasar
Setiap Orang yang dengan tanpa hak 76 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 menggunakan Merek yang sama pada tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi keseluruhannya dengan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam skripsi ini akan dikaji lebih lanjut mengenai tindakan pelanggaran nama domain terhadap merek di dalam perspektif hukum yang
Setiap penyelenggara negara, orang, badan usaha, atau masyarakat yang dirugikan karena penggunaan nama domain secara tanpa hak oleh orang lain, berhak mengajukan gugatan pembatalan
Jenis pelanggaran ini juga sering ditemukan pada kegiatan jual beli online, dari hasil wawancara peneliti, para konsumen sering mengalami hal-hal seperti penundaan
Adapun kerugiannya dalam pengajuan jenis barang dan jasa maka jika salah satu ditolak atau dibatalkan maka keseluruhannya yang tercantum dalam pengajuan tersebut
Ditinjau dari aspek hukum masalah merek menjadi sangat penting, sehubungan dengan persoalan perlu adanya perlindungan hukum dan kepastian hukum bagi pemilik
Berdasarkan dari hasil pembahasan mengenai kepastian hukum transaksi elektronik di internet berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan