• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. METODE PELAKSANAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. METODE PELAKSANAAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

3

II. METODE PELAKSANAAN

A. Dasar Pelaksanaan

a. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.335/Menlhk- Setjen/2015 tanggal 18 Agustus 2015 tentang penetapan status organisasi unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

b. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII Denpasar Tahun Anggaran 2015 Nomor : DIPA-029- 06.2.238870/2015 tanggal 14 November 2014

c. Petunjuk teknis pengecekan lapanganpenafsiran citra resolusi sedang untuk menghasilkan data penutupan lahan tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, September 2015.

d. Rencana kerja pelaksanaankegiatan pengecekan lapangan hasil penafsiran citra resolusi sedang.

e. Peta penutupan lahan hasil penafsiran citra satelit landsat 8.

f. Surat Perintah Tugas Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VIII Denpasar Nomor : PT.274/BPKH/VIII-1/2015 dan PT.275/BPKH/VIII-1/2015 tanggal 26 November 2015, PT.324/BPKH/VIII-1/2015 tanggal 10 Desember 2015.

g. Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat No.090/717/PPH/Dishut/2015 dan No.090/718/PPH/Dishut/2015 tanggal 01 Desember 2015.

h. Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Dompu Nomor : 094/300/Dishut/2015 tanggal 11 Desember 2015.

i. Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Bima Nomor : 094/516/01.15/2015 tanggal 12 Desember 2015.

(2)

4 B. Waktu

Kegiatan pengecekan lapangan hasil penafsiran citra resolusi sedang ini dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap.

- Tahap I dilaksanakan selama 13 (tiga belas) hari mulai tanggal 01 s/d 13 Desember 2015 yang berlokasi di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat.

- Tahap II dilaksanakan selama 13 (tiga belas) hari mulai tanggal 11 s/d 23 Desember 2015yang berlokasi di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.

C. Pelaksana

Kegiatan pengecekan lapangan hasil penafsiran citra resolusi sedang ini dilaksanakan oleh 4 (empat) regu yang terdiri dari :

- - Regu I yang berlokasi di Kabupaten Lombok Timur pelaksananya adalah : 1. Nama : Doni Eko Fernando, A.Md

NIP : 19860826 200912 1 007 Jabatan : PEH Pelaksana

2. Nama : Ketut Maruta

NIP : 19671231 199403 1 046 Jabatan : Pengelola SIG dan Perpetaan

3. Nama : Ir. Zaim Sulistyanto NIP : 19621009 199103 1 006

Jabatan : Fungsional PEH Dishut Prov NTB

(3)

5

- Regu II yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa pelaksananya adalah :

1. Nama : Didik Prihandono, S.Si NIP : 19810906 201012 1 006 Jabatan : Surveyor Pemetaan

2. Nama : I Gusti Ketut Adijaya Kusuma NIP : 19640104 199403 1 002 Jabatan : Penganalis Data ISDH

3. Nama : Sutikno, A.Md

NIP : 19640802 198903 1 020

Jabatan : Kasi Kawasan Hutan Dishut NTB

- Regu III yang berlokasi di Kabupaten Dompu pelaksananya adalah :

1. Nama : Hartono, SP

NIP : 19760416 200312 1 002 Jabatan : PEH Pertama

2. Nama : Made Pastin, SP

NIP :

19650418 198901 001

Jabatan : Penganalis dan Perencanaan Kawasan Hutan

3. Nama : Mahyudin, ST

NIP : 19830502 201101 1 012

Jabatan : PLH Kasi Pengelolaan Kawasan Dishut Kab.Dompu

(4)

6

- Regu IV yang berlokasi di Kabupaten Bima pelaksananya adalah :

1. Nama : Lasidi

NIP : 19610502 199003 1 002

Jabatan : Pengolah Data Perencanaan ISDH

2. Nama : Nyoman GG Yogi Dharma, S.Kom, MT, M.Eng NIP : 19780403 200312 1 005

Jabatan : Penyaji NSDH dan Informasi SDH

3. Nama : Ahmad Joni, S. Hut NIP : 19750705 200210 1 001

Jabatan : Kasi Rencana Umum Kehutanan Dishut Kab. Bima

D. Lokasi

Kegiatan pengecekan lapangan penafsiran citra satelit resolusi sedang berada di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan jumlah titik sampel sebanyak 148 titik yang terbagi di empat wilayah Kabupaten, yaitu Kabupaten Lombok Timur terdapat 35 titik sampel, Kabupaten Sumbawa terdapat 40 titik sampel, Kabupaten Dompu terdapat 38 titik sampel dan Kabupaten Bima terdapat 35 titik sampel.

1. Kabupaten Lombok Timur (35 titik sampel)

Hasil penafsiran citra resolusi sedang (citra landsat 8) tahun 2015, Kabupaten Lombok Timur memiliki 14 (empat belas) kelas penutupan lahan dengan rincian tersaji pada tabel di bawah ini:

(5)

7

Tabel.1 Kelas Penutupan Lahan Kabupaten Lombok Timur.

NO PENUTUPAN ID KODE LUAS (Ha)

1 Hutan Lahan Kering Primer 33702,32 2001 33.702,32 2 Hutan Lahan Kering Sekunder 8955,49 2002 8.955,49

3 Hutan Mangrove Primer 890,73 2004 890,73

4 Hutan Tanaman 449,39 2006 449,39

5 Semak / Belukar 21622,05 2007 21.622,05

6 Pemukiman 2451,84 2012 2.451,84

7 Tanah Terbuka 2060,48 2014 2.060,48

8 Padang Rumput/Savanna 2193,94 3000 2.193,94

9 Danau 65,91 5001 65,91

10 Hutan Mangrove Sekunder 1639,12 20041 1.639,12

11 Pertanian Lahan Kering 15900,89 20091 15.900,89 12 Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak 36112,61 20092 36.112,61

13 Sawah 33553,75 20093 33.553,75

14 Tambak 381,94 20094 381,94

JUMLAH 159.980,46

Dengan memperhatikan berbagai aspek, dari 14 (empat belas) kelas penutupan lahan yang ada tersebut kemudian ditentukan 35 (tiga puluh lima) lokasi sampel pengamatan. Lokasi titik sampel pengecekan lapangan hasil penafsiran citra satelit resolusi sedang di Kabupaten Lombok Timur tersaji dalam tabel 2.

Tabel 2. Lokasi Titik Sampel Pengecekan Lapangan Kabupaten Lombok Timur No Kode Hasil Penafsiran Koordinat

Desa Kecamatan

X Y

1 2001 Hutan lahan kering Primer 448346 9068857 Sembalun bumbung

Sembalun 2 20091 Pertanian lahan Kering 446720 9086016 Obel-obel Sambelia 3 20092 Pertanian Lahan Kering

Bercampur Semak

447717 9085979 Obel-obel Sambelia 4 20092 Pertanian Lahan Kering

Bercampur Semak

467696 9070763 Labuhan Pandan

Sambelia

5 2002 Hutan Lahan Kering Sekunder

450308 9086065 Obel-obel Sambelia 6 2002 Hutan Lahan Kering

sekunder

448453 9084736 Obel-obel Sambelia 7 2001 Hutan lahan Kering Primer 448822 9063965 Sapit Suela 8 20094 Tambak 467768 6066659 Labuhan

Pandan

Sambelia

(6)

8

9 20094 Tambak 443169 9024754 Sekaroh Serumbung

10 20041 Hutan Mangrove Sekunder 467829 9077923 Sugian Sambelia 11 20041 Hutan Mangrove Sekunder 468674 9076220 Sugian Sambelia

12 20093 Sawah 468596 9073789 Sugian Sambelia

13 20091 Pertanian Lahan Kering 468141 9072785 Labuhan Pandan

Sambelia 14 2006 Hutan Tanaman 451429 9059771 Suela Suela 15 2012 Pemukiman 450313 9057631 Bedidas Wanasaba 16 2001 Hutan lahan kering Primer 433760 9056637 Pringgajurang Montonggading 17 2012 Pemukiman 455072 9056084 Ketangga Suela

18 2012 Pemukiman 459438 9054018 Pringgabaya Pringgabaya 19 20041 Hutan Mangrove Sekunder 442042 9023703 Pemongkong Jerowaru 20 20092 Pertanian Lahan Kering

Bercampur semak

444280 9023720 Paremas Jerowaru 21 2007 Semak / Belukar 448362 9021375 Sekaroh Jerowaru

22 20093 Sawah 447324 9018784 Sekaroh Jerowaru

23 2002 Hutan Lahan Kering Sekunder

451979 9018742 Sekaroh Jerowaru 24 2004 Hutan Mangrove Primer 445643 9018063 Pemongkong Jerowaru 25 2004 Hutan Mangrove Primer 444998 9017667 Oleng Jerowaru 26 2004 Hutan Mangrove primer 447965 9017489 Sekaroh Jerowaru

27 20094 Tambak 444196 9017492 Oleng Jerowaru

28 20093 Sawah 443029 9017058 Seriwe Jerowaru

29 2007 Semak/Belukar 441492 9016061 Kwanrundun Jerowaru 30 2014 Tanah terbuka 443084 9016070 Seriwe Jerowaru 31 2014 Tanah Terbuka 443571 9014830 Kwanrundun Jerowaru 32 20091 Pertanian Lahan Kering 439947 9014907 Ekas Jerowaru 33 2007 Semak/Belukar 438517 9014264 Ekas Jerowaru 34 2014 Tanah Terbuka 440037 9013997 Pemongkong Jerowaru 35 20094 Tambak 447078 9020312 Sekaroh Jerowaru

2. Kabupaten Sumbawa (40 titik sampel)

Hasil penafsiran citra resolusi sedang (citra landsat 8) tahun 2015, Kabupaten Sumbawa memiliki 17 (tujuh belas) kelas penutupan lahan dengan rincian tersaji pada tabel 3.

(7)

9

Tabel 3.Kelas Penutupan Lahan Kabupaten Sumbawa

NO PENUTUPAN ID KODE LUAS (Ha)

1 Tubuh Air A 5001 1.901,69

2 Semak Belukar B 2007 12.0235,52

3 Bandara/Pelabuhan Bdr/Plb 20121 35,39

4 Semak Belukar Rawa Br 20071 19,59

5 Hutan Mangrove Primer Hmp 2004 3.096,06

6 Hutan Mangrove Sekunder/ Bekas Tebangan Hms 20041 2.655,53

7 Hutan Lahan Kering Primer Hp 2001 195.226,54

8 Hutan Lahan Kering Sekunder/Bekas Tebangan Hs 2002 139.678,31

9 Hutan Tanaman Ht 2006 858,11

10 Pertanian Lahan Kering Campur Semak/Kebun Campur Pc 20092 38.500,30

11 Perkebunan/Kebun Pk 2010 2,24

12 Pemukiman/Lahan terbangun Pm 2012 4.081,00

13 Pertanian Lahan Kering Pt 20091 104.541,30

14 Savana/Padang Rumput S 3000 390,00

15 Sawah Sw 20093 45.468,58

16 Lahan Terbuka T 2014 2.040,89

17 Tambak Tm 20094 5.334,56

JUMLAH 664.065,61

Dengan memperhatikan berbagai aspek, dari 17 (tujuh belas) kelas penutupan lahan yang ada tersebut kemudian ditentukan 40 (empat puluh) lokasi sampel pengamatan. Lokasi titik sampel pengecekan lapangan hasil penafsiran citra satelit resolusi sedang di Kabupaten Sumbawa tersaji dalam tabel 4.

Tabel 4. Lokasi Titik Sampel Pengecekan Lapangan Kabupaten Sumbawa No Kode Hasil Penafsiran Koordinat

Desa Kecamatan

X Y

1 2004 Hutan Mangrove Primer 507960 9067529 Stowe Brang Utan 2 2002 Hutan Lahan Kering

Sekunder/Bekas Tebangan

511128 9065056 Stowe Brang Utan 3 2007 Semak Belukar 520589 9068937 Sabedo Utan

4 20094 Tambak 525932 9070947 Rhee Rhee

5 20121 Bandara/Pelabuhan 545855 9061231 Lempeh Sumbawa 6 2002 Hutan Lahan Kering

Sekunder/Bekas Tebangan

534516 9052104 Batudulang Batulanteh 7 2001 Hutan Lahan Kering Primer 544710 9044983 Semamung Moyohulu 8 2012 Pemukiman/Lahan

terbangun

549341 9044734 Marga Karya Moyohulu 9 2002 Hutan Lahan Kering

Sekunder/Bekas Tebangan

542457 9035757 Lenangguar Lenangguar

(8)

10

10 20091 Pertanian Lahan Kering 531907 9033048 Telaga Lenangguar 11 2001 Hutan Lahan Kering Primer 529315 9032111 Telaga Lenangguar 12 20092 Pertanian Lahan Kering

Campur Semak/Kebun Campur

537472 9026231 Ledang Lenangguar

13 2002 Hutan Lahan Kering Sekunder/Bekas Tebangan

534173 9023971 Ledang Lenangguar

14 20093 Sawah 562780 9048273 Langam Lopok

15 2012 Pemukiman/Lahan terbangun

562834 9042718 Berora Lopok

16 5001 Tubuh Air 563147 9039085 Mama Lopok

17 2004 Hutan Mangrove Primer 570438 9053088 Labuan Kuris Lape 18 3000 Savana/Padang Rumput 572176 9052125 Labuan Kuris Lape 19 20041 Hutan Mangrove Sekunder/

Bekas Tebangan

575975 9051728 Labuan Kuris Lape 20 20094 Tambak 579923 9050970 Labuhan

Sangoro

Maronge 21 2014 Lahan Terbuka 580482 9050263 Labuhan

Sangoro

Maronge 22 20092 Pertanian Lahan Kering

Campur Semak/Kebun Campur

582280 9048169 Labuhan Sangoro

Maronge

23 2007 Semak Belukar 580035 9041459 Labuhan Sangoro

Maronge

24 5001 Tubuh Air 575117 9039391 Simu Maronge

25 20091 Pertanian Lahan Kering 580505 9034566 Brang Kolong Plampang 26 2002 Hutan Lahan Kering

Sekunder/Bekas Tebangan

579889 9032312 Brang Kolong Plampang 27 2014 Lahan Terbuka 581145 9031611 Muer Plampang 28 20092 Pertanian Lahan Kering

Campur Semak/Kebun Campur

581507 9031700 Muer Plampang

29 20093 Sawah 577631 9015083 Sekokat Labangka

30 2007 Semak Belukar 569780 9012706 Muer Plampang 31 3000 Savana/Padang Rumput 569635 9011470 Ranan Ropang 32 2012 Pemukiman/Lahan

terbangun

594234 9031731 Sepayung Plampang 33 5001 Tubuh Air 595060 9030337 Sepayung Plampang 34 2007 Semak Belukar 596566 9031010 Sepayung Plampang 35 20091 Pertanian Lahan Kering 605212 9030150 Gapit Empang 36 20093 Sawah 611938 9033673 Bantulanteh Tarano 37 20091 Pertanian Lahan Kering 615330 9033050 Ongko Empang 38 20094 Tambak 618620 9042320 Labuan Jambu Tarano 39 2014 Lahan Terbuka 625045 9043245 Pidang Tarano 40 2004 Hutan Mangrove Primer 626838 9042915 Pidang Tarano

(9)

11 3. Kabupaten Dompu (38 titik sampel)

Hasil penafsiran citra resolusi sedang (citra landsat 8) tahun 2015, Kabupaten Dompu memiliki 13 (tiga belas) kelas penutupan lahan dengan rincian tersaji pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.Kelas Penutupan Lahan Kabupaten Dompu

NO PENUTUPAN ID KODE LUAS (Ha)

1 Hutan Lahan Kering Primer Hp 2001 42.493,24

2 Hutan Lahan Kering Sekunder/Bekas Tebangan Hs 2002 39.121,85

3 Hutan Tanaman Ht 2006 21,33

4 Semak Belukar B 2007 52.173,77

5 Pemukiman/Lahan terbangun Pm 2012 2.804,21

6 Lahan Terbuka T 2014 137,03

7 Savana/Padang Rumput S 3000 43,20

8 Tubuh Air A 5001 253,98

9 Hutan Mangrove Sekunder/ Bekas Tebangan Hms 20041 895,98

10 Pertanian Lahan Kering Pt 20091 38.977,78

11 Pertanian Lahan Kering Campur Semak Pc 20092 24.602,27

12 Sawah Sw 20093 23.414,71

13 Tambak Tm 20094 3.128,52

JUMLAH 228.067,86

Dengan memperhatikan berbagai aspek, dari 13 (tiga belas) kelas penutupan lahan yang ada tersebut kemudian ditentukan 38 (tiga puluh delapan) titik sampel pengamatan.

Lokasi titik sampel pengecekan lapangan hasil penafsiran citra satelit resolusi sedang di Kabupaten Dompu tersaji dalam tabel 6.

Tabel 6. Lokasi Titik Sampel Pengecekan Lapangan Kabupaten Dompu No Kode Hasil Penafsiran Koordinat

Desa Kecamatan

X Y

1 2012 Pemukiman/Lahan terbangun

580114 9088058 Pekat Pekat 2 20092 Pertanian Lahan Kering

Campur Semak/Kebun Campur

581878 9087290 Pekat Pekat

3 2001 Hutan Lahan Kering Primer 588299 9087811 Sorinomo Pekat

4 20093 Sawah 587478 9080300 Upt

nangakara

Pekat 5 20091 Pertanian Lahan Kering 596668 9078172 Upt

nangakara

Pekat

(10)

12 6 20092 Pertanian Lahan Kering

Campur Semak/Kebun Campur

596034 9074960 Upt nangakara

Pekat

7 2007 Semak Belukar 598497 9074125 Doropeti Pekat 8 2007 Semak Belukar 609021 9066146 Persiapan sori

tatanga

Pekat 9 2012 Pemukiman/Lahan

terbangun

626115 9059231 Tolo kalo Kempo 10 2012 Pemukiman/Lahan

terbangun

631490 9056230 So nggajah Kempo 11 20091 Pertanian Lahan Kering 634793 9057761 Konte Kempo

12 20093 Sawah 653834 9079343 Malaju Kilo

13 2001 Hutan Lahan Kering Primer 657791 9079480 Malaju Kilo 14 2002 Hutan Lahan Kering

Sekunder/Bekas Tebangan

642204 9065696 Kampas meci Manggalewa 15 2002 Hutan Lahan Kering

Sekunder/Bekas Tebangan

648602 9068389 Mbuju Kilo 16 20092 Pertanian Lahan Kering

Campur Semak/Kebun Campur

641812 9056725 Banggo Manggalewa

17 2012 Pemukiman/Lahan terbangun

645217 9058373 Soriutu Manggalewa 18 20092 Pertanian Lahan Kering

Campur Semak/Kebun Campur

663404 9061599 Karamabura Dompu

19 20093 Sawah 643453 9055493 Banggo Manggalewa

20 2002 Hutan Lahan Kering Sekunder/Bekas Tebangan

664268 9057756 Oo Dompu 21 2007 Semak Belukar 641633 9048807 Nangatumpu Manggalewa 22 2007 Semak Belukar 650740 9049854 Mumbu Woja

23 20093 Sawah 657223 9052448 Wawonduru Woja 24 2002 Hutan Lahan Kering

Sekunder/Bekas Tebangan

660407 9051781 Dorebara Dompu 25 2007 Semak Belukar 631983 9041086 Kwangko Manggalewa 26 20094 Tambak 633269 9041178 Kwangko Manggalewa 27 20094 Tambak 635433 9041622 Kwangko Manggalewa 28 20041 Hutan Mangrove Sekunder/

Bekas Tebangan

637029 9041979 Kwangko Manggalewa

29 20094 Tambak 651654 9041666 Riwo Woja

30 20041 Hutan Mangrove Sekunder/

Bekas Tebangan

652105 9043115 Riwo Woja 31 20041 Hutan Mangrove Sekunder/

Bekas Tebangan

656955 9047486 Mbawi Dompu

32 5001 Tubuh Air 658992 9046463 Jambu Pajo

33 2001 Hutan Lahan Kering Primer 664887 9047754 Ranggo Pajo 34 20091 Pertanian Lahan Kering 659061 9032447 Daha Hu'u 35 2012 Pemukiman/Lahan

terbangun

652067 9025121 Huu Hu'u

(11)

13

36 20091 Pertanian Lahan Kering 654889 9020179 Huu Hu'u 37 2012 Pemukiman/Lahan

terbangun

653743 9081346 Lasi Kilo

38 20093 Sawah 643108 9067107 Taropo Kilo

4. Kabupaten Bima (35 titik sampel)

Hasil penafsiran citra resolusi sedang (citra landsat 8) tahun 2015, Kabupaten Bima memiliki 14 (empat belas) kelas penutupan lahan dengan rincian tersaji pada tabel di bawah ini :

Tabel 7. Kelas Penutupan Lahan Kabupaten Bima

NO PENUTUPAN ID KODE LUAS (Ha)

1 Hutan lahan kering primer Hp 2001 35.431,51

2 Hutan lahan kering sekunder /bekas tebangan Hs 2002 119.709,85

3 Hutan mangrove primer Hmp 2004 219,13

4 Hutan mangrove sekunder Hms 20041 10,54

5 Semak belukar B 2007 122.060,18

6 Savana/padang rumput S 3000 7.675,83

7 Pertanian lahan kering Pt 20091 13.245,85

8 Pertanian lahan kering campur semak/kebun campur Pc 20092 7.696,69

9 Sawah Sw 20093 382,55

10 Tambak Tm 20094 337,28

11 Permukiman/lahan terbangun Pm 2012 42.935,80

12 Lahan terbuka T 2014 57.512,60

13 Tubuh air A 5001 31.404,25

14 Bandara Bdr 20121 3.097,08

JUMLAH 441.775,90

Dengan memperhatikan berbagai aspek, dari 14 (empat belas) kelas penutupan lahan yang ada tersebut kemudian ditentukan 35 (tiga puluh delapan) titik sampel pengamatan.

Lokasi titik sampel pengecekan lapangan hasil penafsiran citra satelit resolusi sedang di Kabupaten Bima tersaji dalam tabel 8.

(12)

14

Tabel.8 Lokasi Titik Sampel Pengecekan Lapangan Kabupaten Bima NO Kode Hasil Penafsiran Koordinat

Desa Kecamatan

X Y

1 20121 Bandara 686139 9055355 Belo Palibelo

2 20093 Sawah 687749 9053267 Roi Palibelo

3 5001 Tubuh air 689297 9050958 Roka Belo

4 20094 Tambak 681709 9052969 Donggobolo Woha 5 20091 Pertanian lahan kering 678740 9052450 Pandai Woha 6 2012 Pemukiman/Lahan

terbangun

678233 9059847 Rato Bolo

7 20093 Sawah 670613 9056633 Tonda Mada Pangga

8 20092 Pertanian lahan kering campur Semak/ kebun campur

668009 9063765 Palama Donggo

9 2001 Hutan lahan kering primer 668097 9068328 Bumi Pajo Donggo 10 5001 Tubuh air 676549 9035419 Paradowane Parado 11 2002 Hutan Lahan Kering

Sekunder/bekas tebangan

672191 9025947 Kuta Parado 12 20094 Tambak 685168 9033763 Willamaci Monta 13 2004 Hutan mangrove primer 686852 9031917 Tangga

Baru

Monta 14 20041 Hutan mangrove sekunder 689799 9028696 Laju Langgudu 15 20041 Hutan mangrove sekunder 694116 9030450 Wadu Ruka Langgudu 16 20091 Pertanian lahan kering 694601 9027064 Wadu Ruka Langgudu 17 2014 Lahan terbuka 698572 9024581 Pusu Langgudu 18 2001 Hutan lahan kering primer 697613 9027606 Wadu Ruka Langgudu 19 20094 Tambak 690557 9036114 Upt Laju Langgudu 20 5001 Tubuh air 713752 9045113 Hidirasa Lambu

21 20093 Sawah 719572 9046862 Lanta Lambu

22 2004 Hutan mangrove primer 734508 9045563 Lambu Lambu 23 3000 Savana / padang rumput 720141 9054666 Kowo Sape 24 3000 Savana /padangrumput 724283 9064431 Poja Sape 25 2007 Semak belukar 699468 9067208 Kel.Ntobo Rasanae

Timur 26 2014 Lahan terbuka 700683 9080861 Mawu Ambalawi 27 20091 Pertanian lahan kering 710990 9080591 Hidirasa Wera 28 2012 Pemukiman/lahan

terbangun

712855 9082334 Sangiang Wera 29 2012 Pemukiman/lahan

terbangun

690221 9065577 Rasanae Rasanae Barat 30 2002 Hutan Lahan Kering

Sekunder/bekas tebangan

709122 9059097 Maria Wawo

(13)

15 31 20092 Pertanian Lahan Kering

campur Semak/kebun campur

685709 9070378 Punti Soromandi

32 20091 Pertanian lahan kering 644755 9071886 Taloko Sanggar 33 2012 Pemukiman/Lahan

terbangun

642790 9074002 Kore Sanggar 34 2007 Semak / belukar 638671 9075159 Piong Sanggar 35 20092 Pertanian lahan kering

campur semak/kebun campur

634550 9077271 Oi Saro Sanggar

E. Metode

1. Pencarian lokasi sampel

Pencarian lokasi sampel dilakukan mengikuti sampel yang telah disusun koordinat serta arah rute perjalanan dengan memperhatikan aksesibilitas lokasi sampel.Apabila terdapat kelas penutupan lahan yang tidak terjangkau atau dibatalkan atau dialihkan perlu dimasukkan dalam catatan tentang penyebabnya.

2. Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap kondisi-kondisi sebagai berikut : a. Wilayah Administrasi pemerintahan dan wilayah pengelolaan hutan b. Kondisi penutupan lahan

1) Kondisi saat ini

Objek yang diamati adalah penutupan lahan yang terlihat pada saat itu pada beberapa arah. Pengamatan dilakukan dengan memandang pada arah utara, timur, selatan dan barat, atau depan, kanan, belakang dan kiri. Pengamatan objek yang jauh dapat dibantu dengan binokuler.

2) Dinamika / Perubahan

Pengamatan dilakukan pada kondisi objek yang tampak terjadi perubahan, contoh pada pembukaan lahan, penambangan, kebakaran hutan dan lahan atau kenampakan lain. Informasi pendukung pengamatan dapat dibantu keterangan warga atau aparat setempat. Informasi yang diperoleh perlu diperiksa silang (cross check) dengan sumber lain.

(14)

16 c. Kondisi Topografi

Objek yang diamati adalah kenampakan bentang lahan, yang dapat dikelompokkan menjadi :

1) Dataran.

2) Bergelombang, apabila kondisi topografis terdapat beda tinggi kurang dari 50 meter.

3) Berbukit, apabila terdapat beda tinggi titik terendah dan tertinggi antara 50 s.d 300 meter.

4) Bergunung, apabila beda tinggi antara titik terendah dan tertinggi lokasi tersebut melebihi 300 meter.

d. Material Pembentuk Tanah

Objek yang diamati adalah material yang membentuk tanah yang dapat dikelompokkan menjadi :

1) Batuan induk 2) Karang 3) Pasiran 4) Lempungan

e. Kondisi Drainase

Objek yang diamati adalah kemampuan material untuk menyalurkan air, yang dikelompokkan menjadi :

1) Baik, apabila material pembentuk tanahnya mampu menyerap air dengan baik (contoh : pasiran)

2) Sedang, apabila material pembentuk tanahnya mampu menyerap air sebagian.

3) Buruk, apabila material pembentuk tanahnya tidak mampu menyerap air dengan baik (contoh batuan induk atau tanah lempung)

(15)

17 f. Bentuk Lahan

Objek yang diamati adalah kelompok utama bentuk lahan, yang dikelompokkan menjadi :

1) Marin, apabila faktor pembentuk lahan utamanya adalah laut (contoh tebing pantai)

2) Aluvial, apabila faktor pembentuk lahan utamanya adalah pengendapan material pada dataran lebih rendah

3) Fluvio-marin, apabila pembentuk lahan utamanya adalah pengaruh energy sungai dan laut (contoh : delta)

4) Vulkanik, apabila pembentuk lahan utamanya adalah aktivitas vulkanik (contoh: gunung api)

5) Denudasional, apabila faktor pembentuknya adalah aktivitas angin atau air yang telah mengubah bentuk aslinya (contoh : ngarai)

g. Kelerengan

Objek yang tingkat keterjalan lereng, yang dikelompokkan menjadi : 1) 0-2 %

2) 2-8 % 3) 8-16 % 4) 16-25 % 5) 25-40%

6) >40 % 3. Pengukuran

Pengukuran posisi titik sampel dilakukan dengan menggunakan GPS.Hasil pengukuran koordinat lokasi sampel disimpan dalam GPS dan dicatat pada Tally sheet / daftar isian pengecekan lapangan.

4. Pencatatan / Perekaman data

Objek yang diamati di lapangan direkam informasinya dalam lembar isisan (tally sheet) atau dalam piranti rekam elektronik.

Gambar

Tabel 2. Lokasi Titik Sampel Pengecekan Lapangan Kabupaten Lombok Timur  No  Kode  Hasil Penafsiran  Koordinat
Tabel 4. Lokasi Titik Sampel Pengecekan Lapangan Kabupaten Sumbawa  No  Kode  Hasil Penafsiran  Koordinat
Tabel 5.Kelas Penutupan Lahan Kabupaten Dompu

Referensi

Dokumen terkait

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa RPP pada proses materi gaya melaui model Numbered Heads Together (NHT) di kelas IV MI Nurul Falah, tentang profil sekolah,

Kajian suhu muka laut, SOI dan Dipole Mode Index (DMI) telah dilakukan untuk melihat pengaruh global terhadap kondisi pertumbuhan awan di daerah DAS Kotapanjang dan Singkarak

Program yang dilaksanakan SMPIT Tahfidzil Qur’an untuk menjaga hafalan Al-Qur’an siswa adalah dengan menerapkan muraja‟ah binadlor secara istiqomah 1-5 juz/hari. Selain itu

peserta Musrenbang Kelurahan. Pada dasarnya, hampir seluruh penduduk Kelurahan Sei Putih Tengah mendukung adanya sistem partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Hal

Saat kondisi mesin masih dingin maka akan dilakukan sebuah metode injeksi secara serentak yang semua injector menyemprotkan bahan bakar ke tiap-tiap

33 ( information 

bentuk biner dalam fungsi aktivasi sigmoid, untuk dapat diproses kedalam algoritma Neural network untuk mendapatkan jaringan terbaik dari Neural network yang

Persoalan yang umumnya dihadapi dalam pengembangan komoditas pangan jagung di Papua adalah teknologi yang sudah tersedia belum diterapkan petani, sehingga masih