• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT PUSRI PALEMBANG PPD SUMUT. Oleh : SELVIA FARAHDIBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT PUSRI PALEMBANG PPD SUMUT. Oleh : SELVIA FARAHDIBA"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PT PUSRI PALEMBANG PPD SUMUT

Oleh :

SELVIA FARAHDIBA 132102152

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016

(2)

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : SELVIA FARAHDIBA NIM : 132102152

PROGRAM STUDI : DIII AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENJUALAN PADA PT PUSRI PALEMBANG PPD SUMUT

Tanggal 2016 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak) NIP. 19600302 198601 1 001

Tanggal 2016 Ketua Program Studi DIII Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal 2016 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S) NIP. 19580602 198803 1 001

(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : SELVIA FARAHDIBA NIM : 132102152

PROGRAM STUDI : DIII AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENJUALAN PADA PT PUSRI PALEMBANG PPD SUMUT

Medan, Juni 2016

(SELVIA FARAHDIBA) NIM. 132102152

(4)

berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT Pusri Palembang PPD Sumut”. Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan, dan perbaikan dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Hendar Suhendar, Bapak Mangasi P. Silitonga, Ibu Sri Roechayati Devi, Pak Jul, beserta karyawan/karyawati PT Pusri Palembang PPD Sumut yang telah membantu memberikan data dan keterangan untuk melengkapi penulisan tugas akhir ini.

5. Teristimewa untuk Umi saya, Awani Hati Hatta yang tak pernah lelah

(5)

“Baper Galaksi” Fenny Afrida, Niberia Angelica, Siti Maysarah, Riris Lumban Gaol, Stevic Beatrix, Priska Emelia, Fitri Ariani, dan Natasya Gerelda yang telah membantu dan selalu ada disaat senang maupun susah.

Penulis mohon maaf jika masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Akhirnya, penulis berserah diri kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan petunjuk dan perlindungan-Nya kepada kita semua. Amin

Medan, Juni 2016 Penulis

Selvia Farahdiba NIM.132102152

(6)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI………...iii

DAFTAR TABEL………...v

DAFTAR GAMBAR………...vi

DAFTAR LAMPIRAN………vii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan... 5

1. Jadwal Survei/Observasi ... 6

2. Rencana Isi ... 6

BAB II : PT PUSRI PALEMBANG PPD SUMUT ... 8

A. Sejarah Singkat ... 8

B. Struktur Organisasi……….………...11

C. Job Description……….…………....14

D. Jaringan Usaha……….17

E. Kinerja Usaha Terkini……….….….17

F. Rencana Usaha………...………..18

(7)

B. Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi……….20

C. Pengertian Penjualan dan Ketentuannya………...23

D. Jenis – jenis Penjualan………...24

E. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Penjualan………...………...………..…25

F. Anggaran Penjualan……...……...………..…...31

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN………...37

A. Kesimpulan………37

B. Saran………..38

DAFTAR PUSTAKA………..40

LAMPIRAN………...41

(8)

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir………....6

3.1 Anggaran Penjualan Pupuk Urea Non Subsidi Tahun 2012………32

3.2 Anggaran Penjualan Pupuk Urea Non Subsidi Tahun 2013………33

3.3 Anggaran Penjualan Pupuk Urea Non Subsidi Tahun 2014………34

3.4 Anggaran Penjualan Pupuk Urea Non Subsidi Tahun 2015………35

(9)

Nomor Judul Halaman 2.1 Logo PT Pusri Palembang………10 2.2 Struktur Organisasi……….………..13 3.1 Grafik Penjualan Pupuk Non Subsidi Tahun 2012 – 2015…...36

(10)

1 Izin Riset PT Pusri Palembang PPD Sumut………... 41

(11)

Dalam sektor perekonomian saat ini, dunia usaha semakin banyak berkembang dan tentu diikuti dengan tingkat persaingan yang semakin ketat juga.

Hal ini dapat disimpulkan dari banyaknya perusahaan yang bermunculan baik perusahaan nasional milik pemerintah, perusahaan swasta nasional, hingga perusahaan asing. Banyaknya perusahaan yang didirikan tentu akan memberikan manfaat yang sangat baik pada perekonomian suatu negara. Dalam hal ini, akuntansi memegang peranan yang sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu entitas/perusahaan. Pada hakikatnya perusahaan didirikan untuk mencapai berbagai tujuan salah satunya adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan guna mendapat laba. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kinerja dan mampu menghasilkan laporan yang sesuai, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan dari hasil kinerja dan laporan tersebut.

Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan informasi akuntansi, sejak data direkam dalam dokumen melalui berbagai sistem pembagian kekuasaan dalam organisasi perusahaan, data keuangan diproses dalam berbagai catatan akuntansi, sampai dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Selain itu dalam sistem akuntansi diajarkan perancangan informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh manajemen atau pemakai lain, perancangan sistem pengolahan informasi untuk

(12)

menghasilkan sistem informasi akuntansi dan perancangan berbagai unsur pengendalian intern yang melekat dalam sistem pengolahan informasi tersebut.

Dari segi akuntansi, sistem informasi ini dilakukan agar perlakuan terhadap sistem informasi sesuai dengan kebijaksanaan akuntansi yang lazim sehingga diharapkan kesalahan-kesalahan pencatatan yang sehubungan dengan sistem informasi akuntansi dapat dihindari. Selain itu sistem akuntansi penjualan juga merupakan hal yang paling penting sebagai pendukung kebijaksanaan untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan tersebut. Sistem informasi akuntansi penjualan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perusahaan.

Dan dalam kenyataannya selama ini, tidak semua perusahaan menjalankan sistem informasi akuntansi dengan baik. Karena sistem informasi yang baik harus disusun dengan kerja sama berbagai pihak, dari para manajer, atasan, karyawan atau para petugas serta konsumen dan pembeli.

Untuk itu sistem informasi akuntansi yang ada pada suatu perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena bila ditinjau dari segi pengolahan dan pembuatannya memakan waktu yang cukup lama serta pengawasan rumit. Sistem informasi akuntansi menganut sistem CAM (Cepat akurat, Aman dan Murah) yang dilaksanakan untuk menguji kebenaran data – data perusahaan, apakah dipertanggung jawabkan, dipergunakan secara jujur, diasumsikan secukupnya dan ditangani dengan cara lain sebagaimana yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Apabila terdapat kesalahan dalam mengelola sistem informasi akuntansi yang terdapat dalam perusahaan seperti kesalahan dalam bentuk dan

(13)

format laporan, kesalahan pencatatan data keuangan yang akan menimbulkan kerugian bagi perusahan.

Selain sistem informasi akuntansi, kegiatan yang dilaksanakan perusahaan dan melibatkan beberapa pihak dalam perusahaan adalah sistem penjualan. Sistem penjualan tentunya terjadi dengan adanya tahap/proses penjualan. Proses penjualan merupakan kegiatan rutin yang menghasilkan informasi, untuk itu perusahaan harus memiliki mekanisme kerja yang baik dan sistem informasi yang dapat diandalkan sehingga memberikan informasi yang akurat dan cepat. Kegiatan penjualan dalam suatu perusahaan dimaksudkan sebagai pengadaan barang dan jasa yang diperlukan guna mendukung pencapaian tujuan operasional. Karena itu sistem penjualan harus dibuat secara baik sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menjamin kualitas produk dan harga yang bersaing. Setelah itu, dapat dilakukan transaksi penjualan yang harus dilaksanakan dengan prosedur yang lengkap, dokumen yang memadai serta adanya catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan. Penjualan dapat terjadi secara tunai dan kredit, penjualan secara tunai biasanya dilakukan dengan cara lebih mudah dibandingkan dengan penjualan kredit. Hal ini dikarenakan pembayaran pada penjualan tunai dapat diterima langsung oleh perusahaan, sedangkan penjualan kredit proses pembayarannya menjadi lebih lama karena disertai dengan prosedur penagihan. Dalam hal ini PT PUSRI Palembang PPD Sumut menerapkan sistem penjualan secara tunai karena cara yang dilakukan lebih mudah dan proses pembayarannya lebih cepat dibandingkan dengan penjualan kredit.

(14)

Transaksi penjualan memberikan kontribusi yang besar dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Oleh karena itu, dengan adanya sistem akuntansi penjualan yang terorganisir dengan baik dan sesuai, diharapkan dapat mempermudah pelaksanaan transaksi penjualan yang efektif. Mengamati begitu besarnya pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan bagi perusahaan seperti yang telah dikemukakan diatas dan melihat begitu pentingnya sistem informasi akuntansi penjualan di PT. PUSRI Palembang PPD Sumut, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengevaluasi masalah tersebut dalam tugas akhir dengan memilih judul “Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT PUSRI Palembang PPD Sumut”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini adalah :

1. apakah sistem informasi akuntansi pada PT PUSRI Palembang PPD Sumut sudah berjalan dengan baik (cepat, aman dan murah),

2. bagaimana sistem penjualan yang diterapkan pada PT PUSRI Palembang PPD Sumut,

3. apakah anggaran penjualan PT PUSRI Palembang PPD Sumut sudah berjalan dengan baik.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(15)

1. bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi USU,

2. untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi penjualan pada PT PUSRI Palembang PPD Sumut,

3. untuk mengetahui anggaran penjualan yang terjadi pada PT PUSRI Palembang PPD Sumut.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. bagi penulis, menambah wawasan dengan mengamati secara langsung dan memperluas pengetahuan tentang sistem informasi akuntansi penjualan dan menerapkan teori yang telah diterima dalam bidang akuntansi,

2. bagi perusahaan, sebagai bahan masukan agar dapat tercipta “Sistem Informasi Akuntansi Penjualan” yang baik pada masa yang akan datang sehingga perusahaan menjadi lebih baik.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei/Observasi

Kegiatan dimulai dari persiapan melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk menulis tugas akhir, serta penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penelitian untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel penelitian berikut ini.

(16)

Tabel 1.1

Jadwal Survei/Observasi Dan Penyusunan Tugas Akhir N

O KETERANGAN APRIL MEI JUNI

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Study pendahuluan 2. Pengajuan judul 3. Proyek proposal

4. Pengajuan izin penelitian

5. Pengumpulan data 6. Pengolahan data

7. Analisis data

8. Penyusunan Tugas Akhir

9. Bimbingan Tugas Akhir

10. Pengesahan Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Penulis membahas Tugas Akhir ini dalam empat bab, dimana masing- masing bab dibagi lagi atas sub-sub bab agar diperoleh pemahaman yang lebih mendalam . Secara garis besar tugas akhir ini berisi :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penelitian.

BAB II : PT PUSRI PALEMBANG PPD SUMUT

(17)

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah singkat, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, serta rencana usaha PT Pusri Palembang PPD Sumut.

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. PUSRI PALEMBANG PPD SUMUT

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai Pengertian Sistem Informasi Akuntansi, Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi, Pengertian Penjualan dan Ketentuannya, Jenis – jenis Penjualan, Faktor – faktor yang mempengaruhi peningkatan penjualan dan Anggaran Penjualan tahun 2012 – 2015.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah hasil penelitian di kembangkan ,maka penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang dapat menunjang kemajuan perusahaan pada masa yang akan datang.

(18)

BAB II

PT PUSRI PALEMBANG PPD SUMUT

A. Sejarah Singkat

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan pemegang saham tunggal yaitu Pemerintah Republik Indonesia yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran pupuk yang didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia. Secara legal PT Pusri Palembang PPD Sumut resmi didirikan berdasarkan akta Notaris Eliza Pondang nomor 117 pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang, Sumatera Selatan dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero). Sejarah panjang Pusri sebagai pelopor produsen pupuk nasional selama lebih dari 50 tahun telah membuktikan kemampuan dan komitmen dalam melaksanakan tugas penting yang diberikan oleh pemerintah. Pusri bertanggung jawab dalam melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Penjualan pupuk urea non subsidi sebagai pemenuhan kebutuhan pupuk sektor perkebunan, industri maupun ekspor menjadi bagian kegiatan perusahaan yang lainnya diluar tanggung jawab pelaksana.

Untuk memasarkan dan mendistribusikan pupuk tersebut keseluruh wilayah Indonesia, maka PT Pusri membentuk Kantor Pemasaran Daerah (KPD), kantor- kantor perwakilan, serta unit pengantongan umum pupuk (UPP). Kantor Pemasaran Daerah (KPD) yang dibentuk tersebut terdapat di daerah–daerah antara

(19)

lain: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Riau, Jambi, Sumatera Selatan. Adapun kantor – kantor perwakilan PT Pusri terdiri dari :

1. PT Pupuk Kujang, 2. PT Petrokimia Gresik,

3. PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Asean Aceh Fertilizer, 4. PT Pupuk Kalimantan,

5. PT Pusri Tanjung Priok.

Dan Unit Pengantongan Pupuk (UPP) terdapat di: Belawan, Padang, Cilacap, Meneg, Surabaya, dan Ujung Pandang. PT Pusri kantor pemasaran daerah Sumatera Utara yang bertempat di Medan merupakan salah satu cabang pemasaran yang bertugas untuk menyalurkan pupuk keseluruh wilayah Sumatera Utara. PT Pusri Pemasaran Pusri Daerah Sumatera Utara (PPD SUMUT) ini berfungsi khususnya dalam menyalurkan pupuk urea hasil produksi dari PT Pusri pusat (yang berkedudukan di Palembang) dan jenis pupuk lainnya yang di produksi oleh prosedur lain. Hal ini berarti PT Pusri PPD Sumut tidak memproduksi pupuk yang dijualnya tersebut, melainkan hanya sebagai memproduksi pupuk untuk daerah – daerah di Sumatera Utara. Jenis – jenis pupuk yang disalurkan oleh PT Pusri (KPD Sumut):

1. pupuk urea : berasal dari PT Pupuk Sriwidjaja pusat di Palembang, 2. pupuk TSP : berasal dari PT Petrokimia Gersik,

3. pupuk ZA : berasal dari PT Petrokimia Gersik,

4. pupuk KCL : seluruhnya masih import dari Negeri Canada, Jordania, Jerman serta Rusia.

(20)

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan industri pupuk nasional, Pusri telah mengalami berbagai perubahan dalam manajemen dan wewenang yang sangat berkaitan dengan kebijakan – kebijakan pemerintah. Saat ini Pusri secara resmi beroperasi dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan tetap menggunakan brand dan merk dagang Pusri.

1. Visi dan Misi PT Pusri Palembang PPD Sumut a. Visi Perusahaan

Menjadi “Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional” yang kuat dan tumbuh dalam industri pupuk di tingkat nasional.

b. Misi Perusahaan

Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan.

2. Makna Logo PT PUSRI PALEMBANG

Gambar 2.1

Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

(21)

Lambang Pusri yang berbentuk huruf "U" melambangkan singkatan "Urea". Lambang ini telah terdaftar di Ditjen Haki Dep.

Kehakiman & HAM No.02139

Setangkai padi dengan jumlah butiran 24 melambangkan tanggal akte pendirian PT Pusri.

Butiran-butiran urea bewarna putih sejumlah 12, melambangkan bulan Desember pendirian PT Pusri.

Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya. Butir kapas yang mekar berjumlah 5 buah Kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan ini, melambangkan angka 59 sebagai tahun pendirian PT Pusri (1959).

Perahu Kajang, merupakan legenda rakyat dan ciri khas kota Palembang yang terletak di tepian Sungai Musi. Perahu Kajang juga diangkat sebagai merk dagang PT Pupuk Sriwidjaja

B. Struktur Organisasi

Setiap Perusahaan pasti memiliki struktur organisasi, struktur organisasi sangat penting didalam perusahaan karena berfungsi sebagai landasan bagi seluruh fungsi yang ada dalam organisasi untuk melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap fungsi. Organisasi merupakan suatu fungsi dari manajemen dan merupakan hal yang fundamental dalam pelaksanaan aktivitas.

Struktur organisasi pada PT Pusri Pemasaran Pupuk Daerah (PPD) Sumatera

(22)

Utara termasuk dalam jenis organisasi fungsional dalam wewenang memberikan berdasarkan memusatkan fungsinya secara khusus.

Kerjasama yang baik antara atasan dengan bawahan dan antara pegawai PT Pusri Palembang PPD Sumut maka terbentuklah suatu mata rantai tugas/kerja harmonis mulai dari Top Manager, sampai dengan Lower Manager. Keadaan seperti ini sering disebut dengan hubungan secara vertical, sedangkan hubungan antara bagian – bagian departemen dalam perusahaan yang sejajar disebut dengan hubungan horizontal.

PT Pusri Palembang PPD Sumut menganut struktur organisasi garis lurus staf (line staf organization) yang sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut karena :

a. pembagian tugas secara jelas dapat dibedakan,

b. direktur langsung memerintah dan memberikan petunjuk – petunjuk kepada manajer untuk diteruskan kepada bawahannya yang sudah ditentukan berdasarkan spesialisasi tugas.

Wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan sepenuhnya kepada bawahannya dalam bidang pekerjaan sepanjang yang menyangkut bidang kerjanya. PT Pusri Palembang PPD Sumut dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang membawahi manajer bagian yang terdiri dari :

1. manajer teknik dan pengembangan, 2. manajer produksi,

3. manajer komersil.

Berikut ini adalah struktur organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Pemasaran Pupuk Daerah (PPD Sumut) :

(23)

STRUKTUR ORGANISASI PT PUPUK SRIWIDJAJA PEMASARAN PUPUK DAERAH SUMUT

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

Sumber : PT Pusri Palembang PPD Sumut Area Manajer

Pemasaran Sumut

Staff BPD

Staff BPD

Supv. Pengadaan/Penjualan Supv.Adm. Umum dan Keuangan

Ass. Supv.

Peny.

Angkutan dan Pergudangan

Ass. Supv.

Penjualan

Clerk Sr/Staff

GPP Kota Bangun

GPP Kabanjahe GPP P.Siantar

GPP Rantau Prapat GPP Balige GPP Padang

Sidempuan

Clerk Sr/Staff

PPK Deli Serdang PPK Tapsel

PPK Simalungun PPK Asahan PPK Taput

PPK Tapteng/Nias PPK Langkat PPK Labuhan

batu PPK Dairi

Koordinator Akuntansi dan

Keuangan

Ass. Supv.

Umum dan Personalia

Clerk Sr/Staff Clerk Sr dan Clerk

Sr I

(24)

C. Job Description a. Direktur Utama

Tugas dan tanggung jawab Direktur Utama adalah :

a. memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan, visi, misi dan strategi perusahaan,

b. memimpin para anggota direksi dalam melaksanakan keputusan direksi dan mengesahkan semua keputusan direksi,

c. mengkoordinasikan pemecahan masalah eksternal perusahaan, kebijakan perencanaan, pengendalian, pencapaian sasaran jangka panjang, kebijakan audit, peningkatan kultur, citra dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG),

d. memimpin dan mengarahkan pelaksanaan pengawasan internal perusahaan,

e. mewakili perusahaan didalam maupun diluar pengadilan berdasarakan persetujuan anggota direksi lainnya pada rapat direksi,

f. menunjuk anggota direksi lain untuk bertindak atas nama direksi, g. menentukan keputusan direksi, apabila dalam voting pada rapat direksi terdapat jumlah suara yang sama banyak antara suara yang

setuju dan tidak setuju,

h. memilah dan memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan segala sesuatu tentang perusahaan,

i. memberikan arahan atas pengolahan dana pensiun PUSRI untuk program manfaat pasti dan iuran pasti.

(25)

2. Manajer Teknik dan Pengembangan

Tugas dan tanggung jawab Manajer Teknik dan Pengembangan adalah : a. merancang strategi pengembangan dan investasi berdasarkan prioritas

. ketersediaan sumber daya, teknologi, dan prospek bisnis,

b. memimpin dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan investasi pengembangan sesuai rencana strategi PUSRI,

c. memimpin dan mengelolah jasa rancang bangun dan perekayasaan serta jasa teknik lainnya,

d. mengelolah dan mengawasi perencanaan serta pengendalian pengadaan barang dan jasa,

e. memimpin dan mengarahkan pengelolaan serta pengembangan aplikasi teknologi informasi yang disesuaikan dengan perkembangan usaha,

f. memimpin, mengarahkan, dan mengelolah aktivitas perencanaa, sistem manajemen perusahaan, dan manajemen risiko,

g. memimpin dan mengarahkan pengelolaan armada angkutan kapal pupuk urea dan amonia milik PUSRI yang disesuaikan dengan perkembangan usaha dan bisnis perusahaan,

h. menetapkan kebijakan pengadaan gas alam dan atau bahan baku lainnya, dan melakukan usaha pengadaan gas alam langsung dari sumber utama (Pemerintah, SKK Migas, PT Pertamina, dan Kontraktor KKS lainnya) sesuai kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang,

(26)

i. melakukan pembinaan karyawan sesuai peraturan yang berlaku, j. memimpin dan mengarahkan sluruh aktivitas dengan memperhatikan

aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Manajer Produksi

Tugas dan tanggung jawab Manajer Produksi adalah :

a. memimpin pengelolaan dan pengendalian kegiatan produksi secara efektif dan efisien dengan mengacu pada pencernaan dan strategi perusahaan,

b. memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan Keselamatan kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup ( K3&LH),

c. melaksanakan koordinasi dengan perusahaan pemasok gas alam untuk kelancaran operasional pabrik,

d. memimpin dan mengawasi pengelolaan pabrik dan fasilitas pendukung serta pemeliharaan rutin dan pemeliharaan tahunan.

4. Manajer Komersil

Tugas dan tanggung jawab Manajer Komersil adalah :

a. mengelola dan mengoptimalkan upaya-upaya pemasaran dan penjualan produk-produk yang dihasilkan PUSRI sesuai dengan perencanaan dan strategi yang ditetapkan,

b. mengelola dan mengoptimalkan upaya-upaya pengadaan, distribusi, dan pergudangan diluar area pabrik,

c. memimpin dan mengendalikan perdagangan produk – produk luar

(27)

yang dihasilkan PUSRI, baik melalui kegiatan operasional sendiri maupun kerja sama kemitraan sesuai strategi yang ditetapkan,

d. mengelola dan mengendalikan pelaksanaan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian.

D. Jaringan Usaha

Jaringan usaha PT Pusri Palembang PPD Sumut adalah untuk menyalurkan pupuk kepada distributor dan untuk membantu distributor dalam meningkatkan kualitas pertanian dan pangan dan mempunyai tiga sektor jaringan yaitu perkebunan, industri dan end user.

E. Kinerja Usaha Terkini

Pada tahun 2016 ini PT Pusri Palembang PPD Sumut memiliki beberapa buah proyek yang harus dikerjakan baik proyek yang telah berjalan ataupun proyek yang baru berjalan. Adapun proyek - proyek yang telah ataupun baru berjalan antara lain :

1. peralihan antara sistem manual dengan sistem yang baru,

2. melaksanakan kebijaksanaan dan program pemerintah tahun 2016 di bidang ekonomi dan pembangunan nasional,

3. melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang berkaitan dengan industri pupuk dan kimia lainnya yang belum terselesaikan di tahun 2015,

4. melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Publik Service Obligation (PSO).

(28)

F. Rencana Usaha

Rencana usaha PT Pusri Palembang PPD Sumut pada tahun 2016 ini adalah menyalurkan pupuk untuk mendukung kegiatan pangan, pupuk bersubsidi, dan tanaman multicultural serta menjalin kerja sama dengan instansi-instansi dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada Perkebunan Swasta, Perkebunan Rakyat, dan Perkebunan Nusantara.

(29)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT PUSRI PALEMBANG PPD SUMUT

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan dan diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi dengan saling bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.

Informasi adalah data yang diproses lebih jauh sehingga mempunyai “nilai pengaruh” atas tindakan – tindakan, keputusan – keputusan sekarang atau masa akan datang. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.

Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi. Dengan kata lain sistem informasi akuntansi merupakan suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi

(30)

finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.

Menurut Mulyadi (2001 : 3) mendefinisikan, “Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”

Menurut Winarno (1994 : 9) mendefinisikan, “Sistem Informasi Akuntansi adalah komponen organisasi yang dirancang untuk mengolah data keuangan menjadi informasi atau laporan keuangan, yang ditujukan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan. Data dapat diolah menjadi informasi dengan cara manual maupun dengan bantuan komputer.

Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H.

(1995 : 248), “Sistem informasi akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”

B. Fungsi Dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

1. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :

a. mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi,

b. memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses

(31)

pengambilan keputusan,

c. melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem:

1. sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis, 2. sistem buku besar/ pelaporan keuangan,

3. sistem penutupan dan pembalikan, merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak, dll.

2. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi yaitu:

a. menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien, b. meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang

dihasilkan,

c. meningkatkan efisiensi,

d. meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan,

(32)

e. meningkatkan sharing knowledge dengan menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

Manfaat sistem informasi akuntansi sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan bisnis di berbagai fungsi manajerial merupakan hal yang sangat penting, terlebih untuk meningkatkan kinerja keuangan dalam usaha. Penyusunan sistem informasi akuntansi pada PT Pusri Palembang PPD Sumut sudah dipertimbangkan dengan adanya hal-hal sebagai berikut:

a. cepat. PT Pusri mampu menyediakan informasi yang diperlukan dengan tepat waktu, dengan ketepatan waktu tersebut PT Pusri dapat memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang sesuai,

b. aman. Sistem informasi akuntansi pada PT Pusri sudah terjaga keamanannya, baik keamanan harta milik perusahaan maupun keamanan – keamanan internal perusahaan. Untuk itu maka sistem informasi akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip- prinsip pengawasan internal,

c. murah. Biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi pada PT Pusri harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal, PT Pusri melakukannya dengan menganalisa perbandingan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi.

Faktor - faktor diatas sudah dipertimbangkan oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Pemasaran Pupuk Daerah Sumatera Utara secara bersamaan pada waktu organisasi ingin menyusun sistem informasi akuntansi agar tidak terjadi kesalahan dikemudian hari.

(33)

C. Pengertian Penjualan Dan Ketentuannya

Penjualan merupakan salah satu sumber pendapatan seseorang atau suatu perusahaan yang melakukan transaksi jual & beli, dalam suatu perusahaan apabila semakin besar penjualan maka akan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh seseorang atau perusahaan tersebut. Dengan kata lain penjualan adalah penyerahan barang dan jasa atau aktivitasnya lainnya dalam periode tertentu dengan membebankan suatu jumlah tertentu kepada langganan atau konsumen.

Menurut Nickels (1998 : 10) , penjualan adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Menurut Winardi (1988 : 36), menyatakan bahwa penjualan adalah hasil yang dicapai sebagai imbalan jasa – jasa yang diselenggarakan yang dilakukannya perniagaan transaksi dunia usaha.

Menurut Komaruddin (1994 : 24), menyatakan bahwa penjualan adalah kegiatan untuk menukarkan barang dan jasa khususnya dengan uang. Dilihat dari sudut penjualan berarti kegiatan untuk mendapatkan pembeli.

Ketentuan Penjualan

Dalam suatu perusahaan ketentuan penjualan adalah ketentuan yang penting, karena dengan adanya ketentuan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Ketentuan umum

(34)

penjualan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Swastha (2005 : 404), yaitu:

1. mencapai volume penjualan tertentu, 2. mendapat laba tertentu,

3. menunjang pertumbuhan perusahaan.

Bedasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ketentuan umum perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan, memperoleh laba dan menunjang pertumbuhan suatu perusahaan.

D. Jenis – jenis Penjualan

Adapun jenis – jenis penjualan yaitu :

1. trade selling adalah suatu jenis penjualan yang dilakukan oleh wiraniaga kepada grosir-grosir, dengan tujuan untuk dijual kembali. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan produk baru. Jadi titik beratnya adalah pada “penjualan melalui” penyalur dari pada “penjualan ke” pembelian akhir,

2. tehnical selling adalah berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran & nasehat kepada pembeli/konsumen dari barang &

jasanya. Dalam hal yang satu ini wirausaha tersebut memiliki tugas utama untuk mengidentifikasi dan juga menganalisis berbagai permasalahan yang dihadapi para pembeli lalu kemudian serta menunjukkan bagaimana produk/jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah si pembeli/konsumen,

3. missionary selling adalah dalam hal yang satu ini wirausaha berusaha meningkatkan penjualan serta dengan mendorong pembeli yang tentunya

(35)

untuk membeli produk atau jasa dari penyalur perusahaan, dalam hal ini perusahaan tersebut yang bersangkutan mempunyai penyalur tersendiri dalam pendistribusian produknya/jasanya,

4. new business selling adalah berusaha membuka transaksi - transaksi baru dengan cara mengubah calon konsumen menjadi konsumen,

5. responsive selling, setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli. Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan retailing. Para pengemudi yang menghantarkan susu, roti, gas untuk keperluan rumah tangga merupakan contoh dari jenis penjualan ini.

Berdasarkan uraian diatas PT Pusri Palembang menerapkan jenis – jenis penjualan missionary selling dan technical selling.

E. Faktor – faktor yang mempengaruhi peningkatan penjualan

Kasali (998:115) mengatakan bahwa dalam usaha meningkatkan tingkat penjualan perusahaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai faktor yang berpengaruh, yaitu :

1. Harga

Umar (2000:35) menyatakan bahwa harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

Selain itu, tujuan utama dalam penetapan harga suatu produk yaitu :

(36)

a. meningkatkan penjualan,

b. mempertahankan dan memperbaiki market share, c. stabilisasi harga,

d. mencapai target pengambilan investasi,

e. mencapai laba yang maksimum. Secara teoritis, dipakai dalam penentuan harga adalah maksimum profit.

2. Produk

Kotler (1997 : 115) berpendapat bahwa dalam merencanakan

penawaran pasar, pemasara perlu berpikir melalui lima tingkat produk, yaitu :

a. manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan,

b. pemasaran harus mengubah manfaat inti menjadi produk

dasar (basic product),

c. pemasaran harus menyiapkan suatu produk yang diharapkan (expectied product), yaitu suatu set atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika mereka membeli produk tersebut,

d. pemasaran menyiapkan produk yang ditingkatkan (augmented product) yang memenuhi keinginan pelanggan melalampaui harapan mereka,

e. terdapat produk potensial (potential product), yang mencakup

(37)

semua peningkatan dan transportasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut di masa depan. Untuk memilih produk yang tepat sebaiknya didasarkan atas pertimbangan - pertimbangan antara lain :

a. luas pasar dari barang atau produk yang hendak dihasilkan, b. kemampuan modal yang dapat disediakan serta fasilitas-

fasilitas yang lain dari perusahaan tersebut, c. tingkat persaingan,

d. kualitas produk. Hal ini penting karena sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan dari perusahaan.

3. Saluran Distribusi

Menurut Swastha (1995:285) bahwa saluran distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang dikombinasikan antara pemindahan fisik dan nama suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.

Saluran distribusi tidak selalu dikoordinir oleh pabrik atau perusahaan. Pada suatu saat pedagang besar dapat mendominir distribusi atau masing-masing lembaga memiliki kekuatan tersendiri.

4. Potongan dan Diskon

Diskon merupakan potongan harga dari harga tercatat atau terdaftar yang diberikan oleh penjual kepada pembeli. Potongan dapat juga dalam

(38)

bentuk natural. Strategi pemberian potongan dikenal dalam empat bentuk yaitu :

a. diskon kuantitas (quantity discount), yaitu potongan harga dari daftar harga (price list) yang diberikan oleh penjual untuk mendorong konsumen membeli dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya.

Potongan harga ini dapat ditentukan berdasarkan jumlah pembelian dalam unit ataupun rupiah. Diskon ini dibagi 2 jenis yaitu: potongan komulatif dan potongan non komulatif,

b. diskon dagang (trade discount), yaitu potongan fungsional yang merupakan potongan harga yang diberikan oleh produsen kepada penyalur yang terlibat dalam pendistribusian barang dan mempunyai fungsi pemasaran,

c. diskon kontan (cash discount), yaitu potongan harga yang diberikan karena pembeli membayar tunai atau membayar dalam jangka waktu tertentu sesuai jadwal pelunasan yang telah ditetapkan sebelumnya,

d. diskon musiman (seasonal discount), yaitu potongan harga yang diberikan pada masa-masa tertentu saja untuk mendorang konsumen membeli suatu barang yang sebenarnya barn dibutuhkan diwaktu yang akan datang.

5. Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan

(39)

sebagai berikut:

a. menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan, b. memperkenalkan suatu produk kepada konsumen,

c. mendorong pemilihan atas suatu produk,

d. membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk,

e. mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lainnya, f. menanamkan citra produk dan perusahaan.

6. Agen/Sub Agen

Menurut Tunggal (2000 : 302) agen adalah hubungan antara seseorang, badan resmi lainnya sesuai dengan permintaan antara industri dan prinsipal yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang.

7. Pengecer

Mc.Carthy (1997 : 4) berpendapat bahwa pengecer adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam menjual produk kepada konsumen akhir suatu keagenan yang menjual secara langsung yang berperan dalam menguasai persediaan barang yang menginginkan dan menjual produk dari produsen tertentu kepada pembeli yang dituju.

8. Wiraniaga (Salesment)

Wiraniaga berfungsi sebagai penghubung pribadi antara perusahaan dengan konsumen. Dengan melalui wiraniaga perusahaan mendapatkan penjualan,

(40)

informasi mengenai keadaan pasar dan pelanggan yang dibutuhkan oleh perusahaan, citra perusahaan dimata pelanggan juga banyak ditentukan oleh sikap dan perilaku wiraniaga. Berikut fungsi yang diharapkan dari seorang wiraniaga yaitu:

a. mencari calon pembeli potensial, b. menetapkan sasaran,

c. berkomunikasi mengenai produk dan jasa perusahaan, d. melayani kebutuhan pelanggan,

e. mengumpulkan informasi,

f. mengalokasikan pelanggan yang diprioritaskan mendapat produk bila terjadi kekurangan stok produk.

9. Pesaing (Competitors)

Philip Kotler (1997:204) juga menjelaskan bahwa pesaing adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan suatu produk atau kelas produk yang merupakan substitusi dekat satu sama lain. Lebih lanjut Kotler menjelaskan bahwa ada empat tingkat pesaing dalam industri yaitu :

a. persaingan merek. Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa yang serupa pada pelanggan yang sama dengan harga yang sama, b. persaingan industri. Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap

para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama,

(41)

c. persaingan bentuk. Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama,

d. persaingan generik. Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahan yang bersaing untuk mendapatkan nilai konsumen yang sama.

F. Anggaran Penjualan

Anggaran adalah suatu rencana yang telah disusun secara sistematis, dimana meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu, perusahaan yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka periode tertentu yang akan datang.

Anggaran penjualan memiliki peran penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan yang mampu meningkatkan penjualannya, akan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini disebabkan bahwa salah satu faktor utama dalam pencapaian laba adalah faktor penjualan. Faktor – faktor penjualan juga berpengaruh terhadap faktor lingkungan sosial dan budaya, lingkungan ekonomi, situasi bisnis yang ada, lingkungan politik dan hukum, serta sumber dan tujuan perusahaan.

Adapun anggaran penjualan berdasarkan empat tahun terakhir, yaitu tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015 yang dimiliki PT Pupuk

(42)

Sriwidjaja Palembang Pemasaran Pupuk Daerah (PPD) Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Ang gara n Penj uala n Pup

uk Urea

Non Subs idi NO BULAN TONASE ( Kg ) NILAI (Rp)

1 Januari 24,070,000 102,196,900,000 2 Februari 6,779,830 28,678,731,160 3 Maret 26,800,000 118,456,000,000 4 April 10,000,000 44,346,933,500 5 Mei 7,475,500 38,227,821,216

6 Juni - -

7 Juli 205,560 1,119,818,670 8 Agustus 1,019,650 5,363,359,000

(43)

Tah un 2012

Berdasarkan anggaran penjualan tahun 2012 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Pemasaran Pupuk Daerah (PPD) Sumatera Utara, bahwa penjualan terbanyak terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 28,294,150 kg dengan jumlah harga Rp 131,400,151,250. Sedangkan penjualan yang paling sedikit terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 205,560 kg dengan total penjualan Rp 1,119,818,670 sedangkan pada bulan Juni perusahaan tidak melakukan penjualan.

9 September 22,411,250 108,134,281,250 10 Oktober 28,294,150 131,400,151,250 11 November 1,130,000 5,284,706,840 12 Desember 2,997,600 13,251,424,640 GRAND TOTAL 131,383,540 596,460,127,526

(44)

Tabel 3.2

Anggaran Penjualan Pupuk Urea Non Subsidi Tahun 2013

Berdasarkan anggaran penjualan tahun 2013 PT Pusri Palembang PPD Sumut, bahwa penjualan terbanyak terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar 22,554,680 kg dengan jumlah harga Rp 95,309,457,292. Sedangkan penjualan yang paling sedikit terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 3,685,250 kg dengan total penjualan

NO BULAN TONASE ( Kg ) NILAI

1 Januari 10,617,150 46,569,086,040

2 Februari 12,217,960 56,881,650,200

3 Maret 3,685,250 17,616,851,350

4 April 14,452,150 65,624,041,009

5 Mei 22,554,680 95,309,457,292

6 Juni 20,070.950 84,724,099,900

7 Juli 14,662,360 57,657,480,821

8 Agustus 16,390,200 64,008,767,214

9 September 15,960,350 62,073,229,550

10 Oktober 15,560,050 58,790,227,923

11 November - -

12 Desember - -

GRAND TOTAL 146,171,100 609,254,891,297

(45)

Rp 17,616,851,350 sedangkan pada bulan November dan Desember perusahaan tidak melakukan penjualan.

Tabel 3.3

Anggaran Penjualan Pupuk Urea Non Subsidi Tahun 2014

Berdasarkan anggaran penjualan tahun 2014 PT Pusri Palembang PPD Sumut,

NO BULAN TONASE ( Kg ) NILAI

1 Januari 7,000,000 29,435,000,000 2 Februari 5,866,150 28,385,555,868

3 Maret 5,616,700 26,078,284,764

4 April 8,359,650 35,898,106,172

5 Mei 9,130,250 38,112,390,841

6 Juni 5,902,150 24,911,549,110

7 Juli 11,058,400 46,354,872,982

8 Agustus 14,083,800 57,792,476,782 9 September 11, 868,692 49,992,543,789 10 Oktober 5,437,900 23,288,529,027 11 November 13,252,400 55,563,556,891 12 Desember 9,633,200 37,186,773,716 GRAND TOTAL 108,209,292 452,996,639,942

(46)

bahwa penjualan terbanyak terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 14,083,800 kg dengan jumlah harga Rp 57,792,476,782. Sedangkan penjualan yang paling sedikit terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 5,437,900 kg dengan total penjualan Rp 23,288,529,027

Tabel 3.4

Anggaran Penjualan Pupuk Urea Non Subsidi Tahun 2015

NO BULAN TONASE ( Kg ) NILAI

1 Januari 6,627,050 28,359,242,941

2 Februari 7,135,000 32,071,639,091

3 Maret 12,610,000 55,550,489,091

4 April 15,304,898 67,259,591,278

5 Mei 1,609,264 7,606,612,894

6 Juni 100,000 425,000,000

7 Juli 5,030,000 20,623,000,000 8 Agustus 7,550,000 33,521,363,636 9 September 3,367,950 15,602,340,000

10 Oktober 7,210,000 33,671,327,500

11 November 3,939,250 18,697,620,295 12 Desember 3,645,900 15,609,277,273 GRAND TOTAL 74,129,312 328,997,503,999

(47)

Berdasarkan anggaran penjualan tahun 2015 PT Pusri Palembang PPD Sumut, bahwa penjualan terbanyak terjadi pada bulan April yaitu sebesar 15,304,898 kg dengan jumlah harga Rp 67,259,591,278. Sedangkan penjualan yang paling sedikit terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 100.000 kg dengan total penjualan Rp 425.000.000

0 100,000,000,000 200,000,000,000 300,000,000,000 400,000,000,000 500,000,000,000 600,000,000,000 700,000,000,000

2012 2013 2014 2015

Tonase (kg)

Gambar 3.1

Anggaran Penjualan Tahun 2012 – 2015 PT Pusri Palembang PPD Sumut

Pada grafik diatas terlihat bahwa penjualan pada tahun 2013 terlihat lebih unggul dibandingkan tahun – tahun lainnya. Penjualan tahun 2012 lebih unggul dibandingkan tahun 2014 dan 2015. Sedangkan penjualan tahun 2015 lebih sedikit terjadi penjualan dibandingkan tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014.

(48)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT Pusri Palembang PPD Sumut, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. sistem informasi akuntansi pada PT Pusri Palembang PPD Sumut sudah berjalan dengan baik, cepat, aman dan murah,

2. PT Pusri Palembang PPD Sumut menerapkan sistem penjualan secara missionary selling, yaitu wirausaha berusaha meningkatkan penjualan

serta dengan mendorong pembeli untuk membeli barang – barang dari penyalur perusahaan dan new business selling adalah berusaha membuka transaksi-transaksi baru dengan cara mengubah calon konsumen menjadi konsumen,

3. anggaran penjualan PT PUSRI Palembang PPD Sumut tidak selalu berjalan dengan baik. Terjadi pasang surut penjualan dalam setiap tahunnya, dan berdasarkan anggaran penjualan empat tahun terakhir, penjualan tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp 609.254.891.297 dan penjualan terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 328.997.503.999,

4. PT Pusri Palembang PPD Sumut dalam memasarkan penjualan pupuk memiliki kendala dalam lingkungan ekonomi karena adanya inflasi dan kenaikan pajak yang dapat menurunkan daya beli masyarakat dan

(49)

berdampak pada meningkatnya tekanan terhadap kenaikan gaji karyawan.

B. Saran

Penulis mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan tugas akhir ini.

Adapun saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. sistem informasi akuntansi penjualan yang dijalankan PT Pusri Palembang PPD Sumut sebaiknya dipertahankan karena telah dilaksanakan dan memenuhi kategori sangat baik, cepat, aman dan murah,

2. pada sistem penjualan, perusahaan perlu menerapkan kebijakan manajemen menyangkut besar batasan biaya, seperti pengeluaran modal maupun pengeluaran penghasilan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyelewengan, sehingga pengeluaran biaya dapat diminimumkan sekecil mungkin,

3. anggaran penjualan PT Pusri Palembang PPD Sumut sebaiknya dipertahankan agar penjualan pupuk subsidi maupun non subsidi dapat berjalan sesuai rencana dan sebaiknya perusahaan juga meningkatkan sumber daya manusia serta peralatan sistem informasi akuntansi yang ada serta pelatihan di bidang teknologi,

4. dalam memasarkan penjualan pupuk agar tidak terjadi kendala, perusahaan perlu memperhatikan tingkat pemeliharaan dikarenakan pengeluaran biaya terhitung cukup besar. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyelewengan dan manipulasi dari berbagai pihak sehingga pengeluaran biaya dapat

(50)

diminimumkan sekecil mungkin,

5. Sebaiknya perusahaan dapat lebih meningkatkan adanya otorisasi-otorisasi untuk setiap transaksi dari pihak-pihak yang berwenang dalam tugas agar proses pembelian berjalan lancar.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul. 1994. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 1. Penerbit : Bunga Rampai Fakultas Ekonomi Yogyakarta

Kasali, Rhenald. 1997. Sembilan Fenomena Bisnis. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Kotler, Philip. 1997. Dasar – dasar Pemasaran. Edisi 7. Penerbit : Harvarindo, Jakarta

Lewis, Komaruddin. 1994. Perencanaan Pembangunan : Dasar – Dasar Kebijaksanaan Ekonomi. Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta

Mulyadi. 2002. Auditing. Buku 2. Edisi 6. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta Niswonger, Warren, Reeve, Fess. 2005. Prinsip – prinsip Akuntansi. Edisi 21.

Terjemahan Hyginus Ruswinarto. Penerbit : Erlangga, Jakarta

Romney, Marshall. 2006. Accounting Information System. Buku 1. Edisi 9.

Penerbit : Salemba Empat, Jakarta

Swastha, Basu. 1989. Manajemen Penjualan. Edisi 3. Penerbit : Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Winarno, Wing. 1994. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 1. Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta

(52)

Referensi

Dokumen terkait

25 (2) Dalam hal pengajuan keberatan tidak dapat dipertimbangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala Dinas dalam waktu paling lama 14 hari kerja sejak tanggal

Penelitian yang dilakukan di perusahaan ini dilakukan untuk menentukan waktu standar dan output standar dalam setiap kegiatan kerja oleh karyawan dalam mengerjakan suatu

Yang membedakan adalah Expert Advisors akan melakukan transakasi secara otomatis dan bisa bekerja selama 24 jam nonstop , selain itu Expert Advisors ini akan melakukan

Hipotesis penelitian dalam penelitian ini diuji melalui kriteria sebagai berikut: jika koefisien korelasi ( ρ ) ≥ 0,80, maka hipotesis penelitian diterima yang artinya

RPJMD Kabupaten Lebak Tahun 2014-2019 dibagi ke dalam 5 (lima) tahap pembangunan dengan arah kebijakan yang berbeda pada setiap tahunnya.. Rencana Kerja SKPD Tahun 2016 merupakan

Bursa Efek Surabaya dan anggota Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan dalam penyusunan Daftar Efek

Peningkatan laju alir uap secara bertahap tidak mampu memberikan jumlah minyak yang lebih tinggi dari pada minyak yang dihasilkan dengan menggunakan laju alir uap konstan