ZAKAT
Here We Are
Muhammad Raditio Jati Utomo (1606887895) Zico Leonard Djagardo Simanjuntak (1606880440)
Tuesday, November 21st 2017
We’ll talk about
×
Zakat dalam Syariat
×
Zakat dan Relevansi Kontemporer
×
Zakat dan Negara
Zakat
dalam
Syariat
Definisi Zakat
× Kebahasaan
Zakat memiliki arti “yang menyucikan”.
(Benda-Beckmann: 2007)
× Istilah
Zakat merupakan suatu
bentuk pengorbanan untuk
menyucikan harta dari
sifat-sifat keduniawiannya atau
dari perolehan yang kurang
sempurna yang mana harus
disalurkan kepada umat.
Kedudukan Zakat
Aspek ke-3 dalam Rukun Islam.
(al-Qaradawi: 1999)
“Not a charitable contribution.”
(Medani dan Gianci)
"Just as ablutions purify the body and salat purifies the soul (in Islam),
so zakat purifies possessions and
makes them pleasing to God.“
(Murata dan Chittick: 1994)
28x bersanding dengan perintah salat
dalam Qur’an.
(Baqi: 1944)
“Not a charitable contribution.”
Peran Zakat
Ungkapan kepedulian
terhadap kesejahteraan
sesama muslim.
(Weiss: 1986)
Penerima Manfaat Zakat
(Qur’anSurat At-Taubah [9]: 60)
× Al-Fuqara
× Al-Masakin
× Al-Amiliyn ‘Aliha
× Al-Muallafatu Qulubuhum
× Fir-Riqab
× Jihad Fii Sabilillah
Dasar Hukum
Qur’an
× Al-A’raf [7]: 106
× Maryam [19]: 31
× Maryam [19]: 55
× Al-Anbiya [21]: 73
Zakat dan
Relevansi
Kontemporer
“The kinds of wealth that are zakatable are subject to differences among scholars. Such differences have serious implications
for Muslims at large when it comes to their application of the
Islamic obligation of zakat. For example, some scholars
consider the wealth of children and insane individuals
zakatable, others don't. Some scholars consider all
agricultural products zakatable, others restrict zakat to
specific kinds only. Some consider debts zakatable, others
don't. Similar differences exist for business assets and
women's jewelry. Some require certain minimum (nisab) for
zakatability, some don't. etc. The same kind of differences
also exist about the disbursement of zakat.”
Ikhtisar Zakat Kontemporer
“Pemerintah (Pengelola Zakat) dapat mengadakan perubahan dalam struktur harta yang wajib dizakati dengan berpegang
pada nash-nash umum yang ada dan pemahaman terhadap
realita modern.”
Komparasi Fatwa Objek Zakat
Klasik Kontemporer
(Qaradawi: 1994)
× Binatang Ternak;
× Emas;
× Perak;
× Barang dagangan;
× Harta Galian; dan
× Hasil Pertanian.
× Binatang Ternak;
× Emas;
× Perak;
× Uang;
× Kekayaan Dagang;
× Hasil Pertanian;
× Tanah Pertanian;
× Produksi Hewani;
× Barang Tambang;
× Hasil Laut;
× Investasi Bangunan;
× Pencarian;
× Jasa dan Profesi; dan
Zakat,
Pajak,
dan
Negara
Awal Keberlakuan
Zakat sudah dikenal jauh sebelum sistem perpajakan masuk
ke Indonesia, pada masa kerajaan Islam berkuasa di
Nusantara, sudah berdiri Baitul Maal yang menjadi pusat
pengelolaan keuangan kerajaan, namun sistem ini secara
perlahan mulai digantikan seiring dengan kedatangan kaum
imperialis Eropa yang mengadopsi sistem perpajakan di
Kesamaan Tujuan
Pajak maupun zakat memiliki persamaan yaitu tujuan yang
sama untuk menyelesaikan masalah ekonomi dan keduanya
telah diatur agar dapat dikelola menurut cara yang dianggap
Perbedaan Sumber Hukum
×Zakat merupakan perintah Allah SWT.
Regulasi Zakat terkait Perpajakan
× UU 36/2008
× PP 18/2009
× PP 60/2010
× Peraturan Dirjen Pajak 33/2011
Integrasi Zakat-Pajak
Praktik perpajakan yang berlaku telah menempatkan Zakat
sebagai unsur yang tidak dipisahkan dalam pemenuhan
kewajiban perpajakan para wajib pajak. Zakat, bersama dengan
sumbangan keagamaan lainnya yang bersifat wajib, menjadi
pengurang penghasilan neto wajib pajak, perlakuan ini
berdampak berkurangnya nilai beban Pajak yang masih harus
Zakat
di Indonesia
Dasar Hukum dan Fatwa
Hukum Positif
× UU 23/2011
× PP 14/2014
× Permenag 52/2014
× Permenag 69/2015
× Permenag 5/2016
× SKDP BAZNAS 001/DP-BAZNAS/XII/2010
Dasar Hukum dan Fatwa
Fatwa Majelis Ulama Indonesia
× Fatwa 8/2011 – Amil Zakat
× Fatwa 13/2011 – Zakat atas Harta Haram
× Fatwa 14/2011 – Penyaluran dalam Bentuk Harta Kelolaan
× Fatwa 15/2011 – Penarikan, Pemeliharaan, Penyaluran, Zakat
× SK Komisi Fatwa MUI 15/1982 – Penggunaan Produktif dan untuk Maslahat Umum
× Surat Fatwa MUI 120/MU/II/1996 – Zakat untuk Beasiswa
× Fatwa 3/2003 – Zakat Penghasilan
Ketentuan Umum
(Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat)
“Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim
atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya sesuai dengan syariat Islam.” (Pasal 1 Ayat (2))
“Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan zakat.” (Pasal 1 Ayat (5))
Ketentuan Umum
(Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah serta Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif)
Zakat > Harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau
badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan
kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
Zakat Mal > Harta yang dikeluarkan oleh Muzaki melalui amil
zakat resmi untuk diserahkan kepada Mustahik
Zakat Fitrah > Zakat jiwa yang diwajibkan atas setiap diri muslim
yang hidup pada bulan Ramadhan.
Nisab > Batasan minimal harta yang wajib dikenanakan zakat.
Haul > Batas waktu 1 tahun hijriyah/12 bulan Qomariyah
Asas dan Tujuan Pengelolaan Zakat
(Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat)
× Syariat Islam;
× Amanah;
× Kemanfaatan;
× Keadilan;
× Kepastian Hukum;
× Terintegrasi; dan
× Akuntabilitas.
× Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pelayanan dalam
pengelolaan zakat; dan
× Meningkatkan manfaat zakat
untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan
kemiskinan. Asas
Objek Zakat
(Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah serta Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif)
Mal
× Emas, Perak, Logam Mulia lainnya;
× Uang dan Surat Berharga lainnya;
× Perniagaan;
× Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan;
× Peternakan dan Perikanan;
× Pertambangan;
× Perindustrian;
× Pendapatan dan Jasa; dan
× Rikaz.
Fitrah
× Beras/Makanan Pokok;
atau
× Uang senilai dengan
Syarat Objek Zakat
(Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah serta Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif)
Mal
× Milik Penuh;
× Halal;
× Cukup Nisab; dan
× Haul.
Fitrah
× Islam;
× Hidup pada saat bulan Ramadhan;
× Memiliki kelebihan kebutuhan pada
Penghitungan Zakat
BAB III tentang Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Pemberian Zakat Fitrah
Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014
tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan
Zakat Fitrah serta Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif
dan
Peraturan Menteri Agama Nomor 69 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014
tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan
Thank You!
“Zakat does not decrease the wealth”