• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETERMINAN PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DETERMINAN PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

13

DETERMINAN PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP CADANGAN DEVISA

INDONESIA

Dwi Puji Rahayu1, Fidayetti2*

1,2Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Trisakti

Jl. Kyai Tapa No.1, Grogol, Jakarta 11440, Indonesia

*Coressponding Author Email: firdayetti@trisakti.ac.id

ABSTRACT

Purpose : This research is designed analyze the influence of export, import and Gross Domestic Product (GDP) factors on Indonesia's Foreign Exchange Reserves in 1990-2019.

Design/Methodology/

Approach

: In this study we use 30 observations. The dependent variable in this study is Indonesia's foreign exchange reserves, while the independent variableare exports, imports and Gross Domestic Product (GDP). To see the effect of the independent variable on the dependent variable, we use multiple linear regression analysis Findings : Based on the result of determination coefficient, we can conclude

that simultaneously all of independent variables (exports, imports and GDP) jointly affect the combined variable (Indonesian foreign exchange reserves) in 1990-2019. The export variable has a positive effect on Indonesia's foreign exchange reserves. Important variables have a significant effect on Indonesia's foreign exchange reserves and the Gross Domestic Product (GDP) variable has a significant effect on Indonesia's foreign exchange reserves.

Keywords : Exports, Imports, Gross Domestic Product (GDP), Indonesia's Foreign Exchange Reserves.

JEL Classification : F13, F31, F41

Submission date: 17 Maret 2021 Accepted date: 15 September 2021 PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan perdagangan internasional.

Cadangan devisa negara digunakan sebagai alat pembayaran dalam melakukan transaksi internasional. Perkembangan cadangan devisa di Indonesia dari tahun 2005-2018 bisa dikatakan belum stabil. Jumlah cadangan devisa Indonesia masih sedikit, sehingga mengakibatkan Indonesia kesulitan dalam melakukan pembayaran transaksi Internasional. Perdagangan Indonesia ke luar negeri berupa lemak, minyak hewani/nabati, besi, baja, perhiasan, permata dan lain-lain. Dengan adanya ekspor akan menambah devisa negara karena valuta asing digunakan sebagai alat pembayaran.

Kegia tan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Jumlah impor harus lebih sedikit daripada jumlah ekspor. Karena semakin banyak ekspor maka akan semakin banyak jumlah cadangan devisa tetapi apabila semakin banyak impor maka jumlah

(2)

Media Ekonomi Vol. 29 No. 1 April 2021_____________________________________________

14

cadangan devisa akan berkurang. Fluktuasi pertumbuhan cadangan devisa Indonesia dipengaruhi juga oleh indikator-indikator dalam perekonomian domestik, yaitu produk domestik bruto. Produk domestik bruto merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi disuatu negara dalam suatu periode tertentu Benny (2013).

Berdasarkan uraian diatas ternyata cadangan devisa Indonesia berperan penting. Dengan jumlah cadangan devisa yang masih relatif sedikit (Badan Pusat Statistik, desember, 2018) Negara Indonesia perlu meningkatkan jumlah cadangan devisa, agar kegiatan perdagangan internasional tidak terhambat. Untuk meningkatkan cadangan devisa, maka perlu diketahui apa saja yang mempengaruhi cadangan devisa negara tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengestimasi pengaruh ekspor terhadap cadangan devisa Indonesia tahun 1990-2019. (2) Untuk mengestimasi pengaruh impor terhadap cadangan devisa Indonesia tahun 1990-2019. (3) Untuk mengestimasi pengaruh PDB terhadap cadangan devisa Indonesia tahun 1990-2019.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, data yang berwujud bilangan atau angka yang biasanya dijadikan sebagai bahan dasar bagi setiap permasalahan yang bersifat statistik yang merupakan metode pendekatan ilmiah terhadap keputusan ekonomi.

Metode ini juga harus menggunakan alat bantu berupa software e-views dalam mengelola data tersebut. Data kuantitatif ini berupa data runtut waktu (time series) yaitu data yang disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu. Dalam penelitian ini digunakan sumber data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara dan diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Data yang diperlukan dalam penelitian adalah data ekpsor, data impor, data PDB dan data cadangan devisa. Periode pada penelitian ini yaitu dari tahun 1990-2019. Jumlah sampel sebanyak 30 data.

Teknik analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda yaitu suatu ketergantungan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Pada model ini memperlihatkan hubungan antara variabel independen (ekspor, impor, dan PDB) terhadap variabel dependen (cadangan devisa Indonesia). Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dalam menganalisis data atau variabel-variabel yang ada. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas data, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas.

(3)

15 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Normalitas

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas

0 1 2 3 4 5 6 7

-0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4

Series: Residuals Sample 1990 2019 Observations 30 Mean -4.21e-15 Median -0.039579 Maximum 0.434971 Minimum -0.292560 Std. Dev. 0.171389 Skewness 0.470691 Kurtosis 2.750147 Jarque-Bera 1.185785 Probability 0.552726

Nilai Probabilitas JB (Jarque-Bera) lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal.

Hasil taabel 1 menunjukan nilai prob yang dihasilkan sebesar 0.55 lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 2 Hasil Uji Autokorelasi

F-statistic 0.767189 Prob. F(2,24) 0.4754

Obs*R-squared 1.802720 Prob. Chi-Square(2) 0.4060 Durbin-Watson stat 2.015376 Sumber: Data diolah

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya.

Apabila Nilai chi squares hitung lebih besar dari 0.05 model tidak mengandung masalah autokorelasi. Hasil uji autokorelasi serial korelasi menggunakan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test Nilai Obs R-squarred sebesar 1.8027 dan nilai Prob Chi- Square (2) sebesar 0.4060 lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan model tidak mengandung masalah autokorelasi.

Namun jika uji autokorelasi dilakukan dengan meliat Durbin Watson sebagai berikut:

Jika d < dL maka terdapat autokorelasi positif, jika d > dU maka tidak terdapat autokorelasi positif. Tetapi jika (4-d) < dL maka terdapat autokorelasi negatif sedangkan jika (4-d) > dU maka tidak terdapat autokorelasi negatif.

(4)

Media Ekonomi Vol. 29 No. 1 April 2021_____________________________________________

16

Uji Heteroskedasitas

Tabel 3

Hasil Uji Heteroskedasitas Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 3.533971 Prob. F(9,20) 0.0090

Obs*R-squared 18.41827 Prob. Chi-Square(9) 0.0306 Scaled explained SS 12.10591 Prob. Chi-Square(9) 0.2074 Sumber: Data diolah

Nilai Prob. dari F hitung dan Chi-Square hitung dari seluruh uji lebih besar dari tingkat alpha 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan tidak terjadi heteroskedastisitas karena chi square 0.2074 > 0,05.

Uji Multikolinearitas

Tabel 4

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

C 0.501937 553.6481 NA

LOG(EKSPOR) 0.001259 239.4991 2.424354 LOG(IMPOR) 0.000753 126.7092 2.193375 LOG(PDB) 0.006153 1440.831 3.788706 Sumber: Data diolah

Uji multikolinearitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas, maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier.

Apabila nilai centered Variance Inflaction Factor (VIF) > 10 maka dapat dinyatakan terjadi masalah multikolineartitas. Hasil uji multikolinearitas diperoleh nilai VIF variabel ekspor, impor dan pdb kurang dari 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah multikolineartitas.

Dari hasil pengujian hipotesis yang pertama dapat diketahui bahwa diduga terdapat pengaruh ekspor terhadap cadangan devisa Indonesia. Setelah dilakukan pengujian hasil regresi di tabel 5 menunjukkan tingkat signifikansi ekspor sebesar 0.0000 < 0,05 dengan nilai koefisien positif yang berarti variabel ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Benny (2013) Hasil penelitiannya ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa.

Agustina & Reny,(2014) secara parsial variabel ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia. Almutmainnah, (2016) Variabel ekspor berpengaruh positif terhadap cadangan devisa Indonesia. Hal menyatakan bahwa jika ekspor

(5)

17 meningkat maka jumlah cadangan devisa yang dimiliki dan akan memperbesar kemampuan negara tersebut melakukan transaksi ekonomi.

Hasil pengujian hipotesis yang kedua dapat diketahui bahwa diduga terdapat pengaruh impor terhadap cadangan devisa Indonesia. Setelah dilakukan pengujian hasil regresi di tabel 5 menunjukkan tingkat signifikansi ekspor sebesar 0.0130 < 0,05, artinya variabel impor berpengaruh negative dan signifikan terhadap cadangan devisa. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih (2008) dan penelitian Umantari & Darsana (2015) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa impor berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

Penelitian yang dilakukan Benny (2013) menyatakan bahwa, impor berpengaruh secara signifikan terhadap cadangan devisa. Melakukan kegiatan impor maka pemerintah Indonesia akan membiayai impor tersebut menggunakan cadangan devisa Indonesia, dimana jika jumlah impor mengalami peningkatan maka jumlah cadangan devisa akan menurun.

Hasil pengujian hipotesis yang ketiga dapat diketahui bahwa diduga terdapat pengaruh produk domestik bruto terhadap cadangan devisa Indonesia. Setelah dilakukan pengujian hasil regresi di tabel 5 menunjukkan tingkat signifikansi produk domestik bruto sebesar 0.0000 < 0,05, arti variabel produk domestik bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa.

Hasil penelitian ini sesuai yang dikemukakan oleh Dianita S & Zuhroh (2018) produk domestik bruto berpengaruh signifikan dan positif terhadap cadangan devisa oleh kenaikan investasi baik investasi domestik maupun asing dan juga karena indonesia sedang mengalami bonus demografi. Produk domestik bruto seperti investasi dan pengeluaran pemerintah apabila mengalami peningkatan maka jumlah produk domestik bruto akan meningkat. Hal ini dikarenakan produk domestik suatu Negara meningkat pada umumnya akan mempengaruhi peningkatan cadangan devisa Indonesia.

Analisis regresi Linear Berganda

Tabel 5 Hasil Regresi

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.276128 0.708475 4.624198 0.0001

LOG(EKSPOR) 1.080329 0.035487 30.44290 0.0000 LOG(IMPOR) -0.073170 0.027436 -2.666977 0.0130 LOG(PDB) 0.207608 0.078441 2.646665 0.0136 Sumber: Data diolah

Berdasarkan Tabel 5 persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

Cadangan Devisa = 3.276128 + 1.080329Ekspor – 0.073170Impor + 0.207608PDB Dari persamaan regresi linear berganda diatas, maka dapat dianalisis sebagai berikut:

(6)

Media Ekonomi Vol. 29 No. 1 April 2021_____________________________________________

18

a) Nilai konstanta sebesar 3.276128 yang berarti bahwa jika variabel Ekspor, Impor, dan PDB dianggap konstan atau nol maka nilai dari Cadangan Devisa adalah sebesar rata-rata 3.276128.

b) Variabel Ekspor mempunyai koefisien regresi bertanda positif terhadap Cadangan Devisa dengan nilai koefisien sebesar 1.080329, yang berarti bahwa setiap kenaikan Ekspor satu satuan, maka Cadangan Devisa akan meningkat sebesar 1.080329 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

c) Variabel Impor mempunyai koefisien regresi bertanda positif terhadap Cadangan Devisa dengan nilai koefisien sebesar – 0.073170, yang berarti bahwa setiap kenaikkan Impor satu satuan, maka Cadangan Devisa akan menurunan sebesar – 0.073170 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

d) Variabel Produk Domestik Bruto (PDB) mempunyai koefisien regresi bertanda positif terhadap Cadangan Devisa dengan nilai koefisien sebesar 0.207608, yang berarti bahwa setiap kenaikan Nilai Tukar Rupiah satu satuan, maka Cadangan Devisa akan meningkat sebesar 0.207608 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

Dari hasil regresi linear berganda diatas, maka penelitian ini memperlihatkan hubungan antara variabel ekspor, impor, dan PDB terhadap variabel terikat cadangan devisa Indonesia.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Variabel ekspor menunjukkan tanda positif dan berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia. Hal ini dikarenakan jika suatu negara melakukan kegiatan ekspor, maka negara tersebut akan memperoleh devisa yang kemudian devisa ini akan disimpan dalam bentuk cadangan devisa, sehingga cadangan devisa negara tersebut akan meningkat atau bertambah.

2. Variabel impor menunjukkan tanda negatif dan berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia. Kegiatan impor maka pemerintah Indonesia akan membiayai impor tersebut menggunakan cadangan devisa Indonesia, dimana jika jumlah impor mengalami peningkatan maka jumlah cadangan devisa akan menurun 3. Variabel PDB menunjukkan tanda positif dan berpengaruh signifikan terhadap

cadangan devisa Indonesia. Hal ini dikarenakan kenaikan investasi baik investasi domestik maupun asing dan juga karena indonesia sedang mengalami bonus demografi

Saran

1. Untuk peneliti selanjutnya dapat menambah periode pengamatan dengan mengikuti perkembangan periode untuk penelitian selanjutnya dengan memperpanjang periode pengamatan menjadi 40-60 tahun periode.

(7)

19 2. Untuk peneliti selanjutnya dapat menambah variabel-variabel yang dapat mempengaruhi cadangan devisa seperti variabel tingkat suku bunga, utang luar negeri, dan penanaman modal asing.

3. Untuk meningkatkan cadangan devisa Negara dengan cara meningkatkan ekspor, mendorong investasi.

4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian dengan tema yang sama namun menggunakan alat analisis yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, & Reny. (2014). Pengaruh Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat Inflasi terhadap Cadangan Devisa Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil,

4(2), 61–70.

https://www.mikroskil.ac.id/ejurnal/index.php/jwem/article/view/214/137

Almutmainnah. (2016). Analisis Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Cadangan Devisa Indonesia. 1–69.

Benny, J. (2013). Ekspor Dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di Indonesia. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(4), 1406–

1415.

Dianita S, D., & Zuhroh, I. (2018). Analisa Cadangan Devisa Indonesia Tahun 1990- 2016. Jurnal Ilmu Ekonomi, 2(1), 119–131.

Doni, A. H., Sentosa, S. U., & Aimon, H. (2012). perdagangan luar negeri juga akan berubah . ( Applayerd , 2001 : 185 ) Perdagangan Internasional merupakan suatu kegiatan interaksi antar Negara yang akan menimbulkan timbal balik , terutama ekspor memiliki peranan yang sangat penting sebagai penggerak ou. Jurnal Kajian Ekonomi, 1(1).

Juniantara, I. P. K., & Budhi, M. K. S. (2012). Pengaruh Ekspor, Impor dan Kurs terhadap Cadangan Devisa Nasional Periode 1999-2010. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 1(1), 32–38.

Pridayanti, A. (2013). Pengaruh Ekspor, Impor, dan Nilai Tukar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 2002-2012. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 12(05), 1–5.

Rahim, A. (2012). Model Ekonometrika. Badan Penerbit UNM Makassar.

Sonia, A. P., & Setiawina, N. D. (2016). Pengaruh Kurs, JUB, dan Tingkat Inflasi Terhadap Ekspor, Impor, dan Cadangan Devisa Indonesia. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 5(10), 1077–1102.

Umantari, N. W. J., & Darsana, I. B. (2015). Pengaruh Pendapatan Per Kapita, Harga, Kurs Dollar Amerika Serikat Dan Cadangan Devisa Terhadap Impor Minyak

Bumi Indonesia. E-Jurnal EP Unud, 4(5), 1–12.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/download/11749/9109

(8)

Media Ekonomi Vol. 29 No. 1 April 2021_____________________________________________

20

www.bps.go.id. (diakses, 24 Februari 2020) www.bi.go.id. (diakses, 2 Maret 2020) www.kemendag.go.id (diakses 3 Maret 2020)

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan hal tersebut, maka dengan ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk

Rembesan air laut atau intrusi air laut merupakan hal yang perlu diketahui karena besar kecilnya aliran air dalam tanah dapat menjadi salah satu dasar

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara program latihan dan fungsi paru atlet renang yakni pada kapasitas vital (KV), kapasitas

Tahap Analisa &amp; perancangan merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem menggunakan metode FAST. Tahapan ini diantaranya:.. 1) Definisi Lingkup yaitu tahap

Permasalahan yang timbul dengan melihat kekuasaan yang dipakai para pedagang untuk berjualan dengan menduduki tempat untuk berjualannya. Pemerintah juga menyiapkan

• Pekerja Bebas di non pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/intitusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir) di usaha non

Dari hasil penelitian di atas, maka disarankan: Bagi pemerintah setempat hendaknya memanfaatkan fasum tiap perumahan menjadi lahan yang lebih produktif sebagai

Sebaliknya apabila manusia memilih amal munkar, maka apa yang mereka lakukan tiada nilai dihadapan Allah swt dalam kata lain yang dilakukan hanyalah amalan yang sia-sia atau