• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF. Oleh : DWI MULYOWATI K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF. Oleh : DWI MULYOWATI K"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI, SELF EFFICACY, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TASIKMADU TAHUN PELAJARAN

2022/2023

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

Oleh :

DWI MULYOWATI K1319025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

2021 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah mewajibkan wajib belajar selama 12 tahun atau sampai Sekolah Menengah Atas.

Bertumpu pada peraturan tersebut, Indonesia juga menjamin pendidikan bagi anak yang kurang mampu. Maka dari itu, anak dengan semangatnya tentu semestinya minimal wajib belajar 12 tahun atau bahkan sampai ke jenjang S1, S2, dan S3.

Di zaman yang semakin canggih seperti ini semua informasi dapat diakses dengan mudah tak terkecuali materi pelajaran khususnya Matematika. Ketika mengerjakan masalah matematika yang rumit pun siswa tidak perlu bersusah payah menemukan jawaban. Siswa hanya tinggal mencarinya di google atau dengan berbagai aplikasi penyelesaian soal matematika serta caranya sudah banyak tersedia. Hal tersebut membuat motivasi belajar siswa menjadi kurang.

Masalah prestasi belajar matematika siswa yang kurang memuaskan ditemukan di SMP Negeri 1 Tasikmadu. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian nasional tahun pelajaran 2021. Rerata nilai ujian nasional Matematika sebesar 45,64 ini merupakan nilai yang cukup rendah. Terkait rendahnya nilai matematika di SMP Negeri 1 Tasikmadu, diperoleh data daya serap siswa untuk tiap-tiap sub materi yang didasarkan pada data UN 2021 dalam tabel berikut :

Tabel 1.1. Persentase Penguasaan Materi Soal UN SMP Negeri 1 Tasikmadu

No Kemampuan yang Diuji Tingkat Sekolah

1 Aljabar 43,29

2 Geometri dan Pengukuran 44,86

3 Statistika dan Peluang 42,15

(3)

4 Bilangan 45,11

Selain motivasi, efikasi diri pada siswa juga rentan menjadi berkurang. Efikasi diri adalah kepercayaan diri seseorang pada kemampuannya untuk melakukan tugas tertentu. Singkatnya, seseorang yang meyakini bahwa jika akan berhasil melakukan suatu tugas maka akan terdapat respon positif sehingga kepercayaan diri menjadi meningkat. Siswa yang selalu mengandalkan smartphonenya untuk menyelesaikan soal Matematika jika dituntut untuk menyelesaikannya sendiri maka rasa percaya dirinya akan berkurang. Akibatnya siswa menjadi tidak yakin dengan jawabannya sendiri.

Gaya belajar yang berbeda-beda diduga berpengaruh juga. Gaya belajar terdiri dari visual, kinestetik, dan auditori. Pada era modern ini, siswa yang sebelumnya bergaya belajar kinestetik dapat berubah menjadi visual atau auditori. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan banyak video pembelajaran yang diunggah melalui youtube.

Penelitian ini berguna untuk diteliti untuk mengetahui pengaruh motivasi, efikasi diri, serta gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. Pada penelitian sebelum-sebelumnya hanya meneliti pengaruh motivasi dan efikasi diri terhadap prestasi belajar.

B. ldentifikasi Masalah

Adanya kemungkinan rendahnya prestasi belajar Matematika dikarenakan rendahnya motivasi, efikasi diri, dan gaya belajar yang kurang sesuai. Terkait dengan hal ini muncul pertanyaan jika motivasi dan efikasi diri siswa tinggi serta gaya belajar sesuai, apakah prestasi belajar Matematika siswa menjadi lebih baik. Atau hanya motivasi tinggi saja atau efikasi diri yang tinggi saja atau gaya belajar yang sesuai saja yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ataukah motivasi dan efikasi diri, atau motivasi dan gaya belajar, atau gaya belajar dan efikasi diri yang dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini akan melihat pengaruh pada tiga variable bebas yaitu motivasi, efikasi diri, serta gaya belajar terhadap prestasi belajar Matematika siswa. Pada motivasi dan efikasi diri dikelompokkan menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan pada gaya belajar dibagi menjadi

(4)

kinestetik, visual, dan auditori. Prestasi belajar siswa dibatasi siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 1 Tasikmadu Kabupaten Karanganyar pada materi .

D. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara motivasi belajar rendah, sedang, dan tinggi?

2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara efikasi diri rendah, sedang, dan tinggi?

3. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik?

4. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara motivasi dan efikasi diri?

5. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara gaya belajar dan efikasi diri?

6. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara motivasi dan gaya belajar?

7. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara motivasi, efikasi diri, dan gaya belajar?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara motivasi belajar rendah, sedang, dan tinggi.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara efikasi diri rendah, sedang, dan tinggi

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik

4. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara motivasi dan efikasi diri

5. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara efikasi diri dan gaya belajar

6. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara gaya belajar dan motivasi

(5)

7. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar Matematika antara motivasi, efikasi diri, dan gaya belajar

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi Guru

Sebelum dimulainya pembelajaran, guru dapat lebih menekankan motivasi dan semangat belajar untuk siswa. Selain itu juga memberi kesempatan untuk siswa dapat belajar sesuai gaya belajarnya dalam artian tidak melulu kinestetik atau visual atau auditori, tetapi dapat diseling.

2. Bagi Siswa

Motivasi dan efikasi diri yang tinggi serta gaya belajar yang sesuai dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis pada materi lain ataupun dengan tinjauan lain serta subjek penelitian yang lain pula.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Pada jurnal yang ditulis oleh Niken dan Lela yang berjudul “Pengaruh Self Efficacy dan Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa” menghasilkan bahwa self efficacy dan motivasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Matematika. Jurnal lain yang ditulis oleh Reni Respita yang berjudul “ Pengaruh Gaya Belajar dan Self Efficacy terhadap Hasil Belajar Siswa” menghasilkan kesimpulan bahwa keduanya berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan pada jurnal yang ditulis oleh Irma dan Misriyati yang berjudul “Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata

(6)

Pelajaran Matematika Kelas X IPS Semester Genap di MA Fathus Salafi Tahun Pelajaran 2019/2020” menghasilkan kesimpulan bahwa gaya belajar dan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar. Untuk itu, peneliti ingin meneliti apakah motivasi, efikasi diri, dan gaya belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar Matematika.

1. Prestasi belajar Matematika a. Prestasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prestasi merupakan hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).

Menurut Zaenal Arifin (2012 : 3) prestasi adalah hasil dari kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Menurut Surya (2004 dalam Galih Ariwaseso, 2011 : 895) prestasi adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah proses tertentu sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Dari beberapa pendapat diata dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai pada tujuan yang ditetapkan yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

b. Belajar

Brunner (Trianto, 2011: 15) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses aktif di mana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimilikinya pada masa lampau.

Menurut Piaget (Dahar, 2011:34), belajar berlangsung dalam tiga tahapan yaitu asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi. Asimilasi adalah proses menggabungkan persepsi, konsep, atau pengalaman baru ke dalam skema yang sudah dimiliki oleh seseorang. Akomodasi adalah proses yang terjadi untuk membentuk skema baru atau memodifikasi skema yang telah dimiliki. Selanjutnya, ekuilibrasi diartikan sebagai keseimbangan antara skema yang telah dimiliki dengan pengalaman baru yang diperoleh, melalui proses asimilasi dan akomodasi.

Menurut Khodijah (2014: 80) belajar dipandang sebagai suatu proses pengaturan dalam diri seseorang yang berjuang dengan konflik antara model pribadi yang telah ada dan hasil pemahaman yang baru sebagai hasil konstruksinya.

(7)

Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas perubahan pada individu dan lingkungan untuk memperoleh pengetahuan dengan membangun pengetahuan baru dari pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

c. Matematika

Matematika berasal dari istilah latin yaitu mathematica, yang diambil dari bahasa Yunani yaitu mathematike artinya “relating to learning”. Sedangkan kata mathematike berhubungan erat dengan mathanein yang artinya belajar.

Menurut Ruseffendi (Heruman, 2012: 1), matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif, ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil.

Sedangkan menurut Ismail dkk (Hamzah & Muhlisrarini, 2014: 48),

“Matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat.”

Dapat disimpulkan bahwa matematika adalah bidang ilmu yang membahas angka dan perhitungannya, masalah numerik dengan menggunakan penalaran, kemampuan memanipulasi, dan berpikir logis.

d. Prestasi belajar matematika

Dari pengertian prestasi, belajar dan matematika, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah pencapaian hasil siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran berbagai konsep yang digeneralisasikan secara deduktif dalam periode tertentu dan ditunjukkan dengan nilai.

2. Motivasi belajar

Dalam KBBI (Depdikbud, 1996:593) motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Menurut Sardiman (2018:75) bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

(8)

kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendakhi dari pembelajar tercapai.

Menurut Clayon Alderfer dalam Hamdhu (2011) motivasi belajar adalah kecenderungan siswa melakukan segala kegiatan belajar yang didorong hasrat untuk mencapai hasil belajar sebagus mungkin.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang sebaik mungkin.

3. Efikasi diri

Efikasi diri menurut Bandura (1997) dalam Suseno (2012) merupakan keyakinan diri seseorang akan kemampuannya untuk melakukan serangkaian tindakan untuk menghasilkan suatu hal.

Dalam situasi yang sulit, orang yang memiliki efikasi rendah lebih cenderung mengurangi upaya mereka atau menyerah. Sedangkan seseorang yang memiliki efikasi tinggi akan berusaha lebih keras untuk menyelesaikan tantangan (Robbins dan Judge, 2015)

Menurut Santrock bahwa efikasi diri merupakan suatu keyakinan individu atas kemampuannya menguasai situasi dan menghasilkan keuntungan.

Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa efikasi diri merupakan kepercayaan diri mengenai kemampuannya dalam menghadapi situasi sehingga memperoleh keuntungan.

4. Gaya belajar

DePorter dan Hernacki (2015: 110-111) mendefinisikan gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.

Dikutip dari wawasanpendidikan.com Nasution menerangkan bahwa gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang siswa dalam menangkap informasi, cara menginat, berfikir, dan memecahkan masalah.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara khusus seseorang dalam menyerap, mengatur, dan mengolah informasi.

DePorter dan Hernacki (2015: 111) mengelompokkan gaya belajar berdasarkan cara seseorang menerima informasi ke dalam tiga tipe yaitu, gaya belajar visual, auditorial,

(9)

dan kinestetik. Pelajar visual belajar melalui apa yang mereka lihat, pelajar auditorial belajar melalui apa yang mereka dengar, dan pelajar kinestetik belajar melalui gerakan dan sentuhan.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka akan disusun suatu kerangka berpikir untuk memperjelas arah dan maksud dari penelitian ini.

1. Kaitan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar 2. Kaitan efikasi diri dengan prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar 3. Kaitan gaya belajar dengan prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar 4. Kaitan antara motivasi dan efikasi diri dengan prestasi belajar siswa pada materi bangun

ruang sisi datar

5. Kaitan antara motivasi dan gaya belajar dengan prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar

6. Kaitan antara gaya belajar dan efikasi diri dengan prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar

7. Kaitan antara motivasi, gaya belajar, dan efikasi diri dengan prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan penelitian ini kira-kira mulai dari bulan Juni sampai Desember.

B. Desain Penelitian 1. Jenis penelitian

(10)

Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan telah berlangsung atau lewat. Penelitian ini meneliti hubungan sebab akibat yang tidak diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penyebab yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku, fenomena akibat suatu peristiwa, perilaku, gejala akibat peristiwa atau perilaku yang menyebabkan perubahan pada variable bebas secara keseluruhan yang sudah terjadi.

2. Rancangan penelitian

Dalam penelitian ini, akan digunakan variable terikatnya adalah prestasi belajar matematika sedangkan variable bebasnya yaitu motivasi belajar, efikasi diri, dan gaya belajar. Variable bebas pada motivasi belajar dan efikasi diri masing-masing dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan pada gaya belajar dikategorikan menjadi auditorial, visual, dan kinestetik.

3. Variable penelitian.

a. Variable bebas

Variable bebas yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu : 1) Motivasi belajar

a) Definisi : motivasi belajar merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang sebaik mungkin

b) Skala pengukuran : nominal c) Symbol : A

2) Efikasi diri.

a) Definisi : efikasi diri merupakan kepercayaan diri mengenai kemampuannya dalam menghadapi situasi sehingga memperoleh keuntungan

b) Skala pengukuran : nominal c) Symbol : B

3) Gaya belajar.

a) Definisi : gaya belajar adalah cara khusus seseorang dalam menyerap, mengatur, dan mengolah informasi

b) Skala pengukuran : nominal

(11)

c) Symbol : C b. Variable terikat

Variabel terikat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika.

a) Definisi : prestasi belajar matematika adalah pencapaian hasil siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran berbagai konsep yang digeneralisasikan secara deduktif dalam periode tertentu dan ditunjukkan dengan nilai b) Skala pengukuran : skala interval

c) Symbol : Xijk

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Budiyono (2017: 2), populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti. Pada penelitian ini akan digunakan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tasikmadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 245 siswa yang terbagi dalam 8 kelas.

2. Sampel

Menurut Budiyono (2017: 2), sampel adalah sebagian dari keseluruahan (populasi) yang diteliti. Sampel yang akan digunakan pada penilitian ini yaitu siswa kelas VIII A dan VIII H.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah cluster random sampling yaitu sampling random sederhana yang dikenakan berturut-turut terhadap unit- unit atau sub-sub populasi yang disebut cluster. Siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tasikmadu terdiri dari 245 siswa yang terbagi dalam 8 kelas. Dari 8 kelas tersebut diambil dua kelas secara acak.

Dalam hal ini setiap kelas pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Tasikmadu dianggap sebagai sub populasi. Dari 8 kelas diambil dua kelas secara acak dengan diundi. Setelah dilakukan pengundian diperoleh kelas VIII A dan VIII H. kedua kelas tersebut menggunakan anava 3 jalan dengan uji F.

(12)

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini akan menggunakan dua metode untuk mengumpulkan data yaitu metode dokumentasi dan metode angket

a. Metode dokumentasi

Budiyono (2017: 60) berpendapat, “model dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen yang telah ada.” Dalam penelitian ini metode dokumentasi yang akan digunakan untuk mengumpulkan data nilai ulangan tengah semester genap mata pelajaran matematika tahun ajaran 2022/2023.

b. Metode angket

Menurut Sukardi, “Angket atau kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan datayang tak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data atau responden penelitian.” Kasnodihardjo menambahkan bahwa angket adalah suatu sarana pengumpulan data untuk memperoleh gambaran sebenarnya mengenai suatu keadaan.

Metode angket akan digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi, efikasi diri, dan gaya belajar.

F. Teknik Validasi Instrumen Penelitan

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi untuk memperoleh data prestasi belajar matematika dan angket yang akan digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi, efikasi diri, dan gaya belajar siswa.

1. Angket motivasi, efikasi diri, dan gaya belajar a. Uji validitas isi.

Uji validitas yang akan digunakan adalah validitas isi. Budiyono (2017: 67) berpendapat bahwa untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas yang visual biasanya dilakukan melalui expert judgement. Dalam hal ini penilai (yang sering disebut subject-mater experts) menilai apakah kisi-kisi telah mewakili isi (substansi) yang akan diukur. Langkah berikutnya yaitu penilai menilai apakah

(13)

masing- masing butir tes yang telah disusun relevan dengan kisi-kisi yang ditentukan.

b. Uji konsistensi internal

Menurut Budiyono (2016: 53) bahwa “konsistensi internal masing-masing butir dilihat dari korelasi antara skor butir-butir tersebut dengan skor totalnya”. Untuk menghitung konsistensi internal utuk setiap butir angket ke-i digunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson

c. Uji reliabilitas

Menurut Arikunto (2006: 109) menyatakan bahwa untuk mencari reliabilitas butir soal yang penilaiannya tidak 0 dan 1 dapat digunakan rumus Alpha

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik statistik dengan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama. Selain itu Metode Lilliefors dan Metode Bartlett akan digunakan untuk menguji persyaratan analisis yaitu normalitas dan homogenitas.

H. Prosedur Penelitian 1. Persiapan

Tahap persiapan pada penelitian ini adalah menemukan permasalahan yang berhubungan dengan pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) secara umum dan memilih sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan referensi yang relevan.

2. Pengajuan proposal penelitian

Proposal penelitian yang diajukan berisikan latar belakang penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan analisis data yang akan diterapkan dalam penelitian.

3. Penyusunan instrument penelitian

Penyusunan instrumen penelitian bertujuan untuk memperoleh data. Instrumen yang disusun adalah instrumen untuk mengukur motivasi, efikasi diri, dan gaya belajar.

4. Pengumpulan data

(14)

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket pada sampel untuk diisi.

5. Analisis data

Analisis data yang akan digunakan adalah anava tiga jalan dengan sel tak sama kemudian dilanjutkan pasca anava.

6. Penyusunan laporan penelitian

Penulisan laporan penelitian disusun secara sistematis sesuai aturan penulisan skripsi dan dilanjutkan dengan ujian skripsi oleh tim penguji skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Respita, Reni. (2020). Pengaruh Gaya Belajar dan Self-Efficacy terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan, 2(3). Doi https://doi.org/10.31933/rjj.v2i3.362

Irma, Noervadila dan Misriyati. (2020). Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas X IPS Semester Genap di MA Fathus Salafi Tahun Pelajaran 2019/2020. Jurnal Pendidikan, 8(1). Doi https://doi.org/10.36841/pgsdunars.v8i1.582.

Wahyuningtyas, Niken dan Lela Febrianingsih.(2018). Pengaruh Self-Efficacy dan Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan, 4(1). Doi https://doi.org/10.29100/jp2m.v4i1.1777

Referensi

Dokumen terkait

Sumber: www.tuningnews.net.. Dalam hal ini, persegipanjang ABCD dan persegipanjang A'B'C'D' memiliki sisi-sisi bersesuaian yang sebanding dan sudut-sudut bersesuaian yang

Halaman Form Request untuk melakukan Posting Data oleh Bagian Keuangan Pada halaman ini Bagian Keuangan memastikan lagi data request yang telah di isi sebelum melakukan Posting

Metode dan algoritma yang telah berhasil dikembangkan dapat secara otomatis mendeteksi dan melakukan segmentasi antara objek paru dan nodul yang diindikasikan

Kelimpahan total zooplankton pada Muara Sungai Selam pada saat pasang dengan nilai tertinggi 94,9 Individu/l terdapat di wilayah muara dan pada saat surut

--- saat hening sejenak --- Ya Allah, di hari Minggu Adven ke-4 ini, engkau hadir sebagai Sang Damai Kami mengingat dan mendoakan para perempuan yang kehilangan kedamaian karena

moushiwakearimasen, hontou ni sumimasendeshita, omataseshimashita, suimasen, gomennasai, taihen moushiwakegozaimasen, sumimasen, gomen, ojamashimashita. Dari beberapa data

(SENARAI KURSUS MENGIKUT FAKULTI, JABATAN DAN NAMA PENSYARAH) SEMESTER PERTAMA SESI 2015/2016.. Tarikh: 11/05/2015 m/s 1/ 22 Fakulti JABATAN PERUBATAN Jabatan

Sebagai penutup, dari studi seismisitas dan pencitraan tomografi dengan resolusi tinggi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa beberapa hasil berikut penting sebagai input