• Tidak ada hasil yang ditemukan

LINGKUNGAN BISNIS DALAM SISTEM INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LINGKUNGAN BISNIS DALAM SISTEM INFORMASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LINGKUNGAN BISNIS DALAM SISTEM

INFORMASI

Di Susun Oleh : Nama : R. Sasnita Hia Nim : 10.12.4993 Kelas : S1SI-2I

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini dengan sebaik mungkin.

Tak lupa juga saya mengucapkan terimakasih kepada saudara, dan sahabat-sahabat saya yang selalu membantu saya dan memberikan dukungan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Adapun tujuan pembuatan karaya ilmiah ini adalah untuk pemenuhan nilai lingkungan bisnis pada semester 2, dan sebagai penambah wawasan bagi orang-orang yang membacanya.

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini jauh dari sempurna, maka saran dan kritik dari pembaca saya harapkan demi sempurnanya karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan dipakai sebagai referensi yang dapat memberikan wawasan luas.

(3)

ABSTRAK

Bisnis dalam teknologi informasi sangat berkembang pesat di kalangan umum,bahkan semua orang membutuhkan teknologi demi kemajuan usahanya. Fakta ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis usaha yg brmunculan tentang teknologi.Dengan beragam teknologi modern kemajuan usaha semakin pesat.

Pada beberapa tahun terakhir ini, lingkungan bisnis telah berubah dan berada dalam masa transisi dari era revolusi industri menuju era revolusi informasi dan komunikasi. Perubahan ini dipicu oleh perubahan teknologi sebagai denominator, khususnya pada tiga sektor utama yaitu 1 teknologi transportasi; 2 teknologi manufaktur; dan 3 teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan yang terjadi cenderung bersifat revolusioner daripada evolusioner. Perubahan lingkungan ini telah membawa perubahan pada paradigma organisasi dan manajemen, perubahan pasar, pemasaran dengan bertumbuhkembangnya bisnis lewat internet, perubahan sifat dan karakteristik produksi, perubahan visi. misi dan strategi usaha, dan perubahan pada sistem manajemen biaya.

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien umtuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu

informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat

dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses

pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan.

Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan bahan baku, karena sebagian besar modal perusahaan terikat pada proses produksi perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem informasi yang efektif, maka kekacauan-kekacauan yang umum terjadi dalam bidang produksi seperti jadwal produksi yang tidak realistis, pemborosan dan terjadinya kekurangan persediaan yang terjadi selama proses produksi dapat dihindari dan ditangani.

Untuk mencapai tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab terhadap praktek pembelian bahan baku dan produksi dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-menerus mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan. PT. Philips Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Manufacturing Lighting yang bermerk dagang produk lighting dengan kurang lebih ada 700 items yang terdiri atas dua tipe yaitu Gelas Pijar dan VTL (Neon / TL). Aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi menjadi semakin kompleks. Untuk dapat melakukan aktivitas perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi sebagai penghasil informasi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengevaluasi sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi sebagai penyedia informasi perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi.

(5)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah maka permasalahan yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi yang telah diterapkan di PT. Philips Indonesia?

2. Apakah evaluasi sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi sebagai penyedia

informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi pada PT.

Philips Indonesia? 1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi yang telah diterapkan di PT. Philips Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah evaluasi sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi sebagai penyedia informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku dan produksi di PT. Philips Indonesia.

1.4. Manfaat Penulisan

Sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan dapat diperoleh adalah:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini akan memberikan suatu gambaran yang jelas akan pentingnya pengendalian intern dalam perusahaan, sehingga perusahaan dapat melakukan evaluasi diri dan mengambil tindakan yang perlu untuk memperbaiki sistem pengendalian intern yang ada saat ini.

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian ataupun study komparatif dalam mengevaluasi sistem pengendalian intern perusahaan pada umumnya. Melalui penelitian ini diharapkan pembaca dapat memperoleh masukan yang berarti dalam mengimplementasikan sistem pengendalian serta masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi.

3. Bagi Ilmu Pengetahuan,

Khususnya dalam bidang Sistem Informasi akuntansi, penelitian ini akan menambah perbendaharaan karya ilmiah, khususnya mengenai aspek pengendalian, dengan harapan akan bermanfaat sebagai bahan masukan berupa studi kasus yang dapat dipelajari dan dipahami.

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen ).

2.1.2. Teknologi Informasi

Dalam era globalisasi informasi yang berkembang sangat pesat, sistem informasi akuntansi mengalami banyak perubahan dalam tahun-tahun terakhir ini. Penggunaan teknologi komputer mendapat perhatian yang sangat besar karena memungkinkan manajemen informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat.

2.1.3. Fungsi- fungsi yang terkait dalam pembelian bahan baku

Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Gudang

Dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian bahan baku kepada fungsi pembelian sesuai dengan persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan barang.

2. Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang terpilih.

3. Fungsi Penerimaan

Fungsi penerimaan bertanggung jawab untukmelakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima perusahaan. Fungsi ini juga bertanggung jawab menerima barang dari transaksi retur penjualan.

4. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab terhadap pencatatan hutang dan pencatatan persediaan. Fungsi pencatatan hutang bertanggung jawab mencatat terjadinya hutang, sedangkan fungsi pencatatan persediaan bertanggung jawab mencatat harga pokok barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.

(7)

2.1.4 Fungsi-fungsi yang terkait Dalam Produksi

1. Order Penjualan

Bagian order penjualan bertanggung jawab atas penerimaan order dari langganan dan

meneruskan order tersebut ke departemen produksi untuk diproses sesuai dengan formulir yang disediakan. Bagian order penjualan melayani order dari langganan berdasar persediaan produk jadi yang ada di gudang.

2. Departemen Produksi

Departemen produksi berfungsi untuk membuat perintah produksi bagi bagian-bagian yang ada di bawahnya yang terkait dalam pelaksanaan proses produksi dari bagian order penjualan. Departemen produksi biasanya dibantu oleh bagian perencanaan dan pengawasan produksi dalam pembuatan order produksi tersebut. Order produksi dituangkan dalam bentuk tertulis dalam dokumen order produksi yang dilampiri dengan surat kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi.

3. Bagian Produksi

Bagian ini bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi sesuai surat order produksi yang diterima dari departemen produksi dan daftar bahan serta daftar kegiatan produksi yang melampiri surat order produksi tersebut.

4. Bagian Perencanaan dan Pengawasan Produksi

Bagian ini berfungsi sebagai staff pembantu departemen produksi dalam merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi.

5. Bagian Gudang

Bagian ini bertanggung jawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan penolong dan barang lain yang digudang. Selain itu bagian ini juga berfungsi untuk menerima produk jadi yang diserahkan oleh fungsi produksi.

(8)

REFERENSI

http://www.bibsonomy.org/bibtex/

http://www.scribd.com/doc/52001295/Sistem-informasi-Akuntansi

M. Suyanto, 2003, Strategi periklanan pada E-Cormerce perusahaan top dunia, Andi yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Lain halnya pendapat Maya Ananda yang mengatakan bahwa logo adalah merk dagang yang dimiliki produk atau perusahaan, dilindungi oleh undang-undang, berupa gambar, tulisan,

hasil uji organoleptik hedonik dengan atribut penilaian rasa, tekstur dan aroma terhadap banyaknya penambahan bahan baku antara kulit pisang dan tepung terigu

Tidak terjadinya pemanasan air oleh elektroda bisa dari bermacam-macam sebab antara lain tidak adanya suplai daya listrik ke elektroda, atau elektroda sudah tidak dalam kondisi

Hasil rataan analisa kuantitatif pertumbuhan dan produksi rimput Setaria ( Setariasplendida Staft) tehadap berbagai dosis pupuk nitrogen berpengaruh

Informasi tentang kadar senyawa POPs aldrin dan endosulfan di air sungai di DAS Citarum Hulu masih terbatas sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan

Hasil penelitian ini meliputi: (1) tokoh utama dalam karangan narasi siswa berupa tokoh “aku”, sedangkan tokoh sampingan berupa keluarga dan teman; (3) latar yang

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran-saran untuk lebih meningkatkan peran orang tua dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak sebagai

Segera percepat proses lelang pembangunan RS paling lambat Maret 2016.