131 Lampiran I
Pertanyaan Wawancara
No Pertanyaan Inti Untuk Dosen dan Pegawai 1 Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? 2 Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
3 Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah merger?
4 Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger?
5 Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
6 Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger?
7 Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? 8 Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan
setelah merger?
9 Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger?
10 Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger?
11 Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
12 Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger?
13 Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger?
14 Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
15 Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger?
16 Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger?
17 Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger?
No Pertanyaan Inti Untuk Pimpinan dan Mantan Pimpinan 1 Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung
dengan UKSW pada tahun 2001/2004?
132
3 Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
4 Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
5 Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?
6 Bagaimana proses persiapan merger?
7 Bagaimana proses merger dijalankan?
8 Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja, sikap kerja dan kepuasan kerja.
9 Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak merger?
No Pertanyaan Tambahan
133 Lampiran II
Hasil Coding Data
Hasil coding data wawancara
Persoalan Penelitian 1 Informasi yang ingin diketahui Masa depan karir
Kesempatan promosi
Keamanan kerja secara umum
Persoalan Penelitian 2 Informasi yang ingin diketahui Dorongan mencapai tujuan
Semangat kerja
Inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab
Persoalan Penelitian 3 Informasi yang ingin diketahui Sikap dalam melayani
Sikap dalam melaksanakan pekerjaan
Sikap melakukan inisiatif kerja
Persoalan Penelitian 4 Informasi yang ingin diketahui Jumlah kehadiran pegawai atau jumlah kemangkiran
Perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan
Perasaan adil atau tidak adil dalam menerima imbalan
Suka atau tidak suka dengan jabatan yang dipegangnya
Sikap menolak pekerjaan atau menerima dengan penuh tanggung
134
Persoalan Penelitian 5 Informasi yang ingin diketahui Kondisi Pendidikan dan pengajaran
Kondisi Penelitian dan pengembangan
135 Hasil wawancara dengan Bapak C (Dosen FBS/M7)
Hari : Senin, 8 Juli 201 Waktu : 10.00 WIB
Niko : Pewawancara (P) C : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Karir saya sebagai pengajar disini, kalau
melihat dari apa namanya, rencana merger ini, saya kira kok nggak mempengaruhi karir saya karena saya kira merger ini kan memasukan progdi sastra.
Tidak berpengaruh
Jadi saya memang nantinya sudah akan terlibat disana, saya masih tetap fokus ke PBI. PBI tetap berjalan dengan nanti adanya progdi baru sastra, sepegetahuan saya seperti itu. Jadi soal masalah karir saya kedepan saya masih tetap tinggal di PBI.
Fokus
P : Apakah merasa peluangnya disana nantinya akan lebih terbuka?
T :Emm, saya juga ngak melihat itu juga, tetap kalo menurut rencana fakultas, memang yang berprofesi PBI akan tetap di jalur PBI, dan nanti beberapa pengajar yang dulunya di STIBA, mereka yang akan masuk ke progdi sastra dan beberapa dosen PBI yang memang latar belakang pendidikanya sastra, sepertinya akan masuk progdi sastra.
Fokus
P : Ada kolaborasi nantinya?
T : Kolaborasi antara StiBA dengan FBS hanya sebatas dalam kegiatan kemahasiswaan dan dalam mata kuliah dasar. Jadi selama ini saya tidak mengalami kendala disemester pertama
136
dalam menangani mahasiswa tahun petama, dan nantinya juga mungkin tidak akan terlibat disitu
P : Berarti belum ada bayangan kedepan karir pak C setelah merger ini?
T : Terus terang kalau untuk masalah karir saya masih belum ada bayangan, karena saya tetap berjalan di PBI, mungkin yang beberapa dosen yang latar belakangngya sastra, nantinya mereka akan masuk ke sastra
Belum ada
gambarkan
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? T : Inikan masih belum satu semester ya, belum ada promosi sama sekali. Saya masih tetap seperti biasanaya karena dengan adanya progsi baru, saya bisa menggunakan emm, kalu pun nanti misalnya beberapa presentase atau pun yang berhubungan dengan sastra, itu tidak bisa dipakai untuk meningkatkan promosi dalam FBS itu.
Masih dalam proses
P : Dalam beberapa hal mungkin ada perampingan dan mungkin dalam beberapa hal ada penambahan struktur?
T : Kayaknya dari rencana ini, bakal yang menjabat dijalur sastra tetap orang sastra. Saya kira saya nggak akan kompeten dalam menangani jabatan struktural diprogdi yang baru
Ditempatkan sesuai bidang
P : Ketika penggabungan ini, apakah pak K melihat bahwa setelah penggabungan ini, pasti akan ada peluang lebih besar untuk promosi jabatan, atau sebaliknya?
T : Nggak, nggak ada gambaran saya. Saya hanya berpikir seperti saya selama ini, nggak tahu peluangnya. Paling kalau dilihat dari struktur. Eee jabatan struktural ini kan hanya
Belum ada
137 diperuntukan nanti dengan kaprogdi dua, sastra
dan PBI, dan tatkala nanti orang yang memegang itu sastra nantinya, itu aja
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah merger?
T : Emm.. Karena saya dosen tetap selama 9 tahun. Saya merasa ini suatu hal yang positif. Dalam arti bertambahanya progdi baru, jadikan fakultas ini semakin melebar. Semakin melebarkan progdinya. Saya akan tetap berkarir di PBI.
optimis
Nanti teman-teman yang baru masuk dari STIBA, akan masuk ke Progdi Sastra, dan itu tidak akan mempengaruhi posisi saya disini
Tidak berpengaruh
Hanya saja mungkin yang saya rasakan adalah saya kurang tahu nanti gedung ini akan sepadat apa, dan itu sedikit yang dikhawatirkan..
Kekuatiran akan fasilitas
pendukung P : Kenyaman akan terganggu?
T : Iya saya kira kesitu, saya kira saya memandang itu seperti itu, akan ada progdi baru, ada kolega baru mereka akan terus membuka progdi baru, cuman jumlah dosen dan ruangnya sedikit. Kenyaman bekerja yang megkhawatirkan, karena selama ini kan, dosen hanya ingin seperti ini dan jalur ini sudah paslah, dan apabila nantinya masih ada progdi yang lain, itu yang saya kurang tahu yang seperti apa, ya tapi kalau kerja itu agak banyak
Kekuatiran akan fasilitas
pendukung
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger?
T : Saya kira saya senang dengan jadi dosen, dan semangat dalam mengajar di PBI, dan saya sama sekali tidak akan campur tangan dengan sastra, karena saya bukan
Fokus pada bidang sendiri
138
dorongan dalam diri pak Kristian untuk melakukan sesuatu, apa masih sama seperti yang dulu, atau malahan ada perubahan ? T : Masih sama..
P : Tidak merasa ada yang berbeda?
T : Ya mungkin hanya bertambahnya dosen dan mahasiswa, dan saya juga selama ini tidak khawatir, suasana disini masih tetap ada seperti suasana sebelumnya, saya kira berkembang P : Perkembangan ini tidak mempengaruhi niat pak Kristian?
T : Tidak
Optimis
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? T : Ee.. Kalau semangat kerja saya pikir, saya lebih sedikit meningkat dalam hal kerja sama sesama dosen, karena dengan adanya meeting-meeting di aras fakultas, kita bisa bertukar pikiran, dalam hal misalnya kita mau mengajak yang lain
Semangat meningkat
Contohnya ada event besar kita bisa meminta tenaga-tenaga yang lain, itu yang membuat saya lebih semangat, dulu susah sekali, dan tahun ini kita akan mengadakan event besar, dan banyak personalnya, dan saya kira itu membaut saya ingin lebih semangat untuk bekerja. Jadi tidak merasa susah, kok ngk ada yang bantu
Kerja sama
P : Itu dijadikan sebagai semangat?
T : Iya, karen itu sifatnya kolaboratif, dan saya kira itu sudah ada semangat dalam melakukan kerja
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger?
T : Saya tidak pernah berpikir sejau itu ya, hanya saya akan lebih..dan selama ini saya
139 masih aman, saya lebih fokus berkreasi di
pendidikan, dulu sebelum tidak ada pengajar berlatar belakang sastra, kan satu semester membantu dan dulu saya mengajar di sastra, jadi sekarang tidak ada. jadi harus mengajar jenis matakuliah yang tidak dibidang saya, P : Berarti mengurangi kreatifitanya, kalau dulu melampauhi kemampuanya, kalau sekarang? T : Kalau saya lebih fokus, kalau dulu kan lebih bervariasi, kekurangan dosen mengajar, mata kuliah sastra ok, yangg dulu-dulu banyak kesempatan, sekarang tidak ada, intinya saya kira kreatifitas lebih fokus
P : Inisiatifnya untuk bekerja?
T : Apa ya, saya kayak gini aja sih tetap mempertahankan
Sama saja
P : Tidak memberikan dorongan apapun pada penggabungan ini?
T : Hanya untuk yang biasa kita lakukan pengabdian masyarakat, seminar internasional
Lebih produktif
P : Yang sebelumnya pak tidak menduga-duga? T : Sebelumnya sudah ada, cuman kita agak kurang, sekarang lebih banyak bantuan, saya kira kita bisa dengan senang mengajak teman-teman
P : Rasa tanggung jawabnya setelah penggabungan ini?
T : Saya melihat dibeberapa teman yang baru bergabung semangat kerjanya masih tinggi, karena mungkin mereka merasa perlu disini. Saya kira mereka harus mengikuti ritme kerja yang cukup sibuk sebelumnya dan semuanya pada sibuk
Penyesuaian
140
kegiatan kemahasiswaan juga digabung antara mahasiswa stiba dengan mahasiswa fbs dalam satu kemahasiswaan. Jadi mereka, kegiatan kemahasiswaan semakin banyak. Saya kira apa yang bisa saya lakukan ya akan kubantu mereka meskkupun itu sedikit lebih sibuk P : Tapi yang anda rasakan selama ini?
T : Saya hanya sedikit menyayangkan kegiatan yang beberapa dihapus, beberapa kegiatan yang di stiba yang lama, karena disini sudah penuh, tidak bisa terakomodasi.
Kecewa
Ada kegiatan sana yang bagus yang dibawa kesini sehingga beberapa kegiatan disini yang tidak penting harus dihapus, itu saya kira bisa membuat saya lebih semangat, oh ternyata dimahasiswa pun mereka bisa memadukan. Jadi kalau mereka pun fine ya, kenapa kita tetap melayani mahasiswa dengan sangat fair
Kolaborasi
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Tetap semangat, terus terang saya tetap fokus ke PBI dan saya kira kedatangan progdi baru atau hasil penggabungan itu tidak membuat saya merasa dengki, tidak membuat saya juga terancam tetap fokus terhadap apa yang kami persiapkan
Tetap semangat dan fokus
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger?
T : Tetap melakukan yang selama ini saya lakukan dan sedikit senang dengan tambahan membantu pekerjaan
Lebih senang
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger?
T : Karena jadwal saya tetap sebelum ada penggabungan, jam ngantor saya sama jam
141 makan saya sama, jadi minimum
P : Kuantitasnya sama? T : Sama
P : Kualitasnya?
T : Sama, karena selama ini beberapa pengajar yang di stiba bergabung disini mereka masih banyak menyelesaikan mahasiswa yang lama
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Sampai sekarang saya senang Senang P : Senangnya apa ?
T : Ya senangnya kembali ke yang tadi akan ada dosen yang baru, kerja sama, berkreatifitas, ya seperti yang saya katakan tadi juga. Saya tidak tahu apakah nanti kedepannya akan masih padat bekerja di satu ruang, mungkin itu yang nanti bisa mempengaruhi kehadiran saya dikantor. Saya akan tetap aktif, bisa dihubungi, bisa dicari ada dikampus. Cuman untuk space dikantor ruangan tidak tahu, kalau tidak ada ruang yang memadai.
Kolaborasi
P : Perasaan yang membuat tidak senang? T : Perasaan terlalu padat karena kan disini akan ada banyak orang. Selama ini sih gak masalah mereka belum ke kantor sama sekali mereka hanya akan datang kesini ketika ada kelas disini tapi mereka masih banyak yang masih menyelesaikan mahasiswa disana jadi selama ini belum kelihatan.
Keterbatasan fasilitas
P : Tidak mempengaruhi perasaan bapak, T : Ohh tidak saya masih tetap sama, nanti kalau terlalu padat ya bagaimana
Senang
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger?
142
golongan, saya senang dengan gaji saya
P : Dengan pekerjaan yang diterima, imbalan yang diterima dibandingkan dengan yang lalu T : Sama, karena imbalan itu tidak berpengaruh dalam progdi baru, saya kira imbalan finansial itu regulasi dari pusat
Tidak berpengaruh
P : Tidak ada kecemburuan-kecemburuan? T : Tidak ada
Tidak ada
kecemburuan Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Saya tidak menjabat jabatan, karena saya hanya dosen biasa, saya mengajar, mengajar masyrakat, melakukan penelitian
Biasa saja
P : Sudah puas dengan keadaan ini sekarang? T : Kalau puas belum, saya masih ingin tetap meningkatkan publikasi, harapan saya ya menjadi pimpinan yang tertiggi
P : Jabatan apa sekarang yang dijalani?
T : Jabatan akademik ya. bukan struktural, saya tidak berminat.
Belum puas
P : Melihat kedepan ada kemungkinan lebih baik gak,
T : Saya bisa melihat positif, pasti lebih baik
optimis
P : Karena ada rekan baru?
T : Ya karena ada rekan baru pasti akan lebih fokus
Rekan baru
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Oh justru gak banyak menerima karena ada banyak teman teman yang membantu jadi akan ada tambahan orang untuk mengurusi bidang bidang tertentu misalnya tesis untuk mengurus pengembngan satu mata kuliah tertentu itu saya akan senang karena akan ada lebih banyak teman.tapi jabatan secra stuktural yang
143 dipercya untuk bertanggung jawab saya gak ada
gambaran karna saya gak pengen tanggung jawab seperti itu.
P : Jadi selama ini cukup senang ketika ada tambahan baru
T : iya,
Senang
P : Ada penolakan ?
T : Enggak gak ada, kecuali nanti misal ada tanggung jawab yang kondensinya sangat ke progdi karena saya gak menguasai mungkin saya akan menolak. Saya akan lebih fokus ke tanggung jawab kepercayaan.
Fakus
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger?
T : Untuk pengajaran tidak ada beban karena saya pengen menyerapi masalah pengabdian ke masyarakat.
Seperti biasa
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger?
T : Penelitian emang kita harus fokus dan selaras dengan bidang yang ada, kalo untuk kolaburasi penelitian dulu dengan sekarang sama karena kita tetap. Tapi kalau untuk informasi informasi atau undangan undangan presentasi seminar itu ada pasti itu akan mendukung latar belakang PBI dan sastra, dalam pengembangan keilmuan kita lebih fokus ke pengembangan material.
Lebih fokus
P : Yang sebelumnya masih campur aduk, T : Ya itu tadi ada beberapa matakuliah yang berbau sastra jadi sekarang kita sudah tidak repot seperti itu. A teman teman yang lebih bisa unuk mengembngkan itu. Dan kita fokus ke PBI.
144 merger?
T : Karena lebih banyak koneksi dari teman baru. dulu ada permintaan untuk melayni masyarakat dalam beberapa hal, dengan adanya teman teman yng baru mereka akan lebih banyak menginfomasikan, kita butuh seseorang untuk melyani masyarakat jadi masih banyak peluang, dulu saya diminta untuk membantu melayani permintaan masyarakat, sekarang lebih ke, ini membutuhkan bantuan ini, yang ini mebutuhkan bantuan ini, jadi banyak peluang untuk mengabdi.
Lebih banyak koneksi
P : Jadi lebih fokus ya. Sebelum kita tutup ada yang lain yang mau bapak sampaikan ?
T : Jadi pointnya adalah penggabungan ini belum sepenuhnya terjadi, jadi masih ada beberapa hal yang kita masih berjalan sendiri sendiri. Dalam arti disini situasi dosen dan mahasiswa masih seperti yang dulu, karena StiBA masih menyelesaikan mahasiswa yang disana, mereka kesini paling untuk mengajar dan rapat.
Masih dalam proses
penggabungan
P : Harapan kedepan ?
T : Saya harap universitas tetap membantu baik dalam birokrasi dan gedung dan sebagainya.
Univesitas membantu proses
145 Hasil wawancara dengan Ibu A (Dosen FBS/M8)
Hari : Kamis, 27 Juni 2013 Waktu : 11.00 WIB
Niko : Pewawancara (P) A : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Setelah merger, Saya sebagai doses begitu ya, dosesn FBS. Sementara saya tidak melihat seperti itu. karena saya pikir kok saya sebagai dosen begini, pasti masing2 memiliki kesempatan yg sama dengan tm2 anggota yang baru misalnya dalam melakukan penelitian, untuk melakukan pengabdian masyarakat.
Semua memiliki kesempatan yang sama
Malah kami juga bekerja sama dengan mereka, dengan hal misalanya dalam melakukan pengabdian masyarakat, kerja sama dgn pak Toar. Kemudia melakukan apa hal lain mungkin antara tm2 FBS yg akatif dgn teman dari stiba, seperti itu.
Kerja sama
Tapi kalau ketakutan, saya melihatnya masih, kayaknya masih biasa, belum ada perubahan. Tapi itu bisa juga karna saya mengalami itu karena sebagai aras pimpinan. Saya sebagai pimpinan masih melihatnya seperti itu. Tapi nanti kedepanya apakah akan tetap masih seperti itu atau tidak tergantung dari pimpinan FBS. Bagaimana mereka mengayomi keduanya
Masih seperti biasa
146
T : Saya merasa sama aja. Mungkin untuk sementara ini belum terlalu terasa efeknya. karena nanti itu kedalamnya secara internal sudah ok. Tapi secara diluar kita masih proses. Jadi hal2 seperti itu belum terasa.
Masih sama
Tapi tidak tau kalau segala sesuatu sudah formal, lebih resmi, saya belum bisa saya bayangkan. Karena ini masih proses. Itu yg saya bilang apa pun itu tergantung dari pimpinan fbs sendiri. Bagaimana memberikan keadilan kesemua pihak
Masih proses
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah merger?
T : Masih sama. Seolah juga tidak ada perubahan yg signifikan, tidak terasa. Karena sesungguhnya tm2 dari kartini atau STIBA mereka bukan baru. Seperti pak Toar sempat mengajar d fbs.
Masih sama
Apakah merasa terancam karena ada pendatang baru?
Tidak merasa terancam. Kalau ada yang lebih layak ya silahkan. Saya menganggapnya sebagai 1 keluarga.
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger?
T : Ga ada. Masih seperti kebiasaan yg saya lakukakan pada saat sebelumnya. Misalkan pengurusan mahasiswa. terlepas dari merger atau tidak merger saya tetap kerja hari itu. Bukan berarti kalau merger saya lebih... saya
147 tidak seperti itu
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? T : Sama saja. Tapi ada hal2 tertentu juga lebih semangat.
Lebih semangat
Dengan ada tm2 baru (boleh sebut nama?) seperti pak Toar. Orangnya menyenangkan, jadi bekerjanya lebih bersemangat
Teman baru
T : Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger?
Biasa aja, saya masih melihatnya biasa aja.
Rasa tanggung jawabnya, biasa aja. Saya tidak merasakan dampak langsung. Sebenarnya, seperti progdi baru datang, terus kita lebih yg sebelumnya anak2nya 10 sekarang jadi 15
Biasa saja
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? T : Yang dimerger itu kan berarti tidak terlalu.
gini, saya tanggungjawab saya masih kan mahasiswa PBI jadi tidak terlalu banyak berinteraksi dengan mahasiswa STIBA atau mahasiswa sastra. Jadi kalo dibilang gmana2, karena yg saya layani tetap mahasiswa saya sebelumnya jadi tidak ada seperti apa...
Masih sama
Tapi kalau misalkan saya harus melayani mahasiswa dari STIBA, saya akan memperlakukanya seperti mahasiswa saya PBI. Jadi tidak akan. Mentang anak tiri kan.. tidak seperti itu. Saya tidak bisa mengkotak-kotakan. Mahasiswa ini dan mahasiswa ini, semuanya mahasiswa FBS.
Memberi
148
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Sama aja sih. Tidak ada yg berubah. Masih sama
Cuman ketika mereger itu dimulai, itu memang kami bekerjanya lebih keras. karena memang posisi saya sebagai salah satu tim managemen, harus tau kok ni mau apa.
Bekerja lebih keras
Supaya, karena waktu itu pimpinan itu kan apa namanya, berkelanjutan untuk menyampaikan kepada staf kepada flop. Jadi memang tim manajemen sendiri waktu itu tidak punya ini, jadi kami harus kerja keras. Karena waktu itu pimpinan mepunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada staf, kami bekerja keras, karena harus banyak dokumen yang dilihat,bisa atau tidak.
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger?
T : Tidak mempengaruhi bagi saya. Kalau ada yang minta training saya lakukan dengan baik
Masih sama
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger?
T : Saya datang tiap hari. Tidak ada perubahan berangkat sama dan pulang sama
Masih sama
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Sama saja. Saya mungkin tidak menyenangi mengajar bukan karena merger tapi karena misal ada mahasiswa yang attitude jelek
149 Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger?
T : Kalau imbalan itu kan pakai standar UKSW, jadi kan sama. Jadi sama saja, kan dipakai aturan UKSW, jadi tidak serta merta berubah gajinya. Kalau dibilang beban mengajar sama, 12 jam. Kalau dibilang adil tidak adil ya tidak ada karena sesuai aturan UKSW.
P : Deskripsi kerja sama?
T : Sama, tetap mengurus mahasiswa. Bedanya kalau PBI yang masuk sedikit, tapi bukan karena merger.
Sesuai standar UKSW
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Sama saja, mungkin karena saya administrasi progdi jadi lebih banyak interaksinya dengan mahasiswa
Masih sama
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Tidak ada pengaruhnya dengan merger dalam hal menolak pekerjaan. Seperti contohnya ketika mau mengubah kurikulum, ditunda bukan karena merger tapi karena persiapan. Kalau saya melihatnya teman2 yang lain yang berusaha menyesuaikan diri karena mereka yang masuk.
Tidak terpengaruh
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger?
T : Susah ditentukan, karena harus melakukan penelitian dulu, seperti membagi kuesioner dan
150
mengobservasinya.
Tidak bisa memberi pendapat karena saya harus melihat lapangan dulu. Karena kondisi sekarang, setelah merger, dosen baru tidak serta merta mengajar di PBI, hanya ada 3-4 SKS sesuai beban mengajar di STIBA. Tapi kalau dari mahasiswa mengatakan tetap baik. Itu lebih ke personal, tapi tidak bisa digeneralisasi.
P : Ada keluhan?
T : Ada, kalau keluhan tidak dihindarkan. Keluhan juga untuk dosen dari dalam. Jadi sama saja.
P : Keluhan yang sering didapat?
T : Mengajarnya kok hanya duduk saja, hanya membagi tugas, kan mereka mempunyai budaya disana dan kami juga punya budaya mungkin belum pas.
Perbedaan budaya
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger?
T : Sama saja. Mungkin karena saya belum menerima surat dari pemerintah. Jadi walaupun mereka melakukan penelitianpun, belum bisa diklaim FBS, masih STIBA. Mereka belum bisa memakai nama FBS UKSW. Walaupun secara administrasi sudah dosen FBS.
Masih sama
P : Kalau dari dalam diri sendiri ada peningkatan?
151 hubungannya dengan merger.
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger?
Harapan untuk merger?
T : Saya berharap agar ijin segera turun supaya semuanya jadi lebih jelas. Untuk keluarga lama dan keluarga baru akan lebih jelas. Siapa yang mesuk PBI dan sastra.
Izin segera keluar
Suasana kerjanya tetap, kekeluargaan, komitmennya juga tetap, tidak berubah
Semangat kerja terjaga
Hasil wawancara dengan Ibu H (Dosen FBS/M4) Hari : Selasa, 23 Juli 2013
Waktu : 14.00 WIB
Niko : Pewawancara (P) H : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Saya cukup pesimis terus terang terhadap
merger.
Pesimis
Karena menurut saya gini, pimpinan UKSW mungkin sebagai yang lebih tahu. Harusnya membimbing menurut saya dan itu tidak terjadi, dilepas. Saya juga yakin dosen FBS tidak tahu merger itu bagaiman.
Membutuhkan pengarahan dan
pendampingan
Jadi sekarang banyak masalah juga. kayak misalnya yang saya dengar dosen STIBA tidak masuk di gedung STiBA, juga tidak masuk di
152
FBS, dan itu kontrolnya juga susah, pokoknya saya sudah bilang dari awal harus jadi satu. Terus terang gini, saya ini tahu banyak dosen2 PBI dari Universitas lain, karena saya disuruh presentasi, diundang, gitu, kalo menurut saya dikala saat ini dimana jurusan2 semakin meningkatkan SDM, kita justru mnurunkan SDM dengan menerima 10 orang yang aku tahu. Mungkin mereka bagus, mungkin, cuman karena di FBS itu tidak ada evaluasi dan mungkin di Universitas itu tidak ada evaluasi yang cukup ketat jadi lemah karena sistemnya kurang dari sistem SDM
Membandingk an
P : Jadi bu H melihat karirnya setelah penggabungan ini tidak yakin
T : tidak yaikin, dari FBS kamaren ya, kita mendapat 167 mahasiswa, itu satu. Kalo saya seperti itu sih karena itu tadi, memberikan sesuatu kepada orang yang tidak tahu bagaimana dan tidak dibimbing. cukup pesimis sih kalo saya
Pesimis
P : Ada pikiran untuk keluar dari UKSW begitu ?
T : Karena kondisi ku sekarang ini kan nggak tahu. Lah gimana. menurutmu sendiri gimna? Saya itu pengen tahu yang lain, posisi dari segi ekonomi itu seperti apa. Karena ya itu pak Hendro sudah bilang, hati-hati lho di merger 1 orang aja keadaanya kaya gini, karena juga gini masalah dengan teman2 mereka juga kurang profesional, menurut saya. Dalam arti gini, mereka banyak yang berteman dengan rekan STIBA, jadi mereka berfikir ahh ga enak masa kita mengevaluasi teman sendiri
Pesimis
153 kemungkinan?
T : Gimana yaa.. Ya gimana, karena ya kondisinya tadi itu.
dan juga satu lagi, menurut saya waktu itu, Doktor FBS kan cumn 2 profesor 1 dan sudah pensiun. inikan kita harus berfikir menyekolahkan sekian banyak orang untuk S3 padahal S3 kita itu cukup lambat, ada yang belum selesai, lama sekali. yang satu barmaslah. itu satu,
Studi lanjut Dosen
Kedua, kita juga fair teman2 StiBA ini di S3 kan kapan? Setelah semua FBS S3 lalu mereka tau bagaimana? Karena sekarang ini yang berkembang, setelah teman2 STIBA masuk FBS mereka minta di sekolahkan, nah ini bermasalah juga karena brehubunga dengan uang kaya gitu. Dan belum terselesikan juga itu, jadi disini kita setuju tapi kita juga tidak membuat teman-teman di STIBA untuk tidak berpikir panjang,
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? T : Secara fungsional saya sudah keluar dari situ dan bertahan di urutan juga kalo struktural masalahnya mungkin kesempatan itu ada.
Masih berharap
Cuman arah saya tidak kesitu di FBS ini loh, karena menurut sya juga tidak apa ya, ya itu tadi saya pesimis sedikit ketika saya menjabat menjadi dekan waktu itu saya sangat optimistik.
Pesimis
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah merger?
T : Setelah saya ngomong dengan pak john gimana kalo ada masalah, saya berkonsultasi kepada siapa. saya jadi kurang di akomodasi. saya terus terang takut apalagi pak jon kan akan turun dan sekarang merger inikan masih sangat
Kurang di
154
belum pasti saya juga bilang seharusnya Dikti bilang kalau izin belum keluar universitas tidak boleh menerima mahasiswa, kalo menerima bisa di tuntut, berarti jurusan sastra FBS inikan ngeri juga menurut saya, dan orang tua juga mungkin gak tahu kalo kondisinya seperti ini. Saya terus terang takut apalagi pak Jhon kan akan turun dan sekarang merger inikan masih sangat belum pasti saya juga bilang seharusnya.
Takut
Dikti bilang kalau izin belum keluar, universitas tidak boleh menerima mahasiswa. kalo menerima bisa di tuntut, berarti jurusan sastra FBS inikan ngeri juga menurut saya, dan orang tua juga mungkin gak tahu kalo kondisinya seperti ini.
Tunggu izin Dikti
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger?
T : Ya terus terang itu cukup berimbas tapi mungkin sekarang sih tidak begitu ya karena saya punya hal lain yang saya kerjakan. Dulu pas awal2 cukup berimbas dalam arti gini, karena saya melihat ini tidak benar.
Cukup berimbas
Kenapa kok gak berpikir hal yang harusnya mereka pikiran kaya gitu dan juga kasihan juga teman2 STIBA kaya teman2 STIBA banyak yang bilangnya ke saya mereka bilang mau S3 tapi kok pimpinan StiBA bilang gak boleh dulu, lha ini bagaimana? Ya saya bilang kamu harus menuntut dan saya melihat teman2 STiBA ini agak minder seperti yang itu bilang tadi, mereka masuk ke FBS juga S3 nya kapan belum jelas.
Studi lanjut dosen
Mereka masih bayar sendiri kalo seminar, kaena mereka masih pakai nama STIBA mereka masih harus bayar sendiri tapi ada beberapa orang STIBA yang dibayar FBS. Lha
155 ketidak sama rataan itu lho yg saya juga heran
saya tahunya gak formal ya, bukan di meeting cuman dari ini ngomong sebagai teman. Jadi ya kurang tau saya
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? T : Kalau sekarang lebih meningkat karena lebih banyak waktu. gak kaya menjadi pejabat struktural karna butuh pengorbanan.
Lebih bersemangat
T : Seperti dalam prinsip leaderhip kalau kamu ingin anak buah mu lari jauh kamu harus bisa lari lebih jauh dulu. kalau gak gitu ya susah. itu harus dimulai dari sekarang. Bu Victoria bu Susan itu tidak mendidik jadi kalau disuruh meneliti kurang efekif, karena kamu aja ga meneliti kenapa saya harus meneliti ? Sehingga faktor dosen yang lemah ini sangat melemahkan akreditasi, karena waktu di tinjau ternyata peneliian Cuma sedikit, doktornya sedikit ga sampai 50%.
Memberi contoh kepada bawahan
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger?
T : Melihat pekerjaan dengan merger stiba tidak ada hubunganya, tidak begitu berkaitan, ya seperti itu tadi saya berusaha supaya daya jual saya itu tidak hanya di FBS. Saya tidak mau menjadi ikan besar dikolam kecil, jadi kalau bagi saya itu masalah itu, saya bagaimana caranya justru itu meningkatkan kreatifitas saya, dan menurut saya itu tidak begitu berimbas, terhadap kreatifitasnya, dalam arti publikasi, terus mengajar kumpul bahan, justru kalau menurut saya yang saya tidak punya itu fakultas karena mungkin pimpinan berpikir saya akan mungkin, saya tidak pernah diinformasikan.
Meningkatkan daya jual diri
156
T : Untuk fakutas saya lebih mengimbangi yang mereka lakukan sih tapi, terutama mahasiswa ini terlalu di tuntut menurut saya. Cuman ada hal-hal yang meronta kayak misalnya waktu buat brosur sastra tidak dimasukkan lah kenapa gak boleh? Kan udah merger,
Mengimbangi
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Di FBS ini terus terang saya merasa minoriytas karena teman2 cukup majority gitu.
Terasingkan
T : Saya merasa emm banyak sih pekerjaan yang datang dari ketua progdi dan segala macam Cuma kalo saya membuat suatu pekerjan maka saya harus didukung oleh pimpinan FBS jangan samapai saya bilang enggak pimpinan FBS bilang iya. Itu pernah saya alami makanya saya lebih ke enggak saya lebih suka arahnya mengajar lebih dengan ilmu nggak dengan kebijakan2 karena banyak hal.
Membutuhkan dukungan pimpinan
Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger?
T : Karena saya memandang diri saya tidak berkaitan dengan program Merger StiBA saya berpendapat tanpa UKSW saya bisa bekerja dimanapun, jadi menurut saya, saya tetap mengajar ya biasa saja. karena itu kelas ya.
Tidak mau
terpengaruh
Ya biasa aja dan karena saya berpikir karena kondisi FBS yang seperti ini saya harus memperkaya diri saya supaya daya jual saya bukan hanya di FBS dimanapun saya bisa diteima, itu yang saya kejar sekarang. Suka ngomong dengan teman-teman yang lain diluar uksw
Meningkatkan daya jual diri
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger?
T : Kalau mengantor emang ga ada keharusan untuk megantor. kalo masalah itu ya sama aja
157 menurutku gak ada efeknya.
P : Dari sisi mengajarkan?
T : Itu bisa dibuktikan kalo itu, engak ada. Dengan teman2 STIBA juga oke,
Cuma masalahnya kan saya bukan dengan teman STIBA personal tapi kan masalah sistem.
Masalah sistem
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Kalo pekerjaan saat ini oke. Tapi itu lho yang mengganjal itu. Masalah merger ini terus terang, apalagi setelah saya tahu bahwa menurun. Saya dan temen2 memang perlu ada monitor. Saya mencoba sekali memisahkan perasaan saya ke itu supaya tidak mepengaruhi pekerjaan saya, cuman dekan itukan adik saya.
Terbebani
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger?
T : Saya sih gak pernah kepikir itu ya. karen menrut saya gini, imbalan itu kan gak ada hubungannya, sistem imbalan itukan juga ada jadi menurut saya apa itu ada hubungannya,
Tidak kepikiran
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Sekarang saya senang karena beban saya turun. karena gini masalahnya.
Senang
Kalo saya menjadi pemimpin pada orang yg tidak mau dipmpin itu percuma, menurut saya dalam beberapa kasus ya.
Terjadi masalah kepemimpinan
Dalam kasus stiba ini tidak ada satupun yang bertanya kepada saya, jadi waktu itu saya berpikir untuk tetap menjabat menjadi dekan, tapi kondisinya mereka memutuskan setuju dengan menutup mata, nah siapa saya sebagai pimpinan gitu lho.
Komunikasi tidak berjalan dengan baik
Saya takutnya nanti saya tanda tangan, karena waktu itu MOU itu banyak titik lemah dan saya
158
melihat sudut ekonomi dan hukumnya. Teman-teman mikirnya, udahlah tanda tangan aja. Nanti kalo ada hal-hal ya di beresin di belakang. Tapi tipe saya tidak seperti itu karena saya juga orang penelitian jadi saya babat topik ini baru saya ambil metodologi yang tepat seperti apa, sama saya melihatya juga dari sisi seperi itu.
Hukum belum tuntas
Jadi kalo kitanya posisi sekarang lebih senang atau tidak, saya lebih senang daripada saat2 itu. Saat itu ya saya memutuskan untuk mundur karena terus terang saya merasa ini pertandingan yang tidak akan saya menangkan.
Lebih senang
Lebih parah lagi saya akan berperang tanpa pasukan, saya sendirian dan teman2 saya tu udah ke arah musuh gitu lho, jadi untuk apa? saya mundur dan biar dipimpin oleh orang yang setuju di merger ini tanpa koma, karena saya tidak bisa melangkah dengan keraguan saya. waktu menjadi dekan dan sekarang pasti beda sekali
Kepemimpinan
yg tidak
berjalan dengan baik
Sepertinya pimpinan FBS tidak sadar dalam banyak hal dalam merger ini yang harus mendapat perhatian lebih. brand power belum ada, gedung belum ada, izin merger belum ada, kaya gitu, banyak hal sebetulnya.
Perencanaan
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Saya melakukan sistem yang namanya selektif detect jadi kalo saya merasa ada hal yang aneh saya tidak datang di rapat terus terang. terus terang waktu setuju itu saya tidak tahu bentuk MOU nya itu seperti apa, karena yang saya tahu MOU banyak kelemahannya,
Lebih selektif
159 T : Pesimistik, pesimis dalam arti gini saya
tidak punya kapasitas untuk penilaian nah kebetulan saya juga pernah mengajar waktu saya di Amerika. Jadi banyak sistem yang saya pelajari di situ. kedua saya gak tau kenapa saya suka dekat dengan dekan2 yang dulu, kebetulan saya suka dengan leadership sekarang ini masalahya saya ini tidak tahu apakah sistem yang ini ada. Karena setahu saya dulu dosen tidak berhak mengosongkan kelas hanya dengan kasih pengumuman, dulu tidak. kalau ada kelas kosong harus kasih tahu dekan jadi terkontrol tapi di idonesia tidak, mungkin karena dosen FBS merasa sejajar dengan dosen STIBA atau bagaimana sehingga menjadikan mereka merasa nggak enak mengontrol orang yang selevel dengan mereka,
Kurang terkontrol
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger?
T : kalau saya sendiri udah oke ya menurut saya.
Meningkat
Satu lagi mungkin penelitiannya lebih ke kualitas bukan kuantitas jadi sekarang kita sering ditolong oleh pemerintah.
Kualitas ditingkatkan
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger?
T : Menurut saya untuk pengabdian masyarakat tidak masalah.
Berjalan dengan baik
Apa yang ibu kuatirkan pasca merger ini? T : Wah saya tidak mengkuatirkan FBS mendatang. mungkin yang saya kuatirkan dulu kan FBS itu waktu saya masuk FBS itu salah satu yang tebaik tapi sekarang ini kan tanda tanya besar apakah itu masih terjadi ? karena kalau saya melihat proses peluang kompetitor kita itu naik tingkatannya dari jumlah doktor
160
kualitas mengajar dan segala macam. Jadi ya kuatir saya itu tadi kita menjadi jurusan bahasa inggris yang biasa2 saja dan kurang exis dan tidak benar2 menyumbangkan ilmunya untuk masyarakat.
Harapanya kedepan?
T : Saya terus terang tidak bisa berharap, bukan tidak bisa berharap, sampai hilang harapannya.
Pesimis
Hasil wawancara dengan Bapak T (Dosen STIBA/M9) Hari : Jum’at, 19 Juli 2013
Waktu : 09.00 WIB
Niko : Pewawancara (P) T : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?
T : Lebih bagus Lebih bagus
P : Lebih bagus ya, pertimbanganya ?
T : Secara karir ? Salah satu alasan dilakukan merger karena stiba tidak sehat secara keuangan. Jadi misalnya alasan yang practical bagi kami dosen bisa tidak seminar atau ikut. Tidak bisa dibiayai dan memang dengan gaji kami tidak mungkin kami biayai sendiri
Financial STIBA kurang sehat
Di UKSW kan terutama di FBS itu dibiayai semua. Itu yang paling praktis.
Financial lebih baik
P : Pertimbangan lain ?
T : Yang paling mendasar saya kira itu dari segi karir
Masalah financial
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? T : Seperti contoh yang tadi,promosi. Klo promosi sih kita sama cuman kan gini kan. Ee,
161 kalo dosen itu, saya gak tau pegawai gak begitu
mengerti. Promosi itu berdasarkan sekarang itu dengan aturan pemerintah
pemerintah
Berdasarkan publikasi, nah bagaimana kami mau publikasi disini, kalo tidak ada uang. Itu kekecewaan dosen. Jadi kalo di UKSW semua itu di jamin. Ada jaminan minimal, setahun kalo misalnya mau presentasilah atau publikasilah, kan dibayarin
Publikasi karya lebih terjamin
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah merger?
T : Kalo saya nyaman saya tidak tau yang lain karena itukan subjective.
Nyaman
Sebab kalo menurut atuan semuanya dijamin tidak ada yang di pisah, jadi kalo masalah keamanan saya nyaman dan misalnya keamanan macam-macam kita kalo dari UKSW sudah merger ini bisa tunjangan kesehatan dapat tunjangan tengah bulan dapat.
Dijamin dalam peraturan
P : Itu yang tidak dapat sebelumnya ?
T : IYA, kalo kesehatan dapat cama sekarang lebih terjmin terutama ada tunjangan tengah bulan jadi secara ekonomi bagus saya kira bukan hanya dosen tapi non dosen juga.
Tunjangan kesehatan lebih terjamin
P : Untuk semua ya, kalo pak Toar melihat kondisi teman2 yang lainya apakah mereka merasakan hal yang sama atau ?
T : Kalo itu menurut paraturan harusnya sama, kalo alasan lain tidak nyaman dengan rekan kerja baru saya tidak tahu, karena subjective ya. Saya sudah lama terlibat dengan orang2 yg di atas jadi saya tidak merasakan sesuatu yang baru kalo mungkin ada mereka. Harusnya kamu tanya kepada yang lain, inikan subjective
Sama, sudah diatur dalam perutaran
162
T : Di UKSW semua diatur, ada aturannya seperti karir dosen publikasi terjamin dan ada aturannya,
Sesuai aturan
Jadi saya lebih produktif setelah merger karena dulu saya publikasi untuk apa? Tidak ada, di UKSW kita publisi artikel dibayar, kalo disini tidak ada uangnya jadi kita tidak bisa paksa.
Lebih produktif
P : Jadi semua berpatok dari pertimbangan keuangan?
T : Kalo saya juga, dosen non dosen pasti keuangan paling utama,
Pertimbangan financial
Kalo saya juga lebih ke arah colleagues semakin banyak teman untuk sharig, sharing ilmu dan iskusi. Karena kita diskusi itu sudah menyinggung tentang mau tulis artikel apa, pendekatan terbaru tentang pembelajaran, sekarang.
Teman baru
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? T : Meningkat
Lebih semangat P : Apa yang mendorong selain yang telah
diungkapkan tadi?
T : Mugkin karena saya percaya jadi ketua pusat study, karena saya sudah dipercaya dijabatan tertentu saya harus tunjukan kalo saya bisa, jadi saya tidak bisa hanya duduk mengajar.
Mendapatkan promosi jabatan
P :Setelah penggabungan ini Bapak mendapat jabatan itu. faktor lain yang mendorong pak toar lebih bersemnagat
T : Mungkin itu saja yaa.
Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger?
T : Inisiatif, Mungkin berkaitan dengan tadi ya.. Lebih inisiatif tidak berubah, menurut saya, harusnya kamu liat
orang lain yang liat saya. Saya rasa saya tetap bekerja aktif, suka mencoba hal baru, ada baca
163 artikel baru saya coba., jadi pembelajaran itu
dikembangkan.. berkembang.. dari dulu, tidak hanya setelah merger
P : Soal tanggung jawabnya?
T : Sama saja. Terlepas dari jabatan yang baru saya terima kalau dalam hal mengajar, sama
Masih sama
P : Dalam hal Krativitas?
T : Sama saja. Karena inisatif kerja itu semua punya korelasi positif. Kalau kretifitas diluar mengajar mungkin bertambah karena kita bisa lebih mau untuk menciptakan sesuatu dalam hal menulis artikel presentasi diluar itu, dll. Mungkin saya kira dengan adanya dana, dengan tambah kolega.. Jadi wawasan kita semakin luas.
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? T : Kalo saya sama saja, tidak berubah. Masih sama Dari dulu saya mengajar itu passionate
bersemangat mencoba hal baru materi dikembangkan bukan hanya pake buku aja, jadi dari dulu saya tidak berubah. Ya senang, semangat ga berubah saya, kurang lebih sama. Tidak berpengaruh pengaruh dimana saja saya bekerja, cuman kalau lihat mahasiswa saja tidak bisa kan jadi ada motivasi tambahan agar dia bisa.
P : Ok..lebih kreatif mutunya
T : Iya.. Menurut saya ia kalau kreatif dalam arti memproduksi hal-hal baru
Produktif
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T: Lebih semangat ya, karena yg itu tadi
Lebih semangat Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger?
T : Sama saja Masih sama
164
kemangkiran setelah merger?
T : Biasa. Masih sama
Emm..yang mungkin satu hal tapi khususnya diatas jadi kita punya budaya baru. dalam hal misalnya memasukan nilai. disini kan tidak ada batas yang diatas, bisa terlambat dosenya.. Diatas kan ngk bisa..mereka tidak ingin tahu..kalau nilai terlambat semua mahasiswa jadi aneh maksdnya yaa.. Tapi kan sebelumnya saya sudah mengajar diatas. Jadi sudah tahu mungkin yang lain ada yang masih.., ngk tahu harus kamu tanya yang lain.. Kalau saya biasa aja..tetap lebih disiplin ya karena ada aturan, aturan kan mambantu memang disini ada tapi..batas nilai tanggal begini, tapi tetap aja dosen terlambat mungkin kalu udah ada..karena komputerisasi mungkin kalau kita terlambat semua mahasiswa jadi aneh
Lebih displin
P : Emang kalu disini dulu nggak ada punishment..
T : Teguran
P : Teguran... Tidak berpengaruh?
T : Masih ada dosen yang terlambat makanya masih ada beberapa semester yang belum keluar makanya jadi nilai A semua
P: Apakah pak Toar melihat itu salah satu jurang perbedaan antara kedua lembaga perbedaan antara
T: Dalam hal budaya akademik. karena disini tidak ada aturan kita tidak komputerisasi jadi bisa kapan saja datang kepegawai ini tolong masukan..mesinya kan tidak bisa bujuk
Perbedaan budaya akademik
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Persaan..Ya.. Senang saja karena kami bisa berkarya lebih baik karena semua..Terutama dari
165 segi kesejahteraan lebih terjamin, fasilitas buat
saya lebih lengkap tergantung mahasiswa yang memanfaatkan fasilitasnya.
P : Hal apa yang membuat anda senang dalam proses merger ini?
T : Yaa terutama dalam menjalankan karir, keuangan lebih bagus
Secara
financial lebih menjanjikan
Lebih banyak akses kolega baru, walaupun dari dulu saya sudah banyak berteman dari yang diatas. Tapi cuman sekarang lebih resmi. Saya sudah pernah ikut dulu ikut mereka ajak pentas dimana itu semua kan gelap,sekarang resmi..Gelap maksdunya
Teman baru
P : Perasaan yang membuat tidak senang dalam proses merger ini?
T : Ya.. Ada sih. Ya mungkin kalau dicari-cari salah ada sih .karena...mungkin saya diluar tim yaa, mungkin lebih yang mengalami merger adalah tim ini susah ya..apalagi dari dulu
Repot
P : Ada yang tidak senang nggak?
T : Tidak ada yang tidak senang...mungkin harus bolak-balik sana sini mungkin lebih repot aja P : Lebih repot itu yang membuat tidak senang? T : Kesana kesini, walaupun sebelumnya saya telah mengalami hal itu juga.. Kalau sekarang kan resmi dulu gelap, datang kesini..keatas lagi kesini lagi
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger?
T : Ohh lebih bagus dibandingkan sebelum-sebelumnya. Adil saya kira. karena kan ada aturanya kan menhacu pada aturan di uksw. udah tidak ada yang salah, semua sudah sesuai aturan
Lebih baik
P : Sesuai dengan jobdesc?
166
orang UKSW pasti, pasti tidak ada diantara mereka merasa kurang, tapi kami kan yang masih kurang ditambahin pasti pasti disana
P : Ok.. Merasa lebih adil jadinya. Tapi sebelumnya ketika melihat sebelum sekarang T : Dulu waktu itu, hasil diskusi semua keputusan semua pegawai STIBA dan merasa tidak adil karena uksw menerima lebih.. dari kami, sekarang nggak..UKSW kan tiap bulan 2 kali gaji, disini kan tidak..haa begitu
Lebih adil
P : Ketika pak Toar, membandingkan diri pak Toar dengan yang lain, dalam lingkup pekerjaan? T : Sama, kalau dalam pekerjaan nggak ada, sama aja
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Saya tidak ada jabatan secara struktural, saya hanya dosen biasa
P : Dengan jabatan itu senang?
T : Ya saya senang, bisa dipercaya untuk mengembangkan penelitan dan pengembangan masyarakat dilingkungn FBS
Senang
P : Yang tidak disukai dengan jabatan sekarang? T : Nggak ada, senang
P : Tidak merasa repot, dirugikan?
T : Tidak, malah saya diuntungkan dengan itu
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?
T : Nice lah, biasa pekerjaan sekarang dan yang dulu nggak beda jauh kok, mengajar, jadi sama saja
Biasa saja
P : Pernah menolak perkerjaan yang ditawarkan? T : Belum pernah, suruh ngajar ini, ngajar ini
Tidak pernah menolak pekerjaan
P : Hal apa yang membuat pak T bersikap seperti tu?
Melakukan
yang bisa
167 T : Kalo saya bisa melakukan itu, ya mengapa
tidak
P : Hal apa yang mendorong?
T : Ya itu bagian dari pekerjaan saya, kenapa harus nolak
P : hanya karena pekerjaan saja?
T : Ya, pokoknya kalau beban maks 12 sks, kalau itu cukup ngk harus kita terima, malah kalo kita tolak itu melanggar aturan. Selama kita tidak mengajar terlalu banyak ya, malah turun beban mengajar, dulu kita mengajar malah bisa 15 sks persemester, sekarang, 12,13 itu sudah banyak, tanya yang lain, turun, dengan gaji yang sama, jadi pokoknya menurun
P : Gajinya
T : Gajinya kan meningkat, beban menurun, dulu kita mengajar karena dosen yag ada dikit. Mata kuliah tidak berubah waaupun mahasiswa sedikit. Satu kelas ada yang 3 orang, mengajar 3, 4 orang kan sama saja mengajar 20 orang
Imbalan meningkat
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger?
T : Saya rasa biasa saja, harusnya kamu tanya ini ke mahasiswa, atau ke yang mengevaluasi jawabanya, pasti bagus, subjektif kan itu. ya, saya kira bagus, cuman itu kan tidak valid, kamu haru tanya kemahasiswa atau yang mengevaluasi saya
Biasa saja
P : Kwantitas menurun, kwalitasnya?
T : Ya, harusnya dalam hal pengajaran seperti ini kalo kwantitas turun. Kwalitas harusnya naik, itu logiknya begitu
P : Tapi yang dirasakan pak Toar seperti yang dulu?
T : Ya, biasa aja
168 merger?
T : Lebih baik, sekarang lebih produktif, dulu saya masih tidak ada motivasi.
Lebih baik
Buat apa karir, apa lagi isue merger ini sudah lama. Jadi orang mikirnya ahh ngapain mau lakukan sesuatu kalau belum tahu nanti status mergernya gimana, dipecat atau gimana. Tapi sekarang kan sudah jelas
Kuatir
P : Ada khwatiran ternyata, sebelum penggabungan?
T : Jadi apakah kesemua pegawai itu akan terpakai atau tidak, yang dulu ada tapi setelah proses ternyata semua tidak ada yang dipecat
Sudah tidak ada kekuatiran
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger?
T : Dulu kan saya mengurus sendiri pengabdian masyarakat, sekarang jadi banyak kan
Ada teman
baru
P : Lebih meningkat? T : Iya, lebih meningkat P : Sebelumnya tidak?
T : Tidak, kan nggak ada dana, kalo ini kan ada dana, jadi orang mau melakukan sesuatu tidak ada dana mau masuk fotocopy aja pake uang sendiri
Lebih meningkat
Apa yang dikuatirkan pada penggabungan ini? T : Ya, saya awalnya, khwatir terhadap sikap mahaiswa yang ada beberapa yang tidak suka. Tapi sejauh ini tidak ada masalah beberapa yang ngk suka
Penolakan mahasiswa
P : Yang tidak suka dari pihak dosen atau mahsiswa saja?
T : Saya tahu sebelumnya ada, tapi saya tidak tahu kenapa, ada dose tidak suka, kalo pegawai semua suka, dosen ada, tapi, saya tidak tahu siapa, karena dulu ada kekhwatiran kalau dimerger mereka akan kehilangan pekerjaan itu,
169 salah sat, tapi saya tidak
P : Sejauh ini sudah terbukti ya
T : Kan belum selesai ni prosesnya, sebenarnya secara literal sudah Cuma tinggla legilitas
P : Dari diri pak toar sendiri yang di khwatirkan? T : Beberapa dosen lebih terjamin karenakan sekarang fasilitas sama tapi bayaranya lebih murah, harusnya kan lebih bagus, nanti ijazahnya uksw lebih praticius, tapi kan bayarnya kita lebih murah dibandingkan mahsiswa asli uksw, jadi mereka harusnya, tapi ada beberapa menolak itu banyak lho, yang transferan dari FBS, nah itu faktornya kali, mereka tidak mau kembali karena dulu sudah pernah menyatakan diri keluar, tapi itu hanya 3 atau 4 orang.
Penolakan dari mahasiswa transferan FBS
A : Yang lain yang dikhwatirkan pak Toar? B : Nggak ada kekhawatiran, karena semuanya berjalan dengan lancar, ngk ada
Tidak ada
B : Ya cepat selesai, supaya kita bisa, sekarang kan masih gelap, karena pemerintah belum menyetujui, tapi semuanya kita belum bisa total, terutama mahasiswa yang masih disini di stiba, tapi nanti paling lambat kan akir tahun ini sudah selesai, kemarin sudah presentase ke surabaya dan pemerintah sudah ok
Cepat selesai
P : Harapan pak Toar dari penggabungan ini terhadap diri pak Toar?
T : Ya, saya harap bisa lebih berkembang, bagus dari sebelumnya, kalo saya bisa butikan itu. Sekarang kalo saya, dosen itu patokanya tidak mengajar tapi publikasi, mengajar dari dulu semua dosen gitu tapi yang membedakan menjadikan dosen yang lebih tahu publikasi, saya harapkan saya akan lebih banyak meneliti dan publikasi, sudah 3x saya presents, dulu nol
170
P : Sepertinya pak T lebih bersemangat sekarang?
T : Ya, senang , terutama karena karir, dulukan karir ngk ada, sejak 2001 saya soen disini sampai 200.. Cuma 1x saya publikasi, itupun skripsi baru sejak 2012, saya sudah 2 artikel terpublikasi, sudah 3x presentase international, dan dulu ngk
Lebih
semangat, karir lebih terjamin
P : Harapan pak T secara kelembagaan dalam penggabungan?
T : Ya, saya harap fbs bisa lebih kuat, lebih bervariasi, lebih terlihat FBS nya, karena sekarang sudah ada 2 progdi, dulukan FBS pendidikan, sekarang dari stiba masuk progdi sastra, jadi lebih berwarna kan, kan lebih bagus
FBS lebih
kuat, berfariasi, lebih bagus
Hasil wawancara dengan Ibu D (Dosen STIBA/M10) Hari : Selasa, 23 Juli 2013
Waktu : 10.00 WIB
Niko : Pewawancara (P) D : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Maksudnya.. Masudnya kalau soal masa
depan karir saya kalo jatahnya itu masih banyak, tergantung individu.
Tergantung individu
Memang kalau individu saya sudah merencanakan masa depan karir saya. Jadi tanpa terpengaruh penggabungan ini. Kalo masalah masa depan itu kan individu, jadi walaupun bergabung atau tidak dan itu tetap dan sudah ada plan-plan sendiri memang, jadi maksudnya.
Sudah
171 P : Setelah penggabungan ini, bagaimana ibu
melihat, apakah akan ada perubahan lebih baik kedepan atau sebaliknya?
T : Ohh mungkin kalau pengembangan profesi secara pribadi ya.
Lebih baik
Tidak terkait merger atau tidak, jadi mungkin maksudnya dengan adanya penggabungan ini akan dibantu secara Fasilitas kali yaa, fasilitas gembangan perbaiki. Saya melihat memang ada fasilitas itu lebih baik, misalnya kalau mau pergi seminarkan, proporsinya memang berbeda ya. Jadi akan lebih banyak dan fasilitasnya itu akan menunjang pengembangan profesi
Fasilitas yang lebih baik
P : Dibanding dengan yang sebelumnya?
T : Yang sebelumnya memang tanpa disini memang dikasih memang porsinya tidak sebanding dengan yang disana. Cuman sekali lagi saya juga tetap mengembangkan profesi saya, misalnya pun pangkat saya disini sudah rektor itu kan dengan penggabungan atau penggabungan sama yaa... Saya secara pribadi bisa, jadi mungkin dilihat dari penggabungan ini dari intent fasilitasnya.
P : Berarti mendukung?
T : Untuk penggabungan, saya bisa menikmati fasilitasnya, ya sedikit lebih baik dari Sebelumnya
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? T : Oo. Kalau saya untuk selama ini tidak deh..dan memang belum kearah sana untuk saat ini sih. Ya itu tadi kalau naik pangkat, naikkan pangkat sebelumnya juga saya bisa tetap bisa, tidak terpengaruh penggabungan ini. Cuman kalau memang seminar keluar negeri itu juga saya dapat fasilitas, maksdunya
Tidak ada
172
menunjang..penunjang
P : Dalam hal promosi bu Deby melihat setelah penggabungan ini apakah lebih terbuka ke depan atau?
T : Soalnya untuk saat ini saya belum kearah sana, jadi saya tidak berpikir kesana untuk saat ini, sayanya yang tidak kearah situ
Belum ada
gambaran
Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah merger?
T : Kalau keamanan, kalu misalnya saya pikir.. kan sama-sama dosen yayasan jadi Sama-sama aman, amannya lho yaa, jadi sama-sama aman, dan dosen-dosen tetap juga aman
Sudah terjamin
P : Tidak khwatir dengan penggabungan ini? T : Tidak, soalnya kalu sudah dijaminnya, katanya yayasan sudah tetap dosen tetap jadi sama-sama aman
P : Berarti sudah ada jaminan T : Ya, itu udah SK-nya yayasan
Sudah dosen tetap
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger?
T : Melakukan pekerjaan yahh tambah terdorong Lebih baik P : Hal apa yang membuat bu D lebih terdorong?
T : Soalnya disana... Apa yaa ee mahasiswanya juga lebih Banyak tanggungjawab dalam mengajarnya, 40 anak setiap kelasnya pekerjaanya lebih berat dan banyak dan dari itu saya terdorong untuk memaksimalkan itu menyelesaikanya,
Mahasiwa lebih banyak
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?
T : Semangat.. Disini juga sangat semangat Sangat semangat P : Tidak ada yang membuat berbeda?
T : Berbeda ya udah jelas, environmentnya P : Yang membuat berbeda untuk semangat lagi apa ibu?
T : Soalnya banyak dosenya, jadi kita melihat
173 dosenya apa misalnya ee koordinasi saya juga
senang. Soalnya mahasiswa juga banyak, tim-timnya banyak, memang koordinasi jadikan harus semangat, harus..kalau tidak gimana ngeceknya
P : Lebih komplex koordinasinya, karena bertambah ya?
T : Ee, soalnya banyak mahasiswa, kompleksnya juga banyak dosenya juga, kalau disini kan masih satu. Kalau disini tidak usah koordinasi deh, kalu untuk cek ini tidak koordinasi setiap minggu masih bisa. Kalau disana kan dosenya, koordinasinya harus seminggu sekali, jadi otomatis harus lebih semangat ya
Adanya saling koordinasi
P : Tidak terlalu terbebani dengan dengan keadaan seperti itu bu?
T : Soalnya sebelum disana saya sudah bekerja keras jadi ya. Walaupun memang kaget karena terlalu banyak, koreksianya banyak, tapi sebenarnya saya sudah koreksinya. Jadi saya minta tolong, sudah beberapa tahun kerja
Sudah terbiasa
Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? T : Saya tanggungjawab, komitment Tanggung
jawab dan
komitmen Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Harus bisa menyesuaikan, kan tadi saya bilang ada rutinitas yang cukup berbeda menjaga kerjanya agak cukup berbeda. Terlihat seperti yang saya atakan tadi kalu disini koordinasi bisa ngk seminggu. Kalau disana kan harus tiap minggu karena banyak, jadi harus bisa menyesuaikan, adaptasi
Adaptasi
174
T : Ya meningkatkan, karena itu masih banyak kompleks kerjanya, jadi lebih bernisiatif, kalau tidak tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa
Lebih bernisiatif
Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger?
T : Memang kebanyakan disini, jadi kalau kesana itu misalnya kalu rapat, misanya koordinasidi kumpulkan
Masih seperti biasa
P : Dibanding sebelumnya ibu merasa jumlah kehadiran dan volumenya?
T : Soalnya belum resmi kesana semua sih,masih disini
P : Maksudnya baik disini maupun disana, ketika digabungkan jumlah kehadiran ibu dibanding proses penggabungan ini?
T : Ya itu sulit, karena masih disini, jadi tafsiranya hitunganya masih banyak disini. Soalnya disana itu hanya rapat dan koordinasi, cuman sedikit, soalnya masih banyak disini
Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger?
T : Senangnya.. Ya itu tadi semangat tambah, motivasi tambah, karena contohnya ikut seminar diluar dibayarin dari itu saya semangat
Tambah semangat
Kalau yang kurang senangnya itu yang mungkin masih penyesuain tadi ya..rutinitas sehari-hari, jadi harus koordnasi setiap minggu jadi ngah-ngah, ya jadi mungkin itu ya
Perlu adaptasi
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger?
T : Maksdunya 2 kali jadi objektif aja, 2 kali dari gaji yang biasanya
Lebih baik
P : Ibu merasa adil disitu?
T : Iyalah, makanya udah digaji 2 kali
P : Ibu merasakan ketidakadilan dalam hal peneriman imbalan?
175 T : Ya kerjanya kan berat, kasih imbalan 2 kali,
karena kerjanya memang berat yaa harusnya memang harus seperti itu.
P : Selama proses ini?
T : Sebelum proses merger ini masih cuman kepentingan keuangan, udah terkoordinator
Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger?
T : Disin saya menduduki jabatan Puket I. Sibuk P: Perasaanya dengan posisi ibu yang sekarang?
T : Dulu hanya waktu pertama-tama kali itu lo. Seperti apa yag diperlukan untuk proses itu. Sesudah terlewati bisa nyantai-nyantai, hampir selesai jadi. Jadi tinggal sedikit untuk menghubungkan yang disini dan FBS.
P : Oke, selama proses merger itu berjalan perasaan ibu bagaimana?
T : Ya, kayaknya kok berat sekali gitu ya, masalahnya kompleks. Maksudnya ini dimana, maksudnya itu gimana, kekhawatiran2, lama-lama jadi dikerjain sedikit-demi sedikit
Terasa berat
P : Terbiasaa??
T : Sudah ada gambaran.
P : Kan sebelum penggabungan ini, ibu memiliki jabatan ya. Nah sekarang masih punya jabatan dalam proses penggabungan ini?
T : Tidak punya..
P : Nah bagaimana perasaan ibu?
T : Saya malah senang karena saya masih punya anak kecil jadi bisa sedikit konsentrasi sama anak
Senang
P : Harapan ibu kedepan dengan posisi jabatan setelah proses penggabungan ini??
T : Masih fokus pada penelitiann saya
Fokus penelitian
P : Ibu melihat kedepan peluang itu ada atau semakin susah?
Belum
176
T : Tidak tahu juga ya sampai sekarang P : Merasa senang?
T : Banyak mengurus anak, dan konsentrasi penelitian
Sibuk urus keluarga dan penelitian
Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab setelah merger?
T : Ya, mungkin selama pekejaan itu dalam lingkungan saya maka saya terima, dan jika saya ditawarakan contohnya mengajar IT, ya mungkin saya menolak karena itu bukan lingkungan saya untuk mengajar.
P : Sejauh bisa,
T : Ya memang kapasitasnya disitu
Melakukan sesuai kemampuan
Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger?
T : Proses pengajaranya aktif Aktif
P : Ibu terlibat dalam mengajar baik di STIBA maupun UKSW
T : Yaa, karakteristiknya berbeda ya. Punya kelebihanya sendiri, ada kelebihanya sendiri dan ada kesulitanya sendiri
Berbeda karakter
P : Kalau di STIBA sendiri kualitas pengajarnya setelah penggabungan ini?
T : Kan dosenya disini sedikit, jadi lebih intensif sedikit
Lebih intens
P : Dibanding ibu melihat keterlibatan di FBS? T : Lain ya, lain, karakternya lain, kalau disana banyak. Jadi disini kan intensif sedikit, kalau disana banyak. Jadi pengajaranya harus, apa itu jadi seperi yang saya bilang tadi harus koordinasi tiap minggu. Terus tugas-tugas yang diberikan lebih banyak. Ada masukanya supaya mereka, tempaan pada the inforcement untuk mahasiswanya itu kencang
Terkoordinasi
177 T : Saya dulu turun nggaknya bukan karena
penggabungan atau nggak, karena kondisi pribadi, kemarin saya punya anak kecil
Tidak berpengaruh
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger?
T : Pengabdian saya belum, masih sedikit, dan juga ngk ada hubungna dengan penggabungan atau tidaknya,karena memang saya masih fokus pada penelitian. Jadi lebih banyak saya meninggalkan anak-anak saya
Masih sedikit
Harapan ibu terhadap penggabungan ini gimana? T : Baik, ya masing-masing bisa menyesuaikan diri, dan kita semua enak, makssudnya sama-sama simbiosis mutualisme
Saling
menguntungka n
P : Yang ibu khawatirkan tehadap penggabungan ini kedepan?
T : Dulu daya khwatir tentang izinya, sekarang keihatanya sudah mau turun sepertinya
Perizinan
P : Secara internal?
T : Sulit untuk menyesuaikan diri dengan ritme kerja, tapi untungnya saya sudah pernah mengajar disana
Sulit
178
Hasil wawancara dengan Ibu D (Pegawai FBS/M11) Hari : Senin, 24 Juni 2013
Waktu : 14. 00WIB
Niko : Pewawancara (P) D : Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Karir, di UKSW,kalu saya ibu melihat tidak bisa seperti di tempat lain ya. Karena dulu saya pernah bekerja di perusahaan asing yang seperti itu yang jenjang karirnya itu kelihatan. Tapi selama saya bekerja di UKSW ini hasilnya tidak terlihat gitu.
Membandingk an
Jadi STiBA merger dengan FBS pun juga tidak berpengaruh ya, terutama pegawai non akademik.
Tidak berpengaruh
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? T : Enggak ada juga tu, saya pikir eeem karena selama ini pun saya bekerja tidak ada promosi promosi itu.
Masih sama
Hanya dari keteraturan kepegawaian itukan ada peraturan yang 4 tahun pertama akan ada ada kenaikan secara otomatis, empat tahun lima tahun itu aka ada kenaikan otomatis. Tapi untuk promosi ya, selama ini belum ada sihh.
Sesuai peraturan kepegawaian
P : Jadi setelah penggabungan inipun