• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN BESAR BOULDER YANG EKONOMIS PADA OPERASI PENAMBANGAN NIKEL LATERIT DI MORONOPO, HALMAHERA TIMUR, MALUKU UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENENTUAN BESAR BOULDER YANG EKONOMIS PADA OPERASI PENAMBANGAN NIKEL LATERIT DI MORONOPO, HALMAHERA TIMUR, MALUKU UTARA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN BESAR BOULDER YANG EKONOMIS

PADA OPERASI PENAMBANGAN NIKEL LATERIT

DI MORONOPO, HALMAHERA TIMUR, MALUKU UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Institut Teknologi Bandung

Oleh:

RIKO NATA NEGARA 12104039

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)
(3)

iii ABSTRAK

Lokasi penelitian dilakukan pada daerah operasi penambangan Moronopo, Halmahera Timur, Maluku Utara. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menentukan ukuran boulder yang ekonomis untuk ditambang. Pada kegiatan produksi penambangan nikel laterit di Moronopo setelah ore diambil dari front, dilakukan sampling pada transito dan kemudian ore tersebut disaring menggunakan grizzly dengan ukuran 20 cm. Adapun ore dengan spesifikasi ukuran > 20 cm akan dianggap sebagai waste (tidak ekonomis), dan ore yang tersaring bernilai ekonomis. Hal ini akan mengurangi tonase dari bijih apabila beberapa boulder yang memiliki fraksi > 20 cm memiliki % berat Ni yang ekonomis.

Dari hubungan antara kadar batas pencampur (kadar yang digunakan sebesar 1,10 % Ni) dengan besar tebal lapuk rata – rata seluruh fraksi yang masih menempel pada boulder, dan dimensi dari boulder didapatkan diameter ukuran boulder yang masih ekonomis atau mengandung % berat Ni sebesar kadar batas adalah 20,16 cm. Adapun nilai ini didapatkan setelah menghubungkan antara % Ni perhitungan dengan ukuran fraksi boulder, dengan menggunakan regresi secara eksponensial didapat persamaan:

y = 1.3457e

-0.01x

dengan nilai y merupakan nilai kadar batas pencampur % berat Ni yang diterapkan pada perusahaan, dan x merupakan ukuran diameter boulder yang masih ekonomis.

Besarnya pelapukan yang terjadi pada suatu daerah sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor kontrol pembentuk nikel laterit seperti iklim, curah hujan, vegetasi, topografi, batuan induk (batuan asal), struktur, dan waktu pelapukan.

(4)

iv

ABSTRACT

The location of this research was taken place at Moronopo site, east Halmahera, North Maluku province. The intention of this research was to determine boulder measurement that still mined economically.

At Moronopo’s nickel laterit mining production, after the ore took from the front, sampling was done at transito and then the ore was filtered using grizzly with 20 cm sized. Which ore with spesification more than 20 cm size was considered as waste (not economical), and the filtered ore was economically value. This will reduced the ore tonnage whenever some boulder have more than 20 cm fraction had economical % Ni weight.

Based on cut off mixed grade (the grade used at the field was 1.10 % Ni weight), the average of weathered thickness from all fraction stuck on the boulder, and the boulder dimension abtained that boulder size diameter that still economical or contain % Ni weight was 20.16 cm. This value obtained from the relation between % Ni weight, boulder dimension, using an exponetial regretion. The equation is

y = 1.2787e-0.0062x

which y value is % Ni weight cut off grade mixed that used in company, and x value is a boulder diameter that still economical.

Weathered that happened at any area influenced by some control factors to formed nickel laterit, such as climate, rainfall, vegetation, topography, parent rock (source rock), structure control, and weathered time.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata-1 di program studi Teknik Eksplorasi Institut Teknologi Bandung.

Pada tugas akhir ini penulis melakukan penelitian mengenai fraksi boulder yang ekonomis melalui hubungan tebal lapuk yang dimiliki oleh tiap fraksi boulder. Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir Komang Anggayana, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan serta mendorong semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

2. Kapada ibu, aik, kakak, dan Ieke yang terus mendoakan serta memberikan dukungan.

3. Segenap pimpinan dan karyawan PT. ANTAM, Tbk Unit Geomin khususnya kepada para karyawan yang ada di Jakarta, Buli dan Moronopo untuk segala bantuan yang diberikan selama penulis dilapangan dan setelahnya.

4. Segenap pimpinan dan karyawan PT. Minerina Bhakti Moronopo khususnya kepada Bapak Haji Sukarna, Mas Yanto, Mas Kun, Bapak Tangtang, Bapak Achmad, Kang Ujang, Mas Supri, Latuk, Mesak, Nirwan, Bang Atmo, Bang Kons, Bang Donald dan teman – teman lainnya.

5. Kawan-kawanku yang tercinta baik tambang eksplorasi, tambang umum dan metalurgi yang selalu memberi dukungan dan hiburan.

Pada akhirnya, penulis berharap laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi siapapun yang membacanya.

Bandung, 28 Juni 2008

(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ABSTRAK iii ABSTRACT iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix DAFTAR LAMPIRAN ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan Penelitian 2 1.3 Manfaat Penelitian 2 1.4 Batasan Penelitian 2 1.5 Metode Penelitian 3

1.6 Waktu dan Tempat Penelitian 4 1.7 Sistematika Penulisan 5

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah 6 2.2 Kondisi Geografi Daerah Penelitian 7

2.2.1 Topografi 8

2.2.2 Iklim dan Curah Hujan 10

2.2.3 Vegetasi 11

2.3 Geologi Regional Daerah Penelitian 13

2.3.1 Geomorfologi 13

2.3.2 Stratigrafi 16

2.3.3 Tektonik 20

(7)

vii 2.5 Kegiatan Operasi Penambangan 24

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Nikel Laterit 26

3.1.1 Genesa 27

3.1.2 Klasifikasi Endapan 29 3.1.3 Profil Nikel Laterit 32 3.1.4 Kontrol Pembentukan Nikel Laterit 34

3.2 Sampling 37

3.2.1 Metode Sampling Tebal Lapuk 39 3.3 Cut Off Grade (COG) dan Kadar Batas Pencampur 41

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Perbandingan hasil analisis x-ray tiap fraksi boulder dengan hasil analisis eksplorasi. 42

4.2 Prosedur Perhitungan 47

4.3 Pengolahan Data 50

4.4 Analisis Data 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 62

5.2 Saran 64

DAFTAR PUSTAKA 65

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram alir metode penelitian 4 Gambar 2.1 Peta lokasi penelitian secara geografis 7 Gambar 2.2 Peta Topografi daerah Moronopo 9 Gambar 2.3 Grafik Rata-rata hari hujan tiap bulan untuk periode 2002 –

2007 daerah Moronopo 10

Gambar 2.4 Grafik Rata-rata curah hujan tiap bulan untuk periode 2002

– 2007 daerah Moronopo 11

Gambar 2.5 Peta geologi regional daerah Halmahera 15 Gambar 2.6 Stratigrafi Pulau Halmahera 19 Gambar 2.7 Tektonik Indonesia Timur 20 Gambar 2.8 Peta geologi regional Moronopo 23 Gambar 2.9 Diagram Alir Kegiatan Penambangan pada Daerah

Penelitian 25

Gambar 3.1 Lokasi keterdapatan nikel laterit utama 26 Gambar 3.2. Skema Pembentukan Endapan Nikel Laterit 28 Gambar 3.3 Profil nikel tipe hydrous silicate deposit 30 Gambar 3.4 Profil nikel laterit tipe Clay silicate deposit 31 Gambar 3.5 Profil nikel laterit tipe oxide deposit 32 Gambar 3.6 Profil Endapan Nikel Laterit 33 Gambar 3.7 Pembuatan channel sampling pada endapan yang berlapis 38 Gambar 3.8 Metode pengambilan data boulder 40 Gambar 4.1 Grafik hasil analisis x-ray % berat Ni tiap fraksi boulder 42 Gambar 4.2 Pengukuran tebal pelapukan boulder 47 Gambar 4.3 Grafik % Ni hasil perhitungan untuk tebal lapuk rata-rata

tiap fraksi boulder

51 Gambar 4.4 Grafik % Ni hasil perhitungan untuk tebal lapuk rata-rata

seluruh fraksi boulder

(9)

ix Gambar 4.8 Grafik perbandingan % berat Ni hasil perhitungan dan

analisis x-ray 59

Gambar 4.9 Grizzly dengan jalan dump truck (kiri), ore < 20 cm tersaring dibawah grizzly (kanan) 60

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Unsur yang Terkandung dalam Batuan Beku 26 Tabel 4.1 hasil Analisis x-ray flourscence boulder tiap fraksi 42 Tabel 4.2 Analisis Deskriptif % berat Ni tiap fraksi boulder 43 Tabel 4.3 Hasil analisis kadar lokasi penelitian BIII/C1 blok 27/28 45 Tabel 4.4 Pengolahan Data Tebal Lapuk Boulder 50 Tabel 4.5 % Berat Ni hasil perhitungan (tebal lapuk pada tabel 4.4) 50 Tabel 4.6 Pengolahan Data Tebal Lapuk Boulder (tebal lapuk sama) 52 Tabel 4.7 % Berat Ni hasil perhitungan (tebal lapuk sama) 52 Tabel 4.8 Perbandingan hasil perhitungan % Ni (tebal lapuk berbeda

dan tebal lapuk sama) dengan % Ni penelitian hasil analisa x-ray

58

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Curah Hujan tahun 2002 – 2007 Lampiran B Data Pengukuran Tebal Pelapukan

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga faktor tersebut yang terdiri dari ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan, komitmen organisasi, dan kejelasan sasaran anggaran akan dianalisis sesuai dengan kondisi

Dampak dari adanya Desa Wisata Siluk 1 pemuda dapat menambah pengalaman baru ketika ikut berpartisipasi dalam kegiatan di Desa Wisata dan pemuda mendapatkan hasil berbentuk uang

Selain buahnya, minyak yang dihasilkan oleh buah alpukat sangat baik untuk kulit diantaranya adalah untuk melembabkan kulit, menangkal radikal bebas, memelihara

Shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada panutan Nabi Besar Muhammad Saw., keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau hingga akhir zaman.Lepas dari khilaf dan segala

Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penagihan kepada wiraniaga untuk memberitahu bahwa order dari pelanggan yang lewat ditangannya telah dipenuhi sehingga

Nilai koefisien fenol dihitung dengan cara membagi pengenceran tertinggi dari suatu disinfektan yang dapat mematikan mikroba dengan pengenceran tertinggi fenol dalam

 A.. Jika air mengalir tidak tersedia, gunakan wadah air dengan kran atau gunakan ember dan gayung, tampung air yang telah digunakan dalam sebuah ember dan buanglah di toilet..

UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RS ROYAL PROGRESS Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan integratif