• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komporatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komporatif"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

26 3.1. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komporatif atau penelitian deskriptif karena peneliti ingin mengetahui pengaruh terhadap variabel stres kerja, masa kerja dan profesional skill terhadap kinerja tenaga kependidikan berstatus pegawai negeri sipil di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair.

3.2. DESKRIPSI POPULASI DAN PENENTUAN SAMPEL 3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda- benda alam yang lain, populasi bukan sekedar jumlah yang ada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut (Sugiono,2014:148). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh pegawai yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair khususnya tenaga kependidikan bertatus pegawai negeri sipil Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair sebanyak 58 orang pegawai.

3.2.2. Sampel

(2)

Menurut Sugiono (2014:149) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, Pengukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil dalam melaksanakan penelitian dalam suatu objek. Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan menggunakan statistik atau berdasarkan estimasi penelitian tersebut. Dalam hal ini untuk pengambilan sampel harus representatif sehingga akan diperoleh sampel yang benar- benar dapat berfungsi atau dapat mengambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi karena populasi dalam penelitian ini termasuk populasi yang homogin yaitu hanya tenaga kependidikan yang berstatus pegawai negeri sipil di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair. Dalam hal ini untuk mengetahui berapa sampel responden yang digunakan penulis menggunakan rumus dari Yamane sebagai berikut :

n = N Nd ² + 1 Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang ditololerir, misalnya 5%

(3)

Setelah populasi sudah diketahui maka dalam menentukan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus tersebut diatas dan diketahui bahwa jumlah sampel ada 51 orang responden. Dan selanjutnya dibuatlah kuesioner sesuai indikator-indikator tiap variabel.

3.3.VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL 3.3.1 Variabel

Pengertian dari variabel adalah suatu atribut atas sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan. (Sugiono,2014:96). Dalam penelitian ini penulis meneliti dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen, Adapun penjelasan dari masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen atau variabel bebas

Menurut Sugiono (2014:98) Variabel Independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel depend (terikat). Dalam penelitian ini variabel independen (X) adalah :

a. Stres Kerja (X1) b. Masa Kerja (X2) c. Profesional Skill (X3)

2. Variabel Dependen atau variabel terikat

(4)

Adalah suatu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian yang penulis teliti ini untuk variabel dependen atau variabel terikat adalah Kinerja (Y).

3.3.2. Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel adalah suatu cara untuk mengukur suatu konsep dan bagaimana caranya sebuah konsep diukur sehingga terdapat variabel- variabel yang dapat menyebabkan masalah lain dari variabel yang situasi dan kondisinya tergantung pada variabel lain.Adapun batasan dari definisi operasional variabel yang diteliti , adalah 2 (dua) indikator variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.3.2.1. Variabel Independen 3.3.2.1.1 Stres Kerja (X1)

Dalam penelitian ini untuk mengukur stres kerja adalah pada saat pegawai dalam kondisi munculnya ketidakcocokan antara tuntutan yang dihadapi dengan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai tersebut. Indikator stres kerja menurut Wahjono (2010:112-113) adalah sebagai berikut :

1). Gejala Fisiologi

Gejala ini terkait dengan aspek kesehatan dan medis yang menunjukkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan ,metabolisme, meningkatkan laju detak jantung

(5)

dan pernafasan, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala dan menyebakan serangan jantung.

2). Gejala Psikologi

Stres dapat menyebabkan ketidakpuasan terutama yang berkaitan dengan ketidakpuasan dalam pekerjaan, disamping muncul dalam bentuk keadaaan psikologi lain seperti ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan dan suka menunda-nunda pekerjaan.

3). Gejala Perilaku

Gejala stres ini berkaitan dengan perilaku seseorang karyawan yang mencakup dengan perubahan produktivitas, absensi, tingkat keluar masuknya karyawan, perubahan kebiasaan makan, meningkatkan konsumsi rokok dan alkohol, bicara cepat, gelisah dan adanya gangguan tidur.

3.3.2.1.2. Masa Kerja (X2)

Indikator masa kerja adalah ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh,untuk dapat memahami tugas- tugas dalam pekerjaan dan telah melaksanakannya dengan baik.

Dengan memakai alat ukur sebagai berikut : a).Masa kerja 1 tahun – 5 tahun nilai skor = 1 b).Masa kerja 6 tahun – 10 tahun nilai skor = 2 c).Masa kerja 11 tahun – 20 tahun nilai skor = 3

(6)

d).Masa kerja 21 tahun – 30 tahun nilai skor = 4 e).Masa kerja 31 tahun – 40 tahun nilai skor = 5 3.3.2.1.3. Profesional Skill (X3)

Indikator dari profesional skill adalah

1. Kemampuan atau kompetensi dalam bekerja yang didukung oleh pengetahuan serta ditunjang dengan ketrampilan dan disertai komitmen kuat terhadap kariernya yang didasari oleh kemampuan bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya dan selalu berorentasi pada pemberi pelayanan (Nawawi, 2006:

172-173)

2. Etika profesi pegawai

Norma-norma atau kaidah yang ditetapkan oleh disiplin ilmu pengetahuan dalam suatu organisasi yang harus dipatuhi oleh pegawai dalam melaksanakan tugas .

Dengan memakai alat ukur sebagai berikut :

a).Nilai SS : Sangat setuju dengan skor nilai 5 b).Nilai S : Setuju dengan skor nilai 4

c).Nilai KS : Kurang Setuju dengan skor nilai 3 d).Nilai TS : Tidak Setuju dengan skor nilai 2

e).Nilai STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor nilai 1 3.3.2.2 Variabel Dependen atau variabel terikat yaitu kinerja (Y)

Terdapat berbagai teori mengenai indikator kinerja pegawai.

Akan tetapi dalam penelitian ini penulis menggunakan

(7)

indikator kinerja menurut teori Fadel (2009:195) mengemukakan beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pegawai yaitu :

a). Pemahaman terhadap topoksi

Dalam menjalankan tupoksi, bawahan harus terlebih dahulu paham tentang tugas pokok dan fungsi masing- masing serta mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya.

b). Inovasi

Memiliki inovasi yang positif dan menyampaikan pada atasan serta mendiskusikannya pada rekan kerja tentang pekerjaan.

c). Kecepatan kerja

Dalam menjalankan tugas kecepatan kerja harus diperhatikan dengan menggunakan atau mengikuti metode kerja yang ada

d). Keakuratan kerja

Dalam mengerjakan tugas tidak hanya cepat, namun dalam menyelesaikan tugas tersebut karyawan juga harus teliti dan melakukan pengecekan ulang dalam setiap pengerjaan tugasnya.

(8)

e). Kerjasama

Kemampuan dalam bekerjasama dengan rekan kerja dan pimpinan seperti bisa menerima dan menghargai pendapat orang lain.

3.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN PENELITIAN 3.4.1.Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian metode pengumpulan data merupakan suatu faktor yang penting perhitungan diperoleh dari data yang ditetapkan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini penulis dalam pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data primer dan data sekunder

3.4.1.1. Teknik pengumpulan data primer dengan cara : a.). Kuisioner

Dalam penelitian ini kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data dari beberapa responden yang telah ditentukan. Kuisioner berisi pertanyaan yang menyangkut tentang stres kerja, masa kerja dan profesional skill terhadap kinerja tenaga kependidikan pegawai negeri sipil di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair.

Pertanyaan disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip penulisan angket seperti isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, panjang pertanyaan, urutan pertanyaan, penampilan fisik angket dan sebagainya.

(9)

b).Wawancara

Wawancara pada responden diambil secara acak, pertanyaan yang diberikan pada responden hanya sekilas dari pokok permasalahan yang diteliti

3.4.1.2. Teknik pengumpulan data sekunder

Digunakan untuk mendukung data primer,data tersebut diperoleh berupa informasi data, literature, dan artikel yang berhubungan dengan topik penelitian.

3.4.2. Instrumen Penelitian

Suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik, semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiono,2014:178). Penelitian ini menggunakan beberapa pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner yang dibagikan pada responden dengan memakai instrumen penelitian dengan menggunakan skala likert, dengan menggunakan data interval 1 sampai dengan 5

3.5. TEKNIK KEABSAHAN DATA

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas data dan uji reliabilitas data.

(10)

3.5.1. Uji Validitas Data

Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data perlu dilakukan pengujian validitas. Hal ini digunakan untuk mendapatkan data yang valid dari instrumen yang valid. Menurut Sugiono (2012:121) “hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti”. Pengujian validitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20.00 yang menghitung koefisien korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total score (Bivariate Correlations).

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur (sugiono, 2010:172). Pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, dimana menurut sugiono adalah dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dalam satu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor skor total. Adapun kriteria yang harus dipenuhi untuk menilai validitas instrumen tersebut adalah sebagai berikut :

a) Jika r ≥ 0,30; maka butir-butir pertanyaan dari kuesioner adalah valid

b) Jika r ≤ 0,30; maka butir-butir pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid

(11)

3.5.2. Uji Reliabilitas Data

Reliabilitas adalah cara untuk menguji sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali,2006,42).

3.6. TEKNIK ANALISIS DATA 3.6.1. Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antar varibel dependen dengan variabel independen, hubungan antar variabel dapat dijabarkan dalam persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = a0+b1X1+b2X2+b3X3+e Keterangan :

Y = Kinerja karyawan X1 = Faktor stres kerja X2 = Faktor masa kerja X3 = Faktor profesional skill a0 = Intercept atau konstanta b1-3 = Koefisien regresi

e = Kasalahan Estimasi (pengganggu)

(12)

Perhitungan analisis data menggunakan bantuan program komputer pengolahan data statistik Program SPSS 20.00

3.6.2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti varibel- varibael independen memberikan hampir semua informasi determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam prosentase nilai R2 berkisar antara 0<R2<1.

3.6.3. Analisis Uji Hipotesa 3.6.3.1. Uji Simultas (F)

Uji F dilakukan guna mengetahui pengaruh dari semua variabel bebas terhadap variabel tergantung secara bersama-sama atau simultan. Uji simultan (F) ini biasanya dijelaskan dengan menggunakan analisis varian (analysis of variance= ANOVA).

Prosedur uji simultan(F)untuk menguji koefisien regresi (β1danβ2 ) adalah :

(13)

a) Menghitung nilai Fhitung dan Nilai Ftabel dari tabel distribusi berdasarkan besarnya dan degree of freedom (df) di mana besarnya ditentukan oleh numerator (k-1) dan df untuk dominator (n-k). Pada penelitian ini digunakan derajat kepercayaan 5% dan nilai F hitung diperoleh dengan membagi nilai Regression Mean Square dengan Residual Mean Square dalam tabel ANOVA output dari SPSS.

b) Keputusan menerima dan menolak Ho sebagai berikut : Jika nilai F hitung>Ftabel, maka Ho ditolak berarti secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

Sebaliknya jika nilai Fhitung<Ftabel, maka Ho diterima yang berarti bersama-sama semua variabel bebas tidak mempengaruhi varibel terikat.

Selain cara diatas, untuk memgetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya secara simultan dapat juga membandingkan antara nilai probabilitas signifikasinya dengan 0,05. Jika nilai probabilitas signifikasinya lebih kecil dari 0,05, maka variabel bebas dapat mempengaruhi signifikan variabel terikatnya secara simultan. Menginggat nilai Ftabel untuk responden sebesar 51 tidak terdapat dalam tabel distribusi F, maka cara yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah

(14)

membandingkan nilai probabilitas signifikasinya dengan 0,05.

3.6.3.2. Uji Parsial (t)

Uji parsial (t) digunakan untuk membuktikan apakah variabel bebas secara parsial mempengaruhi varibel terikat. Uji t inilah yang akan digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang dominan berpengaruh pada variabel terikat. Karena persamaan regresi linier berganda menggunakan dua variabel bebas, maka proses lengkapnya sebagai berikut :

a) Membuat hipotesa nol (Ho) dan hipotesa alternatif Ha) untuk β1

Ho : β1 = 0 Ha : β1 ≠ 0

b) Membuat hipotesa nol (Ho) dan hipotesa alternatif untuk β2 Ho : β2 = 0

Ha : β2 ≠ 0

c) Menghitung nilai statistik t (thitung) untuk β1 danβ2 dan mencari nilai ttabel distribusi t pada α dan degree of freedon (dt) tertentu.

Dalam penelitian ini, nilai thitung didapat dengan membagi nilai koefisien regresi dengan standar errordalam tabel coefficients hasil dari SPSS dan nilai df ≥20 (derajat kepercayaan 5%).

d) Membandingkan nilai thitung dengah ttabel. Keputusan menerima dan menolak adalah sebagai berikut :

1. Jika nilai thitung> ttabel maka Ho ditolak atau menerima Ha

(15)

2. Jika nilai thitung< ttabel maka Ho diterima atau menolak Ha

Jika kita menolak Ho atau menerima Ha berarti secara statistik variabel bebas signifikan mempengaruhi variabel terikat dan jika kita menerima Ho atau menolak Ha berarti secara statistik variabel bebas tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.

Selain cara diatas, untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya secara parsial dapat juga membandingkan antara nilai probabilitas signifikasinya dengan 0,05. Jika nilai probabilitas signifikasinya lebih kecil dari 0,05, maka variabel bebas dapat mempengaruhi secara signifikan variabel terikatnya secara parsial dan dapat diketahui variabel mana yang lebih dominan dengan melihat nilai thitung yang lebih besar dibandingkan nilai thitung variabel bebas lainnya.

Adapun cara yang digunakan adalah membandingkan antara nilai probabilitas signifikansinya dengan 0,05 karena cara tersebut telah memenuhi syarat perbandingan antara nilai thitung dan ttabel.

Referensi

Dokumen terkait

Definisi operasional variabel merupakan definisi yang diberikan kepada suatu konsep atau konstruk dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan

Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel akan dilakukan dengan cara memetakan semua variabel operasional dari penilaian prestasi kerja dan analisa jabatan serta

Dalam penelitian ini untuk mengukur efektivitas maka variabel- variabel yang diukur saat perlakuaan adalah kemampuan guru dalam menerapkan model kooperatif tipe

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana cara menetukan variabel lain dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional

Variabel adversity quotient, lingkungan keluarga, dan minat berwirausaha diukur dengan skala Likert, yaitu skala dipergunakan untuk mengetahui setuju atau tidak

2 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Terikat Bebas Daya detergensi Konsentrasi larutan ekstrak daun turi Daya detergensi

1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Variabel bebas Asal Fakultas Fakultas Kesehatan Kuesioner

Definisi Operasional Penelitian Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Pola Menu Susunan