KEBIJAKAN
AKREDITASI RUMAH SAKIT DI INDONESIA
DARI BERBAGAI SUMBER
Globalisasi ( Asean Framework Agreement On Service, Asean Community dsb)
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Semakin Maju
Persaingan/Kompetisi Penyedia Layanan Kesehatan, Penanaman Modal Asing
Tingkat Ekonomi dan Pendidikan Masyarakat Semakin Tinggi BEROBAT KELUAR NEGERI
TANTANGAN MASA DEPAN FASILITAS KESEHATAN DI INDONESIA
PELAYANAN KESEHATAN BERMUTU
WAJIB AKREDITASI
REGULASI PEMERINTAH TERKAIT AKREDITASI
UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 012/2012 Tentang Akreditasi RS
SK Menteri Kesehatan Nomor 428/2012 Tentang Penetapan Lembaga Independen Pelaksana
Akreditasi di Indonesia
Pasal 40
Untuk Peningkatan MUTU pelayanan RS
“WAJIB” diakreditasi minimal 3 tahun sekali
Pasal 3 :
Ayat 3 RS WAJIB mengikuti akreditasi nasional
Ayat 5 RS yg akan mengikuti akreditasi internasional harus sudah mendapatkan status akreditasi nasional Ayat 7 RS baru yang telah memperoleh izin operasional &
beroperasi minimal
2 tahun wajib mengajukan permohonan akreditasi
Lembaga Independen Pelaksana Akreditasi RS di Indonesia terdiri atas :
Komisi Akreditasi RS (KARS)
Joint Commissions International (JCI) yang merupakan lembaga pelaksana akreditasi yang berasal dari luar negeri
Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
No.HK.02.04/I/2790/11
STANDAR AKREDITASI RS NASIONAL
S
TANDARA
KREDITASIR
UMAHS
AKITA
KREDITASIRS
Akreditasi Rumah Sakit merupakan suatu
proses dimana suatu lembaga yang independen melakukan asesmen terhadap Rumah Sakit.
Tujuannya adalah menetukan apakan Rumah Sakit tersebut memenuhi standar yang
dirancang untuk memperbaiki keselamatan dan mutu pelayanan.
A
KREDITASIRS
Proses akreditasi dirancang untuk
meningkatkan budaya keselamatan dan budaya kualitas di Rumah Sakit, sehingga senantiasa berusaha meningkatkan mutu dan keamanan pelayanannya.
M
ENGAPAP
ERLUA
KREDITASIRS?
1. Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu dan perlindungan yang layak.
2. Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan wajib memenuhi standar pelayanan Rumah Sakit sehingga mutu pelayanan dapat
dipertanggung jawabkan.
3. Tenaga kesehatan di Rumah Sakit dalam melakukan tugasnya berkewajiban mematuhi standar profesi dan memperhatikan hak pasien.
T
UJUANA
KREDITASIRS
1. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.
2. Memberikan jaminan, kepuasan dan perlindungan kepada masyarakat
3. Memberikan pengakuan kepada Rumah Sakit yang telah menerapkan standar yang ditetapkan
4. Menciptakan lingkungan intern Rumah Sakit yang kondusif untuk penyembuhan dan
pengobatan pasien sesuai struktur, proses dan hasil.
M
ANFAATA
KREDITASIRS
1. Sebagai alat bagi pemilik dan pengelola untuk mengukur kinerja
Rumah Sakit.
2. Melindungi masyarakat dari pelayanan sub standar.
3. Meningkatkan citra Rumah Sakit dan kepercayaaan masya rakat.
A
KREDITASIV
ERSI2007
BERLAKU SAMPAIJ
UNI2012
Tahap I (5 pelayanan)
1. Pelayanan Administrasi dan Manajemen
2. Pelayanan Medik
3. Pelayanan Gawat Darurat
4. Pelayanan Keperawatan
5. Pelayanan Rekam Medis
A
KREDITASIV
ERSI2007
BERLAKU SAMPAIJ
UNI2012
Tahap II (12 pelayanan)
Pelayanan pada tingkat dasar ditambah :
Radiologi,
Farmasi
Kamar Operasi,
Pengendalian Infeksi,
Pelayanan Resiko Tinggi,
Laboratorium serta
Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana (K-3).
A
KREDITASIV
ERSI2007
BERLAKU SAMPAIJ
UNI2012
Tahap III (16 pelayanan)
Pelayanan pada tingkat lanjut ditambah :
Pelayanan Intensif,
Pelayanan Tranfusi Darah,
Pelayanan Rehabilitasi Medik dan
Pelayanan Gizi.
Status Akreditasi RS
1. Akreditasi Istimewa (5 tahun)
2. Akreditasi Penuh (3 tahun)
3. Akreditasi Bersyarat (1 tahun)
4. Tidak lulus/Tidak Ter-Akreditasi
BEDA STANDAR AKREDITASI VERSI 2007 DAN STANDAR AKREDITASI BERSTANDDAR INTERNASIONAL
VERSI 2012
Versi 2007
• Berfokus pada provider
• Kuat pada input dan dokumen
• Lemah implementasi
kurang melibatkan petugas
Versi 2012
• Berfokus Pada Pasien
• Kuat Pada Proses , Output Dan Outcome
proses akreditasi mencari bukti bukti implementasi
metode telusur
• Kuat Pada
Implementasi
Melibatkan Seluruh Petugas
(7 Bab)
(6 Bab)
(Section I: Patient- Centered Standards)
(Section II: Health Care Organization Management standards)
(International Patient Safety Goals (IPSG))
(Chapter 1Section I) (6 Chapter)
(8 Chapter)
J.C.I Edisi 4. Thn 2011
Instrumen tahun 2012 (mengacu JCI edisi 4)
Fokus pada Keselamatan Pasien
Tambahan Penilaian 3 Program Pemerintah (MDG’s)
Dimulai Juni 2012
Sasaran I:
Kelompok Standar Pelayanan berfokus pada pasien
Sasaran II : Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Sasaran III:
Sasaran Keselamatan Pasien RS
19
4 Sasaran STANDAR AKREDITASI 2012
P
ROFESI DANS
TANDARA
KREDITASIRS 2012
Standar Pelayanan berfokus pada pasien Standar Manajemen RS
Standar Keselamatan Pasien RS
Standar MILLENIUM
DEVELOPMENT GOALS PROFESI TERLIBAT PENUH
JUMLAH RS
Sumber Ditjen BUK 20 Mei 2014
Kategori Kepemilikan RS
Umum
RS
Khusus Total
RS PUBLIK
Pemerintah 760 93 853
- Kemkes 15 19 34
- Pemda Propinsi 53 44 97
- Pemda Kabupaten 447 10 457
- Pemda Kota 78 14 92
- Kementerian Lain 3 1 4
- TNI 121 5 126
- POLRI 43 0 43
Swasta Non Profit 523 203 726
RS PRIVAT SWASTA 431 238 669
BUMN 59 7 66
TOTAL : 1,773 541 2,314
SELURUH RUMAH SAKIT WAJIB TERAKREDITASI
DATA AKREDITASI RS
VERSI 2007: 1277 RS Renstra 2010-2014 : 92,67%
* 932 RS : 5 Yan * 139 RS : 12Yan * 206 RS : 16 Yan
VERSI 2012
37 RS YANG TERDIRI:
* 33 RS : PARIPURNA (7 Pemerintah, 26 Swasta) * 1 RS : UTAMA
* 2 RS : MADYA * 1 RS : DASAR
MASA BERLAKU SEMUA AKAN
HABIS
2310RS 37 RS 2273
!!!! RS Tantangan Besar untuk Akreditasi RS
P
ENGEMBANGANRS K
ELASD
UNIA(JCI)
Target Renstra 2010-2014 : Tersedianya 5 kota dengan RS Kelas Dunia
Setiap Progress Pencapaian Akreditasi JCI dipantau oleh UKP4
RS PEMERINTAH YG DIDORONG MENCAPAI KELAS DUNIA
TAHUN 2011 - 2014
RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta
RSUP Sanglah, Denpasar
RSUP Fatmawati, Jakarta
RSUP dr Sardjito, DI Yogyakarta
RSUP dr Wahidin Sudirohusodo, MAkassar
RSPAD Gatot Soebroto
RSUP H Adam Malik, Medan
RSUP dr Kariadi, Semarang
RSUP dr Hasan Sadikin, Bandung
RUMAH SAKIT YANG SUDAH TERAKREDITASI JCI
1. RSUP Cipto Mangunkusumo 2. RSUP Sanglah
3. RSUP Fatmawati 4. RS Siloam Karawaci 5. RS Santosa Bandung 6. RS Eka Hospital BSD
7. RS Eka Hospital Pekan Baru 8. RS Premier Bintaro
9. RS Premier Jatinegara 10.RS Premier Surabaya
11.RS Pondok Indah – Puri Indah
12.RS Awal Bros Bekasi
P
ROGRAMP
EMERINTAH DALAMA
KREDITASIRS
Patient Safety
Program Pencegahan Pengendalian Infeksi
MDGS
Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak
Penurunan Angka Kesakitan Akibat HIV
Penurunan Angka Kesakitan Akibat TB
S
TANDARA
KREDITASIRS
1. Sasaran Kes. Pasien RS(SKP) Program Pemerintah 2. Hak Pasien & Keluarga (HPK)
3. Pendidikan Pasien & Keluarga (PPK)
4. Peningkatan Mutu & Kes. Pasien (PMKP) Program Pemerintan
5. Millenium Development Goal’s (MDG’s) Program Pemerintah
6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) 7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Program Pemerintah
14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP) 15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
PARIPURNA
UTAMA
DASAR
Seluruhnya
12 Standar
MADYA
8 Standar
4 Standar
T
INGKAT KELULUSAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. Tingkat Dasar
a. Empat bab digolongkan Mayor, nilai minimum setiap bab harus 80 % (Sasaran Keselamatan
Pasien Rumah Sakit, HPK, PPK, PMKP)
b. Sebelas bab digolongkan Minor, nilai
minimum setiap bab harus 20 % (MDG’s. APK, AP, PP, PAB, MPO, MKI, KPS, PPI, TKP, MFK)
2. Tingkat Madya
a. Delapan bab digolongkan Mayor, nilai minimum setiap bab harus 80 % (Sasaran
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, HPK, PPK, PMKP, MDG’s. APK, AP, PP)
b. Tujuh bab digolongkan Minor, nilai minimum setiap bab harus 20 % (PAB, MPO, MKI, KPS, PPI, TKP, MFK)
3. Tingkat Utama
a. Duabelas bab digolongkan Mayor, nilai minimum setiap bab harus 80 % (Sasaran
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, HPK, PPK, PMKP, MDG’s. APK, AP, PP, PAB, MPO, MKI, KPS)
b. Tiga bab digolongkan Minor, nilai minimum setiap bab harus 20 % (PPI, TKP, MFK)
4. Tingkat Paripurna
Limabelas bab (semua) digolongkan Mayor, nilai minimum setiap bab
harus 80 % (Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit, HPK, PPK,
PMKP, MDG’s. APK, AP, PP, PAB, MPO, MKI, KPS, PPI, TKP, MFK)
MDG’s
Sasaran III: Penurunan angka kesakitan TB (6)
Sasaran I:
Penurunan angka kematian bayi & peningkatan kesehatan ibu (4 dan 5)
Sasaran II:
Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS (6)
SASARAN MDG’s (4,5 dan 6)
RS Wajib
melaksanakan sistem KPRS
menerapkan standar KPRS
melaksanakan 7 langkah menuju KP
Evaluasi pelaksanaan KPRS dilakukan melalui program akreditasi RS
KEBIJAKAN
KESELAMATAN PASIEN DI RS
TUJUAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT 1. Terciptanya budaya KPRS
2. Meningkatnya akutanbilitas RS thd. pasien dan masyarakat 3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di RS.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
PATIENT SAFETY merupakan Standar yang paling Dasar harus dipatuhi terakreditasi atau tidak
sama sekali
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN
DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RS
32
1. Setiap RS & Fas. Yan Kes lainnya harus melaksanakan PPI 2. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dgn :
• Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes Lainnya (SK Menkes no.270/Menkes/SK/III/2007)
• Pedoman PPI di RS & Fas. Yan. Kes Lainnya(SK Menkes no.382/Menkes/2007) serta
• Pedoman PPI lainnya yang dikeluarkan oleh Kemkes RI (SE Dirjen Bina Yanmed No.HK.03.01/III/3744/08 ttg Pembentukan Komite PPI RS & Tim PPI RS
3. Direktur RS dan Fas. Yan. Kes lainnya membentuk :
• Komite PPI
• Tim PPI
dibawah koordinasi Direktur.
4. Komite dan Tim PPI mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yg jelas.
5. Setiap RS dan Fas Yan Kes lainnya wajib memiliki IPCN (Infection Prevention and Control Nurse).
T
UJUANP
ROGRAMPPI
33
Meningkatkan mutu layanan RS dan fasyankes lainnya melalui PPI, yg dilaksanakan oleh semua
departemen/unit di RS dan fasyankes lainnya, yang meliputi:
– Manajemen risiko,
– Clinical governance, serta – K3.
Melindungi nakes & masyarakat dari penularan penyakit menular (Emerging Infectious Diseases) Menurunkan angka penularan HAIs (Hospital
Acquired Infections)
PERAN PEMDA
UU Nomor: 44 / 2009 Pasal 6 Ayat I (c)
Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk : Membina dan mengawasi penyelenggaraan Rumah
Sakit;
PERMENKES No.12/ 2012 ttg AKREDITASI RS
KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 16
1. Pemerintah dan Pemda wajib mendukung, memotivasi, mendorong dan memperlancar proses pelaksanaan Akreditasi untuk semua RS.
2. Pemerintah dan Pemda dapat memberikan bantuan pembiayaan kepada RS untuk proses akreditasi.
3. Bantuan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersumber dari APBN, APBD atau sumber lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perUUan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 17
1. Menteri melalui DirJen melakukan pembinaan dan pengawasan dalam
penyelenggaraan Akreditasi 2. Pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
mengikutsertakan PemDa, BPRS dan Asosiasi Perumahsakitan.