• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh : Rukmana Ismail

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh : Rukmana Ismail"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

Oleh : Rukmana Ismail

Pembimbing I : Dra.Ratnarti Pahrun, M.Pd Pembimbing II: Dra.Hawa Pattiiha, S.Pd, M.Pd

(Mahasiswa Program Studi S1- PGSD) FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah penerapan teknik dialog dalam menulis kalimat tanya pada siswa kelas III SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango? Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana penerapan teknik dialog dalam menulis kalimat tanya pada siswa kelas III SDN 1 Kabila. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yakni kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas III ternyata dari 20 orang siswa hanya 5 orang yang suka menulis kalimat tanya dan 14 orang tidak suka menulis kalimat tanya. Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan teknik dialog dalam pembelajaran, siswa dapat menulis kalimat tanya.

Kata kunci : Teknik Dialog, Menulis, Kalimat Tanya. PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang sangat kompleks dan tidak sepenuhnya dapat dijelaskan secara rinci. Akan tetapi, secara sederhana pembelajaran dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks, pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2011:5). Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan siswa yang menyebabkan terjadinya komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dialog merupakan salah satu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau tertulis. Pertanyaan yang diajukan

(2)

mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran atau pengalaman yang dihayati. Melalui Dialog akan memperluas dan memperdalam pelajaran tersebut.

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu hal. Kalimat tanya adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing responsi yang berupa jawaban. Makanya kalimat tersebut belum lengkap jika masih belum ada jawabannya. Aktivitas menulis kalimat tanya merupakan kegiatan yang sangat kompleks karena membutuhkan kemampuan berfikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan pikiran atau gagasan secara jelas dengan menggunakan bahasa yang efektif, serta kemampuan untuk menerapkan kaidah menulis kalimat yang baik dan benar.

Berdasarkan hasil observasi lapangan dan pembicaraan informal dengan wali kelas III di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango diperoleh informasi bahwa kebanyakan siswa tidak serius dalam belajar Bahasa Indonesia. Kurangnya motivasi belajar yang kemudian tergambar melalui kebiasaan siswa itu sendiri, seperti tidak menghapal kosakata, kurangnya pemanfaatan waktu luang, belajar jika ada tugas, atau ulangan, dan lain sebagainya. Mereka mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa, tetapi hasil dari proses belajar tersebut terlihat tidak cukup optimal, yang kemudian tergambar melalui nilai akhir yang berada di bawah angka rata-rata kelas.

Apabila hal ini diabaikan dan tidak ditindak lanjuti maka akan berdampak kurang baik terhadap perkembangan intelektual, emosional dan kepribadian siswa yang masih berada pada fase operasional-konkret. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Teknik Dialog Dalam Menulis Kalimat Tanya Pada Siswa Kelas III Di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango”.

PEMBAHASAN Pengertian Menulis

Menulis mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia. Menulis merupakan salah satu sarana komunikasi seperti halnya berbicara. Namun, dalam prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi lisan. Hal ini dikarenakan bahasa digunakan secara fungsional yaitu pemakaian bahasa sebagai media interaksi dan transaksi. Dengan demikian, kegiatan menulis menuntut kecakapan dan kemahiran dalam mengatur menggunakan bahasa, bekerja dengan langkah-langkah terorganisir, gagasan secara sistematis serta mengungkapkan secara tersurat (Rosdiana, 2009:1.18).

(3)

Pengertian Kalimat

Kalimat bukan sekedar rangkaian kata-kata, tetapi rangkaian kata-kata yang bermakna. Rangkaian yang mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksud penuturan (Asmi, 2002:4.49). Kalimat adalah bagian terkecil dari teks (wacana) yang mengungkapkan sebuah pikiran. Kalimat adalah kata atau kumpulan kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang dapat dimegerti (Nadjua, 2007:100). Kalimat adalah bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Jadi, setiap kalimat yang diucapkan selalu didahului oleh kesenyapan (diam) dan diakhiri oleh kesenyapan pula.

Pengertian Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu hal. Kalimat tanya adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing responsi yang berupa jawaban. Makanya kalimat tersebut belum lengkap jika masih belum ada jawabannya (Nadjua, 2007:111).

Pengertian Teknik Dialog

Teknik Dialog adalah suatu teknik dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu. ( Soetomo, 1993 :150 yang dikutip dari Website ) Teknik Dialog merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Syaiful Bahri Djamarah 2000: 107 yang dikutip dari Website). teknik ini dipandang lebih baik dari pada teknik pembelajaran lainnya. Alasannya karena teknik ini dapat merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran.

Teknik dialog juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa. (file:///E:/Downloads /berbagai-macam-metode-guru-dalam.html).

Prosedur Pengumpulan Data 1. Observasi

Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati kegiatan dan perilaku siswa secara langsung saat kegiatan menulis kalimat tanya. Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran umum mengenai aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

(4)

Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara langsung dengan pihak terkait yakni guru dan siswa untuk memperoleh informasi melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna penerapan teknik dialog dalam menulis kalimat tanya.

Teknik ini digunakan untuk mengetahui dan mengkaji apa yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yakni penerapan teknik dialog dalam menulis kalimat tanya pada siswa kelas III SDN 1 Kabila. Pertanyaan akan berkembang pada saat proses wawancara berlangsung. 3. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan melihat dokumen serta perkembangan hasil belajar siswa dalam materi menulis kalimat tanya. Teknik ini dilakukan guna memperjelas dan melengkapi informasi yang diperoleh melalui wawancara dan observasi.

Tahap-Tahap Penelitian

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: a. Melaksanakan observasi awal

b. Melakuan konsultasi dengan dosen pembimbing

c. Mengadakan pertemuan dengan pimpipinan SD dan guru mitra untuk kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan

d. Pengkajian masalah sekaligus membuat lembar pengamatan berisi nama anak, juga kegiatan yang dikembangkan

Temuan Umum

Secara umum peneliti menemukan gambaran mengenai penerapan teknik dialog dalam menulis kalimat tanya pada siswa kelas III di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango antara lain:

Guru di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango khususnya wali kelas III telah memfungsikan kedudukannya secara optimal, baik sebagai pengajar, pendidik, maupun pembimbing. Sebagai pengajar guru melakukan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menguasai materi pembelajaran, pemilihan metode dan model pembelajaran, pemanfaatan media dan sumber belajar, pelaksanaan evaluasi, serta pemberian tugas-tugas pada setiap akhir kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap siswa pada hari kamis tanggal 02 mei 2013 bahwa dari 10 pertanyaan yang diberikan hanya 5 poin saja yang memenuhi kriteria baik sedangkan 5 poin lainnya masuk pada kriteria kurang baik. Hal ini tergambar pada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran belum berjalan dengan baik karena masih sebagian besar siswa belum mampu menulis kalimat tanya dengan baik. Interaksi antara

(5)

siswa, kemampuan menjawab pertanyaan guru, pendapat mengenai cara guru mengajar, penggunaan media yang menarik, serta kemampuan dalam menyelesaikan soal kurang baik, sehingga nilai tugas dan ulangan Bahasa Indonesia pun belum memuaskan.

Selain terhadap siswa peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru, yakni mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan mulai dari kemampuan membuka pembelajaran sampai pada kemampuan menutup pembelajaran serta melaksanakan evaluasi. Dari 10 pertanyaan yang diberikan hanya 6 poin saja yang masuk pada kriteria baik sedangkan 4 poin lainnya masuk pada kriteria kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat pada kemampuan dalam menggunakan media, pembimbingan diskusi, serta pengelolaan kelas masih kurang. Guru sering menemukan kesulitan dalam pemberian materi, sehingga mengakibatkan kemampuan mengenai nilai tugas dan ulangan Bahasa Indonesia siswa pun belum memuaskan. Oleh karena itu perlu adanya peninjauan kembali terhadap kegiatan guru terutama dalam proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran guru memberikan kebebasan untuk bertanya mengenai materi-materi yang belum dapat dipahami maupun dimengerti oleh siswa, memberikan pujian terhadap siswa yang berhasil dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, menanamkan kerja sama, baik antara siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungan, agar tercipta kedisiplinan dalam proses belajar mengajar. Sebagai pendidik, guru harusnya mengadakan pengarahan-pengarahan terhadap perilaku siswa agar dapat belajar secara baik dan memperoleh hasil belajar yang optimal.

Sebagai pembimbing, guru juga perlu membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran, seperti masalah terkait materi pembelajaran yang belum dipahami ataupun dimengerti oleh siswa, khususnya materi tentang menulis kalimat tanya. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, pastinya guru menggunakan metode, model, ataupun teknik pembelajaran, agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Walupun dalam penggunaan model dan teknik pembelajaran guru banyak menemukan kesulitan sehingga menimbulkan sebagian besar siswa belum dapat memahami materi yang diajarkan. Akan tetapi selaku seorang guru, harusnya lebih optimis dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

Temuan Khusus

Adapun temuan khusus yang ditemukan peneliti dari hasil wawancara yang dibagikan di kelas III, ternyata hasil yang diperoleh dari 20 orang siswa hanya 5 orang yang suka menulis kalimat tanya, dan 14 orang tidak suka menulis kalimat tanya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam alasan, diantaranya kurangnya pembendaharaan bahasa

(6)

anak, siswa malas menulis yang diakibatkan karena kurangnya latihan menulis di kelas rendah.

Bardasarkan hasil wawancara dengan guru wali kelas III peneliti mendapat gambaran mengenai kegiatan pembelajaran yang diberikan pada saat proses pembelajaran. Peneliti mengajukan 10 pertanyaan kepada guru untuk memperoleh informasi terkait proses pembelajaran. Dari 10 pertanyaan yang diberikan, 4 pertanyaan diantaranya masuk pada kriteria kurang baik. Hal ini tergambar dalam pertanyaan “Apakah guru menemukan kesulitan dalam memberikan materi mengenai menulis kalimat tanya? Jika iya, kesulitan seperti apa yang biasanya guru hadapi ketika memberikan materi tersebut? ”. Adapun kesulitan yang dihadapi seperti yang diakui informan bahwa perbedaan kemampuan para siswa dalam menyerap materi yang diberikan sehingga guru mengalami sedikit kesulitan dalam hal pengulangan materi agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan.Selanjutnya pada pertanyaan; ”Bagaimana sikap guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa terhadap materi yang diberikan ?”. Untuk mengatasi kesulitan tersebut biasanya guru memberikan contoh kalimat lain atau yang lebih dekat agar siswa benar-benar mengerti. Pada pertanyaan; Bagaimana kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran ? Untuk daya serap 75 % belum maksimal, jadi perlu adanya peningkatan dalam hal pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Untuk meningkatkan pemahaman tersebut perlu adanya peninjauan kembali terhadap proses pembelajaran. Dan pada pertanyaan; Apakah nilai hasil tugas dan ulangan Bahasa Indonesia siswa selama ini cukup memuaskan? Untuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan maka perlu adanya latihan-latihan khusus seputar materi yang sulit dipahami oleh siswa. Latihan-latihan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan pengayaan.

Sementara pada hasil wawancara siswa dari 10 pertanyaan yang diberikan, 5 diantaranya masuk pada kriteria kurang baik. Hal tersebut tergambar melalui pertanyaan “Apakah selama pelajaran berlangsung kamu memberikan pertanyaan ?”. Dalam proses pembelajaran banyak siswa yang tidak memberikan pertanyaan. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan guru. Oleh sebab itu perlu adanya teknik khusus dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa bingung dengan materi yang diajarkan. Selanjutnya pada pertanyaan; “Bagaimana pendapatmu tentang cara guru mengajar?”. Untuk menghindari jawaban yang mengatakan bahwa cara mengajar guru cukup baik, maka perlu adanya peninjauan kembali terhadap guru bahwa harusnya bagaimana seorang guru dapat tampil di depan mengajar dengan baik sehingga pembelajarannya menarik bagi siswa. Selanjutnya pada pertanyaan; “Apakah dalam

(7)

pembelajaran guru menggunakan media yang menarik?”. Dalam pembelajaran biasanya yang dituntut oleh siswa itu adalah medianya. Karena pembelajaran yang dilengkapi dengan media yang menarik membuat siswa tertarik dan semangat dalam menerima pelajaran. Media juga dapat mempermudah siswa mengerti dengan materi yang diajarkan. Selanjutnya pada pertanyaan; “Apakah setelah mendengarkan penjelasan guru kamu dapat mengerjakan soal dari materi yang diajarkan ?”. Dari jawaban yang dikemukakan terlihat bahwa kemampuan siswa dalam mengerjakan soal tergantung pada materi yang diberikan, apakah dapat dimengerti oleh mereka atau tidak. Dan pada pertanyaan; “Bagaimana dengan nilai-nilai tugas dan ulangan Bahasa Indonesia yang kamu dapat selama ini, Apakah cukup memuaskan?”. Dari jawaban tersebut dapat dilihat bahwa nilai tugas dan ulangan Bahasa Indonesia belum mencapai hasil yang diinginkan. Sehingga perlu adanya evaluasi kembali terhadap materi yang belum dapat dipahami dengan baik.

Dari kutipan wawancara yang dilakukan melalui berbagai macam pertanyaan dan jawabannya terkesan belum memuaskan atau masuk pada kriteria kurang baik yang dilakukan terhadap guru dan siswa diatas peneliti menemukan gambaran bahwa materi menulis kalimat tanya terasa sulit, baik bagi guru maupun bagi siswa. Sulit untuk guru dalam memberikan materi tersebut, karena guru belum menemukan teknik yang tepat yang dapat diberikan bersamaan dengan materi tersebut. Sedangkan sulit bagi siswa, karena materinya sulit untuk dimengerti dan dipahami. Model serta teknik yang diberikan belum sesuai sehingga proses pembelajaran belum berjalan sesuai yang diharapkan.

PENUTUP Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan teknik dialog dalam pembelajaran, siswa dapat menulis kalimat tanya.

Saran

1. Pembelajaran hendaknya dilakukan dengan mengutamakan sistem PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) agar siswa tidak merasa jenuh / bosan.

2. Pembelajaran hendaknya dilaksanakan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik.

3. Pembelajaran hendaknya menggunakan strategi, metode dan media yang beragam agar siswa lebih aktif selama pembelajaran berlangsung

4. Dalam memberikan bimbingan menulis, hendaknya guru menyesuaikan bahan ajar dengan kondisi siswa agar dalam. bimbingan, dapat mencapai hasil yang optimal.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011

A.S. Nadjua, Inti Sari Kata Bahasa Indonesia, Surabaya: Triana Media. 2007

Rosdiana Yusi, dkk, Bahasa Dan Sastra Indonesia di SD, Jakarta: Universitas Terbuka. 2009

Asmi, Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdiknas. 2002

file:///E:/Downloads/berbagai-macam-metode-guru-dalam.html, diakses pada tanggal 19 juli 2013

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini (1) mengkaji adanya perubahan perilaku komunikasi, dalam arti tingkat penggunaan media massa oleh para peternak dalam memanfaatkan pesan penyuluhan

• Menghitung volume part masing-masing supplier per hari, sehingga bisa menghasilkan efisiensi kedatangan truk yang

Pengendalian yang dilakukan adalah dengan tanam lebih awal karena dapat mengurangi serangan kutu tembakau dibanding tanam akhir, pemberian pupuk nitrogen tidak

Jurus Golok Lima sebagai sebuah atraksi pertunjukan sebelum melakukan jurus Pencak Silat inti seperti tepak dua, tepak tilu, dan padungdung, yang unik dalam jurus golok

rewrited by: Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH. Data tersebut akan diangap sebagai input dan kembali diproses lewat suatu model dan seterusnya membentuk

Penggunaan material baja ringan sebagai rangka atap suatu bangunan rumah tinggal dua lantai tidak hanya berbeda pada tampilan nyata di lapangan, namun pada tampilan gambar kerja

Data yang diperoleh dari penelitian diupayakan memberikan gambaran atau mengungkapkan berbagai faktor yang berhubungan erat dengan gejala-gejala yang diteliti,

Metode fitofiltrasi ini diharapkan sebagai metode alternatif yang dapat digunakan dalam pengolahan pertambangan emas di Indonesia, sehingga residu dari hasil tambang