SEKRETARIAT JENDERAL
Yth. 1. Pimpinan Tinggi Madya Unit Utama 2. Staf Ahli Menteri
3. Staf Khusus Menteri 4. Penasihat Menteri
5. Pimpinan Tinggi Pratama Unit Utama 6. Kepala Kantor Wilayah
7. Kepala Unit Pelaksana Teknis
di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
SURAT EDARAN
NOMOR : SEK-26.OT.02.02 TAHUN 2021 TENTANG
PERPANJANGAN KETIGABELAS
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
WILAYAH JAWA BALI
A. Latar Belakang
Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada hari Senin, tanggal 1 November 2021, mengenai penetapan Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa Bali terhitung mulai tanggal 2 November 2021 sampai dengan tanggal 15 November 2021, bersama ini perlu dikeluarkan Surat Edaran yang mengatur sistem kerja dan pelaksanaannya serta beberapa kebijakan dalam masa Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
B. Maksud dan Tujuan
Surat Edaran dimaksudkan sebagai pedoman bagi Pegawai (ASN dan Non ASN) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pada masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM), dengan tujuan :
1. Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat melaksanakan tugas kedinasan baik dikantor atau di rumah masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
2. Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap waspada dan lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan serta aman dari penyebaran Covid-19, meskipun terdapat kebijakan pelonggaran PPKM dan penurunan level pada wilayah tertentu;
3. Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia diharapkan tetap sehat dan tetap produktif sehingga rencana kinerja dapat terlaksana dengan baik dan mencapai target kinerja yang telah ditentukan;
penanggulangan pandemi Covid-19.
C. Ruang Lingkup
Surat Edaran ini memuat mengenai pengaturan dan mekanisme kerja serta pelaksanaan terhadap beberapa kebijakan pada masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Ketigabelas bagi Pegawai (ASN dan Non ASN) di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Nomor 6 Tahun 2014);
2. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
3. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional;
4. Pernyataan Presiden Republik Indonesia pada tanggal 2 Agustus 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang dimulai tanggal 3 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 9 Agustus 2021;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
6. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali;
7. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi;
8. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara Selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019;
9. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penguatan Protokol Kesehatan Dalam Tata Kelola Instansi Pemerintah Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019;
10. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : SEK-25.OT.02.02 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Keduabelas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
E. Isi Surat Edaran
Merujuk pada hasil evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bahwa penanganan pandemi Covid-19 semakin membaik yang ditandai dengan penurunan jumlah kasus Covid-19 meliputi capaian kasus harian, jumlah kasus aktif serta angka kematian
1. Pedomani dan pahami arahan Presiden Republik Indonesia, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia serta berbagai regulasi terkait dan implementasikan dengan baik dalam pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan leveling wilayah masing-masing.
2. Persiapkan langkah-langkah khusus serta instruksikan kepada jajaran untuk menyikapi kebijakan Pemerintah terhadap pembatasan perjalanan saat hari libur termasuk menjelang hari Natal dan Tahun Baru, tidak menyelenggarakan kegiatan berskala besar serta event lainnya yang berpotensi menimbulkan kerawanan dan Sosialisasikan secara masif Surat Keputusan Bersama 3 Menteri Nomor 712, Nomor 1 dan Nomor 3 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2021.
3. Berperan serta dalam menggencarkan dan mendorong capaian vaksinasi, utamanya bagi Pegawai dan keluarga besar Kementerian Hukum dan HAM yang belum divaksin, memperketat prokotol kesehatan terutama 3M dengan diiringi upaya penguatan 3T (testing, tracing dan treatment).
4. Pemasangan aplikasi PeduliLindungi pada pintu utama perkantoran, area pelayanan publik dan tempat lain yang berpotensi menimbulkan kerumunan serta instruksikan untuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi oleh seluruh Pegawai.
5. Tingkatkan pengawasan, kewaspadaan serta implementasikan secara tegas protokol kesehatan pada wilayah pintu masuk kedatangan dari luar negeri dan penambahan pintu kedatangan Internasional, yaitu Pelabuhan Benoa Bali dan Kepulauan Riau serta adanya penambahan asal negara yang dapat masuk ke Indonesia, seperti Australia, Belanda, Austria dan Denmark.
6. Satgas Covid-19 pada masing-masing Unit Kerja agar secara intens memonitor kondisi Pegawai dan memastikan Pegawai disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama pada wilayah yang terdapat event nasional World Super Bike (WSBK) Mandalika di Nusa Tenggara Barat serta event nasional lainnya.
7. Pengaturan kegiatan perkantoran dan operasional lapangan tetap mengacu pada kebijakan yang telah ditetapkan Pemerintah, arahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Instruksi Menteri Dalam Negeri dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yakni :
a. Wilayah Jawa Bali
1) Level 3 : 25 % work from office (WFO);
2) Level 2 : 50% work from office (WFO);
3) Level 1 : 75% work from office (WFO);
b. Wilayah luar Jawa Bali
1) Level 3 : 50 % work from office (WFO);
2) Level 2 dan Level 1 zona hijau, kuning, oranye : 50% work from office (WFO);
3) Level 2 dan Level 1 zona merah : 25% work from office (WFO);
c. Pegawai yang melaksanakan tugas di kantor adalah Pegawai yang sudah divaksin, diutamakan yang berusia dibawah 50 tahun dan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi (scan QR Code) pada akses pintu masuk dan keluar pintu utama perkantoran;
8. Mendorong percepatan penyerapan anggaran dan capaian kinerja, mengingat waktu efektif hanya tersisa 36 (tiga puluh enam) hari untuk pelaksanaan Tahun Anggaran 2021 serta akselerasi untuk percepatan penyerapan anggaran penanganan Covid-19, mengingat sampai saat ini baru terserap Rp 140.633.624.948,- atau sekitar 66,83% dari pagu anggaran sebesar Rp 210.426.427.000,-.
9. Bagi Kantor Wilayah yang termasuk dalam 131 Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Bali sebagaimana tercantum dalam Inmendagri Nomor 57 Tahun 2021 diharapkan untuk tetap waspada mengingat kasus konfirmasi positif Covid-19 cenderung meningkat.
10. Sinergi dengan TNI, Polri, Satgas Covid-19, Pemerintah Daerah dan Instansi terkait lainnya dalam rangka mendukung program Pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19, pencegahan, menekan angka penularan, percepatan vaksinasi serta kesiapan apabila terjadi hal-hal diluar prediksi.
11. Apabila terjadi hal yang menonjol agar segera dilaporkan kepada Bapak Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada kesempatan pertama dengan tembusan kepada Bapak Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Sekretaris Jenderal.
12. Surat Edaran ini agar dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Selamat bertugas, semoga kita semua diberikan kesehatan yang optimal dan senantiasa berada di dalam perlindungan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.
F. Penutup
Demikian Surat Edaran ini agar dijadikan pedoman untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 November 2021 SEKRETARIS JENDERAL,
KOMJEN POL. ANDAP BUDHI REVIANTO, S.I.K., M.H.
Tembusan:
1. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (sebagai laporan);
2. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.