• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI PUSKESMAS JETIS II KABUPATEN BANTUL KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI PUSKESMAS JETIS II KABUPATEN BANTUL KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

DI PUSKESMAS JETIS II KABUPATEN BANTUL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

IMAS HUTRIANTI 1113058

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2016

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul”.

Karya Tulis ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada:

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes, selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Yuli Astuti, SST, selaku koordinator Karya Tulis Ilmiah (KTI).

4. Budi Rahayu, M.Keb, selaku dosen pembimbing KTI yang telah memberikan arahan dan bimbingan pada penulis.

5. Marjiyah, S.KM.MM, selaku penguji dalam penelitian ini, yang telah meluangkan waktu untuk menguji, memberikan saran dan masukan dalam berbagai hal untuk memperbaiki penelitian ini menjadi lebih baik.

6. Pihak Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang telah membantu dalam terlaksananya penelitian ini.

7. Kedua orang tua, kakak, adik, dan keluarga yang selalu mendukung spiritual, material, dan semangat pada penulis selama penyusunan penelitian ini.

8. Teman-teman Mahasiswa Kebidanan angkatan 2013 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah bersedia membantu dan memberi nasihat serta dorongan kepada penulis.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan KTI ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga penelitian ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, 2016

Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

DAFTAR ISI

HAL

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

INTISARI ... x

ABSTRACT ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 9

B. Kerangka Teori ... 35

C. Kerangka Konsep ... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

C. Populasi ... 37

D. Metode Sampling dan Sampel Penelitian ... 38

E. Variabel Penelitian ... 39

F. Definisi Operasional ... 40

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 40

H. Validitas dan Reliabilitas ... 42

I. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 45

J. Etika Penelitian ... 47

K. Pelaksanaan Penelitian ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 52

B. Pembahasan ... 55

C. Keterbatasan Penelitian ... 64

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 67 B. Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR TABEL

HAL Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ... 5 Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 40 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang buku

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) ... 42 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristi Responden ... 53 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan ... 54 Tabel 4.3 Distribusi Fekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Pengertian BukuKIA di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul ... 54 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Penggunaan Buku KIA di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul... 55 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Manfaat Buku KIA di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul ... 55 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang Bagian Buku KIA

yang Diisi oleh Ibu Hamil di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul ... 56

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR GAMBAR

HAL

Gambar 1. Pemeriksaan Kehamilan ... 21

Gambar 2. Pemeriksaan Kehamilan ... 22

Gambar 3. Pemeriksaan Kehamilan ... 23

Gambar 4. Pemeriksaan Kehamilan ... 23

Gambar 5. Kelas Ibu ... 25

Gambar 6. Perawatan Sehari-hari ... 25

Gambar 7. Perawatan Sehari-hari ... 26

Gambar 8. Perawatan Sehari-hari ... 27

Gambar 9. Hal yang Harus dihindari Ibu Hamil ... 28

Gambar 10. Masalah pada Masa Kehamilan... 30

Gambar 11. Persiapan Persalinan ... 31

Gambar 12. Tanda Awal Persalianan ... 32

Gambar 13. Proses Persalinan ... 33

Gambar 14. Kerangka Teori ... 35

Gambar 15. Kerangka Konsep ... 36

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA Lampiran 5. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. Puskesmas Jetis II Kabupaten

Bantul

Lampiran 6. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul

Lampiran 7. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 8. Surat Keterangan/Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 9. Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Ka. Puskesmas Jetis I Kabupaten Bantul

Lampiran 10. Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Ka. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul

Lampiran 11. Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul

Lampiran 12. Surat Keterangan/Izin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13. Surat Balasan Uji Validitas Puskesmas Jetis I Kabupaten Bantul Lampiran 14. Surat Izin Penelitian Ka. Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul Lampiran 15. Surat Izin Penelitian Ka. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Bantul

Lampiran 16. Surat Izin Penelitian Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 17. Surat Keterangan/Izin Penelitian

Lampiran 18. Surat Balasan Penelitian Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul Lampiran 19. Hasil Uji validitas

Lampiran 20. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 21. Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 22. Lembar Konsultasi

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

DI PUSKESMAS JETIS II KABUPATEN BANTUL INTISARI

Imas Hutrianti

1

, Budi Rahayu

2

, Marjiyah

2

Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi. Menurut servei demografi kesehatan indonesia tahun 2012 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Pelayanan kesehatan ibu saat hamil (antenatal care) sekurang-kurangnya empat kali selama masa kehamilan.

Pelayanan kesehatan ibu hamil tidak terlepas dari buku KIA. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul di peroleh data cakupan K4 masih dibawah target yaitu sebesar 85,54%.

Tujuan penelitian: Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku kesehatan ibu dan anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul.

Metode penelitian: Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebesar 41 ibu hamil sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup sebagai alat ukur dan analisis data menggunakan univariat.

Hasil: Tingkat pengetahuan tentang pengertian buku KIA dalam kategori kurang sebanyak 20 responden (48,8%), penggunaan buku KIA dalam kategori kurang sebanyak 17 responden (41,5%), manfaat buku KIA dalam kategori baik sebanyak 19 responden (46,3%), dan bagian buku KIA yang diisi oleh ibu hamil dalam kategori kurang sebanyak 17 responden (41,5%).

Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 23 responden (56,1%).

Kata kunci : Tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap buku KIA

1

Mahasiswa program studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

Dosen pembimbing Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE LEVEL OF PREGNANT MOTHERS ABOUT MATERNAL AND CHILD HEALTH (MCH) BOOK

IN COMMUNITY HEALTH CENTER OF JETIS II BANTUL REGION ABSTRACT

Imas Hutrianti

1

, Budi Rahayu

2

, Marjiyah

2

Background: Maternal mortality ratio (MMR) in Indonesia remains high today.

Demographic survey of Indonesian Health in 2012 figured out number of 359 mortalities per 100.000 live birth. Antenatal care should be at least four times during pregnancy. Antenatal care involves MCH book. Knowledge is one of factors that influences the utilization of MCH book by pregnant mothers.

Preliminary study in community health center of Jetis II, Bantul region, found out that ANC 4 coverage was still below target as many as 85,54%.

Objective: To identify the knowledge level of pregnant mothers about Maternal and Child Health Book (MCH) in community health center of Jetis II, Bantul region.

Method: This study design was quantitative descriptive. Sampling technique applied purposive sampling with samples as many as 41 pregnant mothers who fulfilled inclusion and exclusion criteria. This study distributed closed questionnaires as measurement instrument and data analysis applied univariate.

Result: Knowledge level about the definition of MCH book was in poor category as many as 20 respondents (48,8%), the utilization of MCH book was in poor category as many as 17 respondents (41,5%), the benefits of MCH book was in good category as many as 19 respondents (46,3%), and parts of MCH book to be filled by pregnant mothers was in poor category as many as 17 respondents (41,5%).

Conclusion: The knowledge level of pregnant mothers about MCH book in community health center of Jetis II, Bantul region, was in sufficient category as many as 23 respondents (56,1%).

Keywords: Knowledge level of pregnant mothers about MCH book.

1

Midwifery Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta.

2

Lecturer of Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta.

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu pada suatu wilayah dan merupakan indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. (Kemenkes, 2014). Mulai tahun 2016, tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs (Sustainable Development Goals) 2015-2030 secara resmi menggantikan tujuan pembangunan MDGs (Millennium Development Goals).

SDGs merupakan kelanjutan dari target –target MDGs dalam hal mewujudkan pembangunan manusia. Target yang belum berhasil pada era MDGs (2000-2015) Indonesia salah satunya adalah menurunkan AKI. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Target dalam SDGs pada 2030 yaitu mengurangi AKI hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup (Hoelman, 2015: 23).

Berdasarkan data profil kesehatan AKI di DIY pada tahun 2014 sebesar 40

kasus, angka terendah terdapat di Kota Yogyakarta sebesar 2 kasus. Angka

tertinggi terdapat di daerah Bantul mencapai 14 kasus (104,7 per 100.000

kelahiran hidup), Gunung Kidul mencapai 85,98 per 100.000 kelahiran hidup,

Sleman sebesar 83,29 per 100.000 kelahiran hidup, dan Kulonprogo mencapai

94,25 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Bantul, 2015: 9). Penyebab kematian

ibu yang tertinggi disebabkan oleh faktor lain-lain yang meliputi penyakit jantung,

TBC, asma, gangguan ginjal, cancer, emboli air ketuban, tyroid, dan syok.

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Penyebab kematian ibu di DIY juga disebabkan oleh perdarahan dan preeklamsi (Dinkes DIY, 2015: 15).

Profil kesehatan Bantul data AKI di Kabupaten Bantul tahun 2014 merupakan jumlah kematian tertinggi mencapai 104,7 per 100.000 kelahiran hidup yaitu sejumlah 14 kasus, mengalami peningkatkatan dari tahun 2013 sebesar 96,83 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu adalah preeklampsia berat sebanyak 14%, perdarahan sebesar 14%, dan 14% akibat jantung, asma 14%, emboli air ketuban 14%, dan lainnya 29% (Dinkes Bantul, 2015: 9). Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan AKI yaitu meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan di masyarakat dengan menempatkan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai program utama melalui strategi making pregnancy safer (MPS) (Kemenkes, 2013: 209).

Rendahnya akses pelayanan KIA yang berkualitas adalah salah satu faktor

yang sangat mempengaruhi terjadinya kematian ibu maupun anak. Bagian yang

tidak terpisahkan dalam pelayanan KIA adalah buku KIA yang merupakan media

konseling dan dokumen pencatatan pelayanan KIA. Buku KIA saat ini belum

dimanfaatkan secara optimal. Keberhasilan penggunaan buku KIA hanya terjadi

apabila ibu, suami, dan keluarga aktif membaca, mempelajari, memahami secara

bertahap isi buku KIA, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil

penelitian Riskesdas tahun 2013 secara nasional, ibu yang memiliki buku KIA

menunjukkan (80,8%) namun yang bisa menunjukkan hanya (40,4%) sedangkan

ibu yang tidak memiliki buku KIA (19,2%) (Kemenkes, 2015: 213).

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Pelayanan kesehatan yang diberikan tenaga kesehatan untuk ibu hamil selama masa kehamilan disebut ANC (antenatal care). Pelayanan tersebut merupakan bentuk upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan dan bertujuan meminimalisasi risiko kejadian kesakitan dan kematian ibu (Farodis, 2012: 104). Indikator ANC untuk mengevaluasi program pelayanan kesehatan ibu adalah cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali (Kemenkes, 2013: 209).

Ibu hamil yang membaca buku KIA dapat menambah pengetahuan tentang perawatan kehamilan. Apabila ibu hamil mempunyai pengetahuan baik terhadap kesehatan maka akan memahami pentingnya menjaga kesehatan dan memotivasi untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap ibu hamil yang datang ke puskesmas untuk pemeriksaan antenatal care diwajibkan membawa buku KIA.

Bantul terdiri dari 27 Puskesmas, data cakupan kunjungan K1 pada tahun 2014 di

daerah Bantul mencapai (100%). Cakupan kunjungan K4 tertinggi terdapat di

Puskesmas Sewon I (99,83 %), cakupan kunjungan K4 terendah di Puskesmas

Banguntapan II (78,77%), dan di Puskesmas Jetis II (81,93%). Data menunjukkan

cakupan kunjungan K4 di Puskesmas Jetis II meningkat dari tahun sebelumnya,

namun peningkatan tersebut masih belum mencapai target (95%) (Dinkes Bantul,

2015: 25).

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul pada tanggal 7 Maret 2016, data bulan Januari-Desember 2015 terdapat 339 ibu hamil yang datang ke puskesmas dan diperoleh data kunjungan pertama (K1) sebanyak 339 (100%) dan kunjungan keempat (K4) masih dibawah target yaitu sebanyak 290 (85,54%). Jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan pada bulan Januari-Februari 2016 sebanyak 59 (100%) ibu hamil. Jumlah ibu hamil tersebut, sebanyak 28 (47,46%) ibu hamil merupakan kunjungan pertama dan 31 (52,54%) ibu hamil yang melakukan kunjungan ulang.

Peneliti juga melakukan wawancara mendalam kepada ibu hamil yang sedang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul dilakukan kepada 3 ibu hamil (100%), sebanyak 2 ibu hamil (66,67%) mengatakan belum membaca buku KIA terlebih memahami isinya sebab banyak dan tebal, lebih mudah mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan saja, sedangkan 1 ibu hamil (33,33%) mengatakan sudah membaca buku KIA dan memahami isinya. Masyarakat berfikir bahwa memperoleh informasi tentang kesehatan ibu dan anak biasanya diberikan oleh tenaga kesehatan pada saat mendapatkan pelayanan, tanpa harus membaca dan mehami semua isi buku KIA.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui gambaran

tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Puskesmas Jetis II Kabupaten

Bantul. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut karena penelitian ini

penting untuk diteliti lebih lanjut guna mendapat perhatian dalam membantu dan

mengembangkan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian adalah: “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul? ”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umun tujuan penelitian ini adalah diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul.

b. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul.

c. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul.

d. Diketahuinya tingkat pengetahuan tentang bagian buku Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) yang diisi oleh ibu hamil di Puskesmas Jetis II Kabupaten

Bantul.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan bermanfaat dapat menambah wawasan dan sebagai bahan acuan khususnya dalam ilmu pengetahuan di bidang kebidanan yang berkaitan dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada ibu hamil.

2. Manfaat praktis a. Bagi Ibu Hamil

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan ibu tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

b. Bagi Puskesmas Jetis II

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan memberikan data konkrit mengenai pengetahuan ibu hamil tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan sebagai masukan untuk para tenaga kesehatan agar meningkatkan kinerja bidan dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

c. Bagi Perpustakaan Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, yang

dapat diakses melalui perpustakaan mengenai pengetahuan ibu hamil

tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk faktor-faktor lain agar dilakukan penelitian, menambah kemampuan, dan pengetahuan tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) bagi peneliti selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Tujuan Desain Hasil Perbedaan

1. Colti (2014) Analisis Kualitas Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak

Mengetahui hubungan penggunaan

buku KIA

dengan pengetahuan dan hubungan penggunaan

buku KIA

dengan peran tenaga

kesehatan

Cross sectional

Variabel yang

berhubungan adalah pengetahuan denga nilai p value = 0,027 (p value

≤ 0,05), sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah peran tenaga kesehatan denga nilai p value = 0,446 (p value ≥ 0,05).

a. Desain penelitian b. Variabel

Penelitian c. Lokasi dan

waktu penelitian yang berbeda

2. Colti (2013) Faktor yang Memengaruhi Peran Kader dalam

Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan peran kader dalam penggunaan buku KIA di Kecamatan Kalibagor

Cross sectional

Hubungan pengetahuan kader mengenai KIA dengan peran kader dalam penggunaan buku KIA (p value ≤ 0,05), tidak ada hubungan antara motivasi kader dengan peran kader dalam penggunaan buku KIA (p value > 0,05), dan tidak ada hubungan bermakna antara masa kerja dengan peran kader dalam penggunaan buku KIA (p value > 0,05)

a. Desain penelitian b. Variabel

Penelitian c. Lokasi dan

waktu penelitian yang berbeda

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8 3. Herawati

(2015)

Kepemilikan Buku KIA dan Keteraturan Antenatal care

Mengetahui gambaran kepemilikan buku KIA dan keteraturan antenatal care

Cross sectional

Sebagian besar responden (80,6%) memiliki buku KIA dan

(19,4%) tidak

mempunyai buku KIA dan dari hasil yang telah didapatkan diketahui

bahwa (61,1%)

responden tidak teratur melakukan antenatal care dan (38,9%) yang teratur melakukan antenatal care.

a. Desain penelitian b. Variabel

penelitian c. Lokasi dan

waktu penelitian

4. Paramita (2012)

Hubungan Antara Pemanfaatan

Buku KIA

dengan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Tanda-tanda Bahaya

Kehamilan di BPM Ny. E Kecamatan Ambarawa Periode Januari- Maret 2012

Mengetahui hubungan antara pemanfaatan

buku KIA

dengan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

Cross sectional

Sebesar 61,2% ibu hamil di BPM Ny. E dikategorikan kurang dalam memanfaatkan buku KIA untuk memperoleh informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Ibu hamil mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai tanda- tanda bahaya kehamilan dengan persentase sebesar 46,9%.

a. Desain penelitian b. Variabel

penelitian c. Lokasi dan

waktu penelitian

5. Laksmono (2009)

Pemanfaatan Buku KIA oleh Kader

Posyandu: Studi pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungadem Kabupaten Bojonegoro

Menganalisis pengaruh ciri- ciri dan peran kader Posyandu yang berkaitan dengan buku KIA di wilayah kerja

puskesmas.

Cross sectional

Presentase yang mempunyai pengetahuan baik adalah 52,5% (64 responden), sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang 47,5% (58 responden), ada hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan dengan pemanfaatan Posyandu dengan (p=0,004).

a. Desain penelitian b. Variabel

penelitian c. Lokasi dan

waktu penelitian

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Jetis merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul, terdiri dari 4 desa yaitu Desa Patalan, Canden Trimulyo, dan Sumberagung dengan luas wilayah 11,02 Km

2

. Puskesmas Jetis II merupakan satu dari 27 puskesmas di Kabupaten Bantul yang terletak di jalan Parangtritis KM.15, Patalan, Jetis Bantul Yogyakarta.

Wilayah kerja Puskesmas Jetis II terdiri dari 2 desa meliputi Desa Patalan terdiri dari 20 dusun dan 89 RT, sedangkan Desa Canden terdiri dari 15 Dusun dan 76 RT. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Jetis II adalah:

b. Utara : Kecamatan Bantul c. Timur : Kecamatan Imogiri d. Selatan : Kecamatan Pundong

e. Barat : Kecamatan Bambanglipuro dan Kecamatan Bantul

Puskesmas Jetis II merupakan puskesmas rawat jalan, pelayanan

yang diberikan di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul khususnya dalam

bidang KIA dilakukan setiap hari kecuali imunisasi. Puskesmas

menjadwalkan pelayanan imunisasi dasar hari Senin (di Puskesmas Induk),

imunisasi booster pada akhir bulan, sedangkan imunisasi catten dan TT

ibu hamil dilakukan setiap hari. Pelayanan pemeriksaan kehamilan (ANC)

dijadwalkan setiap hari Rabu, kelas ibu dilakukan dua kali dalam

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

seminggu yaitu hari Senin dan Sabtu, dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Manajemen Balita Sakit (MTBM) dijadwalkan hari Selasa.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini berdasarkan usia, paritas, pendidikan, dan pekerjaan yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan usia, paritas, pendidikan, dan pekerjaan di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul.

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Usia

<20 tahun 0 0

20-35 tahun 36 87,8

>35 tahun 5 12,2

Jumlah 41 100

Paritas

Primigravida 13 31,7

Multigravida 28 68,3

Jumlah 41 100

Pendidikan

SD 4 9,8

SMP 8 19,5

SMA 24 58,5

Perguruan Tinggi 5 12,2

Jumlah 41 100

Pekerjaan

IRT 27 65,9

PNS 0 0

Wiraswata 14 34,1

Petani 0 0

Jumlah 41 100

(Sumber : Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 41 ibu hamil,

mayoritas usia ibu hamil berada pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak

36 responden (87,8%), mayoritas paritas ibu hamil adalah multigravida

sebanyak 28 responden (68,3%). Pendidikan ibu hamil mayoritas

berpendidikan SMA sebanyak 27 responden (58,5%), dan mayoritas ibu

hamil bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 27 responden (65,9%).

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA

Berdasarkan hasil yang telah dilakukan, presentase tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA di Puskesmas Jetis II

Kabupaten Bantul

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA

Frekuensi Persentase (%)

Baik 6 14,6

Cukup 23 56,1

Kurang 12 29,3

Jumlah 41 100

(Sumber : Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA dalam kategori cukup sebanyak 23 responden (56,1%).

4. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pengertian Buku KIA

Berdasarkan hasil yang telah dilakukan, presentase tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian buku KIA dapat dideskripsikan pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pengertian Buku KIA di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pengertian Buku KIA

Frekuensi Persentase (%)

Baik 2 4,9

Cukup 19 46,3

Kurang 20 48,8

Jumlah 41 100

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang pengertian buku KIA dalam kategori kurang sebanyak

20 responden (48,8%).

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

5. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Penggunaan Buku KIA Berdasarkan hasil yang telah dilakukan, presentase tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penggunaan buku KIA dapat dideskripsikan pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Penggunaan Buku KIA di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Penggunaan Buku KIA

Frekuensi Persentase (%)

Baik 12 29,3

Cukup 12 29,3

Kurang 17 41,5

Jumlah 41 100

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penggunaan buku KIA dalam kategori kurang sebanyak 17 responden (41,5%).

6. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Manfaat Buku KIA

Berdasarkan hasil yang telah dilakukan, presentase tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat buku KIA dapat dideskripsikan pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Manfaat Buku KIA di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Manfaat Buku KIA

Frekuensi Persentase (%)

Baik 19 46,3

Cukup 17 41,5

Kurang 5 12,2

Jumlah 41 100

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang manfaat buku KIA dalam kategori baik sebanyak 19

responden (46,3%),

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

7. Tingkat Pengetahuan tentang Bagian Buku KIA yang Diisi oleh Ibu Hamil

Berdasarkan hasil yang telah dilakukan, presentase tingkat pengetahuan tentang bagian buku KIA yang diisi oleh ibu hamil dapat dideskripsikan pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang bagian buku KIA yang Diisi oleh Ibu Hamil di Puskesmas Jetis II

Kabupaten Bantul

Tingkat Pengetahuan tentang Bagian Buku KIA yang Diisi oleh

Ibu Hamil

Frekuensi Persentase (%)

Baik 9 22,0

Cukup 15 36,6

Kurang 17 41,5

Jumlah 41 100

(Sumber: Data Primer, 2016)

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan tentang bagian buku KIA yang diisi oleh ibu hamil dalam kategori kurang sebanyak 17 responden (41,5%).

B. Pembahasan 1. Karakteristik responden

Hasil tabulasi karakteristik responden berdasarkan usia 20-35 tahun

merupakan responden terbanyak yaitu 36 ibu hamil (87,8%). Tabulasi

antara usia responden dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku

KIA kategori cukup ditujukan pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 19

ibu hamil (46,34%). Usia tersebut menunjukkan bahwa usia yang cukup

matang. Menurut (Wawan dan Dewi, 2010: 13; Budiman dan Riyanto,

2013: 17) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan melakukan suatu

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

pekerjaan dan usia juga memengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas ibu hamil sebagian besar berada pada paritas multigravida sebanyak 28 responden (68,3%).

Tabulasi antara paritas dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA menunjukan kategori cukup terdapat pada ibu hamil dengan paritas multigravida sebanyak 17 ibu hamil (41,46%). Paritas berkaitan dengan pengalaman ibu hamil tentang penggunaan buku KIA. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memeroleh pengetahuan, dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Budiman dan Riyanto, 2013: 6). Ibu hamil multigravida mendapatkan pengetahuan tentang kehamilannya berdasarkan pengalaman dari kehamilan sebelumnya dan buku KIA yang sudah pernah dimiliki.

Berdasarkan karakteristik pendidikan dapat diketahui bahwa

mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 24 responden

(58,5%). Hasil tabulasi antara pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang buku KIA menunjukkan kategori cukup berada pada jenjang

pendidikan SMA sebanyak 13 responden (31,71%). Tingkat Pendidikan

memengaruhi tingkat pengetahuan individu, sebab diperlukan untuk

mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang menunjang kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Semakin tinggi pendidikan

seseorang maka semakin mudah menerima informasi. Hal yang perlu

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

ditekankan yaitu seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula begitupun sebaliknya, sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh (Wawan dan Dewi, 2010: 13; Budiman dan Riyanto, 2013: 17).

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu hamil diketahui sebagian besar ibu hamil bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 27 responden (65,9%). Hasil tabulasi antara pekerjaan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA menunjukkan bahwa kategori cukup terdapat pada ibu hamil dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 14 ibu hamil (34,15%). Pekerjaan berkaitan dengan ekonomi.

Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan memengaruhi pengetahuan seseorang (Budiman dan Riyanto, 2013: 5). Ibu hamil yang memiliki pekerjaan yang menimbulkan kesibukan, akan jarang untuk membaca terlebih memahami isi buku KIA.

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA dikriteriakan

menjadi tiga berdasarkan kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Hasil

penelitian yang dilakukan peneliti mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang buku KIA menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil memiliki

tingkat pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (56,1%). Hasil

penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Colti (2014) yang

berjudul “ Analisis Kualitas Penggunaan Buku Kesehatan Ibu Anak ”

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang buku KIA dengan kualitas penggunaan buku KIA, akan tetapi hasil menunjukkan pengetahuan ibu tentang buku KIA mayoritas baik. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada kriteria tingkat pengetahuan. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Colti (2014) dan peneliti yaitu pada kriteria pengukuran tingkat pengetahuan dimana penelitian tersebut hanya dengan dua kriteria pengetahuan, sedangkan peneliti dengan tiga kategori pengetahuan yaitu baik, cukup, dan kurang menurut teori yang dikemukakan oleh (Wawan dan Dewi, 2010: 18).

Menurut penjelasan yang diungkapkan (Notoadmodjo, 2007: 145)

pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang, apabila seseorang didasari pengetahuan

yang baik terhadap kesehatan maka orang tersebut akan memahami

pentingnya menjaga kesehatan dan memotivasi untuk diaplikasikan dalam

kehidupan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Herawati (2015) yang menunjukkan bahwa ibu hamil yang memiliki

pengetahuan baik namun penggunaan buku KIA kurang karena ibu hamil

lebih banyak mendapatkan informasi dari orang lain, keluarga atau teman

dekat sehingga ibu lebih memahami isi buku KIA. Responden yang

memiliki pengetahuan kurang baik dan menggunakan buku KIA dengan

baik karena ibu hamil mendapat informasi dari buku KIA dan juga pada

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

saat pelayanan kehamilan yang memberikan penjelasan tentang pentingnya merawat kehamilan.

Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul mayoritas dalam kategori pengetahuan cukup. Berperan aktif membaca dan mengerti isi buku KIA dengan benar merupakan salah satu wujud dari penggunaan buku KIA oleh ibu hamil (Kemenkes, 2015:

5). Sebanyak 23 responden (56,1%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang buku KIA. Tingkat pengetahuan cukup tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi pengetahuan sesuai dengan teori (Wawan dan Dewi, 2010: 13) seperti usia, pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, informasi/media, dan pengalaman. Keberhasilan penggunaan buku KIA menurut (Kemenkes, 2015: 5), hanya terjadi apabila ibu hamil berperan aktif membaca, memelajari, memahami serta menerapkan hal-hal yang terdapat pada buku KIA pada kehidupan sehari.

Pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak dapat meningkat dengan adanya buku KIA. Informasi mengenai kesehatan ibu dan anak yang terdapat dalam buku KIA sangat lengkap, sehingga dengan adanya buku KIA maka pengetahuan ibu semakin meningkat dan dapat meningkatkan derajat kesejahteraan ibu dan anak.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

berbagai bentuk seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, khususnya

media masa yang berbasis internet, memudahkan seseorang untuk

memeroleh informasi dan sumber pengetahuan up to date kapanpun dan

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

dimanapun tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu yang dapat memengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru serta memunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan seseorang (Budiman dan Riyanto, 2013: 17).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian buku KIA

Berdasarkan tabel 4.3, hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian buku KIA dalam kategori kurang sebanyak 20 responden (48,8%). Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Colti (2013) dengan judul “Faktor yang Mempengaruhi Peran Kader dalam Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak”, hasilnya menunjukan

bahwa ada hubungan antara pengetahuan kader mengenai KIA dan memiliki tingkat pengetahuan kurang baik, namun terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu responden dalam penelitian.

Ibu hamil di Puskemas Jetis II sebagian besar belum mengetahui

bahwa apabila ibu melahirkan bayi kembar maka memerlukan buku KIA

lagi dan mengenai hal yang mencakup kesehatan ibu dalam buku KIA. Hal

ini menujukan bahwa tidak sesuai dengan anjuran (Kemenkes, 2015)

Setiap ibu hamil memiliki satu buku KIA, akan tetapi jika ibu melahirkan

bayi kembar, maka ibu memerlukan buku KIA lagi sebab gizi, imunisasi,

dan tumbuh kembang balita berbeda walaupun kembar. Buku KIA

menurut (Kemenkes, 2015) merupakan buku yang berisi catatan dan

informasi cara memelihara serta menjaga kesehatan ibu dan anak. Fungsi

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

edukasi pada buku KIA yaitu memberikan informasi yang lengkap untuk menambah pengetahuan ibu khususnya ibu dan anak. Buku KIA memberikan informasi yang disajikan melalui tulisan dilengkapi dengan gambar yang jelas, sehingga dapat lebih mudah dimengerti ibu pada saat membacanya.

4. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penggunaan buku KIA

Berdasarkan tabel 4.4, hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penggunaan buku KIA dalam kategori kurang sebanyak sebanyak 17 responden (41,5%). Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Colti (2014) yang berjudul “Analisis Kualitas Penggunaan Buku Kesehatan Ibu Anak ” menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang buku KIA dengan kualitas penggunaan buku KIA, akan tetapi hasil menunjukkan pengetahuan ibu tentang buku KIA mayoritas baik. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada kriteria tingkat pengetahuan. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Colti (2014) dan peneliti yaitu pada kriteria pengukuran tingkat pengetahuan dimana penelitian tersebut hanya dengan dua kriteria pengetahuan (baik dan kurang baik), sedangkan peneliti dengan tiga kategori pengetahuan (baik,cukup,dan kurang) berdasarkan teori yang dikemukakan oleh (Wawan dan Dewi, 2010: 18).

Ibu hamil di Puskesmas Jetis II mayoritas kurang aktif membaca

buku KIA sebab biasanya informasi diperoleh hanya pada saat

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63

mendapatkan pelayanan kehamilan. Hal ini tidak sesuai dengan anjuran (Kemenkes, 2015: 8) bahwa penggunaan buku KIA oleh ibu hamil yaitu berperan aktif membaca dan mengerti isi buku KIA dengan benar, jika ada yang tidak dipahami bertanya pada kader dan petugas kesehatan.

Pengetahuan yang baik mengenai buku KIA akan dapat meningkatkan kepatuhan ibu dalam penggunaan buku KIA.

Menurut teori yang dijelaskan oleh (Budiman dan Riyanto, 2013:

5) faktor lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan termasuk didalamnya yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial. Seseorang yang bekerja di luar rumah tentu memiliki cakupan lingkungan sosial yang lebih luas dibandingkan dengan mereka yang tidak bekerja. Hampir segala sesuatu yang dipikirkan, dirasakan, bertahan dengan orang lain, bahasa, kebiasaan makan, pakaian, dan sebagainya dipelajari dari lingkungan sosial budaya termasuk didalamnya lingkungan kerja.

5. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat buku KIA

Berdasarkan tabel 4.5, hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang manfaat buku KIA dalam kategori baik sebanyak 19

responden (46,3%). Responden memiliki beberapa karakteristik dan setiap

responden memiliki latar belakang yang menentukan tingkat

pengetahuannya, meskipun dinamika yang didapatkan bahwa tingkat

pengetahuan responden dalam kategori baik, hal ini disebabkan karena ada

salah satu faktor yang mendominasi tingkat pengetahuannya. Sesuai

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

64

dengan teori (Wawan dan Dewi, 2010: 13; Budiman dan Riyanto, 2013:

17) menjelaskan bahwa faktor pembentuk pengetahuan seseorang adalah pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi dan semakin luas pula pengetahuannya. Pada ibu hamil dengan pendidikan tinggi diharapkan banyak mengetahui dan memeroleh informasi yang berhubungan dengan kesehatannya. Hasil dari penelitian di Puskesmas Jetis II bahwa responden mayoritas berlatar belakang pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas), meskipun demikian ibu hamil dalam memeroleh sumber informasi dan pengetahuan baru tentang manfaat buku KIA tersedia beragam alternatif sumber informasi yang bisa diperoleh ibu dalam memenuhi kebutuhan informasi kesehatan.

6. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bagian buku KIA yang diisi oleh ibu hamil

Berdasarkan tabel 4.6, hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian buku KIA dalam kategori kurang sebanyak 17 responden (41,5%). Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Paramita (2012) dengan judul “Hubungan Antara Pemanfaatan Buku KIA dengan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan di BPM Ny.E Kecamatan Ambarawa Periode Januari-Maret 2012”, hasilnya menunjukan bahwa ada

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil terhadap

tanda-tanda bahaya kehamilan, dan hasil pengetahuannya dalam kategori

kurang.

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

65

Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil di Puskesmas Jetis II

mayoritas menjawab benar bahwa ibu hamil mendapatkan pelayanan

pemeriksaan kehamilan minimal 3 kali selama kehamilan. Jawaban

mayoritas ibu hamil dalam menjawab kuesioner tidak sesuai dengan

anjuran (Kemenkes, 2015) di dalam buku KIA terbaru menjelaskan bahwa

ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali

selama kehamilan yaitu 1 kali pada usia kehamilan 3 bulan, 1 kali pada

usia kehamilan 4-6 bulan, dan 2 kali pada usia kehamilan 7-9 bulan. Hal

ini didukung dengan data studi pendahuluan yang dilakukan peneliti,

bahwa cakupan kunjungan keempat (K4) di Puskesmas Jetis II Kabupaten

Bantul masih dibawah target (85,54%) sedangkan target minimal yang

diinginkan yaitu mencapai (95%) (Dinkes Bantul, 2015: 25).

(34)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

66

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan diluar kemampuan peneliti yang dapat mengakibatkan belum maksimalnya hasil yang diharapkan.

Keterbatasan dan kendala dalam penelitian ini meliputi:

1. Penelitian ini hanya terdiri dari satu variabel saja yaitu tingkat pengetahuan tentang buku KIA.

2. Pengumpulan data tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA dengan menggunakan kuesioner tertutup sehingga jawaban kurang mendalam, selain itu pada saat peneliti membagikan kuesioner responden malas untuk membaca sehingga peneliti harus membacakan satu persatu, serta ada yang tidak bersedia menjadi responden.

3. Pelayanan pemeriksaan kehamilan (ANC) yang dilakukan di Puskesmas Jetis II

Kabupaten Bantul hanya dilakukan satu kali dalam seminggu, sehingga peneliti

mengalami kesulitan dalam mendapatkan responden.

(35)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan :

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul mayoritas dalam kategori cukup sebanyak 23 responden (56,1%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul dalam kategori kurang sebanyak 20 responden (48,8%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul dalam kategori kurang sebanyak 17 responden (41,5%).

4. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul dalam kategori baik sebanyak 19 responden (46,3%).

5. Tingkat pengetahuan tentang bagian buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang

diisi oleh ibu hamil di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul dalam kategori

kurang sebanyak 17 responden (41,5%).

(36)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

68

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Responden

Diharapkan bagi ibu hamil berkelanjutan untuk menambah informasi tentang buku KIA dengan cara lebih aktif membaca buku KIA, menayakan hal yang kurang jelas dari buku KIA, dan mengikuti kelas ibu sehingga memiliki wawasan yang lebih luas.

2. Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Jetis II

Diharapkan tenaga kesehatan di Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul untuk selalu meningkatkan pelayanan dalam program kesehatan ibu dan anak (KIA) khususnya dalam memberikan konseling dan memotivasi ibu hamil untuk lebih aktif membaca buku KIA.

3. Bagi Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Hasil Penelitian diharapkan dapat menambah kepustakaan dan referensi bagi mahasiswa tentang pengetahuan ibu hamil tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di perpustakaan sebagai bahan bacaan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti lain dapat menindak lanjuti serta mengembangkan

penelitian ini agar lebih sempurna dan bermanfaat sehingga dapat menambah

wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian serta menjadi sarana

penerapan ilmu pengetahuan

.

(37)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

69

DAFTAR PUSTAKA

Aspuah. 2013. Kumpulan Kuesioner dan Instrumen Penelitian Kesehatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiman dan Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Departemen Kesehatan. 2015. Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Colti. Faktor yang Mempengaruhi Peran Kader dalam Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak. 2013; 8 (2): 77-84.

. Analisis Kualitas Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak. 2014; 10 (1): 14-20.

Dinkes Bantul. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Dinkes Bantul.

Dinkes DIY. 2015. Profil Kesehatan DIY. Yogyakarta: Dinkes DIY.

Farodis. 2012. Panduan Lengkap Manajemen Kebidanan. Yogyakarta: D-Medika.

Hanni. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.

Herawati. Kepemilikan Buku KIA dan Keteraturan Antenatal care. 2014; 4 (1) : 40-45.

Hidayat. 2014. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data : Contoh Aplikasi Studi Kasus. Jakarta: Salemba Medika.

Hoelman. 2015. Panduan SDGs Untuk Pemerintah Daerah dan Pemangku Kepentingan Daerah. Jakarta: Ifid.

Kemenkes. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.

Kemenkes. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

(38)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

70

Kemenkes. 2015. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta: Kemenkes RI.

Laksmono. Pemanfaatan Buku KIA oleh Kader Posyandu: Studi pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. 2009; 13 (1): 39-47.

Lapau. 2013. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Buku Obor.

Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nirwana. 2011. Kapita Selekta Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Paramita. Hubungan antara Pemanfaatan Buku KIA dengan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan di BPM Ny.

E Kecamatan Ambarawa Periode Januari-Maret 2012; 3 (1): 40-47.

Peraturan WaliKota Yogyakarta Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.

Saryono dan Anggraeni. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan.Yogyakarta: Numed.

Siregar. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku. Yogyakarta: Nuha Medika.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dan mengetahui respon siswa terhadap produk Student Worksheet berbasis Project Based Learning berorientasi pada

Karakteristik penumpang diuji untuk mengetahui pengaruh responden dalam menentukan atau memilih moda angkutan bus dengan tarif dan waktu yang di inginkan dari Bandara

Dari hasil perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa secara keseluruhan para pengguna stasiun merasa puas dengan kinerja stasiun namun dari hasil perhitungan loket tiket

Hasil penelitian ini ialah: (i) terdapat sepuluh peran – peran teknologi dan komunikasi yang terlaksana dalam pembelajaran di kelas ICT ini, antara lain menyediakan soal –

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan buku KIA dalam penelitian ini adalah pendidikan, sikap, dukungan tenaga kesehatan, dukungan

Pendidikan Anak UsiaDini (PAUD), khususnya ditaman kanak-kanak sebagai salah satu bentuk layanan pendidikan yang perlu diperhatikan. Hal ini sesuai dengan UU No.20

Sebagai bagian dari evaluasi, dapat dilakukan verifikasi fisik terhadap data dan informasi yang diberikan oleh Penyedia dalam Dokumen Penawaran, termasuk namun

Fotosintesis berperan penting bagi kehidupan organisme karena menyediakan oksigen yang diperlukan untuk proses pernapasan, mendaur ulang karbon dioksida yang dihasilkan dari