Panji Ageng Ichtiar / 121135011 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perpindahan orang dan barang di Pulau Jawa, masih mendominasi prasarana transportasi jalan dibanding dengan prasarana jalan lainnya. Kondisi tersebut menjadikan jaringan jalan nasional khususnya sistem jaringan jalan primer di Pulau Jawa mengalami pembebanan lalu lintas yang tinggi, pada ruas jalan tertentu mobilitasnya mengalami penurunan dengan ditandai adanya kemacetan dan kecelakaan. Untuk itu Pemerintah telah menetapkan sampai dengan tahun 2014 akan membangun jaringan jalan tol di Pulau Jawa yang menghubungkan kota Merak di bagian barat sampai dengan kota Banyuwangi dibagian timur Pulau Jawa.
Jalan Tol Mojokerto – Kertosono merupakan salah satu bagian dari rangkaian jaringan jalan tol Trans Jawa. Pembangunan jalan pada lokasi tersebut secara khusus dimaksudkan untuk mobilisasi lalu lintas daerah Mojokerto menuju Kertosono dan sebaliknya. Secara umum direncanakan untuk melakukan pengembangan jalan dan mengatasi kemacetan lalu lintas, akibat peningkatan jumlah penduduk, mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat yang bertambah setiap tahunnya. Dengan demikian pembangunan proyek jalan tol Mojokerto – Kertosono ini diharapkan mampu menjadi solusi waktu dan kenyamanan lalu lintas daerah Mojokerto – Kertosono dan sekitarnya, sehingga mobilitas masyarakat dapat berjalan lebih baik. (http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan Tol Trans Jawa Tol Trans Jawa)
Berdasarkan studi kasus yang dilaksanakan oleh Panji Ageng Ichtiar, mengenai Analisis Dampak Lalu Lintas Persimpangan Jalan Akses Tol Simpang Susun Jombang Pada Pembangunan Jalan Tol Mojokero Kertosono, kinerja persimpangan menurut DED awal yang telah dikeluarkan oleh PT. MHI pada saat lalu lintas jalan tol dibuka pada tahun 2015 derajat kejenuhan simpang sudah melebihi 1,00 sehingga telah akan terjadi kemacetan pada persimpangan tersebut.
Sehingga dilakukan penambahan lajur pada tiap-tiap lengan simpang, supaya
kinerja simpang dapat bertahan hingga minimal lima tahun kedepan, ketika akan dilakukan penanganan berkala oleh pemerintah. Konfigurasi kaki simpang semula adalah 4/2 D dengan tanpa tambahan lajur belok kiri langsung, kemudian dilakukan penambahan lajur sehingga konfigurasi kaki simpang menjadi 6/2 D dengan bantuan lajur belok kiri langsung. Setelah dilakukan penambahan lajur dan menejemen lalu lintas pada simpang tersebut maka derajat kejenuhan simpang pada tahun 2020 mencapai 0,77, masih dibawah batas kritis yaitu 0,85.
1.2 Lokasi Perancangan
Tol Mojokerto – Kertosono ini terletak antara 112o 20' 01” BT s/d 112o52'30" BT dan 7o25'18“ LS s/d 7o30'0" LS. Jalan Tol Mojokerto – Kertosono yang memiliki panjang 40.5 km, akan melewati tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk. Tol Mojokerto–
Kertosono memiliki tiga akses keluar dan masuk ke jalan tol, dalam tugas akhir ini perancangan persimpangan akan dikhususkan pada salah satu jalan akses tol yang berada pada simpang susun jombang yang berada pada Sta. 25+170.244.
Lokasi persimpangan simpang susun Jombang akses jalan Tol Mojokerto- Kertosono terletak di Kecamatan Tembelang, tepatnya pada Jalan Kolektor Jombang-Ploso, dengan koordinat 79o 29’ 25.60” S, 112o 13’ 51.80” E. Lokasi jalan tol Mojokerto-Kertosono dapat dilihat pada Gambar 1.1, untuk lokasi persimpangan akses tol simpang susun Jombang dapat dilihat pada Gambar 1.2 dan Gambar 1.3.
Jalan akses tol pada simpang susun jombang mempunyai panjang 1,6 kilometer. Lokasi persimpangan Jombang berada pada daerah medan datar.
Persimpangan jalan akses berada pada jalan provinsi kolektor primer dengan jarak lima kilometer dari jalan nasional. Persimpangan akan melayani arus lalu lintas dari dan ke Jombang, Ploso, Pantura (Bojonegoro dan Lamongan). Tipe jalan untuk jalan non tol sebagai titik persimpangan akses masuk tol adalah 2/2UD, lebar lajur 3 meter dan berstatus Jalan Provinsi serta mempunyai fungsi sebagai kolektor primer, sedangkan akses jalan tol direncankanan untuk empat lajur dua
Panji Ageng Ichtiar / 121135011 3 Sumber: KPPMD Kabupaten Jombang
Sumber: KPPMD Kabupaten Jombang
\
Lokasi Jalan Tol Mojokerto Kertosono
Gambar 1.1 Lokasi Jalan Tol Mojokerto - Kertosono
Gambar 1.2 Lokasi Persimpangan Akses Tol
Sumber: Google Earth
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir (TA) adalah merencanakan persimpangan sebidang akses tol Jombang pada ruas jalan tol Mojokerto – Kertosono. Adapun komponen dalam penyusunan dokumen teknis adalah:
1. Perancangan teknis sarana dan prasarana simpang sesuai NSPM yang berlaku,
2. Membuat gambar desain dan volume pekerjaan, 3. Merancang tahapan pelaksanaan pekerjaan,
4. Membuat rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi.
1.4 Ruang Lingkup Perancangan
Sesuai dengan judul tugas akhir yaitu “Perancangan Persimpangan Sebidang Akses Tol Jombang pada Ruas Jalan Tol Mojokerto-Kertosono”
dengan lingkup pembahasan sebagai berikut:
1. Acuan Teknis yang digunakan dalam perancangan adalah sebagai berikut dalam Tabel 1.1.
Lokasi Persimpangan
Gambar 1.3 Koordinat Lokasi Persimpangan Akses Tol
Panji Ageng Ichtiar / 121135011 5 Tabe l 1.1 Acuan Teknis
No Aspek Acuan Teknis
1 Geometrik Simpang
- UU No.38 Tahun 2004 tentang jalan - Pd.T-18-2004-B tentang Penentuan
Klasifikasi Fungsi Jalan Perkotaan.
- Tata Cara Perencanaan Persimpangan Sebidang Jalan Perkotaan
- Pt.T-02-2002-B tentang Tata Cara Perencanaan Geometrik Persimpangan Sebidang.
- RSNI No.T-14-2004 tentang Geometrik Jalan Perkotaan.
2 Perkerasan
- Pd-T-14-2003 Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen
- Pd T-05-2004 B Petunjuk Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton Semen
3
Bangunan Pelengkap Jalan dan Perlengkapan
Jalan
- Petunjuk Perencanaan Trotoar No.007/T/BNKT/1990
- Pd.T-02-2006-B tentang Perencanaan Drainase Jalan.
- Pedoman No.Pd.T-12-2004-B tentang Perencanaan Marka Jalan.
- Spesifikasi Lampu Penerangan Jalan Perkotaan Direktorat Pembinaan Jalan Kota No.012/S/BNKT/1990.
- Tata Cara Perencanaan Teknik Lansekap Jalan No.033/T/BM/1996 dan Pedoman Teknik Tata Cara Prediksi Polusi Udara Skala Mikro Akibat Lalu Lintas No.017/T/BM/1999
- Standar Spesifikasi Kereb No.011/S/BNKT/1990
- Tata Cara Pemasangan Rambu dan
Marka Jalan Perkotaan
No.01/P/BNKT/1991 dan Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan Departemen Perhubungan
Sumber: Perancangan Penulis
2. Perancangan dilakukan berdasarkan hasil Studi Kasus yang dilakukan oleh Panji Ageng Ichtiar, yaitu berupa penambahan lajur pada tiap kaki simpang sehingga konfigurasi kaki simpang menjadi 6/2D,
penambahan lajur belok kiri langsung dan manajemen lalu lintas dengan penggunaan APILL.
3. Berdasarkan analisis kinerja yang telah dilaksanakan dalam studi kasus, perancangan dilakukan berdasar panjang antrian pada tiap lengan ditambah panjang taper, yaitu: untuk lengan jombang perancangan dilakukan sepanjang 115 meter, untuk lengan tol sepanjang 75 meter, dan untuk lengan ploso sepanjang 55 meter diukur dari garis henti kendaraan. Namun untuk mengantisipasi kenaikan lalu lintas yang diatas prediksi maka perancangan dilakukan sepanjang 100 m ditambah taper 30 m pada tiap-tiap kaki simpang.
4. Biaya yang digunakan adalah dari pihak investor yang merupakan bakal calon pengelola jalan tol yaitu PT. Marga Harjaya Infrastruktur, dalam tahun anggaran 2013.
5. Perancangan bangunan pelengkap seperti fasilitas pejalan kaki (trotoar) dan drainase.
6. Perancangan perlengkapan jalan seperti marka jalan, rambu-rambu, APILL, lampu penerangan jalan dan lansekap.
7. Kendaraan rencana ditetapkan truk semi trailer golongan 7c dengan panjang 16,8 meter dan radius putar minimum 13,8 meter.
8. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan Microsoft Excel PAHS 2010.
9. Asumsi jalan eksisting telah diperlebar dengan konfigurasi 4/2 UD.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
Uraian tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Panji Ageng Ichtiar / 121135011 7 Uraian tentang pembahasan jalan dan bangunan pelengkap jalan secara umum serta kinerja lalu- lintas.
BAB III : DASAR TEORI
Uraian tentang Karakteristik Jalan perkotaan, Kinerja lalu lintas jalan, Simpang dan Fasilitas Bangunan Pelengkap.
BAB IV : METODOLOGI
Uraian tentang Alur Kerja, Penentuan Data, Pengumpulan Data, Analisis Data (primer dan sekunder), Metode Perencanaan.
BAB V : PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang Kriteria Dasar Perancangan, Perhitungan, Spesifikasi, rancangan Metoda Pelaksanaan, Hasil Perancangan, dan Evaluasi Hasil Perancangan.
BAB VI : PENUTUP
Uraian tentang Kesimpulan dan Saran terhadap hasil perancangan yang telah dilakukan.