• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEBINAR KELAS PPDS. dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "WEBINAR KELAS PPDS. dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

WEBINAR KELAS PPDS

dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD

(2)

FIBROMYALGIA

• Sindroma kronik yang ditandai dengan nyeri otot dan sendi yang menyebar luas. Sering terkait

dengan kelelahaan, kesulitan tidur, gangguan kognitif, ansietas dan depresi.

• Tatalaksana

Non farmakologi : edukasi, olah raga aerobic, pemanasan, CBT, terapi kolam panas, relaksasi, fisioterapi

Farmakologi : Antinyeri, Antidepresan, Antikonvulsan

(3)

1. Seorang wanita usia 25 tahun seorang mahasiswa kedokteran mengeluh mudah lelah, serta nyeri di sekitar bahu dan leher, serta rasa kaku badan saat pagi hari yang menetap dalam 2 hari terakhir. Pasien lalu berobat ke spesialis penyakit dalam, saat dilakukan pemeriksaan didapatkan beberapa titik nyeri yaitu di bagian belakang kepala, sela iga ke2, daerah pantat dan lutut.

Kemungkinan diagnosa pasien ini adalah A. Sindroma Sjrogen

B. Sindrom miofasial C. Reumatik psikogenik D. Fibromialgia

E. Polimiositis

(4)

2.

Seorang perempuan berusia 23 tahun memelihara kucing liar datang ke IGD dengan keluhan luka pada jari akibat gigitan kucing saat memberikan makan kekucing tersebut. Pada pemeriksaan fisik didaptkan sens CM, TD 120/80 N 78 RR 20 T afebris, Kucing merupakan reservoir rabies yang paling penting, selain kucing reservoir rabies lain adalah:

A. Burung B. Hamster C. Luwak D. Kura-kura E. Sapi

(5)

3. Seorang Wanita berusia 38 tahun datang ke IGD dengan keluhan luka gores pada kaki saat tidak sengaja menginjak kucing liar didepan rumah, namun luka tersebut hanya goresan ringan, tidak ada perdarahan, Termasuk kategori apakah kontak dengan hewan tersangka rabies pada pasien tersebut:

A. Kategori paparan : kategori 1, jenis paparan tidak terpapar

B. Kategori paparan : kategori 2, jenis paparan minor

C. Kategori paparan : kategori 3, jenis paparan mayor

D. Kategori paparan : kategori 0, jenis paparan ringan

E. Kategori paparan : kategori 4, jenis paparan berat

(6)

4. Seorang Wanita berusia 38 tahun datang ke IGD dengan keluhan luka gores pada kaki saat tidak sengaja menginjak kucing liar didepan rumah, namun luka tersebut hanya goresan ringan, tidak ada perdarahan,. Dari pemeriksaan fisik sens cm, TD 110/80 N 88 RR 20 T afebris pemeriksaan lain dalam batas normal. Tindakan yang perlu anda anjurkan pada pasien tersebut adalah:

A. Segera berikan SAR saja secepatnya

B. Segera berikan SAR dikombinasikan dengan VAR dosis lengkap

C. Segera berikan VAR 4 dosis (hari ke 0, 3, 7, 28) tanpa memberikan SAR D. Segera berikan VAR 2 dosis

(hari ke 0 dan 3 ) tanpa memberikan SAR

E. Tidak perlu profilaksis

(7)

7. Profilaksis Pasca Paparan Rabies diberikan pada orang yang telah mendapat profilaksis pra paparan (pada kondisis khusus) yang meliputi dibawah ini kecuali :

a. Tidak dianjurkan pemberian SAR karena system kekebalannya telah terbentuk

b. VAR diberikan pada hari ke 0 dan 3 secara Intramuscular

c. VAR dengan dosis dan jadwal yang lengkap seperti pasien yang belum pernah mendapat profialksis pra paparan

d. Bila potensi vaksin kurang dan pada imunokompromise tetap diberikan SAR dan dosis VAR ke 0 dan 3 secara Intramuscular

d. Pada kehamilan profilaksis pasca paparan pada rabies bukan merupakan kontraiindikasi

(8)

9. Seorang dokter PTT di daerah Flores NTT usia 28 tahun mengalami gigitan anjing pada betis kaki kiri saat sedang duduk di teras halaman puskesmas. Menurut pemiliknya, anjing tersebut beberapa hari terakhir terlihat lebih agresif dari biasanya dikarenakan beberapa ekor anak anjing tersebut dijual oleh pemiliknya.

Dokter tersebut kemudian melakukan pencucian dan irigasi luka, kemudian segera datang dan melapor ke RSUD Kabupaten tersebut untuk dilakukan penyuntikan Vaksin. Karantina terhadap anjing yang menggigit telah dilakukan oleh petugas dinas peternakan setempat. Dari anamnesis terhadap dokter PTT tersebut, ternyata didapatkan riwayat vaksinasi sebelumnya yang sudah lengkap, saat sebelum penempatan tugas dahulu. Bagaimanakah tatalaksana pemberian vaksin yang tepat pada kasus diatas, jika ternyata setelah dilakukan karantina selama 14 hari anjing tetap hidup sehat :

A. Dilakukan penyuntikan vaksinasi rabies di hari ke 0, 3, 7, 14, 28 B. Dilakukan penyuntikan vaksinasi rabies di hari ke 0 dan 3 saja

C. Dilakukan penyuntikan vaksinasi rabies di hari 0, 3, 7, 14, 28 dan RIG D. Dilakukan penyuntikan vaksinasi rabies di hari ke 0 dan 3 dan RIG E. Dilakukan penyuntikan vaksinasi rabies di hari ke 0, 3, 7, 14

(9)

Pasien yang sudah mendapatkan profilaksis pra-paparan :

• Perawatan luka gigitan

• Tidak dianjutkan pemberian SAR  system kekebalan telah terbentuk

• VAR diberikan pada hari ke 0 dan 3 (I.M)

• VAR dengan dosis dan jadwal yang lengkap seperti pasien yang belum pernah mendapat profilaksis pra-paparan diberikan bila potensi

vaksin yang diberikan sebelumnya kurang dan pada pasien imunokompromais

• Pada kehamilan profilaksis pasca paparan pada rabies bukan

merupakan kontraiindikasi

(10)
(11)

Faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker kolorektal, diantaranya adalah :

• Diet tinggi lemak, rendah serat.

• Usia lebih dari 50 tahun.

• Riwayat keluarga satu tingkat generasi dengan riwayat kanker kolorektal mempunyai resiko lebih besar 3 kali lipat.

• Familial polyposis coli, Gardner syndrome, dan Turcot syndrome. Pada semua pasien ini tanpa dilakukan kolektomi dapat berkembang menjadi kanker rektum.

• Resiko sedikit meningkat pada pasien Juvenile polyposis syndrome, Peutz- Jeghers syndrome dan Muir syndrome.

• Terjadi pada 50 % pasien kanker kolorektal herediter nonpolyposis.

• Inflammatory bowel disease.

• Kolitis Ulseratif (resiko 30 % setelah berumur 25 tahun).

• Crohn disease, berisiko 4 sampai 10 kali lipat.

(12)
(13)
(14)

5. Seorang laki-laki usia 49 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan badan lemah dalam 1 bulan terakhir disertai keluhan sering diare dan penurunan berat badan 10 kg dalam 3 bulan terakhir. Pasien juga sering mengeluhkan nyeri perut sebelah bawah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis. Pemeriksaan jantung dan paru tidak didapatkan kelainan. Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan kelainan yang jelas.

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia hipokrom mikrositer. Pada pemeriksaan kolonoskopi didapatkan polip multipel pada rektosigmoid.

Berikut diantara faktor yang meningkatkan resiko pembentukan adenoma dan kanker kolorektal adalah :

A. Usia dibawah 50 tahun B. Diet tinggi serat

C. Obesitas

D. Penggunaan NSAID E. Diet tinggi folat

(15)

6. Angka mortalitas kanker kolorektal telah berkurang dalam 20 tahun terakhir berhubungan dengan meningkatnya deteksi dini dan kemajuan penanganan kanker kolorektal. yang termasuk resiko tinggi kanker kolorektal adalah :

A. Individu berusia 50 tahun atau lebih

B. Individu yang terdiagnosis adenoma atau kanker kolorektal setelah berusia 60 tahun

C. Individu tanpa riwayat keluarga kanker kolorektal

D. Individu dengan riwayat inflammatory bowel disease yang lama

E. Individu dengan riwayat tinggi konsumsi daging merah

(16)

PV

• Polisitemia atau

eritrositosis merupakan peningkatan jumlah sel darah merah dalam sirkulasi.

• Bagian dari penyakit mieloproloferatif

(17)
(18)

Tatalaksana

1. Hidrasi

2. Flebotomi  mempertahankan hct 42% (wanita) dan 47% (pria) 3. Kemoterapi sitostatika  Hidroksiurea, klorambucil, Busulfan

• Hanya untuk PV

• Flebotomi pemeliharaan >2x sebulan

• Trombositosis yang terbukti menimbulkan thrombosis

• Urtikaria berat yang tidak dapat diatasi dengan antihistamin

• Splenomegali simtomatik/mengancam rupture limpa 4. Fosfor radioaktif

5. Kemoterapi biologi (sitokin)  trombositopenia >800.000

6. Pengobatan suportif  Aspirin untuk menurunkan risiko infark

7. Splenektomi  jika trombositopenia berat atau pembesaran limpa yang mengganggu 8. JAK 2 Targeted inhibitors

(19)
(20)

8. Seorang laki-laki usia 43 tahun dikonsul dokter Neurologi dengan keluhan hemiparese dextra dan dijumpai riwayat nyeri kepala, telinga berdenging, dan gatal-gatal. Pasien juga merasakan adanya benjolan di perut sebelah kiri dan terdapat penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisis didapatkan splenomegali schufner 2. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 19 gr/dl, Ht 53%, leukosit 16.000/μL, trombosit 970.000/ μL. Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang ditemukan hiperseluler trilinier dengan proliferasi sel eritroid, granulosit dan megakariosit dan mutasi JAK 2 V617F positif.

Tatalaksana yang tepat pada kasus di atas adalah : A. Flebotomi + Busulfan + Aspirin + Anti Histamin

B. Flebotomi + Interferon alfa + Aspirin + Anti Histamin C. Flebotomi + Hidroksiurea + Aspirin + Anti Histamin D. Flebotomi + Ruxolitinib + Aspirin + Anti Histamin E. Flebotomi + Anagrelide + Aspirin + Anti Histamin

(21)

21. Seorang laki-laki berusia 50 th, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan tungkai kanan bawah bengkak namun tidak disertai rasa nyeri. Pada Pemeriksaan Fisik didapatkan sens cm TD 160/90, nadi 88, lien S2,terdapat pitting edem pada tungkai bawah kanan, nyeri tekan tidak ada.

Pemriksaan laboratorium didapatkan kadar Hb 19,5, ht 62, wbc 21.000 plt 590.000. rbc 6,7 jt. MCV 89 MCH 30. Pada biopsy sumsum tulang menunjukan hiperseluler dengan proliferasi seri eritroid, granulositik, dan megakariosit. Kadar epo serum rendah. Diagnosis paling mungkin pada pasien ini adalah?

A. Leukemia akut B. Polisitemia vera

C. Mielofibrosis primer D. Trombositosis esensial

E. Leukemia granulositik kronik

(22)

25. Seorang laki-laki, usia 70 tahun datang dengan keluhan nyeri pada jari- jari kaki, yang didahului oleh rasa kesemutan. Pasien mengeluh jari-jarinya kemerahan dan teraba panas. Pasien tidak ada keluhan demam atau tanda- tanda infeksi sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90, Nadi 88 x/m, RR 22 x/m dan Temperatur 36,7 C. Tidak didapatkan pembesaran organ. Pada pemeriksaan pembuluh darah dikaki, masih teraba pulsasi arteri. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 20 mg/dL, Ht 66 %, Leukosit 13.000 /µL, trombosit 550.000 /µL MCV 78 fl, MCH 23 pg.

Pasien kemudian dilakukan tindakan flebotomi 3x seminggu dan diberikan aspirin. Berapa target Hb dan Hematokrit pada pasien ini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

A. Hemoglobin 14 g/dl, Hematokrit 45 % B. Hemoglobin 12 g/dl, Hematokrit 42 % C. Hemoglobin 15 g/dL, Hematokrit 40 % D. Hemoglobin 13 g/dL, Hematokrit 44 % E. Hemoglobin 12 g/dl, Hematokrit 40 %

(23)

Trombositosis Esensial

• Trombositosis esensial adalah suatu kelainan klonal sel induk

hematopoietik multipotensial, termasuk kelainan mieloproliferatif dengan ekspresi fenotipe predominan pada jalur megakariosit dan trombosit

• Produksi thrombosit yang berlebihan tanpa penyebab yang jelas

• Splenomegali (70%), tanda2 perdarahan atau thrombosis

• Biopsi dan aspirasi sumsum tulang : peningkatan selularitas dengan

hyperplasia megakariosit

(24)
(25)

11. Seorang laki-laki, 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan terasa lemas, linu-linu dan luka pada jari kelingking awalnya kemerahan tetapi lama kelamaan tampak menghitam dan terasa kesemutan, pasien tidak mengeluh adanya demam sebelumnya Pasien sebelumnya sudah berobat ke dokter umum dan hanya diberikan obat anti nyeri serta perawatan luka. Pasien juga membawa hasil laboratorium yang sebelumnya sempat diperiksakan saat berobat kedokter tersebut dengan hasil yaitu Hb 11 gr/dl, wbc 10.000 /μL, PLT 700.000/μL, HT 37%, eritrosit 2.500.000. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan bahwa pulsasi arteri perifer masih teraba dan didapatkan adanya hepatomegali. Dari hasil pemeriksaan BMP: morfologi meningkat, giant dysplastic forms with increased ploydy associated with largers masses of platelet debris. Diagnosa yang paling mungkin dari kasus diatas adalah:

A. Trombositosis essensial B. Leukemia mieloblastik akut C. Polisitemia vera

D. Trombositosis reaktif E. Mielodisplasia sindrom

(26)

Löffler syndrome

• rare, transient, self-limiting, and benign pulmonary eosinophilia lasting less than one month (usually 6-12 days).

• The syndrome is characterised by pulmonary infiltrates on X-ray,

elevated blood eosinophils and an acute onset of potential symptoms of mainly cough, dyspnoea and wheeze.

• Causes parasite :

Ascaris (A. lumbricoides)

hookworms : A. Duodenale, N. Americanus

Strongyloides

(27)

12. Seorang laki-laki berusia 42 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien awalnya mengeluh batuk darah dan demam namun tidak terlalu tinggi, mual ada, nafsu makan menurun, penurunan berat badan dan keringat malam disangkal. Pasien tinggal di lingkungan yang kumuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 130/80mmHg, nadi 90x per menit, respirasi 28x per menit, saturasi oksigen 97% dengan nasal kanul 3L per menit, suhu 37,9C. Pada pemeriksaan paru terdapat ronki basah kasar bilateral. Pemeriksaan rontgent thorax terdapat infiltrat berbentuk bulat atau oval pada kedua lapang paru. Pasien dilakukan didiagnosis Loefller syndrome. Apakah penyebab dari kasus tersebut?

A. Taeniasis saginata B. Serkariasis

C. Ascaris lumbricoides D. Dipylidiasis caninum E. Sistiserkosis

(28)

13. Pada kasus nomor 12 dilakukan pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan hb 12,3 wbc 14500, plt 234.000 dc 0/1/50/35/14. Pada

pemeriksaan sputum apa yang diharapkan ditemukan pada pasien tersebut jika diagnosis pasien adalah Loefler Syndrome?

A. pemeriksaan sputum terdapat limfosit dan berwarna rusty, terdapat spiral crushman, merupakan cast sell dari cabang bronkus

B. pemeriksaan sputum terdapat neutrofil dan purulent, terdapat creolo yg merupakan fragmen dari epitel bronkus

C. pemeriksaan sputum terdapat eosinofil dan kristal Charcot-Leyden

D. pemeriksaan sputum terdapat monosit dan mucoid, jernih keabua-abuan E. pemeriksaan sputum terdapat eusionofil disertai enzim green pigmented enzyme

(29)

14. Seorang wanita berusia 29 tahun, datang dengan keluhan keputihan dan gatal pada daerah kemaluan sejak 5 hari yang lalu, keluar cairan berwarna putih,berbau amis, tanpa disertai bercak darah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Sens CM tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88x/menit, dan Tax 37,3oC. Pada gambaran mikroskop didapatkan (parasite bentuk laying-layang ada flagelnya). Penyebab keputihan pada pasien ini ...

A. Gardnerella vaginalis  Bakteri warna kuning-hijau

B. Trichomonas vaginalis  Bentuk layang-layang berflagel

C. Candida albicans Jamur, spageti meatball

D. HPV  bentukan papil-papil

E. Entamoeba histolytica  Tidak ada flagel

(30)

FILARIASIS

• disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk sebagai vector

• Penyebab Filariasis yaitu: Wuchereria

bancrofti; Brugia malayi (Sulawesi); Brugia timori.

(31)
(32)

Tatalaksana

• Tirah baring, stocking elastit untuk kompresi edema, antibiotic

• Dietilkarbamazin (DEC) 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari, dapat diulang 1-6 bulan kemudian bila perlu atau selama 2 hari perbulan (6-8

mg/kgBB/hari)

• Ivermectin 200 mcg/kgBB (microfilaremia)

• Albendazol 1-2x 400 mg setiap hari selama 2-3 minggu

• Aspirasi dan operasi untuk drainase cairan limfe

• Psikoterapi dan Fisioterapi

(33)

10. Seorang laki-laki usia 38 tahun dari pulau Rote NTT datang berobat dengan keluhan kaki kiri membengkak sejak beberapa bulan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan edema non piting pada tungkai bawah kiri disertai gambaran verukosa pada kulit tungkai bawah kiri tersebut. Pasien mengaku beberapa kali di daerahnya dilakukan program pengobatan massal filaria dengan dibagikan obat dosis tunggal. Pada pemeriksaan apusan darah di temukan mikrofilaria yang mirip dengan mikrofilaria brugia malayi tetapi bagian selubung mikrofilaria tidak terwarnai pada pulasan giemsa.

Tatalaksana yang paling tepat pada kasus diatas adalah :

A. Diberikan DEC 6 mg/KgBB/Hari selama 12 hari berturut turut + albendazol 1x400 mg selama 2 minggu

B. Diberikan DEC 5 mg/KgBB/Hari selama 10 hari berturut turut

C. Diberikan Ivermectin 200 mcg/KgBB dan albendazol 1x400 mg dosis tunggal

D. Diberikan DEC 5 mg/KgBB/Hari selama 6 hari berturut turut E. Diberikan DEC 6 mg/KgBB/Hari selama 12 hari berturut turut

(34)

15. Seorang laki laki berusia 41 tahun datang ke Poliklinik Penyakit dalam dengan keluhan kencing berwarna seperti susu, disertai dengan demam tinggi, pembengkakan pada tungkai kiri, mata juga menjadi bengkak, ekstremitas kiri semuanya bengkak, Pada pemeriksaan fisik didapatkan Sens CM TD 120/80 N 100 RR 20 T 38,9, nyeri tekan (+) ada pada ekstremitas yang bengkak , pitting edema (-), pada sediaan darah tepi terdapat parasite dengan inti teratur dan halus. Parasite apakah yang menyebabkan keluhan di atas?

A. Wuchereria bancrofti B. Brugia malayi

C. Brugia timori D. Loa-loa

E. Onchocerca volvulus

(35)

18. Menurut data yang ada di puskesmas desa diketahui bahwa beberapa warganya mengalami pembengkakan dari paha sampai ujung kaki yang telah berlangsung lama. Kebijakan yang perlu dilakukan oleh puskesmas tersebut sebagai langkah untuk memutus rantai penularan adalah dengan pemberian :

A. Mebendazole B. Metronidazole

C. Diethylcarbamazin

D. Iremectin

E. Primakuin

(36)

19. Seorang Laki-laki berusia 25 tahun datang ke klinik dengan keluhan kaki kanan bengkak yang semakin lama semakin membesar sejak 3 bulan lalu. Keluhan diawali demam berulang dan bengkak hilang timbul. Pada pemeriksaan mikroskopis darah tepi ditemukan gambaran parasite sebagai berikut.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan edem pitting dengan jaringan fibrosis dan verukosa pada kulit. Termasuk tingkat limfedema berapakah yang terjadi pada pasien?

A. Tingkat 1  pitting, hilang tungkai diangkat

B. Tingkat 2  pitting/non-pitting, tidak hilang tungkai daingakt

C. Tingkat 3  non pitting, tidak hilang tungkai diangkat, kulit menebal D. Tingkat 4  non pitting, fibrosis dan verukosa (elephantiasis)

E. Tingkat 5

(37)

16. Seorang laki laki berusia 19 tahun datang dengan keluhan terdapat

benjolan di daerah anus yang sebelumnya didahului dengan BAB berlendir dan bercampur dengan darah selama 3 hari. Pasien mengeluh nyeri pada perut, mual dan muntah serta penurunan nafsu makan, sehingga berat badan pasien pun ikut menurun. Setelah berobat ke puskesmas keluhan

membaik. Pada pemeriksaan tinja ditemukan telur dengan bentuk tempayan disertai kutub berwarna transparan. Penyebabnya adalah

A. Trichuris trichiura B. Necator americanus C. Ascaris lumbricoides D. Oxyuris vermicularis

E. Ancylostoma duodenale

(38)

17. Seorang laki laki berusia 19 tahun datang dengan keluhan terdapat

benjolan di daerah anus yang sebelumnya didahului dengan BAB berlendir dan bercampur dengan darah selama 3 hari. Pasien mengeluh nyeri pada perut, mual dan muntah serta penurunan nafsu makan, sehingga berat badan pasien pun ikut menurun. Setelah berobat ke puskesmas keluhan

membaik. Pada pemeriksaan tinja ditemukan telur dengan bentuk tempayan disertai kutub berwarna transparan. Bagaimana pengobatan pada kasus

tersebut ?

A. Albendazole 3x400mg utk selama 7 hari B. Levamisol 3x150mg utk selama 7 hari C. Mebendazol 4x100mg utk selama 7 hari

D. Piperazin 3,5 gram sekali sehari selama 2 hari berturut-turut E. Distriamin iodida 10-15 mg/kg bb slama 3 -5 hari

(39)

Hemofilia

• Hemofilia A

Defisiensi factor VIII (Jenis yang paling umum)

• Hemofilia B

Defisiensi factor IX (Natal Hemofilia, jenis tidak umum)

• Hemofilia C

Defisiensi factor XI

(40)

Diatesis Hemoragik

• Perdarahan yang terjadi akibat gg. Faal hemostasis

• Faktor yang dapat mempertahankan timbulnya perdarahan : 1. Pembuluh darah  RL, BT

2. Trombosit  TAT, jumlah trombosit 3. Faktor koagulasi  CT, PPT/APTT

• Aktivasi pembekuan darah, 2 jalur : 1. Ekstrinsik : F. VII

2. Intrinsik F XII, XI, IX, VIII, V

(41)

Mekanisme pembekuan darah

(42)

Perdarahan (BT, CT)

BT ↑, CT N (Gg. Pembuluh darah / trombosit)

BT N, CT ↑ (Gg. Faktor pembekuan darah)

Jumlah trombosit

N

(Faal trombosit)

(ITP)

abnormal (Trombopeni)

normal (kelainan p.d)

PPT >, APTT N (J. Ekstrinsik)

PPT N, APTT >

(J. Ikstrinsik)

(43)
(44)
(45)

20. Berikut merupakan pernyataan yang benar tentang hemofilia A adalah:

A. Kasus hemofilia A lebih sering dijumpai dibandingkan hemofilia B

B. Hemofilia A diturunkan secara autosomal-linked recessive

C. Perdarahan intra kranial merupakan lokasi perdarahan utama pada kasus hemofilia A

D. Hemofilia A memberikan gambaran waktu perdarahan normal, PT normal, aPTT memanjang, Faktor IX rendah, tes ristosetin normal

E. Hemofilia A nama lainnya adalah Christmas disease

(46)

22. Seorang laki-laki 19 tahun datang dengan keluhan bengkak di sendi lutut setelah terbentur kaki meja. Perdarahan gusi, perdarahan cerna dan saluran kencing tidak dijumpai. Dari pemeriksaan laboratorium, pasien didiagnosis dengan hemofilia B. Hasil laboratorium terhadap pasien ini yang mendukung ke arah hemofilia B adalah:

A. Trombosit menurun, APTT memanjang, PT memanjang, test ristosetin terganggu

B. Trombosit normal, APTT memanjang, PT memanjang, test ristosetin terganggu

C. Trombosit menurun, APTT memanjang, PT normal, test ristosetin normal D. Trombosit normal, APTT memanjang, PT normal, test ristosetin normal E. Trombosit normal, APTT memanjang, PT memanjang, test ristosetin

normal

(47)

23. Seorang laki-laki muda berusia 19,5 tahun datang dengan ke IGD dengan perdarahan dilutut setelah jatuh dari motor. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum stabil dan vital sign dalam batas normal. Pasien diketahui menderita Hemofilia C sejak kecil. Hal yang menyebabkan hemofilia C adalah karena defisiensi ?

A. faktor VIII

B. Faktor von wilbrand C. faktor IX

D. Faktor X

E. Faktor XI

(48)

24. Seorang pria, 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan perdarahan gusi sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit setelah dilakukan prosedur pencabutan gigi.

Riwayat penyakit pasien adalah Hemofilia A. Sebelum prosedur, dilakukan pemeriksaan kadar faktor VIII, didapatkan < 1%. Pasien kemudian diberikan injeksi faktor VIII 25 U/kg BB/hari sebelum prosedur. Setelah prosedur, perdarahan terus berlangsung. Dilakukan pemeriksaan ulang kadar faktor VIII dengan hasil <1% dan inhibitor faktor VIII 14,6 betesda unit.

Tindakan selanjutnya dilakukan pada pasien ini adalah, kecuali : A. Pemberian faktor VIII 50 U/kgBB/hari  25 U/kgBB/hari B. Plasmaferesis

C. Rekombinan faktor VIIa D. Siklofosfamid

E. Prednison

(49)

Referensi

Dokumen terkait

— «Olur, yalnız unutma sakın! Senin şeyhin Şeyh Abdülkâdîr'dir.» dedi... Uyanınca derhal rüyamı babama anlattım. Sabah olunca hemen Şeyh Abdülkâdîr'i ziyaret

Mengetahui pengaruh fisioterapi dada terhadap saturasi oksigen pada pasien PPOK di Ruang Penyakit Dalam RSUD Buleleng. Mengidentifikasi saturasi oksigen pre test

alam kaitannya dengan penelitian budaya nasional yang menggunakan data !&#34; sur4ey menunjukkan bahwa populasi dan sampel dalam penelitian Hofstede sangat terbatas untuk mewakili

Persiapan Organis &amp; Kantoria yang bertugas hari Minggu dilaksanakan setiap hari Sabtu Pukul 18.00 wib di Gereja Jl. Atas perhatian dan kehadirannya

Berdasarkan dari hasil analisis regresi secara simultan (uji f) dapat diketahui bahwa likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR) dan profitabilitas yang diukur

Diagram usecase usulan diatas menggambarkan proses operator melakukan login dan memiliki akses input, ubah dan hapus data berkas kemudian mencetak bukti penerimaan

617 informasi dan komputer harus digunakan dan diterapkan oleh seluruh karyawan dalam suatu organisasi agar teknologi informasi dan komputer yang tersedia di

(1)Konsep dasar ekonomi moneter: ruang lingkup ekonomi, moneter, teori lahirnya uang, bahan/jenis uang, definisi uang, peranan dan fungsi uang, (2)Konsep dasar ekonomi moneter: