E-BISMARK :Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Marketing
Vol. 1 No. 2, Desember 2020 ISSN: 2747-0679 (p) – 2747-0687 (e)http://e-journal.polnes.ac.id/index.php/e-bismark
E-BISMARK : Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Marketing , Vol.1. No. 2, Desember 2020, pp.69
~
7569
Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam Samarinda
Tandi Kadang1* dan Gunadi2
12Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Samarinda, Samarinda 75131
*Correspondent Author E-mail: tandikadang@polnes.ac.id
Diterima: 27 Oktober 2020 Direvisi: 24 November 2020 Disetujui: 27 Desember 2020
Abstrak
Pengaruh Pelatihan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pelatihan Kerja dan Disiplin Kerja pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam. Populasi yang terlibat dalam penelitian ini adalah karyawan PT PLN (Persero) UPDK Mahakam yang mengikuti pelatihan dengan jumlah 40 responden. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Alat analisis yang digunakan menggunakan aplikasi SPSS versi 17. Untuk variabel bebas (variabel X) penelitian ini adalah pelatihan kerja dan disiplin kerja, sedangkan untuk variabel terikat (variabel Y) adalah kinerja pegawai.
Kata kunci: Pelatihan Kerja, Disiplin Kerja, Kinerja karyawan
Abstract
The Effect of Job Training and Work Discipline on Employee Performance at PT PLN (Persero) UPDK Mahakam, This research was conducted to determine the effect of job training and work discipline at PT PLN (Persero) UPDK Mahakam. The population involved in this study were employees of PT PLN (Persero) UPDK Mahakamwho attended training with a total of 40 respondents. This research is quantitative research. The analytical tool used is using the SPSS version 17 application. For the independent variable (variabel X) of this study is job training and work discipline, while for the dependent variable (variable Y) is employee performance.
Keywords: Job Training, Work Discipline, Employee Performance
1. PENDAHULUAN
Di era globalisasi yang semakin pesat ini, persaingan antar perusahaan semakin ketat dan seiring semakin canggih-nya teknologi yang digunakan menimbulkan tantangan untuk perusahaan agar dapat melakukan peningkatan pada berbagai aspek dalam pengelolaan perusahaan. Persaingan tersebut bisa dalam skala nasional dan internasional, hal ini menyebabkan karyawan harus bisa melakukan penyesuaian dalam teknologi, seperti mengeksplorasi teknologi terbaru serta sistem kerja baru di perusahaan. Disituasi ini, perusahaan memperoleh sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, daya saing tinggi agar dapat memaksimalkan tanggung jawab dan dapat menghasilkan kinerja yang baik demi kemajuan perusahaan.
Sumber Daya Manusia (SDM) atau karyawan adalah aset utama perusahaan dalam memajukan perusahaan. Dalam memajukan perusahaan, karyawan harus memiliki kinerja yang baik. Kinerja menurut (Kusuma & Ardana, 2014) merupakan prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan yang
E-BISMARK : Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Marketing , Vol.1. No. 2, Desember 2020, pp.69
~
7570
dicapai karyawan per satuan periode waktu tertentu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja karyawan sangat penting dalam menunjang kemajuan perusahaan. Kinerja menjadi salah satu hal yang penting untuk perusahaan karena berkaitan dengan aktifitas yang dilakukan. Kinerja yang baik dan fokus dapat memberikan profit yang baik untuk perusahaan serta para karyawan. Dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan dapat dilakukan oleh karyawan yang memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaannya kemudian mendapatkan hasil yang memberikan manfaat kepada perusahaan.
Adapun salah satu cara agar kinerja dapat dikembangkan oleh karyawan yang dilakukan perusahaan adalah mengadakan suatu pelatihan (training) dan disiplin (discipline) dan diharapkan setiap karyawan dapat bertanggung jawab saat melaksanakan tugasnya sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan tersebut. Pelatihan tersebut dilakukan berdasarkan apa yang dibutuhkan perusahaan terhadap karyawannya.
Berdasarkan pernyataan(Dr. Capt. H M. Thamrin, 2014) pelatihan merupakan upaya-upaya terencana yang dilakukan organisasi dalam memfasilitasi pembelajaran karyawan untuk meningkatkan kompetensi yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan atau perilaku yang penting bagi pencapaian kinerja. Pembelajaran dalam pelatihan tersebut sebagai tantangan para karyawan disebabkan karena kurangnya keterampilan yang dimiliki, hal tersebut menyebabkan perusahaan memiliki alasan yang tepat untuk mendukung dan menjalankan program pelatihan terhadap setiap karyawan untuk membangun kinerja yang lebih baik.
Menurut (Hasibuan, 2016) pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konnseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan. Pelatihan merupakan usaha perusahaan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang lebih berkompeten yang diwujudkan kepada seluruh karyawan, baik yang baru maupun yang sudah lama bekerja karena pada era globalisasi ini karyawan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan zaman yang semakin pesat.
Selain melalui pelatihan (training), adapun pendukung meningkatnya kinerja karyawan adalah disiplin (discipline). Menurut (Safitri, 2013) menjelaskan bahwa disiplin kerja merupakan sikap dari individu atau kelompok yang mencerminkan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku didalam suatu organisasi. Dengan mematuhi peraturan disiplin pada perusahaan, maka akan saling meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan tersebut.
Menurut Sastrohadiwiryo, (2007) (Dalam Marsoit et al., 2017) menyatakan bahwa disiplin (discipline) dalamsuatu organisasi yang baik selalu mempunyai aturan internal dalam rangka meningkatkan kinerja dan profesionalisme, budaya organisasi maupun kebersamaan, kehormatan, dan kredebilitas organisasi serta untuk menjamin tetap terpeliharanya tata tertib dalam pelaksanaan tugas sesuai tujuan, peran, fungsi, wewenang dan tanggung jawab organisasi itu sendiri.
Menurut (Hasibuan, 2016) menjelaskan bahwa disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin disini bisa diartikan apabila karyawan mampu mengerjakan pekerjaannya dengan baik, tepat waktu saat datang maupun pulang kerja, mematuhi segala peraturan yang sudah diterapkan oleh perusahaan. Perusahaan diharapkan mampu dan tegas perihal kedisiplinan ini, karena dengan disiplin kerja para karyawan dapat mencapai tujuan perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan suatu kesadaran para karyawan dalam menaati setiap peraturan baik secara tertulis maupun tidak tertulis, dengan hal tersebut karyawan mampu meningkatkan kinerja secara efektif dan efisien. Dengan disiplin dapat menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih terhadap pekerjaan yang dijalankan. Selain itu dengan disiplin dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan perusahaan. Maka, untuk meningkatkan kinerja karyawan memerlukan suatu pelatihan (training) dan penerapan disiplin (discipline) yang baik pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam.
Pelatihan Kerja
Pelatihan kerja disebut juga dengan pengembangan diri baik secara teori dan praktik bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap karyawan sesuai kebutuhan perusahaan. Pengertian pelatihan menurut (Simamora, 2004) (Dalam Sefriady, Dea Fanny., 2018)
E-BISMARK : Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Marketing , Vol.1. No. 2, Desember 2020, pp.69
~
7571
Pelatihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan proses keahlian, konsep, peraturan,atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Adapun menurut (Marnis & Priyono, 2008)mengemukakan bahwa pelatihan adalah suatu usahapeningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawanuntuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.
Adapun menurut (Mangkunegara, 2003) pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non-managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas
Menurut Simamora (2004) (Dalam Sefriady, Dea Fanny., 2018) Pelatihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan proses keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan. Adapun indikator yang mendukung pelatihan kerja menurut Tanujaya (2015) (Dalam Edy Kumara & Utama, 2016) yaitu : a. Materi Pelatihan; b. Metode Pelatihan ; c. Instruktur Pelatihan ; d. Sarana dan Fasilitas; e. Peserta Pelatihan
Disiplin Kerja
Menurut Nitisemito (2002:36) (Dalam Sefriady, Dea Fanny., 2018) menjelaskan bahwa disiplin adalah suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis.
Selanjutnya menurut (Hasibuan, 2016) menjelaskan bahwa disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Sedangkan menurut (Rivai: 2004) (Dalam Indriyani & Farlianto, 2015) mengemukakan bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meingkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Indikator disiplin kerja dapat dilaksanakan oleh seluruh karyawan pada setiap perusahaan, adapun indikator yang mendukung disiplin kerja menurut Hasibuan (2008:194) (Dalam Safitri, 2013) adalah sebagai berikut : a. Tujuan dan Kemampuan ; b. Teladan pimpinan; c. Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ; d. Keadilan ; e. Pengawasan Melekat ; f. Sanksi hukuman.
Kinerja Karyawan
Sedangkan menurut Mangkunegara (2009:67) (Dalam Triasmoko, 2014) mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja karyawan secara objektif dan akuran dapat dievaluasi melalui tolak ukur tingkat kinerja. Pengukuran tersebut berarti memberi kesempatan bagi para karyawan untuk mengetahui bagaimana tingkat kinerja mereka. Adapun indikator pada kinerja karyawan menurut Kaswan (2012) (Dalam Safitri, 2013) adalah :
a. Kualitas sebagai keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang mendukung kemampuan untuk memuaskan kebutuhan. Berdasarkan pemaparan tersebut bisa juga berkaitan dengan keterampilan yang dimiliki seorang karyawan yang mampu memberikan profit kepada perusahaan.
b. Kuantitas berkaitan juga dengan perhitungan, jangka waktu, ketepatan waktu dan lain-lain. Dapat diibaratkan bahwa karyawan yang kinerjanya baik adalah karyawan yang tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan ataupun target yang diberikan oleh pimpinan.
c. Efektifitas Biaya merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (Tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam sumber daya.
d. Kebutuhan Untuk Supervisi berkaitan dengan inisiatif karyawan pada saat melakukan pekerjaan tanpa pengawasan oleh atasan ataupun pimpinan-pimpinan yang berada di perusahaan.
E-BISMARK : Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Marketing , Vol.1. No. 2, Desember 2020, pp.69
~
7572
2. METODOLOGI
Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang utama selain itu ada juga, penelitan ini termasuk penelitian penjelasan(explanatory research) yaitu suatu penelitian yang berusaha menjelaskan hubungan antara variable-variabel melalui hiptesis. Lokasi Dan Tempat Penelitian
Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero UPDK Mahakam Samarinda, objek yang akan diteliti adalah menganalisa bagaimana pengaruh Pelatihan Kerja, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Populasi dan Sample Penelitian
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Populasi dengan segala batasnya harus didefinisikan secara jelas sehingga generalisasi hasil-hasil penelitian dapat dirumuskan secara akurat. Menurut (Sugiyono 2007:115) (Dalam Mandey & Sahangggamu, 2014) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan PT PLN (Persero) UPDK Mahakam sejumlah 40 karyawan yang mengikuti pelatihan kerja.
Jenis Sumber Data
Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data kuantitatif yaitu data dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitug. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam data kuantitatif adalah data jumlah pegawai 2. Data Kualitatif yaitu data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Dalam
penelitian ini yang termasuk data kualitatif adalah lokasi penelitian, struktur organisasi dangambaran umum objek penelitian
Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari sumber berikut :
1. Data Primer dikumpulkan secara langsung dari lapangan, yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan, survey distribusi kuesioner serta wawancara.
2. Data Sekunnder, adalah data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi pula data yang telah tersedia dalam perusahaan seperti jumlh pegawai.
Hipotesis
1) X1 (Pelatihan Kerja) terhadap Y (Kinerja Karyawan)
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam.
Ha : Ada pengaruh signifikan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam.
2) X2 (Disiplin Kerja) terhadap Y (Kinerja Karyawan)
Ho : Tidak ada pengaruh signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam.
Ha : Ada pengaruh signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam.
Hipotesis Simultan
3) X1 dan X2 (Pelatihan Kerja dan Disiplin Kerja) terhadap Y (Kinerja Karyawan)
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan kerjan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam.
E-BISMARK : Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Marketing , Vol.1. No. 2, Desember 2020, pp.69
~
7573
Gambar 1. Kerangka Penelitian
Analisa Data
Analisa data yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengujian secara deskriptif
dan inferensial yang diperoleh dari perhitungan data statistik. Analisis statistik deskriptif
dimasukkan untuk mengetahui distribusi frekuensi jawaban responden dari hasil
kuesioner, yaitu dengan cara mengumpulkan data dari hasil jawaban responden,
selanjutnya ditabulasi dalam table dan lakukan pembahasan secara deskripti. Sedangkan
statistik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis dengan taraf nyata tertentu.
Adapun untuk menguji hipotesis dalam penelitian adalah Analisis Regresi Berganda,
adalah suatu teknik ketergantungan sehingga variable yang akan dibagi menjadi variable
terikat(Y) dan variable bebas(X)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pelatihan Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan perhitungan komputer SPPS 17.0 hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y) Sumber: Data primer, diolah 2020
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disusun persamaan regresi yaitu: Y = a + b1X1+ b2X2 + e
Y = -0.142 + 0.688 X1 + 0.352 X2 + e
Dari persamaan regresi yang telah disusun di atas, dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Nilai a atau konstanta sebesar -0.142 maksudnya apabila variabel pelatihan kerja dan disiplin
kerja konstan (0), maka kinerja karyawan akan menurun sebesar -0.142.
b. Koefisien regresi variabel pelatihan kerja (b1) bernilai positif sebesar 0.688. Hal ini menunjukkan bahwa jika pelatihan kerja ditingkatkan 1 satuan dengan catatan variabel disiplin kerja dianggap konstan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0.688.
E-BISMARK : Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Marketing , Vol.1. No. 2, Desember 2020, pp.69
~
7574
c. Koefisien regresi variabel disiplin kerja (b2) bernilai positif sebesar 0.352. Hal inimenunjukkan bahwa jika disiplin kerja ditingkatkan 1 satuan dengan catatan variabel pelatihan kerja dianggap konstan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0.352. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalma menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah Nol dan satu (Ghozali, 2011). Koefisien determinasi R2 = 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali (0%). Sebaliknya koefisien determinasi R2 =1, berarti variabel dependen 100% dipengaruhi oleh variabel bebas
Dari analisis yang telah dilakukan terhadap data penelitian maka dapat dijelaskan bahwa pengujian terhadap instrument penelitian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh instrument yang digunakan adalah valid dan reliabilitas dan dapat diterima. Demikian juga dengan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas dan uji multikolinearitas menunjukkan bahwa data yang digunakan normal dan tidak terjadi gejala multikolinearitas (memiliki hubungan yang kuat antar variabel).
Kesimpulan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan(X1)
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelatihan kerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh signifikan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam” dinyatakan diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai Thitung 12.301 pelatihan kerja lebih besar dari Ttabel 2.0261 dengan nilai signifikan 0.000< 0.05.
Dimaksud semakin tinggi pelatihan kerja maka dapat meningkatkan kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Marsoit et al., 2017) menyatakan bahwa pelatihan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan(X2)
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelatihan kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, sehingga hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam” dinyatakan diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti pada nilai Thitung 6.298disiplin kerja lebih besar dari Ttabel 2.0261 dengan nilai signifikan 0.000< 0.05.
Dimaksud semakin tinggi disiplin kerja maka dapat meningkatkan kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Mandey & Sahangggamu, 2014) menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Pelatihan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Secara simultan pelatihan kerja (X1) dan kinerja karyawan (X2) diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu 675.372> 3.24 dan nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independent (variabel bebas) yang meliputi pelatihan kerja (X1) dan disiplin kerja (X2) secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (variabel terikat) meliputi kinerja karyawan (Y) pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Winarto & Laela, n.d.)menyatakan bahwa variabel pelatihan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
E-BISMARK : Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Marketing , Vol.1. No. 2, Desember 2020, pp.69
~
7575
4. KESIMPULANSetelah penulis melakukan penelitian dan pembahasan dapat diambil suatu mengambil kesimpulan sebagai berikut:
a Variabel pelatihan kerja (X1) berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam. Dengan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pelatihan kerja yang dilakukan maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam.
b Variabel disiplin kerja (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam. Dengan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi disiplin kerja yang dilakukan maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam. c Variabel pelatihan kerja (X1) dan disiplin kerja (X2) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan (Y), dengan besar pengaruh sebesar 97.3%sedangkan sisanya 2.7%dipengaruhi oleh faktor lainya diluar dari penelitian ini.
5. DAFTAR PUSTAKA
Bukit, B. dkk. (2017). Pengembangan Sumber Daya Manusia Teori, dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi.
Edy Kumara, I., & Utama, I. (2016). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Mediasi Kepemimpinan Pada Hotel Satriya Cottages Kuta Bali. None, 5(3), 249962. Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Jurnal Ilmiah Universitas
Pandanaran.
Hitalessy, V., Roni, H., & Iswandi, I. (2018). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Image : Jurnal Riset Manajemen, 7(1), 38– 44.
Husna, A. M., Studi, P., Ekonomi, P., & Riau, U. (2018). Pengaruh Tingkat Satuan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pt Bank Riau Kepri Kantor Pusat Pekanbaru. 1–10.
Indriyani, S., & Farlianto. (2015). Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Paradise Island Furniture. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1–138.
Mangkunegara, A. A. A. P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. In Remaja Rosdakarya.
Marnis & Priyono. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. In Manajemen Sumber Daya Manusia.
Safitri, E. (2013). Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Kerja Terhadapkinerja Karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 1(4).
Sefriady, Dea Fanny., D. A. I. (2018). Pengaruh Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan. Jurnal REKAMAN (Riset Ekonomi Bidang Manajemen Dan Akuntansi) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo, Vo. 2, No.(Mei), 57–68.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. In Ke-26. Sujarweni, V. W. (2014). SPSS untuk Penelitian. In SPSS untuk Penelitian.
Triasmoko, D. (2014). Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Penelitian pada Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Kediri). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 12(1), 82871.
Waris, A. P. M. dan A. (2015). Effect of Training, Competence and Discipline on Employee Performance in Company (Case Study in PT. Asuransi Bangun Askrida). Procedia - Social and Behavioral Sciences.
Winarto, C. A., & Laela, S. (n.d.). Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bengkel Nissan Cibubur. 261–270.
Wirawan, N. (2016). Cara Mudah Memahami Statistika Ekonomi dan Bisnis (Statistika Deskriptif). Statistika Deskritptif, 330.