• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 612004075 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 612004075 BAB III"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

32

Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi perangkat

keras serta perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat

yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.

Gambar 3.1 Blok Diagram

infrared reflowsoldering

.

Perancangan

infrared reflowsoldering

terbagi menjadi dua bagian, yaitu

perancangan perangkat keras dan perangkat lunak

infrared reflowsoldering

.

3.1

Cara Kerja Infrared Reflowsoldering

Infrared reflowsoldering

terdiri dari sebuah mikrokontroler yang

mengolah dua buah masukan, yaitu

keypad

dan sensor termokopel. Kedua

masukan tersebut digunakan oleh mikrokontroler untuk mengendalikan dua buah

(2)

Cara kerja dari

infrared reflowsoldering

ini akan dijelaskan pada

langkah-langkah kerja alat sebagai berikut :

1.

Infrared reflowsoldering

terdiri dua mode, yaitu mode

default

dan manual.

2.

Untuk memilih mode yang diinginkan, pengguna harus melakukan

penekanan tombol

keypad

, yaitu tombol ‘1’ untuk mode

default

, dan

tombol ‘2’ untuk mode manual.

3.

Pada mode

default

, setelah pengguna melakukan penekanan tombol

keypad,

mikrokontroler akan mengirimkan sinyal PWM ke SSR

berdasarkan nilai suhu yang diterima dari modul sensor termokopel untuk

disesuaikan dengan grafik perubahan suhu terhadap waktu mode

default

yang telah diinputkan pada mikrokontroler. Sinyal PWM yang diterima

SSR digunakan untuk mengatur posisi

on

/

off

dari oven. Mikrokontroler

akan menampilkan grafik perubahan suhu terhadap waktu selama proses

penyolderan berlangsung.

4.

Pada mode manual, pengguna terlebih dahulu memasukkan nilai-nilai

parameter suhu dan waktu dari masing-masing proses

reflowsoldering

menggunakan

keypad

yang tersedia pada modul pengendali utama.

Nilai-nilai tersebut merupakan masukan bagi mikrokontroler didalam melakukan

proses

reflowsoldering.

3.2

Perangkat Keras Infrared Reflowsoldering

Perangkat keras yang dirancang dan direalisasikan pada alat ini terdiri dari

mikrokontroler sebagai pengendali utama, modul sensor termokopel, modul LCD

(3)

3.2.1

Mikrokontroler

Alat yang dirancang menggunakan mikrokontroler keluarga AVR jenis

ATmega32 sebagai pengendali utama. Mikrokontroler ini berfungsi sebagai

pengendali penerimaan dan pengolahan data dari sensor termokopel, pengendali

modul pemanas, dan menampilkan grafik perubahan suhu terhadap waktu pada

modul penampil. Gambar 3.2 menunjukkan untai modul mikrokontroler,

sedangkan untuk Alokasi port-port mikrokontroler ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Alokasi pin mikrokontroler

Port pengendali

mikrokontroler

Fungsi

Port A0 dan A1

Sebagai ADC untuk membaca

output sensor

Port A2-A5

Sebagai masukan untuk keypad

4x4

Port A6

Backlight

LCD grafik

Port A7

Reset

LCD grafik

Port B0-B2 dan B4

Sebagai masukan untuk keypad

4x4

Port B3

Terhubung dengan SSR

Port C0-C7

Terhubung pada LCD grafik

(4)

Gambar 3.2 Untai Modul Mikrokontroler.

3.2.2

Modul Sensor Termokopel

Untuk kepentingan pemantauan suhu oven

reflow

, dibutuhkan sensor suhu

presisi yang dapat bekerja pada suhu yang cukup tinggi. Termokopel digunakan

sebagai sensor suhu karena mampu bekerja pada suhu yang cukup ekstrim

(berkisar antara -400°C sampai 1300°C), harga yang terjangkau, dan tidak

membutuhkan sumber daya dalam pengoperasiannya.

Sinyal keluaran dari termokopel umumnya sangat kecil serta memiliki

(5)

Agar sinyal dapat memenuhi syarat untuk diolah pada proses selanjutnya,

misalnya sebagai masukan pada

Analog to Digital Converter

(ADC) diperlukan

rangkaian yang mampu mengatur

range

tegangan dan menghasilkan sinyal linier

serta bebas

noise

.

Gambar 3.3 Termokopel yang dipakai sebagai sensor suhu [8]

Pada perancangan digunakan penguat instrumentasi untuk menguatkan

tegangan keluaran termokopel, karena mampu menerima sinyal masukan dengan

impedansi yang rendah, memiliki penguatan yang stabil, merupakan penguat

loop

tertutup dengan masukan diferensial, serta penguatannya dapat diatur tanpa

mempengaruhi nisbah penolakan modus bersama (

Common Mode Rejection

Ratio

). Dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki, penguat instrumentasi

dapat digunakan sebagai rangkaian pengkondisi sinyal untuk sinyal rendah dan

mengandung

noise.

(6)

1.

Low offset voltage

:

maksimum 50µV

2.

Low drift

: maksimum 0,25µV/°C

3.

Low input bias current

: maksimum 2nA

4.

High Common-Mode Rejection

5.

Input over-voltage protection

: ±40V

6.

Memiliki

range

penguatan yang lebar yaitu 1-10.000. Besar

penguatan dari IC INA114AP ditentukan oleh nilai hambatan R

g

.

Adapun rumus dari penguatan IC INA114AP adalah sebagai

berikut:

50

1

g

k

G

R

= +

(3.1)

dimana:

G

= Nilai penguatan (1-1000)

g

R

=

Gain resistor

(ohm)

Dalam menentukan besar penguatan dari untai penguat instrumentasi, ada

dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1.

Nilai tegangan keluaran termokopel pada temperatur minimum dan

maksimum dari oven yang akan dirancang, sehingga dapat

disesuaikan dengan

range

tegangan referensi dari ADC yang

digunakan (pada perancangan dipakai ADC internal ATmega32

dengan tegangan referensi dari 0-5 Volt).

2.

Besar penguatan disesuaikan dengan nilai resistor yang tersedia di

(7)

Gambar 3.4 Untai penguat termokopel menggunakan penguat instrumentasi

INA114AP

Nilai resistor

R

g

yang digunakan pada rangkaian penguat instrumentasi

adalah 120 dengan toleransi sebesar 1%. Sesuai dengan persamaan 3.1, maka

besar penguatan dari untai penguat instrumentasi adalah:

50

1

120

k

G

= +

1 416, 66

= +

=

417, 66

Posisi sensor termokopel pada oven yang dirancang, tepat dibawah

ceramic infrared heater

, tegak lurus terhadap arah radiasi, dengan jarak sekitar 2

cm. Hal ini dilakukan dengan harapan termokopel dapat menerima perpindahan

panas secara radiasi dari elemen pemanas dengan baik.

(8)

Gambar 3.5 Posisi dari termokopel pada oven yang dirancang

3.2.3

Modul Pemanas

Modul pemanas yang dibutuhkan untuk memenuhi spesifikasi dari alat

yang dirancang adalah sebagai berikut:

1.

Suhu maksimum dapat mencapai lebih besar sama dengan suhu

maksimum dari spesifikasi tugas akhir yang akan dirancang, yaitu

sebesar 260°C.

2.

Perubahan temperatur terhadap waktu yang tertulis pada spesifikasi

tugas akhir dapat dipenuhi.

3.

Umur pemakaian yang cukup lama.

4.

Efisiensi pemanasan yang tinggi.

(9)

Rencana awal dari perancangan modul pemanas adalah memanfaatkan

microwave oven

yang tersedia dipasaran. Namun penggunaan

microwave oven

dirasa tidak baik, karena dapat menimbulkan listrik statis yang mampu merusak

komponen yang disolder. Modul pemanas yang direalisasikan awalnya

menggunakan oven listrik yang terdapat di pasaran dengan spesifikasi sebagai

berikut:

1.

Menggunakan catudaya 220 VAC/50-60Hz.

2.

Kapasitas efisien 19 liter.

3.

Bobot 5 Kg.

4.

Suhu maksimum adalah 250°C.

5.

Memiliki empat elemen pemanas dengan konsumsi daya 395 W

untuk penggunaan dua elemen dan 790 W untuk penggunaan

empat elemen pemanas.

6.

Dimensi keseluruhan adalah 290 mm × 270 mm × 255 mm.

Setelah dilakukan percobaan pada oven yang dipakai, ternyata hasilnya

kurang memuaskan, karena proses penyolderan membutuhkan waktu yang cukup

lama yaitu sekitar 8 menit (jauh dari spesifikasi yang telah ditentukan). Untuk

mendapatkan waktu penyolderan yang cepat, sesuai dengan spesifikasi tugas

akhir, elemen pemanas pada oven diganti menjadi

ceramic infrared heater

(10)

Gambar 3.6 Elemen pemanas bawaan oven.

Gambar 3.7

Ceramic infrared heater

Spesifikasi dari

ceramic infrared heater

yang digunakan adalah sebagai

berikut:

(11)

2.

Menggunakan catudaya 220 VAC/50-60 Hz

3.

Daya keluaran maksimum 1000 Watt

4.

Temperatur maksimum 850°C

5.

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu maksimum dari suhu

kamar adalah ±60 detik

Agar mikrokontroler dapat mengatur kondisi

on

/

off

modul pemanas,

digunakan

Solid State Relay

(SSR) sebagai komponen pensaklaran. SSR yang

dipakai adalah KSD225AC3 buatan Cosmo electronic dengan spesifikasi sebagai

berikut:

1.

Input

5-12 VDC

2.

Load

25A, 250VAC

3.

Tegangan

drop

-

out

1 VDC

Gambar 3.8 Untai pensaklaran oven menggunakan SSR

Untuk mendapatkan perubahan temperatur ruang oven yang cepat,

sehingga dapat melakukan penyolderan sesuai dengan spesifikasi yang telah

(12)

1.

Dilakukan penyempitan ataupun pengurangan volume dari oven

dengan cara mengurangi tinggi dari ruang oven sekitar 9 cm.

2.

Melapisi dinding dalam sebelah atas dan bawah menggunakan

keramik.

3.

Melapisi dinding luar sebelah atas, kanan, dan kiri menggunaka

glasswool

dan alumunium foil.

Gambar 3.9 Pengurangan volume dari oven

(13)

3.2.4

Modul Penampil

Modul penampil yang digunakan pada tugas akhir ini adalah LCD grafik

128 kolom × 64 baris. Konfigurasi pin keluaran dari LCD grafik dapat dilihat

pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 konfigurasi pin pada LCD 128 kolom × 64 baris [22, h.8]

Pin

No.

Symbo

l

Level

Description

1

CS1

L

Select Segment 1 ~ Segment 64

2

CS2

L

Select Segment 65 ~ Segment128

3

GND

0V

Ground

4

V

DD

5.0V Supply voltage for logic

5

V

LC

(Variabl

e)

Operating voltage for LCD

6

D/I

H/L

H: Data , L: Instruction

7

R/W

H/L

H: Read(MPU

Module) , L :Write(MPU

Module)

8

E

H

Enable signal

9

DB0

H/L

Data bit 0

10

DB1

H/L

Data bit 1

11

DB2

H/L

Data bit 2

12

DB3

H/L

Data bit 3

13

DB4

H/L

Data bit 4

14

DB5

H/L

Data bit 5

15

DB6

H/L

Data bit 6

16

DB7

H/L

Data bit 7

17

RST

L

Reset the LCM

18

VEE

V

Negative voltage;

19

A

Power supply for LED +

(14)

Gambar 3.11 LCD grafik 128 kolom × 64 baris [8]

3.2.5

Keypad

Keypad

yang digunakan adalah

keypad

jenis membrane dengan ukuran 4

kolom × 4 baris seperti pada Gambar 3.12.

(15)

Perancangan untuk modul ini menggunakan

scanning

keypad

.

Scanning

dilakukan dengan mengkonfigurasikan pin-pin dari

keypad

menjadi masukan dan

keluaran untuk mikrokontroler. Pin-pin yang dikonfigurasikan sebagai keluaran,

dihubungkan dengan pin yang terhubung dengan 4 baris pada

keypad

dan pin-pin

yang dikonfigurasikan sebagai masukan dihubungkan dengan pin yang terhubung

dengan 4 kolom pada

keypad

. Konfigurasi koneksi antar pin ditunjukkan pada

Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Konfigurasi pin

keypad

Pin Keypad (tampak

depan)

Pin Mikrokontroler

Fungsi Pin

Mikrokontroler

Pin 1

Port B0

output

Pin 2

Port A2

output

Pin 3

Port B1

output

Pin 4

Port A3

output

Pin 5

Port B2

input

Pin 6

Port A4

input

Pin 7

Port B4

input

Pin 8

Port A5

input

3.3

Perangkat Lunak Infrared Reflowsoldering

Perangkat lunak pada

infrared reflowsoldering

ini digunakan untuk

melakukan pengolahan semua alur yang terdapat pada alat secara keseluruhan.

(16)

diagram alir

preheating

,

heating

,

soldering

dan

cooling

. Setiap proses dari

reflowsoldering

memiliki varibel-variabel suhu dan waktu, yaitu:

Preheating

: variabel suhu Ts, variabel waktu ts

Heating

: variabel suhu TL, variabel waktu tL

Soldering

: variabel suhu Tp, variabel waktu tp

Cooling

: saat

cooling

proses

reflowsoldering

telah selesai.

Gambar 3.13 merupakan diagram alir dari proses

preheating

. Pada proses

ini, waktu awal ditentukan mulai dari 0 detik, dengan suhu awal adalah 25°C.

Untuk mode

default,

target suhu yang ingin dicapai adalah 150°C dengan

kenaikan suhu maksimal 2°C/detik. Sedangkan untuk mode manual, target suhu

yang akan dicapai sesuai dengan masukan oleh

user

. Selama proses berlangsung

grafik perubahan suhu terhadap waktu ditampilkan pada LCD grafik. Setelah

proses

preheating

selesai, maka penyolderan akan dilanjutkan ke proses

heating

.

Gambar 3.14 merupakan diagram alir dari proses

heating

. Pada proses ini,

waktu awal ditentukan mulai dari 0 detik, dengan suhu awal adalah 150°C. Untuk

mode

default,

target suhu yang ingin dicapai adalah 183°C dengan kenaikan suhu

maksimal 1,3°C/detik. Sedangkan untuk mode manual, target suhu yang akan

dicapai sesuai dengan masukan oleh

user

. Selama proses berlangsung grafik

perubahan suhu terhadap waktu ditampilkan pada LCD grafik. Setelah proses

heating

selesai, maka penyolderan akan dilanjutkan ke proses

soldering

.

Gambar 3.15 merupakan diagram alir dari proses

soldering

. Pada proses

(17)

Untuk mode

default,

target suhu yang ingin dicapai adalah 225°C. Saat target

suhu dicapai, temperatur oven dijaga agar tetap stabil selama 20 detik. Sedangkan

untuk mode manual, target suhu yang akan dicapai sesuai dengan masukan oleh

user

. Selama proses berlangsung grafik perubahan suhu terhadap waktu

ditampilkan pada LCD grafik. Setelah proses

soldering

selesai, maka penyolderan

akan dilanjutkan keproses

cooling

.

Gambar 3.16 merupakan diagram alir dari proses

cooling

. Pada proses ini,

(18)
(19)
(20)
(21)

Gambar

Gambar 3.1 Blok Diagram infrared reflowsoldering.
grafik sebagai penampil, serta modul pemanas.
Tabel 3.1 Alokasi pin mikrokontroler
Gambar 3.2 Untai Modul Mikrokontroler.
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hal ini dimaksudkan agar sewaktu terjadi komunikasi serial melalui penekanan tombol keypad sebanyak empat digit yang dikirimkan mikrokontroler melalui port serial RS232,

Bagian modul pengirim terdiri atas modul tombol, modul kamera, modul modem GSM, modul Raspberry pi serta modul catu daya.. Modul pengirim berfungsi untuk mengirimkan data

Jika terdapat perintah penekanan tombol maka settingan apa yang dipilih apakah preset user (settingan yang diatur oleh pengguna) atau preset template (settingan yang sudah

Mikrokontroler akan mengirimkan perintah agar robot melakukan gerakan yang tidak berulang dalam bentuk paket data ke RCB-4 atau servo

Plastik yang bergerak akan menahan penghalang sensor yang menandakan plastik tidak ang akan menutupi sehingga sinyal keluaran sensor dikirimkan pada

Saat terjadi penekanan pada keypad, setelah komputer terhubung dengan rangkaian RS 232 dan Modul mikrokontroler, saat dilakukan pengujian komunikasi serial, program tersebut

Pembuatan Penjembatanan Aplikasi Avrobject dengan Modul Avrobject Program yang akan dibuat pada mikrokontroler merupakan deretan library baru yang berfungsi untuk

Alat ini memiliki keypad 4x3 matrik yang berfungsi untuk penekanan tombol pada seting waktu atau timer yang akan dikontrol oleh mikrokontroler AT89S51 kemudian