• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SENSOR RFID DAN SENSOR FINGERPRINT BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SENSOR RFID DAN SENSOR FINGERPRINT BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SENSOR RFID DAN SENSOR

FINGERPRINT BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)

SECURITY SYSTEM MOTORCYCLE WITH RFID AND FINGERPRINT SENSOR BASE ON INTERNET OF

THINGS (IOT)

Disusun oleh

YOSHOA WASANTO PUTRO 16101154

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

2021

(2)

SKRIPSI

SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SENSOR RFID DAN SENSOR

FINGERPRINT BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)

SECURITY SYSTEM MOTORCYCLE WITH RFID AND FINGERPRINT SENSOR BASE ON INTERNET OF

THINGS (IOT)

Disusun oleh

YOSHOA WASANTO PUTRO 16101154

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

2021

(3)

SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SENSOR RFID DAN SENSOR FINGERPRINT BERBASIS

INTERNET OF THINGS (IOT)

SECURITY SYSTEM MOTORCYCLE WITH RFID AND FINGERPRINT SENSOR BASE ON INTERNET OF THINGS

(IOT)

Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.)

Di Institut Teknologi Telkom Purwokerto 2021

Disusun oleh

YOSHOA WASANTO PUTRO 16101154

DOSEN PEMBIMBING

Gunawan Wibisono, S.T., M.T.

Risa Farrid Christianti, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

2021

(4)

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SENSOR RFID DAN SENSOR FINGERPRINT BERBASIS INTERNET OF THINGS

(IOT)

SECURITY SYSTEM MOTORCYCLE WITH RFID AND FINGERPRINT SENSOR BASE ON INTERNET OF THINGS (IOT)

Disusun oleh

YOSHOA WASANTO PUTRO 16101154

Telah dipertanggungjawabkan di hadapan Tim Penguji pada tanggal……….

Susunan Tim Penguji

Pembimbing Utama : Gunawan Wibisono, S.T., M.T. ( ) NIDN.0627087901

Pembimbing Pendamping : Risa Farrid Christianti, S.T., M.T. ( ) NIDN.0604027802

Penguji 1 : masih kosong ( )

NIDN. Xxxxxxxxxx

Penguji 2 : masih kosong ( )

NIDN. xxxxxxxxxx

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Herryawan Pujiharsono, S.T., M.Eng.

NIDN.0617068801

(5)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

Dengan ini saya, YOSHOA WASANTO PUTRO, menyatakan bahwa skripsi dengan judul “SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SENSOR RFID DAN SENSOR FINGERPRINT BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) “ adalah benar-benar karya saya sendiri dan Saya tidak melakukan penjiplakan kecuatli yang di kutip. Saya bersedia mendapatkan sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi saya ini.

Purwokerto, 8 Agustus 2017 Yang menyatakan,

Ttd bermaterai 10.000

( Yoshoa Wasanto Putro )

(6)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan Sensor RFID Dan Fingerprint Berbasis Internet of Things (IoT)”.

Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana Teknik Telekomunikasi pada Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro Institut Teknologi Telkom Purwokerto.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang sangat membantu penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Arfianto Fahmi, S.T., M.T., IPM. Selaku Rektor Institut Teknologi Telkom Purwokerto.

2. Bapak Herryawan Pujiharsono, S.T., M.Eng. Ketua Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi.

3. Bapak Gunawan Wibisono, S.T., M.T. selaku pembimbing I.

4. Ibu Risa Farrid Christianti, S.T., M.T. selaku pembimbing II.

5. Seluruh dosen, staf dan karyawan Program studi S1 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom Purwokerto.

6. Seluruh keluarga yang mensupport penulis untuk terus bersemangat menyelesaikan laporan ini.

Purwokerto, 14 Juni 2021

(Yoshoa Wasanto Putro)

(7)

ABSTRAK

Dalam sistem keamanan pada kendaraan bermotor pada masa kini, keamanannya kurang terjamin, bisa di buktikan dengan adanya laporan kasus pencurian sepeda motor yang setiap tahunnya semakin meningkat. Maka dari itu penulis ingin menciptakan tambahan sistem pengaman pada kendaraan bermotor yang menggunakan sistem RIFD dan sistem FINGER PRINT, yang berguna untuk mengurangi terjadinya pencurian sepeda motor, dengan alat sistem keamanan ini akan di letakan di bagian kendaraan bermotor, dengan cara menggunakan ID CARD dan sidik jari, yang menggunakan perangkat arduino dan menggunakan Telegram untuk memberi informasi. Dengan sistem ini diharapkan bisa mengurangi terjadinya pencurian sepeda motor yang marak terjadi di masa kini, dengan perancangan sistem pada alat tersebut akan tercipta sebuah alat yang dapat mengurangi terjadinya pencurian sepeda motor yang marak terjadi di masa kini, dengan perancangan sistem pada alat tersebut akan tercipta alat yang dapat mengurangi terjadinya pencurian sepeda motor dan mengurangi kerugian materi pada pengguna kendaraan bermotor, dan keamanan lebih terjamin

Kata Kunci: ID card, RFID, Finger Print, security, Sepeda Motor, Arduino, Telegram

(8)

ABSTRACT

In the current security system for motorized vehicles, the security is not guaranteed, this can be proven by reports of motorbike theft cases which are increasing every year. Therefore, the author wants to create an additional safety system for motorized vehicles that uses the RIFD system and the FINGER PRINT system, which is useful for reducing motorcycle theft, with this security system tool that will be placed in the motorized vehicle, by using ID CARD and Fingerprint and using Telegram system for give information. Finger, which uses the Arduino device. With this system, it is hoped that it can reduce the occurrence of motorbike theft that is rife today, with the design of the system on this device will create a tool that can reduce the occurrence of motorcycle theft that is rife today, by designing a system on this tool will create a tool which can reduce the occurrence of motorbike theft and reduce material losses to motorized vehicle users, and more secure safety

Keywords: ID card, RFID , Fingerprint , Security , Motorcycle , Arduino ,Telegram

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PRAKATA ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB 2 DASAR TEORI ... 4

2.1 Tinjauan Pustaka ... 4

2.2 Dasar Teori ... 7

2.2.1 Internet Of Thing ... 7

2.2.2 FPM10A ... 7

2.2.3 ESP32 ... 8

2.2.4 Arduino NANO ... 8

2.2.5 RFID ( Radio Frequency Identification ) ... 9

2.2.6 Relay 2 Channel ... 10

2.2.7 Modul Stepdown LM 2596 ... 10

2.2.8 Telegram Bot ... 11

2.2.9 Antares ... 11

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 11

3.1 Alat dan bahan ... 12

3.2 Alur Penelitian ... 14

3.3 Perancang Sistem ... 15

(10)

BAB 4

HASIL DATA DAN PEMBAHASAN

... 41

4.1 Hasil Perancangan Sistem... 30

4.2 Hasil Pengujian Sensor ... 31

4.3 Hasil Monitoring Platform Antares ... 34

4.4 Hasil Pengujian Quality Of Service Jaringan ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 43

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 FPM10A ... 8

Gambar 2.2 ESP32 ... 8

Gambar 2.3 Arduino Nano ... 9

Gambar 2.4 RFID (Radio Frequency Identification) ... 9

Gambar 2.5 Relay... 10

Gambar 2.6 Modul Stepdown LM 2596 ... 10

Gambar 2.7 Telegram... 11

Gambar 2.8 Modem Wi-Fi ... 15

Gambar 2.9 Arduino IDE ... 16

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian ... 19

Gambar 3.2 Hardware Sistem ... 21

Gambar 3.3 Flowchart Perancangan Sistem ... 22

Gambar 3.4 Sidik Jari ... 24

Gambar 3.5 Pengujian Sensor RFID RC522 ... 24

Gambar 4.1 Hardware pengaman Motor ... 28

Gambar 4.2 RFID Tag Kondisi Pertama ... 29

Gambar 4.3 Cara Kerja RFID Tag ... 30

Gambar 4.4 Fingerprint Kondisi kedua ... 31

Gambar 4.5 Pesan notifikasi ke Telegram ... 32

Gambar 4.6 Hasil Pengujian menggunakan RFID Tag ... 32

Gambar 4.7 Hasil Pengujian Platform Antares ... 33

Gambar 4.8 Grafik Throughput ... 35

Gambar 4.9 Grafik Packet Loss ... 36

Gambar 4.10 Grafik Delay ... 37

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Throughput ... 12

Tabel 2.2 Packet Loss ... 13

Tabel 3.1 Alat dan Bahan ... 14

Tabel 3.2 Kategori Throughput Menurut Standar TIPHON ... 25

Tabel 4.1 Hasil Kartu RFID yang benar ... 30

Tabel 4.2 Hasil Kartu RFID yang salah ... 30

Tabel 4.3 Hasil Percobaan Sidik Jari ... 31

Tabel 4.4 Pengujian QOS sistem ... 34

Tabel 4.5 Pengukuran Parameter thorughput di 5 tempat ... 34

Tabel 4.6 Pengukuran Parameter packet loss di 5 tempat ... 35

Tabel 4.7 Pengukuran Parameter Delay di 5 tempat ... 36

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada masa sekarang ini sistem keamanan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan. Tingginya angka kriminalitas yang semakin meningkat kini telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Meski pengamanan yang diberikan cukup ketat, terkadang kendaraan dapat dibobol oleh pencuri, hal ini bisa terjadi karena kurangnya kewaspadaan dan kelalaian petugas parkir. Oleh karena itu diperlukan sistem keamanan tambahan yang lebih baik pada penggunanya maupun pada kendaraan itu sendiri serta mudah digunakan oleh pemilik kendaraan. Salah satu piranti yang dapat digunakan untuk membantu memenuhi sistem keamanan tersebut adalah RFID dan Finger Print. Hal ini menjadi pusat perhatian penulis untuk meneliti aspek apa yang mampu memberikan sistem pengamanan yang baik pada sepeda motor. Salah satunya seperti yang ada pada penelitian yang dilakukan oleh Meli Mildawati tentang Rancang Bangun Sistem Pengaman Sepeda Motor Menggunakan RFID dan Notifikasi Handphone, pemberitahuan/notifikasi akan dikirimkan ke pengguna dengan menggunakan sms gateway.

Penelitian oleh Ariesta Adhitama satya Pada penelitian ini, penulis membuat sistem pengamanan sepeda motor dengan memanfaatkan E-ktp sebagai pengganti kontak motor. Pada penelitian ini juga menggunakan sebuah buzzer sebagai penanda apabila masukan system keamanan sudah benar dan sepeda motor siap digunakan [1].

Penelitian oleh Tatik Juwariya membahas Sistem Pengaman Sepeda Motor Berbasis IoT. Pada penelitian kali ini menggunakan ESP32 sebagai microprocessor dann menggunakan Fingerprint sensor sebagai sistem pengamanan. Pada penelitian ini akan diberikan sistem monitoring penggunaan sepeda motor dengan memanfaatkan aplikasi blink [2].

Beberapa penelitin yang penulis temui inilah yang membuat penulis tertarik ingin membuat sistem pengamanan pada sepeda motor berbasis IoT yang dapat dimonitoring melalui thingspeak dan notifikasi melalui aplikasi telegram.

Perbedaan yang ada pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

(14)

adalah pada penelitian ini penulis menerapkan sistem kerja IoT dan menggabungkan 2 sensor yaitu RFID dan Sensor Finger Print. Sistem IoT yang ditawarkan berupa monitoring dengan menggunakan Thingspeak dan aplikasi Telegram yang akan memberikan notifikasi apabila terjadi masukan pada sensor.

Jika sensor tersebut mendeteksi adanya kesalahan dari masukan yang diberikan

“AWAS!!! Ada Maling mencoba Mencuri Kendaraan Anda” dan apabila berhasil maka motor akan menyala.

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dengan ini penulis akan melakukan penelitian dengan judul “ SISTEM PENGAMAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SENSOR RFID DAN SENSOR FINGERPRINT BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) “.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1) Bagaimana rancang bangun dan implementasi sistem keamanan pada sepeda motor dengan menggunakan RFID dan Finger Print berbasis IoT ?

2) Bagaimana kinerja sensor RFID dan sensor Fingerprint?

3) Bagaimana kinerja sistem IoT yang dibangun dengan Platform Antares untuk mendapatkan data sensor ?

1.3 BATASAN MASALAH

Batasan masalah dari penelitian ini adalah:

1) Menggunakan Arduino Nano sebagai Microprocessor.

2) Menggunakan modul RFID-RC522 dan modul Fingerprint FPM10A sebagai sistem pengamanan sepeda motor.

3) Menggunakan aplikasi Telegram sebagai media untuk memberikan notifikasi kepada penguna.

(15)

1.4 TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Merancang pengamanan sepeda motor dengan menggunakan teknologi RFID dan system Finger Print sensor berbasis IoT.

2) Mengukur kinerja RFID dan Finger Print Sensor dengan menggunakan platform Antares.

3) Mengukur kinerja sistem IoT yang dibangun dengan Platform Antares untuk mendapatkan data sensor.

1.5 MANFAAT

Manfaat dari penelitian ini ialah alat berinovasi yang berguna untuk keamanan sepeda motor. Produk yang bernilai jual tinggi sebagai produk hasil karya anak bangsa dan dapat mengurangi kerugian dari sisi material kepada konsumen.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan penelitian ini dibagi manjadi 3 bagian:

1. BAB I : PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah yang diangkat, manfaat dan tujuan penelitian.

2. BAB II : DASAR TEORI

Membahas mengenai kajian pustaka yang berisi beberapa jurnal yang di review serta beberapa dasar teori seperti penjelasan Internet Of Thing (IoT), ESP32, Finger Print, Radio Frequency Identification (RFID), Telegram.

3. BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini mencakup pembahasan terkait alat atau perangkat apa saja yang dibutuhkan, alur pada proses monitoring dan skenario pengujuan.

(16)

BAB II DASAR TEORI

2.1 KAJIAN PUSTAKA

Penelitian oleh Yensen Milala membahas tentang jumlah kasus pencurian yang terjadi pada didaerah Kabupaten Banyumas. Pada halaman WEB ini disebutkan bahwa pada tahun 2018 ada sebanyak 173 kasus pencurian sepeda motor, sedangkan pada tahun 2019 sebanyak 284 kasus. Dalam halamannya juga disebutkan bahwa pada tahun 2020 kejahatan pencurian sepeda motor masih menjadi tren [3].

Penelitian oleh Davig Yugiansyah membahas tentang pengaktifan kunci kontak sepeda motor dengann menggunakan arduino mega 2560. Pada penelitian ini menggunakan menggunakan RFID sebagai pengaman, keypad password dan modul GSM yang nantinya akan bekerja untuk memberikan layanan sms. Untuk mikroprosesor pada penelitian ini menggunakan Arduino Mega 2560. Prinsip kerja yang ditawarkan yaitu nantinya RFID akan membaca ID dan Tag RFID berfungsi untuk mengaktifkan keamanan pertama dan keypad berfungsi untuk memberikan masukan berupa password serta mengaktifkan keamanan kedua dan relay kelistrikan motor. Keunggulan dari penelitian ini adalah Ketika ada pencuri yang menekan tombol starter langsung tanpa menggunakan tag dan tidak memasukkan password, maka motor akan langsung mengeluarkan bunyi klakson dan mengirimkan sms ke nomer ponsel pemilik. Kekurangan dari penelitian ini alat masih menggunakan modul GSM dan belum berbasis IoT. Sehingga peneliti ingin mengembangkan dari sisi IoT dengan menggunakan ESP32 sebagai modul wifi dan menggunakan arduino nano sebagai mikroprosesor [4].

Penelitian oleh Ariesta Adhitama Satya Negara yang berasal dari teknik elektro Universitas Islam Sultan Agung, membahas tentang pemanfaatan E-KTP untuk pengaktifan Sepeda Motor berbasis Arduino UNO. Pada penelitian ini membahas fungsi E-KTP sebagai pengganti kunci kontak pada sepeda motor.

Pemanfaatan E-KTP untuk pengaktifan sepeda motor ini menggunakan Arduino UNO sebagai sistem kendali dan RFID untuk alat scanning kartu. Pembuatan alat pengaktifan sepeda motor ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

(17)

yaitu studi literatur, perancangan alat, pembuatan alat, pengujian alat, dan pengambilan kesimpulan. Alat ini akan bekerja untuk menggantikan kunci konvensional yang digunakan sepeda motor selama ini. Pertama, alat akan dihidup dengan mengambil sumber tegangan dari akumulator sehingga lampu indikator menyala. Kedua, E-KTP yang sudah terkonfigurasi discan dan akan muncul suara dari buzzer yang mengidikasikan bahwa motor siap untuk diaktifkan. EKTP dapat discan dengan baik bila terdapat pada jarak kurang lebih 10 cm. Keunggulan dari penelitian ini adalah alat ini bekerja dengan baik dengan mengenali E-KTP yang telah terkonfigurasi dalam database, sehingga secara otomatis kunci sepeda motor akan hidup (ON) dan motor dapat digunakan. Sebaliknya, alat tidak akan berfungsi jika E-KTP yang digunakan belum terkonfigurasi dalam database.

Kelemahan dari penelitian ini yaitu masih belum ada sistem notifikasi sehingga peneliti ingin mengembangkan dari sisi IoT dengan menggunakan ESP32 sebagai modul wifi dan menggunakan arduino nano sebagai mikroprosesor [5].

Penelitian oleh Meli Mildawati tentang Rancang Bangun Sistem Pengaman Sepeda Motor Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dan Notifikasi Melalui Handphone, membahas tentang fungsi RFID untuk memberikan sistem pengamanan menggunakan sistem notifikasi dengan menggunakan SMS yang menggunakan modul GSM SIM 800L. Sistem pengaman sepeda motor menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dan notifikasi melalui handphone yang dikontrol dengan modul Arduino Uno telah dirancang bangun. RFID terdiri dari sebuah RFID tag dan RFID reader.

RFID tag yang memiliki kode yang berbeda-beda, digunakan sebagai kunci untuk menghidupkan sepeda motor setelah kunci kontak digunakan. RFID reader dapat membaca tag pada jarak maksimal 1,26 cm. Sepeda motor yang dihidupkan tanpa menggunakan RFID tag atau RFID tag tidak sesuai menyebabkan aktifnya reed switch pada pelek roda depan. Keunggulan dari penelitian ini adalah ketika roda telah berputar sebanyak empat kali, maka alarm aktif dan GSM SIM 800L mengirimkan notifikasi berupa SMS sebanyak satu kali dan misscall sebanyak tiga kali ke nomor handphone pemilik sepeda motor. Waktu delay rata-rata SMS dan miscall berturut-turut adalah 5,42s, 8,62s, 61,14s dan 113,16s. Kekurangan dari penelitian ini alat masih menggunakan modul GSM dan belum berbasis IoT.

(18)

Sehingga peneliti ingin mengembangkan dari sisi IoT dengan menggunakan ESP32 sebagai modul wifi dan menggunakan arduino nano sebagai mikroprosesor [6].

Penelitian oleh Tatik Juwariyah dkk tentang Purwa Rupa Sistem Pengaman sepeda Motor Berbasis IoT (Internet of Things) membahas tentang sistem pengamanan sepeda motor dengan menggunakan RFID sebagai sistem pengamanan dan ESP32 sebagai microprocessor berbasis wifi dan blynk sebagai media monitoring. Blynk sebagai percobaan, penelitian ini menggunakan sepeda motor bertransmisi matik. Untuk metode penelitian, penelitian ini menggunakan tiga tahapan. Tahap pertama adalah menyusun prototipe perangkat keras sistem keamanan sepeda motor dengan menggunakan sensor sidik jari, dan mikrokontroler. Tahap kedua, IoT yang menggunakan sistem notifikasi berbasis ESP32 smartphone dan aplikasi Blynk. Pada tahap ketiga, sistem keamanan dan sistem notifikasi yang dikirim melalui smartphone digabungkan. Dalam hasil uji coba tahap pertama, 5 orang (yang sidik jarinya terdaftar dan tidak terdaftar) dilibatkan untuk menunjukkan sistem bekerja seperti yang diharapkan. Ini berarti bahwa meskipun kunci kontak kendaraan dalam posisi "ON", mesin sepeda motor tidak dapat dihidupkan dengan metode starter elektrik atau menggunakan sistem starter engkol. Untuk bisa "menghidupkan" mesin sepeda motor, sidik jari pengguna harus diverifikasi terlebih dahulu. Di fase kedua Dari uji coba tersebut, notifikasi melalui aplikasi Blynk di smartphone akan menampilkan sidik jari seseorang yang memulai sepeda motor sudah diverifikasi atau belum diverifikasi.

Akhirnya di tahap akhir uji coba, Sistem informasi berupa notifikasi pada smartphone dapat diwujudkan untuk menginformasikan siapa yang sedang mencoba menghidupkan mesin sepeda motor sudah diverifikasi atau belum diverifikasi. Keunggulan dari penelitian ini adalah sistem Pengaman sepeda Motor Berbasis IoT ( Internet of Things ) membahas tentang sistem pengamanan sepeda motor dengan menggunakan RFID sebagai sistem pengamanan dan ESP32 sebagai microprocessor berbasis wi-fi dan blynk sebagai media monitoring.

Kekurangan dari penelitian ini belum ada sistem notifikasi [7].

(19)

2.2 DASAR TEORI

Dalam dasar teori ini berisikan penjelasan dari isi sistem penelitian yang terkait.

2.2.1 Internet Of Things

Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep dimana objek tertentu punya kemampuan untuk mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.

Internet of things lebih sering di sebut dengan singkatannya yaitu IoT. Sudah berkembang pesat mulai dari konvergensi teknologi nirkabel, microelectromechanical systems (MEMS), dan juga internet. IoT ini juga kerap diidentifikasikan dengan RFID sebagai metode komunikasi. Walaupun begitu, IoT juga bias mencakup teknologi sensor lainnya, semacam teknologi nirkabel maupun kode QR yang sering kita temukan di sekitar kita.

IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman, dimana tiap-tiap perintah argumen tersebut bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa terbatas jarak berapapun jauhnya. Jadi, Internet di sini menjadi penghubung antara kedua interaksi mesin tersebut. Lalu di mana campur tangan manusia? Manusia dalam IoT tugasnya hanyalah menjadi pengatur dan pengawas dari mesin-mesin yang bekerja secara langsung tersebut.

Adapun tantangan terbesar yang bisa menjadi hambatan dalam mengkonfigurasi IoT adalah bagaimana menyusun jaringan komunikasinya sendiri. Ini sebenarnya dikarenakan jaringannya sangatlah kompleks. Selain itu, IoT juga sesungguhnya sangat perlu suatu sistem keamanan yang cukup ketat.

Disamping masalah tersebut, biaya pengembangan IoT yang mahal juga sering menjadi penyebab kegagalannya. Ujung-ujungnya, pembuatan dan pengembangannya bisa berakhir gagal produksi [8].

(20)

2.2.2 Sensor Fingerprint FPM10A

Sensor Fingerprint FPM10A adalah sebuah alat untuk memenuhi kebutuhan data yang cepat dengan menggunakan verifikasi sidik jari. Sebelum sensor Fingerprint ditemukan, dahulu sebuah data diamankan dengan menggunakan password atau ID, ada juga yang menggunakan pola guna mengamankan suatu data. Dahulu Fingerprint hanya digunakan pada peralatan elektronik seperti untuk mengamankan pintu dan untuk absensi karyawan. Namun semakin berkembangnya zaman, kini Fingerprint sudah diterapkan untuk mengamankan data yang ada di smartphone setiap penggunanya.sedangkan pada penerapan alat absensi karyawan, Fingerprint berguna untuk meminimalisir kecurangan karyawan yang bisa mengakibatkan kerugian perusahaan. Sehingga dengan adanya Fingerprint, setiap karyawan bertanggung jawab atas kehadirannya sendiri dikantor. Dahulu Fingerprint hanya digunakan pada peralatan elektronik seperti untuk mengamankan pintu dan untuk absensi karyawan. Namun semakin berkembangnya zaman, kini Fingerprint sudah diterapkan untuk mengamankan data yang ada di smartphone setiap penggunanya.

Sedangkan pada penerapan alat absensi karyawan, Fingerprint berguna untuk meminimalisir kecurangan karyawan yang bisa mengakibatkan kerugian perusahaan. Sehingga dengan adanya Fingerprint, setiap karyawan bertanggung jawab atas kehadirannya sendiri dikantor.Selain itu penerapan Fingerprint pada sebuah pintu seperti brankas juga meminimalisir akses, karena dengan Fingerprint akses dari suatu pintu brankas hanya bisa dibuka oleh orang-orang tertentu saja [9].

Gambar 2.1 Sensor FPM10A

(21)

2.2.3 Arduino Nano

Arduino Nano adalah salah satu varian dari produk board mikrokontroler keluaran Arduino. Arduino Nano adalah board Arduino terkecil, menggunakan mikrokontroler Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk Arduino Nano 2.x. Varian ini mempunyai rangkaian yang sama dengan jenis Arduino Duemilanove, tetapi dengan ukuran dan desain PCB yang berbeda [10].

Gambar 2.3 Arduino Nano 2.2.4 RFID-RC522( Radio Frequency Identification )

RFID-RC522 atau Radio Frequency Identification adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio untuk mengidentifikasi manusia atau objek secara otomatis. Metode yang paling sering digunakan adalah untuk menyimpan serial number yang menunjukan identitas seseorang atau benda, pada sebuah microchip yang disertakan pada antenna (chip dan antenna adalah RFID transponder atau sebuah tag RFID). Melalui antena, chip mentransmisikan informasi identifikasi kepada reader. Kemudian reader mengubah pantulan gelombang radio dari tag RFID kedalam informasi digital yang dapat dilewati pada komputer yang akan menggunakannya [11].

Gambar 2.4 RFID (Radio Frequency Identification)

(22)

2.2.5 Relay 2 Channel

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Salah satu komponen yang sering digunakan dalam membuat project elektronika adalah modul relay Arduino. Fungsi utama relay adalah sebagai saklar elektrik. Yang akan bekerja secara otomatis berdasarkan perintah logika yang diberikan. Kebanyakan, relay 5 volt DC digunakan untuk membuat project yang salah satu komponennya butuh tegangan tinggi atau yang sifatnya AC (Alternating Current) [12].

Gambar 2.5 Relay 2 Channel

2.2.6 Modul Stepdown LM 2596

Modul stepdown lm2596 adalah modul yang memiliki IC LM2596 sebagai komponen utamanya. IC LM2596 adalah sirkuit terpadu / integrated circuit yang berfungsi sebagai Step-Down DC converter dengan current rating 3A. Terdapat beberapa varian dari IC seri ini yang dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu versi adjustable yang tegangan keluarannya dapat diatur, dan versi fixed voltage output yang tegangan keluarannya sudah tetap / fixed [13].

Gambar 2.6 Modul Stepdown LM 2596

(23)

Modul tersebut termasuk kedalam modul rangkaian buck converter dc to dc dikarenakan didalam rangkaiannya memiliki beberapa komponen penyusun.

Komponen tersebut antara lain komponen switching, control drive (IC LM2596), serta komponen lainnya seperti dioda, induktor, capasitor, dan Resistor load.

Fungsi dari komponen penyusun diatas :

a. Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus.

b. Induktor adalah digunakan untuk menyimpan energi dalam bentuk arus.

c. Capasitor adalah adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tertentu atau komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.

d. Resistor load adalah sebuah resistor yang digunakan sebagai beban.

Modul LM2596 dapat digunakan untuk menurunkan tegangan DC maksimal hingga 3A dengan range DC 3.2V-46V dengan selisih minimum input - output 1.5V DC. Keunggulan modul step down LM2596 adalah besar tegangan output tidak berubah (stabil) walaupun tegangan input naik turun, Output bisa di stel dengan memutar potensiometer. Cocok untuk pemasangan variasi mobil dan sepeda motor, dijadikan charger HP, power supply LED, lighting, dsb.

Spesifikasi Modul Stepdown LM2596 :

Tabel 2.1 Spesifikasi Modul Stepdown LM2596 Tegangan input 3.2V - 46V DC

Tegangan Output 1.25V - 35V DC Selisih input output Minimal 1.5V DC

Selisih input output

Maksimal 3A, Untuk penggunaan jangka waktu lama disarankan untuk menggunakan arus kurang dari 2.5A atau menggunakan tambahan heatsink (diatas 10W) Efisiensi step down 92%

Output ripple 30mV

Switching frequency 65KHz Operating Temperature -45 - 85 C

Dimensi 43 x 21 x 14 mm

(24)

2.2.7 Telegram Bot

Telegram bot adalah sebuah bot atau robot yang diprogram dengan berbagai perintah untuk menjalankan serangkaian instruksi yang diberikan oleh pengguna. Bot ini hanyalah sebuah akun Telegram yang dioperasikan oleh perangkat lunak yang memiliki fitur AI. Bot Telegram dapat melakukan apa saja sesuai perintah (yang sudah tersedia). Bot telegram bisa digunakan untuk melakukan pencarian, sebagai penghubung, pengingat, pengajar, pengintegrasi, dan lainnya [14].

Gambar 2.7 Telegram

2.2.8 Antares

Antares merupakan sebuah platform IoT besutan dari PT. Telkom Indonesia yang telah mulai dikembangan dan diuji dengan ketat pada tahun 2016 hingga akhirnya dapat kita gunakan saat ini sebagai API gateway untuk pengembangan perangkat berbasis IoT. Antares juga telah mendapat sertifikasi global untuk platform IoT di ajang OneM2M Ceremony Award, sehingga menjadikan paltfrom ini diakui oleh badan standar teknologi informasi dunia. Antares memberikan beberapa fitur yang dapat kalian nikmati, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Aman, Seluruh komunikasi ditransmisikan di jalur yang telah dienkripsi.

Segalanya diatur agar sangat handal, aman, dan tagguh di atas Secure Transport Layer.

b. Handal, Antares menjamin akan memenej infrastruktur selama 24/7. Jadi kita cukup fokus pada ide perangkat IoT yang akan kita bangun.

c. Beragam Perangkat, Antares medukung berbagai macam perangkat seperti Arduino, ESP32, Android, Raspberry Pi, dll dan berbagai macam bahasa pemrograman.

d.

Open API, Kita tidak hanya bisa mengontrol aplikasi melalu dashboard, namun juga menggunakan API yang disediakan oleh Antares [15].

(25)

2.2.9 Quality Of Services ( QOS )

Quality of service (QoS) mengacu pada teknologi apa pun yang mengelola lalu lintas data untuk mengurangi packet loss (kehilangan paket), latency, dan jitter pada jaringan. QoS mengontrol dan mengelola sumber daya jaringan dengan menetapkan prioritas untuk tipe data tertentu pada jaringan. Jaringan perusahaan perlu menyediakan layanan yang dapat diprediksi dan terukur sebagai aplikasi (seperti suara, video, dan data yang sensitif terhadap keterlambatan) untuk melintasi jaringan. Organisasi menggunakan QoS untuk memenuhi persyaratan lalu lintas dari aplikasi sensitif, seperti suara dan video real-time, dan untuk mencegah penurunan kualitas yang disebabkan oleh packet loss, penundaan dan jitter.

Parameter Quality of Service terdiri dari:

a.

Throughput, Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam mentransmisikan berkas. Berbeda dengan bandwidth walaupun satuannya sama bits per second (bps), tetapi throughput lebih menggambarkan bandwidth yang sebenarnya pada suatu waktu dan pada kondisi dan jaringan tertentu yang digunakan untuk mengunduh suatu file dengan ukuran tertentu. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut.

Nilai throughput dapat dihitung menggunakan Persamaan.

Tabel 2.2 Standarisasi Troughput

Kategori Throughput Throughput Indeks

Bad 0 - 388 kbps 0

Poor 338 - 700 kbps 1

Fair 700 – 1200 kbps 2

Good 1200 – 2,1 Mbps 3

Excellent > 2,1 Mbps 4

(26)

b. Packet Loss, Packet loss adalah persentase paket yang hilang selama mentransmisikan data. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti penurunan sinyal dalam media jaringan, kesalahan perangkat keras jaringan atau juga radiasi dari lingkungan sekitar. Packet loss merupakan parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan. Hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi tersebut. Untuk mencari nilai packet loss dapat dihitung dengan Persamaan

Tabel 2.2 Packet Loss

Kategori Degredasi Packet Loss (%) Indeks

Sangat Bagus 0 % 4

Bagus 3 % 3

Sedang 15 % 2

Jelek 25 % 1

c. Delay (Latency), Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk sebuah paket yang dikirimkan dari suatu komputer ke komputer yang dituju. Delay dalam sebuah proses transmisi paket dalam sebuah jaringan komputer disebabkan karena adanya antrian yang panjang atau mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan pada routing. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Untuk mencari delay pada paket yang ditransmisikan dengan membagi antara panjang paket (satuannya bit) dibagi dengan link bandwidth (satuannya bit/s). Untuk menghitung rata-rata delay digunakan rumus seperti Persamaan

(27)

Tabel 2.3 Standarisasi Delay

Indeks Delay Kategori

1 > 450s Poor

2 300 – 450s Medium

3 150 – 300s Good

4 < 150s Perfect

Persamaan perhitungan delay:

d. Jitter atau Variasi Kedatangan Paket, Jitter diakibatkan oleh variasi- variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket diakhir perjalanan jitter.

[16]

Tabel 2.4 Standarisasi Jitter

Indeks Jitter Kategori

1 125 – 225ms Poor

2 75 – 125ms Medium

3 0 – 75ms Good

4 0ms Perfect

Persamaan perhitungan jitter :

2.2.10 Modem Wi-Fi

Modem adalah sebuah perangkat keras yang punya fungsi untuk mengubah 2 sinyal untuk menerima dan mengirim pesan bisa berjalan dengan baik. Kata modem merupakan singkatan dari Modulator Demodulator. Pada umumnya, fungsi modem sebagai alat untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog maupun sebaliknya. Tetapi modem memiliki fungsi lainnya seperti berikut :

Perangkat untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog

Menghubungkan perangkat dengan jaringan

Melakukan proses modulasi dan demodulasi

(28)

Melakukan pengecekan data dan komunikasi

Melakukan kompresi data yang dikirimkan melalui sinyal

Fungsi modem WiFi selanjutnya adalah untuk memeriksa status paket data dari provider operator seluler yang kamu gunakan untuk berselancar internet. Status paket data yang bisa kamu periksa melalui modem WiFi adalah sisa kuota internet yang digunakan. Selain itu, modem Wi-Fi juga memiliki peran seperti ponsel yaitu dapat mengirim dan menerima pesan (SMS) dengan cara menghubungkan modem terlebih dahulu dengan laptop atau komputer. Selanjutnya, fungsi modem Wi-Fi yang harus kamu tahuya itu kamu bisa mengubah nama koneksi WiFi sesuai keinginanmu sehingga ketika pengaturan WiFi pada smartphone diaktifkan, akan muncul nama WiFi yang kamu buat beserta kata sandi yang sudah kamu atur melalui modem. [17]

Gambar 2.8 Modem Wi-Fi 2.2.11 Arduino IDE

Arduino IDE merupakan software untuk memprogram arduino. Pada software inilah arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimodifikasi. Bahasa pemrograman arduino sudah dirubah untuk memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya.

Didalam arduino sendiri sudah terdapat IC mikrokontroler yang sudah ditanam program yang bernama bootloader. Fungsi dari bootloader tersebut adalah untuk menjadi penengah antara compiler arduino dan mikrokontroler. Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA yang dilengkapi dengan library C/C++

(29)

(wiring), yang membuat operasi input/output lebih mudah.

Istilah pada Arduino IDE : a. Uploading

Adalah proses untuk menyalin file .hex atau file hasil kompilasi kedalam IC mikrokontroler Arduino. Tombol uploading terdapat di bagian atas pada icon yang berbentuk anak panah menghadap ke kanan. Sebelum melakukan uploading, yang perlu diperhatikan adalah jenis board dan COM port yang digunakan. Untuk mengetahui keduanya bisa melalui menu Tools>Board dan Tools>Port.

b. Library

Library atau pustaka adalah file yang memberikan fungsi ekstra dari sketch yang dibuat. Didalam arduino sendiri sudah include beberapa library yang berfungsi untuk melakukan proses tertentu. Selain itu, pengguna juga bisa menambahkan library eksternal untuk memperkaya library yang ada di dalam Arduino IDE. Untuk menambahkan library eksternal cukup mudah. Bisa melalui fitur Library Manager, Import file .zip, atau menyalin secara manual di folder libraries pada directory arduino.

c. Serial Monitor

Merupakan suatu kotak dialog yang menunjukan proses pertukaran data antara arduino dan komputer selama beroperasi. Sehingga serial monitor bisa digunakan untuk menampilkan hasil operasi atau pesan error debugging. Serial monitor juga digunakan untuk mengirim data dari

komputer ke arduino dengan cara menuliskan pesan pada text box dan menekan tombol Send. [18]

Gambar 2.9 Arduino IDE

(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN

Pada tahapan ini akan diulas tentang beberapa material/alat dan bahan yang nantinya akan digunakan pada proses penelitian skripsi ini. Terlihat pada tabel 3.1 bahwa alat dan bahan yang digunakan antara lain yaitu ESP32 sebagai microprocessor, RFID Card Module dan sensor finger print modul yang nantinya akan berfungsi sebagai sensor pengamanan pada sepeda motor, kemudian akan digunakan 1 buah relay 2 channel sebagai pengendali aliran listrik pada device yang nantinya akan dibuat, kemudian menggunakan modul step down untuk menurunkan tegangan.

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

No Material Unit

1 Laptop 1

2 Telegram bot 1

3 Arduino IDE 1

4 ESP32 1

5 Relay 1

6 FPM10A 1

7 RFID-RC522 1

8 Stepdown lm2596 1

9 Antares 1

3.1.1 Laptop

Pada perancangan tugas akhir kali ini, Laptop difungsikan sebagai alat atau media dalam mengelolah bahan seperti proses pembuatan coding, dan proses pembuatan bot telegram. Selain difungsikan sebagai media proses konfigurasi, laptop nantinya akan digunakan sebagai media untuk proses pengambilan data.

Spesifikasi laptop yang digunakan yaitu processor AMD A8 dengan RAM sebesar 8 GB, dan HDD 520 GB.

(31)

3.1.2 Telegram bot

Pada penelitian ini, telegram bot akan berfungsi sebagai pemberi notifikasi pada sisi user. Notifikasi yang diberikan berupa pesan singkat yang berisi “System Ready” apabila sistem dinyalakan dan teks “ALERT” apabila masukan tidak sesuai dengan prosedur yang diberikan pada sistem.

3.1.3 Arduino IDE

Pada penelitian kali ini, Arduino IDE berfungsi sebagai media untuk memasukkan source code pada Esp32

3.1.4 Relay

Pada penelitian kali ini relay berfungsi sebagai saklar pemutus / penyambungan tegangan baterai dengan device yang digunakan. Pada penelitian ini relay yang digunakan adalah relay 2 channel.

3.1.5 Sensor Fingerprint FPM10A

Pada penelitian ini FPM10A digunakan sebagai system pengaman 1 untuk menyalakan sepeda motor berbasis sidik jari. Sidik jari yang bisa menyalakan sepeda motor adalah sidik jari pemilik atau sidik jari orang yang sudah di register.

3.1.6 Sensor RFID-RC522

Pada penelitian ini RFID-RC522 digunakan sebagai sistem pengaman 2 untuk menyalakkan sepeda motor berbasis card/tag. Card/tag yang bisa digunakan untuk menyalakan sepeda motor adalah card/tag yang terdaftar. Disini ada 2 alat yang digunakan pada RFID yaitu RFID reader yaitu modul RFID- RC522 dan RFID tag.

3.1.7 Modul Penurun Tegangan ( Stepdown LM2596 )

Stepdown lm2596 berfungsi sebagai penurun tegangan yang diberikan aki motor menjadi 5 v dc.

(32)

3.1.8 Antares

Platform open source Internet of Things (IOT) aplikasi dan API untuk menyimpan dan mengambil data dari hal menggunakan protokol HTTP melalui Internet atau melalui Local Area Network.

3.2 ALUR PENELITIAN

Pada sebuah penelitian, sudah seharusnya memiliki alur penelitian yang jelas, sehingga penelitian dapat dilakukan teratur, tersistem agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai. Pada gambar 3.1 merupakan Flowchart alur penelitian yang saat ini dilakukan.

Gambar 3.1 Flowchart penelitian

(33)

Pada gambar Flowchart 3.1 terlihat bahwa penelitian diawali dengan melakukan studi literature. Kegiatan studi literature pada penelitian ini adalah dengan mencari referensi yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Studi literature bisa dengan mencari informasi untuk membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, website, dll.

Referensi yang didapat nantinya akan dikelompokkan sesuai dengan alur yang akan dikerjakan. Misalnya mencari rumus dan dasar teori untuk melengkapi proposal ini, lalu mencari referensi coding dan merangkai alat untuk mengambil hasil data dibab selanjutnya.

Kemudian tahap selanjutnya adalah perancangan hardware. Perancangan hardware diawali dengan mencari tau bahan dan alat apa saja yang nantinya akan digunakan pada proses penelitian. Pada penelitian kali ini, hardware yang digunakan yaitu ESP32 sebagai microprocessor, Fingerprint FPM10A sebagai pengaman 1, RFID-RC522 sebagai pengaman 2, Stepdown LM2596 sebagai penurun tegangan, dan Relay 2 channel sebagai pemutus tegangan. Tahap selanjutnya adalah Perancangan Software. Pada tahapan ini peneliti merancang coding yang akan digunakan pada device dan merancang Telegram bot yang akan digunakan sebagai media notifikasi. Tahapan selanjutnya yaitu proses uji sistem yang nantinya akan dilakukan proses pengujian device apakah bekerja secara optimal atau tidak. Setelah proses uji device selesai, maka tahapan selanjutnya adalah proses pengambilan data keberhasilan sistem pengamanan yang telah diuji sebelumnya.

3.3 PERANCANGAN SISTEM

penelitian yang digunakan adalah metode perancangan alat. Yaitu merancang suatu sistem pengaman elektronik untuk mengamankan sebuah kenderaan khususnya sepeda motor. Dalam perancangan sistem terdapat beberapa elemen penyusun berupa perancangan hardware, perancangan software, Pengujian Sensor.

(34)

3.3.1 PERANCANGAN HARDWARE

Pada Sub BAB ini ini membahas tentang perancangan dari hardware yang akan digunakan pada penelitian tugas akhir.

Gambar 3.2 Hardware Sistem Pengamanan pada Sepeda Motor Terlihat pada gambar 3.2 bahwa masukan berupa sidik jari nantinya akan diidentifikasi oleh sensor FPM10A sebagai pengaman pertama dan RFID TAG nantinya akan menjadi masukan yang akan diidentifikasi oleh modul RFID- RC522 sebagai pengaman kedua. Kedua data masukan akan diproses oleh ESP32.

Apabila sistem telah menyala, maka ESP32 otomatis mengirimkan sebuaah pesan

“system ready” yang dikirim ke Telegram user. Ketika terjadi kekeliruan atau kesalahan data masukan maka otomatis telegram akan mengirimkan notifikasi

“ALERT” yang akan diterima oleh Telegram user. Ketika kedua masukan sudah benar, maka ESP32 akan menyalakan kedua relay agar dapat menyalakan starter motor. Pada tahapan akhir sistem akan memonitoring proses penggunaan sistem pengamanan pada sepeda motor dengan menggunakan Platform Antares.

(35)

3.3.2 PERANCANGAN SOFTWARE

Tahap berikutnya yaitu perancangan software. Pada perancangan software membahas tentang coding yang akan dijalankan mikroprosesor dengan bantuan software arduino ide. Secara umum perancangan software membahas terkait alur sistem pengintegrasian hardware dengan platform dan telegram yang akan digunakan sebagai sistem monitoring dan notifikasi. Sebelum proses pengintegrasian dilakukan hal yang pertama kali dilakukan adalah melengkapi coding program dengan library yang dibutuhkan. Proses integrasi menggunakan protokol HTTP sebagai protokol jaringan yang akan digunakan pada saat proses komunikasi mikroprosesor dengan platform yang akan digunakan yaitu thingspeak.

Gambar 3.3 Flowchart Perancangan Software

(36)

3.3.3 PENGUJIAN SENSOR

Pada sub bab ini akan membahas terkait pengujian sensor yang akan digunakan pada penelitian kali ini.

3.3.3.1 PENGUJIAN SENSOR FINGERPRINT FPM10A

Pengujian sensor Fingerprint bertujuan untuk mengetahui kesensitifan dari modul Fingerprint, pengujian ini dilakukan dengan cara mengaktifkan dan mematikan relay. Untuk mengetahui tingkat kesalahan dari modul Fingerprint, maka dapat menggunakan rumus berikut.

Dapat diketahui mengenai pin yang digunakan saat pengujian sensor sidik jari. Pin Rx pada sensor sidik jari terhubing dengan pin digital 3 pada arduino, pin Tx pada sensor sidik jari terhubung dengan pin digital 2 pada arduino, pin IN1 pada relay terhubung dengan pin digital 4 pada arduino, pin Vcc terhubung dengan pin 5v Arduino dan pin GND terhubung dengan pin Arduino.

Metode yang hampir serupa dengan cara kerja mesin foto copy. Bagian paling luar dari Optical Fingerprint scanners adalah sebuah area untuk menempatkan sidik jari atau permukaan sentuh. Kemudian bagian selanjutnya teradapat lampu blitz atau pemancar cahaya yang difungsikan untuk menerangi permukaan ujung jari. Metode ini mengidentifikasi pola sidik jari dengan menganalisis bagian terang dan gelap. Cahaya yang gelap menandakan bagian pola sidik jari yang menempel pada alat sensor Fingerprint.

Dalam pengujian alat, penulis melakukan 10 kali percobaan dengan menggunakan ibu jari yang berbeda-beda Ketika ada input sidik jari ke Fingerprint Sensor, maka akan mendeteksi input sidik jari. Kemudian data yang sidik jari yang telah tersimpan akan dibandingkan dengan data input sidik jari.

Apabila input sidik jari tidak terdaftar maka sistem akan kembali ke langkah awal dan bila input sidik jari benar maka sistem akan mengaktifkan relay yang berisi kunci kontak untuk mengaktifkan semua kelistikan sepeda motor.

Kemudian penulis menguji sidik jari yang sudah di input ke sistem dengan mengoleskan minyak dan di tempelkan pada sensor Fingerprint dan ternyata sidik

(37)

jari yang sudah di input ke sistem tidak bisa menyalakan kendaraan bermotor dan mendapatkan notifikasi ke telegram dan antares.

Gambar 3.4 5 Sidik Jari

Tabel 3.2 Pengujian sidik jari kotor Percobaan Terdaftar/Tidak

sistem Hasil

Persentase keberhasilan

Ibu jari 1 ( minyak ) Terdaftar Relay

tidak aktif 0 %

Ibu jari 2 ( minyak ) Terdaftar Relay

tidak aktif 0 %

Ibu jari 2 ( debu ) Terdaftar Relay

tidak aktif 0 %

Penulis menguji 10 kali sidik jari dari ibu jari berbeda yang sudah di input ke sistem yang terkena minyak dan oli yang di tempelkan pada sensor Fingerprint dan ternyata sidik jari yang sudah di input ke sistem tidak bisa menyalakan kendaraan bermotor dan mendapatkan notifikasi ke telegram dan platform antares.

Di karenakan jari yang terkena minyak dan oli menutupi sidik jari dan sensor tidak bisa membaca sidik jari tersebut.

3.3.3.2 PENGUJIAN SENSOR RFID-RC522

Pada pengujian sensor RFID-RC522 ini berfungsi untuk mengetahui apakah sistem pengamanan kedua bekerja maksimal atau tidak. Sensor RFID- RC522 pada penelitian kali ini berfungsi sebagai pengaman sepeda motor yang kedua setelah Fingerprint FPM10A yang difungsikan sebagai sistem pengamanan pertama pada sistem pengamanan sepeda motor.

(38)

Gambar 3.5 Pengujian RFID-RC522

Jika melihat dari gambar 3.5, dapat dijelaskan bahwa cara kerja RFID- RC522 yaitu Antena dari Reader akan membangkitkan dan memancarkan gelombang radio dalam jarak tertentu. Ketika tag mendekati gelombang pancaran dari reader, maka antena tag menerima gelombang radio dan mengubahnya menjadi tegangan listrik, sehingga akan menghidupkan chip. Bila chip ini aktif, maka chip ini akan membangkitkan gelombang radio yang berisikan data ID. Bila reader membaca ID dari tag, maka kontroler akan bekerja sesuai program yang diperintahkan.

Sensor RFID yaitu RFID RC522 berfungsi sebagai penerima kode ID dari kartu RFID yang kemudian dikirim ke Mikrokontroler untuk diverifikasi. Saat RFID reader mendapat masukan dari kartu RFID maka Relay akan aktif sebagai tanda ada pembacaan. Pada bagian RFID Reader ini, analisa yang dilakukan adalah pada jarak baca dan kemampuan untuk mengirimkan data ke mikrokontroler. Pada analisa ini menggunakan 2 RFID Tag yaitu 1 dengan ID yang benar atau telah diprogram pada Mikrokontroler sebagai database dan yang 1 adalah RFID Tag yang salah. Dalam pengujian alat, penulis melakukan 5 kali percobaan dengan menggunakan RFID Tag yang sudah terdaftar dan belum terdaftar dengan jarak 1 cm hingga 7 cm jika jarak semakin dekat maka hasilnya akan sukses dan jika semakin jauh dari RFID Reader maka akan gagal.

(39)

BAB IV

HASIL DATA DAN PEMBAHASAN

Pada BAB IV ini merupakan pembahasan dan hasil pengujian pada Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor dengan Sensor RFID dan Sensor Fingerprint Berbasis Internet Of Things (IOT). Pengujian dilakukan menyesuaikan dengan pembahasan skema pengujian yang sudah dijabarkan pada BAB III. Nantinya akan dilakukan pengujian sensor RFID RC522 dan sensor Fingerpint FPM10A untuk melakukan monitoring pengamanan pada sistem pengaman kendaraan bermotor, kemudian pengujian Quality of Service yang meliputi pengujian Troughput, Delay, dan pengujian packet loss pada saat perangkat terhubung dengan jaringan wi-fi yang digunakan nantinya.

4.1 HASIL PERANCANGAN SISTEM

Pada tugas akhir ini, perancangan sistem meliputi beberapa aspek dalam mengimplementasikan alat ini. Beberapa hal yang dilakukan dalam perancangan sistem seperti perancangan hardware, perancangan platform Antares yang nantinya akan digunakan sebagai media untuk monitoring keamanan pada kendaraan bermotor, kemudian perancangan bot telegram yang akan berfungsi sebagai media untuk memberikan notifikasi kepada pengguna motor ketika terjadi kekeliruan atau kesalahan data masukan maka otomatis telegram akan mengirimkan notifikasi.

Gambar 4.1 Hardware pengaman Motor

(40)

Pada penelitian kali ini, alur dimulai pada saat hardware yang terdapat sensor RFID dan sensor Fingerprint Reader membaca data hasil kartu tag dan sidik jari yang ada pada prototype sistem pengaman kendaraan bermotor. Data ini yang kemudian akan diteruskan ke ESP32 untuk diproses. Pada saat proses berjalan, ESP32 otomatis mengirimkan sebuaah pesan “system ready” yang dikirim ke Telegram user. Ketika terjadi kekeliruan atau kesalahan data masukan maka otomatis telegram akan mengirimkan notifikasi “ALERT” yang akan diterima oleh Telegram user. Kemudian akan diproses menuju ke Antares untuk monitoring apabila data yang di terima dari sensor terjadi benar atau adanya kesalahan.

4.2

HASIL PENGUJIAN SENSOR

Dalam pengujian alat, penulis melakukan 5 kali percobaan dengan menggunakan kartu tag yang berbeda, berikut adalah percobaannya:

Gambar 4.2 RFID Tag Kondisi Pertama

Gambar 4.2 adalah kondisi ketika User atau pengguna sepeda motor menempelkan kartu tag yang sudah terdaftar ke RFID Reader. Maka relay 1 mengaktifkan kunci kontak dan relay 2 akan mengaktifkan electric starter motor.

(41)

Tabel 4.1 Hasil Kartu RFID yang benar

Percobaan Jarak Hasil Persentase

Keberhasilan

Percobaan 1 1 cm SUKSES 100 %

Percobaan 2 3 cm SUKSES 100 %

Percobaan 3 4 cm SUKSES 100 %

Percobaan 4 5 cm SUKSES 100 %

Percobaan 5 7 cm GAGAL 0 %

Dari hasil 10 kali percobaan pengukuran di atas dapat disimpulkan bahwa RFID Reader mampu mengirimkan data ID dari RFID Tag ke mikrokontroler dengan baik dan persentase keberhasilan lebih banyak daripada yang gagal , karena saat menggunakan kartu RFID yang benar, mikrokontroler dapat membaca dan memproses untuk perintah selanjutnya dan saat menggunakan RFID yang salah mikrokontroler tidak akan respon. Jarak baca RFID Reader yaitu antara 1 hingga 5 cm.

Tabel 4.2 Hasil Kartu RFID yang salah

Percobaan Jarak Hasil Persentase

Keberhasilan

Percobaan 1 1 cm GAGAL 0 %

Percobaan 2 3 cm GAGAL 0 %

Percobaan 3 4 cm GAGAL 0 %

Percobaan 4 5 cm GAGAL 0 %

Percobaan 5 7 cm GAGAL 0 %

Gambar 4.4 Cara Kerja RFID Tag

(42)

Gambar 4.6 Fingerprint Kondisi kedua

Gambar 4.6 adalah kondisi ketika User atau pengguna sepeda motor menempelkan jari yang sudah terdaftar ke Fingerprint Sensor. Maka relay 2 akan mengaktifkan electric starter dan menghidupkan motor.

Tabel 4.3 Hasil Percobaan Sidik Jari No Pengujian sidik jari

kanan Terdaftar/Tidak Hasil Persentase Keberhasilan

1. Ibu jari Orang 1 Terdaftar sebagai user

Mengaktifkan

relay 1 dan 2 100 % Berhasil

2. Ibu jari Orang 2 Terdaftar sebagai user

Mengaktifkan

relay 1 dan 2 100 % Berhasil

3. Ibu jari Orang 3 Tidak terdaftar Relay tidak aktif

0 % Tidak Berhasil 4. Ibu jari Orang 4 Tidak terdaftar Relay

tidak aktif

0 % Tidak Berhasil 5. Ibu jari Orang 5 Tidak terdaftar Relay

tidak aktif

0 % Tidak Berhasil

4.3

HASIL PENGUJIAN NOTIFIKASI TELEGRAM

Dalam pengujian Telegram, penulis melakukan 10 kali percobaan dengan menggunakan kartu tag dan 10 kali percobaan dengan menggunakan jari yang berbeda, berikut adalah percobaannya:

(43)

Gambar 4.8 Pesan notifikasi ke Telegram setelah sistem dihidupkan

Gambar 4.8 adalah kondisi ketika User mengaktifkan sistem yang terhubung dengan internet dari modem wi-fi, maka akan mendapatkan pesan notifikasi “ System Ready “ ke Telegram.

Gambar 4.9 Hasil Pengujian menggunakan RFID Tag

Gambar 4.9 adalah hasil 10 kali pengujian dengan menggunakan RFID Tag yang sudah di daftarkan dan tidak di daftarkan. RFID Tag yang sudah di daftakan ke sistem maka jika di Tap sistem akan mengaktifkan kontak motor , dan jika RFID Tag yang tidak di daftarkan ke sistem maka jika di Tap sistem akan mengirimkan pesan notifikasi ke Telegram “AWAS !!! Ada Maling Mencoba Mencuri Kendaraan Anda“.

4.4

HASIL MONITORING PLATFORM ANTARES

Penulis melakukan monitoring menggunakan Platform Antares. Pada penelitian ini ESP32 berfungsi sebagai microprocessor yang nantinya akan memproses data yang didapat dari sensor RFID dan sensor Fingerprint. Proses akan menghasilkan sebuah respon yaitu upload dan pemberian notifikasi ke pengguna/user. Upload dilakukan secara berkala dengan rentang waktu 2 detik setiap kali penguploadan ke antares. Hasil upload pada antares bisa diliat pada gambar 4.10. Ini merupakan tampilan pada WEB platform antares.

(44)

Gambar 4.10 Hasil Pengujian Platform Antares

4.5

HASIL PENGUJIAN QUALITY OF SERVICE JARINGAN

Dalam pengujian akan mengukur kualitas jaringan Modem 4G LTE untuk pengiriman ke sistem pengaman kendaraan motor. Dari pengujian tersebut terbagi menjadi beberapa parameter yaitu:

1. Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data sebenarnya pada bandwidth yang diukur dalam persentase.

2. Packet loss merupakan suatu kondisi jumlah paket yang hilang, dapat terjadi collision dan congestion pada jaringan,

3. Delay adalah waktu yang dibutuhkan paket untuk mencapai tujuan.

Data akan diambil dari 5 percobaan di tempat yang berbeda–beda dan akan melihat perbedaan antara masing–masing kualitas jaringan pada sistem ini.

Pengumpulan data jaringan pada masing–masing tempat dilakukan 3 menit.

Pengambilan data diambil dari sisi user, untuk mengecek respon jaringan masing–

masing tempat. Rata–rata nilai parameter dapat dilihat dari Tabel 4.4.

(45)

Tabel 4.4 Pengujian QOS sistem

No Percobaan Throughput Packet Loss

(%) Delay (ms)

1. Halaman Rumah Depan 825 0 373,011

2. Halaman Rumah Depan 2 1420 0 273,758

3. Rumah 1 2629 0 100,370

4. Rumah 2 1286 0 201,578

5. Kost 917 0 200,289

Rata - Rata 1415,4 0 229,801

Dari data yang didapat dari 5 tempat, terdapat nilai parameter-parameter. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan kategori–kategori standar dari TIPHON.

1. Throughput

Hasil pengukuran parameter throughput untuk masing - masing tempat serta hasil nilai throughput mengacu pada kategori standarisasi dari TIPHON di Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Pengukuran Parameter thorughput di 5 tempat.

No Tempat Percobaan Throughput Kategori TIPHON

1 Halaman Rumah Depan 825 Kbps Fair

2 Halaman Rumah Depan 2 1420 Mbps Good

3 Rumah 1 2629 Mbps Excellent

4 Rumah 2 1286 Mbps Good

5 Kost 917 Kbps Fair

Rata - Rata 1415 Mbps Good

(46)

Gambar 4.11 Grafik Throughput

Hasil analisis perhitungan nilai rata rata parameter throughput dari table 4.5 untuk nilai throughput tinggi pada Humas dengan nilai 2629 bps dan nilai throughput rendah dengan nilai 825 bps. Sedangkan nilai total rata-rata parameter throughput sebesar 1415 bps dengan katagori sangat bagus.

(

)

2. Packet loss

Hasil pengukuran parameter packet loss untuk masing - masing tempat serta hasil nilai packet loss mengacu pada kategori standar TIPHON di Tabel 4.6

Tabel 4.6 Pengukuran Parameter packet loss di 5 tempat.

No Tempat Percobaan Packet Loss (%) Kategori TIPHON

1 Halaman Rumah Depan 0 Excellent

2 Halaman Rumah Depan 2 0 Excellent

3 Rumah 1 0 Excellent

4 Rumah 2 0 Excellent

5 Kost 0 Excellent

Rata – Rata 0 Excellent

0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Halaman Rumah

Depan

Halaman Rumah Depan 2

Rumah 1 Rumah 2 Kost

Throughput

Throughput

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana penulis kemukakan terdahulu pada BAB I bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana strategi kepala sekolah dalam rekrutmen siswa

Uji fisher’s  exact   menunjukkan tidak ada perbedaan bermankna (p&gt;0,05) antara pengetahuan santri pesantren mengenai gejala klinis dengan jenis kelamin, jumlah sumber

Suplai metionin oleh kolin yang menyediakan profil asam amino untuk sintesis VLDL dan sebagai fosfatidilkolin (fosfolipid utama) lapisan permukaan VLDL yang

Berdasarkan hasil dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang negatif dan signifikan antara lingkungan sosial dengan prestasi akademik siswa, untuk meningkatkan

Teknik sosiodrama dipandang sangat tepat digunakan untuk meningkatkan hubungan interpersonal siswa karena menurut W inkel (2004:470) “Sosiodrama merupakan dramatisasi

Hal yang seperti ini bisa menjadi belief negatif dan ini yang mensabotase diri klien, bukan malah menyelesaikan masalah tapi member masalah baru bagi klien, oleh karena

Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung

Sejalan dengan itu, temuan di lapangan menunjukkan bahwa pemikiran lain yang mendasari upaya mempertahankan tradisi pembelajaran kitab kuning di madrasah Al Washliyah