UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA
MATERI LOGARITMA DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANGURURAN TAHUN AJARAN 2013 / 2014
Oleh:
Agriva Situmorang NIM 409111006
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala
rahmat dan berkatNya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Logaritma di Kelas X SMA Negeri 1 Pangururan Tahun Ajaran 2013/ 2014 ”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.
Drs. Motlan, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs.
Yasifatia Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry,
M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. M.
Panjaitan, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, Ibu Faiz Ahyaningsih, M.Si,
dan Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi
ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. S. Siahaan, M.Pd
sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah
membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah
Marhuasas Simbolon, ST.MM, Bapak Wakil Kepala Sekolah Drs. Hotman
Sipayung, MM., B. Hutauruk, S.Pd dan Ibu K.H Nadeak, S.Pd serta seluruh guru
SMA Negeri 1 Pangururan yang telah banyak membantu selama penelitian ini.
Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta
yang luar biasa bagi penulis serta dana kepada saya dalam menyelesaikan studi di
Unimed, buat kekasih tercinta Horas Nadeak yang selalu memberi semangat, doa,
dan senyuman dalam pengerjaan skripsi ini, kepada adik- adikku yaitu Juan Ponce
Situmorang, James Pandu Situmorang, Rumenta Aprina Situmorang, seluruh
keluarga Situmorang dan Lumbantobing yang selalu senantiasa berdoa dan
memberikan dorongan. Tidak lupa pula penulis menyampaikan terimakasih
kepada teman-teman yang selalu memberikan motivasi bagi penulis yaitu Hebri, Epi, Eva, Ita, Rotua dan semua teman sekelas DIK A’09. Ucapan terimakasih juga kepada teman - teman UKKMK St. Martinus Unimed, teman – teman kos
Pardamean 120 buat Toman, Anastasia, Frima, Ka Maruh, Shelpy dan Melva
yang memberikan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Penulis,
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA
MATERI LOGARITMA DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANGURURAN TAHUN AJARAN
2013 / 2014
Agriva Situmorang (NIM 409111006) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) pada materi logaritma kelas X SMA Negeri 1 Pangururan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Objek penelitian ini adalah upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi logaritma. Subjek penelitian adalah siswa kelas X – 3 dan X – 4 SMA Negeri 1 Pangururan yang masing – masing berjumlah 40 orang.
Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu diberikan tes awal, angket motivasi dan setiap akhir siklus diberikan tes hasil belajar dan angket motivasi. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan motivasi dan hasil belajar pada materi logaritma di kelas X SMA Negeri 1 Pangururan mulai dari tes awal, angket motivasi awal, tes hasil belajar siklus I dan II, serta angket motivasi setelah pembelajaran STAD siklus I dan II. Hasil analisis data pada siklus I (kelas X – 4) setelah pembelajaran STAD, banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 30 dari 40 orang (75%) dan rata – rata kelas 74,25. Hasil analisis data pada siklus II setelah pembelajaran STAD (kelas X – 3) sebanyak 40 orang siswa, terdapat 35 orang siswa (87,50%) telah mencapai ketuntasan belajar sedangkan 5 orang siswa (12,5%) belum tuntas belajar dengan rata – rata kelas 77,875. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar klasikal.
Hasil analisis data angket pada siklus I (kelas X – 4) setelah pembelajaran STAD, rata – rata tingkat motivasi belajar siswa sebesar 79,25% (kategori cukup). Hasil analisis data angket pada siklus II (kelas X – 3) setelah pembelajaran STAD, rata – rata tingkat motivasi belajar siswa sebesar 80,28% (kategori tinggi). Berdasarkan kriteria motivasi belajar maka pembelajaran ini telah mencapai target peningkatan motivasi yaitu apabila nilai angket motivasi siswa ≥ 80 %.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 6
1.3 Pembatasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 7
1.5 Tujuan Penelitian 7
1.6 Manfaat Hasil Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 9
2.1.1 Pengertian Belajar 9
2.1.2. Hasil Belajar 10
2.1.3 Cara Menilai Hasil Belajar Matematika 11
2.1.4 Motivasi Belajar 13
2.1.4.1 Pangertian Motivasi Belajar 13
2.1.4.2 Klasifikasi Motivasi 15
2.1.4.3 Aspek – aspek Motivasi Belajar 16
2.1.4.4 Indikator Motivasi Belajar 17
2.1.4.6 Hubungan Keberhasilan Belajar dan Motivasi 19
2.1.4.7 Teknik Memotivasi 20
2.1.5 Pembelajaran Kooperatif 21
2.1.5.1 Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif 21
2.1.5.2 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif 22
2.1.5.3 Prosedur Pembelajaran Kooperatif 27
2.1.5.4 Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 27
2.1.5.5 Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif Model STAD 29
2.1.5.6 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD 31
2.2 Materi Ajar 33
2.3 Contoh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 34
2.4 Penelitian Relevan 36
2.5 Kerangka Konseptual 37
2.6 Hipotesis Tindakan 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian 39
3.2 Subjek dan Objek Penelitian 39
3.2.1 Subjek Penelitian 39
3.2.2 Objek Penelitian 40
3.3 Jenis Penelitian 40
3.4 Alat Pengumpul Data 40
3.4.1 Tes 40
3.4.2 Angket 41
3.4.3 Observasi 41
3.5 Prosedur Penelitian 42
3.5.1 Siklus I 42
3.5.1.1 Permasalahan 42
3.5.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan I 42
3.5.1.3 Pelaksaan Tindakan I 43
3.5.1.4 Observasi I 43
3.5.1.5 Analisis Data I 44
3.5.1.6 Refleksi I 44
3.5.2 Siklus II 44
3.6 Teknik Analisis Data 46
3.6.1 Reduksi Data 46
3.6.2 Paparan Data 46
3.6.3 Simpulan Data 46
3.6.3.1 Menentukan Ketuntasan Belajar Siswa 46
3.6.3.2 Menganalisis Hasil Observasi 47
3.6.3.3 Menghitung Tingkat Motivasi Belajar Siswa 49
3.6.3.4 Penarikan Kesimpulan 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 52
4.1.1. Siklus I 52
4.1.1.1. Tahap Permasalahan I 52
4.1.1.2. Alternatif Pemecahan I (Rencana Tindakan I) 57
4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 58
4.1.1.4. Observasi I 60
4.1.1.5. Analisis Data I 60
4.1.1.5.2. Analisis Data Hasil Observasi Proses Pembelajaran I 65
4.1.1.5.3. Analisis Data Hasil Angket Motivasi Belajar I 66
4.1.1.6. Refleksi I 67
4.1.1.7. Peningkatan Nilai Kelompok Siklus I 67
4.1.2. Siklus II 68
4.1.2.1. Permasalahan II 68
4.1.2.2. Perencanaan Tindakan II 68
4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 70
4.1.2.4. Observasi II 72
4.1.2.5. Analisis Data II 73
4.1.2.5.1. Analisis Data Hasil Belajar II 73
4.1.2.5.2. Analisis Data Hasil Observasi Proses Pembelajaran II 73
4.1.2.5.3. Analisis Data Hasil Angket Motivasi Belajar II 74
4.1.2.6. Refleksi II 74
4.1.2.7. Peningkatan Nilai Kelompok Siswa Siklus II 75
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 76
4.2.1 Peningkatan Nilai Rata – rata 76
4.2.2 Peningkatan Jumlah Siswa 77
4.2.3 Peningkatan Rata – rata Motivasi Belajar 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 80
5.2. Saran 81
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintak model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 fase 26
Tabel 2.2 Penghitungan Perkembangan Skor Individu 30
Tabel 2.3 Penghitungan Perkembangan Skor Kelompok 31
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Angket Motivasi 41
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Observasi 48
Tabel 3.3 Pedoman Skala Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 48
Tabel 3.4 Klasifikasi Persentase untuk Skor Hasil Angket 50
Tabel 4.1 Data Kesalahan Siswa Kelas X Pada Tes Awal Soal Nomor 1 53
Tabel 4.2 Data Kesalahan Siswa Kelas X Pada Tes Awal Soal Nomor 2 53
Tabel 4.3 Data Kesalahan Siswa Kelas X Pada Tes Awal Soal Nomor 3 54
Tabel 4.4 Data Kesalahan Siswa Kelas X Pada Tes Awal Soal Nomor 4 55
Tabel 4.5 Data Kesalahan Siswa Kelas X Pada Tes Awal Soal Nomor 5 56
Tabel 4.6 Data kesalahan siswa kelas X – 4 tes hasil belajar I Nomor 1 60
Tabel 4.7 Data kesalahan siswa kelas X – 4 tes hasil belajar I Nomor 2 61
Tabel 4.8 Data kesalahan siswa kelas X – 4 tes hasil belajar I Nomor 3 63
Tabel 4.9 Data kesalahan siswa kelas X – 4 tes hasil belajar I Nomor 4 64
Tabel 4.10 Data kesalahan siswa kelas X – 4 tes hasil belajar I Nomor 5 64
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 66
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas 45
Gambar 4.1. Deskripsi Peningkatan Rata – rata kelas pada siklus I dan II 77
Gambar 4.2 Deskripsi Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa 78
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 84
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 88
Lampiran 3. Kisi-Kisi Tes Awal 92
Lampiran 4. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 93
Lampiran 5. Lembar Validitas Tes Awal 94
Lampiran 6. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar 98
Lampiran 7. Lembar Validitas Angket Motivasi 102
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa I Siklus I 106
Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa II Siklus I 111
Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa I Siklus II 116
Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa II Siklus II 120
Lampiran 12. Tes Awal 123
Lampiran 13. Tes Hasil Belajar I 124
Lampiran 14. Tes Hasil Belajar II 125
Lampiran 15. Angket Motivasi Belajar 126
Lampiran 16. Alternatif Penyelesaian Tes Awal 128
Lampiran 17. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 129
Lampiran 18. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 131
Lampiran 19. Pedoman Penskoran Tes Awal 133
Lampiran 20. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar 111
Lampiran 21. Pedoman Penskoran Angket Motivasi 135
Lampiran 22. Nama – Nama Validator 136
Lampiran 23. Hasil Validasi Tes Awal 137
Lampiran 24. Hasil Validasi Tes Hasil Belajar I 138
Lampiran 25. Hasil Validasi Angkat Motivasi 139
Lampiran 26. Hasil Pengolahan Tes Awal I dan Pengelompokan 140
Lampiran 27. Hasil Angket Motivasi Awal Kelas X – 4 142
Lampiran 29. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 148
Lampiran 30. Hasil Pengolahan Tes Hasil Belajar I 154
Lampiran 31. Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 156
Lampiran 32. Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus I 157
Lampiran 33. Peningkatan Nilai Kelompok Siswa Siklus I 159
Lampiran 34. Hasil Pengolahan Tes Awal II dan Pengelompokan 160
Lampiran 35. Hasil Angket Motivasi Awal Kelas X – 3 162
Lampiran 36. Lembar Observasi II 164
Lampiran 37. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II 168
Lampiran 38. Hasil Pengolahan Tes Hasil Belajar II 174
Lampiran 39. Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II 176
Lampiran 40. Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus II 177
Lampiran 41. Peningkatan Nilai Kelompok Siswa Siklus II 178
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena
pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka panjang.
Pendidikan juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian
peristiwa yang kompleks (Hudojo,1988:1). Peristiwa tersebut merupakan
rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia sehingga manusia itu bertumbuh
sebagai pribadi yang utuh.
Pendidikan matematika sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di
setiap jenjang pendidikan. Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan
yang tujuan pelajarannya adalah agar siswa mampu menguasai konsep – konsep
dan mengaitkan antarkonsep serta mampu menggunakan konsep- konsep itu
dalam metode ilmiah untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.
Hudojo (1988:1) menyatakan :
Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas kalau dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain. Karena itu kegiatan belajar dan mengajar matematika seyogyanya juga tidak disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain. Karena peserta didik yang belajar matematika itupun berbeda – beda pula kemampuannya, maka kegiatan belajar dan mengajar haruslah diatur sekaligus memperhatikan kemampuan yang belajar dan hakekat matematika.
Hudojo (1988:2) juga menyatakan :
Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara para matematikawan, apa yang disebut matematika itu. Sasaran penelahaan matematika tidaklah konkrit, tetapi abstrak. Dengan mengetahui sasaran penelahaan matematika, kita dapat mengetahui hakekat matematika yang sekaligus dapat kita ketahui juga cara berpikir matematik itu.
Walau tidak terdapat satu pengertian tentang matematika yang tunggal dan
disepakati oleh semua tokoh atau pakar matematika namun dapat terlihat adanya
2
matematika secara umum. Beberapa karakteristik itu adalah :
1. Memiliki objek abstrak 2. Bertumpu pada kesepakatan 3. Berpola pikir deduktif
4. Memiliki simbol yang kosong dari arti 5. Memperhatikan semesta pembicaraan 6. Konsisten dalam sistemnya
Daryanto (2012 : 240) menyatakan bahwa : “Mata pelajaran matematika
perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk
membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis
dan kreatif serta kemampuan bekerja sama”. Dalam membelajarkan matematika
kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama
dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung
satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran
maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik
(siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan
matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi
pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan
pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Baik atau tidaknya suatu
pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya,
kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik
(siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan
sumber – sumber belajar yang ada.
Hudojo (1988:4) menyatakan bahwa : “seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui orang itu”. Karena itu untuk mempelajari suatu materi matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang itu akan mempengaruhi terjadinya
proses belajar materi matematika.
Agar terjadi proses belajar seseorang haruslah diberi motivasi belajar,
yaitu dalam bentuk motivasi insentif (ganjaran). Jenis motivasi ini memungkinkan
peserta didik berusaha mencapai tujuan yang ditetapkan. Ini berarti kegiatan
dilakukan terlebih dahulu sebelum mencapai tujuan. Kadang –kadang kita tidak
3
demikian itu, kita perlu mengatur situasi dan kondisinya sehingga memungkinkan
peserta didik mencapai tujuan belajar yang dikehendaki. Pemberian motivasi
merupakan langkah persiapan untuk suatu kegiatan belajar. Motivasi belajar yang
kuat akan mendorong peserta didik untuk berkonsentrasi dengan baik sehingga
dapat menunjang proses belajar selanjutnya.
Pada observasi yang peneliti lakukan pada Selasa (28/5/2013) di SMA
Negeri 1 Pangururan, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang
studi matematika yang mengajar di kelas X diperoleh informasi bahwa hasil
belajar matematika siswa di kelas X masih jauh dari apa yang diharapkan. Dari
hasil wawancara tersebut juga diketahui bahwa secara umum kondisi siswa di
kelas X adalah memiliki pemahaman konsep yang masih kurang, motivasi belajar
yang kurang, pasif dalam pembelajaran, memiliki kemampuan komunikasi
matematika yang rendah yang ditandai dengan kebanyakan siswa mengalami
kesulitan menuangkan ide-ide mereka baik dengan tulisan maupun secara lisan,
kelas yang diam tanpa suara dan lain sebagainya. Kondisi ini diduga menjadi
penyebab rendahnya hasil belajar siswa.
Selain meneliti hasil belajar, peneliti juga membagikan angket mengenai
motivasi siswa dalam belajar matematika kepada 40 siswa. Dari hasil angket ini
diperoleh bahwa rata – rata tingkat tanggung jawab siswa sebesar 58,57% ,
keuletan dalam menghadapi kesulitan belajar matematika sebesar 60,12%, usaha
untuk unggul sebesar 60,5%, mandiri sebesar 55%, usaha mencari solusi untuk
memecahkan masalah sebesar 59,31% dan harapan untuk berhasil dalam belajar
sebesar 66,17%. Dari enam indikator yang ditentukan, maka rata – rata motivasi
siswa secara klasikal sebesar 59,94%. Data ini menunjukkan bahwa motivasi
belajar siswa di kelas X SMA Negeri 1 Pangururan tergolong rendah. Dari tanya
jawab dengan siswa X, mereka kurang minat dalam belajar matematika. Hal itu
dikarenakan materinya yang sulit, proses pembelajaran kurang menarik sehingga
motivasi siswa untuk belajar kurang.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa model pembelajaran
kooperatif STAD belum pernah diterapkan. Selama ini pembelajaran yang
4
berjalan monoton, tidak ada kelompok yang membuat terjadinya kolaborasi antara
guru dan siswa.
Sesuai dengan uraian di atas, ada kesenjangan antara motivasi dan hasil
belajar. Motivasi belajar siswa sudah tergolong sedang padahal hasil belajar yang
mereka capai masih tergolong rendah. Dalam keadaan seperti ini, peran guru
sangat diharapkan untuk menerapkan model pembelajaran yang berdampak
motivasi dan hasil belajar seimbang, yaitu selain pemberian motivasi yang sudah
mantap supaya lebih meningkat lagi, kiranya juga bisa membuat hasil belajar
meningkat. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD.
STAD (Student Teams Achievement Divisions) atau Kelompok Belajar
Siswa merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling baik
untuk permulaan bagi para guru yang baru menerapkan model pembelajaran
kooperatif. Teknik STAD bukanlah aktivitas satu waktu yang dirancang untuk
berjalan di kelas dari waktu ke waktu, tetapi merupakan pengganti pengajaran
tradisional yang bisa digunakan sebagai cara pengorganisasian kelas yang
permanen untuk mengajarkan berbagai macam subjek pelajaran secara efektif.
STAD menekankan penggunaan tujuan kelompok dan keberhasilan kelompok,
yang hanya bisa dicapai jika semua anggota kelompok itu mempelajari objek yang
sedang diajarkan. Dengan demikian, dalam STAD, tugas para siswa bukanlah
melakukan sesuatu tetapi mempelajari sesuatu sebagai sebuah kelompok, dimana
kerja kelompok dilakukan sampai semua anggota kelompok menguasai materi
yang sedang dipelajari itu.
Penelitian tentang metode pembelajaran kooperatif (Slavin, 1990) telah
menunjukkan bahwa penghargaan kelompok dan tanggung jawab perseorangan
merupakan unsur mendasar bagi pengaruh kerjasama berdasarkan pada
pencapaian keterampilan. Selain itu, ada alasan bagus untuk percaya bahwa jika
para siswa diberi penghargaan setelah melakukan pekerjaan yang lebih baik dari
sebelumnya, mereka akan lebih terpacu untuk belajar daripada jika mereka diberi
5
penghargaan atas kemajuan yang dicapai bisa memberi keberhasilan dan tidak
terlalu sulit maupun terlalu mudah untuk dicapai siswa.
Gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling
mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang
diajarkan guru. STAD memiliki pengaruh positif pada banyak hasil penting selain
pencapaian kemampuan (dalam Sharan,2012 : 8). Salah satunya adalah hubungan
antar ras. Penelitian STAD telah mencatat tentang tambahan signifikan dalam
penghargaan-diri, menyukai kelas, kehadiran dan perilaku siswa. Pelaksanaan
metode ini dapat meningkatkan partisipasi karena siswa belajar melalui kelompok
diskusi, pada kegiatan diskusi menuntut siswa untuk berpartisipasi dan terlibat
secara aktif dalam tim untuk mendapatkan skor yang tinggi bagi masing- masing
kelompok.
Alasan menggunakan STAD dikarenakan pada proses pembelajaran
dengan STAD, masing- masing kelompok termotivasi untuk berkompetisi secara
aktif dalam kegiatan diskusi. Melalui STAD membuat hubungan antara siswa
yang biasa – biasa saja dengan siswa yang memiliki kemampuan matematikanya
bagus atau tinggi. Pada pelaksanaan STAD dituntut adanya hubungan kerja sama
yang baik serta keterampilan siswa dengan kelompoknya sehingga siswa dapat
meningkatkan hasil belajarnya.
Salah satu materi pelajaran Matematika di tingkat SMA adalah logaritma.
Dari tanya jawab dengan siswa di SMA Negeri 1 Pangururan seputar materi
matematika, salah satu materi pelajaran Matematika di tingkat SMA adalah
logaritma. Siswa beranggapan materi ini termasuk materi yang sulit karena siswa
kurang mampu mengerjakan soal untuk mempelajarinya sehingga tak heran
banyak siswa yang belum mencapai KKM dan kurang berminat belajar
matematika. Ketidaktuntasan ini bisa diakibatkan model pembelajaran
konvensional yang masih diterapkan guru yang mengakibatkan siswa pasif dan
memposisikan siswa sebagai pendengar dan penerima. Akibatnya, siswa tidak
terlatih untuk berpikir mandiri dan kreatif dalam menyelesaikan masalah.
SMA Negeri 1 Pangururan merupakan salah satu sekolah negeri yang
6
setiap tahun penerimaan siswa baru. Pada observasi yang dilakukan di sekolah ini
tepatnya di kelas X-3, peneliti menemukan masalah mengenai motivasi dan juga
hasil belajar siswa di kelas X-3. Hasil wawancara dengan salah satu guru
matematika di sekolah tersebut mengatakan bahwa hasil belajar siswa masih
rendah. Hal ini didukung oleh nilai – nilai siswa yang masih belum mencapai
KKM. Selain itu, motivasi belajar siswa juga rendah. Hal ini didukung dari tanya
jawab dengan siswa X-3 yang menyatakan bahwa matematika kurang diminati
dan juga didukung dari hasil angket yang peneliti berikan saat observasi tersebut.
Melihat masalah yang terjadi di sekolah SMA Negeri 1 Pangururan yaitu
motivasi belajar dan hasil belajar yang rendah, serta pembelajaran kooperatif
STAD yang belum pernah dipraktekkan, ditambah karena materi logaritma
termasuk materi yang sulit, peneliti tertarik untuk membuat upaya atau usaha agar
masalah tersebut dapat dipecahkan. Dengan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk
melaksanakan penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD PADA MATERI LOGARITMA DI KELAS X SMA NEGERI 1
PANGURURAN TAHUN AJARAN 2013 / 2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang sudah diuraikan, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah antara lain :
1. Proses pembelajaran di sekolah masih berjalan monoton
2. Belum ada kolaborasi antara guru dan siswa
3. Hasil belajar matematika siswa masih rendah
4. Kurangnya motivasi belajar siswa
5. Pemilihan model pembelajaran yang kurang sesuai
1.3 Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi
7
dibatasi hanya untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada
materi logaritma di SMA Negeri 1 Pangururan T.A 2013 / 2014.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Bagaimana strategi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar pada materi logaritma ?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkan model pembelajaran tipe
STAD dalam kaitan menghasilkan hasil belajar pada materi logaritma ?
3. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkan model
pembelajaran tipe STAD pada materi logaritma ?
4. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ?
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui strategi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar pada materi
logaritma.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa ketika diterapkan model
pembelajaran tipe STAD dalam kaitan menghasilkan hasil belajar pada materi
logaritma.
3. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkan
model pembelajaran tipe STAD pada materi logaritma.
4. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model
8
1.6 Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yaitu :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran
dengan tujuan agar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
2. Bagi Siswa
Sebagai wahana baru dalam proses meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika
3. Bagi Peneliti
Sebagai pengembangan pengetahuan tentang penelitian dalam pembelajaran
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Bab IV dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Strategi penerapan model kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa yaitu :
Tahap Penyampaian Tujuan dan Motivasi : Guru menyampaikan tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran logaritma dan
memotivasi siswa untuk belajar.
Tahap Pembagian Kelompok : Siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4 siswa.
Tahap Presentasi dari Guru : Guru menjelaskan materi logaritma dengan
terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.
Tahap Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim) : Siswa belajar dalam
kelompok yang telah dibentuk. Guru membagikan LKS kepada setiap
kelompok. Selama kelompok bekerja, guru melakukan pengamatan,
memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan.
Tahap Kuis (Evaluasi) : Setelah selesai tindakan, guru mengevaluasi
hasil belajar melalui pemberian tes hasil belajar tentang materi logaritma.
Siswa mengerjakan soal secara mandiri dan tidak diperbolehkan bekerja
sama. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan skor dasarnya 70 (sesuai
dengan KKM di sekolah).
Tahap Penghargaan Prestasi Tim : Setelah pelaksanaan kuis, guru
memeriksa hasil kerja siswa. Guru memberikan penghargaan pada
kelompoknya dapat hasil terbaik.
2. Aktivitas belajar siswa ketika diterapkan model pembelajaran tipe STAD
pada materi logaritma yaitu pada siklus I (kelas X – 4) persentase aktivitas
belajar siswa sebesar 62,6% (kategori cukup aktif) dan pada siklus II (kelas
81
3. Peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran
tipe STAD pada materi logaritma dapat dilihat dari peningkatan rata – rata
motivasi belajar yaitu 79,25 (kategori cukup) pada angket motivasi belajar
siklus I menjadi 80,28% (kategori tinggi) pada angket motivasi belajar
siklus II.
4. Peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat dilihat dari peningkatan nilai rata – rata kelas
pada tes hasil belajar 74,25 di kelas X – 4 (siklus I) dengan tingkat
ketuntasan belajar klasikal 75% menjadi 77,875 pada tes hasil belajar di
kelas X – 3 (siklus II) dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 87,50%.
5.2 Saran
1. Kepada guru matematika, dalam mengajarkan materi logaritma hendaknya
guru dapat melakukan pengajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe
STAD, dimana dengan kerjasama antar siswa yang heterogen dapat saling
melengkapi untuk mempelajari materi yang sulit.
2. Kepada siswa, diharapkan untuk lebih aktif, bekerja sama dengan teman
sekelompok agar diperoleh hasil yang lebih baik.
3. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang
sama dengan penelitian ini, disarankan mengembangkan penelitian ini
dengan kemampuan penguasaan kelas yang lebih baik dan memodifikasi