Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli
Tahun Ajaran 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
LAILA KADRINA S. PANDIA NIM : 108313169
Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT Yang
Maha Esa atas berkat dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan PGSD S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Selama penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis,
namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak
terutama dari Dosen Pembimbing Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd yang penuh
perhatian dan kesabaran atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.
Teristimewa sekali penulis sampaikan dan ucapkan terima kasih kepada
Ayahanda H. M. Yusuf S. Pandia, Ibunda Hj. D. Dahniyati Sitepu, S.Pd, Kakanda
Rahayu Martiana S. Pandia, S.Pd, Abangnda Briptu Faisal Mubarakh S. Pandia,
S.H, Abangnda Iskandar Hasbi, S.T yang dengan penuh kasih sayang, perhatian
dan kesabaran telah menuntun penulis untuk bersabar dan tawakal untuk
menghadapi tantangan dalam penulisan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan penulis melaksanakan
studi di Universitas Negeri Medan (UNIMED).
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Bapak Drs. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I dan Bapak Drs. Aman
Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan (UNIMED).
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Prasekolah dan Sekolah Dasar dan Bapak Ramli Sitorus, M.Ed selaku
Sekretaris Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).
5. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang
telah penuh kesabaran serta penuh perhatian memberikan bimbingan,
pengarahan, dan petunjuk demi terselesainya skripsi ini.
6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd dan Bapak Drs. Robenhart Tamba,
M.Pd serta Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku Dosen Penguji
Skripsi yang telah memberikan saran, bimbingan, pengarahan dan
petunjuk demi perbaikan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan
pengajaran, bimbingan dan petunjuk selama penulis kuliah di Universitas
Negeri Medan (UNIMED).
8. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan informasi dan layanan.
9. Bapak Drs. Sudarno MS, M.M, selaku Kepala Sekolah dan seluruh Bapak
/ Ibu guru, staf pengajar SD Negeri 060942 Medan Deli yang telah banyak
memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian
10.Teman terbaik penulis, Rahma Syafitri, Tantri Eka Wardana, Randa Tria
Darma Putra, Vamila Hajrah, yang telah banyak memberikan dukungan,
motivasi dan berbagi pengalaman baik suka maupun duka dengan penulis.
11.Teman seperjuangan penulis, Kelas F Stambuk 2008, yang telah
menemani langkah penulis, memberikan banyak pengalaman baik suka
maupun duka selama penulis kuliah di Universitas Negeri Medan
(UNIMED).
12.Teman satu PPL, Nurlia Ginting, Akmalun Nazli, Reza Paulika Meilala,
beserta semua teman – teman PPL di SD 020252 Binjai Barat yang telah
banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis selama
penyelesaiaan skripsi ini.
13.Teman satu PS, Uswatun Hasanah Nst, Maghvira Ramadhani, Uci
Jarwanti, yang telah banyak memberikan dukungan, masukan serta berbagi
informasi dengan penulis selama penyelesaian skripsi ini.
14.Teman satu seminar, Triarti Andan Sari, Reni Puspita Sari, Fransiska D
Sitorus, Priska Silalahi, Rosita Fitria Handayani Srg, Dwika, yang telah
banyak memberikan dukungan serta berbagi informasi dengan penulis.
15.Unit Kegiatan Mahasiswa, Korp Suka Rela Palang Merah Indonesia
Universitas Negeri Medan (KSR PMI UNIMED), yang telah memberikan
wawasan, serta memberikan banyak pengalaman selama penulis kuliah di
Universitas Negeri Medan.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai
pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga ALLAH SWT akan
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila
terdapat kesalahan dan kekhilafan dalam bentuk penyampaian bahasa, teknik
penulisan dan masih kurang ilmiah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar
para pembaca memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bertujuan
membangun kesempurnaan skripsi ini agar meningkatkan mutu pendidikan
bangsa kita ke depan.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khusunya bagi
penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya. Akhirulkalam Wassalamu’alaikun Wr. Wb.
Medan, 03 Agustus 2012 Penulis
ABSTRAK
Laila Kadrina S. Pandia, NIM : 108313169, “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012”.
Masalah yang dihadapi peneliti adalah masalah rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.
Jenis penelitian ini adalah “Penelitian Tindakan Kelas”, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pokok bahasan menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, siklus I dan siklus II masing – masing memiliki 2 pertemuan. Pada setiap pertemuan peneliti melakkukan observasi belajar terhadap siswa, untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dengan guru kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli yang dilakukan terhadap 30 orang siswa terdapat 24 orang siswa (80%) yang memiliki minat belajar yang kurang dan 6 orang siswa (20%) yang memiliki minat yang cukup. Kemudian pada siklus I memiliki nilai rata – rata 44 (55%), sedangkan pada siklus II yaitu sebesar 69 (87%).
ix
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah... 8
2.1. Hakekat Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Indonesia ... 11
2.1.1. Pengertian Minat ... 11
x
2.1.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 15
2.1.4.Pengertian Belajar ... 17
2.1.5.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 19
2.2.Hakekat Pembelajaran Kooperatif ... 20
2.2.1.Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 20
2.2.2.Jenis – Jenis Pembelajaran Kooperatif ... 21
2.2.3.Unsur – Unsur Pembelajaran Kooperatif ... 22
2.2.4.Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu dengan Pembelajaran Tradisional ... 24
2.2.5.Keunggulan dan Kelemahan Pembelajar Kooperatif ... 26
2.3.Hakekat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu ... 28
2.3.1.Pengertian Tari Bambu ... 28
2.3.2.Langkah – langkah Kegiatan Tipe Tari Bambu ... 29
2.4. Materi Pelajaran ... 31
2.4.1. Menulis dari Gambar... 31
2.5. Kerangka Berpikir ... 32
2.6. Hipotesis Tindakan ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
xi
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 46
3.8. Teknik Analisis Data ... 47
3.9. Lokasi dan Waktu ... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 50
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 50
4.2. Hasil Penelitian ... 51
4.2.1. SIKLUS I ... 51
A. Perencanaan ... 51
B. Pelaksanaan ... 52
C. Pengamatan ... 55
D. Refleksi ... 66
4.2.2. SIKLUS II ... 67
A. Perencanaan ... 67
B. Pelaksanaan ... 68
C. Pengamatan ... 71
D. Refleksi ... 82
4.2.3. Penemuan Penelitian ... 83
4.2.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87
5.1. Kesimpulan ... 87
5.2. Saran ... 88
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 56
Tabel 4.2 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa secara Individu Siklus I ... 60
Tabel 4.3 Siswa Yang Aktif Selama Siklus I ... 61
Tabel 4.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 62
Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 72
Tabel 4.6 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Individu Siklus II ... 77
Tabel 4.7 Siswa Yang Aktif Selama Siklus II... 78
Tabel 4.8 Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 79
Tabel 4.9 Daftar Hasil Observasi Siklus I & Siklus II ... 85
xiv DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK) ... 37
Gambar 4.1 Lokasi Penelitian ... 50
Gambar 4.2 Peneliti Menyampaikan Materi Pembelajaran ... 53
Gambar 4.3 Peneliti Membimbing Siswa ... 54
Gambar 4.4 Peserta Didik Berdialog Dan Berdiskusi Antar Teman Dalam Satu kelompok ... 55
Gambar 4.5. Siswa sedang menyusun cerita berdasarkan gambar... 69
Gambar 4.6. Siswa sedang bertanya tentang hal yang kurang dimengerti... 70
xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Grafik Minat Belajar Siswa Siklus I ... 62
Diagram 4.2 Grafik Minat Belajar Siswa Siklus II ... 78
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Pertemuan 1
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Pertemuan 2
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Pertemuan 1
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Pertemuan 2
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 7 Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 060942
Medan Deli
Lampiran 8 Hasil Observasi Minat Siswa Siklus I
Lampiran 9 Hasil Observasi Minat Siswa Siklus II
Lampiran 10 Surat Izin Penelitian Dari UNIMED
Lampiran 11 Surat Balasan Izin Penelitian Dari SDN 060942 Medan Deli
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting, karena
pendidikan itu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan hidup manusia.
Dengan semakin tingginya jenjang pendidikan yang ditempuh seseorang maka
semakin besar pula kesempatan untuk meraih sukses hidup di masa mendatang.
Secara garis besarnya, pendidikan sangat berkompeten dalam kehidupan, baik
kehidupan diri sendiri, keluarga, masyarakat, maupun kehidupan bangsa dan
negara. Pemerintah dalam hal ini telah mengatur dan mengarahkan pendidikan
nasional seperti yang tertuang dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, menyatakan bahwa pendidikan
adalah: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, dan
masyarakat”.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah mendirikan lembaga
pendidikan salah satunya adalah Sekolah. Sekolah sebagai tempat proses belajar
mengajar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan.
2
mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal seperti yang
diharapkan untuk mencerdaskan anak bangsa.
Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha
pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam
berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Salah satu
pendidikan di Indonesia yang sangat perlu dan penting untuk pengetahuan peserta
didik yaitu Bahasa Indonesia. Karena Bahasa Indonesia merupakan alat
komunikasi lisan maupun tulisan yang terintegrasi, mencakup bahasa ujaran,
membaca dan menulis, yang akan menunjang peserta didik di setiap mata
pelajaran.
Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif yang digunakan oleh
manusia untuk bersosialisasi dengan sesama manusia dan betapa pentingnya
bahasa dipakai pula sebagai alat untuk mengantar dan menyampaikan ilmu
pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat pendidikan. Semua jenjang
pendidikan dalam penyampaiannya tentu menggunakan bahasa Indonesia sebagai
pengantarnya. Dan para ilmuan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai
objek studi karena memerlukan bahasa sekurang-kurangnya sebagai alat untuk
mengkomunikasikan berbagai hal.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat
penting sebagai sarana belajar bagi peserta didik. Bahasa Indonesia juga memiliki
tujuan membekali peserta didik untuk mengembangkan bahasa di samping aspek
3
tidak hanya sebatas bahasa dan sastra. Padahal dalam proses belajar mengajar
keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan,
pendengaran dan psikomotor (keterampilan). Di samping pentingnya Bahasa
Indonesia sebagai sarana belajar, peserta didik juga harus memiliki minat belajar
yang besar, ketika kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran
yang akan dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan
belajar dengan sebaik – baiknya, karena minat besar pengaruhnya terhadap daya
tarik dan rasa suka. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa kan lebih mudah
dipelajari dan disimpan, karena minat juga akan membuat siswa lebih bersungguh
– sungguh dalam kegiatan pembelajaran.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan
melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu
hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.
Setelah diketahui pengertian minat dan belajar, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi,
4
adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang
diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat belajar
siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Yang dapat melatih keterampilan siswa baik keterampilan mendengar (listening),
berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing). Selain itu model
pembelajaran yang menunjang aktifitas siswa belajar dengan model pembelajaran
yang aktif dan tidak monoton akan membantu meningkatkan minat belajar siswa.
Salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
tari bambu.
Teknik ini diberi nama Tari Bambu, karena siswa berjajar dan saling
berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bambu yang digunakan
dalam Tari Bambu Filipina yang juga popular di beberapa daerah di Indonesia.
Dalam kegiatan belajar mengajar dengan teknik ini, siswa saling berbagi
informasi pada saat yang bersamaan. Pendekatan ini bisa digunakan dalam
beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan sosial, agama, matematika, dan
bahasa. Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dengan teknik ini adalah
bahan yang membutuhkan pertukaran pengalaman, pikiran, dan informasi
antarsiswa. Salah satu keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas dan
memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan
singkat dan teratur. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana
5
dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Tari bambu bisa digunakan untuk
semua tingkatan usia anak didik.
Menurut hasil observasi dan wawancara awal oleh guru, yang dilakukan
penulis pada hari Senin, 10 Januari 2012 dengan guru kelas V di SD Negeri
060942 Medan Deli, bahwa masalah yang sering dihadapi 80% dari 30 siswa
yaitu sebanyak 24 orang, mengalami rendahnya minat belajar siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan 20% nya lagi yaitu sebanyak 6 orang, cukup aktif
dalam kegiatan belajar – mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini
disebabkan karena kegiatan pembelajaran sering kali kurang mendapat
pengelolaan yang belum tepat dalam pembelajaran yang terjadi di kelas. Salah
satunya yaitu guru hanya menggunakan metode ceramah saja, guru jarang
menggunakan media pada saat proses belajar mengajar, guru kurang memotivasi
dan memberi perhatian kepada siswa, siswa merasa takut untuk mengungkapkan
pikiran dan idenya, sehingga banyak siswa yang tidak tertarik pada saat proses
belajar mengajar Bahasa Indonesia, bahkan merasa bosan karena hanya terpaku
pada satu metode saja dan mengakibatkan siswa menjadi kurang berminat dalam
mengikuti pelajaran tersebut.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu
siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk
dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti
menunjukkan pada siswa bagaimana pegetahuan atau kecakapan tertentu
mempengaruhi dirinya, melayani tujuan – tujuannya, memuaskan kebutuhan –
6
mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat
bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya,
kemungkinan besar ia akan berminat (dan bermotivasi) untuk mempelajarinya.
Di sana, mereka saling berkomunikasi secara lisan dengan lancar tanpa
hambatan. Siswa-siswa itu begitu mudah menuturkan isi hati mereka, ide,
gagasan, dan pengalaman dengan mudah disampaikan dengan bahasa lisan. Ini
menunjukkan bahwa siswa-siswa SD memiliki minat belajar yang cukup besar.
Dari pengamatan penulis, masih banyak guru yang langsung memberikan
tugas pada siswa untuk membaca atau menulis, kemudian siswa diminta
mengerjakan tugas, mengarang dan lain sebagainya pada saat masuk ke materi
pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga siswa cenderung kurang berminat saat
mengerjakan tugas tersebut dan hanya untuk memenuhi tugas dari guru.
Salah satu penyebab anak kurang dalam minat belajar yaitu karena guru kurang
mampu memanfaatkan metode belajar dalam proses mengajar di kelas.
Salah satu upaya yang dapat diterapkan dalam meningkatkan minat belajar
siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dalam suasana pembelajaran
kooperatif di kelas dan menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa merasa bahwa
belajar Bahasa Indonesia itu tidak sulit dan tidak membosankan. Selain
memberikan teori tentang berbicara kepada siswa dalam proses belajar-mengajar,
perlu juga diberikan pelatihan yang dapat merangsang siswa agar berani berbicara.
Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan keterampilan berbicara dapat dilakukan
melalui metode yang dipilih dalam pengajaran Bahasa Indonesia. Didalam proses
7
sebagian kecil dari siswa pada saat di dalam kelas mempunyai kemampuan
berbicara yang baik. Keadaan ini sungguh nyata manakala siswa berada diluar
kelas, siswa bermain dan berekspersi secara bebas. Pembicaraan mereka mengalir
apa adanya. Terlebih lagi ketika mereka berinteraksi antara sesama siswa dalam
bermain. Artinya secara tidak sadar dalam diri anak sedang berlangsung proses
pembelajaran.
Dengan melihat keadaan yang terjadi dilapangan, maka peneliti
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu untuk mengatasi
masalah yang terjadi dilapangan. Hal ini dikarenakan model pembelajaran
kooperatif tipe tari bambu dapat menambah minat siswa dalam belajar, dengan
cara yang menyenangkan. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran berbicara
dan menghilangkan rasa takut siswa dalam berbicara melalui model pembelajaran
kooperatif tipe tari bambu, peneliti membuat model pembelajaran yang mudah
dan efektif. Model pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan cara dimana
guru membagi siswa menjadi separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa
terlalu banyak) berdiri / duduk berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa
berjajar di depan kelas. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran
yang pertama. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.
Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung di ujung salah satu jajaran
pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara
ini, masing – masing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi.
Sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih aktif karena setiap siswa akan
8
Model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu merupakan model
pembelajaran yang tepat dipilih dan dipergunakan untuk meningkatkan minat
belajar siswa. Dalam metode ini siswa bermain seperti yang dialami dalam
kehidupan mereka sehari-hari sehingga penerapan metode ini siswa lebih aktif
dalam mengikuti pelajaran.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
judul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Di Kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli T.A 2011-2012.
1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan fakta yang menyatakan bahwa
kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu :
Guru hanya menggunakan metode ceramah saja
Guru jarang menggunakan media pada saat proses belajar mengajar
Guru kurang memotivasi dan memberi perhatian kepada siswa
9 1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan judul, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
”Meningkatkan minat belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe tari bambu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
pada materi pokok menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli
Tahun Ajaran 2011/2012.”
1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari
bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia pada materi pokok menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942
Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012?”
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan judul, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu
dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
pada materi pokok menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli
10 1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :
Bagi siswa :
Sebagai bahan masukan agar siswa lebih kreatif lagi dalam menuangkan
ide, gagasan serta pikirannya dalam berbicara
Bagi guru :
Dapat memperoleh keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif sebagai sarana belajar dalam berinteraksi dengan teman dan
melatih kemampuan berbicara siswa sebagai alternatif dalam
mengembangkan dan menggunakan teknik pembelajaran yang kreatif.
Bagi Sekolah :
Dapat menerapkan model pembelajaran yang baru pada saat kegiatan
belajar mengajar di sekolah tersebut, dimana siswanya akan menjadi lebih
aktif serta dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Bagi peneliti :
Menambah wawasan bagi peneliti dan sebagai bekal untuk meningkatkan
profesionalisme untuk calon guru dimasa yang akan datang dan ingin
mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
111 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dan data penellitian, dapat
diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe tari bambu, dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pokok
bahasan menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran
2011/2012. Maka dalam hal ini peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu, dapat
meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada
pokok bahasan menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun
Ajaran 2011/2012.
2. Pada observasi minat belajar siswa siklus I rata – rata nilai keseluruhan yang
diperoleh hanya mencapai 44, persen (%) yang diperoleh sebesar 55%. Dari hasil
hitungan observasi siswa siklus I masih tergolong rendah. Pada siklus II rata – rata
nilai keseluruhan yang diperoleh yaitu sebesar 69, persen (%) yang diperoleh
adalah sebesar 87%. Pada siklus II dapat dilihat bahwa peneliti sudah
meningkatkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dengan
112 5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan diatas,
maka peneliti memberi beberapa saran, yaitu :
1. Agar para kepala sekolah melakukan supervisi dengan pembaharuan
pembelajaran Bahasa Indonesia serta pendalaman penggunaan model
pemebelajaran kooperatif tipe Tari Bambu.
2. Agar para guru SD Negeri 060942 Medan Deli menerapkan penggunaan
model pembellajaran kooperatif tipe Tari Bambu sebagai salah satu alternatif
dalam meningkatkan minat belajar siswa.
3. Agar pihak sekolah SD Negeri 060942 Medan Deli semakin memaksimalkan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu yang berfokus
pada memaksimalkan aktivitas belajar siswa untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
4. Guru dan orang tua saling bekerjasama dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
5. Bagi para pembaca, penulis mengharapkan agar benar – benar
89 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT. Bumi Aksara
-- 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta
2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Bahri, Syaiful, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
2011. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta : AV Publisher
Djaali. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta : GRASINDO
Muslich, M. 2011. Melaksanakan PTK itu mudah. Malang : BUMI AKSARA
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Bandung : Kencana
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Suyatno. 2010. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya : SIC
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
(http://www.scribd.com/doc/7546746/Alat-Peraga-Dan-Minat_Matematika), dikunjungi hari Rabu, 8 February 2012 pukul 11.00 WIB