• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KARAKTER RELIGIUS PADA ANAK KELUARGA PERANGKAT DESA Implementasi Karakter Religius Pada Anak Keluarga Perangkat Desa (Studi Kasus Di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KARAKTER RELIGIUS PADA ANAK KELUARGA PERANGKAT DESA Implementasi Karakter Religius Pada Anak Keluarga Perangkat Desa (Studi Kasus Di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KARAKTER RELIGIUS PADA ANAK KELUARGA PERANGKAT DESA

(STUDI KASUS DI DESA WONOREJO KECAMATAN POLOKARTO

KABUPATEN SUKOHARJO)

NASKAH PUBLIKASI

KHOLIS MAHENDRA A. 220090133

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

2 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi karakter religius anak (studi tentang implementasi karakter religius pada anak keluarga perangkat di desa Wonorejo kecamatan Polokarto kabupaten Sukoarjo). Penelitian ini mengkaji mengenai profil anak keluarga perangkat desa, implementasi karakter religius pada anak keluarga perangkat desa wonorejo, kendala -kendala anak keluarga perangkat desa Wonorejo dalam mengimplementasi karakter religius, dan solusi untuk mengatasi kendala-kendala anak keluarga perangkat desa Wonorejo dalam mengimplementasi karakter religius. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data penelitin ini menggunaka n dua macam trianggulasi yaitu sumber data dan teknik pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan model analisis interaktif yang meliputi; pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di hasilkan simpulan yaitu (1) anak keluarga perangkat desa wonorejo dalam mengimplementasikan karakter religius terdapat dalam berbagai kegiatan yaitu sholat lima waktu, mengikuti pengajian, membaca al-qur’an, berbicara sopan kesesama, member salam kesesama, mengikuti kerja bakti, belajar kelompok, tidak mengajak teman non muslim sholat dan pengajian, (2) kendala -kendala anak keluarga perangkat desa wonorejo dalam mengimplementasikan karakter religius yaitu keasikan bermain dengan teman, sibuk dengan kegiatan-kegiatan lain, dan merasa malaskelupaan (3) solusi untuk mengatasi kendala -kendala anak keluarga perangkat desa wonorejo dalam mengimplementasikan karakter religius yaitu peran orang tua yang sering mengingatkan anaknya pada saat waktunya ibadah, dan peran teman yang mengingatkan pada saat diluar rumah jika waktunya ibadah.

(4)

3

A. PENDAHULUAN

Kurang lebih 67 tahun bangsa Indonesia sebagai Negara yang merdeka

diakui oleh Negara-negara lain di dunia. Namun bangsa Indonesia belum

merasakan kehidupan yang makmur dan sejahtera, mengingat kondisi bangsa

Indonesia saat ini yang masih ada korupsi, pemakai narkoba, tawuran antar

pelajar, perkembangan seks bebas pada kalangan remaja, pembunuhan, dan

perampokan oleh pelajar.

Anak keluarga perangkat desa Wonorejo mempunyai tindakan menyimpang

yang dilakukannya diantaranya, nongkrong diperempatan jalan pada hal waktunya

untuk sholat, jarang melaksanakan sholat lima waktu, lupa waktu saat bermain,

kurang bersosialisai dengan masyarakat sekitar, sering tidak masuk sekolah

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, kurang sopan terhadap orang lebih tua dan

kurang patuh terhadap nasehat orang tua. Penyimpangan yang sering dilakukan

oleh anak perangkat desa tersebut dikarenakan merosotnya karakter. Majid dan

Andayani (2011:12) menyatakan karakter adalah “watak, sifat, atau hal-hal yang

memang sangat mendasar yang ada pada diri seseorang”. Karakter merupakan

dorongan pilihan yang dimiliki manusia untuk menentukan yang baik dan yang

buruk. Sebagai bangsa Indonesia setiap ada yang akan dilakukan dalam kehidupan

sehari-hari itu harus dilandasi Pancasila, karakter yang berlandaskan Pancasila

maknanya adalah setiap aspek karakter harus dijiwai oleh kelima sila Pancasila.

Karakter religius kurang diimplementasikan pada anak sekarang ini, karena

banyak anak-anak sekarang ini yang kurang peduli terhadap ajaran agama, yang di

sebabkan karena lingkungan sekitar, orang tua, dan anak itu sendiri. Karakter

religius pada anak-anak dapat diberikan melalui pendidikan agama di sekolah,

lingkungan masyarakat, dan yang paling utama adalah dari keluarga.

Keluarga perangkat desa diharapkan memiliki dan mengimplementasikan

karakter religius, karena keluarga perangkat desa di mata masyarakat itu dijadikan

tokoh masyarakat yang disesepuhkan dan dicontoh tingkah lakunya oleh

(5)

4

religius pada anak, agar menjadi manusia yang beriman, bertagwa, dan berakhlak

luhur.

Penanaman karakter religius pada anak sangatlah penting, karena dengan

adanya karakter religius pada anak dan mengimplementasikan karakter religius

maka anak akan terhindar dari tindakan-tindakan menyimpang yang merugikan

orang lain dan dirinya sendiri. Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan

pelajaran yang memiliki muatan pembentukan moral dan budaya bangsa serta

pengertian mengenai arti kewarganegaraan yang seharusnya dimiliki oleh warga

negara, pengaruh pendidikan PKn yang baik akan menghasilkan generasi muda

yang memiliki karakter yang diinginkan oleh masyarakat, yang salah satu karakter

tersebut adalah karakter religius, dengan anak memiliki karakter religius dan

mengimplementasikan karakter religius maka diharapkan anak dapat bertagwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati sesama, bebas menjalankan ibadah

sesuai dengan ajaran agamanya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,

dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Maka dari latar belakang masalah

yang telah diuraikan di atas maka dirasa cukup penting untuk melakukan

(6)

5

B. METODE PENELITIAN

Tempat penelitian ini di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto Kabupaten

Sukoharjo.Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan

penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih

empat bulan, yaitu sejak bulan Desember 2012 sampai bulan Maret 2013.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Tohirin (2012:2) menjelaskan penelitian kualitatif adalah “penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena

dalam suatu latar yang khusus”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan atau strategi studi kasus dimana

peneliti berusaha mendeskripsikan dan menganilisis fenomena, peristiwa, aktivitas

sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang.

Subjek penelitian ini adalah anak keluarga perangkat desa Wonorejo

Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Objek penelitian ini adalah

Imple-mentasi karakter religius pada anak keluarga perangkat desa Wonorejo.

Sumber data yang digunakan dalam peneliti ini adalah informan adalah anak

perangkat desa wonorejo, orang tua anak perangkat desa wonorejo dan beberapa

warga masyarakat sekitar. Peristiwanya mengenai mengenai implementasi

karakter religius pada anak keluarga perangkat desa wonorejo. Teknik ini

digunakan untuk mengetahui pelaksanaan judul: Implementasi Karakter Religius

Pada Anak Keluarga Perangkat Desa (Studi Kasus Di Desa Wonorejo Kecamatan

Polokarto Kabupaten Sukoharjo).

Teknik dan Insrtrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

observasi, wawancara, dokumentasi yang masing-masing diuraikan secara singkat

berikut ini:

1. Observasi. Sukmadinata (2011:220) menyatakan bahwa observasi adalah

“suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan

pe-ngamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”. Melalui observasi

(7)

6

observasi digunakan untuk mengamati kegiatan anakperangkat desa Wonorejo

dalam mengimplementasikan karakter religius.

2. Wawancara. Torang (2012:24) menyebutkan wawancara adalah satu teknik

yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data”. Wawancara digunakan

untuk menggali berbagai informasi penting dari anak perangkat desa wonorejo,

dan orang tua anak perangkat desa wonorejoterkaitanak keluarga perangkat

desa dalam mengimplementaikan karakter religius.

3. Dokumentasi. Nawawi dan Hadari (1992:169) menyebutkan dokumentasi adalah “peninggalan tertulis mengenai berbagai kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatife belum terlalu lama”.Dokumentasi digunakan untuk menggali berbagai informasi penting dari anak perangkat desa wonorejodalam

mengim-plementaikan karakter religius.Dokumen yang digunakan dalam

penelitian iniyaitu seperti, kartu keluarga, data pegawai kelurahan, dan foto.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model interaktif.

Langkah-langkah teknik analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman

(1992:15-21) adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan

melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menentukan

strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus

serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya.

2. Reduksi data, yaitu sebagai proses pemilihan, pemfokusan, pengabstrakan,

transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung, dan diteruskan pada

waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti

mulai memfokuskan wilayah penelitian.

3. Penyajian data, yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan adanya

penarikan kesimpulan saat penelitian dilakukan. Dalam penyajian data

diperoleh berbagai jenis matrik gambar, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan

atau tabel.

4. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus mengerti

dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan

(8)

7

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Profil Anak Keluarga Perangkat Desa Wonorejo.

Pada dasarnya anak keluarga perangkat desa Wonorejo kebanyakan masih

bersekolah, yang bertempat tinggal di desa blimbing, wonorejo, dan desa

sayangan. Anak keluarga perangkat desa Wonorejo umurnya berkisar dari 10

Tahun sampai 30 Tahun. Nama anak keluarga perangkat desa Wonorejo yaitu

Kholis Mahendra, Dimas Sanjaya, Yuniar Wijananto, Aisyah Dwi Arsita Ningrum, Fadhilah Fakhunnisa, M. Misbah Safa’atullah, M. Hasbi Ash Shidiq, Cindiyana Elly Savelia, Indro Setiawan, dan Supriyanto.

2. Implementasi Karakter Religius Pada Anak Keluarga Perangkat Desa

Wonore-jo.

a. pengimplementasikan indikator Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa pada

anak keluarga perangkat desa Wonorejo.terbagi menjadi dua yaitu dalam hal

pelaksanaan perintah dan larangan Tuhan Yang Maha Esa dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1) Pelaksanaan perintah Tuhan Yang Maha Esa

a) Melaksanakan sholat lima waktu

b) Mengikuti pengajian rutin

c) Melaksanakan puasa sunah

d) Membaca Al-qur’an e) Infak

2) Larangan Tuhan Yang Maha Esa

a) Tidak minum-minuman keras

b) Tidak mencuri

c) Tidak berzina

d) Tidak berbicara kotor

b. Pelaksanaan Indikator Hormat menghormati pada anak keluarga perangkat

desa Wonorejo.

1) Berbicara sopan kepada sesama,

(9)

8

3) Mencium tangan orang yang lebih tua saat berjabat tangan.

4) Mendengarkan teman yang sedang mengutarakan usulan dalam rapat

karang taruna.

c. Pelaksanaan Indikator Kerja sama pada anak keluarga perangkat desa

Wonorejo.

1) Mengikuti kerja bakti.

2) Belajar kelompok.

3) Bersih-bersih rumah dengan keluarga.

4) Mengumpulkan dana untuk menjenguk orang sakit.

d. Pelaksanaan Indikator Bebas menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran

agamanya pada anak keluarga perangkat desa Wonorejo..

1) Melaksanakan sholat lima waktu

2) Mengikuti pengajian rutin

3) Melaksanakan puasa sunah

4) Membaca Al-qur’an

e. Pelaksanaan Indikator Tidak memaksakan agama dan kepercayaan kepada

orang lain pada anak keluarga perangkat desa Wonorejo.

1) Tidak mengajak teman non muslim sholat.

2) Tidak mengajak teman non muslim ikut pengajian.

3. Kendala-kendala anak keluarga perangkat desa Wonorejo dalam

meng-implementasi karakter religius.

a. Keasikan bermain dengan teman

b. Sibuk dengan kegiatan-kegiatan lain

c. Merasa malas dan kelupaan

4. Solusi untuk mengatasi kendala-kendala anak keluarga perangkat desa

Wonorejo dalam mengimplementasi karakter religius.

a. Peran orang tua yang sering mengingatkan anaknya pada saat waktunya

ibadah.

b. Peran teman yang mengingatkan pada saat diluar rumah jika waktunya

(10)

9

D. SIMPULAN

Berdasarkan data yang telah didapatkan maka dapat disimpulkan mengenai

profil anak keluarga perangkat desa Wonorejo yaitu bernama Kholis Mahendra,

Dimas Sanjaya, Yuniar Wijananto, Aisyah Dwi Arsita Ningrum, Fadhilah Fakhunnisa, M. Misbah Safa’atullah, M. Hasbi Ash Shidiq, Cindiyana Elly Savelia, Indro Setiawan, dan Supriyanto. Anak keluarga perangkat desa Wonorejo

mengimplementasikan karakter religius terdapat dalam berbagai kegiatan yaitu

sholat lima waktu, mengikuti pengajian, membaca al-qur’an, berbicara sopan kesesama, member salam kesesama, mengikuti kerja bakti, belajar kelompok,

tidak mengajak teman non muslim sholat dan pengajian, kendala-kendala anak

keluarga perangkat desa wonorejo dalam mengimplementasikan karakter religius

yaitu keasikan bermain dengan teman, sibuk dengan kegiatan-kegiatan lain, dan

merasa malas, solusi untuk mengatasi kendala-kendala anak keluarga perangkat

desa wonorejo dalam mengimplementasikan karakter religius yaitu peran orang

tua yang sering mengingatkan anaknya pada saat waktunya ibadah, dan peran

(11)

10

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Dian dan Abdul Majid. 2011. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. Martini Hadari. 1992. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Miles, Mathew B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru). Jakarta: UIP.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafinda Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 14 ditunjukkan akurasi dari setiap kelas untuk fitur menggunakan klasifikasi KNN dengan satu tetangga terdekat (K=1).. Hasil akurasi tertinggi

dana SHU (dalah hutang jangka pendek) koperasi yang mengalami kenaikan sebesar 390,10%, pada simpanan manasuka koperasi yang meningkat sebesar 42,09% dan hutang jangka panjang

Dalam melakukan pengujian pada halaman tambah fasilitas, maka dimasukan data baru untuk SD dengan nama “sdn tambah fas” yang telah di- input- kan, akan di- update dengan

Hauling yang ada di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara meliputi identifikasi bahaya, penilaian risiko (analisa dan evaluasi risiko), pengendalian risiko, komunikasi dan

berjudul Analisis Potensi Ketersediaan Air di Perkebunan Kelapa Sawit menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara VIII Cimulang,

In order to focus the study, the researcher limits her study on the problem of human’s free will which Dostoevsky describes in the novel based on Kierkegaard’s theory.. Objective

The analysis is aimed to find out how the female character portrayed and how female character reflected through liberal feminism by analyzing the evidences

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pada 20 mahasiswa angkatan 2005 Fakultas Psikologi di Universitas X memiliki kecenderungan yang bervariasi pada