NEGERI 2 HUTABAYURAJA T.A 2011/2012
Oleh:
Abadi Einstein Rajagukguk NIM 408321001
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Rizki Ulfayani Lubis NIM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Judul Penelitian : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Teka Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus kelas VII Di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A 2011/2012”.
Nama : Abadi Einstein Rajagukguk
NIM : 408321001
Jurusan/ Program Studi : Fisika/ Pendidikan Fisika
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Sehat Simatupang, M.Si NIP. 19581230 198103 1 003
Mengetahui :
FMIPA UNIMED Jurusan Fisika
Dekan, Ketua,
Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Dra. Derlina, M.Si
NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19640321 199003 2 001
skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Teka Teki Silang (TTS)
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus kelas VII Di
SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A 2011/2012” disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ini banyak dukungan serta
arahan yang penulis terima. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima
kasih kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak
awal sampai dengan terselesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si, Drs. Ratelit Tarigan,
M.Pd, Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku
Dekan FMIPA UNIMED, Ibu Dra. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika
sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik, Bapak Drs. Sehat Simatupang,
M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, seluruh Bapak dan Ibu
Dosen serta pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Johnny Simatupang selaku kepala SMP Negeri 2 Hutabayuraja yang memberikan
izin penelitian dan Ibu Elpina Juniati Saragi, S.Pd selaku guru fisika serta seluruh
staf dewan guru dan pegawai SMP Negeri 2 Hutabayuraja yang telah banyak
membantu dalam pelaksanaan penelitian. Teristimewa penulis sampaikan terima
kasih kepada Ayahanda Humber Rajagukguk dan Ibunda Netty Manurung yang
telah mendidik dan membesarkan penulis, memberi doa yang tulus dan dorongan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri
Medan. Teristimewa juga penulis ucapkan terima kasih kepada adekku tersayang
Adrina Rajagukguk, Astri Ivo Rajagukguk, Anolita Rajagukguk, Sejati
Rajagukguk, dan Sejahtera Rajagukguk. Terima kasih juga buat teman-teman
seperjuangan di Fisika 2008 khususnya kelas Ekstensi atas semangat yang tak
pernah padam dan keyakinan untuk menjadi yang terbaik. Spesial buat sahabat
yang terkasih ZANKERS MERE (Mitra Mere, Eva Mere, Rio Mere, dan Eby
Mere (penulis)) yang selalu setia dalam suka dan duka selama masa perkuliahan
dan juga teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Skripsi ini
saya persembahkan unutk orangtua tersayang.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan
memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun
yang ingin melakukan penelitian lanjutan.
Medan, Juli 2012
Penulis,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS TEKA TEKI SILANG (TTS) TERHADAP HASIL
BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS VII DI SMP
NEGERI 2 HUTABAYURAJA T.A 2011/2012
ABADI EINSTEIN RAJAGUKGUK (NIM. 408321001)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe STAD berbasis Teka-Teki Silang (TTS) terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok gerak lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A 2011/2012.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Hutabayuraja yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik simple random sampling, yaitu Kelas VIIA dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD berbasis Teka-Teki Silang (TTS) dan kelas VIIB dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 9
2.1.3. Model Pembelajaran 10
2.1.3.1. Pengertian Model Pembelajaran 10
2.1.3.2. Model Pembelajaran Kooperatif 11
2.1.3.3. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.3.4. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 14
2.1.3.5. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 15
2.1.3.6. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif STAD 17 2.1.3.7. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif 19
dengan Belajar Konvensional
2.1.4. Teka Teki Silang (TTS) 20
2.1.4.1. Sejarah Teka Teki Silang (TTS) 20
2.1.4.2. Manfaat dan kelebihan Teka Teki Silang (TTS) Sebagai 21 Penambah Wawasan dan mengasah kemampuan
2.1.4.3. Pembelajaran Berbasis Teka-Teki Silang (TTS) 21
2.1.5. Materi Pelajaran 23
2.1.5.1. Jarak dan Perpindahan 23
2.1.5.2. Gerak Relatif dan Gerak Semu 26
2.1.5.3. Kecepatan dan Kelajuan 27
2.1.5.4. Gerak Lurus Beraturan (GLB) 30
2.1.5.5. Percepatan 32
2.1.5.6. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) 35
2.3. Hipotesis Penelitian 39
BAB III METODE PENELITIAN 40
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 40
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 40
3.3. Variabel Penelitian 40
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 41
3.5. Prosedur Penelitian 42
3.6. Instrumen Penelitian 43
3.6.1 Tes Hasil Belajar 43
3.6.2 Observasi 44
3.6.3 Validitas Tes 45
3.7. Teknik Analisis Data 45
3.7.1 Menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku (standar Deviasi) 45
3.7.2 Uji Normalitas 46
3.7.3 Uji Homogenitas Data 46
3.7.4 Pengujian Hipotesis 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50 4.1 Hasil Penelitian 50
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 50
4.1.2 Uji Persyaratan Analisa Data 53
4.1.3 Pengujian Hipotesis 54
4.1.4 Observasi Aktivitas Belajar Siswa 55
4.2 Pembahasan 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60
5.1 Kesimpulan 60
5.2 Saran 60
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif 15 Tabel 2.2 Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD 18 Tabel 2.3 Perbedaan kelompok pembelajaran kooperatif 19
dengan belajar konvensional
Tabel 2.4 Hubungan jarak dengan waktu 31
Tabel 3.1. Desain penelitian two group pretest-postest 41 Tabel 3.2. Tabel spesifikasi materi pokok gerak lurus 43 Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 44 Tabel 4.1. Data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas control 51 Tabel 4.2 Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas control 52 Tabel 4.3. Ringkasan perhitungan uji normalitas data pretest 53
dan posttest
Tabel 4.4. Ringkasan perhitungan uji homogenitas data pretest 53 dan postest
Tabel 4.5. Ringkasan hasil perhitungan pengujian hipotesis untuk 54 data pretest
Tabel 4.6. Ringkasan hasil perhitungan pengujian hipotesis untuk 54 data posttest
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kedudukan benda pada garis lurus 24
Gambar 2.2 Grafik vektor perpindahan 25
Gambar 2.3 Hubungan kecepatan (v) dan waktu (t) pada GLB 31 Gambar 2.4 Dua buah mobil bergerak berlawanan 32
Gambar 2.5 Grafik percepatan rata-rata 33
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 64
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) 87
Lampiran 3 Teka-Teki Silang 93
Lampiran 4 Tes Hasil Belajar 97
Lampiran 5 Tabel Spesipikasi Tes Hasil Belajar 102
Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa (angket) 111
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru (angket) 113
Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Pretes 115 Kelas Eksperimen
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Pretes 116 Kelas Kontrol
Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Postes 117 Kelas Eksperimen
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Postes 118 Kelas Kontrol
Lampiran 12 Rata-rata dan Standar Deviasi Nilai pretes dan Postes 119 Untuk Kedua Kelas
Lampiran 13 Uji Normalitas Data Kelas eksperimen dan Kontrol 122
Lampiran 14 Uji Homogenitas Data 125
Lampiran 15 Uji Hipotesis Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 127 Lampiran 16 Uji Hipotesis Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 129 Lampiran 17 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa 131 Lampiran 18 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 137
Lampiran 19 Dokumentasi Penelitian 138
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu
pendidikan hendaknya dikelola dengan semaksimal mungkin baik dari segi sarana
maupun prasarananya. Berbagai upaya senantiasa dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan nasional untuk memacu perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK), perlu kiranya dilakukan penyempurnaan proses belajar
mengajar, diantaranya proses pembelajaran fisika, hal ini dikarenakan fisika
mempunyai kaitan langsung dengan perkembangan IPTEK tersebut.
Pendidikan fisika merupakan pendidikan yang mengembangkan cara
berpikir yang kritis, sistematis, logis, dan kreatif dalam membentuk manusia yang
handal dan berkompetensi secara global. Pada dasarnya fisika sebagai ilmu
pengetahuan alam yang menarik untuk mempelajari gejala-gejala atau
fenomena-fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum
semesta yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Objek fisika meliputi
pembelajaran karakter gejala dan peristiwa yang terjadi atau terkandung dalam
benda-benda mati.
Pengalaman peneliti ketika melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Swasta GBKP Kabanjahe banyak siswa yang
mengatakan bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk
dipahami karena guru lebih sering menggunakan model pembelajaran
konvensional yaitu pola mengajar dengan menyajikan materi, rumus, soal,
penyelesaian soal, tugas rumah, dan kurang melibatkan siswa secara aktif selama
kegiatan belajar mengajar dengan demikian aktivitas dan interaksi siswa kurang
baik sehingga menyebabkan kejenuhan siswa pada saat KBM berlangsung, siswa
hanya dapat menghitung tetapi tidak mengerti konsep fisika sebenarnya dan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti di SMP Negeri 2
Hutabayuraja dan wawancara yang dilakukan kepada Ibu Reni Lela Manurung S.
Pd selaku guru fisika SMP Negeri 2 Hutabayuraja, beliau mengatakan bahwa hasil
nilai ulangan fisika siswa masih jauh dari yang diharapkan yaitu 41 – 60. Nilai ini
masih lebih rendah bila dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan sekolah sebesar 61. Rendahnya perolehan hasil belajar
siswa dikarenakan minat, perhatian, dan motivasi belajar siswa kurang optimal
karena guru lebih sering menggunakan model belajar konvensional, jarang
menggunakan media pembelajaran, Kurang mendukungnya fasilitas sekolah yaitu
minimnya alat laboratorium serta jarang digunakan, dan kurang mendukungnya
linkungan sekolah.
Problematika lain tentang pendidikan yang terjadi di Indonesia salah
satunya adalah terdapatnya kesenjangan yang cukup lebar antara pengetahuan
yang dimiliki para siswa dengan sikap dan perilakunya sebagai contoh adalah
siswa tahu bagaimana perilaku sosial yang baik tetapi kurang mampu menghargai
orang lain, bertoleransi atau berperilaku sopan. Pengetahuan menjadi sesuatu yang
hanya dihafal saja tetapi tidak berpengaruh dalam kehidupan.
Pendidikan memberikan kesempatan dan pengalaman dalam proses
pencarian informasi, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan bagi
kehidupannya sendiri. Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran yang
tadinya berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centered). Pembelajaran yang berpusat pada guru
yaitu guru dapat mengajar bila para siswa mengikuti aturan main yang diberikan,
mengerjakan seperti apa yang diharapkan di dalam kelas (monoton) dan
berkeyakinan jika para siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik maka harus
kembali ke dasar, lebih banyak mengembangkan hafalan dan keterampilan
sehingga menyebabkan kejenuhan siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa
umumnya mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan lebih baik, cenderung
mementingkan apa yang ingin dipelajari siswa dan mendorong siswa untuk belajar
mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam pembelajaran baik secara
dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga siswa akan
memperoleh pemahaman yang mendalam dan pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa yang berkualitas.
Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas maka perlu
dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
melalui penerapan bekerja sama memecahkan masalah, dan saling mendiskusikan
masalah tersebut dengan teman-temannya. Dalam konteks saling tukar
pengetahuan, mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antara
sesama siswa, antara siswa dengan guru, mengerjakan tugas bersama merupakan
strategi pokok dalam pembelajaran kooperatif. Muslimin, (2000:16) menyatakan
berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah ditelaah oleh Slavin yang
menunjukkan bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam
meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pengalaman individual.
Pembelajaran yang mengembangkan diskusi dan kerja kelompok memberikan
aktivitas lebih banyak pada siswa.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan oleh
peneliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe Students Team Achievement
Division (STAD). Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning dikembangkan oleh Slavin yang menekankan
pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang
maksimal. Trianto (2009:72) menyatakan: ”model pembelajaran kooperatif STAD merupakan model pembelajaran yang sederhana”. Hal ini senada dengan Herdian
http://herdy07.wordpress.com/tag/pembelajaran-stad-student-teams-achievement-division/ yang menyatakan bahwa:
kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif”.
Penelitian mengenai Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
sudah pernah diteliti oleh peneliti Wulandari (2011) Pada materi Zat dan
Wujudnya di SMP Swasta Darusallam Medan. Dari hasil penelitian ini diperoleh
nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD) adalah 68,38 sedangkan kelas kontrol (Model Pembelajaran
Konvensional) adalah 62,63.
Pada penelitian di atas, menurut peneliti sebelumnya sudah
melaksanakan tahapan-tahapan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD
sebagaimana yang ditekankan dalam model ini, namun peneliti masih mengalami
kendala. Kendala yang dialami oleh peneliti sebelumnya adalah peneliti kurang
memperhatikan dan membimbing siswa selama diskusi kelompok sehingga siswa
kurang termotivasi secara aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok. Untuk
mengatasi hal ini, peneliti berniat lebih membimbing siswa dengan cara aktif
bertanya kepada siswa tentang apa yang telah dikerjakan dalam kelompok dengan
begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas
kelompok. Kendala lain yang dialami peneliti sebelumnya adalah kurang efisien
dalam menggunakan alokasi waktu sehingga menyita waktu untuk fase-fase
pembelajaran yang lain karena peneliti tidak menjelaskan kepada siswa
bagaimana pelaksanaan model kooperatif tipe STAD. Untuk mengatasi hal ini,
peneliti akan menjelaskan kepada siswa bagaimana sebenarnya pelaksanaan
model ini agar proses KBM berlangsung dengan baik sesuai dengan alokasi waktu
yang ditentukan dalam RPP. Kendala berikutnya yang dialami peneliti
sebelumnya yaitu siswa kurang tertib saat diskusi kelompok berlangsung. Untuk
mengatasi hal ini, peneliti akan meminta bantuan kepada guru mata pelajaran
untuk dapat menertibkan siswa pada saat diskusi kelompok berlangsung.
Zaman sekarang ini, siswa sangat menuntut pengajar untuk mengajar
lebih kreatif agar tidak membosankan. Karena itu, pengajar sangat memerlukan
metode, teknik-teknik, dan bahan ajar dalam mengajar. Sebenarnya, bila pengajar
membantu siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan dengan tujuan
untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Berbasis Teka Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus kelas VII Di SMP Negeri 2 Hutabayuraja T.A 2011/2012.”
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dibuat identifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam belajar fisika.
2. Kurang mendukungnya fasilitas sekolah yaitu minimnya alat laboratorium
serta jarang digunakan.
3. Kurang mendukungnya lingkungan sekolah.
4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi saat kegiatan
belajar mengajar.
5. Rendahnya hasil belajar siswa.
1.3.Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka
perlu adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang
mempengaruhi hasil belajar fisika siswa maka masalah penelitian ini dibatasi
pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe STAD (Student Team Achievement Division) berbasis TTS dalam
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja
T.A. 2011/2012.
3. Materi pada kelas VII SMP yang diteliti adalah Gerak Lurus.
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka
yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di
SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS pada materi pokok Gerak
Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
3. Adakah perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
STAD berbasis TTS terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok
Gerak Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Gerak Lurus kelas VII di
SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis TTS pada materi pokok Gerak
Lurus kelas VII di SMP Negeri 2 Hutabayuraja.
3. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe STAD berbasis TTS terhadap hasil belajar fisika siswa pada
kooperatif tipe STAD berbasis TTS kelas VII di SMP Negeri 2
Hutabayuraja T.A. 2011/2012.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Afiatin, T., www.inparametic.com (akses 12 Maret 2012)
Erlinna, (2011), Teka-Teki Sebagai Media Pembelajaran,
http://erlinna.wordpress.com/2011/05/20/teka-teki-sebagai-media-pembelajaran/ (akses 12 Maret 2012).
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Hamalik, O., (2011), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Herdian, (2009), Model Pembelajaran STAD,
http://herdy07.wordpress.com/tag/pembelajaran-stad-student-teams-achievement-division/ (akses 12 Maret 2012).
Hidayati, N., (2009), Manfaat Teka Teki Silang Sebagai Penambah Wawasan dan Mengasah Kemampuan, http://niahidayati.net/manfaat-teka-teki-silang-sebagai-penambah-wawasan-dan-mengasah-kemampuan.html (akses 12 Maret 2012)
Lie, A., (2007), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta
Lohat, A.S., http://fisikadasar.com/sample.pdf (akses 12 Maret 2012)
Munawar, I., (2009), Pengertian Belajar,
http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/pengertian-belajar.html (akses 12 Maret 2012).
Muslimin, I., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.
Isjoni, (2009), Pembelajaran kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, PT Gramedia Widia Sarma Indonesia, Jakarta.
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, M.A., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Suprijiono, A., (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta