• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TANYA JAWAB DALAM MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SD NEGERI 112320 AEK KOTA BATU T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TANYA JAWAB DALAM MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SD NEGERI 112320 AEK KOTA BATU T.A 2011/2012."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

HARDIYANTI SADLI, NIM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DALAM MATA PELAJARAN PKN DIKELAS IV SD NEGERI 112320 AEK KOTA BATU T.A 2011/2012”.

Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah masalah rendah nya keterampilan bertanya siswa pada materi globalisasi di kelas IV SD Negeri 112320 Aek Kota Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan bertanya siswa dengan menggunakan metode Tanya jawab pada materi Globalisasi di lingkungan dan dirumah kelas IV SD Negeri 112320 Aek Kota Batu.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian sebanyak 22 orang siswa terdiri dari 8 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Pelaksanaan PTK dilakukan dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. observasi meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Data yang dianalisa dalam penelitian ini adalah keterampilan bertanya siswa. Adapun observasi yang dilakukan yaitu siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus I pertemuan II setiap indikator berani bertanya atau menyampaikan pendapat 44 dengan keterangan kurang, memperhatikan dan menyimak pertanyaan guru atau teman 54 dengan keterangan cukup, bertanya sesuai dengan topik atau materi yang sedang dipelajari 45 dengan keterangan kurang, mengungkapkan pertanyaan dengan jelas dan singkat 42 dengan keterangan kurang dan kelancaran bertanya 35 dengan keterangan kurang, dimana rata-rata 10, dengan 6 orang (27) yang kurang terampil dan 14 orang ( 63 ) yang cukup terampil, dan 2 orang ( 9 ) yang terampil. Dan pada siklus II pertemuan II berani bertanya atau menyampaikan pendapat 66 dengan keterangan kurang, memperhatikan dan menyimak pertanyaan guru atau teman 81 dengan keterangan sangant baik, 68 bertanya sesuai dengan topik atau materi yang sedang dipelajari 68 dengan keterangan , 67 mengungkapkan pertanyaan dengan jelas dan singkat dengan keterangan kurang dan 62 kelancaran bertanya dengan keterangan kurang, dimana rata-rata 15,81 dengan 3 orang ( 13) yang cukup terampil dan 14 orang ( 63 ) yang terampil, dan 5 orang ( 22 ) yang sangat terampil.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak i

Kata Pengantar ii

Daftar Tabel v

Daftar Lampiran vi

Daftar Gambar vii

DARTAR ISI viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Keterampilan 6

2.1.1.Pengertian Bertanya 6

2.1.2. Metode Mengajar 8

2.1.3. Metode Tanya jawab 9

2.1.4. Fungsi Keterampilan Bertanya 11

2.1.5. Kekurangan dan Kelebihan tanya jawab 12

2.1.6. Prosedur Pemakaian Metode Tanya jawab 13

2.1.7. Hakikat Pembelajaran PKn 14

2.1.8. Globalisasi 15

2.2. Kerangka Konseptual 16

(6)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Pnelitian 19

3.2. Subjek Penelitian 19

3.3. Waktu dan lokasi penelitian 19

3.4. Defenisi Operasional Variabel 19

3.5. Desaian Penelitian 20

3.6. Prosedur Penelitian 21

3.7. Instrumen Pengumpulan Data 24

3.8. Teknik Analisi Data 25

3.9. Jadwal Penelitian 26

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Siklus I 27

4.1.1. Siklus II 35

4.2. Pembahasan 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 48

5.2. Saran 48

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Foto Dokumentasi 28

Gambar 4.2 Foto Dokumentasi 29

Gambar 4.3 Foto Dokumentasi 30

Gambar 4.4 Foto Dokumentasi 36

Gambar 4.5 Foto Dokumentasi 37

Gambar 4.6 Foto Dokumentasi 38

Gambar 4.7 Foto Dokumentasi 39

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 51

Lampiran 2 Lembar Observasi Guru 74

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu pelajaran yang

dipelajari dalam dunia pendidikan. Dalam PP RI No. 19 Tahun 2005 menjelaskan

bahwa pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran

dan wawasan dalam peserta didik akan status, hak, dan kewajiban dalam

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya

sebagai manusia.

Keterampilan bertanya pelajaran PKn terlihat dari aktifitas siswa yang

mendukung pembelajaran seperti aktif bertanya dan menjawab di dalam kelas.

Keterampilan bertanya terhadap pelajaran PKn terlihat dari aktifitas yang

mengganggu pembelajaran seperti siswa yang bermain-main, mengganggu teman

yang lainnya, tidak mendengarkan penjelasan guru.

Metode merupakan strategi yang tidak bisa ditinggalkan dalam proses belajar

mengajar yang tujuannya adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh kerena itu

setiap kali mengajar pasti guru menggunakan metode. Dan dalam pembelajaran

sebaiknya metode yang digunakan bervariasi agar pembelajaran tidak monoton dan

dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam pelajaran. Artinya pembelajaran yang

berlangsung tidak akan membosankan.

Banyaknya metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran diantaranya

dengan menggunakan metode Tanya jawab. Dalam metode ini cara yang dilakukan

(10)

motivasi anak dan merangsang anak untuk berfikir. Metode Tanya jawab merangsang

siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Proses pembelajaran ini dilakukan dengan cara

melempar pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan-pertanyaan peserta didik untuk

berfikir.

Dalam penelitian ini yang menjadi indikator keterampilan bertanya antara

lain : 1) berani bertanya atau menyampaikan pendapat, 2) memperhatikan dan

menyimak pertanyaan guru atau teman, 3) bertanya sesuai dengan topik atau materi

yang sedang dipelajari, 4) mengungkapkan pertanyaan dengan jelas dan singkat, dan

5) kelancaran dalam bertanya.

Ada beberapa masalah yang penulis temukan yang membuat kurangnya

keterampilan bertanya pada pelajaran PKn diantaranya adalah Bersikap pasif dalam

pembelajaran, Metode yang diajarkan guru kurang menarik perhatian siswa, Guru

saat mengajar tidak menggunakan media sebagai bahan ajar.

Selain itu pembelajaran yang dilakukan guru terlihat kurang

mengembangkan kemampuan berfikir anak. Pembelajaran yang dilakukan hanya

berpusat pada buku teks saja. Guru hanya menyampaikan apa yang ada di dalam buku

teks dan siswa menerima apa yang disampaikan guru.

Untuk semakin meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran PKn,

guru perlu melakukan suatu metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Bila

tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat melalui suatu

metode pembelajaran, maka metode pembelajaran tersebut dikatakan cukup efisien

dalam mencapai tujuan. Apabila penerapan lainnya dapat membuat peserta memiliki

(11)

lebih besar, maka model pembelajaran tersebut dikatakan cukup efektif dalam

mencapai tugas pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dicari alternatif pendekatan dan

metode pembelajaran yang lebih melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran PKn. Salah satu alternatif yang digunakan adalah dengan menggunakan

metode Tanya jawab . Metode yang menghubungkan antara siswa dan guru untuk

saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi. Dari hasil

penelitian terdahulu seorang mahasiswa, bahwa penggunaan metode Tanya jawab

dapat meningkatkan keterampilan bertanya. Metode Tanya jawab merupakan

pembelajaran sederhana, tetapi didalam proses pembelajarannya melibatkan seluruh

siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul : “Meningkatkan keterampilan bertanya dengan menggunakan metode Tanya jawab dalam mata pelajaran PKn di kelas IV SD Negeri 112320 Aek Kota Batu T.A 2011/2012”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

 Kurangnya keterampilan bertanya pada pelajaran PKn  Bersikap pasif dalam pembelajaran

 Metode yang diajarkan guru kurang menarik perhatian siswa

(12)

1.3Batasan Masalah

Kerena keterbatasan peneliti dalam kemampuan, waktu, tenaga, dan biaya

serta untuk menjaga agar peneliti lebih terarah dan terfokus maka penelitian ini

dibatasi pada Meningkatkan keterampilan bertanya dengan menggunakan metode

Tanya jawab terhadap Globalisasi di lingkungan sekolah dan rumah dikelas IV

SD Negeri 112320 Aek Kota Batu T.A 2011/2012.

1.4Rumusan Masalah

Dari Batasan Masalah di atas, maka Rumusan Masalah dari penelitian ini

adalah : Apakah dengan menggunakan metode Tanya jawab dapat meningkatkan

keterampilan bertanya terhadap Globalisasi dilingkungan sekolah dan rumah di

kelas IV SD Negeri 112320 Aek Kota Batu T.A 2011/2012 ?.

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

Untuk meningkatkan keterampilan bertanya dengan menggunakan metode Tanya

jawab terhadap Globalisasi dilingkungan sekolah dan rumah di kelas IV SD

Negeri 112320 Aek Kota Batu T.A 2011/2012.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

a. Siswa

 Menumbuhkan semangat belajar siswa

(13)

b. Guru

 Sebagai bahan masukan dalam rangka mengupayakan proses

pembelajaran PKn yang inovatif seiring dengan perkembangan dewasa

ini dan selanjutnya.

c. Peneliti

 Sebagai masukan dalam rangka melakukan penelitian-penelitian lebih

lanjut dan inovatif.

 Menambahkan informasi ilmiah bagi semua pihak yang terkait dalam

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan

bahwa :

1. Penggunaan metode Tanya jawab dapat meningkatkan keterampilan bertanya

siswa. Hal ini dapat dilihat dari Tanya jawab yang sudah dilakukan

memperlihatkan terjadinya peningkatan keterampilan bertanya siswa yaitu

pada pada siklus I pertemuan II terdapat 4 orang ( 18 ) yang kurang terampil,

16 orang ( 73 ) yang cukup terampil, dan 2 orang ( 9 ) yang terampil dan di

siklus II pertemuan II terdapat 3 orang ( 14 ) yang cukup terampil, 14 orang (

64 ) terampil dan 5 orang ( 22 ) yang sangat terampil. Dan peningkatan juga

dialami oleh guru di siklus I pertemuan II dengan rata-rata 2,83tergolong baik,

dan siklus II pertemuan II dengan rata-rata 3,83 tergolong sangat baik.

2. Metode Tanya dapat meningkatkan keterampilan bertanya siswa.

3. Metode Tanya jawab melatih siswa untuk berani bertanya, mengungkapkan

pendapatnya ataupun tanggapan pada orang lain.

5.2 Saran

1. Kepada guru hendaknya dalam melaksanakan pembelajaran menerapkan

metode Tanya jawab dan terus memotivasi siswa guna meningkatkan

keberanian siswa dalam menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti tentang

(15)

2. Bagi siswa diharapkan untuk lebih giat dalam belajar dan tidak malu ataupun

takut untuk bertanya kepada guru tentang materi yang masing kurang

dipahami atau kurang jelas, dan disarankan untuk dapat menghargai

pertanyaan maupun jawaban yang diajukan teman.

3. Kepala sekolah, dalam mengupayakan proses pembelajaran hendaknya turut

mengikut sertakan guru-guru dalam pelatihan-pelatihan atau seminar agar

guru lebih terampil menggunakan berbagai metode terutama menggunakan

metode Tanya jawab.

4. Bagi lembaga pendidikan keguruan diharapkan hasil penelitian ini dapat

dijadikan acuan untuk mengembangkan materi perkuliahan bagi mahasiswa

khususnya dalam mata kuliah strategi pembelajaran, professional pendidikan,

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sabri, Drs, 2010. Strategi Belajar Mengajar, ciputat: Quantum Teaching

Dosen, Tim, 2009. Strategi Pembelajaran di SD, Medan: Tim Dosen

Dosen, Tim, 2011. Micro Teaching, Medan: Tim Dosen

Dosen, Tim, 2010. Pendidikan Kewarganegaraan.Medan: Tim Dosen

Djamrah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif , Jakarta: Rineka Cipta

J.J.Hasibuan dan Moedjiono, 1995. Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya

(online, http://www.papantulisku.com/2010/01/metode-tanya-jawab.html, di akses 02 Januari 2012)

(online, http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/7110814824.pdf, di akses 20 Januari 2012) :

Roestiyah N.K., Dra, 2008. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Sumatri, Mulyani dan Permana, Johan, 1998. Streategi Belajar Mengajar, Jakarta: Depniknas

Sanjaya, Wina, 2008. Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Predana Media Group

Sarjan, Agung Nugroho, 2008. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Menjawab salam guru

Gambar

Gambar 4. 1 Foto Dokumentasi

Referensi

Dokumen terkait

dalam rangka pelaksanaan Pendidikan Dasar. Model pembelajaran kelas rangkap/ multigrade diterapkan karena 1). sulitnya transportasi peserta didik karena bermukim jauh

Manajemen Berbasis Sekolah merupakan suatu penawaran bagi sekolah untuk menyediakan penidikan yang lebih baik dan lebih memadai bagi peserta didik karena MBS memberi

Pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik khususnya bagi anak tunarungu yang telah duduk di

2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus

Dihasilkan rute distribusi dengan algoritma carke & wright adalah tiga rute dengan total jarak tempuh 180,7 km, rute dengan model penyelesaian Vehicle Routing Problem

Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa transfer asam lemak PUFA terproteksi hingga level 4% dalam ransum kambing perah yang mengandung 200 ppm l-karnitin

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kompetensi pada kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang sudah cukup baik walau masih terdapat

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan model Learning Cycle berbantuan aplikasi Cabri 3D dapat meningkatkan kemampuan spasial