PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X S E M E S T E R I I S M A N E G E R I 1
B A N D A R T . A . 2 0 1 3 / 2 0 1 4
Oleh:
Chandra Titius NIM 4103121011
Program StudiPendidikanFisika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperolehGelar SarjanaPendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih karunia-Nya yang memberikan kekuatan dan pertolongan yang nyata
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Temuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Bandar T.A. 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Drs. Eidi Sihombing, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang banyak
memberikan saran, bimbingan, dan memotivasi penulis untuk mencari tahu dan
belajar selama proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M, Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si, dan Ibu Dr.
Derlina, M.Si, sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan
saran-saran dalam rangka menyelesaikan skripsi ini dengan baik.Tidak lupa juga penulis
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dewi Wulandari, M.Si, yang pernah
menjadi dosen Pembimbing Akademik penulis dan Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku
dosen Pembimbing Akademik penulis saat ini yang memberikan dukungan selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru penulis mulai SD, SMP,
SMA serta Bapak/Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rommel, M.Pd, selaku
kepala sekolah SMA Negeri 1 Bandar, Bapak Sopar, B.E, selaku guru bidang
studi fisika kelas X, Bapak J. Pasaribu, S.Pd, selaku wakil kepala sekolah yang
telah banyak membantu dan memberikan dukungan selama penelitian dan para
guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan
v mengucapkan terima kasih kepada Ibu Korry Sitompul, S.Pd dan keluarga untuk
doa dan dukungan kepada penulis selama melaksanakan penelitian.
Teristimewa kepada kedua orangtua penulis, Mr. Ginto Robinson dan Mrs.
Netty Herawaty Sirait, terima kasih untuk motivasi, teladan, doa serta kasih
sayang yang tak pernah henti kepada penulis. Kepada kedua adik penulis, Gristy
Devani dan Rupanty Theadora, terima kasih untuk doa yang tulus kepada penulis.
Kepada Opung, N. Panggabean, Ako Kidi, dan keluarga besar yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk doa dan dukungannya. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat terdekat penulis, Darius, Serius,
Agus, Defifor dan teman – teman fisika Dik C 2010 yang tak dapat dituliskan namanya satu persatu yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada
penulis. Terima kasih kepada keluarga penulis sewaktu PPL dan penelitian,
terutama Mayar dan Jekky. Kepada K’Christina dan Mikha, terimakasih untuk doa-doa dan dukungannya. Kepada sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa
disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juli 2014
Penulis,
iii PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMUAN TERBIMBING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI
KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 B A N D A R T . A . 2 0 1 3 / 2 0 1 4
Chandra Titius (4103121011)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014 dan untuk mengetahui peningkatan nilai kompetensi keterampilan dan peningkatan nilai kompetensi sikap siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar T.A 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas kelas X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014 yang berjumlah 13 kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang masing-masing berjumlah 30 siswa, satu kelas dijadikan kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model temuan terbimbing dan kelas yang lain dijadikan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.
Hasil analisis data kompetensi pengetahuan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan lebih tingginya n-gain siswa yang dibelajarkan dengan model temuan terbimbing yaitu 0,36 artinya 36% materi diserap, dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional yaitu 0,26 yang artinya 26% materi diserap. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing yaitu sebesar 0,13 atau kategori rendah, artinya dengan menerapkan model temuan terbimbing maka hasil belajar/daya serap siswa pada materi listrik dinamis 13% lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
vi DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II : KAJIAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Hasil Belajar 8 2.1.3. Makna Pembelajaran 10
2.1.4. Strategi dan Model Pembelajaran 10
2.1.5. Model Temuan Terbimbing 11
2.1.6. Penerapan Model Temuan Terbimbing 12
vii
3.7. Teknik Analisis Data 32
3.7.1. Analisis Data Kompetensi Pengetahuan 32
3.7.1.1. Uji Normalitas 33
3.7.1.2. Uji Homogenitas 34
3.7.1.3. Uji Kesamaan Kemampuan Awal 34
3.7.1.4. Analisis N-gain 35
3.7.1.5. Uji Hipotesis 36
3.7.2. Analisis Data Kompetensi Keterampilan 37
3.7.3. Analisis Data Kompetensi Sikap 37
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38
4.1. Hasil Penelitian 38
4.1.1 Data Kompetensi Pengetahuan 38
4.1.2 Data Kompetensi Keterampilan 44
4.1.3 Data Kompetensi Sikap 46
4.1.4. Peningkatan Hasil Belajar 47
4.2. Pembahasan 48
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 53
5.1. Hasil Penelitian 53
5.2. Saran 53
ix DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1. Data hasil penelitian model pembelajaran penemuan 3 Tabel 2.1. Fase-fase model temuan terbimbing 13 Tabel 2.2. Nilai hambatan jenis bahan pada suhu 20°C 20 Tabel 3.1. Pre test-post test control group design 27 Tabel 3.2. Kisi-kisi instrumen untuk materi listrik dinamis 31
Tabel 4.1. Deskripsi hasil pre-test 38
Tabel 4.2. Hasil uji normalitas data pre-test 39 Tabel 4.3. Hasil uji homogenitas data pre-test 39 Tabel 4.4. Hasil uji kesamaan kemampuan awal siswa 40
Tabel 4.5. Deskripsi hasil post-test 40
Tabel 4.6. Deskripsi n-gain siswa 42
Tabel 4.7. Hasil uji normalitas n-gain 43
viii DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Ciri-ciri model mengajar 11
Gambar 2.2. Arah arus listrik dan arah elektron 16 Gambar 2.3. Muatan listrik pada beberapa benda 17 Gambar 2.4. Pengukuran kuat arus pada suatu rangkaian 18 Gambar 2.5. Pengukuran tegangan listrik pada suatu rangkaian 19 Gambar 2.6. Hambatan pengganti dari dua hambatan seri 21 Gambar 2.7. Hambatan pengganti dari dua hambatan paralel 21 Gambar 2.8. Grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial 22
Gambar 2.9a. Rangkaian pembagi tegangan 23
Gambar 2.9b. Rangkaian pembagi arus 23
Gambar 2.10. Rangkaian paralel peralatan listrik rumah tangga 24
Gambar 3.1. Prosedur penelitian 30
x DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 57
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa I 68
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 72
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa II 84
Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 89
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa III 97
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 101
Lampiran 8. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 109
Lampiran 9. Pedoman Penskoran 120
Lampiran 10. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Kompetensi
Pengetahuan 121
Lampiran 11. Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan 122 Lampiran 12. Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap 123
Lampiran 13. Distribusi Hasil Pre-test 126
Lampiran 14. Uji Normalitas Nilai Pre-test 127
Lampiran 15. Uji Homogenitas 129
Lampiran 16. Uji Kesamaan Kemampuan Awal 130
Lampiran 17. Distribusi Hasil Post-test 133
Lampiran 18. Distribusi N-gain 134
Lampiran 19. Uji Normalitas N-gain 135
Lampiran 20. Uji Hipotesis Penelitian 137
Lampiran 21. Distribusi Nilai Kompetensi Keterampilan 140 Lampiran 22. Distribusi Nilai Kompetensi Sikap Kelas Eksperimen 141 Lampiran 23. Distribusi Nilai Kompetensi Sikap Kelas Kontrol 142
Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian 143
Lampiran 25. Tabel Distribusi z (Normal Baku) 149 Lampiran 26. Tabel Distribusi 2
150
Lampiran 27. Tabel Nilai Distribusi F (Untuk p = 0,025) 151
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Selain keluarga, pengajaran yang baik adalah faktor terpenting dalam
pembelajaran siswa. Pengajaran yang baik itu lebih penting daripada kurikulum,
pengaturan ruang kelas, rekan sebaya, pendanaan, ukuran sekolah dan kelas, dan
kepala sekolah. Hattie (dalam Eggen dan Kauchak, 2012) mengatakan bahwa
penelitian yang menggunakan teknik-teknik statistik rumit menunjukkan bahwa
keahlian mengajar mewakili 30 persen varian dalam pencapaian siswa. Angka ini
luar biasa sebab satu-satunya faktor yang lebih tinggi adalah para siswa itu sendiri
yaitu kemampuan, motivasi, dan lingkungan rumah siswa (Eggen dan Kauchak,
2012).
Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan
peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam
suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran para pendidik
disamping menguasai bahan atau materi ajar, tentu perlu juga mengetahui
bagaimana cara materi ajar itu disampaikan dan bagaimana pula karakteristik
peserta didik yang menerima materi pelajaran tersebut. Kegagalan pendidik dalam
menyampaikan materi ajar selalu bukan karena ia kurang menguasai bahan, tetapi
karena ia tidak tahu bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran tersebut
dengan baik dan tepat sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang
menyenangkan dan juga mengasikkan (Sagala, 2003).
Berbagai penelitian mengenai pembelajaran secara umum di
sekolah-sekolah menunjukkan kondisi objektif bahwa banyak para siswa yang datang ke
sekolah merasa terintimidasi oleh sekolah, karena sistem pembelajaran cenderung
menggunakan pendekatan birokratik bukan pendekatan pedagoik. Sebagai
konsekuensinya, peserta didik yang merasa terintimidasi dalam kegiatan belajar
selalu merasa tidak mampu belajar dan kegiatan belajar menjadi kurang
menyenangkan. Padahal siswa seharusnya diberi pemahaman atau pengertian
2 berhasil dengan baik. Untuk itu para guru di sekolah sebagai penangung jawab
pembelajaran dalam institusi sekolah, harus mendesain terobosan-terobosan
pengajaran untuk membantu memecahkan problematika belajar para siswa
(Sagala, 2003).
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMAN 1 Bandar dengan memberikan
daftar pertanyaan kepada 31 siswa, sebanyak 22 orang siswa atau 72%
mengatakan bahwa fisika itu tidak menarik dan sulit, sebanyak 5 orang siswa atau
16% mengatakan bahwa fisika itu menarik tapi sulit dimengerti dan hanya 4 orang
siswa atau 12% yang mengatakan bahwa fisika itu menarik dan masih mampu
mereka mengerti. Data di atas sejalan dengan kurang memuaskannya hasil belajar
yang diperoleh siswa di kelas tersebut, hanya 4 siswa yang lulus Ujian Akhir
Semester I T.A. 2013/2014.
Pelajaran fisika akan lebih mudah dimengerti apabila guru secara kreatif
mengaitkan konsep yang dipelajari dengan contoh-contoh yang mudah dijumpai.
Sebagaimana yang diungkapkan Purwoko (2009) bahwa kunci keberhasilan
belajar fisika adalah menyenangi fisika. Siswa dapat dengan mudah memahami
konsep-konsep fisika apabila mereka dapat menemukan contoh-contoh aplikatif
dan unik yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Eggen dan Kauchak (2012) menjelaskan bahwa satu pendekatan mengajar
di mana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa
untuk memahami topik tersebut adalah model temuan terbimbing. Model ini
efektif untuk mendorong keterlibatan dan ketertarikan siswa seraya membantu
mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-topik yang jelas. Saat
menggunakan model temuan terbimbing, guru memberi siswa contoh yang
menggambarkan materi yang guru inginkan untuk dipahami siswa. Kemudian,
guru membimbing pikiran mereka saat mereka mengenali informasi penting di
dalam contoh-contoh itu. Bruner, J. dalam Arends, R (2012) menyatakan bahwa
pembelajaran penemuan (discovery) adalah model mengajar yang menekankan pada pentingnya membantu siswa memahami susunan atau gagasan utama dari
3 pembelajaran dan adanya sebuah keyakinan bahwa pembelajaran sejati muncul
melalui penemuan pribadi.
Model pembelajaran penemuan terbimbing sudah pernah di teliti
sebelumnya dengan hasil yang ditunjukkan pada tabel 1.1.
Tabel 1.1: Data hasil penelitian model pembelajaran penemuan terbimbing
Peneliti
(Tahun)
Rata-rata Hasil
Belajar
Kesimpulan Kelemahan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nurchayati (2009)
67,62 57,12 Terdapat perbedaan hasil
belajar yang signifikan
antara siswa yang
diajarkan menggunakan
model penemuan
terbimbing dibandingkan
model konvensional
Kurang efektif
dalam hal
manajemen waktu
saat proses belajar
mengajar
Sinambela
(2012)
72,25 59,75 Terdapat perbedaan hasil
belajar yang signifikan
antara siswa yang
diajarkan menggunakan
model penemuan
terbimbing dibandingkan
model konvensional
Kurang
perencanaan dalam
pengorganisasian
kelompok belajar
Siburian
(2012)
68,33 58,82 Terdapat perbedaan hasil
belajar yang cukup
signifikan antara siswa
yang diajarkan
menggunakan model
inkuiri terbimbing
dibandingkan model
konvensional
Kurang optimal
dalam pengelolaan
kelas, sehingga
siswa kurang
terkontrol saat
proses
pembelajaran
4 Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti akan mengajukan proses
pembelajaran yang fokus pada penemuan konsep dari contoh-contoh yang mudah
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang dirangkum dalam percobaan-
percobaan sederhana dengan waktu yang efektif, sehingga siswa mampu
memahami konsep yang akan dipelajari. Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan, penulis tertarik melakukan penelitian ini dengan mengangkat judul
“Penerapan Model Pembelajaran Temuan Terbimbing Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester
II SMA Negeri 1 Bandar T.A. 2013/2014”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat
diidentifikasi bahwa ada beberapa masalah yaitu :
1. Kurangnya ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran fisika.
2. Peserta didik merasa terintimidasi dalam kegiatan belajar sehingga merasa
tidak mampu belajar dan kegiatan belajar menjadi kurang menyenangkan.
3. Kurangnya terobosan-terobosan dalam memdesain pembelajaran untuk
membantu memecahkan problematika belajar para siswa.
4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika.
5. Kurang sesuainya model pembelajaran yang digunakan ketika
menyampaikan materi pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Dalam melaksanakan penelitian perlu dibuat suatu batasan masalah supaya
penelitian masalah yang diteliti jelas dan terarah. Adapun batasan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran temuan terbimbing.
2. Subjek penelitian adalah siswa/i kelas X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014
dengan materi listrik dinamis.
5 1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis
setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar
T.A. 2013/2014?
2. Apakah terdapat peningkatan nilai kompetensi keterampilan siswa dengan
menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar T.A.
2013/2014?
3. Apakah terdapat peningkatan nilai kompetensi sikap siswa dengan
menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar T.A.
2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada
materi listrik dinamis setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas
X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan nilai kompetensi keterampilan
siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1
Bandar T.A. 2013/2014.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan nilai kompetensi sikap siswa
dengan menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar
T.A. 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran temuan
terbimbing.
2. Sebagai bahan informasi pemilihan model pembelajaran alternatif.
3. Memberikan sumbangan penelitian dalam bidang pendidikan yang ada
6 1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum,
dan lain-lain (Joyce dalam Trianto, 2011).
2. Model pembelajaran temuan terbimbing adalah satu pendekatan mengajar di
mana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa
untuk memahami topik tersebut (Eggen dan Kauchak, 2012).
3. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang
53 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis setelah
menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar sebesar
0,13 atau kategori rendah.
2. Terdapat peningkatan nilai kompetensi keterampilan siswa dengan
menerapkan model temuan terbimbing sebesar 0,15 atau kategori rendah.
3. Tidak terdapat peningkatan nilai kompetensi sikap siswa dengan menerapkan
model temuan terbimbing.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang
dikemukakan peneliti menyarankan:
1. Bagi calon guru dan guru, agar menggunakan model pembelajaran temuan
terbimbing maupun model pembelajaran lain yang mendukung terbentuknya
kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap, sehingga bisa dilakukan
dengan objektif dan memberi hasil yang otentik.
2. Kepada peneliti selanjutnya, agar lebih disiplin dalam penggunaan waktu,
jangan sampai waktu yang digunakan berfokus untuk melakukan praktikum
pada fase berujung-terbuka saja, karena siswa butuh penjelasan dan
penyamaan pemahaman (fase konvergen) mengenai apa yang telah mereka
54 DAFTAR PUSTAKA
Abdisa, G. & Gestinet, T., 2012, The Effect of Guided Discovery on Students’ Physics Achievement, Journal of Physics Education, 6: 530-537
Afandi, M., Chamalah, E. & Wardani, O., P., 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. UNISSULA Press, Semarang
Arends, R., 2012, Learning to Teach, McGraw-Hill, New York
Cohen L., Manion, L., & Morrison, K., 2007, Research Methods in Education Sixth Edition, Routledge, New York
Choirun Nisa’., S., 2014, Pengaruh Penerapan Pembelajarn Penemuan Terbimbing dengan Mengintegrasikan Keterampilan Proses Sains Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Kamal, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika 03: 30-34
Daugherty, C., 2012, EC220 – Introduction to Econometric: Statistical Table, LSE Learning Resources Online, London
Eggen, P. & Kauchak, D., 2012, Strategi dan Model Pembelajaran, Indeks, Jakarta Barat
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, 2010, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan FMIPA Universitas Negeri Medan, FMIPA Unimed
Foster, B., 2006, 1001 Soal dan Pembahasan Fisika, Erlangga, Jakarta
Gravetter, F.J., & Foranzo, L.B., 2009, Research Methods For The Behavioral Sciences, Wadsworth Cengage Learning, United States of America
Hake, R.R., 1999, Analyzing Change/Gain Score, <http://www.google.com/#q=hake+normalized+gain&safe=off>
Hamalik, O., 2010, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta
Hamalik, O., 2011, Kurikulum dan Pengajaran, Bumi Aksara, Jakarta
Hasibuan, K., A. & Bukit, N., 2010, Analisis Pembelajaran Guided Discovery dengan Menggunakan Macromedia Flash Dikaitkan dengan Kecerdasan Logik Matematik Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMAN 1 Kota Subulussalam, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika, 4: 20-25
Indrajit, D., 2009, Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
55 Lindley, D.V., & Scott, W.F., 1995, New Cambridge Statistical Tables Second
Edition, Cambridge University Press, Massachusetts
Makmun, A., S., 2007, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung
Meltzer, D., E., 2002, The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic Pretest Scores, American Journal of Physics,70: 1259-1268 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013, Salinan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Nurachmandani, S., 2009, Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Nurchayati, L., 2009, Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII di MTsN Pamotan Rembang, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang
Purwoko & Fendi, 2008, Fisika 1 SMA Kelas X. Yudhistira, Jakarta
Sagala, S., 2005, Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sanjaya, W., 2010, Kurikulum dan Pembelajaran, Kencana, Jakarta
Siburian, L., M., 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII Semester I di SMP Santo Yoseph Medan T.P. 2012/2013, Unimed, Medan
Sinambela, R., S., 2012, Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas VII SMPN 18 Medan T.A. 2011/2012, Unimed, Medan
Slameto, 2010, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, R., E., 2006, Educational Psychology : Theory and Practice Eighth Edition, Pearson, New York
Sudjana, 2005, Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung
56 Sumarno, J., 2009, Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta
Swaak, J., Jong, T. & Jolingen, W., R., 2004, The Effect of Discovery Learning and Expository Instruction on the Acquisitation Definitional and Intuitive Knowledge, Journal of Computer Assisted Learning, 20: 225-234
Trianto, 2011, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta