• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DIKELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1BANDAR T.A. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DIKELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1BANDAR T.A. 2013/2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X S E M E S T E R I I S M A N E G E R I 1

B A N D A R T . A . 2 0 1 3 / 2 0 1 4

Oleh:

Chandra Titius NIM 4103121011

Program StudiPendidikanFisika

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperolehGelar SarjanaPendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iv KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

kasih karunia-Nya yang memberikan kekuatan dan pertolongan yang nyata

kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Temuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada

Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Bandar T.A. 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

Bapak Drs. Eidi Sihombing, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang banyak

memberikan saran, bimbingan, dan memotivasi penulis untuk mencari tahu dan

belajar selama proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak

Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M, Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si, dan Ibu Dr.

Derlina, M.Si, sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan

saran-saran dalam rangka menyelesaikan skripsi ini dengan baik.Tidak lupa juga penulis

menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dewi Wulandari, M.Si, yang pernah

menjadi dosen Pembimbing Akademik penulis dan Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku

dosen Pembimbing Akademik penulis saat ini yang memberikan dukungan selama

perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru penulis mulai SD, SMP,

SMA serta Bapak/Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rommel, M.Pd, selaku

kepala sekolah SMA Negeri 1 Bandar, Bapak Sopar, B.E, selaku guru bidang

studi fisika kelas X, Bapak J. Pasaribu, S.Pd, selaku wakil kepala sekolah yang

telah banyak membantu dan memberikan dukungan selama penelitian dan para

guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan

(3)

v mengucapkan terima kasih kepada Ibu Korry Sitompul, S.Pd dan keluarga untuk

doa dan dukungan kepada penulis selama melaksanakan penelitian.

Teristimewa kepada kedua orangtua penulis, Mr. Ginto Robinson dan Mrs.

Netty Herawaty Sirait, terima kasih untuk motivasi, teladan, doa serta kasih

sayang yang tak pernah henti kepada penulis. Kepada kedua adik penulis, Gristy

Devani dan Rupanty Theadora, terima kasih untuk doa yang tulus kepada penulis.

Kepada Opung, N. Panggabean, Ako Kidi, dan keluarga besar yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk doa dan dukungannya. Penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat terdekat penulis, Darius, Serius,

Agus, Defifor dan teman – teman fisika Dik C 2010 yang tak dapat dituliskan namanya satu persatu yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada

penulis. Terima kasih kepada keluarga penulis sewaktu PPL dan penelitian,

terutama Mayar dan Jekky. Kepada K’Christina dan Mikha, terimakasih untuk doa-doa dan dukungannya. Kepada sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa

disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2014

Penulis,

(4)

iii PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMUAN TERBIMBING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI

KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 B A N D A R T . A . 2 0 1 3 / 2 0 1 4

Chandra Titius (4103121011)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014 dan untuk mengetahui peningkatan nilai kompetensi keterampilan dan peningkatan nilai kompetensi sikap siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar T.A 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas kelas X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014 yang berjumlah 13 kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang masing-masing berjumlah 30 siswa, satu kelas dijadikan kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model temuan terbimbing dan kelas yang lain dijadikan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Hasil analisis data kompetensi pengetahuan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan lebih tingginya n-gain siswa yang dibelajarkan dengan model temuan terbimbing yaitu 0,36 artinya 36% materi diserap, dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional yaitu 0,26 yang artinya 26% materi diserap. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing yaitu sebesar 0,13 atau kategori rendah, artinya dengan menerapkan model temuan terbimbing maka hasil belajar/daya serap siswa pada materi listrik dinamis 13% lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

(5)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Hasil Belajar 8 2.1.3. Makna Pembelajaran 10

2.1.4. Strategi dan Model Pembelajaran 10

2.1.5. Model Temuan Terbimbing 11

2.1.6. Penerapan Model Temuan Terbimbing 12

(6)

vii

3.7. Teknik Analisis Data 32

3.7.1. Analisis Data Kompetensi Pengetahuan 32

3.7.1.1. Uji Normalitas 33

3.7.1.2. Uji Homogenitas 34

3.7.1.3. Uji Kesamaan Kemampuan Awal 34

3.7.1.4. Analisis N-gain 35

3.7.1.5. Uji Hipotesis 36

3.7.2. Analisis Data Kompetensi Keterampilan 37

3.7.3. Analisis Data Kompetensi Sikap 37

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38

4.1. Hasil Penelitian 38

4.1.1 Data Kompetensi Pengetahuan 38

4.1.2 Data Kompetensi Keterampilan 44

4.1.3 Data Kompetensi Sikap 46

4.1.4. Peningkatan Hasil Belajar 47

4.2. Pembahasan 48

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 53

5.1. Hasil Penelitian 53

5.2. Saran 53

(7)

ix DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Data hasil penelitian model pembelajaran penemuan 3 Tabel 2.1. Fase-fase model temuan terbimbing 13 Tabel 2.2. Nilai hambatan jenis bahan pada suhu 20°C 20 Tabel 3.1. Pre test-post test control group design 27 Tabel 3.2. Kisi-kisi instrumen untuk materi listrik dinamis 31

Tabel 4.1. Deskripsi hasil pre-test 38

Tabel 4.2. Hasil uji normalitas data pre-test 39 Tabel 4.3. Hasil uji homogenitas data pre-test 39 Tabel 4.4. Hasil uji kesamaan kemampuan awal siswa 40

Tabel 4.5. Deskripsi hasil post-test 40

Tabel 4.6. Deskripsi n-gain siswa 42

Tabel 4.7. Hasil uji normalitas n-gain 43

(8)

viii DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Ciri-ciri model mengajar 11

Gambar 2.2. Arah arus listrik dan arah elektron 16 Gambar 2.3. Muatan listrik pada beberapa benda 17 Gambar 2.4. Pengukuran kuat arus pada suatu rangkaian 18 Gambar 2.5. Pengukuran tegangan listrik pada suatu rangkaian 19 Gambar 2.6. Hambatan pengganti dari dua hambatan seri 21 Gambar 2.7. Hambatan pengganti dari dua hambatan paralel 21 Gambar 2.8. Grafik hubungan antara kuat arus dengan beda potensial 22

Gambar 2.9a. Rangkaian pembagi tegangan 23

Gambar 2.9b. Rangkaian pembagi arus 23

Gambar 2.10. Rangkaian paralel peralatan listrik rumah tangga 24

Gambar 3.1. Prosedur penelitian 30

(9)

x DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 57

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa I 68

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 72

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa II 84

Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 89

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa III 97

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 101

Lampiran 8. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 109

Lampiran 9. Pedoman Penskoran 120

Lampiran 10. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Kompetensi

Pengetahuan 121

Lampiran 11. Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan 122 Lampiran 12. Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap 123

Lampiran 13. Distribusi Hasil Pre-test 126

Lampiran 14. Uji Normalitas Nilai Pre-test 127

Lampiran 15. Uji Homogenitas 129

Lampiran 16. Uji Kesamaan Kemampuan Awal 130

Lampiran 17. Distribusi Hasil Post-test 133

Lampiran 18. Distribusi N-gain 134

Lampiran 19. Uji Normalitas N-gain 135

Lampiran 20. Uji Hipotesis Penelitian 137

Lampiran 21. Distribusi Nilai Kompetensi Keterampilan 140 Lampiran 22. Distribusi Nilai Kompetensi Sikap Kelas Eksperimen 141 Lampiran 23. Distribusi Nilai Kompetensi Sikap Kelas Kontrol 142

Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian 143

Lampiran 25. Tabel Distribusi z (Normal Baku) 149 Lampiran 26. Tabel Distribusi 2

150

Lampiran 27. Tabel Nilai Distribusi F (Untuk p = 0,025) 151

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Selain keluarga, pengajaran yang baik adalah faktor terpenting dalam

pembelajaran siswa. Pengajaran yang baik itu lebih penting daripada kurikulum,

pengaturan ruang kelas, rekan sebaya, pendanaan, ukuran sekolah dan kelas, dan

kepala sekolah. Hattie (dalam Eggen dan Kauchak, 2012) mengatakan bahwa

penelitian yang menggunakan teknik-teknik statistik rumit menunjukkan bahwa

keahlian mengajar mewakili 30 persen varian dalam pencapaian siswa. Angka ini

luar biasa sebab satu-satunya faktor yang lebih tinggi adalah para siswa itu sendiri

yaitu kemampuan, motivasi, dan lingkungan rumah siswa (Eggen dan Kauchak,

2012).

Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan

peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam

suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran para pendidik

disamping menguasai bahan atau materi ajar, tentu perlu juga mengetahui

bagaimana cara materi ajar itu disampaikan dan bagaimana pula karakteristik

peserta didik yang menerima materi pelajaran tersebut. Kegagalan pendidik dalam

menyampaikan materi ajar selalu bukan karena ia kurang menguasai bahan, tetapi

karena ia tidak tahu bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran tersebut

dengan baik dan tepat sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang

menyenangkan dan juga mengasikkan (Sagala, 2003).

Berbagai penelitian mengenai pembelajaran secara umum di

sekolah-sekolah menunjukkan kondisi objektif bahwa banyak para siswa yang datang ke

sekolah merasa terintimidasi oleh sekolah, karena sistem pembelajaran cenderung

menggunakan pendekatan birokratik bukan pendekatan pedagoik. Sebagai

konsekuensinya, peserta didik yang merasa terintimidasi dalam kegiatan belajar

selalu merasa tidak mampu belajar dan kegiatan belajar menjadi kurang

menyenangkan. Padahal siswa seharusnya diberi pemahaman atau pengertian

(11)

2 berhasil dengan baik. Untuk itu para guru di sekolah sebagai penangung jawab

pembelajaran dalam institusi sekolah, harus mendesain terobosan-terobosan

pengajaran untuk membantu memecahkan problematika belajar para siswa

(Sagala, 2003).

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama Program

Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMAN 1 Bandar dengan memberikan

daftar pertanyaan kepada 31 siswa, sebanyak 22 orang siswa atau 72%

mengatakan bahwa fisika itu tidak menarik dan sulit, sebanyak 5 orang siswa atau

16% mengatakan bahwa fisika itu menarik tapi sulit dimengerti dan hanya 4 orang

siswa atau 12% yang mengatakan bahwa fisika itu menarik dan masih mampu

mereka mengerti. Data di atas sejalan dengan kurang memuaskannya hasil belajar

yang diperoleh siswa di kelas tersebut, hanya 4 siswa yang lulus Ujian Akhir

Semester I T.A. 2013/2014.

Pelajaran fisika akan lebih mudah dimengerti apabila guru secara kreatif

mengaitkan konsep yang dipelajari dengan contoh-contoh yang mudah dijumpai.

Sebagaimana yang diungkapkan Purwoko (2009) bahwa kunci keberhasilan

belajar fisika adalah menyenangi fisika. Siswa dapat dengan mudah memahami

konsep-konsep fisika apabila mereka dapat menemukan contoh-contoh aplikatif

dan unik yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Eggen dan Kauchak (2012) menjelaskan bahwa satu pendekatan mengajar

di mana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa

untuk memahami topik tersebut adalah model temuan terbimbing. Model ini

efektif untuk mendorong keterlibatan dan ketertarikan siswa seraya membantu

mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-topik yang jelas. Saat

menggunakan model temuan terbimbing, guru memberi siswa contoh yang

menggambarkan materi yang guru inginkan untuk dipahami siswa. Kemudian,

guru membimbing pikiran mereka saat mereka mengenali informasi penting di

dalam contoh-contoh itu. Bruner, J. dalam Arends, R (2012) menyatakan bahwa

pembelajaran penemuan (discovery) adalah model mengajar yang menekankan pada pentingnya membantu siswa memahami susunan atau gagasan utama dari

(12)

3 pembelajaran dan adanya sebuah keyakinan bahwa pembelajaran sejati muncul

melalui penemuan pribadi.

Model pembelajaran penemuan terbimbing sudah pernah di teliti

sebelumnya dengan hasil yang ditunjukkan pada tabel 1.1.

Tabel 1.1: Data hasil penelitian model pembelajaran penemuan terbimbing

Peneliti

(Tahun)

Rata-rata Hasil

Belajar

Kesimpulan Kelemahan

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nurchayati (2009)

67,62 57,12 Terdapat perbedaan hasil

belajar yang signifikan

antara siswa yang

diajarkan menggunakan

model penemuan

terbimbing dibandingkan

model konvensional

Kurang efektif

dalam hal

manajemen waktu

saat proses belajar

mengajar

Sinambela

(2012)

72,25 59,75 Terdapat perbedaan hasil

belajar yang signifikan

antara siswa yang

diajarkan menggunakan

model penemuan

terbimbing dibandingkan

model konvensional

Kurang

perencanaan dalam

pengorganisasian

kelompok belajar

Siburian

(2012)

68,33 58,82 Terdapat perbedaan hasil

belajar yang cukup

signifikan antara siswa

yang diajarkan

menggunakan model

inkuiri terbimbing

dibandingkan model

konvensional

Kurang optimal

dalam pengelolaan

kelas, sehingga

siswa kurang

terkontrol saat

proses

pembelajaran

(13)

4 Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti akan mengajukan proses

pembelajaran yang fokus pada penemuan konsep dari contoh-contoh yang mudah

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang dirangkum dalam percobaan-

percobaan sederhana dengan waktu yang efektif, sehingga siswa mampu

memahami konsep yang akan dipelajari. Berdasarkan latar belakang yang telah

dikemukakan, penulis tertarik melakukan penelitian ini dengan mengangkat judul

“Penerapan Model Pembelajaran Temuan Terbimbing Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester

II SMA Negeri 1 Bandar T.A. 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat

diidentifikasi bahwa ada beberapa masalah yaitu :

1. Kurangnya ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran fisika.

2. Peserta didik merasa terintimidasi dalam kegiatan belajar sehingga merasa

tidak mampu belajar dan kegiatan belajar menjadi kurang menyenangkan.

3. Kurangnya terobosan-terobosan dalam memdesain pembelajaran untuk

membantu memecahkan problematika belajar para siswa.

4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika.

5. Kurang sesuainya model pembelajaran yang digunakan ketika

menyampaikan materi pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Dalam melaksanakan penelitian perlu dibuat suatu batasan masalah supaya

penelitian masalah yang diteliti jelas dan terarah. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran temuan terbimbing.

2. Subjek penelitian adalah siswa/i kelas X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014

dengan materi listrik dinamis.

(14)

5 1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis

setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar

T.A. 2013/2014?

2. Apakah terdapat peningkatan nilai kompetensi keterampilan siswa dengan

menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar T.A.

2013/2014?

3. Apakah terdapat peningkatan nilai kompetensi sikap siswa dengan

menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar T.A.

2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada

materi listrik dinamis setelah menerapkan model temuan terbimbing di kelas

X SMAN 1 Bandar T.A. 2013/2014.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan nilai kompetensi keterampilan

siswa dengan menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1

Bandar T.A. 2013/2014.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan nilai kompetensi sikap siswa

dengan menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar

T.A. 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran temuan

terbimbing.

2. Sebagai bahan informasi pemilihan model pembelajaran alternatif.

3. Memberikan sumbangan penelitian dalam bidang pendidikan yang ada

(15)

6 1.7. Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau

pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum,

dan lain-lain (Joyce dalam Trianto, 2011).

2. Model pembelajaran temuan terbimbing adalah satu pendekatan mengajar di

mana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa

untuk memahami topik tersebut (Eggen dan Kauchak, 2012).

3. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang

(16)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis setelah

menerapkan model temuan terbimbing di kelas X SMAN 1 Bandar sebesar

0,13 atau kategori rendah.

2. Terdapat peningkatan nilai kompetensi keterampilan siswa dengan

menerapkan model temuan terbimbing sebesar 0,15 atau kategori rendah.

3. Tidak terdapat peningkatan nilai kompetensi sikap siswa dengan menerapkan

model temuan terbimbing.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang

dikemukakan peneliti menyarankan:

1. Bagi calon guru dan guru, agar menggunakan model pembelajaran temuan

terbimbing maupun model pembelajaran lain yang mendukung terbentuknya

kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap, sehingga bisa dilakukan

dengan objektif dan memberi hasil yang otentik.

2. Kepada peneliti selanjutnya, agar lebih disiplin dalam penggunaan waktu,

jangan sampai waktu yang digunakan berfokus untuk melakukan praktikum

pada fase berujung-terbuka saja, karena siswa butuh penjelasan dan

penyamaan pemahaman (fase konvergen) mengenai apa yang telah mereka

(17)

54 DAFTAR PUSTAKA

Abdisa, G. & Gestinet, T., 2012, The Effect of Guided Discovery on Students’ Physics Achievement, Journal of Physics Education, 6: 530-537

Afandi, M., Chamalah, E. & Wardani, O., P., 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. UNISSULA Press, Semarang

Arends, R., 2012, Learning to Teach, McGraw-Hill, New York

Cohen L., Manion, L., & Morrison, K., 2007, Research Methods in Education Sixth Edition, Routledge, New York

Choirun Nisa’., S., 2014, Pengaruh Penerapan Pembelajarn Penemuan Terbimbing dengan Mengintegrasikan Keterampilan Proses Sains Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Kamal, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika 03: 30-34

Daugherty, C., 2012, EC220 – Introduction to Econometric: Statistical Table, LSE Learning Resources Online, London

Eggen, P. & Kauchak, D., 2012, Strategi dan Model Pembelajaran, Indeks, Jakarta Barat

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, 2010, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan FMIPA Universitas Negeri Medan, FMIPA Unimed

Foster, B., 2006, 1001 Soal dan Pembahasan Fisika, Erlangga, Jakarta

Gravetter, F.J., & Foranzo, L.B., 2009, Research Methods For The Behavioral Sciences, Wadsworth Cengage Learning, United States of America

Hake, R.R., 1999, Analyzing Change/Gain Score, <http://www.google.com/#q=hake+normalized+gain&safe=off>

Hamalik, O., 2010, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta

Hamalik, O., 2011, Kurikulum dan Pengajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Hasibuan, K., A. & Bukit, N., 2010, Analisis Pembelajaran Guided Discovery dengan Menggunakan Macromedia Flash Dikaitkan dengan Kecerdasan Logik Matematik Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMAN 1 Kota Subulussalam, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika, 4: 20-25

Indrajit, D., 2009, Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

(18)

55 Lindley, D.V., & Scott, W.F., 1995, New Cambridge Statistical Tables Second

Edition, Cambridge University Press, Massachusetts

Makmun, A., S., 2007, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Meltzer, D., E., 2002, The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic Pretest Scores, American Journal of Physics,70: 1259-1268 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013, Salinan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Nurachmandani, S., 2009, Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Nurchayati, L., 2009, Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII di MTsN Pamotan Rembang, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang

Purwoko & Fendi, 2008, Fisika 1 SMA Kelas X. Yudhistira, Jakarta

Sagala, S., 2005, Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Sanjaya, W., 2010, Kurikulum dan Pembelajaran, Kencana, Jakarta

Siburian, L., M., 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII Semester I di SMP Santo Yoseph Medan T.P. 2012/2013, Unimed, Medan

Sinambela, R., S., 2012, Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas VII SMPN 18 Medan T.A. 2011/2012, Unimed, Medan

Slameto, 2010, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, R., E., 2006, Educational Psychology : Theory and Practice Eighth Edition, Pearson, New York

Sudjana, 2005, Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sudjana, N., 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung

(19)

56 Sumarno, J., 2009, Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional, Jakarta

Swaak, J., Jong, T. & Jolingen, W., R., 2004, The Effect of Discovery Learning and Expository Instruction on the Acquisitation Definitional and Intuitive Knowledge, Journal of Computer Assisted Learning, 20: 225-234

Trianto, 2011, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Gambar

Tabel 1.1: Data hasil penelitian model pembelajaran penemuan terbimbing

Referensi

Dokumen terkait

[r]

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN.. PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas bakteri indigenous, serta dominansi bakteri eksogenous terhadap komunitas bakteri indigenous yang terdapat di

Saran dari penelitian adalah guru, orang tua, praktisi kesehatan memperhatikan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan berbagai media

Jadi Sectio Caesaria dengan indikasi ketuan pecah dini adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut yang dikarenakan