• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLISIT INSTRUCTIONS DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 1 MEDAN T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLISIT INSTRUCTIONS DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 1 MEDAN T.P 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLISIT INSTRUCTIONS DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 1

MEDAN T.P 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

DAMARIS TAMPUBOLON NIM.709141028

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)

iv ABSTRAK

Damaris Tampubolon, NIM: 709141028. “Penerapan Model Pembelajaran Explisit Instructions dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UP Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Ak SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Skripsi, JurusanPendidikanEkonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UniversitasNegeri Medan 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI Ak SMK Negeri 1Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dengan menerapkan model pembelajaran Explisit Instructions dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UP di kelas XI Ak SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Medan yang berada di Jalan Sindoro No. 1 Medan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Ak 4 yang berjumlah 39 orang, dan objek dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Explisit Instructions dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UP. Penelitian dilakukan berdasarkan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar yang berbentuk essay. Jenis data yang digunakan pada analisis data ialah data kualitatif dan kuantitatif.

Berdasarkan hasil analisis lembar observasi aktivitas siswa dengan indikator yang ditetapkan untuk aktivitas yakni sebesar 75 %, maka diperoleh hasil pada siklus I sebesar 56,4% masuk dalam kategori aktif dan sangat aktif, karena belum mencapai indikator maka dilanjutkan siklus II dengan hasil 82,05% siswa masuk dalam kategori aktif dan sangat aktif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 25,65%. Untuk hasil belajar akuntansi siswa ditetapkan Kriteria Ketuntasan Minimum 75. Hasil analisis pada siklus I diperoleh hasil yaitu 61,54% siswa memenuhi ketuntasan dengan hasil nilai rata-rata 74,48 akan tetapi belum mencapai indicator keberhasilan. Olehkarena itu penelitian dilanjutkan kesiklus II. Hasil yang diperoleh di siklus II yakni hasil belajar sebesar 84,62% siswa memenuhi ketuntasan dengan nilai rata-rata 85,26 atau meningkat sebesar 23.08% yang berarti telah melampaui keberhasilan sehingga penelitian berhenti di siklus II. Untuk pengujian signifikansi hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan uji statistic atau uji t dengan dk= 39-1= 38 pada α = 0,05. Dari hasil perhitungan diperolehthitung = 9,05 dan ttabel = 2,02. Sehinggat hitung>ttabel (9,05>2,02). Dengan kata lain peningkatan hasil belajar siswa signifikan sehingga Ha diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Explisit Instructions dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UPdi kelas XI Ak 4 SMKNegeri 1 Medan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(5)

v

ABSTRACT

Damaris Tampubolon, NIM: 709141028. “Application of the of Information Explisit

Instructionswith FIRE-UPto Increase The Students’ Activity and Learning

Outcomes of the Accounting Class XI Ak 1 SMKN 1 Medan Academic Year 2013/2014. Thesis, Department of Economic Education Study Program of Accounting Education, Faculty of Economics, State University of Medan 2013.

The problem in this research is "the low activity and learning outcomes of the accounting class XI Ak SMKNegeri 1MedanAcademic Year 2013/2014.This study aims to determine the increase of activity and learning outcomes of accounting students by implementingof theExplisit Instructions with FIRE-UP Strategic in class XI Ak SMKNegeri 1 MedanAcademic Year 2013/2014.

The research was conducted at SMK Negeri 1 Medan which is on the Sindoro street number 1 Medan.. The subjects were students of class XI Ak 4, amounting to 39 people. The study was conducted based on Classroom Action Research (CAR) approached.

Based on the analysis of the students’ activity sheet the observation for 75% students’ indicator, shows an increase in students' learning activities from cycle I to cycle II about22,5%. In the first cycle, the results obtained 56,4% of the students are in the active category and the second cycle results obtained 82,05% of the students fall into the active category. Students’ indicator for students’ accounting learning outcomes is 75. And for the students’ accounting learning outcomes obtained in the first cycle is 61,54% of the students meet the completeness with an average value is 74,48 but has not reached indicator of success. Therefore, the research continued into the second cycle. The results of the learning outcomes that obtained in the second cycle is 84,62% of students meet the completeness with an average value is 85,26, an increase of 23,08%, which means it has exceeded the indicators of success so that research stopped in the second cycle, because has reached the indicator about 75 %. For test significant of students the learning outcomes were done by use T-Test with dk=39-1=38 at α = 0,05. From the result, we got thitung = 9,05 and ttabel = 2,02. So that, T-account > T-table (9,05>2,02). In other word, the increase of student learning outcomes is significant so that Ha is accept.

It can be concluded that the application of the of Explisit Instructions with FIRE-UP in class XI Ak 4 SMKNegeri 1 Medan can increase the activity and students’ learning outcomes.

(6)

vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 10

2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran Explisit Instructions... 10

2.1.2 Hakikat Strategi Pembelajaran FIRE-UP... 19

2.1.3 Penerapan Model Pembelajaran Explisit Instructions Dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UP ... . 25

2.1.4 Hakikat Aktivitas Belajar Akuntansi ... 31

2.1.5 Hakikat Hasil Belajar Akuntansi ... 33

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 38

2.3 Kerangka Berpikir ... 40

2.4 Hipotetis Tindakan………... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 43

(7)

vii

3.3 Objek Penelitian ... 43

3.4 Defenisi Operasional ... 43

3.5 Prosedur Penelitian... 44

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.7 Teknik Analisis Data ... 51

3.8 Indikator Keberhasilan………. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian……….……... 56

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar ……… . 57

4.1.2 Hasil Tes Belajar ……...……….……… 58

4.2 Analisis Data……… 59

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian……… ... 62

4.3.1 Siklus I... 62

4.3.2 Siklus II ... 67

4.4 Uji Signifikansi Hasil Belajar Siklus I dengan Siklus II…….. .. 73

4.5 Keterbatasan Penelitian……...……… ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan……… ... 75

5.2. Saran……… ... 76

DAFTAR PUSTAKA …….………... 77

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Persentase Nilai Ulangan Harian ... 3

2.1 Sintaks model pembelajaran Explicit Instruction ... 15

3.1 Langkah-langkah Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 48

3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 50

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus I dan II ..…..……… 57

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Startegi Pembelajaran FIRE-UP... 23

3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 45

4.1.1 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus I dan II ...……... 58

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembangunan suatu negara tergantung pada seberapa besar kualitas

sumber daya yang dimiliki negara tersebut, salah satunya kualitas sumber daya

manusia. Begitu pula negara kita, masih sangat membutuhkan pembangunan.

Dengan harapan agar negara kita dapat beralih dari negara berkembang menjadi

negara maju. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, salah

satunya sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan yang berkualitas

akan dapat menghasilkan generasi-generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

dan berintelektual. Namun, pada kenyataannya kualitas sumber daya manusia di

negara kita masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan, pendidikan sebagai

pembentuk kualitas sumber daya manusia juga masih berkualitas rendah.

Rendahnya kualitas pendidikan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti

minimnya fasilitas pendidikan, kurangnya kesadaran bangsa kita akan pentingnya

pendidikan, faktor ekonomi, maupun kurangnya kualitas kinerja guru dalam

melaksanakan proses belajar mengajar.

Dalam sekolah terjadi penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didiknya. Peran guru

dan siswa merupakan dua elemen yang sama pentingnya dan tidak dapat

dipisahkan. Guru sebagai pendidik ketika melakukan kegiatan belajar mengajar

(11)

2

juga harus mampu melihat kondisi/ keadaan yang terjadi, baik kondisi sekolah

maupun kondisi siswa. Sehingga diharapkan guru tersebut dapat memilih langkah

atau tindakan yang dapat diambil untuk menghadapi situasi yang terjadi.

Ada kalanya keadaan sekolah maupun keadaan siswa tidak sesuai dengan

apa yang diharapkan guru. Misalnya, fasilitas sekolah yang kurang lengkap, letak

sekolah yang dekat dengan pusat keramaian sehingga menyebabkan kebisingan,

siswa kurang memiliki hasrat/ketertarikan dalam belajar, kurangnya keaktifan

siswa, siswa tidak mampu memahami materi yang diberikan guru dengan baik,

dan lain sebagainya. Oleh karena itu, guru harus mampu mengambil tindak lanjut

yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Misalnya, dengan menerapkan

model-model atau strategi pembelajaran yang bervariatif dan sesuai dengan

perkembangan dan sesuai dengan kebutuhan.

Pemilihan model maupun strategi pembelajaran yang akan diterapkan

dalam proses kegiatan belajar mengajar harus disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan jenis

materi, karateristik peserta didik, serta situasi atau kondisi dimana proses

pembelajaran tersebut berlangsung. Namun tidak semua guru dapat membaca dan

mengatasi kondisi/situasi yang terjadi.

Ketika melakukan observasi di kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan saat pelajaran

akuntansi sedang berlangsung, penulis menemukan beberapa kondisi yang tidak

sesuai dengan apa yang diharapkan. Pertama, siswa kurang aktif di dalam proses

kegiatan belajar mengajar yang sedang dilakukan. Siswa hanya duduk dan

(12)

3

tugas yang diberikan guru secara individual. Akibat dari kurang aktifnya

siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar tersebut, penulis menemukan

rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini, dapat dilihat dari hasil ulangan I, II dan III,

dimana jika dirata-ratakan siswa sebagian besar (sekitar 52,5% dari kesuluruhan

siswa) nilainya masih dibawah standard ketuntasan, dimana standard ketuntasan

sekolah yaitu 75. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1

Persentase Nilai Ulangan Harian

Ulangan harian

ke-

Memenuhi KKM Tidak memenuhi KKM

Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase

Pertama 14 Orang 35 % 26 Orang 65 %

Kedua 24 Orang 60 % 16 Orang 40 %

Ketiga 19 Orang 47,5 % 21 Orang 52,5 %

Setelah melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengajar

yang berlangsung disekolah tersebut, penulis melihat bahwa guru tersebut

mengajar masih menggunakan metode konvensional. Guru selalu melakukan

ceramah untuk menjelaskan materi pelajaran, kegiatan pembelajaran hanya terjadi

secara searah saja, kurang adanya umpan balik dari guru, dan guru bertindak

sebagai satu-satunya sumber materi ajar selain buku pelajaran. Sedangkan siswa

hanya menerima pelajaran dan tidak mau berusaha mencari sendiri. Sehingga

keingintahuan siswa terhadap materi pelajaran dan hasil belajar menjadi sangat

(13)

4

Berdasarkan pengamatan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan

pembelajaran agar dapat lebih mengaktifkan siswa dan mencapai hasil belajar

yang memuaskan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya

yaitu dengan menggunakan model atau strategi pembelajaran yang tepat sesuai

kebutuhan dan situasi, sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak akan

berlangsung monoton/kaku seperti sebelumnya.

Pemilihan model maupun strategi, merupakan hal yang akan sangat

menentukan keberhasilan usaha perbaikan atas masalah yang dihadapi guru

disekolah. Apabila guru salah memilih model maupun strategi yang akan

digunakan maka akan berdampak pada semakin menurunnya hasil belajar siswa.

Maka, guru harus sangat berhati-hati dalam melakukan pemilihan. Metode

maupun strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi

pada tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar suatu disiplin ilmu khususnya akuntansi,

guru harus mampu menguasai dan menerapkan teknik penyajian materi pelajaran

untuk membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Jadi diperlukan

sistem pengajaran yang dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam

mengikuti proses kegiatan belajar mengajar serta dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka guru dapat menggunakan

model pembelajaran Explisit Instruction (Pembelajaran Langsung) yaitu, model

pembelajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan pengetahuan siswa

(14)

5

diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Model ini sangat sesuai

diterapkan untuk mata pelajaran akuntansi yang juga dilakukan dengan

langkah-langkah / tahapan.

Selain dengan menggunakan model pembelajaran, guru juga dapat

menerapkan pengguanaan strategi pembelajaran. Salah satunya ialah strategi

pembelajaran FIRE-UP (Foundation-Intake information-Real meaning-Express

your knowledge-Use available resources-Plan of action), yaitu strategi belajar

kelompok yang dirancang untuk memberikan kesempatan berperan serta dalam

kerja kelompok, dimana siswa bekerjasama pada kelompoknya. Adapun

keistimewaan strategi pembelajaran ini adalah, dimana siswa diberi tugas sebagai

pengetahuan awal siswa, sehingga pada saat guru memberikan panjelasan materi

pelajaran siswa sudah memiliki pengetahuan awal sebelumnya.

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa, guru

dapat menerapkan secara bersamaan model pembelajaran explisit instruction

dengan strategi pembelajaran FIRE-UP. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut dengan judul “Penerapan

Model Pembelajaran Explisit Instructions dengan Strategi Pembelajaran

FIRE-UP untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK

SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi

(15)

6

1. Faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar

akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran

2013/2014?

2. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa

kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

3. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Eksplisit Instructions

dan strategi FIRE-UP dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran

2013/2014?

4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar

siklus ?

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Explisit Instructions dan

strategi pembelajaran FIRE-UP dapat meningkatkan aktivitas belajar

akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran

2013/2014?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Explisit Instructions dan

strategi pembelajaran FIRE-UP dapat meningkatkan hasil belajar

akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran

(16)

7

3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI

Ak SMK N 1 Medan antar siklus ?

1.4. Pemecahan Masalah

Suatu masalah dikaji guna mencari dan menemukan solusi atau

pemecahannya. Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa ternyata

aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014 masih tergolong rendah dan belum mencapai target

/tujuan yang diinginkan. Maka keaktifan dan hasil belajar siswa tersebut perlu

ditingkatkan.

Untuk membuat siswa dalam memahami pelajaran akuntansi tidak merasa

bosan dan pengetahuan siswa lebih mendalam, maka salah satu hal yang perlu

diperbaiki adalah kemampuan guru dalam menerapkan model maupun strategi

pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan model dan strategi yang

tepat, agar dapat menimbulkan situasi belajar yang mendukung siswa untuk lebih

aktif untuk belajar, sehingga juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Atas dasar hal tersebut, maka upaya yang dapat dilakukan dalam

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa adalah dengan penerapan

model pembelajaran Explisit Instructions dan strategi pembelajaran FIRE-UP.

Adapun model pembelajaran Explisit Instructions adalah model pembelajaran

langsung yang menekankan pada pola selangkah demi selangkah. Sedangkan

Strategi pembelajaran FIRE-UP (Foundation-Intake information-Real

(17)

8

belajar yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memiliki pengetahuan awal terlebih dahulu sebelum guru menjelaskan materi

pelajaran. Model pembelajaran dan strategi pembelajaran ini diterapkan/

dijalankan secara bersamaan dalam serangkaian langkah-langkah.

Berdasarkan uraian diatas, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini

adalah dengan penerapan model pembelajaran Explisit Instructions dengan

strategi pembelajaran FIRE-UP diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dengan menerapkan model pembelajaran Explisit

Instructions dan strategi pembelajaran FIRE UP dapat meningkatkan

aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan

Tahun Pembelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui dengan model pembelajaran Explisit Instructions dan

strategi pembelajaran FIRE UP dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi

siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi

(18)

9

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu

pendidikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan bagi penulis dalam

menggunakan model pembelajaran Explisit Instructions dan strategi

pembelajaran FIRE-UP dalam upaya meningkatkan hasil belajar akuntansi

siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah SMK Negeri 1 Medan khususnya guru

bidang studi akuntansi dan staf pengajar lainnya dalam menggunakan model

pembelajaran Explisit Instructions dan strategi pembelajaran FIRE UP

sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar akuntansi siswa.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi

UNIMED dan pihak-pihak lain yang juga akan melakukan penelitian yang

(19)

75 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Setelah membandingkan aktivitas belajar akuntansi pada siklus I dengan

siklus II, terbukti terjadi peningkatan sebesar 25,65%. Dimana pada

siklus I siswa yang masuk kategori aktif dan sangat aktif sebesar 56,4 %.

Sedangkan pada siklus II, siswa yang masuk kategori aktif dan sangat

aktif sebesar 82,05%. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran Explisit Instructions dengan strategi pembelajaran

FIRE-UP dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI Ak 4

SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

2. Setelah membandingkan hasil belajar akuntansi pada siklus I dengan

siklus II, terbukti terjadi peningkatan sebesar 23,08% . Pada siklus I

jumlah siswa yang memenuhi KKM sebesar 61,54%, sedangkan pada

siklus II sebesar 84,62%. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran Explisit Instructions dengan strategi pembelajaran

FIRE-UP dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI Ak

4 SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antar siklus I dan II. Hal

(20)

76

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dapat disarankan sebagai berikut:

1. Disarankan kepada guru akuntansi SMK Negeri 1 Medan, dalam

kegiatan belajar mengajar hendaknya menggunakan penerapan model

pembelajaran Explisit Instructions dengan strategi pembelajaran

FIRE-UP sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dalam mengajarkan pelajaran

akuntansi.

2. Disarankan kepada guru agar tidak membiarkan siswa memilih

kelompoknya sendiri, akan tetapi guru yang memilih kelompok belajar

berdasarkan tingkat kemampuan siswa yang tinggi, sedang dan rendah

dalam kelompok belajarnya, sehingga siswa dapat saling berbagi serta

adanya ketua kelompok yang bertanggung jawab atas hasil pekerjaan

kelompoknya.

3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat menggunakan judul yang sejenis namun

dengan waktu yang lebih efektif, sumber belajar yang lebih luas dan

fasilitas yang lebih mendukung agar dapat dijadikan suatu studi

perbandingan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan,

(21)

77

DAFTAR PUSTAKA

Ari, Cahya . 2012. Pengertian aktivitas belajar.

http://cahyarbsd.blogspot.com/2012/08/pengertian-aktivitas-belajar.html (diakses 17 April 2013)

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Diah. 2012. Model Pembelajaran Explicit Instruction. http://jurnalbidandiah.blogspot.com (Diakses 8 April 2013)

Djamarah, Zain. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Omar.2008.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, Sofyan Safri.2007.Teori Akuntansi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Harianto. 2011. Pengertian Model Pembelajaran. http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran

Ikatan Keluarga Alumni Al-In'am Yogyakarta. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar. http://ikaa-jogja.blogspot.com/2012/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html#ixzz2RftEcSyH (diakses 12 April 2013)

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Kiranawati. 2008. Explisit Instruction (Pengajaran Langsung).Jakarta.

http://gurupkn.wordpress.com/2008/12/03/explisit-instruction-pengajaran-langsung. (diakses 17April 2013)

Madden L, Thomas. 2002. FIRE-UP Your Learning. Jakarta : Grafindo.

Naibaho ,Martogi. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Explisit Instruction Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IS SMA Swasta Bersama Berastagi Tp.2011/2012”.

Mediawati. 2011.Pembelajaran Akuntansi Keuangan Melalui Media Komik Untuk Meningkatkan Prestasi Mahasiswa. jurnal Penelitian Pendidikan 61 Vol. 12 April http://jurnal.upi.edu/file/6-Elis_Mediawati1.pdf

(22)

78

Nico. 2013. Model Pembelaqjaran Explicit Instruction. Jakarta

http://elnicovengeance.wordpress.com/2013/01/22/model-pembelajaran-explicit-instruction/ (Diakses 16 April 2013)

Nuraini, Yuliani dkk. 2003. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan.

Rahma Siti (2013) “Penerapan Model Pembelajaran Explicit Intruction Dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UP Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK2 Smk Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2012/2013.

Sagala Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Permata Media Group.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Santoso, Budi, eko. 2011. Model Pembelajaran Explicit Instruction. http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-penbelajaran-explicit-instruction.html (diakses 16 April 2013)

Setyosari H Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Malang :Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2008. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Somantri. 2007. Teori Akuntansi. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

rancangan kombinasi waktu dan suhu proses yang tepat diperlukan untuk dapat memenuhi kriteria keamanan pangan dan meminimalisasi kerusakan mutu yang mungkin terjadi.

Fraksi yang merupakan fraksi teraktif adalah fraksi 2 karena memiliki nilai penghambatan yang paling besar, yaitu sebesar 87,52% pada konsentrasi 10000 ppm, dan

Pada era sekarang dimana industri sudah semakin maju khususnya industri otomotif dan kompetisi produk semakin transparan dalam memperoleh pangsa pasar yang ada di

Sebanyak 14 sampel tanah ini dikeringudarakan untuk selanjutnya dilakukan isolasi, sehingga diperoleh masing-masing 14 isolat bakteri penitrifikasi, yaitu bakteri pengoksidasi

Manajemen Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi umum ... Manajemen Pengadaan Tenaga Pendidik (Dosen

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data implementasi keistimewaan kebijakan di sektor pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam konsep negara kesatuan

PROGRAM DIPLOMA 3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET. Surakarta

Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa yang akan datang, temuan ini tentu akan menjadi pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai