PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLISIT INSTRUCTIONS DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE-UP UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 1
MEDAN T.P 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
DAMARIS TAMPUBOLON NIM.709141028
FAKULTAS EKONOMI
iv ABSTRAK
Damaris Tampubolon, NIM: 709141028. “Penerapan Model Pembelajaran Explisit Instructions dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UP Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Ak SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Skripsi, JurusanPendidikanEkonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UniversitasNegeri Medan 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI Ak SMK Negeri 1Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dengan menerapkan model pembelajaran Explisit Instructions dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UP di kelas XI Ak SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Medan yang berada di Jalan Sindoro No. 1 Medan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Ak 4 yang berjumlah 39 orang, dan objek dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Explisit Instructions dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UP. Penelitian dilakukan berdasarkan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar yang berbentuk essay. Jenis data yang digunakan pada analisis data ialah data kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan hasil analisis lembar observasi aktivitas siswa dengan indikator yang ditetapkan untuk aktivitas yakni sebesar 75 %, maka diperoleh hasil pada siklus I sebesar 56,4% masuk dalam kategori aktif dan sangat aktif, karena belum mencapai indikator maka dilanjutkan siklus II dengan hasil 82,05% siswa masuk dalam kategori aktif dan sangat aktif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 25,65%. Untuk hasil belajar akuntansi siswa ditetapkan Kriteria Ketuntasan Minimum 75. Hasil analisis pada siklus I diperoleh hasil yaitu 61,54% siswa memenuhi ketuntasan dengan hasil nilai rata-rata 74,48 akan tetapi belum mencapai indicator keberhasilan. Olehkarena itu penelitian dilanjutkan kesiklus II. Hasil yang diperoleh di siklus II yakni hasil belajar sebesar 84,62% siswa memenuhi ketuntasan dengan nilai rata-rata 85,26 atau meningkat sebesar 23.08% yang berarti telah melampaui keberhasilan sehingga penelitian berhenti di siklus II. Untuk pengujian signifikansi hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan uji statistic atau uji t dengan dk= 39-1= 38 pada α = 0,05. Dari hasil perhitungan diperolehthitung = 9,05 dan ttabel = 2,02. Sehinggat hitung>ttabel (9,05>2,02). Dengan kata lain peningkatan hasil belajar siswa signifikan sehingga Ha diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Explisit Instructions dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UPdi kelas XI Ak 4 SMKNegeri 1 Medan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
v
ABSTRACT
Damaris Tampubolon, NIM: 709141028. “Application of the of Information Explisit
Instructionswith FIRE-UPto Increase The Students’ Activity and Learning
Outcomes of the Accounting Class XI Ak 1 SMKN 1 Medan Academic Year 2013/2014. Thesis, Department of Economic Education Study Program of Accounting Education, Faculty of Economics, State University of Medan 2013.
The problem in this research is "the low activity and learning outcomes of the accounting class XI Ak SMKNegeri 1MedanAcademic Year 2013/2014.This study aims to determine the increase of activity and learning outcomes of accounting students by implementingof theExplisit Instructions with FIRE-UP Strategic in class XI Ak SMKNegeri 1 MedanAcademic Year 2013/2014.
The research was conducted at SMK Negeri 1 Medan which is on the Sindoro street number 1 Medan.. The subjects were students of class XI Ak 4, amounting to 39 people. The study was conducted based on Classroom Action Research (CAR) approached.
Based on the analysis of the students’ activity sheet the observation for 75% students’ indicator, shows an increase in students' learning activities from cycle I to cycle II about22,5%. In the first cycle, the results obtained 56,4% of the students are in the active category and the second cycle results obtained 82,05% of the students fall into the active category. Students’ indicator for students’ accounting learning outcomes is 75. And for the students’ accounting learning outcomes obtained in the first cycle is 61,54% of the students meet the completeness with an average value is 74,48 but has not reached indicator of success. Therefore, the research continued into the second cycle. The results of the learning outcomes that obtained in the second cycle is 84,62% of students meet the completeness with an average value is 85,26, an increase of 23,08%, which means it has exceeded the indicators of success so that research stopped in the second cycle, because has reached the indicator about 75 %. For test significant of students the learning outcomes were done by use T-Test with dk=39-1=38 at α = 0,05. From the result, we got thitung = 9,05 and ttabel = 2,02. So that, T-account > T-table (9,05>2,02). In other word, the increase of student learning outcomes is significant so that Ha is accept.
It can be concluded that the application of the of Explisit Instructions with FIRE-UP in class XI Ak 4 SMKNegeri 1 Medan can increase the activity and students’ learning outcomes.
vi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 10
2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran Explisit Instructions... 10
2.1.2 Hakikat Strategi Pembelajaran FIRE-UP... 19
2.1.3 Penerapan Model Pembelajaran Explisit Instructions Dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UP ... . 25
2.1.4 Hakikat Aktivitas Belajar Akuntansi ... 31
2.1.5 Hakikat Hasil Belajar Akuntansi ... 33
2.2 Penelitian Yang Relevan ... 38
2.3 Kerangka Berpikir ... 40
2.4 Hipotetis Tindakan………... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 43
vii
3.3 Objek Penelitian ... 43
3.4 Defenisi Operasional ... 43
3.5 Prosedur Penelitian... 44
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.7 Teknik Analisis Data ... 51
3.8 Indikator Keberhasilan………. 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian……….……... 56
4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar ……… . 57
4.1.2 Hasil Tes Belajar ……...……….……… 58
4.2 Analisis Data……… 59
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian……… ... 62
4.3.1 Siklus I... 62
4.3.2 Siklus II ... 67
4.4 Uji Signifikansi Hasil Belajar Siklus I dengan Siklus II…….. .. 73
4.5 Keterbatasan Penelitian……...……… ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan……… ... 75
5.2. Saran……… ... 76
DAFTAR PUSTAKA …….………... 77
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1 Persentase Nilai Ulangan Harian ... 3
2.1 Sintaks model pembelajaran Explicit Instruction ... 15
3.1 Langkah-langkah Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 48
3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 50
4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus I dan II ..…..……… 57
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Startegi Pembelajaran FIRE-UP... 23
3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 45
4.1.1 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siklus I dan II ...……... 58
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pembangunan suatu negara tergantung pada seberapa besar kualitas
sumber daya yang dimiliki negara tersebut, salah satunya kualitas sumber daya
manusia. Begitu pula negara kita, masih sangat membutuhkan pembangunan.
Dengan harapan agar negara kita dapat beralih dari negara berkembang menjadi
negara maju. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, salah
satunya sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan yang berkualitas
akan dapat menghasilkan generasi-generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif
dan berintelektual. Namun, pada kenyataannya kualitas sumber daya manusia di
negara kita masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan, pendidikan sebagai
pembentuk kualitas sumber daya manusia juga masih berkualitas rendah.
Rendahnya kualitas pendidikan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
minimnya fasilitas pendidikan, kurangnya kesadaran bangsa kita akan pentingnya
pendidikan, faktor ekonomi, maupun kurangnya kualitas kinerja guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
Dalam sekolah terjadi penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didiknya. Peran guru
dan siswa merupakan dua elemen yang sama pentingnya dan tidak dapat
dipisahkan. Guru sebagai pendidik ketika melakukan kegiatan belajar mengajar
2
juga harus mampu melihat kondisi/ keadaan yang terjadi, baik kondisi sekolah
maupun kondisi siswa. Sehingga diharapkan guru tersebut dapat memilih langkah
atau tindakan yang dapat diambil untuk menghadapi situasi yang terjadi.
Ada kalanya keadaan sekolah maupun keadaan siswa tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan guru. Misalnya, fasilitas sekolah yang kurang lengkap, letak
sekolah yang dekat dengan pusat keramaian sehingga menyebabkan kebisingan,
siswa kurang memiliki hasrat/ketertarikan dalam belajar, kurangnya keaktifan
siswa, siswa tidak mampu memahami materi yang diberikan guru dengan baik,
dan lain sebagainya. Oleh karena itu, guru harus mampu mengambil tindak lanjut
yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Misalnya, dengan menerapkan
model-model atau strategi pembelajaran yang bervariatif dan sesuai dengan
perkembangan dan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model maupun strategi pembelajaran yang akan diterapkan
dalam proses kegiatan belajar mengajar harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan jenis
materi, karateristik peserta didik, serta situasi atau kondisi dimana proses
pembelajaran tersebut berlangsung. Namun tidak semua guru dapat membaca dan
mengatasi kondisi/situasi yang terjadi.
Ketika melakukan observasi di kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan saat pelajaran
akuntansi sedang berlangsung, penulis menemukan beberapa kondisi yang tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan. Pertama, siswa kurang aktif di dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang sedang dilakukan. Siswa hanya duduk dan
3
tugas yang diberikan guru secara individual. Akibat dari kurang aktifnya
siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar tersebut, penulis menemukan
rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini, dapat dilihat dari hasil ulangan I, II dan III,
dimana jika dirata-ratakan siswa sebagian besar (sekitar 52,5% dari kesuluruhan
siswa) nilainya masih dibawah standard ketuntasan, dimana standard ketuntasan
sekolah yaitu 75. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1
Persentase Nilai Ulangan Harian
Ulangan harian
ke-
Memenuhi KKM Tidak memenuhi KKM
Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase
Pertama 14 Orang 35 % 26 Orang 65 %
Kedua 24 Orang 60 % 16 Orang 40 %
Ketiga 19 Orang 47,5 % 21 Orang 52,5 %
Setelah melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengajar
yang berlangsung disekolah tersebut, penulis melihat bahwa guru tersebut
mengajar masih menggunakan metode konvensional. Guru selalu melakukan
ceramah untuk menjelaskan materi pelajaran, kegiatan pembelajaran hanya terjadi
secara searah saja, kurang adanya umpan balik dari guru, dan guru bertindak
sebagai satu-satunya sumber materi ajar selain buku pelajaran. Sedangkan siswa
hanya menerima pelajaran dan tidak mau berusaha mencari sendiri. Sehingga
keingintahuan siswa terhadap materi pelajaran dan hasil belajar menjadi sangat
4
Berdasarkan pengamatan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan
pembelajaran agar dapat lebih mengaktifkan siswa dan mencapai hasil belajar
yang memuaskan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya
yaitu dengan menggunakan model atau strategi pembelajaran yang tepat sesuai
kebutuhan dan situasi, sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak akan
berlangsung monoton/kaku seperti sebelumnya.
Pemilihan model maupun strategi, merupakan hal yang akan sangat
menentukan keberhasilan usaha perbaikan atas masalah yang dihadapi guru
disekolah. Apabila guru salah memilih model maupun strategi yang akan
digunakan maka akan berdampak pada semakin menurunnya hasil belajar siswa.
Maka, guru harus sangat berhati-hati dalam melakukan pemilihan. Metode
maupun strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi
pada tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar suatu disiplin ilmu khususnya akuntansi,
guru harus mampu menguasai dan menerapkan teknik penyajian materi pelajaran
untuk membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Jadi diperlukan
sistem pengajaran yang dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam
mengikuti proses kegiatan belajar mengajar serta dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka guru dapat menggunakan
model pembelajaran Explisit Instruction (Pembelajaran Langsung) yaitu, model
pembelajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan pengetahuan siswa
5
diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Model ini sangat sesuai
diterapkan untuk mata pelajaran akuntansi yang juga dilakukan dengan
langkah-langkah / tahapan.
Selain dengan menggunakan model pembelajaran, guru juga dapat
menerapkan pengguanaan strategi pembelajaran. Salah satunya ialah strategi
pembelajaran FIRE-UP (Foundation-Intake information-Real meaning-Express
your knowledge-Use available resources-Plan of action), yaitu strategi belajar
kelompok yang dirancang untuk memberikan kesempatan berperan serta dalam
kerja kelompok, dimana siswa bekerjasama pada kelompoknya. Adapun
keistimewaan strategi pembelajaran ini adalah, dimana siswa diberi tugas sebagai
pengetahuan awal siswa, sehingga pada saat guru memberikan panjelasan materi
pelajaran siswa sudah memiliki pengetahuan awal sebelumnya.
Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa, guru
dapat menerapkan secara bersamaan model pembelajaran explisit instruction
dengan strategi pembelajaran FIRE-UP. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut dengan judul “Penerapan
Model Pembelajaran Explisit Instructions dengan Strategi Pembelajaran
FIRE-UP untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK
SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
6
1. Faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014?
2. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa
kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
3. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Eksplisit Instructions
dan strategi FIRE-UP dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014?
4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar
siklus ?
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Explisit Instructions dan
strategi pembelajaran FIRE-UP dapat meningkatkan aktivitas belajar
akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014?
2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Explisit Instructions dan
strategi pembelajaran FIRE-UP dapat meningkatkan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran
7
3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI
Ak SMK N 1 Medan antar siklus ?
1.4. Pemecahan Masalah
Suatu masalah dikaji guna mencari dan menemukan solusi atau
pemecahannya. Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa ternyata
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014 masih tergolong rendah dan belum mencapai target
/tujuan yang diinginkan. Maka keaktifan dan hasil belajar siswa tersebut perlu
ditingkatkan.
Untuk membuat siswa dalam memahami pelajaran akuntansi tidak merasa
bosan dan pengetahuan siswa lebih mendalam, maka salah satu hal yang perlu
diperbaiki adalah kemampuan guru dalam menerapkan model maupun strategi
pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan model dan strategi yang
tepat, agar dapat menimbulkan situasi belajar yang mendukung siswa untuk lebih
aktif untuk belajar, sehingga juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Atas dasar hal tersebut, maka upaya yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa adalah dengan penerapan
model pembelajaran Explisit Instructions dan strategi pembelajaran FIRE-UP.
Adapun model pembelajaran Explisit Instructions adalah model pembelajaran
langsung yang menekankan pada pola selangkah demi selangkah. Sedangkan
Strategi pembelajaran FIRE-UP (Foundation-Intake information-Real
8
belajar yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memiliki pengetahuan awal terlebih dahulu sebelum guru menjelaskan materi
pelajaran. Model pembelajaran dan strategi pembelajaran ini diterapkan/
dijalankan secara bersamaan dalam serangkaian langkah-langkah.
Berdasarkan uraian diatas, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini
adalah dengan penerapan model pembelajaran Explisit Instructions dengan
strategi pembelajaran FIRE-UP diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dengan menerapkan model pembelajaran Explisit
Instructions dan strategi pembelajaran FIRE UP dapat meningkatkan
aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui dengan model pembelajaran Explisit Instructions dan
strategi pembelajaran FIRE UP dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi
siswa kelas XI AK SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
3. Untuk mengetahui ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi
9
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu
pendidikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan bagi penulis dalam
menggunakan model pembelajaran Explisit Instructions dan strategi
pembelajaran FIRE-UP dalam upaya meningkatkan hasil belajar akuntansi
siswa.
2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah SMK Negeri 1 Medan khususnya guru
bidang studi akuntansi dan staf pengajar lainnya dalam menggunakan model
pembelajaran Explisit Instructions dan strategi pembelajaran FIRE UP
sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar akuntansi siswa.
3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi
UNIMED dan pihak-pihak lain yang juga akan melakukan penelitian yang
75 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah membandingkan aktivitas belajar akuntansi pada siklus I dengan
siklus II, terbukti terjadi peningkatan sebesar 25,65%. Dimana pada
siklus I siswa yang masuk kategori aktif dan sangat aktif sebesar 56,4 %.
Sedangkan pada siklus II, siswa yang masuk kategori aktif dan sangat
aktif sebesar 82,05%. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Explisit Instructions dengan strategi pembelajaran
FIRE-UP dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI Ak 4
SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2. Setelah membandingkan hasil belajar akuntansi pada siklus I dengan
siklus II, terbukti terjadi peningkatan sebesar 23,08% . Pada siklus I
jumlah siswa yang memenuhi KKM sebesar 61,54%, sedangkan pada
siklus II sebesar 84,62%. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran Explisit Instructions dengan strategi pembelajaran
FIRE-UP dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI Ak
4 SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antar siklus I dan II. Hal
76
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dapat disarankan sebagai berikut:
1. Disarankan kepada guru akuntansi SMK Negeri 1 Medan, dalam
kegiatan belajar mengajar hendaknya menggunakan penerapan model
pembelajaran Explisit Instructions dengan strategi pembelajaran
FIRE-UP sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dalam mengajarkan pelajaran
akuntansi.
2. Disarankan kepada guru agar tidak membiarkan siswa memilih
kelompoknya sendiri, akan tetapi guru yang memilih kelompok belajar
berdasarkan tingkat kemampuan siswa yang tinggi, sedang dan rendah
dalam kelompok belajarnya, sehingga siswa dapat saling berbagi serta
adanya ketua kelompok yang bertanggung jawab atas hasil pekerjaan
kelompoknya.
3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat menggunakan judul yang sejenis namun
dengan waktu yang lebih efektif, sumber belajar yang lebih luas dan
fasilitas yang lebih mendukung agar dapat dijadikan suatu studi
perbandingan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
77
DAFTAR PUSTAKA
Ari, Cahya . 2012. Pengertian aktivitas belajar.
http://cahyarbsd.blogspot.com/2012/08/pengertian-aktivitas-belajar.html (diakses 17 April 2013)
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Diah. 2012. Model Pembelajaran Explicit Instruction. http://jurnalbidandiah.blogspot.com (Diakses 8 April 2013)
Djamarah, Zain. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Omar.2008.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Harahap, Sofyan Safri.2007.Teori Akuntansi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Harianto. 2011. Pengertian Model Pembelajaran. http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran
Ikatan Keluarga Alumni Al-In'am Yogyakarta. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar. http://ikaa-jogja.blogspot.com/2012/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html#ixzz2RftEcSyH (diakses 12 April 2013)
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.
Kiranawati. 2008. Explisit Instruction (Pengajaran Langsung).Jakarta.
http://gurupkn.wordpress.com/2008/12/03/explisit-instruction-pengajaran-langsung. (diakses 17April 2013)
Madden L, Thomas. 2002. FIRE-UP Your Learning. Jakarta : Grafindo.
Naibaho ,Martogi. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Explisit Instruction Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IS SMA Swasta Bersama Berastagi Tp.2011/2012”.
Mediawati. 2011.Pembelajaran Akuntansi Keuangan Melalui Media Komik Untuk Meningkatkan Prestasi Mahasiswa. jurnal Penelitian Pendidikan 61 Vol. 12 April http://jurnal.upi.edu/file/6-Elis_Mediawati1.pdf
78
Nico. 2013. Model Pembelaqjaran Explicit Instruction. Jakarta
http://elnicovengeance.wordpress.com/2013/01/22/model-pembelajaran-explicit-instruction/ (Diakses 16 April 2013)
Nuraini, Yuliani dkk. 2003. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan.
Rahma Siti (2013) “Penerapan Model Pembelajaran Explicit Intruction Dengan Strategi Pembelajaran FIRE-UP Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK2 Smk Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2012/2013.
Sagala Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Permata Media Group.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Santoso, Budi, eko. 2011. Model Pembelajaran Explicit Instruction. http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-penbelajaran-explicit-instruction.html (diakses 16 April 2013)
Setyosari H Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Malang :Kencana Prenada Media Group.
Slameto. 2008. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Somantri. 2007. Teori Akuntansi. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.