• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS APLIKASI SAKDINO DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS APLIKASI SAKDINO DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI KOTA MALANG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

512

EFEKTIVITAS APLIKASI SAKDINO DALAM

MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI KOTA MALANG

May Riski Belina1, Saidatul Habibah2 Universitas Muhammadiyah Malang

Mayriskib9@gmail.com , Saidatulhabibah@gmail.com

ABSTRAK

Era revolusi industri 4.0 merupakan era dimana teknologi cyber dan teknologi otomasi dikolaborasikan, konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi sehingga menambah nilai efisiensi pada suatu lingkungan kerja dimana manajemen waktu sebagai sesuatu yang vital. Tidak hanya digunakan dalam industri yang dikuasai oleh perusahaan swasta, pemerintah baik pusat maupun daerah sudah diharuskan dapat menyesuaikan dengan era revolusi industri 4.0 ini. Peraturan Presiden No 95 Tahun 2019 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik menjadi landasan dalam pelaksanaan E- Government sebagai salah satu implikasi era revolusui industri 4.0. Kota Malang dalam skala terkecil yaitu kelurahan juga melakukan proses revolusi salah satunya yaitu Kelurahan Dinoyo melalui penerapan aplikasi Sakdino. Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan (Sakdino) merupakan aplikasi yang digunakan oleh Pemerintah Kelurahan Dinoyo untuk memudahkan pelayanan administrasi kepenedudukan.

Kata kunci : Era revolusi industri 4.0, E-government

ABSTRACT

The era of the industrial revolution 4.0 is an era where cyber technology and automation technology are collaborated, the concept of application is centered on the concept of automation focused on the efficiency in a work environment where time management is vital.

Not only used in industries controlled by private companies, both central and regional governments are required to be able to adjust to the era of the industrial revolution 4.0.

Presidential regulation Number 95 of 2019 concerning Electronic based government system became the foundation in the implementation of E-Government as one of the implications of the industrial revolution era 4.0. Dinoyo, as part of Malang city also conducted a revolutionary process by make a Sakdino application. The population Administartion Service System (Sakdino) is an application used by the Dinoyo District Government to facilitate society administration services.

Keywords : Industrial revolution 4.0, E-government

PENDAHULUAN

Saat ini Indonesia sudah memasuki masa revolusi industri 4.0, dimana banyak perubahan yang terjadi memberikan efek besar kepada ekosistem dunia dan tata cara kehidupan. Di era revolusi industri 4.0 ini hampir semua kegiatan menggunakan teknologi yang mudah diakses dan serba cepat. Revolusi industri 4.0 bahkan diyakini dapat meningkatkan perekonomian dan kualitas kehidupan secara signifikan. Revolusi industri 4.0 ini juga merupakan sebuah jawaban dari pertanyaan besar yang ada, dimana dengan adanya revolusi industri 4.0 dapat memudahkan semua urusan tanpa terkecuali dengan hanya mengandalkan

(2)

513 teknologi yang saat ini perkembangannya semakin pesat. Dengan pesatnya teknologi yang berkembang zaman sekarang juga memudahkan urusan pemerintahan terutama dalam hal pelayanan publiknya, yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun tanpa terbatas ruang dan waktu, dengan adanya pemanfaatan internet serta berkembangnya teknologi yang semakin pesat sangat menunjang perbaikan kualitas pelayanan public yang diberikan pemerintahan untuk masyarakat, implementasi teknologi informasi dalam pemerintahan ini dapat mengukur kemajuan Indonesia era revolusi industri 4.0 memberikan perubahan besar bagi dunia, hingga lingkup pemerintahan, dimana hidup serba instan melalui smartphone maupun komputer.

Karena seiring berjalannya waktu sistem pemerintahan Indonesia pun mengikuti alur perkembangan teknologi yang kian lama semakin berkembang secara cepat dan meluas, hal itu pemerintah mengeluarkan regulasi yang telah ditetapkan pada Inpres No. 23 tahun 2004 yang membahas mengenai tata kelola pemerintahan berbasis elektronik. Pemerintah berharap sistem pemerintahan berbasis elektronik menjadikan suatu terobosan baru untuk menunjang negara Indonesia lebih maju, diharapkan dengan adanya sistem pemerintahan berbasis elektronik atau E-Government ini menjadikan program pemerintahan lebih efisien, efektif dan ekonomis serta mensejahterahkan masyarakat. Sistem ini biasanya sangat memudahkan masyarakat dalam pelayannanya karena masyarakat tidak perlu datang langsung hanya perlu mengakses melalui website yang sudah tersedia.

E-Government ini juga mempengaruhi pada pelayanan publik, kebijakan yang mengatur mengenai pelayanan publik tertulis pada Undang-undang No. 5 Tahun 2009 yang membahas tentang Pelayanan Publik. Berpatokan pada aturan tersebut, membuat banyak inovasi baru dalam meningkatkan pelayanan publik dengan memasuki era revolusi industri 4.0 pelayanan publik mengalami reformasi yaitu pengelolaan berbasis sistem elektronik, bisa melewati website maupun peluncuran aplikasi berbasis Smart Government. Pelayanan publik sering dinilai belum optimal karena birokrasi yang lamban, serta masih banyak kasus marak karena terjerat praktek KKN (Korupsi,Kolusi, Nepotisme) sehingga terjangkit “Patologi Birokrasi” atau penyakit birokrasi. Karena sistem pemerintahan yang masih konvensional membuat masyarakat mengeluh merasa bahwa mereka mengantre

(3)

514 dengan lama namun tidak mendapatkan pelayanan yang berkualitas, sejatinya sebagai pelayan publik harus melayani masyarakat dengan cepat, tanggap, dan efektif agar masyarakat merasa nyaman. Dengan adanya penerapan tersebut dinilai dapat mengubah pelayanan birokrasi yang kaku, dan dapat memperbaiki sistem pelayanan publik yang kurang efektif, pelayanan publik lebih fleksibel dan lebih mementingkan kepuasaan masyarakat selain itu masyarakat dapat mengakses data informasi. Ini menjadi sumber kelemahan pelayanan publik serta masyarakat kerap mengeluh masalah dalam mengurus dokumen, karena dipersulit oleh pihak birokrasi sendiri. Jika ini dibiarkan lama-lama akan membuat sistem pemerintahan yang bobrok, karena tidak ada kesadaran dari pihak yang bersangkutan untuk memperbaiki sistem yang tidak efektif ini. Padahal pemerintah mengumumkan akan menerapkan Good Governance atau tata kelola pemerintahan yang baik, dimana penerapannya harus sesuai dengan indikator-indikator pendukungnya, agar mencapai keberhasilan.

Kota Malang merupakan salah satu kota yang menerapkan E-Government dalam sistem pemerintahannya dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik, seiring dengan problematika yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Malang terhadap pelayanan administrasi kependudukannya, masih banyak masyarakat yang harus mengantri dan juga menunggu lama dalam mengurus urusan administrasi kependudukan ini. Disadari bahwa masih lemahnya sistem pelayanan publik membuat masyarakat cenderung malas dalam mengurus masalah administrasi, pihak birokrasi yang berbelit-belit membuat pelayanan publik di Kota Malang harus dibenahi, Oleh karena itu telah ditetapkan regulasi berbentuk Peraturan Daerah Kota Malang No. 9 Tahun 2015 mengenai “Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil” dengan adanya peraturan daerah ini serta seiring masuknya revolusi industri 4.0 pemerintah kota Malang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini dengan mencoba menerapkan Smart City di Kota Malang, salah satunya membuat aplikasi dan membuat website untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses maupun mengurus kepentingan tanpa harus datang langsung. Salah satunya yang sudah diterapkan, yaitu aplikasi SAKDINO atau singkatan dari “Sistem Administrasi Kependudukan Kelurahan Dinoyo” kelurahan Dinoyo membuat inovasi untuk mempermudah masyarakat

(4)

515 kelurahan Dinoyo dalam mengurus administrasi pelayanan, selain telah menerapkan dari Smart Government aplikasi ini merupakan suatu gebrakan baru untuk birokrasi lainnya membuat aplikasi dalam melaksanakan pelayanan publik, aplikasi ini diperuntukan bagi masyarakat Kelurahan Dinoyo diharapkan dapat menggunakannya untuk mengurus berbagai macam urusan administrasi serta menyalurkan berbagai keluhan – keluhan mengenai urusan administrasi di Kelurahan Dinoyo. Ternyata peluncuran aplikasi “SAKDINO” mendapatkan respon yang cukup bagus, serta didukung oleh Walikota Malang pada saat itu, namun efektivitas pada aplikasi ternyata tidak sebagus ekspetasi yang diharapkan masyarakat maupun pihak kelurahan Dinoyo itu sendiri, berdasarkan hasil penelitian peneliti mengetahui masih belum efektif dalam penggunaan aplikasi ini sendiri. Karena aplikasi “sakdino” ini dibekukan karena tidak berjalan dengan baik serta tidak menggoyahkan masyarakat untuk beralih ke sistem pelayanan berbasis elektronik, mereka ternyata cenderung lebih menyukai sistem pelayanan konvensional yang menjadi salah satu faktor tidak berjalannya tata kelola pemerintahan yang baik atau Good Governance . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pada aplikasi sakdino untuk mewujudkan Good Governance di Kota Malang.

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan turun langsung kelapangan, metode pengumpulan data yang dilakukan melalui 2 tahap yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan pihak yang bersangkutan yaitu Lurah Kelurahan Dinoyo, lalu ada staff bagian pelayanan administrasi yang menjelaskan mengenai aplikasi “sakdino” yang kedua didapatkan dari data sekunder melalui studi kepustakaan melalui pengumpulan jurnal – jurnal dan dengan mengunjungi situs-situs website diantaranya yaitu situs kelurahan Dinoyo. Fokus penelitian: 1.

efektivitas pada aplikasi sakdino, 2. dampak aplikasi sakdino bagi pihak kelurahan dan masyarakat, 3. Hambatan yang terjadi pada aplikasi sakdino. Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Dinoyo Kota Malang.

(5)

516 KERANGKA TEORI ATAU TINJAUAN PUSTAKA

1. Efektivitas

a. Pengertian Efektivitas

Sedamaryanti (2009,h.59) menjelaskan bahwa efektivitas bentuk sebuah gambaran yang meninjau mengenai tujuan yang sudah didapat, yang berdasarkan terhadap output dan permasalahan dalam memberikan saran yang tidak menjadi prioritas utama.sedangkan pandangan Yamit (2003,h.14) menjelaskan tentang efektivitas adalah suatu tolak ukur yang dapat menjelaskan sebuah tujuan yang digambarkan yang berdasarkan pada output yang telah dihasilkan.

b. Ukuran Efektivitas

Menurut Sedamaryanti (2009, h.60) ukuran efektivitas ada 4 yaitu:

1. Input

2. Proses Produksi 3. Output

4. Produktivitas 2. Pelayanan Publik

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai suatu usaha dalam dalam membantu keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan dan tugas pokok yang telah ditetapkan.

Pelayanan umum atau pelayanan publik menurut Wasistiono dalam Hardiyansyah (2011:11) adalah pemberian jasa, baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat.

Dalam hal ini birokrasi harus melayani masyarakat dengan mementingkan kepentingan publik, karena mengingat aturan yang sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Pelayanan publik diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang pelayanan publik. Adapun ruang lingkup pelayanan publik meliputi: pelayanan barang, jasa, dan pelayanan administratif.

a. Bukti Fisik (Tangibles), yaitu kemampuan dalam perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud adalah penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik serta keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan.

(6)

517 b. Kehandalan (Reliability), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

c. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas.

d. Jaminan dan Kepastian (Assurance), yaitu pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.

e. Kepedulian (Empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan.

3. Kebijakan Publik

Kebijakan publik adalah aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dan bersifat mengikat warganya, aturan ini dibuat untuk mengatur kehidupan bersama dan harus ditaati, setiap peraturan ini memiliki sanksi jika melakukan pelanggaran dan diadili oleh lembaga yang memiliki wewenangnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang pemerintahan, organisasi, dan sebagainya). Lebih lanjut, kebijakan memiliki dua aspek (Thoha, 2012), yakni:

a. Kebijakan merupakan praktika sosial, kebijakan bukan event yang tunggal atau terisolir. Dengan demikian, kebijakan merupakan sesuatu yang dihasilkan pemerintah yang dirumuskan berdasarkan dari segala kejadian yang terjadi di masyarakat. Kejadian tersebut ini tumbuh dalam praktika kehidupan kemasyarakatan, dan bukan merupakan peristiwa yang berdiri sendiri, terisolasi, dan asing bagi masyarakat.

b. Kebijakan adalah suatu respon atas peristiwa yang terjadi, baik untuk menciptakan harmoni dari pihak-pihak yang berkonflik, maupun menciptakan insentif atas tindakan bersama bagi para pihak yang mendapatkan perlakuan yang tidak rasional atas usaha bersama tersebut.

(7)

518 c. Menurut Thomas Dye, (2001) Kebijakan Publik pada dasarnya adalah "Apa pun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan". Dalam pandangannya, publik kebijakan terdiri dari tindakan dan kelambanan pemerintah dengan demikian; keputusan pemerintah untuk tidak bertindak itu sendiri kebijakan publik. Kebijakan publik terutama adalah pelestarian pemerintah dan hanya keputusan pemerintahlah yang menentukan dihitung sebagai kebijakan publik.

4. E- Government

E-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hartono (2010) e- government merupakan suatu proses sistem pemerintahan dengan memanfaatkan ICT (Information, Communication and Technology) sebagai alat untuk memberikan kemudahan proses komunikasi dan transaksi kepada warga masyarakat, organisasi bisnis dan lembaga pemerintah serta stafnya. Sehingga dapat dicapai efisiensi, efektivitas, transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada warganya. Menurut Indrajit 2002 konsep yang telah diadopsi dalam E-Government adalah:

a. Adanya reformasi birokrasi yang memprioritaskan terhadap efisiensi dan efektivitas dalam menyelenggarakan pelayanan publik

b. Melakukan peningkatan terhadap transparansi, pengawasan dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan pemerintahan untuk menerapkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik.

c. Dapat menekan biaya dari segi administrasi maupun hubungan dan interaksi yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.

d. Menciptakan terobosan baru bagi pemerintah untuk menambah sumber pendapatan lewat hubungan bersama stakeholder lainnya.

e. Membuat suatu gagasan terhadap masyarakat yang bersifat cepat dan tepat menjawab berbagai perubahan yang sedang terjadi.

f. Memberdayakan masyarakat dan para pihak yang memiliki kepentingan dalam melakukan proses pengambilan berbagai regulasi yang bersifat merata dan demokratis.

(8)

519 Ada Empat Tipe hubungan pada E-Government yang sudah di bagi menurut Indrajit (2002,42),yaitu:

a. G to C (Government To Citizens)

Pada tipe ini berguna untuk menerapkan dan juga adanya perbaikan dari interaksi pemerintah dengan masyarakat melewati teknologi informasi.

Bagaimana pemerintah melakukan pendekatan dengan masyarakat dengan teknologi,seperti mempermudah pelayanan publik dengan menggagas aplikasi atau membuat website untuk masyarakat.

b. G to B (Government To Business)

Pada tipe ini berguna untuk menambah relasi pemerintah dengan pihak bisnis secara baik. Tujuan ini untuk menambah profit pendapatan negara, dalam melakukan kegiatan ini pihak swasta juga perlu berinteraksi dengan berbagai birokrasi karena adanya keterkaitan dengan hak dan juga kewajiban sebagai kelompok dalam sebuah perusahan bisnis.

c. G to G ( Government to Government)

Pada tipe ini, era teknologi informasi yang semakin canggih ini,pentingnya komunikasi antar negara-negara ini menjadi suatu kebutuhan. Kebutuhan dalam komunikasi digunakan untuk membahas hal yang tentang negara atau diplomasi dan melakukan kerja sama antar negara dari segi bilateral maupun sumberdaya manusia, tentang politik antar negara dan juga perdagangan.

d. G to E (Government to Employees)

Pada tipe ini, aplikasi E-Government digunakan untuk meningkatkan kualitas kinerja dan kesejahteraan aparatur sipil negara yang bekerja di sejumlah birokrasi.

5. Good Governance

Good Governance atau yang disebut sebagai tata kelola pemerintahan yang baik merupakan suatu pelaksanaan pemerintahan yang berasaskan demokrasi dan efisien untuk menghindari praktek KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan maju. Menurut pandangan Sadjijono (2007:203) Good Governance memiliki arti sebuah aktivitas pada suatu birokrasi pemerintah yang menyelenggarakan beriorientasikan prioritas masyarakat dan moral yang berlaku untuk mewujudkan impian negara" sedangkan menurut

(9)

520 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 menjelaskan bahwa arti good governance sendiri merupakan sebuah kepemimpinan yang menerapkan sebuah pedoman berdasarkan profesionalitas, tanggung jawab serta transparansi yang didalamnya terdapat demokrasi, efisiensi, efektivitas beserta hukum serta dapat diterima oleh seluruh publik. Ada 9 aspek dalam mewujudkan Good Governance yaitu:

a. Adanya partisipasi, yaitu keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan secara langsung maupun tidak.

b. Adanya penegakan hukum, yaitu sebuah acuan pada aturan hukum yang diselenggarakan tanpa melihat dari aspek manapun.

c. Perlu adanya transparansi, pentingnya aspek ini untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan perlunya publik untuk mengetahui informasi terkait dengan pemerintahan.

d. Responsif atau cepat tanggap, berdasarkan pada aturan yang berlaku responsif ini untuk memaksimalkan pelayanan publik secara terbaik.

e. Berorientasi pada konsensus, Good Governance menjadi sebuah jembatan pada sebuah kepentingan yang berbeda untuk mendapatkan sebuah pilihan yang tepat bagi seluruh pihak yang sudah melewati semua seleksi.

f. Equality, ini sebuah pemerataan dalam seluruh tingkat yang mewakili kesetaraan gender dan lain hal yang mencakup kesetaraan.

g. Adanya efektivitas dan efesiensi, aspek ini merupakan ujung tombang pada indikator good governance dikarenakanini beriorentasi pada proses dan hasil.

h. Akuntabilitas, sendiri merupakan sebuah tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang sudah diemban, sebagai aparat harus memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan sebuah tugas dan bertanggung jawab atas kepentingan rakyat

i. Perlu membuat visi dan strategi, aspek terakhir ini memerlukan jiwa kepemimpinan serta memiliki paradigma mengenai tata kelola pemerintahan yang baik serta dapat mengembangkan sumber daya manusia yang seiring dengan kebutuhan saat ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(10)

521 1. Perkembangan E-Government di Indonesia

Pada masa sekarang Indonesia sudah menerapkan E-Government pada sistem pemerintahannya. E-government merupakan sistem pemerintahan berbasis elektronik, inovasi ini sudah ditetapkan semenjak ada Intruksi Presiden No. 3 tahun 2003 mengenai Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.

Perlu diketahui sebelum pemerintahan saat ini sudah berbasis digital, dulu masih pada sistem pemerintahan konvensional, sistem pemerintahan konvensional ini dinilai tidak praktis, membuang waktu, dan mahal. Pada Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003 ini membahas untuk melakukan perubahan pada birokrasi yang sebelumnya bersifat kaku, dan dalam sistem pengerjaannya cenderung tidak kompleks, oleh karena itu untuk menciptakan birokrasi yang dinamis serta cepat tanggap perlunya untuk merealisasikan sistem pemerintahan yang berbasis digital ini, dengan melakukan transformasi melalui E-Government ini dapat mengoptimalkan kemajuan teknologi yang sedang melaju pesat dan meningkatkan kualitas pelayanan publik yang efektif dan efisien. Selain itu dengan adanya E- Government memudahkan dalam mengakses informasi, menciptakan manajemen dan proses kerja yang transparan dan responsibilitas. Namun Inpres berubah menjadi Peraturan Presiden No. 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Menurut Peraturan Presiden tersebut, SPBE dilaksanakan dengan prinsip : Efektivitas, Keterpaduan, Kesinambungan, Efiesiensi, Akuntabilitas Interoperabilitas dan Keamanan. Dalam menerapkan E- Government ini membutuhkan infrastruktur berupa alat teknologi yang canggih yang memadai serta SDM (Sumber Daya Manusia) yang sudah terlatih untuk menggunakan teknologi, karena butuh tahap-tahap untuk bisa menerapkan E- Government secara total.

2. Inovasi Aplikasi Sakdino

Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat, selain itu pemerintah harus mengusahakan pelayanan yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Wujud pelayanan yang masyarakat dapatkan seperti pelayanan administrasi kependudukan, undang- undang No. 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan, Namun banyak sekali polemik mengenai pelayanan administrasi yang masih kurang dinamis dan

(11)

522 efektif dalam melayani masyarakat, masih banyak masyarakat yang mengeluh tentang sistem pelayanan administrasi yang kebanyakan masih konvensional dan belum sebagian menerapkan e-government karena terkendala infrastruktur teknologi yang mendukung pada sistem administrasi pelayanan ini. Oleh karena itu pentingnya memperbaiki sistem pelayanan administrasi untuk menunjang efektivitas pelayanan publik, pemerintah membutuhkan sebuah inovasi dalam meningkatkan pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi. Pemerintah harus menanggapi keluhan masyarakat yang kerap kali mengeluh masalah pelayanan yang membuat mereka harus menunggu lama dan mempertimbangkan dengan berbagai aspek untuk menunjang perbaikan pelayanan dengan optimal.

Dengan ini muncullah aplikasi Sakdino atas permasalahan yang sangat krusial ini, yang harus segera ditangani guna memberikan kenyamanan dan kemudahan untuk masyarakat.

Sakdino merupakan kepanjangan dari Sistem Administrasi Kependudukan di Kelurahan Dinoyo, dimana dalam Bahasa Jawa sendiri Sakdino bisa diartikan satu hari atau sehari. Sakdino merupakan aplikasi pelayanan yang telah ada sejak 2017. Sebagaimana tercantum dalam Perda Kota Malang No.9 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Perwali N0.89 tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah hal tersebutlah salah satu pemicu lahirnya aplikasi Sakdino sebagai sebuah inovasi penyelengggaraan pelayanan Administrasi Kependudukan di Kelurahan Dinoyo. Aplikasi Sakdino ini aplikasi pertama yang ada di kelurahan Dinoyo, yang bisa diakses masyarakat kelurahan Dinoyo. Di dalam aplikasi tersebut terdapat beberapa akses pelayanan diantaranya : pembuatan Surat Keterangan NPWP, Surat Keterangan Kelakuan Baik, Surat Keterangan Pindah, Surat Keterangan Tidak Mampu, Surat Keterangan Usaha, Surat Izin Usaha Mikro, dan Surat Pengantar Miskin serta terdapat Kanal Layanan Aduan untuk masyarakat terkait pemberian layanan, dimana masyarakat bisa memberikan saran dan kritiknya terhadap pelayanan tersebut yang nantinya akan menjadi acuan untuk perbaikan baik bagi aplikasi tersebut maupun pelayanannya. Sakdino bisa dikatakan sebagai sebuah inovasi baru dalam menjawab persoalan di era revolusi industry 4.0 dimana dengan mengandalkan teknologi digital dalam memudahkan setiap urusannya. Dengan adanya sakdino

(12)

523 sendiri memudahkan masyarakat sekitar dinoyo dalam pembuatan surat izin dan surat keterangan sebagaimana jika membuat surat izin dan surat keterangan yang biasanya kita harus datang langsung ke Kelurahan Dinoyo tetapi sekarang kita bisa mengaksesnya dengan mudah dimanapun dan kapanpun tanpa terkecuali. Dalam hal ini tentu saja aplikasi Sakdino sedikit banyaknya mampu memperbaiki kualitas pelayanan publik di Kelurahan Dinoyo menjadi lebih baik dan memperhatikan aspek penting, yaitu masyarakat. Dapat dilihat inovasi tersebut sangat membantu masyarakat dalam hal pelayanan guna kenyamanan dan kemudahan masyarakat sekitar Kelurahan Dinoyo. Munculnya Sakdino juga di latar belakangi oleh permohonan yang sangat banyak dalam pembuatan berkas, serta banyaknya keluhan warga yang merasa kurang efesien ketika harus mengantri dalam hal mengurus surat administrasi dan juga banyak warganya yang tidak memiliki waktu luang karena memiliki jadwal pekerjaan yang lumayan padat. Selain itu banyaknya antrian mengakibatkan kantor kelurahan penuh sehingga menyebabkan pelayanan yang kurang nyaman dan kurang efektif. Selain itu, SDM (Sumber Daya Manusia) atau pegawai yang bekerja di Kelurahan Dinoyo tidak seberapa sehingga dalam pemberian pelayanan administrasi kependudukan tersebut masyarakat harus menunggu giliran dalam antrian yang tidak bisa dibilang sedikit, belum lagi dalam proses pelayanan tersebut yang seringkali berbelit – belit. Sakdino ini sangat membantu dalam mempermudah pelayanan administrasi kependudukan. Dengan adanya Sakdino ini,, kita juga tidak perlu menghabiskan sedikit banyaknya biaya untuk datang ke sana, serta kita juga akan efisien waktu, dimana yang awalnya kita mengurus surat bisa memakan waktu berhari – hari apalagi jika di hari tersebut sangat banyak yang mengurus surat tersebut maka akan memakan waktu lebih lama lagi dalam pembuatan berkas tersebut.

3. Akses Aplikasi Sakdino dan Perkenalan Langsung Kepada Masyarakat Sakdino (Sistem administrasi Kependudukan Kelurahan Dinoyo) cara mengakses sistem ini sebelumnya harus kita download terlebih dahulu melalui playstore secara gratis tetapi hanya bisa di download bagi pengguna android saja, setelah kita download maka kita harus membuat akun terlebih dahulu dengan memasukan NIK, Email, serta password. Passwordnya sendiri bisa kita dapatkan dari Kelurahan Dinoyo dimana masyarakat Dinoyo akan diberitahukan mengenai

(13)

524 password ini untuk bisa masuk ke dalam aplikasi tersebut. Setelah itu maka kita akan menerima email langsung dari Kelurahan Dinoyo, Setelah menerima email tersebut maka kita diharuskan verifikasi akun kita dengan menekan suatu gambar.

Setelah terverifikasi kita bisa langsung membuka aplikasi tersebut tetapi tentunya kita harus login atau masuk terlebih dahulu setelah itu baru kita bisa dengan leluasa untuk mengakses aplikasi tersebut hanya dengan memasukkan NIK dan password.

Jika kita ingin membuat surat izin atau keterangan maka kita tinggal memilih surat izin atau keterangan mana yang kita butuhkan lalu setelah itu kita diharuskan mengisi data diri dan menunggu persetujuan baik dari RT atau RW jika sudah disetujui semuanya maka kita dapat melihat hasil surat yang kita ajukan dan apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan maka kita bisa mengeditnya dengan benar sesuai dengan data kita yang benar. Jika surat yang kita buat telah selesai maka kita bisa langsung mengambilnya di Kelurahan Dinoyo.

Proses pengenalan aplikasi Sakdino ini kepada masyarakat sudah dilakukan dalam launchingnya pertama kali pada tanggal 14 juli 2017, pada saat launching tersebut juga melibatkan Walikota Malang Ir. H. Mochamad Anton serta beberapa awak media, rangkaian acara dalam launchingnya tersebut tidak hanya meresmikan aplikasi sakdino ini tetapi juga menyampaikan kepada masyarakat mengenai aplikasi Sakdino dan hal – hal terkait terkait aplikasi tersebut serta system kerjanya juga agar masyarakat nantinya tidak bingung menggunakannya. Selain itu, masyarakat juga menerima penyampaian ataupun arahan langsung dari RT dan RW dan bahkan kelurahan Dinoyo yang berkerjasama dengan beberapa tim dalam hal menyampaikan mengenai aplikasi sakdino dan hal – hal terkait bagaimana cara menggunakannya sampai pelayanan apa saja yang ditawarkan dalam aplikasi tersebut , tentunya hal ini dilakukan guna memberikan pemahaman lebih lanjut kepada masyarakat yang nantinya akan menggunakan aplikasi ini dalam memudahkan mereka untuk pembuatan surat izin dan surat keterangan sehingga nantinya aplikasi ini bisa berjalan maksimal dengan bantuan masyarakat.

Dikarenakan pada saat launching tersebut terdapat beberapa awak media, dimana permasalahan ini banyak diberitakan baik di media online maupun media cetak sehingga membuat aplikasi ini lumayan dikenal orang banyak dan dilirik oleh beberapa instansi untuk diterapkan di instansi mereka hal tersebut tentu

(14)

525 dikarenakan aplikasi Sakdino yang terbilang bagus dan menarik untuk awal sebuah inovasi yang baru diterapkan dalam suatu kelurahan .

4. Hambatan dan Solusi Mengenai Aplikasi Sakdino

Tentunya dalam setiap penerapan suatu inovasi baru pasti ada hambatannya layaknya kerikil – kerikil kecil yang berserakan di jalanan, begitupun dengan aplikasi sakdino ini terdapat beberapa hambatan dalam prosesnya, diantaranya :

a. Faktor SDM (Sumber Daya Manusia)

Sumber Daya Manusia memegang peranan penting dalam proses keberhasilan suatu inovasi dikarenakannya sumber daya manusia inilah yang nantinya akan mengakses aplikasi sakdino ini. Dimana jika sumber daya manusianya yang kurang mumpuni maka akan sulit dalam hal pengaksesan aplikasi ini, sejauh yang kita tahu sumber daya manusia di Kelurahan Dinoyo ini mayoritas dari golongan dewasa dan lansia (26-65 tahun), umur – umur seperti itu sangat rentan terhadap teknologi, dimana mereka kurang paham bahkan ada yang tidak tahu sama sekali mengenai teknologi sehingga biasanya mereka lebih suka datang langsung ketimbang mengaksesnya melalui android, mereka masih kurang memahami teknologi sangatlah berbeda dengan kaum milenial yang ingin serba cepat dan mudah tanpa harus ribet datang langsung. Akan tetapi berdasarkan beberapa sata yang telah kami kumpulkan kaum milenial atau anak – anak remajanya kebanyakan merantau ke daerah – daerah lain sehingga kebanyakan disana golongan dewasa dan lansia saja. Pemikiran beberapa golongan yang konon masih belum bisa menerima bahwa zaman telah berubah serta inovasi yang semakin berkembang. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu faktor penghambat berkembangnya sebuah inovasi. Dalam hal tersebut perlu diadakannya pemberdayaan masyarakat mengenai perkembangan teknologi di zaman guna kenyamanan dan kemudahan masyarakat serta adanya edukasi khusus mengenai cara mengakses aplikasi sakdino ini dan langsung diadakannya praktek langsung bersama masyarakat Kelurahan Dinoyo secara rutin beberapa kali dalam sebulan agar pada saat mengakses aplikasi sakdino ini masyarakat tidak bingung lagi.

b. Kendala Biaya

Biaya merupakan indikator yang tidak boleh terlupakan dalam hal pembuatan inovasi. Biaya juga sangat sulit diprediksi dan diperkirakan mulai dari

(15)

526 setiap detail kecil proses pengembangan produknya apalagi dalam hal pembuatan aplikasi tentulah memerlukan biaya yang tidak sedikit, termasuk aplikasi sakdino ini untuk mengeluarkan aplikasi ini tentu menghabiskan dana yang lumayan banyak. Sangat disayangkan aplikasi sakdino ini tidak memiliki dana alokasi khusus yang diperuntungkan bagi aplikasi ini sehingga sangat sulit dalam hal mengembangkan atau meningkatkan kinerja aplikasi ini padahal aplikasi ini merupakan aplikasi yang cukup menarik dan sangat berguna. Diharapkan kedepannya terdapat dana alokasi khusus dari pemerintah setempat demi menunjangnya inovasi yang bagus dan berkualitas.

c. Pengembangan dan Pengawasan Aplikasi

Dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir terdapat beberapa aplikasi yang dibekukan langsung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang yang nantinya akan diambil alih oleh dinas tersebut dan akan ditingkatkan lagi menjadi aplikasi yang cakupannya lebih luas tidak hanya Kelurahan Dinoyo saja tetapi bisa diakses seluruh Kota Malang sehingga nantinya aplikasi Sakdino ini diharapkan akan diperbaiki dan lebih ditingkatkan lagi, dimana biasanya aplikasi ini bisa eror atau sulit mengaksesnya pada waktu – waktu tertentu sehingga dengan adanya peningkatan atau perbaikan aplikasi ini tidak lagi terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, serta aplikasi ini yang tadinya hanya untuk pembuatan beberapa surat izin atau surat pengantar tetapi nantinya bisa digunakan untuk pembuatan surat – surat lainnya. Tentu sebagus apapun sebuah aplikasi perlu adanya pengawasan khusus dari lembaga berwenang agar nantinya aplikasi ini dapat dipelihara dengan baik untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan seperti terhentinya aplikasi ini dikarenakan pengawasan yang kurang. Untuk itu pengawasana perlu dilakukan secara rutin dan bertahap. Pengawasan juga bertujuan untuk mencari celah apa yang harus diperbaiki dalam setiap aplikasi, agar memudahkan mereka juga dalam mengevaluasi aplikasi tersebut, hal – hal apa yang harus ditingkatkan dan kekurangan- kekurangan apa yang harus diperbaiki. Agar nantinya aplikasi ini dapat berjalan dengan baik dan optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.

d. Keterkaitan Aplikasi Sakdino dengan good governance

(16)

527 Dalam Undang – Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa negara wajib melayani setiap warga negaranya dalam memnuhi kebutuhan dasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana semua kepentingan publik seharusnya dilaksanakan oleh pemerintah selaku penyelenggara dalam berbagai sektor pelayanan, terutama mengenai hak dan kebutuhan dasar. Warga negara tentunya menginginkan penyelenggaraan negara yang baik (good governance), dimana di negara kita yaitu Indonesia, terselenggaranya good governance yang baik merupakan suatu hal penting dimana masyarakat berharap pada pemerintah agar dapat menyelenggarakan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab. Efektif artinya penyelenggaraan tepat sasaran sesuai dengan perencanaan strategis yang ditetapkan, efisien artinya penyelenggaraan dilakukan secara hemat berdaya guna dan transparan artinya segala kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara itu adalah terbuka, semua dapat melakukan pengawasan secara langsung sehingga nantinya bisa memberikan penilaian kinerja terhadap hasil yang dicapai, akuntabel artinya penyelenggara pemerintah bertanggung jawab terhadap kebijakan yang ditetapkan, serta mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada seluruh warga negara pada setiap akhir tahun penyelenggaraan pemerintahan.

Dalam menghadapi era revolusi 4.0 yang semakin penuh tantangan dan peluang, dimana seharusnya aparatur negara dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan efektif demi mewujudkan sistem tata pemerintahan yang baik.

Sekarang ini tidak hanya teknologi saja yang sudah semakin maju tetapi masyarakat juga tumbuh semakin modern. Masyarakat sudah sepantasnya menerima pelayanan publik yang lebih berkualitas dan mudah di akses tanpa berbatas ruang dan waktu.

Di negara-negara berkembang kesadaran para aparatur negara untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat masih sangat kurang dan rendah padahal pelayanan publik seharusnya menjadi prioritas dan strategis untuk ditangani karena akan memberikan dampak terhadap penyelenggaraan pelayanan publik yang buruk.

Dampak pelayanan publik yang buruk sangat dirasakan oleh masyarakat luas sehingga menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap kinerja pelayanan pemerintah. Buruknya pelayanan publik, mengindikasikan kinerja manajemen pemerintahan yang kurang baik. Permasalahan utama pelayanan publik

(17)

528 pada dasarnya berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan itu sendiri.

Pelayanan yang berkualitas sangat tergantung pada berbagai aspek, yaitu bagaimana pola penyelenggaraannya, dukungan sumber daya manusia, dan kelembagaan. Pelayanan publik menjadi suatu permasalahan yang menjadi topik hangat dimana – mana serta ramai di perbincangkan. Khusunya di Kota Malang saat ini banyak inovasi – inovasi baru yang bermunculan guna menunjang terselenggaranya good governance di Kota Malang dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan pada masyarakat. Banyak sistem – sistem diperbaharui dan ditingkatkan dengan memanfaatkan internet, biasanya sering disebut E-Government yang merupakan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh semua instansi pemerintah yang terkoordinasi satu dengan lainnya secara optimal dengan menggunakan teknologi telekomunikasi dan informatika sebagaimana hadirnya sebuah inovasi baru di Kelurahan Dinoyo yang dinamakan Sakdino (Sistem Administrasi Kependudukan Kelurahan Dinoyo) guna memperbaiki kualitas pelayanan publik agar terwujudnya good governance di Kota Malang.

KESIMPULAN

Dalam Undang – Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa negara wajib melayani setiap warga negaranya dalam memnuhi kebutuhan dasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana semua kepentingan publik seharusnya dilaksanakan oleh pemerintah selaku penyelenggara dalam berbagai sektor pelayanan, terutama mengenai hak dan kebutuhan dasar. Warga negara tentunya menginginkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). Di Indonesia, terselenggaranya good governance yang baik merupakan suatu hal penting dimana masyarakat berharap pada pemerintah agar dapat menyelenggarakan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab.

Pemerintah kelurahan adalah unit terkecil pada pemerintahan dan berperan sebagai ujung tombak pemerintah sehingga pelayanan publik menjadi hal yang paling krusial untuk itu perlu adanya dukungan terhadap teknologi yang mampu meningkatkan kapasitas dari pelayanan. Pada paper Efektivitas Aplikasi Sakdino (Sistem Administrasi Kependudukan Kelurahan Dinoyo) dalam Mewujudkan Good Governance di Kota Malang dapat ditarik kesimpulan bahwa Aplikasi Sakdino

(18)

529 merupakan sebuah inovasi penyelengggaraan pelayanan Administrasi Kependudukan di Kelurahan Dinoyo, dalam aplikasi tersebut terdapat beberapa akses pelayanan diantaranya : pembuatan Surat Keterangan NPWP, Surat Keterangan Kelakuan Baik, Surat Keterangan Pindah, Surat Keterangan Tidak Mampu, Surat Keterangan Usaha, Surat Izin Usaha Mikro, dan Surat Pengantar Miskin serta terdapat Kanal Layanan Aduan untuk masyarakat terkait pemberian layanan, dimana masyarakat bisa memberikan saran dan kritiknya terhadap pelayanan tersebut yang nantinya akan menjadi acuan untuk perbaikan bagi aplikasi tersebut. Dengan adanya aplikasi sakdino ini, masyarakat hanya perlu datang ke kelurahan apabila suratnya telah selesai sehingga dalam hal pengurusan berkas masyarakat dapat mengaksesnya secara online tanpa berbatas ruang dan waktu.

Dalam penerapan sendiri aplikasi sakdino ini diperlukan adanya pemberdayaan masyarakat secara rutin sehingga masyarakat dapat mengetahui secara mendalam kegunaan aplikasi sakdino ini serta bagaimana proses pengoperasiannya. Selain itu diperlukannya pengawasan oleh lembaga berwenang terkait aplikasi ini agar dapat berjalan secara optimal sesuai keinginan masyarakat. Disamping itu perlu adanya pertimbangan penggunaan basis operasi pada daerah sasaran, dimana kita tahu mayoritas pengguna smart phone di Indonesia menggunakan sistem operasi Android hal ini dapat menjadi sebuah pertimbangan yang mendasari pengembangan inovasi aplikasi sama hal nya dengan yang telah diterapkan oleh Sakdino. Akan tetapi sekarang ini aplikasi Sakdino sudah tidak berjalan secara efektif lagi, dikarenakan sudah diambil alih oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang untuk ditingkatkan dan di perbaharui lagi cakupannya baik dalam hal perluasan lokasi maupun pelayanan yang tidak hanya surat izin dan surat keterangan saja tetapi surat – surat lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, D. S., & Banga, W. (n.d.). The Quality Of Public Services In.1–11.

Amirul, M., Muis, H., Ilmu, M., Universitas, P., Rusli, A. M., Pemerintahan, I., &

Hasanuddin, U. (2014). Analisis Implementasi Good Governance dalam Pelayanan Publik di Kecamatan Panakukkang Kota Makassar. 7, 73–82.

(19)

530 Cahyadi, A., Publik, A., & Surabaya, F. U. (2016). Penerapan good governance

dalam pelayanan publik. 2(2).

DR. Taufiqurokhman, S.Sos., M.Si. (2014). Kebijakan Publik. Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pilitik Universitas Moestopo Beragama (Pers).

Hadi, Krishno, Asworo, Listiana, Taqwa, Iradhad. (2020). “Inovasi Dialogis:

Menuju Transformasi Pelayanan Publik Yang Partisipatif (Kajian Sistem Pelayanan Malang Online). Journal of Government and Civil Society, 4(1),115–129, DOI: http://dx.doi.org/10.31000/jgcs.v4i1.2438.

Harany, L. I., Muchsin, S., & Abidin, A. Z. (2019). Implementasi Pelayanan Publik Melalui Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan Dinoyo (Sakdino) (Studi Pada Kantor Kelurahan Dinoyo di Kota Malang ). 13(5), 95–100.

Kofi, A. N. (2014). The Politics of Public Policy and Problems of Implementation in Africa : An Appraisal of Ghana ’ s National Health Insurance Scheme in Ga East District Department of Political Science Department of Business Administration Accra. 4(4), 196–207.

Made, N., Juwita, R., Supriliyani, W., & Yasintha, N. (n.d.). Kualitas Pelayanan Publik Dalam Meningkatkan Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Camat Abang Kabupaten Karangasem.

Maryam, N. S. (2016). JIPSi, VI(1), 1–18.

Maryam, N. S. (2016), Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.JIPSi,VI(1), 1–18

Nurita, R. F. (2016). Penerapan Layanan E-Government Dalam Perwujudan. 7(2), 238–246.

N. Herawati, Penerapan E-Government Dalam Mendorong Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Baik (Studi Penelitian Kabupaten / Kota Di Jawa Tengah),Jurnal Ilmu Sosial, vol. 13, no. 2, pp. 63-76, Feb.

2016. https://doi.org/10.14710/jis.13.2.2014.63-76

Padjajaran, U., Operasi, D., Semesta, Y., Nusantara, T., Forum, K., & Sosial, P.

(2014). Riwayat. (1993).

Pemerintahan, J. I., Pemerintahan, K. I., & Issn, P. D. (n.d.). Vol. 1 No. 1 April 2016 141.

(20)

531 Penerbit, T., & Isnaeni, M. (2011). Kebijakan Publik dan Transparansi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 978–979.

Prasetya Eka Pratama, Muhammad Kamil, Salahudin. 2019. Implementation of the Integrity Zone Development Program towards a Corruption-Free Area and a Serving Clean Bureaucracy Region. Journal of Local Government Issues, 2 (2), 134-148, DOI: https://doi.org/10.22219/logos.Vol2.No2.134-148.

Sudrajat Raharwindy Kharisma, Endah Setyowati dan Sukanto Publik, J. A., Administrasi, F. I., & Brawijaya, U,3(12), 2145–2151.

Ramdhani, A., & Ramdhani, M. A. (2016). Konsep Umum Pelaksanaan Kebijakan Publik. 1–12.

Wulandari, W., Purnomo, E. P., Studi, P., Ilmu, M., Yogyakarta, U. M., Brawijaya, J., & Yogyakarta, D. I. (2019). Jurnal Ilmu Pemerintahan Kajian Ilmu Pemerintahan Dan Politik Daerah. 4(April), 2–3.

Yanuar, R. M., Mochammad, R., & Pelayanan, Y. I. (2019). Inovasi Pelayanan Publik ( Studi Kasus : Public Safety Center ( PSC ) 119 Kabupaten Bantul Sebagai Layanan Kesehatan dan Kegawatdaruratan ). 04(0274), 1–20.

Yunita, N. P., & Aprianto, R. D. (2018). Kondisi Terkini Perkembangan Pelaksanaan E-Government Di Indonesia : Analisis Website. 2018 (Sentika), 23–24.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data dari hasil uji kualitatif pemanis yang terdapat dalam es lilin tidak berlabel dan tidak bermerk yang dijual di kecamatan Klojen kabupaten Malang, maka diketahui

Tujuan penelitian Tindakan Sekolah ini adalah ingin meningkatkan kemampuan guru dalam membuat RPP Inovatif melalui Lesson study yang diharapkan dapat memenuhi

A latin szertartású katolicizmus szempontjából az is aggasztó jelenségnek tűnhetett, hogy eredetileg római katolikus templomok kerültek át a görögkatolikusok

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, namun penulis berharap dapat menjelaskan sedikit gambaran dari Analisis Pengaruh Penerapan Relationship Marketing

Sebagian besar metode klasifikasi sentimen media sosial saat ini menilai polaritas sentimen terutama berdasarkan konten tekstual, dan model yang digunakan pada penelitian

Didalam melakukan penelitian ini, penulis menerapkan tahapan penelitian seperti menentukan desain penelitian yang digunakan, jenis dan metode pengumpulan data, metode

Pemain yang disingkirkan dalam sesuatu perlawanan akan dengan Pemain yang disingkirkan dalam sesuatu perlawanan akan dengan automatik digantung bermain dalam satu

Pementasan Drama merupakan sarana untuk aktor Teater Sua Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya dalam mencurahkan sebuah pesan yang disampaikan