• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS SURAH AT-TIIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN 017 BULUH KASAB DUMAI TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS SURAH AT-TIIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN 017 BULUH KASAB DUMAI TIMUR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

528

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS SURAH AT-TIIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN

017 BULUH KASAB DUMAI TIMUR

MURNIATI

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email murniatidumai50@gmail.com

ABSTRAK

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi yang diwujudkan melalui kegiatan penyampaian informasi dari pendidik kepada peserta didik. Pendidik juga tidak hanya bertujuan untuk membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi mencakup semua aspek dalam dunia pendidikan, baik aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

(Anuar.c,th 2019 : p.9) Hal tersebut menuntut guru untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap peserta didik untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir peserta didik (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBM). (Anuar,c,th2013 :p.229) PBM atau bisa disebut juga dengan Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang dirancang menuntut peserta didik agar dapat memecahkan masalah dan memiliki model belajar individu serta kelompok yang memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Untuk meningkatkan membaca dan menulis surah At Tiin Kelas V SDN 017 Buluh Kasap Dumai Timur melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL ) dapat meningkat, dengan menggunakan dua siklus. Dari hasil siklus dua dinyatakan model pembelajaram PBL dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis surah At Tiin.Deskripsikan metode penelitian yang anda gunakan di sini.

Kata Kunci : : Problem Based Learning, Membaca dan Menulis, Surah At-Tiin.

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

529 PENDAHULUAN

Hakikat pendidikan adalah upaya awal menumbuhkan serta mengembangkan potensi sumber daya manusia dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik. Secara detail, dalam Undang- Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 (1) pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (Syah.M,th2009:p.1)

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan juga merupakan suatu pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Di dalam pendidikan terdapat suatu pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan- hubungan dan tugas-tugas sosial mereka. (Mudyahardjo.M,th2013:p.6) Tujuan pendidikan adalah perpaduan tujuan-tujuan pendidikan yang sifatnya pengembangan kemampuan pribadi secara optimal. Dalam hal ini peserta didik melalui pendidikan yang dilakukan secara baik di sekolah diharapkan mampu mengembangkan kemampuannya secara optimal. Selain itu, pendidikan juga memiliki tujuan dalam kehidupan sosial di lingkungan baik dengan individu maupun kelompok orang.eskripsikan latar belakang penelitian anda di sini.

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 1. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. (Suprijono.A,th2013:p.46)

Menurut Joyce & Weil model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

530

pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. (Suprijono.A,th2013:p.133) 2. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

Barrow mendefinisikan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL) sebagai “pembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah. Masalah tersebut dipertemukan pertama- tama dalam proses pembelajaran”. PBL merupakan salah satu bentuk peralihan dari paradigma pengajaran menuju paradigma pembelajaran. Jadi, fokusnya adalah pada pembelajaran siswa dan bukan pada pengajaran guru.

(Huda M,th2014:p.271) pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang memulai pembelajaran siswa dengan menciptakan kebutuhan untuk memecahkan masalah otentik. Selama proses pemecahan masalah, siswa menyaring pengetahuan informasi dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah serta keterampilan belajar mandiri saat mencari solusi masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa problem based learning adalah pembelajaran yang menuntut siswa untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan yang dihadapi dengan memahami kebutuhan-kebutuhan mendasar sebagai bekal menyelesaikan masalah yang ada.

(Wardoyo.S.M,th2013:p.72-73)

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Sintak pembelajaran Problem Based Learning (PBL)38, melalui langkah dalam pembelajaran PBL digambarkan dalam beberapa fase yaitu sebagai berikut (Wardoyo.S.M,th2013:p.73-74)

Fase 1:Memberikanorientasi tentang permasalahannya kepadapeserta didik.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik penting dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah.

Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti. mengorganisasikan tugas-tugas belajar terkait dengan permasalahannya.

Fase 3: Membantu investigasi mandiri dan kelompok. Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen, dan mencari penjelasan dan solusi

Fase 4: Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit. Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan artefak-artefak

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

531

yang tepat, seperti laporan, rekaman video, dan model-model serta membantu mereka untuk menyampaikannya kepada orang lain

Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Guru membantu peserta didik melakukan refleksi terhadap investigasinya dan proses- proses yang mereka gunakan PBL akan meningkat manfaatnya bila pendidik dan pembelajar dapat mengelola bagaimana antar anggota kelompok berinteraksi, menempatkan diri atas problem yang diberikan, dan sebagainya.

Kelompok pembelajar yang baik adalah kelompok yang dapat memotivasi anggotanya untuk terus belajar dan meningkatkan kecakapannya. Belajar bagaimana menganalisis masalah, mendorong berkomunikasi, dan belajar bekerjasama dengan orang lain. Kelompok yang baik juga dapat membuat anggota dapat menyadari apa posisi dan perannya dalam kelompok.

(Amir.T,th2015:p.52)

Pemahaman Pembelajaran Surah At Tiin Membaca Surah At Tiin

Membaca Al-Qur‟an merupakan pekerjaan yang utama, yang mempunyai berbagai keistemewaan dan kelebihan dibandingkan dengan membaca bacaan yang lain. Sesuai dengan arti Al-Qur‟an secara etimologi adalah bacaan karena Al-Qur‟an diturunkan memang untuk dibaca. Banyak sekali keistimewaan bagi orang yang ingin menyibukkan dirinya untuk membaca Al-Qur‟an

Al-Qur‟an akan memberikan syafa‟at bagi seseorang yang membacanya dengan benar dan baik, serta memperhatikan adab-adabnya. Diantaranya merenungkan makna-maknanya dan mengamalkannya. Orang yang membaca Al-Qur‟an, bagi yang sudah melakukan bacaan hafalan surah Al-Quran yang baik, dengan hafalan maupun dengan melihat mushaf akan membawa kebaikan atau keberkahan dalam hidupnya bagaikan sebuah rumah yang dihuni oleh pemiliknya dan tersedia segala perabotan dan peralatan yang diperlukan.

Sebaliknya, orang yang tidak terdapat Al Qur‟an dalam hatinya bagaikan rumah yang kosong tidak berpenghuni dan tanpa perabotan. Maka rumah akan menjadi kosong, kotor dan berdebu, bahkan dihuni

setan yang akan menyesatkan manusia. Demikianlah orang tidak membaca Al- Qur‟an, akan terjadi kekosongan jiwa tidak ada dzikir kepada Allah SWT dan kotor berdebu hatinya, akan membuat orang sesat dari jalan yang lurus (Khon.A.M,th2011:p.55-59)

METODOLOGI PENELITIAN

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

532

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Peneliti mendiskripsikan Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Q.S At Tiin melalui metode pembelajaran PBL kelas V SDN 017 Buluh Kasap Dumai Timur.

Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan (Muslich.M,th2009:p.8-9)

Sesuai dengan dengan jenis penelitian yang dilakukan yakni Penelitian Tindakan Kelas, maka rencana tindakan yang akan dilakukan terdiri atas dua siklus. Dimana setiap siklus dilaksanakan masing-masing dua kali pertemuan.

Prosedur kegiatan penelitian yang dilakukan pada masing-masing kegiatan dalam setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi atau evaluasi, dan refleksi. Dalam tahap perencanaan sampai melakukan tindakan terdapat empat langkah utama yang akan dilakukan yaitu identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, perencanaan penelitian tindakan kelas, dan melakukan penelitian tindakan kelas.

Penelitian dipusatkan pada pelaksanaan serangkaian pembelajaran yang dipilih kedalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi, dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubungan dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Surat at-Tiin dengan model Problem Based Learning

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pengamatan atau observasi pada pelaksanaan tindakan pertama terlihat bahwa hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa masih rendah. Dari data pencapaian hasil belajar siswa semester I Kelas V SDN 017 Buluh Kasap, masih ada siswa yang memiliki nilai atau hasil yang kurang memuaskan, dengan kata lain di bawah kriteria minimum nilai standar KKM kelas yaitu 70 (tujuh puluh).

Siklus 1

Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Problem Based Learning (pbl ) dengan menggunakan teknik mencari pasangan keterampilan berbicara,membaca dan menulis siswa meningkat. Hal tersebut

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

533

dapat terlihat dalam kegiatan pembelajaran dapat membuat siswa lebih senang dan aktif dalam belajar sehingga siswa mampu memahami konsep menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan.

Diadakan ulangan harian setelah melakukan metode pembelajaran melalui pendekatan kontekstual (dengan strategi pengajaran menggunakan metode ceramah bervariasi dan penggunaan metode kelompok belajar) didapat hasil ulangan formatif terdapat 5 siswa dari 13 orang siswa memiliki angka di bawah standar rata-rata kelayakan lulus dalam materi Q.S At Tii pembelajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis ketercapaian hasil belajar pada kemampuan awal sebelum diadakan tindakan sebesar 65 kemudian setelah dilakukan tindakan diperoleh nilai rata-rata hanya 75.Berdasarkan hasil dan refleksi tersebut, maka diputuskan penelitian dilanjutkan pada siklus II

Siklus 2

Upaya guru yang dilakukan pada siklus ke-dua adalah guru memvariasikan Model Problem Based Learning (pbl ) dalam pembelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa untuk lebih bisa menyelesikn masalah dalam mencari informasi dari luar yang berkaitan dengan materi yang diajarkan , dan media yang dipergunakan yang tidak terdapat di sekolah, membentuk kelompok belajar untuk berdiskusi dengan teman-temannya. Dari metode kontesktual yang diterapkan guru membuat peningkatan terhadap hasil belajar siswa terhadap Q.S At tiin mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal tersebut dapat dilihat dari berkurangnya jumlah siswa yang bermasalah dalam pencapaian nilai kriteria minimal di Kelas V SDN 017 Buluh Kasap yang awalnya berjumlah 5 siswa kini telah berkurang menjadi 1 orang siswa saja, dalam penelitian ini pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran Q. S At tiin secara umum sudah berada di atas nilai standar kelas.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis surah At Tiin melalui model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas V SDN 017 Buluh kasap sesuai dengan pembelajaran yg telah disusun dan di buat maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

534

2. Penggunaan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 017 Buluh kasap, yang dibuktikan penelitian hasil praintervensi memiliki nilai rata-rata hasil belajar sebesar 6,5 Mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 7,5 dan meningkat lagi pada penelitian tindakan siklus II meningkat sebesar 8,5 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa dari 13, sehingga dapat mencapai nilai diatas criteria minimum 80% siswa mampu melampaui KKM.

3. Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Q.S At Tiin melalui model pembelajaran problem based learning ( pbl ) pada siswa kelas V SDN 017 Buluh kasap Dumai Timur, pada semester 1 tahun pelajaran 2022 dilakukan dengan beberapa proses yang disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam pendekatan kontekstual guru memiliki pedoman langkah-langkah dengan mengacu kepada tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme, bertanya, menemukan , pemodelan, dan penilaian sebenarnya. Guru sebagai pembimbing ikut bertanggung jawab dalam membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Faktor internal dan eksternal banyak mempengaruhi keberhasilan siswa, bakat dan keinginan belajar, saling mempengaruhi dalam belajar, sehingga perlu ditumbuhkan dalam diri siswa. Proses peningkatan hasil belajar bagi siswa memerlukan bimbingan.guru, masyarakat sekitar dan orang tua.

DAFTAR PUSTAKA

Syah Muhibbin, (2009). Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada Mudyahardjo Redja, (2013). Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers

Anwar Chairul, 2014. Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis, Yogyakarta: Suka Press.

Anwar Chairul, 2017. Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer Yogyakarta:

Anwar Chairul, 2019. Multikulturalisme, Globalisasi dan Tantangan Pendidikan Abad ke-21, Yogyakarta: Diva Press

Rusman, 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, akart: Raja Grafindo Persada.

Widi Asih W, Sulistyowati Eka, Op.Cit.

Suprijono Agus, 2013 Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Huda Miftahul, 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

535

Wadoyo Sigit Mangun, 2013. Pembelajaran Konstruktivisme, Bandung:Alfabeta Rusmono, 2014. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu

Bogor: Ghalia Indonesia

Amir Taufiq, 2015. Inovasi Pendidkan melalui Problem Based Learning, Jakarta:

Prenadamedia Group

Khon Abdul Majid, 2011. Praktikum Qira’at Keanehan Bacaan Alqur’anQira’at Ashim dari Hafash, Jakarta: Amzah

Muslich Mansur,2009.Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) itu Mudah,(Jakarta:PT.Bumi Aksara,

Referensi

Dokumen terkait

Penulis mengucapkan puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam, karena atas kehadirat dan segala nikmatNya penulis dapat menyelesaikan

This research study would like to examine the impact of board structure, managerial ownership and gender diversity to the ability in preventing financial distress as

Manakala al-Attas (1972) menyatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan orang Melayu mengidentifikasikan diri dan peradabannya dengan Islam, antara

DAMPAK KONVERSI KOMODITAS TEH MENJADI KELAPA SAWIT TERHADAP PENDAPATAN.. BURUH TANI DAN LINGKUNGAN Studi Kasus

[r]

Anggota Departemen Kajian Strategi dan Advokasi PEMA FK USU 2010 3.. Sekretaris Departemen Kajian Strategi dan Advokasi PEMA FK USU 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Dasar

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis)