• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MUHADATSAH PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MUHADATSAH PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

781

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MUHADATSAH PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB

AGUS ARIFANSYAH

Email agusarifansyah1984@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini dibuat dengan dilatarbelakangi karena kurangnya keterampilan berbicara yang dimiliki oleh peserta didik terutama dalam pembelajaran Bahasa Arab. Salah satunya pada pembelajaran bahasa Arab nilai kognitif yang didapatkan oleh peserta didik cukup bagus, namun lemah pada keterampilan berbicaranya. Hal ini disebabkan peserta didik kurang dibiasakan dalam berbicara bahasa Arab sehingga peserta didik kurang percaya diri ketika berbicara. Selain itu pembelajaran yang dilakukan hanya cenderung pada ceramah, membaca bersama dan penugasan. Hal ini mendorong peneliti untuk menerapkan model pembelajaran Time Token untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab peserta didik kelas V pada materi Fil Maqsof.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui penerapan model pembelajaran Time Token dalam meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Arab peserta didik kelas V materi Fil Maqsof MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin, 2) Mengetahui peningkatan keterampilan berbicara Bahasa Arab menggunakan model pembelajaran Time Token kelas V materi Fil Maqsof MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin.

Metode penelitian tindakan kelas (PTK) ini menerapkan model penelitian Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus dengan 4 tahapan diantaranya yaitu Perencanaan (Planning), Tindakan (Action), Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan penilaian tes lisan.

Adapun hasil penelitian yaitu:

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

782

1) Penerapan model pembelajaran Time Token untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab berjalan baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pada siklus I prosentase observasi aktivitas para murid dan Guru mencapai 79% (Baik) dan 93% (A) sedangkan pada siklus II prosentase observasi aktivitas peserta didik dan pendidik naik menjadi 75% (tinggi) dan 79% (tinggi).

2) Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab pada materi Fil Maqsof dikatakan berhasil dengan prosentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 69% (Cukup) dengan rata-rata 74,9 dan pada siklus II ketuntasan belajar meningkat menjadi 100% (sangat tinggi) dengan rata- rata 80.9

Kata Kunci: Model Time Token, Keterampilan Berbicara Pendahuluan

Sejak manusia diciptakan, pendidikan menempati urutan pertama sebagai alat yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia.Meskipun belum ada istilah pendidikan formal maupun informal, substansi pendidikan sudah dibutuhkan manusia. Ketika Nabi Adam diciptakan sebagai manusia pertama yang diberi amanah oleh Allah sebagai pemimpin atau khalifah di muka bumi ini (Filsafatpendidikan_M-Kustiawan.pdf, t.t.)

Pentingnya pendidikan tidak dapat dipungkiri oleh siapapun.

Indonesia terus meningkatkan subsidi pendidikan agar masyarakat menikmati pendidikan, sehingga menjadi indikasi kepedulian masyarakat terhadap pendidikan.Pendidikan memiliki arti penting bagi manusia, pendidikanlah dalam arti yang seluas luasnya yang membentuk keperibadian seseorang.

Islampun sebagai agama mengisyaratkan pentingnya pendidikan, isyarat ini terjelaskan pada berbagai muatan dan konsep ajaranNya yang terdapat dalam al-Qur’an dan Hadis-Hadis nabi Muhammad SAW. (Suyahman, 2016)

Kata “bahasa” dalam bahasa Indonesia disamakan dengan kata lughat dalam bahasa Arab, language dalam bahasa Inggris, langue dalam bahasa

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

783

Perancis, tal dalam bahasa Belanda, spraceh dalam bahasa Jerman, kokugo dalam bahasa Jepang, dan bahasa dalam bahasa sanskerta. dengan dasar perbedaan sebutan itu tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa pengertian bahasa untuk Sebagian orang masih belum tepat. (M.Ag, 2011)

Bahasa Arab merupakan kata-kata yang diungkapkan dalam bahasa Arab dengan tujuan tertentu dan disampaikan secara lisan dan merupakan bahasa Al Qur’an, beberapa hadits, dan beberapa syair yang dibuat oleh orang- orang Arab. (Achoita, 2018)

Ada banyak model dalam pembelajaran bahasa Arab, salah satunya adalah Cooperative Learning. Cooperative Learning adalah suatu macam strategi pembelajaran secara berkelompok, siswa belajar bersama dan saling membantu dalam membuat tugas dengan penekanan pada saling support di antara anggota. Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif (Bab214121410505.pdf, t.t.), sebagaimana dikemukakan oleh Slavin (dalam Wiyarsi 2010:2), yaitu penghargaan kelompok, pertanggung jawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil. Dalam Cooperative Learning terdapat banyak dan bermacam-macam model pembelajarannya, salah satunya adalah time token yang diperkenalkan oleh Arends (Miller dan Peterson dalam Wiyarsi 2010 :2). Time token merupakan metode yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif seluruh siswa.

Tujuan utama dari pembelajaran kooperatif time token adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok. Pembelajaran kooperatif dengan teknik ini dilaksanakan dengan cara membagikan kartu untuk seluruh siswa dan setiap kali berbicara baik dalam kerjasama kelompok maupun klasikal harus menyerahkan kartu. Bagi siswa yang sudah habis kartunya tidak diperkenankan berbicara lagi, sehingga diharapkan seluruh siswa akan mempunyai keterlibatan (partisipasi) yang berimbang yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik. (Wiyarsi, t.t.)

Berdasarkan hasil observasi, salah satu permasalahan yang dijumpai dalam proses pembelajaran bahasa Arab di MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin adalah ketika guru mengajarkan tentang kalam (muhadatsah).

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

784

Ketika mengajar guru lebih menekankan pada pencapaian qira’ah (membaca) dan kitabah (menulis), sehingga kalam (berbicara) cenderung terabaikan.

Untuk memberi solusi atas permasalahan tersebut dapat digunakan salah satu model pembelajaran yaitu Time Token. Hal ini dapat digunakan karena model pembelajaran Time Token cukup efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa secara perorangan. Dalam pembelajaran ini guru ditekankan sebagai motivator yang mempunyai energi supaya mampu memotivasi siswa mengungkapkan pendapat, saran dan tanggapan secara aktif dalam suasana yang menyenangkan.

Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk menerapkan model pembelajaran time token dalam pembelajaran bahasa Arab dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam muhadatsah. Dengan demikian dirumuskan judul penelitian sebagai berikut:

Penerapan Model Pembelajaran Time Token Untuk Meningkatkan Keterampilan Muhadatsah Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab kelas V MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin.

METODOLOGI PENELITIAN 1. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin untuk mata pelajaran Bahasa Arab. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah satu orang guru bahasa Arab dan siswa kelas V tahun pelajaran 2021/2022 dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang, terdiri dari 7 Siswa laki-laki dan 6 siswi perempuan.

b. Siklus

PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran bahasa Arab melalui pembelajaran cooperative learning time token

c. Persiapan

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

785

Sebelum PTK dilaksanakan dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberikan perlakuan dalam PTK, yaitu rencana pembelajaran yang akan dijadikan PTK, yaitu kompetensi dasar (KD):

1. Mengenalkan pembelajaran cooperative learning time token.

2. Mempraktekkan pembelajaran cooperative learning time token.

Selain itu juga dibuat perangkat pembelajaran yang berupa:

1. Media Pembelajaran yang sesuai dengan cooperative learning time token

2. Lembar Kerja Siswa 3. Lembar Pengamatan 4. Lembar evaluasi.

2. Subyek Penelitian

Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah satu orang guru bahasa Arab dan siswa kelas V MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin yang terdiri dari satu orang guru bahasa Arab dan 13 siswa dengan komposisi laki- laki 7 siswa dan perempuan 6 siswa, sedangkan objek penelitian adalah meningkatkan penguasaan struktur bahasa Arab dengan pembelajaran cooperative learning time token

3. Data dan Sumber

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yakni siswa, guru dan teman sejawat.

1. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Guru

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

786

Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran bahasa Arab melalui pembelajaran cooperative learning time token.

3. Teman Sejawat

Teman sejawat dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan tes.

a. Observasi: dipergunakan untuk mengukur tingkat partisipasi siswa dalam KBM dan implementasi penggunaan media strip story.

b. Wawancara: dipergunakan untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang tingkat keberhasilan guru dalam pembelajaran cooperative learning time token.

c. Tes: dipergunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan pengolahan dan interprestasi data sehingga dapat ditarik suatu simpulan dari hasil penelitian. Data yang dianalisis meliputi perubahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran maupun sesudah pembelajaran dengan cara pengelompokan data. Data yang telah dikumpulkan dianalisis sebagai berikut:

1. Penilaian lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

Penilaian lembar observasi guru dan siswa terdiri dari beberapa kriteria yang dinilai sesuai dengan kemampuan atau aktivitas yang dilakukan guru dan siswa dengan memberikan tanda (√) pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Pengelolaan Data Hasil Observasi Dalam Kegiatan Belajar Mengajar.

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

787

Data observasi digunakan untuk merefleksi siklus yang telah dilakukan dan diolah secara deskriptif yakni dimana data digambarkan berdasarkan data yang ada. Rumus yang digunakan adalah:

Rata-rata skor = Jumlah skor Jumlah Observasi

Skor Tertinggi = Jumlah Butir Soal x Skor Tertinggi Tiap Butir Soal Skor Terendah = Jumlah Butir Soal x Skor Terendah Tiap Butir Soal Selisih Skor = Skor Tertinggi – Skor Terendah

Kisaran Nilai Untuk Tiap Kriteria = Selisih Skor Jumlah Kriteria Penilaian

6. Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator kinerja atau indikator keberhasilan merupakan suatu patokan keberhasilan dalam suatu tindakan sehingga dalam pembelajaran akan mengalami perubahan yang positif sebagaimana yang telah ditetapkan.

Penentuan indikator kinerja harus berpatokan pada kondisi awal pembelajaran sebelum dilakukannya tindakan penelitian (Epon Ningrum, 2014:178).

Pada penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan di MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin keterampilan berbicara Bahasa Arab dikatakan berhasil apabila persentase observasi telah mencapai ≥75%, peserta didik mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 75, serta persentase ketuntasan belajar diatas ≥ 80% dari seluruh jumlah peserta didik.

7. Prosedur Penelitian 1. Pra Siklus

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan (observasi) awal di kelas V MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin, pada mata pelajaran Bahasa Arab untuk mengetahui kondisi pembelajaran dan keterampilan berbicara dari pembelajaran tersebut. Data diambil dari tes awal yang dilakukan oleh guru kelas jika hasil yang diperoleh masih dibawah KKM, maka peneliti akan mengevaluasi kembali mengenai pembelajaran yang berlangsung.

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

788

Dalam pengamatan ini menunjukan bahwa: 1) kurangnya semangat siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Arab. 2) Selama proses pembelajaran masih banyak siswa yang ribut. 3) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru sehingga tidak memahami pembelajaran. 4) Kurang beraninya siswa dalam mengemukakan pendapat ataupun bertanya, 5) Proses pembelajaran masih bersifat konvensional. 6) Guru belum menerapkan model Team Token dalam proses pembelajaran. Melihat hal yang demikian maka peneliti memutuskan untuk menerapkan Model pembelajaran time token pada mata pelajaran Bahasa Arab di kelas V MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin.

2. Kegiatan Siklus

Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan (planning)

Tahap perencanaan dalam tiap siklus ini meliputi persiapan guru dalam melakasanakan kegitan KBM, tentang kelengkpan perangkat pembelajaran di kelas.

b. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), maka tahap tindakan dalam tiap siklus dengan penerapkan model pembelajaran Time Token adalah melaksanaan tahap pembelajaran: 1) Pendahuluan, 2) Kegiatan Inti, 3) Penutup.

c. Observasi (Observing)

Pengamatan atau observasi dilakukan untuk melihat keaktifan siswa ketika proses penerapan model pembelajaran time token. Pengamatan ini dilakukan oleh dua orang pengamat, yakni guru kelas V dan teman sejawat peneliti.Lembar observasi yang sebelumnya telah disiapkan oleh peneliti.

Observasi ini dilakukan setiap kali proses pembelajaran berlangsung. Observer cukup memberikan tanda Check List (√) pada tabel yang telah disediakan.

d. Refleksi (Reflecting)

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

789

Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, pengamatan peneliti akan Melakukan refleksi serta analisis terhadap data observasi dan hasil yang diperoleh selama pembelajaran kemudian direfleksikan untuk melihat kekurangan-kekurangan yang ada dan langkah-langkah yang akan dipersiapkan untuk perbaikan. Hasil refleksi digunakan untuk membuat rencana pada siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN

1. Penerapan Model Pembelajaran Time Token Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab di kelas V MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin

Pada pelaksanaan siklus I ada beberapa kendala yang menyebabkan kurang efektifnya pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab. Diantaranya saat pendidik menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran para murid hanya dian dan seakan takut bertanya sehingga kelas terasa tidak aktif, selain itu saat pendidik melontarkan pertanyaan kepada kelompok sebagai bentuk penerapan model pembelajaran Time Token, siswa aktif namun yang menjawab pertanyaan masih didominasi siswa yang sama dalam kelompok.

Hal tersebut dikarenakan kurang kerjasamanya peserta didik dalam kelompok. Namun, semua kendala itu dapat diatasi oleh pendidik dengan mengubah beberapa langkah pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga hasil observasi pun dapat meningkat. Berikut adalah grafik hasil pelaksanaan siklus I dan siklus II.

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

790

Grafik 4.1

Persentase Aktivitas Pendidik dan Peserta Didik

Berdasarkan Grafik 4.1 Pada siklus I diperoleh persentase hasil observasi aktivitas pendidik sebesar 79%, dan hasil observasi aktivitas peserta didik persentase ketuntasan sebesar 75%. Sedangkan setelah dilakukan siklus II hasil persentase yang diperoleh dari observasi aktivitas pendidik sebesar 93% dan persentase hasil observasi aktivitas peserta didik sebesar 79%. Dilihat dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan pada pelaksanaan siklus II persentase aktivitas pendidik mengalami peningkatan sebesar 14% dan persentase aktivitas peserta didik mengalami peningkatan sebesar 4%. Dengan demikian pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab materi Fil maqsof telah berhasil dengan diterapkannya menggunakan model pembelajaran Time Token.Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Penerapan model Pembelajaran Time Token.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

aktivitas Guru aktivitas murid

Presentase Observasi Guru dan Murid

Siklus 1 Siklus 2

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

791

2. Peningkatan keterampilan muhadatsah setelah menggunakan model pembelajaran Time Token pada mata pelajaran bahasa Arab di kelas V MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin

Setelah dilakukannya penelitian disiklus I dan siklus II, keterampilan berbicara bahasa Arab menggunakan model pembelajaran Time Token materi Fil Maqsof mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai ratarata keterampilan berbicara bahasa Arab materi Fil Maoqsof mencapai 74,9 dengan persentase ketuntasan sebesar 69%, dari jumlah 13 murid yang tuntas sebanyak 9 anak. Nilai rata-rata tersebut masih minimal sekali dari indikator kinerja minimal yang telah ditetapkan yaitu 75 sehingga perlu untuk dilakukan perbaikan.

Sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Arab pada meteri Fil Maqsof sebesar 80,9 dari jumlah 13 murid yang tuntas sudah mencapai 13 murid, dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 100%. Dari siklus I hingga dilakukannya siklus II nilai peserta didik mengalami peningkatan sebesar 31%. Berikut adalah data nilai peserta didik siklus I dan siklus II

Grafik 4.2

Nilai Rata-Rata dan Ketuntasan Murid

Grafik 4.3

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Rata-rata Nilai Jumlah Tuntas Jumlah tidak tutas

Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Murid

Siklus 1 Siklus 2

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

792

Nilai Rata-Rata dan Ketuntasan Belajar

Dari hasil pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab tentang Fil Maqsof yang dilakukan pada siklus II menunjukkan adanya perbaikan yang cukup signifikan pada keterampilan berbicara para murid. hal itu dibuktikan dengan meningkatnya nilai peserta didik dari siklus I ke siklus II.

Pada siklus I nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Arab para murid 74.9 sedangkan pada siklus II rata-rata nilai keterampilan berbicara peserta didik mencapai 80,9 hal ini cukup jelas menunjukkan adanya peningkatan sebesar 6.0. Sama halnya dengan persentase ketuntasan belajar berbicara bahasa Arab pada siklus I sebesar 69% dan pada siklus II persentase ketuntasan belajar berbicara bahasa Arab mencapai 100% dengan peningkatan sebesar 31%

Dapat disimpulkan bahwa jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes sebanyak 13 orang, sedangkan siswa yang tuntas atau telah mencapai nilai KKM 70 berjumlah 12 orang, berarti masih ada 1 siswa yang belum mencapai nilai KKM 70. Ketuntasan belajar klasikal yang didapat pada siklus II yaitu 91,2% dengan nilai rata-rata 74,4. Dari hasil nilai tes unjuk kerja pada saat memberikan tanggapan dan saran (komentar) terhadap persoalaan faktual yang disampaikan/dibacakan oleh kelompok lain pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada siklus II menunjukan bahwa proses pembelajaran sudah tuntas, sesuai dengan sistem penilaian pada Kurikulum k13 bahwa proses pembelajaran di kelas dikatakan tuntas apabila ketuntasan belajar klasikal

74.9 80.9

Persentase Ketuntasan Belajar

Siklus 1 Siklus 2

(13)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

793

mencapai 85% siswa mendapat nilai ≥70 batas nilai KKM yang telah ditentukan. Sedangkan pada siklus II sudah melebihi batas ketuntasan belajar klasikal yaitu sebesar 91,2%. Hal ini berarti proses pembelajaran dapat dikatakan telah berhasil sehingga peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II.

Kesimpulan

1. Penerapan model pembelajaran Time Token dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab materi Fil Maqsof dilakukan dengan langkah - langkah sebagai berikut: pertama Guru/pendidik mengajak melihat beberapa mufrodat bahasa Arab yang ditampilkan dengan menggunakan LCD Proyektor kemudian pendidik menjelaskan materi dengan menggunaan media, setelah itu peserta didik membentuk kelompok diskusi tentang Fil Maqsof. Dalam penerapannya hasil observasi aktivitas Guru/pendidik pada siklus I sebesar 79% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 93%. Sama halnya dengan hasil observasi aktivitas Murid ada yang meningkat siklus I sebesar 75% dan siklus II sebesar 79%.

2. Terdapat peningkatan pada pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab materi Fil Maqsof menggunakan model pembelajaran Time Token pada kelas 5 MI Nurul Islam I Yavahut Banjarmasin. Berdasarkan nilai rata-rata seluruh murid pada siklus I sebesar 74,9 dan pada siklus II meningkat menjadi 80.9 jumlah peserta didik yang tuntas pada siklus I sebanyak 9 kemudian siklus II menjadi 13 Murid/peserta didik yang tuntas. Persentase ketuntasan belajar sebesar 69% pada siklus I dan meningkat menjadi 100% pada siklus II.

Daftar Pustaka

Achoita, A. (2018). BAHASA ARAB DAN METODE PENGAJARANNYA.

Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam, 12(2), 19–32.

https://doi.org/10.51675/jt.v12i2.20

(14)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

794

BAB214121410505.pdf. (t.t.). Diambil 30 Juni 2022, dari

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214121410505.pdf FILSAFATPENDIDIKAN_M-KUSTIAWAN.pdf. (t.t.). Diambil 30 Juni 2022,

dari https://mahdumunri.com/wp-

content/uploads/2022/03/FILSAFATPENDIDIKAN_M- KUSTIAWAN.pdf

M.Ag, D. H. A. I. (2011). METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.

Humaniora Utama Press.

Suyahman, S. (2016). ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN GRATIS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM KAITANNYA DENGAN KUALITAS PENDIDIKAN MENENGAH ATAS. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 6(2), 1047–1054.

https://doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v6i2.2429

Wiyarsi, A. (t.t.). Implementation ofYCogoyaokaprtae, 3r0aOtkitovbeer 2L0e10arning Type Time Token to Increase the Students Activitiy and Interest Learning on General Chemistry. 5.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kuasa, kemurahan dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN

(1950) menyebutkan bahwa naval store yang baik yaitu pohon dengan hasil getah yang banyak, dicirikan dengan lingkaran tahun yang lebar, tajuk rata atau penuh dan berbentuk

Program aplikasi yang berjudul APLIKASI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI MINI MARKET RIMA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6 ini dibuat dengan maksud agar bagian

Kriteria kualitas terdiri dari tiga sub kriteria, yaitu aplikasi yang tersedia atau fitur (K1), kemudahan pengoperasian (K2), dan ketahanan ponsel (K3), dengan

Pendapatan daerah mencakup Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. PAD mencakup: 1) Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil

[r]

Tidak ditemukannya perbedaan signifikan retensi berat badan pasca melahirkan berdasarkan konsumsi pasca melahirkan disebabkan ibu dengan konsumsi energi kurang

(3) Untuk mengetahui nilai-nilai yang mendasari terjadinya harmonisasi dalam hak dan kewajiban yang dimiliki wanita balu. Penelitian ini dilakukan di Desa Adat Belega,