• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internet of Things Sebagai Alat Penentuan Lokasi Budidaya Rumput Laut Gracilaria Sp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Internet of Things Sebagai Alat Penentuan Lokasi Budidaya Rumput Laut Gracilaria Sp"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Moh. Thoriq Afif, Copyright © 2023, MIB, Page 492

Internet of Things Sebagai Alat Penentuan Lokasi Budidaya Rumput Laut Gracilaria Sp

Moh.Thoriq Afif*, Aulia Desy Nur Utomo, Anggi Zafia

Fakultas Informatika, Teknik Informatika, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Purwokerto, Indonesia Email: 1,*19102153@ittelkom-pwt.ac.id, 2auliautomo@ittelkom-pwt.ac.id, 3zafia@ittelkom-pwt.ac.id

Email Penulis Korespondensi: 19102153@ittelkom-pwt.ac.id

Abstrak−Rumput laut atau biasa disebut dengan seaweed merupakan salah satu sumber daya hayati bawah laut perairan di Indonesia yang sangat melimpah dengan kisaran 8,6% dari total biota laut. Rumput laut memiliki berbagai manfaat seperti untuk bahan makanan, bahan kosmetik dan lain-lain. Namun pada pembudidayaan rumput laut juga sering terjadi kegagalan yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah adanya penyakit atau hama yang menyerang rumput laut. Rumput laut jenis Gracilaria Sp pada tambak Gerongan di Pasuruan Jawa Timur sering mengalami respon berbeda pada saat penanaman di tambak yang berbeda. Faktor lingkungan yang ada berasal dari tambak tempat penanaman rumput laut menjadi penyebab kerusakan. Alat ini dibuat menggunakan mikrokontroler untuk mencegah kegagalan panen dan kerusakan rumput laut di tambak Gerongan, Pasururan Jawa Timur yaitu rancang bangun alat penentuan lokasi budidaya rumput laut Gracilaria Sp dengan berbasis IOT. alat ini menggunakan NodeMCU ESP8266 dengan bantuan sensor yaitu sensor jarak untuk kedalaman air, sensor suhu, sensor kuat arus perairan, dan sensor pH. Hasil dari penelitian ini adalah para petani rumput laut dapat memonitoring rumput laut dengan menstabilkan lingkungan tambak dengan data yang telah didapatkan dari hasil sensor yang dapat mereka lihat pada aplikasi android. Dengan alat ini memudahkan petani dalam membudidayakan rumput laut serta membantu dalam meningkatkan kualitas panen rumput laut Grasilaria Sp.

Kata Kunci: Sistem Monitoring; IOT; NodeMCU ESP8266; Sensor; Rumput Laut

Abstract−Seaweed or commonly called seaweed is one of the abundant underwater biological resources in Indonesia, with around 8.6% of the total marine biota. Seaweed has various benefits such as for food ingredients, cosmetic ingredients and others. However, in seaweed cultivation, failure often occurs due to various factors, one of which is the presence of diseases or pests that attack seaweed. Gracilaria sp seaweed in Gerongan ponds in Pasuruan, East Java often experiences different responses when planted in different ponds. Existing environmental factors come from ponds where seaweed is planted to cause damage.

This tool is made using a microcontroller to prevent crop failure and damage to seaweed in the Gerongan pond, Pasururan, East Java, namely the design of a tool for determining the location of Gracilaria Sp seaweed cultivation based on IOT. This tool uses the NodeMCU ESP8266 with the help of sensors, namely a distance sensor for water depth, a temperature sensor, a strong current sensor, and a pH sensor. The results of this study show that seaweed farmers can monitor seaweed by stabilizing the pond environment with data that has been obtained from sensor results that they can see on the Android application. This tool makes it easier for farmers to cultivate seaweed and helps improve the quality of the Grasilaria sp. seaweed harvest.

Keywords: Monitoring System; IOT; NodeMCU ESP8266; Sensors; Seaweed.

1. PENDAHULUAN

Salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah sistem berbasiskan internet of things (IOT). Pengertian dari internet of things adalah teknologi yang menginovasi benda-benda sekitar dengan internet agar aktivitas sehari- hari menjadi lebih mudah dan efisien [1]. Sebagai bukti bahwa pemanfaatan IOT dapat mempermudah pekerjaan menjadi lebih efisien dapat dilihat pada penelitian yang dilakukan oleh Krystiawan, dkk pada tahun 2022 dengan hasil IoT membantumenghubungkan tiap komponen yang dibutuhkan dalam proses manufaktur sehingga proses manufaktur [2]. Penelitian lainnya oleh Ramadhani dan Triani pada tahun 2022 dengan hasil teknologi berbasis IOT (internet ofthings) dapat pengumpulan bukti audit di masa pandemi Covid-19 [3]. Selanjutnya oleh Zulhajji, dkk pada tahun 2022 dengan hasil penerapan teknologi Internet Of Thing (IOT) pada bisnis budidaya tanaman hidroponik dapat digunakan lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan alat danmetode lain yang sudah ada sebelumnya [4] dan masih banyak pemanfaatan IOT lainnya seperti: IOT untuk Smart Fitting [5], IOT pada layanan kesehatan [6], Monitoring dan Controlling pH air suhu air dan pemberian pakan ikan Guppy pada Aquarium menggunakan aplikasi Whatsapp [7], Sistem Monitoring Kebisingan[8], Smart Class[9]. Pada penelitian ini penerapan IOT digunakan untuk menentukan lokasi budidaya rumput laut.

Rumput laut atau biasa disebut dengan seaweed merupakan salah satu sumber daya hayati bawah laut perairan di Indonesia yang sangat melimpah dengan kisaran 8.6% dari total biota laut [10]. Luas wilayah habitat rumput laut mencapai hingga 1,2 juta hektar yang menjadikan wilayah habitat terbesar di dunia [10]. Rumput laut memiliki berbagai manfaat seperti untuk bahan makanan, bahan kosmetik dan lain-lain. Mengingat bahwa potensi pada rumput laut semakin besar dengan diiringi tingginya keanekaragaman jenis rumput laut yang berada di perairan Indonesia membuat rumput laut untuk terus di budidayakan. Sebagian besar wilayah negara Indonesia merupakan perairan dengan luas yaitu mencapai dua pertiga atau lebih tepatnya 3.273.810 km² pada laporan hasil Konvensi Hukum Laut Internasional atau “United Nation Convention on the Law of the Sea” (UNCLOS) pada tanggal 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica [11]. Dengan besarnya wilayah perairan di Indonesia, pantas jika negara Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang begitu melimpah mulai dari flora hingga fauna dengan hampir seluruh berbagai spesies. Salah satu dari sumber daya laut Indonesia yaitu rumput laut.

(2)

Moh. Thoriq Afif, Copyright © 2023, MIB, Page 493 Permasalahan yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini pada pembudidayaan rumput laut juga sering terjadi kegagalan yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah adanya penyakit atau hama yang menyerang rumput laut. Selain penyakit dan hama rumput laut juga memiliki permasalahan lain seperti pertumbuhan rumput laut berjalan lambat karena diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung pada waktu tertentu atau di musim tertentu. Umumnya pada kondisi tersebut dipengaruhi oleh hama atau penyakit.

Rumput laut jenis Gracilaria Sp pada tambak Gerongan di Pasuruan Jawa Timur sering mengalami respon berbeda pada saat penanaman di tambak yang berbeda. Bibit yang digunakan merupakan bibit yang sama dan bagus namun dalam penanaman di lokasi tambak yang berbeda rumput laut tersebut mengalami kerusakan yang menyebabkan kegagalan panen. Petani rumput laut yang berada di Gerongan tidak mengetahui faktor yang membuat rumput laut rusak walaupun bibit yang mereka gunakan merupakan bibit yang sama saat panen. Hal tersebut menyebabkan keresahan bagi petani rumput laut karena meraka belum bisa mengatasi permasalahan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa faktor tersebut bukan berasal dari bibit rumput laut yang ada, melainkan dari tempat penanaman atau lingkungannya. Karena lokasi yang berbeda akan memiliki spesifikasi tambak yang berbeda mulai dari kedalamannya, kuat arus yang mengairi tambak, itensitas sinar yang didapatkan dari matahari hingga pH air yang ada pada tambak tersebut.

Dari permasalahan tersebut, penelitian akan membuat alat penentuan lokasi budidaya rumput laut Gracilaria Sp untuk menanggulangi kegagalan panen di tambak Gerongan, Pasuruan Jawa Timur dengan judul “rancang bangun alat penentuan lokasi budidaya rumput laut Gracilaria Sp dengan berbasis IOT”. Alat ini menggunakan NodeMCU ESP8266 dengan bantuan sensor yaitu sensor kuat arus air, sensor suhu, sensor jarak untuk mengetahui kedalaman perairan, dan sensor pH [5]. Sistem ini dirancang diharapkan untuk membantu penentuan lokasi budidaya rumput laut agar terhindar dari kegagalan panen pada rumput laut Gracilaria Sp di tambak Gerongan.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Obyek penelitian lokasi budidaya rumput laut Gracilaria Sp yang terletak di tambak Gerongan, Jawa Timur. Lokasi penelitian tersebut dipilih berdasarkan latar belakang yang telah diurakan dengan adanya permasalahan pada budidaya rumput laut terutama pada lokasi budidayanya. Tambak dengan budidaya jenis rumput laut Gracilaria Sp menjadi tempat penelitian karena berbagai faktor salah satunya permasalahan lingkungan tambak yang mengakibatkan kerusakan rumput laut dengan bibit unggul yang sama di tambak yang berbeda, maka akan dilakukan penelitian tentang kelayakan lokasi budidaya dengan pengukuran parameter seperti kedalaman air, pH, tingkat suhu dan kuat arus airnya. Lokasi akan digunakan sebagai uji lapangan sehingga dapat menjadi acuan kelayakan untuk pengimplementasian alat yang telah dibuat.

Pada penelitian ini menggunakan software berupa windows, Fritzing Tinkercad, Arduino IDE, Balsamiq Mockup, Android Studio. Sedangkan hardware yang digunakan adalah laptop, smartphone, PCB, access point, kabel jumper, catu daya, sensor ultrasonic, sensor waterflow, sensor waterproof temperature, panel surya, sensor pH dan TP405. Sedangkan langkah dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Alur Penelitian

(3)

Moh. Thoriq Afif, Copyright © 2023, MIB, Page 494 Diagram alir pada penelitian ini terdapat pada Gambar 1 dimana diagram alir pada penelitian penentuan lokasi budidaya rumput laut Gracilaria Sp terletak di tambak Gerongan memiliki berbagai tahapan yaitu dimulai dari pencarian masalah yang akan diteliti yang selanjutnya akan menjadi inti permasalahan. Setelah inti masalah telah ditentukan maka mulai mengidentifikasi atau menguraikan secara detail melalui pembuatan latar belakang, rumusan masalah, batasan, tujuan dan manfaat dari penelitian. Selanjutnya mulai mencari referensi serta mengumpulkan berbagai data dan informasi tentang penelitian yang sedang dikerjakan beserta metode yang digunakan. Maka mulai melakukan observasi dan berbagai metode yang digunakan untuk memperkuat data dan informasi secara real pada objek penelitian. Mulailah merancang sistem hingga selesai lalu melakukan pengujian pada sistem untuk mendapatkan hasil yang valid.

2.2 Landasan Teori

Internet Of Things atau biasa dikenal dengan singkatan IOT adalah salah satu teknologi yang berkembang secara pesat pada zaman sekarang, dimana setiap aktifitas pada manusia dapat terselesaikan menggunakan sesuatu yang bersifat digital. Sebuah interaksi teknologi dengan manusia yang menciptakan sebuah alat yang dapat dikontrol melalui internet atau dalam jangkauan jauh. Berbagai macam IOT dapat ditemui di lingkungan sekitar seperti remote suhu, lampu otomatis dengan aplikasi mobile, smart farming, pendeteksi gempa maupun banjir, hingga pintu otomatis dan lain sebagainya [12].

NodeMCU adalah alat yang menggunakan koneksi internet/wifi untuk menjalankan tugasnya, alat ini memiliki fungsi seperti mikrokontroler yang berbasis chip ESP8266 pada gambar 2. Pada proyek IOTNodeMCU digunakan sebagai controlingdan monitoring aplikasi serta ada beberapa pin I/O yang dikembangkan untuk perkembangan dari NodeMCU. NodeMCU ESP8266 bisadiprogram menggunakancompilerdariArduino, salah satunya menggunakanArduino IDE. Port USB (mini USB)merupakan gambaran minimalis dari NodeMCU ESP 8266, port USB (mini USB)tersebut akan mempermudah ketika dalam pemogramannya.Alat NodeMCU ESP8266tersebut menjadi tembusan perkembanganyang bermanfaat untuk kemajuanplatform IoT(Internet of Things)yang berasal dariketurunanESP8266 tipe ESP-12. NodeMCU ini dalam fungsinya nyaris memiliki fungsi yang sama dengan alat arduino, namun perbedaanya yakni memiliki kelebihan atau diutamakan sebagai alat yang bisa terhubung dengan internet [13].

Gambar 2. NodeMCU

Sensor aliran air atau bisa disebut sensor water flow termasuk sensor-sensor pembantu yang berfungsi untuk mengukur kuat arus di perairan, sensor water flow pada bagiannya terbagi menjadi 3 yaitu rotor air, sensor hall efek dan tubuh katup plastik [14]. Sensor pH adalah sensor yang akan berfungsi untuk mengukur kadar keasaman yang terdapat pada air laut. Prinsip kerja sensor ini yaitu dengan tegangan yang keluar dari sebuah arus elektroda yang selanjutnya dimasukkan untuk Analog Digital Converter (ADC) pada mikrokontroler [15]. Sensor yang berfungsi untuk mengukur jarak dengan menggunakan pantulan gelombang suara untuk mengetahui jarak tertentu.

Sensor ini digunakan dalam mengukur kedalaman air dengan menggunakan pantulan gelombang ultrasonik [16].

Sensor Waterproof Temperatur adalah sensor yang cocok digunakan dalam mengukur suhu pada tempat yang basah maupun tempat yang sulit. Dengan kemampuan tahan air atau waterproof membuat sensor dapat mengukur suhu pada air [17].

Pada Gambar 3 terdapat Flowchart Sistem yaitu alur kerja pada sistem. Dalam sistem tersebut terdapat 4 sensor yaitu sensor waterproof, sensor pH, sensor water flow, dan sensor ultrasonik. Setelah keempat sensor

(4)

Moh. Thoriq Afif, Copyright © 2023, MIB, Page 495 tersebut terkoneksi sensor akan mengirimkan data yang telah didapatkan ke server database menggunakan koneksi internet dan data tersebut akan di terlihat pada aplikasi.

Gambar 3. Flowchart Sistem Rancangan Alat

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada implementasi hardware perangkat atau alat yang dibutuhkan antara lain laptop, smartphone, NodeMCU ESP8266, Sensor Water Flow, Sensor Ultrasonik, Module pH meter, Sensor Suhu, PCB lubang, Kabel Jumper, dan Daya. Adapun rancangan implementasi desain nya meliputi skema. Skema adalah rancangan atau gambaran umum secara garis besar dalam pembuatan sistem yang dapat di dilihat pada Gambar 4. Pada skema yang dibuat terdapat Node MCU yang saling terhubung dengan 4 Sensor Water Flow terhubung dengan pin 3V, GND dan pin Digital . Sensor Suhu terhubung dengan 3V, GND dan pin Digital. Sensor pH meter terhubung dengan 3V, GND dan pin Analog. Dan yang terakhir Sensor Ultrasonik yang terhubung dengan 3V, GND dan 2 pin Digital.

Gambar 4. Rangkaian Alat Sensor pH

mendeteksi keasaaman

Sensor Ultrasonik mendeteksi kedalaman air

(5)

Moh. Thoriq Afif, Copyright © 2023, MIB, Page 496 Gambar 5. Rangkaian Skematik

Untuk rangkaian skematik sesuai dengan Gambar 5 dengan rancangan sesuai dengan rangkaian alat pada Gambar 4 dimana nodemcu berperan sebagai mikrokontroler sedangkan empat lainnya merupakan sensor. Yang pertama adalah sensor hc-sr04 yang merupakan sensor unltrasonik sebagai sensor yang mengukur jarak untuk kedalaman air tambak, kedua sensor DS18B20 merupakan sensor suhu untuk air yang bersifat waterproof, ketiga terdapat sensor YF-S201 yang merupakan sensor water flow tentunya berfungsi sebagai penghitung debit air namun dalam penelitian ini berfungsi sebagai penghitung kuat arus air, terakhir adalah sensor PH-4502G yang merupakan sensor untuk mengukur kadar pH air pada tambak.

Pada penelitian ini menggunakan metode Metode Waterfall, Metode Waterfall merupakan metode yang sering digunakan dalam pengembangan pada suatu perangkat lunak yang dikenal dengan Software Development Life Cycle atau biasa disingkat dengan SDLC [18]. Pada tahap ini informasi mengenai spesifikasi kebutuhan malalui tahap Requirement Analysis selanjutnya selanjutnya akan dilakukan analisis untuk diimplementasikan pada sebuah pengembangan desain dan perancangan desain dibuat dengan tujuan untuk memberikan sebuah gambaran lengkap tentang apa saja yang akan dilakukan. Dalam bidang pengembangan, tahap ini juga akan membantu untuk menyiapkan berbagai kebutuhan yang akan di butuhkan hardware dalam pembuatan rancangan arsitektur secara keseluruhan pada sistem perangkat lunak yang akan dibuat.

Desain Wireframe aplikasi pada Gambar 6 adalah gambaran interface atau mockup yang akan digunakan pada aplikasi, dimana pada tampilan aplikasi nanti akan terdapat 4 komponen atau output yaitu kuat arus, kedalaman, suhu, dan pH pada air laut yang telah di deteksi oleh sensor. Terdapat juga pemberitahuan tiap output yang telah ada yaitu dengan pemberian keputusan aman atau tidak lalu akan di eksekusi untuk menghasilkan bahwa lokasi tersebut masuk pada status layak digunakan atau tidak layak. Dan user dapat menginputkan tanggal agar bisa mendapatkan semua hasil tersebut.

Gambar 6. Wireframe Aplikasi

Selanjutnya dilakukan perancangan denngan menggunakan use case diagram, adapun use casenya terdiri dari input bulan tanggal dan tahun, cek kuat arus, cek kedalaman, cek suhu, cek pH, cek status yang dapat dilihat pada Gambar 7.

(6)

Moh. Thoriq Afif, Copyright © 2023, MIB, Page 497 Gambar 7. Use Case

Setelah itu dibuatlah diagram activity pada Gambar 8 yang meliputi user dan sistem dimana user mengimputkan data tanggal agar sistem atau aplikasi akan membaca hasil sensor yang telah dikirim pada database, jika data tanggal sama dalam artian belum diinput data tanggal maka aplikasi akan eror karena tidak mengupdate data terbaru dari sensor.

Gambar 8. Diagram Activity User Pada Aplikasi

Gambar 9. Diagram Blok Alat

Diagram Blok ini merupakan gambaran penjelasan tentang hubungan antara aplikasi, sensor, koneksi jaringan, user hingga database yang telah dibuat. Dimana keempat sensor tersebut akan mendeteksi tugasnya masing – masing dan nantinya data tersebut akan masuk pada mikrokontroler nodemcu untuk dikiramkan padadatabase secara realtime dengan bantuan jaringan internet setelah data tersebut berada di dalam database

Sensor pH Sensor Ultrasonik

(7)

Moh. Thoriq Afif, Copyright © 2023, MIB, Page 498 selanjutnya data tersebut diakses oleh user dengan menggunakan aplikasi android yang telah terhubung oleh database seperti yang terlihat pada Gambar 9.

Gambar 10. Aplikasi dan Data Layak Digunakan

Pada Gambar 10. Merupakan tampilan aplikasi yang telah digunakan. Pada aplikasi tersebut data akan terus berubah secara realtime sesuai dengan hasil deteksi sensor yang terkirim di database. Pada aplikasi tersebut terdapat data yang memiliki status layak digunakan dikarenakan sesuai dengan parameter suhu, kedalaman, pH dan kuat arus dengan ditunjukan pada status aman semua pada data tersebut. Dan jika ada salah satu data tidak aman maka data tersebut akan dieksekusi dengan hasil status tidak layak. Data yang tidak aman dapat dilihat pada Gambar 11 dibawah ini.

Gambar 11. Aplikasi dan Data Tidak Layak Tabel 1. Hasil Pengujian

Hari Pertama

Objek Kedalaman Suhu Kuat Arus pH Status

Tambak 1 45 25 1.4 7 Layak Digunakan

Tambak 2 37 27 1.38 8 Layak Digunakan

Tambak 3 70 13 0.54 7 Tidak Layak

(8)

Moh. Thoriq Afif, Copyright © 2023, MIB, Page 499 Hari Pertama

Objek Kedalaman Suhu Kuat Arus pH Status

Tambak 4 54 24 1.5 6 Layak Digunakan

Hari Kedua

Objek Kedalaman Suhu Kuat Arus pH Status

Tambak 1 40 24 1.38 8 Layak Digunakan

Tambak 2 32 26 1.4 8 Layak Digunakan

Tambak 3 56 20 1.5 7 Layak Digunakan

Tambak 4 54 23 1.5 6 Layak Digunakan

Hari Ketiga

Objek Kedalaman Suhu Kuat Arus pH Status

Tambak 1 47 23 1.26 7 Layak Digunakan

Tambak 2 30 30 1.38 8 Layak Digunakan

Tambak 3 57 20 1.2 7 Layak Digunakan

Tambak 4 42 23 1.26 7 Layak Digunakan

Hari Keempat

Objek Kedalaman Suhu Kuat Arus pH Status

Tambak 1 45 22 1.4 6 Layak Digunakan

Tambak 2 33 25 1.5 7 Layak Digunakan

Tambak 3 53 20 1.2 6 Layak Digunakan

Tambak 4 45 22 1.5 8 Layak Digunakan

Hari Kelima

Objek Kedalaman Suhu Kuat Arus pH Status

Tambak 1 44 24 1.38 6 Layak Digunakan

Tambak 2 33 26 1.38 7 Layak Digunakan

Tambak 3 55 21 1.32 7 Layak Digunakan

Tambak 4 41 23 1.32 7 Layak Digunakan

Pada tabel 1 hasil pengujian di setiap harinya memiliki perubahan dimana pada hari pertama tambak 1,2,4 memiliki status aman dimana semua parameter sesuai dengan kadar kualitas yang telah ditentukan sedangkan pada tambak ke 3 mengalami status tidak layak karena adanya kuat arus yang dibawah standart kadar kualitas sehingga mengalami ketidaklayakan walaupun parameter yang lain memiliki kadar kualitas yang baik. Pada hari kedua mengalami perubahan dimana status tidak layak pada tambak ke 3 sudah di stabilkan dengan memperbaiki kuat arus air yang masuk ke tambak sesuai dengan kadar kualitas yang telah ditentukan. Pada hari ketiga semua tambak dalam kondisi aman hingga hari kelima yang menandakan bahwa setiap tambak sudah memenuhi kadar kualitas yang telah di tentukan. Dengan ini maka petani tidak perlu kesulitan dalam memonitoring penentuan lokasi budidaya rumput laut yang layak atau tidak sehingga mampu meningkatkan kualitas hasil panen dan untuk mengurangi kegagalan panen serta kerusakan pada rumput laut.

4. KESIMPULAN

Kesimpulan dari permasalahan penelitian penentuan lokasi budidaya rumput laut Grasilaria Sp adalah setiap rumput memiliki berbagaimacam parameter untuk melakukan pembudidayaan mulai dari kedalaman tambak, suhu perairan tambak, kuat arus air yang terus mengalir masuk dalam tambak, hingga pH air tambak untuk budidaya rumput laut. Empat parameter tersebut sangat penting bagi pertumbuhan rumput laut Grasilaria Sp dan tentunya setiap parameter tersebut memiliki kapasitas untuk budidaya rumput laut tersebut. Untuk parameter yang baik yaitu kedalaman air tambak untuk penanaman rumput laut berkisar 30 – 60 cm [19] untuk pemenenan jangka pendek, suhu yang baik untuk rumput laut tersebut berkisar 20 – 30 oC [20] dikarenakan rumput laut membutuhkan cahaya matahari yang cukup maka dari itu suhu dan kedalaman sangat berkaitan, sedangkan kuat arus yang baik berkisar 20-25 cm/s [20] jika dirubah dalam satuan liter/menit yaitu 1.2 - 1.5 liter/menit agar rumput laut terus bergerak dan jika terlalu lamban maka rumput laut akan ditumbuhi lumut yang menyebabkan kegagalan panen, yang terakhir adalah pH yang dibutuhkan rumput laut tersebut adalah air yang tidak terlalu asam dan gak terlalu basah atau bisa dikategorikan normal berkisar pH 6-9 [19]. Dari empat parameter tersebut akan dilakukan perhitungan dengan sensor agar mendapatkan data yang valid, setelah data tersebut di dapatkan maka petani rumput laut dapat dimudahkan dengan aplikasi android untuk mengetahui data secara realtime dan tentunya dengan perhitungan yang valid.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini.

(9)

Moh. Thoriq Afif, Copyright © 2023, MIB, Page 500

REFERENCES

[1] F. Susanto, N. Komang Prasiani, and P. Darmawan, “Implementasi Internet of Things Dalam Kehidupan Sehari-Hari,”

J. IMAGINE, vol. 2, no. 1, pp. 2776–9836, 2022, [Online]. Available: https://jurnal.std-bali.ac.id/index.php/imagine [2] D. J. Oktaviani, S. Widiyastuti, D. A. Maharani, A. N. Amalia, A. M. Ishak, and A. Zuhrotun, “REVIEW ARTIKEL :

PENGAPLIKASIAN INTERNET OF THINGS (IOT) DALAM MANUFAKTUR INDUSTRI FARMASI DI ERA INDUSTRI 4.0,” Farmaka, vol. 20, no. 1, pp. 1–15, 2022.

[3] A. Global and J. E. Issn, “Penerapan Teknologi Berbasis Iot ( Internet of Things ) Dalam Pengumpulan Bukti Audit Di Masa Pandemi Covid-19,” vol. 6, no. 2, pp. 154–169, 2022.

[4] R. T. Mangesa et al., “PENERAPAN TEKNOLOGI INTERNET OF THING ( IoT ) PADA BISNIS BUDIDAYA APPLICATION OF INTERNET OF THING ( IoT ) TECHNOLOGY IN HYDROPONIC CULTIVATION BUSINESS,” Media Elektr., vol. 19, no. 2, pp. 101–105, 2022.

[5] M. A. Anugerah, Ruslan, and S. G. Zain, “Pengembangan Smart Fitting Berbasis Iot ( Internet of Things ) Dengan Menggunakan Mikrokontroler Esp 32 S Development of Smart Fittings Based on Iot ( Internet of Things ) Using Esp 32 S Microcontroller,” J. MEDIA Elektr., vol. 19, no. 2, pp. 60–70, 2022.

[6] R. D. RUSNAWATI and T. S. HARIYATI, “Implementasi Internet OF THIS PADA LAYANAN kESEHATAN,” J.

Innov. Reseach Knowl., vol. 3471, no. 8, pp. 569–574, 2022.

[7] H. Zainul M, A. Faisol, and A. Wahid, “PENERAPAN INTERNET OF THINGS (IoT) UNTUK MONITORING DAN CONTROLLING PH AIR SUHU AIR DAN PEMBERIAN PAKAN IKAN GUPPY PADA AQUARIUM MENGGUNAKAN APLIKASI WHATSAPP,” JATI (Jurnal Mhs. Tek. Inform., vol. 6, no. 1, pp. 276–284, 2022, doi:

10.36040/jati.v6i1.4519.

[8] Aditya Bayu Prasetio, Purwantoro, and Arip Solehudin, “Sistem Monitoring Kebisingan Berbasis Internet of Things,”

Elkom J. Elektron. dan Komput., vol. 15, no. 1, pp. 118–122, 2022, doi: 10.51903/elkom.v15i1.790.

[9] R. Pramudita and K. Setyawan, “Sistem Smart Class Berbasis Internet Of Things Dengan Menggunakan Metode Prototype,” SMARTICS J., vol. 8, no. 1, pp. 28–34, 2022.

[10] Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, “Laporan Perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan,”

Bi.Go.Id, vol. 13, no. 3, pp. 1–94, 2021.

[11] D. Wahyudi, “Penerapan prinsip common heritage of mankind oleh international seabed authority menurut unclos 1982 skripsi,” 2020.

[12] C. N. Karinda, X. B. N. Najoan, and M. E. I. Najoan, “Perancangan dan Implementasi IoT dalam Memantau Keamanan Lingkungan Berbasis Aplikasi Mobile dan Rasspberry Pi,” J. Tek. Inform., vol. 16, no. 2, pp. 193–202, 2021.

[13] Moch. Bakhrul Ulum, Moch. Lutfi, and Arif Faizin, “OTOMATISASI POMPA AIR MENGGUNAKAN NODEMCU ESP8266 BERBASIS INTERNEToOF THINGS (IOT),” JATI (Jurnal Mhs. Tek. Inform., vol. 6, no. 1, pp. 86–93, 2022, doi: 10.36040/jati.v6i1.4583.

[14] S. Indriyani, H. Mahyuddin, and E. Indrawati, “ANALISA FAKTOR OSEANOGRAFI DALAM MENDUKUNG BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DI PERAIRAN PULAU SEMBILAN KABUPATEN SINJAI,”

J. Aquac. Environ., vol. 2, no. 1, pp. 6–11, 2019, doi: 10.35965/jae.v2i1.377.

[15] J. Karangan, B. Sugeng, and S. Sulardi, “UJI KEASAMAN AIR DENGAN ALAT SENSOR pH DI STT MIGAS BALIKPAPAN,” J. Kacapuri J. Keilmuan Tek. Sipil, vol. 2, no. 1, p. 65, 2019, doi: 10.31602/jk.v2i1.2065.

[16] C. Syefriana and Yohandri, “Pembuatan Alat Ukur Kedalaman Air Menggunakan depth meters,” Pillar Phys., vol. 13, no. April, pp. 1–8, 2020.

[17] A. Rosman, A. Zahir, A. Wahyuni, and ..., “Rancang Bangun Antar Muka Monitoring Suhu dan Salinitas Lahan Budidaya Rumput Laut Berbasis Mikrokontroler dan Android,” Pros. …, 2019, [Online]. Available:

http://www.journal.uncp.ac.id/index.php/semantik/article/view/1499

[18] A. Tanthowi, “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN BERBASIS SMS GATEWAY (Studi Kasus : SMK NEGERI 1 Bandar Lampung),” J. Inform. dan Rekayasa Perangkat Lunak, vol. 2, no. 2, pp. 188–195, 2021.

[19] N. Cokrowati, Z. Abidin, Hardawiansyah, E. Sulman, and Erwansyah, “INTRODUKSI TEKNOLOGI BUDIDAYA RUMPUT LAUT Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KAUNG SUMBAWA,” J. Rural Urban Community Empower., vol. 2, no. 1, pp. 24–28, 2020.

[20] A. Susanto, “ANALISIS KESESUAIAN KUALITAS PERAIRAN LAHAN TAMBAK UNTUK BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.) DI KECAMATAN LANGSA BARAT, KOTA LANGSA,” JFMR-Journal Fish. Mar.

Res., vol. 5, no. 3, 2021, doi: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.18.

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari strategi kreatif dengan tujuan pesan affective , video advertising “OREO Penuh Keajaiban” dapat menciptakan perasaan positif dan emosional target audiens ter-

3HQHUDSDQ 7LJD 0RWLI 'HVDLQ 7URSLFDO :DWHUFRORU \DQJ GLWUDQVIRUPDVLNDQ SDGD NDLQ EHUXSD SURGXN MDGL VFDUI PHODOXL WHNQLN GLJLWDO SULQWLQJ 3HQHOLWLDQ LQL EHUWXMXDQ XQWXN PHQJHWDKXL

Pada saat kita mengizinkan Allah bertahta dalam hati dan batin kita dengan Firman-Nya, Ia akan membimbing kita melalui seluruh lembah pergumulan kehidupan disertai Roh

Kunjungan adalah perilaku pemain untuk melihat profil pemain lain. Kunjungan dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama, pemain dapat menekan ikon pemain lain yang terletak

Upaya yang dilakukan masyarakat Desa Mancon dalam melestarikan tumbuhan obat yaitu dengan cara ditanam pada polybag atau pot, dari 30 jenis tumbuhan obat yang ditanam

Peserta didik dapat mengamati, mendiskusikan menanya, mengumpulkan informasi, dan menganalisis LKPD , terkait Dengan dasar-dasar pengindraan jauh dan pemanfaatanya

Adapun perguruan tinggi swasta yang tergabung dalam rayon V kopertis wilayah IV Bandung ini adalah Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Universitas Kristen

Motivasi meningkatkan Kinerja Karyawan sebesar 0,282 dengan asumsi variabel lainnya konstan, dimana jika Gaya Kepemimpinan meningkat satu satuan, maka Kinerja Karyawan